• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Degi Erfiana BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Degi Erfiana BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim yang terbesar di dunia dengan presentase 12,9% dari seluruh populasi muslim di dunia (Lugo, 2009). Maka sudah seharusnya dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh Allah SWT dan memberikan kesempatan besar dalam mengembangkan konsep syariah di kehidupan masyarakat Indonesia.

Perkembangan ekonomi dan bisnis berbasis Islam berkembang dengan baik di Indonesia yang ditandai dengan adanya berbagai entitas dan lembaga keuangan syariah. Perusahaan yang menerapkan prinsip syariah kemungkinan dapat menarik banyak investor muslim maupun pihak berkepentingan muslim lainnya yang ingin berinvestasi dan terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan membuat laporan-laporan yang sesuai dengan prinsip syariah dan harus melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) (Ramadhani, 2016).

(2)

tanggung jawab sosial perusahaan secara Islami (Jannah dan Asrori, 2016). Lembaga atau perusahaan dalam Islam harus menjalankan bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, namun selama ini pengukuran CSR masih mengacu pada Global Reporting Index (Wulandari, 2015).

Pelaporan tentang CSR perusahaan yang semula bersifat sukarela menjadi bersifat wajib dengan adanya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bahwa laporan tahunan harus memuat beberapa informasi, salah satunya adalah laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, sedangkan pelaporan sosial syariah Islamic Social Reporting (ISR) masih bersifat sukarela. Setiap perusahaan pelaporan pengungkapan CSR tidak sama. Pelaporan yang tidak sama tersebut dikarenakan tidak adanya standar baku secara syariah tentang pelaporan CSR syariah (Sulistyawati dan Yuliani, 2017).

Peneliti ekonomi syariah saat ini banyak yang menggunakan ISR untuk mengukur CSR di institusi keuangan syariah. ISR merupakan suatu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya bagi kepedulian sosial maupun tanggung jawab lingkungan. indeks ISR digunakan mengukur tingkat pengungkapan sosial sesuai dengan prinsip syariah yang disampaikan perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan (Dewi, 2012).

(3)

Islamic Financial Institution) dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh

para peneliti mengenai item-item CSR yang seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas islam. Indeks ISR tersebut berisi 6 (enam) tema yaitu: investasi dan keuangan, produk dan jasa, karyawan, masyarakat, lingkungan dan tata kelola perusahaan. Masing-masing tema memiliki beberapa indikator-indikator.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR salah satunya adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan komplek, sehingga perusahaan mempunyai dampak yang lebih besar tehadap masyarakat, memiliki stakeholders yang lebih banyak dan mendapat perhatian lebih dari kalangan publik. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak modal yang ditanamkan sehingga sumber daya dan dana yang besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan informasi pelaporan perusahaannya (Putri dan Yuyeta, 2014).

(4)

membuktikan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ISR.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi ISR adalah Leverage. Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan suatu kewajibannya kepada pihak lain. Perusahaan harus menjelaskan kepada investor, kreditor ataupun pihak berkepentingan lainnya mengenai kemampuan mereka untuk membayar hutang dan dampak pinjaman tersebut dalam kegiatan perusahaan. Jika tingkat leverage pada perusahaan tinggi akan memiliki dorongan untuk memberikan informasi sosial yang lebih kepada pihak luar karena pengungkapan dapat mengurangi asimetri informasi dan ketidakpastian mengenai prospek perusahaan dimasa mendatang dan bertujuan memberikan keyakinan pada kreditor bahwa perusahaan tidak melanggar perjanjian yang ada (Ramadhani, 2016).

Penelitian yang dilakukan Ramadhani (2016) membuktikan bahwa variabel leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR yang diukur dengan rasio kewajiban terhadap ekuitas, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Roziani (2010) yang membuktikan bahwa variabel leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Namun penelitian

tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2016) yang membuktikan bahwa variabel leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ISR.

(5)

jangka pendeknya. Rasio likuiditas menunjukan bahwa semakin tinggi rasio lancar, maka akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai tagihannya (Verawaty dkk, 2016). Likuiditas perbankan syariah diukur dengar rasio Financing to Deposit Ratio (FDR). FDR merupakan rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank.

Penelitian yang dilakukan Roziani (2010) membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Ketika semakin tinggi rasio likuiditas, maka akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai tagihanya, begitu juga dalam mengungkapkan tanggung jawab sosialnya, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Verawaty dkk (2016) membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Namun penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Astuti (2013) yang membuktikan bahwa likuiditas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ISR.

(6)

Penelitian yang dilakukan Ningrum dkk (2013) membuktikan bahwa ukuran dewan pengawas syariah berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ramadhani (2016) dan Inuzula (2017) yang membuktikan bahwa ukuran dewan pengawas syariah berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Namun penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Khoirudin (2013) yang membuktikan bahwa variabel ukuran dewan pengawas syariah berpengaruh negatif terhadap pengungkapan ISR.

Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan Inuzula (2017) karena variabel independen merupakan faktor yang mempengaruhi ISR, yang menguji ukuran perusahaan, profitabilitas dan ukuran dewan pengawas syariah terhadap pengungkapan ISR. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu: 1) Terletak pada tahun penelitian, dimana pada penelitian terdahulu tahun 2011-2013 sedangkan penelitian ini pada tahun 2013-2016. 2) Pada penelitian terdahulu menggunakan variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas dan ukuran dewan pengawas syariah sedangkan pada penelitian ini mengubah variabel profitabilitas yang diganti dengan variabel likuiditas dan menambah variabel leverage karena variabel profitabilitas dalam penelitian-penelitian terdahulu sudah sering diteliti dan hasilnya sudah konsisten sedangkan variabel likuiditas dan leverage masih jarang diteliti.

(7)

akan diteliti dengan judul “Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan ukuran dewan pengawas syariah terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting” (Studi empiris pada bank umum syariah di Indonesia tahun 2013-2016).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting?

2. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting?

3. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting?

4. Apakah ukuran dewan pengawas syariah bepengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Repoting?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

(8)

2. Untuk menemukan bukti empiris bahwa leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

3. Untuk menemukan bukti empiris bahwa likuiditas berpengaruh postif terhadap pengungkapan Isamic Social Reporting.

4. Untuk menemukan bukti empiris bahwa ukuran dewan pengawas syariah berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Perbankan Syariah

Bagi pihak perusahaan perbankan syariah dapat dijadikan pertimbangan agar dapat melakukan tanggung jawab sosial sesuai dengan ketentuan Islam.

2. Bagi Investor

Sebagai bahan acuan yang bermanfaat bagi investor maupun calon investor, khususnya investor muslim dalam mengambil keputusan investasi dan memberikan informasi tentang pengaruh ukuran perusahaan, leverage, likuiditas dan ukuran dewan pengawas syariah terhadap

pengungkapan ISR. 3. Bagi Peneliti

(9)

4. Bagi Kalangan Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi dan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan ISR.

5. Bagi Masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

(2) Bank Indonesia mencabut status BDP apabila Bank Indonesia telah menerima surat penetapan dari BPPN yang menyatakan program penyehatan terhadap Bank yang bersangkutan telah

informasi tentang jenis dan berbagai motif batik store nusantara, dapat melakukan pemesanan batik secara online dengan mendaftarkan data diri pelanggan dan mengisi form

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula