• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sulit dan kompleks. Menurut Hosack et al. (2012) menggunakan sistem pendukung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sulit dan kompleks. Menurut Hosack et al. (2012) menggunakan sistem pendukung"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Selama empat dekade terakhir, sistem pendukung keputusan telah dikembangkan agar lebih mampu menghasilkan keputusan yang lebih baik dalam mengambil keputusan dari masalah terstruktur, semi-terstruktur, tidak terstruktur, sulit dan kompleks. Menurut Hosack et al. (2012) menggunakan sistem pendukung keputusan dalam pengambilan keputusan yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur memungkinkan pengguna untuk memahami parameter dan hubungan antar informasi dalam jumlah besar, namun demikian sistem tersebut secara tidak langsung juga membatasi kemampuan pembuat keputusan untuk memproses semua aspek keputusan.

Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem informasi yang berbasis komputer yang memiliki sifat interaktif, fleksibel dan adaptif, yang dikembangkan untuk membantu manajemen memecahkan masalah dengan memanfaatkan data, user interface yang mudah digunakan dan membantu memberikan prespektif dalam mengambil keputusan (Turban et al. 2004; 19). Sistem pendukung keputusan dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dalam pengambilan keputusan, meningkatkan komunikasi dan kepuasan antara para pembuat keputusan, serta meningkatkan kontrol organisasi (Power et al. 2011). Pembuat keputusan memerlukan sistem pendukung keputusan untuk memberikan informasi yang terkini, hal ini disebabkan karena kondisi saat ini keputusan harus dapat diambil

(2)

2

dengan cepat dan dinamis. Sebagai contoh, seorang pengusaha harus memutuskan pilihan strategi saat pilihan itu datang; seorang dokter membuat pengukuran dan analisis untuk pasiennya dan membuat keputusan secara dinamis dan progresif seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran (Ltifi et al. 2013).

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem pendukung keputusan mempengaruhi baik dan buruknya sistem tersebut. Webby dan O’Connor (1994), mengungkapkan bahwa homogenitas kinerja dapat menjadi buruk, namun dapat juga menjadi sangat baik bagi para pengguna sistem seiring dengan kompleksitas pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa keterlibatan dan pelatihan pengguna dalam pengembangan sistem pendukung keputusan sangat diperlukan. Kepercayaan akan pentingnya kekuatan menggunakan sistem informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan saat ini semakin diakui oleh para manajer (Rode, 1997). Globalisasi, perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses bisnis dan membuat bisnis hampir tidak mungkin berkembang tanpa dukungan sistem informasi (Dulci et al. 2012). Alasan yang paling penting untuk menerapkan dan menggunakan sistem informasi dalam mendukung proses pengambilan keputusan adalah agar mendapatkan keuntungan kompetitif dan efisiensi dalam sebuah proses bisnis (Garaca, 2009).

Organisasi harus menyadari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem pendukung keputusan agar sistem tersebut berfungsi secara optimal. Manajer sistem pendukung keputusan fokus pada kebutuhan untuk lebih memahami faktor-faktor yang memberi kontribusi pada suksesnya sistem

(3)

3

pendukung keputusan (Bharati dan Chaudhury, 2004). Organisasi tanpa sebuah sistem pendukusan yang baik akan mengurangi kualitas dari keputusan yang diambil oleh pengambil keputusan.

Studi akademis dengan beberapa pandangan teoritis dan bukti empiris pada keberhasilan sistem pendukung keputusan telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Seperti yang dilakukan oleh : Aldag dan Power, 1986; Alshibly, 2015; Ben-Zvi, 2012; Chakravarti, Mitchell, dan Staelin, 1979; Dickmeyer, 1983; Elam & Mea, 1987; Goslar, Green, dan Hughes, 1986; McIntyre, 1982; Sharda, Barr, dan MCDonnell, 1988. Menariknya, sebagian besar studi tersebut hanyalah fokus pada menggambarkan komponen teknis dari sistem pendukung keputusan, belum ada yang fokus pada evaluasi sistem pendukung keputusan (Arnott dan Pervan, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa ada kesenjangan dalam penelitian yang harus diisi dan sebuah kebutuhan untuk lebih sistematis dalam mempelajari pentingnya kesuksesan sistem pendukung keputusan dalam sebuah organisasi.

Sebatas pengetahuan dan pemahaman penulis, belum ada penelitian mengenai investigasi kesuksesan sistem pendukung keputusan yang dilakukan di Indonesia khususnya pada Badan Usaha Milik Negara di PT.Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). Penelitian ini dilakukan di PT. PELNI karena pada tahun 2013 perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 634.297.300.371, kerugian ini terjadi karena perusahaan tersebut belum menggunakan sistem pendukung keputusan kemudian pada tahun 2014 PT.PELNI mulai menerapkan sistem pendukung keputusan hingga mampu menghasilkan perubahan laba yang cukup drastis menjadi sebesar Rp 11.227.755.427. Oleh karena itu, menjadi tantangan tersendiri bagi

(4)

4

penulis dalam mengembangkan dan melakukan penelitian mengenai kesuksesan sistem pendukung keputusan di Indonesia seperti yang dipaparkan pada penelitian Alshibly, (2015).

Penelitian yang dilakukan penulis adalah mengenai kesuksesan sistem pendukung keputusan dengan mengambil faktor-faktor yang menentukan dan menunjukkan kesuksesan sistem pendukung keputusan seperti yang dipaparkan oleh Alshibly (2015), yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, kemudahan penggunaan, manfaat yang dirasakan, kepuasan dukungan dalam pengambilan keputusan dan net benefits. Atas dasar tersebut maka penulis menyusun penelitian ini dengan judul : Investigasi Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kesuksesan Sistem Pendukung Keputusan di BUMN (Studi Empiris pada PT.PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia)) . Penulis melakukan penelitian secara empiris dengan memvalidasi dan menguji model menggunakan data yang dikumpulkan dari karyawan pada PT. PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) di Indonesia yang memiliki pengalaman menggunakan sistem pendukung keputusan di tempat kerja.

(5)

5 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bagian latar belakang, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh kualitas informasi terhadap manfaat yang dirasakan ?

2. Bagaimana pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan dalam dukungan pengambilan keputusan ?

3. Bagaimana pengaruh kualitas sistem terhadap manfaat yang dirasakan ? 4. Bagaimana pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan dalam

dukungan pengambilan keputusan ?

5. Bagaimana pengaruh kemudahan penggunaan terhadap manfaat yang dirasakan ?

6. Bagaimana pengaruh kemudahan pengunaan terhadap kepuasan dalam dukungan pengambilan keputusan ?

7. Bagaimana pengaruh manfaat yang dirasakan terhadap kepuasan dalam dukungan pengambilan keputusan ?

8. Bagaimana pengaruh manfaat yang dirasakan terhadap net benefits ? 9. Bagaimana pengaruh kepuasan dalam pengambilan keputuan terhadap

(6)

6 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah, penelitian ini dimaksudkan untuk :

1. Mengetahui pengaruh dari kualitas informasi terhadap manfaat yang dirasakan

2. Mengetahui pengaruh dari kualitas sistem terhadap manfaat yang dirasakan

3. Mengetahui pengaruh dari kemudahan penggunaan terhadap manfaat yang dirasakan

4. Mengetahui pengaruh dari kualitas informasi terhadap kepuasan dalam dukungan pengambilan keputusan

5. Mengetahui pengaruh dari kualitas sistem terhadap kepuasan dalam dukungan pengambilan keputusan

6. Mengetahui pengaruh dari kemudahan penggunaan terhadap kepuasan dalam dukungan pengambilan keputusan

7. Mengetahui pengaruh dari manfaat yang dirasakan terhadap kepuasan dalam dukungan pengambilan keputusan

8. Mengetahui pengaruh dari manfaat yang dirasakan terhadap net benefits 9. Mengetahui pengaruh dari kepuasan dalam dukungan pengambilan

(7)

7 1.4. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan mengenai sistem pendukung keputusan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai sistem pendukung keputusan lebih dalam

3. Bagi Organisasi

Diharapkan menambah pengetahuan organisasi yang menggunakan sistem pendukung keputusan dalam mengambil kebijakan

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam menggunakan sistem pendukung keputusan.

1.5. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

(8)

8

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang yang mendasari penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

2. Bab II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari penelitian ini dan didukung dengan berbagai hasil penelitian terdahulu. Selain itu, bab ini juga berisi uraian mengenai hubungan antar variabel penelitian terdahulu yang disertai dengan hipotesis serta model penelitian yang diajukan.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini diuraikan tentang populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan teknik analisis data.

4. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini diuraikan mengenai hasil pengumpulan data, karakteristik responden, perhitungan validitas dan reliabilitas, analisis deskripsi variabel, evaluasi model struktural, ringkasan hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang diberikan kepada pihak lain yang membutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan akhir periode sebesar Rp1,47 triliun diberikan kepada 44.484 debitur yang tersebar di wilayah Kaltim kecuali

Setelah Ananda memahami masalah kontekstual yang diberikan pada tiap aktivitas dengan seksama, kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan teliti, diharapkan

Dengan banyaknya desa yang belum mengunggah informasi keuangan desa menunjukkan bahwa situs yang tersedia belum dapat memberikan informasi yang optimal kepada

Dengan tingkat aktiva bersih yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakannya untuk meningkatkan aktiva lancar yang dimilikinya (Yusriwati, 2012). Perusahaan dengan laba

(2) Dengan menerapkan model Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa Kelas VI SD 2 Padurenan Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada kondisi awal hasil

Sehingga, dapat dikatakan belum ada tulisan yang secara langsung membahas penentuan awal bulan Kamariyah menurut Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah di dusun

a. Proses jual beli ETF yang dapat dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:. 1) Pemodal menghubungi perusahaan efek dimana ia terdaftar sebagai nasabah dan

“Jaya Tiga Sakti” dalam garapan ini mempunyai arti tiga kesatria yang sakti atau jaya, yang akan digambarkan dalam garapan ini sebagai tiga orang kesatria, yaitu kesatria Bali