BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal Indonesia telah berkembang pesat sejak diaktifkannya
kembali oleh pemerintah pada 10 agustus 1977, kini pasar modal diindonesia
telah genap berusia 40 tahun. Pasar modal memiliki peran besar dalam
mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Pasar
modal memiliki peran sebagai sumber pendanaan perusahaan maupun
kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur Indonesia. Sejak kembali
berdiri, kapitalisasi pasar mencatat kinerja yang fantastis. Kapitalisme pasar
tercatat tumbuh 2,34 juta kali atau sebanyak 234,43 persen. Pasar modal
Indonesia diharapkan semakin matang untuk bersaing, baik dalam segi literasi
pasar modal, produk, maupun dalam menjalin kerjasama antar pemangku
kepentingan (stakeholders) (www.m.liputan6.com).
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi diindonesia menjadi perhatian
bagi para investor untuk menanamkan saham di diindonesia. Dengan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat dapat meningkatkan kepemilikan
saham diindonesia, kepemilikan saham diindonesia terdiri dari struktur
kepemilikan asing, struktur kepemilikan pemerintah, struktur kepemilikan
manajerial, struktur kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan
keluarga. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, investor dapat
perusahaan diharapkan dapat meningkatkan laba perusahaan, semakin
meningkatnya laba perusahaan maka semakin banyak investor yang tertarik
untuk menanamkan saham pada perusahaan tersebut. Dengan memperoleh
laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat
banyak bagi kesejahteraan pemilik saham, karyawan, serta meningkatkan
mutu produk dan melakukan investasi baru. (Kasmir, 2015:196).
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan yang ditunjukan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari
pendapatan investasi (Kasmir, 2015:114). Secara umum ada tiga jenis rasio
profitabilitas yang dominan dipakai dalam penelitian yaitu Return On Assets
(ROA), Return On Equity (ROE), Dan Return On Investmen (ROI).
Penelitian ini menggunakan rasio ROE, ROE menrupakan rasio untuk
mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. semakin tinggi rasio ini,
semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya (Kasmir, 2015:204).
Rasio Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan oleh kinerja
perusahaan, Melalui hasil dari kinerja yang baik, perusahaan akan mampu
memberikan dividen kepada pemegang saham dan mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. (Yulyanti & Jurnali, 2015:25). dengan
kepada calon investor. Tujuan lain dari Perusahaan selain meningkatkan laba
perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran para pemilik atau
pemegang saham. Kepemilikan merujuk pada kekuasaan untuk melakukan
kontrol dalam suatu perusahaan yang berimplikasi adannya kapasitas untuk
menetapkan kebijakan dan tindakan pada perusahaan (Sugiarto, 2009:36).
Terpisahnya kepemilikan (ownership) dan manajemen (control) akan
memunculkan masalah, karena kepentingan pemilik dan manajer (pihak yang
menerima tugas dan wewenang) tidak selalu sejalan. Dalam teori keagenan
(agency theory), permasalahan yang muncul karena seorang agen (pihak yang
menerima tugas atau wewenang) dikenal dengan masalah keagenan (agency
problem). Masalah keagenan akan muncul ketika prinsipal menyewa seorang
agen untuk mengerjakan suatu pekerjaan, namun agen tidak ikut memperoleh
bagian dari apa yang dihasilkannya, disamping karena terdapat imperfect
information dalam hubungan antara principal dan agen. Tindakan agen yang
tidak sesuai dengan keinginan principal dapat muncul dalam berbagai bentuk
yang pada umumnya mendilusi laba perusahaan (Sugiarto, 2009:22).
Dengan Adanya struktur kepemilikan saham oleh beberapa investor
dapat membantu mengendalikan masalah keagenan yang nantinya dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Kepemilikan asing dapat dianggap
mampu menghilangkan konflik kegenan. Kepemilikan asing dapat membantu
perusahaan untuk memperluas kontrol atas manajer dalam proses
pengambilan keputusan. Kepemilikan asing dapat memberikan keahlian dan
meningkatkan kinerja perusahaan (Al-Matari et.al, 2017:3). Dengan semakin
banyaknya pihak asing yang menanamkan sahamnya diperusahaan maka akan
meningkatkan kinerja dari perusahaan yang diinvestasikan sahamnya
(Wiranata & Nugrahanti, 2013: 17).
Kepemilikan pemerintah merupakan kepemilikan saham oleh pihak
pemerintah, kepemilikan pemerintah dapat memperlambat kinerja dari
perusahaan karena pemerintah hal ini akan memunculkan masalah keagenan.
Dalam teori keagenan pemerintah sebagai pemegang saham pengendali
belum mampu untuk mengawasi atau mengontrol kinerja dari manajer, karena
pemerintah seringkali memiliki tujuan lain selain meningkatkan kinerja
(Wiranata & Nugrahanti, 2013:17-18).
Kepemilikan Manajerial adalah situasi dimana seorang manajer
memiliki saham perusahaan. kepemilikan manajerial menunjukan peran
ganda seorang manajer. Adanya peran ganda tersebut, maka manajer akan
mengoptimalkan keuntungan perusahaan dan tidak menginginkan perusahaan
mengalami kesulitan keuangan atau bahkan mengalami kebangkrutan yang
berdampak hilangnya insentif dan return serta investasinya (Sari, 2015:4).
Upaya menghindari agency conflict adalah dengan memberikan kesempatan
kepada manajemen untuk memiliki proporsi kepemilikan saham, sehingga
manajemen akan mempertimbangkan kepentingannya sebagai pemegang
saham dan meningkatkan kinerja perusahaan (Ritha, 2016:102).
Disisi lain, teori keagenan menimbulkan masalah struktur kepemilikan
manajemen perusahaan dan mempunyai kewenangan untuk menyeleksi
manajer yang berkualitas yang diharapkan dapat memberikan kinerja yang
superior. Kepemilikan institusional dapat meminimalkan konflik keagenan
(agency cost) dengan memonitoring kinerja manajemen bahkan mengambil
kendali perusahaan itu sendiri (Admati et.al, Huddart dan Maug dalam
Al-Najjar, 2010) (Ritha, 2016:103).
Kepemilikan keluarga merupakan salah satu tipe kepemilikan yang
dapat mengurangi masalah agensi. Keluarga yang memiliki kekuatan
melindungi kekuatan kontrol suara, cenderung berupaya menguasai posisi
dewan direksi maupun dewan komisaris. Disamping berupaya menguasai
kontrol suara, keluarga juga dapat mengontrol perusahaan melalui saham
yang dimilikinya diperusahaan, hal ini akan akan mengurangi konflik
keagenan sehingga struktur kepemilikan keluarga dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan (Sugiarto, 2009:39)
Selain struktur kepemilikan perusahaan yang dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan ukuran perusahaan dan leverage dijadikan sebagai
variabel kontrol agar hubunganan antara variabel independen terhadap
variabel dependentidak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar penelitian.
Ukuran perusahaan yang besar dapat meningkatkan investasi pada perusahan.
Meningkatnya investasi pada perusahaan secara otomatis akan menambah
jumlah kepemilikan saham. Hal ini akan memberikan signal baik untuk
investor (Wardani, 2016:2). Rasio solvabilitas atau Leverage ratio merupakan
dibiayai dengan utang (Kasmir, 2015:151). Perusahan yang meningkatkan
utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek
perusahaan dimasa mendatang. Investor diharapkan akan menangkap signal
tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan
demikian utang merupakan tanda atau signal positif (Hanafi, Mamduh,
2015:316). Dalam Peneliti ini peneliti memilih perusahaan non keuangan
sebagai obyek penelitian karena perusahaan non keuangan memiliki jumlah
perusahaan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian
sebelumnya dilakukan oleh Wiranata & Nugrahanti (2013) yang berjudul
Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas. Dalam penelitian
sebelumnya penelitian menggunakan periode penelitian selama dua tahun dari
perode 2010-2011 dan menggunakan ROA sebagai pengukur profitabilitas
yang diproksikan dengan kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini peneliti
menambah periode penelitian menjadi tiga tahun penelitian dari periode
2014-2016, dan mengganti ROE sebagai alat pengukur profitabilitas yang
diproksikan dengan kinerja perusahaan sesuai dengan saran yang diberikan
dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan dari teori dan penelitian terdahulu
tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh struktur kepemilikn terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di indonesia”. Penelitian ini menggunakan batasan masalah
agar permasalahan yang diteliti tidak meluas dan mencapai tujuan yang
kepemilikan asing, struktur kepemilikan pemerintah, struktur kepemilikan
manajerial, struktur kepemilikan institusi, struktur kepemilikan keluarga,
leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas pada perusahaan non
keuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2014-2016.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Struktur Kepemilikan Asing Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di
BEI?
2. Apakah Struktur Kepemilikan Pemerintah Berpengaruh Negatif Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di
BEI?
3. Apakah Struktur Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di
BEI?
4. Apakah Struktur Kepemilikan Institusional Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di
BEI?
5. Apakah Struktur Kepemilikan Keluarga Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian:
1.Untuk Mengetahui Pengaruh Struktur Kepemilikan Asing Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI.
2.Untuk Mengetahui Pengaruh Struktur Kepemilikan Pemerintah Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI.
3.Untuk Mengetahui Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI.
4.Untuk Mengetahui Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional Terhadap
Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI.
5.Untuk Mengetahui Pengaruh Struktur Kepemilikan Keluarga Terhadap
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di BEI.
Manfaat Penelitian: 1.Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis dan
menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang struktur kepemilikan
asing, struktur kepemilikan pemerintah, struktur kepemilikan manajerial,
struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan keluarga, dan
kinerja perusahaan.
2.Manfaat Praktis
a. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
perusahaan dan dijadikan masukan untuk perusahaan dalam
b. Bagi investor
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memberikan
informasi agar investor dan calon investor dapat menilai perusahaan
ditinjau dari struktur kepemilikan perusahaan.
c. Bagi pihak lain
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya tentang struktur kepemilikan perusahaan.
d. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui mengenai pengaruh struktur kepemilikan
asing, struktur kepemilikan pemerintah, struktur kepemilikan
manajerial, struktur kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan
keluarga terhadap profitabilitas perusahaan pada perusahaan non