• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN KERANGKA KERJA COSO ATAS PIUTANG PEMBIAYAAN PADA PT BUSSAN AUTO FINANCE (BAF) DEPOK : EKO BARLIATA NPM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN KERANGKA KERJA COSO ATAS PIUTANG PEMBIAYAAN PADA PT BUSSAN AUTO FINANCE (BAF) DEPOK : EKO BARLIATA NPM :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM

PENGENDALIAN INTERN

KERANGKA KERJA COSO ATAS

PIUTANG PEMBIAYAAN PADA

PT BUSSAN AUTO FINANCE

(BAF) DEPOK

NAMA

: EKO BARLIATA

NPM

: 22212424

JURUSAN

: AKUNTANSI

(2)

LATAR BELAKANG

Tujuan utama perusahaan adalah laba maksimal

Strategi meningkatkan volume penjualan kredit

Penjualan kredit menimbulkan piutang

Perusahaan pembiayaan konsumen menyalurkan kredit

konsumen

Sistem informasi akuntansi akan memperlancar aktivitas

perusahaan

Pengelolaan kredit dan penerimaan kas rentan kelalaian

dan kecurangan

Sistem pengendalian intern dan kerangka Kerja COSO

PT Bussan Auto Finance (BAF) Depok adalah perusahaan

(3)

RUMUSAN MASALAH

• Apakah sistem pemberian kredit dan

penerimaan

kas

dari

penagihan

piutang yang diterapkan BAF Depok

telah sesuai dengan pengendalian

internalnya?

• Apakah

penerapan

sistem

pengendalian

intern

terhadap

piutang pembiayaan pada BAF Depok

telah efektif ditinjau dari kerangka

kerja COSO?

(4)

BATASAN MASALAH

 Data penelitian terbatas pada sistem pemberian kredit dan

penerimaan kas dari penagihan piutang.

 Data penelitian dianalisis menggunakan bagan alir (flowchart)

dan unsur–unsur yang mendukung pengendalian internalnya

serta menilai efektivitas pengendalian intern terhadap piutang

pembiayaan berdasarkan komponen pengendalian menurut

kerangka kerja COSO.

Lingkungan

Pengendalian Penaksiran Resiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan Komunikasi Pemantauan

coso

(5)

TUJUAN PENELITIAN

• Untuk mengetahui apakah sistem

pemberian kredit dan penerimaan

kas dari penagihan piutang pada BAF

Depok

telah

sesuai

dengan

pengendalian internalnya.

• Untuk

mengetahui

apakah

penerapan

sistem

pengendalian

intern terhadap piutang pembiayaan

pada BAF Depok telah efektif ditinjau

dari kerangka kerja COSO.

(6)

METODE PENELITIAN

• Sistem pengendalian intern terhadap piutang pembiayaan pada PT Bussan Auto Finance

(BAF) Depok

Objek Penelitian

• Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan melalui kegiatan

wawancara dan obesrvasi dengan bagian supervsi dan karyawan terkait dengan objek

serta kuesioner yang kemudian diolah

• Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui kumpulan

catatan, dokumen dan data olahan seperti sejarah singkat perusahaan dan struktur

organisasi.

Sumber Data

• Populasi dalam penelitian ini merupakan karyawan pada BAF Depok. Teknik sampling

dilakukan secara purposive sampling. Dari seluruh populasi maka diambil sampel 12

orang karyawan terkait tujuan penelitian.

(7)

METODE PENELITIAN

• Pengujian dilakukan dengan evaluasi hasil jawaban kuesioner.

Kuesioner yang digunakan yakni Internal Control Questionaires (ICQ).

• Menghitung skor persentase jawaban dengan rumus skor ideal

menurut Jean D Champion dengan perhitungan :

• Persentase =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑋 100%

• Mengimplementasikan hasil perhitungan persentase berdasarkan

kriteria penilaian sebagai berikut :

• 0% - 25% Sistem pengendalian intern tidak efektif

• 26 % - 50% Sistem pengendalian intern kurang efektif

• 51% - 75% Sistem pengendalian intern cukup efektif

• 76% - 100% Sistem pengendalian intern sangat efektif

Alat analisis yang digunakan

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛

𝑋 100%

0% - 25% Sistem pengendalian intern tidak efektif

26 % - 50% Sistem pengendalian intern kurang efektif

51% - 75% Sistem pengendalian intern cukup efektif

76% - 100% Sistem pengendalian intern sangat efektif

(8)

PROFIL SINGKAT DAN STRUKTUR

ORGANISASI BAF DEPOK

PT Bussan Auto Finance yang lebih dikenal dengan singkatan BAF ini didirikan di Jakarta pada tahun 1997. BAF adalah perusahaan pembiayaan yang saat ini berkonsentrasi pada pembiayaan sepeda motor Yamaha. Kantor Pusat BAF saat ini berkedudukan di Gedung Menara Mulia Lt. 18 & 19 Jl. Gatot Subroto Kav. 9–11, Jakarta Pusat. Kantor cabang BAF telah tersebar diseluruh Indonesia dengan 173 kantor cabang dan telah mempekerjakan sekitar 8000 orang dari seluruh wilayah nusantara. Untuk wilayah Depok, kantor cabang perusahaan ini terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.28/29/30, Beji, Depok, Jawa Barat.

• visi untuk menjadi perusahaan pembiayaan terkemuka dan terpercaya bagi pelanggan, mitra usaha dan masyarakat.

• misi perusahaan adalah memberikan layanan solusi

keuangan terbaik untuk meningkatkan

kesejahteraan hidup masyarakat.

Branch Head Marketing Head Chief Credit Analyst Credit Analyst Surveyor Branch Operational Support Collection Head Chief of Collector Collector Desk Collector Remedial staff Administration Head Adm. Staff (Booking & Disbuse) Adm. Staff (Insurance) Customer Service Finance Head Cashier (for Customer) Cashier (for Collector) Finance Staff Cashier at Dealer

(9)

FLOWCHART PEMBERIAN KREDIT

KONSUMEN

APK APK FPK FPK Keputusan

Keputusan Lampiran lengkap APKAPK data pemohon Lampiran lengkap data pemohon Membuat MKK 2 lembar Membuat MKK 2 lembar APK APK MKK 1 MKK 1 Lampiran lengkap data pemohon Lampiran lengkap data pemohon MKK 2 MKK 2 N Bagian Credit Analyst (CA)

1 1 Analisa kredit dengan 5C Analisa kredit dengan 5C Lampiran lengkap data pemohon Lampiran lengkap data pemohon FPK FPK Tidak Surveyor Ya N FPK FPK 2 2 FPK FPK MKK 1 MKK 1 Keputusan Keputusan MKK 1MKK 1 Membuat SKK 3 lembar Membuat SKK 3 lembar MKK 1 MKK 1 SKK 1 SKK 1 SKK 2SKK 2 SKK 3SKK 3 Bagian Tim Pemutus kredit

3 3 Analisis kembali kelayakan kredit Analisis kembali kelayakan kredit FPK FPK Tidak Credit Analyst Ya N FPK FPK Kantor pusat 2 2 Mulai Mulai Lampiran lengkap data pemohon Lampiran lengkap data pemohon APK APK Melakukan survey dan analisis data Melakukan survey dan analisis data Keputusan

Keputusan APKAPK Lampiran lengkap data pemohon Lampiran lengkap data pemohon Membuat FPK Membuat FPK FPK FPK Lampiran lengkap data pemohon Lampiran lengkap data pemohon APK APK Bagian Surveyor 1 1 Tidak Ya

Catatan kredit yang ditolak

4

4

SPP 3

SPP 3 BASTKBASTK BUMBUM Dealer Menginput data pembiayaan kredit Menginput data pembiayaan kredit SPP 3

SPP 3 BASTKBASTK BUMBUM

6 6 N Menerima data dari calon konsumen/ dealer Menerima data dari calon konsumen/ dealer Keterangan :

APK (Aplikasi Permohonan Kredit) FPK (Formulir Pengajuan Kredit)

BASTK (Berita Acara Serah Terima Kendaraan) BUM (Bukti Uang Muka)

SPP (Surat Persetujuan Pembiayaan) SKK (Surat Keputusan Kredit) MKK (Memo Keputusan Kredit)

(10)

FLOWCHART PEMBERIAN KREDIT

KONSUMEN (LANJUTAN)

SKK 1 SKK 1 FPK FPK

Bagian Admin Staff (AS)

3 3 Membuat SKPK 3 lembar dan SPP 3 lembar Membuat SKPK 3 lembar dan SPP 3 lembar N MKK 1 MKK 1 SKPK & SPP dibawa ke dealer dan konsumen untuk ditanda tangan SKPK & SPP dibawa ke dealer dan konsumen untuk ditanda tangan Dealer Menghubungi dealer dan konsumen tentang kredit disetujui Menghubungi dealer dan konsumen tentang kredit disetujui SKPK 1 SKPK 1 SKPK 2SKPK 2 SKPK 3SKPK 3 SPP 3SPP 3 SPP 2 SPP 2 SPP 1 SPP 1 Konsumen 4 4 Bagian Finance 6 6 SKPK 2 SKPK 2 BUM BUM BASTK BASTK Mencocokkan dan menganalisis dokumen Mencocokkan dan menganalisis dokumen Membuat BKK Membuat BKK SKPK 2 SKPK 2 Selesai Selesai 5 5 5 5 BASTK

BASTK BKKBKK BUMBUM

Meminta Otorisasi Finance Head Meminta Otorisasi Finance Head N Mencatat pada jurnal penjualan/ pemberian kredit dan piutang Mencatat pada jurnal penjualan/ pemberian kredit dan piutang Keterangan :

SKK (Surat Keputusan Kredit) FPK (Formulir Pengajuan Kredit) MKK (Memo Keputusan Kredit) SKPK (Surat Kontrak Perjanjian Kredit) SPP (Surat Persetujuan Pembiayaan) BASTK (Berita Acara Serah Terima Kendaraan) BUM (Bukti Uang Muka)

(11)

FLOWCHART PENERIMAAN KAS DARI

PENAGIHAN PIUTANG

N

Tidak

Menugaskan Collector untuk menagih dan memberi TTS 3 rangkap

bernomor urut

Menugaskan Collector untuk menagih dan memberi TTS 3 rangkap bernomor urut TTS 3 rangkap TTS 3 rangkap 3 3 2 2 TTS 3 TTS 3 CHKCHK DBT DBT Mencocokkan dengan DBT Mencocokkan dengan DBT Sesuai? Sesuai? Konfirmasi ke Collector Konfirmasi ke Collector CHK CHK DBTDBT TTS 3TTS 3 5 5 Mulai Mulai Pengecekan piutang jatuh tempo konsumen Pengecekan piutang jatuh tempo konsumen Menghubungi debitur untuk mengingatkan status kreditnya Menghubungi debitur untuk mengingatkan status kreditnya Via telepon Membuat DBT Membuat DBT DBT DBT

Bagian Finance Bagian Chief Collector

Ya 1 1 1 1 Melakukan Penagihan kepada konsumen Melakukan Penagihan kepada konsumen 2 2 TTS 3 rangkap TTS 3 rangkap TTS 1 TTS 1 Membuat dan mengisi TTS Membuat dan mengisi TTS 3 3 Menerima uang tunai/cek/ bilyet giro Menerima uang tunai/cek/ bilyet giro Konsumen membayar? Konsumen membayar? Tidak CHK CHK TTS 2 TTS 2 TTS 3TTS 3

Bagian Collector Bagian Cashier

TTS 2 TTS 2 Konsumen Ya Uang tunai/cek/ bilyet giro Membandingkan dan mencocokkan nilai keduanya Membandingkan dan mencocokkan nilai keduanya Membuat SSB dan setor uang tunai/ cek/bilyet giro ke

bank

Membuat SSB dan setor uang tunai/ cek/bilyet giro ke bank Uang tunai/cek/ bilyet giro Bank 6 6 SSB SSB TTS 2TTS 2 N 4 4 4 4 Selesai Selesai Bagian Finance 5 5 TTS 3 TTS 3 6 6 SSB SSB Memeriksa dan mencocokkan nilai pada bank Memeriksa

dan mencocokkan nilai pada bank

Update Saldo Piutang konsumen Update Saldo Piutang konsumen TTS 3 TTS 3 SSBSSB N Keterangan :

DBT (Daftar Bukti Tunggakan) TTS (Tanda Terima Sementara) CHK (Catatan Harian Kolektor) SSB (Slip Setoran Bank)

(12)

HASIL KUESIONER

No Komponen COSO Pertanyaan Ya Tidak Persentase 1 Lingkungan Pengendalian

(25 butir pertanyaan x 12 responden) 300 282 18 94%

2 Penilaian Resiko

(6 butir pertanyaan x 12 responden) 72 69 3 95,83%

3 Aktivitas Pengendalian

(13 butir pertanyaan x 12 responden) 156 148 8 94,87%

4 Informasi dan komunikasi

(7 butir pertanyaan x 12 responden) 84 80 4 95,24%

5 Pemantauan

(4 butir pertanyaan x 12 responden) 48 47 1 97,92%

Total 660 626 34

Tabel 4.7 Keseluruhan persentase jawaban kuesioner

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 55 daftar pertanyaan mengenai pengendalian intern yang diajukan kepada 12 responden yaitu karyawan yang terkait aktivitas piutang pembiayaan pada BAF Depok, maka didapat hasil dari jawaban “Ya” yang menunjukkan pernyataan setuju dengan keadaan perusahaan sebanyak 626 dari jumlah seluruh pertanyaan sebanyak 660 akan didapat hasil perhitungan sebagai berikut :

Persentase = 626660 𝑋 100% = 94,84%

(13)

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

PIUTANG PEMBIAYAAN DITINJAU DARI COSO

1) Lingkungan Pengendalian (94%)

Komponen yang menjadi fondasi utama dalam menopang komponen pengendalian lainnya. Secara langsung lingkungan pengendalian menentukan corak perusahaan berdasarkan faktor-faktor berikut :

 Integritas dan nilai etis

Telah diterapkan dengan baik. Hal tersebut diberlakukan aturan dan kode etik, kompensasi yang sesuai prestasi karyawan serta penerapan sanksi tegas.

 Komitmen terhadap kompetensi

Diterapkan manajemen dengan mengisis jabatan tertentu dengan mengutamakan karyawan sudah ada dengan promosi yang layak dan memenuhi syarat.

 Kebijakan praktik sumber daya manusia

Manajemen BAF Depok menetapkan kriteria pendidikan dan pengalaman tertentu dalam merekrut karyawan serta mengadakan training secara periodik.

 Pemberian wewenang dan tanggung jawab

Secara periodik dilakukan pengkinian penjelasan tertulis mengenai tanggung jawab setiap bagian guna mengarahkan pencapaian tujuan perusahaan.

 Filosofi manajemen dan gaya operasi

Manajemen diupayakan memberi contoh kerja dan memantau setiap kinerja karyawan. Setiap terjadi perubahan dan perbaikan harus ada laporan untuk dipertanggungjawabkan. Hal ini mencerminkan gaya operasi yg aktif dan dinamis  Dewan komisaris dan partisipasi audit

Manajemen BAF depok bersama internal audit dari BAF pusat yang melakukan audit guna memastikan kewajaran pelaksanaan peraturan dan standar operasional prosedur.

 Struktur organisasi

BAF depok memiliki struktur organisasi yang jelas dengan pembagian fungsi, tanggung jawab dan wewenang.

2) Penaksiran Resiko (95,83%)

Manajemen telah mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang timbul dari

piutangpembiayaan tersebut serta mengantisipasi resiko. Beberapa resiko yang telah berhasil diidentifikasi dan diantisipasi tersebut antara lain :  Resiko kelayakan kredit konsumen

Surveyor diwajibkan survey lapangan atas data konsumen, Credit analyst yang menganalisis kelayakan pengajuan kredit dengan prinsip 5C dan

otorisasi persetujuan pembiayaan kredit berdasarkan pertimbangan dari tim pemutus kredit.

 Resiko keterlambatan pembayaran konsumen

Program pengundian hadiah bagi konsumen yang tidak pernah menunggak dan membayar tepat waktu guna memacu konsumen selalu membayar angsuran.

 Resiko ketidakmampuan konsumen membayar kredit

Penarikan sepeda motor yang sudah menunggak dibatas waktu toleransi

tunggakan dengan pendekatan persuasif dan menjualnya untuk

perhitungan pelunasan.

 Resiko penggelapan penagihan piutang oleh Collector

Penagihan oleh Collector hanya berdasarkan DBT yang dicetak bagian finance serta diawasi dengan tanda terima sementara bernomor urut.

(14)

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

PIUTANG PEMBIAYAAN DITINJAU DARI COSO

3) Aktivitas Pengendalian (94,87%)  Penelaahan kinerja

BAF selalu menelaah kembali kinerja yang dihasilkan karyawan yang menjadi ujung tombaknya. Hal ini dilakukan untuk memastjkan antara jumlah kredit yang diberikan berdasar target dengan tingkat pengembaliannya secara penuh.

 Pengolahan informasi

Pemerosesan informasi piutang pembiayaan telah dilakukan secara komputerisasi dan terintegrasi baik antar cabang dan kantor pusatnya

 Pengendalian fisik

Pengendalian fisik pada BAF Depok cukup efektif. Hal ini terlihat dari adanya fasilitas pengamanan terhadap asset seperti lemari besi untuk uang kas dan surat berharga, CCTV yang memantau juga asuransi terhadap assetnya

 Pemisahan fungsi

Pengendalian ini terlihat dari adanya struktur organisasi yang secara jelas memisahkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan.

4) Informasi dan Komunikasi (95,24%)

Setiap informasi terintegrasi baik antar kantor cabang dan kantor pusat terutama informasi piutang pembiayaannya dengan adanya nomor kontrak kredit untuk mengidentifikasi konsumen, kemudahan berbagi informasi ini memudahkan komunikasi antar karyawan dalam operasional kerja. Dalam hal menunjang komunikasi BAF mempunyai kebiasaan briefing setiap pagi hari kerja serta mengadakan rekreasi bersama. BAF Depok percaya kedekatan setiap bagian dan karyawan dalam organisasi akan memudahkan penyampaian informasi sehingga lebih efektif mencapai tujuan perusahaan.

5) Pemantauan (97,92%)

Branch Head bersama dengan kepala bagian lainnya akan

bertanggungjawab dalam pengendalian dan mendesain bentuk pengendalian BAF Depok. BAF Pusat juga menunjuk Internal

auditor untuk pemeriksaan terhadap pengendalian intern BAF

Depok dan melakukan perbaikan pengendalian terutama pada aktivitas kredit dan penagihan

(15)

KESIMPULAN

• Sistem pemberian kredit dan penerimaan kas dari

penagihan piutang yang diterapkan pada PT Bussan Auto

Finance (BAF) Depok telah sesuai dengan sistem

pengendalian internalnya.

• Sistem

pengendalian

intern

terhadap

piutang

pembiayaan pada PT Bussan Auto Finance (BAF) Depok

telah diterapkan secara efektif. Hal ini berdasarkan dari

observasi, wawancara, kuesioner dan analisis yang

menunjukkan tingkat efektivitas yang dilihat secara

keseluruhan adalah sangat efektif dan begitu pula dengen

efektivitas

masing-masing

komponen

pengendalian

COSO.

(16)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Gambar

Tabel 4.7 Keseluruhan persentase jawaban kuesioner

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Kegiatan Siklus I adalah tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti dan kepala sekolah menyiapkan kebutuhan pelatihan yang akan dilaksanakan, yaitu

Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa karakter kerapatan sto- mata dalam proses seleksi tidak langsung untuk kandungan katekin dapat menjadi perhatian dengan

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis

Berdasarkan hasil evaluasi/penilaian Dokumen Teknis pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Studi Rancangan Teknik Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Banggai Laut

[r]

Penelitian yang berjudul: “Upaya Guru BK dalam Menangani Siswa yang Melanggar Tata Tertib Sekolah (Penelitian di SMP Negeri Takengon)― ini bertujuan untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan kualitas konten dan konteks tulisan sebagai indikator writing skills peserta didik selama penerapan model Project

[r]