• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Tengah

Bank Indonesia

(2)

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan II-2011 ini dapat diselesaikan. KER disusun selain untuk memenuhi kebutuhan internal Bank Indonesia, juga untuk memenuhi kebutuhan pihak eksternal mengenai berbagai informasi yang berkaitan dengan tugas Bank Indonesia di bidang Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran. Selain itu, dalam laporan ini dikaji pula hal-hal lain yang terkait dengan perkembangan perekonomian meliputi perkembangan keuangan daerah dan ketenagakerjaan serta kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah.

Selanjutnya, kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyediaan data dan informasi yang diperlukan bagi kajian ini. Hubungan yang baik ini diharapkan dapat ditingkatkan lagi di masa yang akan datang. Masukan dari berbagai pihak akan sangat membantu guna lebih meningkatkan kualitas kajian sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengguna kajian ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Pemurah selalu melimpahkan ridho-Nya dan memberikan kemudahan kepada kita semua dalam upaya meningkatkan kinerja.

Palangka Raya, Agustus 2011 BANK INDONESIA PALANGKA RAYA

Amanlison Sembiring Pemimpin

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GRAFIK ... v

RINGKASAN EKSEKUTIF ... vii

INDIKATOR PEREKONOMIAN REGIONAL KALIMANTAN TENGAH ... xi

1. BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 1

1.1. Gambaran Umum ... 1 1.2. Sisi Permintaan ... 2 1.2.1. Konsumsi ... 2 1.2.2. Investasi ... 4 1.2.3. Ekspor-Impor ... 6 1.3. Sisi Penawaran ... 7

1.3.1. Sektor Ekonomi Dominan... 8

1.3.2. Sektor Ekonomi Non Dominan ... 11

2. BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH ... 17

2.1. Gambaran Umum ... 17 2.1.1. Sisi Penawaran ... 18 2.1.2. Sisi Permintaan ... 19 2.1.3. Ekspektasi Masyarakat ... 19 2.2. Inflasi Bulanan (mtm)... 20 2.3. Inflasi Triwulanan (qtq) ... 24

2.4. Inflasi Tahunan (yoy) dan Inflasi Tahun Kalender (ytd) ... 25

2.5. Indikator Survei Bank Indonesia ... 26

3. BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ... 30

3.1. Gambaran Umum ... 30

3.2. Perkembangan Kelembagaan ... 30

3.3. Perkembangan Aset ... 31

(4)

3.6. Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM ... 37

3.7. Perkembangan Suku Bunga Perbankan... 38

4. BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH ... 40

4.1. Gambaran Umum ... 40

4.2. Perkembangan Pendapatan Daerah ... 40

4.3. Perkembangan Belanja Daerah ... 41

4.4. Pelaksanaan Proyek Infrastruktur Provinsi Kalimantan Tengah ... 41

5. BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ... 42

5.1. Gambaran Umum ... 42

5.2. Transaksi Pembayaran Tunai ... 42

5.2.1. Penyediaan Uang Layak Edar ... 43

5.2.2. Penemuan Uang Palsu ... 43

5.2.3. Kas Titipan di Sampit ... 44

5.3. Transaksi Keuangan Secara Non Tunai ... 45

5.3.1. Transaksi Keuangan dengan Kliring ... 45

5.3.2. Transaksi Keuangan dengan Real Time Gross Settlement (RTGS) ... 46

6. BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ... 47

6.1. Gambaran Umum ... 47

6.2. Perkembangan Angkatan Kerja, Tenaga Kerja dan Pengangguran ... 47

6.3. Nilai Tukar Petani ... 50

7. BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH ... 51

7.1. Perkiraan Ekonomi Daerah ... 51

7.2. Perkiraan Inflasi ... 52

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB sisi Permintaan (yoy)... 2

Tabel 1.2 Realisasi Investasi PMDN Kalimantan Tengah ... 5

Tabel 1.3 Realisasi Investasi PMA Kalimantan Tengah ... 5

Tabel 1.4 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Sektor Penggunaan ... 7

Tabel 1.5 Angka Produksi Pertanian Kalimantan Tengah ... 8

Tabel 2.1 Perkembangan Harga di Kota Palangka Raya ... 18

Tabel 2.2 Perkembangan Harga di Kota Sampit ... 19

Tabel 2.3 Perkembangan Inflasi Bulanan Menurut Kelompok Pengeluaran ... 20

Tabel 2.4 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi/Deflasi April 2011 ... 22

Tabel 2.5 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi/Deflasi Mei 2011 ... 23

Tabel 2.6 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi/Deflasi Juni 2011 ... 24

Tabel 2.7 Perkembangan Inflasi Triwulanan Menurut Kelompok Pengeluaran ... 24

Tabel 2.8 Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Menurut Kelompok Pengeluaran ... 25

Tabel 2.9 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Menurut Kelompok Pengeluaran ... 26

Tabel 3.3.1 Perkembangan Kelembagaan Perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah ... 31

Tabel 3.2 Dana Pihak Ketiga Menurut Kab/Kota Kalteng Triwulan II-2011 (Rp Juta) ... 33

Tabel 3.3 Penyaluran Kredit Penggunaan Per Kota/Kabupaten (Rp Juta) ... 35

Tabel 3.4 Penyaluran Kredit Sektoral Per Kota/Kabupaten (Rp Juta)... 35

Tabel 4.1 Realisasi Anggaran Pendapatan Kalimantan Tengah (s.d. Juni 2011) ... 40

Tabel 4.2 Realisasi Anggaran Belanja Kalimantan Tengah (s.d. Juni 2011) ... 41

Tabel 4.3 Pembiayaan Proyek Utama 2011 ... 41

Tabel 6.1 Angkatan Kerja (orang) ... 48

(6)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (yoy)... 1

Grafik 1.2 IKK dan IKE Survei Konsumen ... 3

Grafik 1.3 Ketepatan Waktu Pembelian Barang dan Jasa ... 3

Grafik 1.4 NTP Kalteng ... 3

Grafik 1.5 Penjualan Kendaraan Bermotor ... 3

Grafik 1.6 Perbandingan Pertumbuhan Konsumsi BBM RT ... 3

Grafik 1.7 Belanja Pemerintah ... 3

Grafik 1.8 Pertumbuhan Investasi dan PDRB (yoy) ... 4

Grafik 1.9 Komposisi Proses Usaha Investasi PMDN ... 5

Grafik 1.10 Komposisi Proses Usaha Investasi PMA ... 5

Grafik 1.11 Realisasi Investasi SKDU ... 5

Grafik 1.12 Pertumbuhan Nilai Ekspor – Impor Kalteng ... 6

Grafik 1.13 Pertumbuhan Volume Ekspor ... 6

Grafik 1.14 Pangsa Negara Tujuan Ekspor Kalteng ... 6

Grafik 1.15 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor Pertanian (yoy) ... 9

Grafik 1.16 Kapasitas Produksi Sektor Pertanian ... 9

Grafik 1.17 Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ... 10

Grafik 1.18 PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan Pertumbuhan Kredit ... 10

Grafik 1.19 Saldo Bersih Tertimbang ... 10

Grafik 1.20 SBT Situasi Bisnis Perusahaan di Sektor PHR ... 10

Grafik 1.21 PDRB Pertambangan dan Kredit Lokasi Proyek Pertambangan... 11

Grafik 1.22 Produksi Batu Bara Kalteng ... 11

Grafik 1.23 Saldo Bersih Tertimbang Sektor Pertambangan ... 11

Grafik 1.24 PDRB dan Kredit Sektor Industri Pengolahan ... 12

Grafik 1.25 Perbandingan Pertumbuhan Konsumsi BBM Industri dan PDRB Industri ... 12

Grafik 1.26 Kapasitas Produksi Sektor Industri Pengolahan ... 12

Grafik 1.27 Saldo Bersih Tertimbang Sektor Industri Pengolahan... 12

Grafik 1.28 Arus Penumpang Bandara ... 13

Grafik 1.29 Laju Pertumbuhan dan Kredit Pengangkutan dan Komunikasi (yoy) ... 13

Grafik 1.30 Saldo Bersih Tetap Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ... 13

Grafik 1.31 Laju Pertumbuhan PDRB dan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa – Jasa (yoy) ... 14

Grafik 1.32 Laju Pertumbuhan Sektor dan Pertumbuhan Kredit (yoy) ... 14

Grafik 1.33 Saldo Bersih Tetap Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ... 14

Grafik 1.34 Pelabuhan Ekspor Komoditas Provinsi Kalimantan Tengah ... 15

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Tengah (yoy) ... 17

Grafik 2.2 Perbandingan Inflasi Kalteng dan Inflasi Nasional ... 17

Grafik 2.3 Perkembangan Inflasi Kota Palangka Raya dengan Nasional (yoy) ... 17

Grafik 2.4 Perkembangan Inflasi Kota Sampit dengan Nasional ... 17

Grafik 2.5 Ekspektasi Harga 3 bulan y.a.d. ... 20

Grafik 2.6 Perkiraan Harga Barang dan Permintaan 3 bulan y.a.d. ... 20

Grafik 2.7 Inflasi mtm Palangka Raya dan Sampit ... 20

Grafik 2.8 Andil Inflasi Palangka Raya ... 21

Grafik 2.9 Andil Inflasi Sampit April 2011 ... 21

Grafik 2.10 Andil Inflasi Palangka Raya ... 22

Grafik 2.11 Andil Inflasi Sampit Mei 2011... 22

Grafik 2.12 Andil Inflasi Palangka Raya ... 23

Grafik 2.13 Andil Inflasi Sampit ... 23

Grafik 2.14 Inflasi Tahunan Palangka Raya dan Sampit ... 25

Grafik 2.15 Trend Inflasi Palangka Raya dan Indikator Distribusi – Permintaan SPE ... 27

Grafik 2.16 Trend Inflasi Sampit dan Indikator Distribusi – Permintaan SPE ... 27

Grafik 2.17 Trend Inflasi Kalteng (mtm) dan Indikator Harga Umum SK ... 27

(7)

Grafik 2.21 Konsumsi Minyak Subsidi dan Non Subsidi ... 28

Grafik 3.1 Share Aset Perbankan Kabupaten/Kota Terhadap Kalimantan Tengah ... 32

Grafik 3.2 Laju Pertumbuhan Giro, Tabungan dan Deposito Perbankan Kalteng (yoy) ... 32

Grafik 3.3 Share Giro, Tabungan dan Deposito Perbankan Kalteng Triwulan II-2011 ... 32

Grafik 3.4 Indikator Jumlah Tabungan ... 33

Grafik 3.5 Saldo Bersih Likuiditas dan Rentabilitas Sektor Dunia Usaha ... 33

Grafik 3.6 Perkembangan Fungsi Intermediasi Perbankan Kalimantan Tengah... 34

Grafik 3.7 Perkembangan Kredit Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi (yoy) ... 34

Grafik 3.8 Akses Kredit Sektor Usaha ... 35

Grafik 3.9 Perkembangan Rasio NPL Perbankan dan Pertumbuhan Kredit (yoy) ... 36

Grafik 3.10 Share NPL Menurut Penggunaan dan Sektoral triwulan II-2011... 36

Grafik 3.11 Growth BI-rate dan Suku Bunga Kredit Perbankan Kalimantan Tengah (yoy) ... 39

Grafik 3.12 Growth BI-rate dan Suku Bunga DPK Perbankan Kalimantan Tengah (yoy) ... 39

Grafik 5.1. Perkembangan Outflow Transaksi ... 42

Grafik 5.2 Perkembangan Inflow Transaksi Tunai ... 42

Grafik 5.3. PTTB dan Rasio PTTB terhadap Inflow ... 43

Grafik 5.4 PTTB dan Pertumbuhan PTTB (yoy) ... 43

Grafik 5.5 Perkembangan Uang Palsu ... 43

Grafik 5.6 Perkembangan Kas Titipan ... 44

Grafik 5.7 Persentase Kas Titipan ... 44

Grafik 5.8 Perbandingan Total Transaksi Non Tunai Kalteng dan Pertumbuhannya (yoy) ... 45

Grafik 5.9 Perbandingan Total Transaksi Keuangan Kalteng dan Pertumbuhannya (yoy) ... 45

Grafik 5.10 Perbandingan Jumlah Warkat dan Nilai Kliring Kalteng... 45

Grafik 5.11 Perbandingan Pertumbuhan Warkat dan Nilai Kliring ... 45

Grafik 5.12 RTGS Keluar dan Masuk di Kalimantan Tengah yang tercatat RTGS Nasional ... 46

Grafik 5.13 Perkembangan Total RTGS dan Pertumbuhannya (yoy) ... 46

Grafik 6.1 Pertumbuhan Penduduk yang Bekerja dan Mencari Kerja ... 48

Grafik 6.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran... 48

Grafik 6.3 Penduduk Bekerja Menurut Sektor Ekonomi ... 49

Grafik 6.4 Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja ... 49

Grafik 7.1 Proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2011 (yoy) ... 51

(8)

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

Gambaran Umum

Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan II-2011 tumbuh sebesar 6,43% (yoy)1 meningkat dibandingkan triwulan lalu (5,97%). Pada sisi

permintaan, meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya tingkat konsumsi pemerintah dan realisasi investasi, serta kinerja ekspor dan impor. Sementara itu, pada sisi penawaran, ekspansi yang terjadi pada sektor ekonomi dominan yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor pertambangan dan penggalian menjadi faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan perekonomian Provinsi Kalteng.

Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit2 triwulan II-2011

masing-masing tercatat sebesar 7,22% (yoy) dan 6,61% (yoy) lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 8,13% dan 8,55%.

Kinerja perbankan masih tumbuh positif. Aset perbankan tumbuh 48,10% (yoy). Dana yang dihimpun dari masyarakat (DPK) juga tumbuh 29,73% (yoy). Sementara itu, kredit yang disalurkan perbankan tumbuh mencapai 76,12% (yoy) yang mendorong Loans to Deposit Ratio (LDR) menjadi 94,24% (yoy). Lebih lanjut, Non Performing Loan (NPL) tergolong baik hanya 0,92%.

Pada triwulan mendatang laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh 6,50 – 7,00% dan masih didukung oleh kegiatan konsumsi dan kegiatan investasi. Sementara itu, inflasi diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan triwulan laporan.

1 Laju pertumbuhan dihitung menurut harga konstan tahun 2000

Pertumbuhan ekonomi meningkat, kinerja perbankan tumbuh positif. Inflasi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

(9)

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Peningkatan perekonomian Kalteng pada triwulan II-2011 terutama dipengaruhi oleh realisasi investasi yang tercermin dari peningkatan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dari 13,64% di triwulan I-2011 menjadi 17,42% (yoy). Disamping itu, konsumsi pemerintah juga menjadi faktor pendorong, ditunjukkan dari pertumbuhan sebesar 9,74% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (8,29%). Lebih lanjut, kontribusi ekspor dan impor masing-masing tumbuh 14,52% dan 28,65%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (14,46% dan 26,11%). Ditinjau dari sisi sektoral, peningkatan perekonomian Kalteng pada triwulan II-2011 didorong oleh kinerja sektor dominan yaitu sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), serta sektor jasa-jasa masing-masing berkontribusi 0,13%, 1,10%, dan 0,87%. Ditambah lagi dengan meningkatnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa dengan kontribusi masing-masing sebesar 2,43% dan 0,80% menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Kalteng di triwulan laporan.

Perkembangan Inflasi Daerah

Inflasi tahunan Kalteng yang merupakan gabungan dari Kota Palangka Raya dan Sampit pada triwulan II-2011 sebesar 6,95% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan I-2011 yang tercatat sebesar 8,31%. Sejalan dengan inflasi tahunan Kalteng, berdasarkan kota yang dihitung inflasinya , laju inflasi masing-masing Kota Palangka Raya dan Sampit pada triwulan II-2011 sebesar 7,22% dan 6,61% (yoy) juga lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (8,13% dan 8,55%).

Perkembangan Perbankan Daerah

Perkembangan kelembagaan menunjukkan kenaikan pada triwulan laporan antara lain: PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. membuka 4 (empat) Danamon Simpan Pinjam (DSP) yaitu di Pangkalan Bun, Puruk Cahu dan Pertumbuhan

dipengaruhi oleh investasi dan konsumsi pemerintah. Dari Sisi Sektoral dipengaruhi peningkatan di sektor PHR dan Jasa-jasa

Inflasi Kalteng tercatat 6,95% (yoy). Inflasi Palangka Raya 7,22% dan Inflasi Sampit 6,61% Lebih rendah dibandingkan triwulan lalu Aset tumbuh 38,23%, DPK tumbuh 18,83,% Kredit tumbuh 59,45%

(10)

48,10% (yoy) menjadi Rp16.172,48 miliar, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (38,23%). Sejalan dengan pertumbuhan aset, dana yang dihimpun dari masyarakat (DPK) tumbuh sebesar 29,73% (yoy) menjadi Rp11.505,45 miliar meningkat dari triwulan sebelumnya (18,83%). Sementara itu, nilai kredit yang disalurkan perbankan di Kalteng mengalami pertumbuhan lebih tinggi bila dibandingkan dengan DPK mencapai 76,12% (yoy) menjadi Rp10.842,62 miliar meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (59,45%). Selanjutnya, efektivitas fungsi intermediasi perbankan yang terlihat dari perkembangan rasio kredit terhadap DPK atau

Loans to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 94,24% (yoy) sedikit lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (95,48%).

Peran serta perbankan dalam menggerakkan sektor UMKM melalui penyaluran kredit UMKM tercatat tumbuh sebesar 25,62% (yoy) menjadi Rp6.212,55 miliar lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (29,25%).

Perkembangan Keuangan Daerah

Pada triwulan II-2011, realisasi pendapatan pemerintah berdasarkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah adalah 53,07% sedangkan realisasi belanja sebesar 10,30%.

Perkembangan Sistem Pembayaran

Pertumbuhan secara tahunan dari total transaksi pembayaran tunai dan non tunai di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan II-2011 mengalami peningkatan.

Pada sistem pembayaran tunai, aliran uang masuk (inflow) dan aliran uang keluar (outflow) masing-masing tumbuh sebesar 15,81% dan 49,45% (yoy). Sedangkan untuk transaksi pembayaran non tunai, total nilai transaksi kliring dan RTGS selama triwulan II-2011 mencapai Rp3.644,68 miliar atau meningkat 14,24% (yoy).

Realisasi Pendapatan 53,07%. Realisasi

Belanja 10,30%.

Secara tahunan, inflow

dan outflow mengalami peningkatan

(11)

Perkiraan Ekonomi

Triwulan III-2011 perekonomian Kalimantan Tengah diperkirakan tetap tumbuh pada kisaran 6,50% - 7,00% (yoy). Pertumbuhan ini terutama didukung oleh meningkatnya kegiatan konsumsi rumah tangga dan kegiatan investasi

Perkiraan Inf lasi

Laju inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit pada triwulan III-2011 diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan II-2011 masing-masing sebesar 5,39% + 1% dan 5,80% + 1% (yoy). Dengan demikian, inflasi Kalteng pada triwulan III-2011 diperkirakan sebesar 5,57 + 1% (yoy). Laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan 6,50% - 7,00%. Inflasi Palangka Raya 5,39+1% dan Sampit 5,80+1%

(12)

Tw . II Tw . III Tw . IV Tw . I Tw . II Tw . III Tw . IV Tw . I Tw . II 1

- Kota Palangka Raya 114.41 115.88 117.80 119.36 122.00 126.44 128.98 129.06 130.81 - Kota Sampit 113.39 114.47 115.72 117.60 119.98 123.16 126.75 127.66 127.91 2

- Kota Palangka Raya 3.83 1.49 1.39 3.40 6.63 9.11 9.49 8.13 7.22 - Kota Sampit 3.21 2.43 2.85 2.86 5.81 7.59 9.53 8.55 6.61 3 4,343.55 4,496.11 4,405.73 4,680.60 4,612.45 4,795.58 4,700.35 4,959.95 4,909.26 - Pertanian 1,383.90 1,478.65 1,323.26 1,525.16 1,422.15 1,505.58 1,345.45 1,520.89 1,428.27 - Pertambangan & Penggalian 410.71 403.40 413.20 438.03 434.17 460.89 485.44 549.91 546.32 - Industri Pengolahan 350.74 354.26 355.55 363.97 370.25 371.82 378.73 355.98 381.85 - Listrik, Gas dan Air Bersih 19.54 20.06 20.13 20.29 20.58 21.19 21.67 21.91 23.16 - Bangunan 236.64 254.62 280.21 240.27 251.52 268.23 293.83 269.87 279.35 - Perdagangan, Hotel dan Restoran 788.71 816.72 828.96 870.83 859.47 901.04 862.61 902.49 910.04 - Pengangkutan dan Komunikasi 335.49 360.87 368.54 371.80 372.48 391.74 370.24 394.02 381.41 - Keuangan, Persewaan dan Jasa 239.63 249.37 258.82 265.67 283.59 288.61 314.28 324.26 320.58 - Jasa 578.19 558.16 557.06 584.57 598.25 586.50 628.09 620.63 638.27 4 5.47 5.40 5.06 6.33 6.19 6.66 6.69 5.97 6.43 5 855.15 395.44 487.52 3,098.07 161.12 1,226.21 1,233.52 1,520.74 325.35 6 1,876.78 4,002.20 2,950.84 9,587.61 3,168.97 2,738.02 7,542.97 5,183.60 7,704.93 7 175.52 155.81 157.12 322.65 161.12 281.71 395.77 420.78 181.86 8 10,152.99 14,857.11 5,663.14 23,417.35 8,342.76 8,644.31 12,775.86 7,450.83 3,396.07 II. 1 9,578.00 9,566.78 9,439.93 10,151.12 10,920.24 12,926.81 12,721.72 14,032.25 16,172.48 2 8,114.80 7,950.97 7,706.48 8,298.71 8,868.87 9,138.75 8,889.48 9,861.70 11,505.45 - Tabungan (Rp miliar) 3,464.85 2,667.21 4,527.07 3,937.77 4,134.30 4,134.30 5,280.44 3,216.72 5,276.52 - Giro (Rp miliar) 3,015.82 3,661.83 1,652.93 2,705.73 2,986.64 2,986.64 1,920.31 4,918.50 3,602.50 - Deposito (Rp miliar) 1,634.13 1,621.93 1,526.48 1,655.21 1,747.93 1,747.93 1,688.73 1,726.48 2,626.43 3 9,593.55 10,484.58 11,167.86 12,301.70 13,642.43 15,976.56 15,834.57 19,271.12 18,123.47 - Modal Kerja 1,921.43 2,161.65 2,205.78 3,124.99 2,862.97 3,657.54 3,587.37 3,636.93 4,047.67 - Investasi 5,098.39 5,446.53 6,007.24 5,890.52 7,069.45 8,452.78 8,660.97 11,254.10 9,459.61 - Konsumsi 2,573.72 2,876.40 2,954.83 3,286.20 3,710.01 3,866.24 3,586.22 4,380.09 4,616.19 - LDR (%) 118.22 131.87 144.92 148.24 153.82 174.82 178.13 195.41 157.52 4 5,103.65 5,381.69 5,689.42 5,905.18 6,156.21 8,250.50 8,849.45 9,415.97 10,842.62 - Modal Kerja 1,345.26 1,452.69 1,428.03 1,455.98 1,680.15 1,881.61 1,989.69 2,096.20 2,241.13 - Investasi 1,292.47 1,301.92 1,425.45 1,457.78 1,242.43 2,975.06 3,308.58 3,602.21 4,616.08 - Konsumsi 2,465.91 2,627.09 2,835.93 2,991.43 3,233.64 3,393.83 3,551.18 3,717.56 3,985.41 - LDR (%) 62.89 67.69 73.83 71.16 69.41 90.28 99.55 95.48 94.24 5 5,342.14 5,985.29 6,446.79 7,334.27 8,186.24 10,233.19 10,466.07 12,715.12 11,910.92 6 1,193.04 1,270.73 1,275.43 1,266.78 1,371.98 1,539.25 1,462.56 1,786.07 1,862.94 - Mikro (sd Rp 50 juta) 191.80 206.75 208.56 163.79 193.80 188.67 146.32 178.69 186.38 - Kecil (> Rp 50 juta - Rp 500 juta) 449.31 486.38 434.05 420.92 511.78 594.95 533.49 651.50 679.54 - Menengah (> Rp 500 juta - Rp 5 miliar) 551.93 577.60 632.82 682.07 666.41 755.64 782.74 955.88 997.02 7 353.67 355.81 354.71 415.80 381.76 352.33 375.31 458.33 364.30 - Mikro (sd Rp 50 juta) 60.41 58.71 55.43 24.30 19.52 11.15 12.20 14.90 11.84 - Kecil (> Rp 50 juta - Rp 500 juta) 112.068 131.837625 122.42 134.93 131.54 122.28 128.56 157.00 124.79 - Menengah (> Rp 500 juta - Rp 5 miliar) 181.192 165.265 176.86 256.58 230.71 218.91 234.55 286.43 227.66 8 2,704.70 2,872.74 3,090.93 3,284.85 3,702.45 3,851.78 3,530.63 4,311.60 3,985.31 - Mikro (sd Rp 50 juta) 1,316.76 1,327.76 1,355.01 1313.892 1,394.74 1,373.30 1,249.01 1,525.29 1,409.86 - Kecil (> Rp 50 juta - Rp 500 juta) 1330.194 1492.837 1,680.89 1895.391 2,216.24 2,390.80 2,203.07 2,690.39 2,486.79 - Menengah (> Rp 500 juta - Rp 5 miliar) 57.746 52.149 55.02 75.57 91.47 87.68 78.55 95.92 88.66 9 4,251.41 4,499.28 4,721.07 4,967.44 5,456.19 5,743.36 5,368.50 6,556.01 6,212.55 III.

1 Angkatan Kerja 1,080,826 1,047,402 1,101,012 1,066,733 1,135,915 2 Bekerja 1,031,818 998,967 1,058,281 1,022,580 1,094,320 3 Tidak Bekerja 49,008 48,435 42,731 44,153 41,595 4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 71.24 71.22 74.12 69.86 73.51 5 Tingkat Pengangguran Terbuka 4.59 4.62 3.88 4.14 3.66

Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) Pertumbuhan PDRB (yoy % ) Nilai Ekspor Nonmigas (USD ribu) Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) PDRB - harga konstan (miliar Rp) Indeks Harga Konsumen Laju Inflasi Tahunan (yoy %)

2009 2010 I. MAKRO REGIONAL I N D I K A T O R Kredit Investasi Total MKM (Rp miliar) Kredit Konsumsi

Kredit Besar (>Rp5 Miiliar) (Rp miliar)

2011

Volume Impor Nonmigas (ribu ton)

Kredit (Rp miliar) - berdasarkan lokasi kantor bank Total aset (Rp miliar)

BANK UM UM DPK (Rp miliar)

Kredit (Rp miliar) - berdasarkan lokasi proyek

(13)

Perkembangan

Ekonomi Makro Regional

1. BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1. Gambaran Umum

Perekonomian Kalimant an Tengah (Kalteng) pada triw ulan II-2011 tumbuh sebesar 6,43% (yoy) 3, meningkat dibandingkan t riw ulan sebelumnya sebesar

5,97%.

Dari sisi permintaan, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsi pemerintah dan realisasi investasi, serta kinerja ekspor dan impor. Secara tahunan, hanya konsumsi rumah tangga yang mengalami perlambatan pada triwulan laporan.

Dari sisi penaw aran, pendorong pertumbuhan berasal dari sektor ekonomi yang dominan yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan perekonomian Kalteng. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor dengan ekspansi tertinggi pada triwulan ini.

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (yoy)

-1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 4,000 4,100 4,200 4,300 4,400 4,500 4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011 Growth PDRB Kalteng

Sumber: BPS Kalteng (Updated Release Triwulan II-2011)

(14)

1.2. Sisi Permintaan

Peningkat an perekonomian Kalteng pada triw ulan II-2011 terut ama dipengaruhi oleh realisasi invest asi yang tercermin dari peningkatan pert umbuhan Pembent ukan Modal Tetap Brut o (PMTB) dari 13,64% di triw ulan I-2011 menjadi 17,42% (yoy). Disamping itu, konsumsi pemerintah juga menjadi faktor pendorong, ditunjukkan dari pertumbuhan sebesar 9,74% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (8,29%). Lebih lanjut, kontribusi ekspor dan impor masing-masing tumbuh 14,52% dan 28,65%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (14,46% dan 26,11%).

Tabel 1.1 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB sisi Permintaan (yoy)

1.2.1. Konsumsi

Pada triw ulan laporan, aktivitas konsumsi rumah tangga t etap mendominasi tingkat perekonomian Kalteng w alaupun t umbuh melambat . Konsumsi rumah tangga, tumbuh sebesar 6,04% (yoy) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (6,64%). Kontribusi konsumsi masyarakat terhadap laju pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 2,81% juga melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (3,00%). Melambatnya konsumsi rumah tangga didukung data dari hasil Survei Konsumen (SK) yang menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 4 berada pada trend yang menurun

sampai dengan Juni 2011. Penurunan IKK ini sejalan dengan persepsi masyarakat terhadap keadaan ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen yang tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang juga berada pada trend yang menurun. Lebih lanjut, konsumsi barang tahan lama seperti kendaraan roda dua, furniture, lemari es dan peralatan rumah tangga lainnya cenderung lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. 2009 2009 IV I II III IV I II IV I II III IV I II RUMAH TANGGA 2.87 3.56 3.76 5.39 5.94 6.64 6.04 1.39 1.65 1.79 2.51 2.82 3.00 2.81 PEMERINTAH 7.03 8.22 11.37 11.75 12.02 8.29 9.74 1.22 1.36 1.93 1.95 2.12 1.39 1.73 PEMBENTUKAN MODAL TETAP DOMESTIK BRUTO 4.60 6.40 6.68 11.38 14.97 13.64 17.42 1.84 2.36 2.54 4.27 5.95 5.03 6.66 EKSPOR BARANG DAN JASA 15.80 28.02 24.81 24.57 24.67 14.46 14.52 6.23 10.87 10.45 10.28 10.72 6.76 7.19 IMPOR BARANG DAN JASA 8.20 4.25 11.66 15.57 22.53 26.11 28.65 4.12 2.06 5.83 7.72 11.65 12.39 15.08

S E K T O R

PERTUMBUHAN

2010 2011

KONTRIBUSI

2010 2011

(15)

Grafik 1.2 IKK dan IKE Survei Konsumen Grafik 1.3 Ketepatan Waktu Pembelian Barang dan Jasa

Grafik 1.4 NTP Kalteng Grafik 1.5 Penjualan Kendaraan Bermotor

Grafik 1.6 Perbandingan Pertumbuhan Konsumsi BBM

RT Grafik 1.7 Belanja Pemerintah

Selain itu, perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tersebut juga sejalan dengan indikator penjualan kendaraan bermotor yang cenderung menurun. Penurunan

-20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 2009 2010 2011

Kondisi Ekonomi Saat Ini Indeks Keyakinan Konsumen

-20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 2009 2010 2011

Ketepatan waktu pembelian barang tahan lama Penghasilan saat ini

99.50 100.00 100.50 101.00 101.50 102.00 102.50 103.00 103.50 104.00 104.50

Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani

0 50 100 150 200 250 -1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 Ju ni A gs t O kt D ec Feb Apr Jun A ug Oct Des Feb Apr Ju ne A ug Oct Dec Feb Apr Jun 2009 2010 2011 Unit Unit

Penjualan Kendaraan Bermotor

roda 2 roda 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2009 2010 2011 (20.00) (10.00) -10.00 20.00 30.00 40.00

g-BBM RT (yoy) - Axis Kanan

-20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung BELANJA

M

ili

ar

Tw II-2011 Tw II-2010

Sumber: Dispenda dan BPS Kalteng Sumber: BPS Kalteng

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Sumber: Pertamina dan BPS Kalteng

(16)

dijadikan indikator melambatnya konsumsi rumah tangga di triwulan ini. Hal serupa terjadi pada konsumsi petani yang ditunjukkan dari Nilai Tukar Petani (NTP) Kalteng cenderung menurun sampai dengan akhir triwulan II-2011.

Berbeda dengan konsumsi rumah tangga, tingkat konsumsi pemerintah di triwulan laporan cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya realisasi belanja barang dan jasa, serta belanja modal pada akhir triwulan laporan.

1.2.2. Investasi

Kegiatan investasi yang dit unjukkan oleh Pembent ukan Modal Tetap Bruto (PMTB) secara tahunan t umbuh sebesar 17,42% (yoy) meningkat dibandingkan triw ulan sebelumnya (13,64%), atau berkontribusi 6,66% terhadap pertumbuhan ekonomi Kalteng. Meningkatnya realisasi investasi PMDN mendorong meningkatnya nilai PMTB pada triwulan laporan. Disamping itu, peningkatan nilai investasi juga tercermin dari peningkatan impor barang modal pada triwulan II-2011 ini.

Grafik 1.8 Pertumbuhan Investasi dan PDRB (yoy)

Sementara itu, kegiatan investasi berdasarkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dibandingkan dengan rencananya, semakin meningkat pada triwulan laporan dan tercatat sebesar 11,76% dan 35,41%. Nilai realisasi PMDN terbesar masih ditopang oleh sektor perkebunan. Namun demikian persentase realisasinya masih jauh dari rencana yaitu sebesar Rp12.320,90 miliar atau baru terealisasi 7,39%. Berdasarkan komposisi proses usaha investasi PMDN terdapat 66,49% perusahaan PMDN yang sudah mencapai tahap produksi komersial.

-1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 I II III IV I II III IV I 2009 2010 2011 g-PMTB g-PDRB

(17)

Grafik 1.9 Komposisi Proses Usaha Investasi (PMDN) Kalimantan Tengah

Tabel 1.2 Realisasi Investasi PMDN Kalimantan Tengah Triw ulan II-2011

Sementara itu, realisasi investasi PMA sampai dengan triwulan laporan masih didominasi sektor perkebunan yaitu sebesar USD2,85 miliar atau terealisasi sebesar 160,34% dari rencana sebesar USD1,78 miliar.

Grafik 1.10 Komposisi Proses Usaha Investasi (PMA) Kalimantan Tengah

Tabel 1.3 Realisasi Investasi PMA Kalimantan Tengah Triw ulan II-2011

Kinerja investasi di masing-masing sektor usaha tersebut sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang memberi gambaran peningkatan aktivitas investasi pada triwulan laporan yang tercermin dari peningkatan Saldo Bersih (SB) 33,33 menjadi 45,45.

Grafik 1.11 Realisasi Investasi SKDU

Persiapan 15.71% Konstruksi 14.66% Produksi Percobaan 3.14% Produksi Komersial 66.49% PMDN

SEKTOR / SUB JUMLAH SEKTOR PERUSAHAAN KEHUTANAN 63 67.46 % INDUSTRI KAYU 14 122.18 % PERKEBUNAN 77 7.39 % 104,318.10 $ PERTAMBANGAN 7 24.99 % PERIKANAN 1 259.90 % JASA ANGKUTAN 1 - % INDUSTRI MINYAK 4 154,619.34 72,282.70 46.75 % INDUSTRI KIMIA 7 19.71 % REAL ESTATE - - % JASA LAINNYA 14 53.69 % PETERNAKAN 1 6,509.50 - - % INDUSTRI KARET REMAH 2 130,000.00 2,000 1.54 % PERHOTELAN - - -JUMLAH 191 11.76 % 104,318.10 $ -888,152.55 476,891.53 185,157,890.41 21,777,520.59 2,277.00 5,917.93 6,250.00 -9,435,430.30 1,859,473.85 3,441,313.53 4,204,549.79 166,721,424.23 12,320,902.11 262,962.16 65,709.06 PMDN dalam Rp. Juta PERSENTASE RENCANA REALISASI 4,108,951.80 2,771,793.62 Persiapan 74.03% Konstruksi 3.87% Produksi Percobaan 0.00% Produksi Komersial 22.10% PMA

SEKTOR / SUB JUMLAH SEKTOR PERUSAHAAN KEHUTANAN 9 31.45 % 617,822.95 Rp INDUSTRI KAYU 8 48.09 % PERKEBUNAN 45 160.34 % + Rp. 6,429,059.63 Rp 14,838,976.14 230.81 % PERTAMBANGAN 26 72.33 % + Rp. 20,700.00 PERIKANAN 1 + Rp. 275,000.00 0,00 % JASA ANGKUTAN 1 - % INDUSTRI MINYAK 4 + Rp 945,429.00 Rp 178,314.25 18.86 % INDUSTRI KIMIA 2 0,00 % + Rp. 105,700.00 REAL ESTATE 1 0,00 % JASA LAINNYA 81 3.79 % + Rp. 308,758.57 20,515.50 6.64 PETERNAKAN 0 - 0.00 0.00 %

INDUSTRI KARET REMAH 1 - 0.00

+ Rp. 24,789.62 + Rp. 25,000.00 100.85 % PERHOTELAN 1 600.00 JUMLAH 180 35.41 % + Rp. 8,109,436.82 Rp 15,680,628.84 193.36 % 11,030,390.07 418,420.90 17,959,019.87 6,358,563.21 2,500.00 715.00 400.00 -1,995,899.20 959,734.62 1,777,789.50 2,850,444.90 2,786,530.00 2,015,405.29

PMA dalam US $ RIBU

PERSENTASE RENCANA REALISASI 364,196.10 114,557.50 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 II IV II 2010 2011 Nilai realisasi investasi (SB)

Sumber: BPMD Prov.Kalteng (diolah)

Sumber: BPMD Prov.Kalteng

Sumber : BPMD Prov.Kalteng (diolah) Sumber : BPMD Prov.Kalteng

(18)

1.2.3. Ekspor-Impor

Pada triw ulan laporan, ekspor dan impor tumbuh 14,52% dan 28,65% (yoy), meningkat dibandingkan triw ulan I-2011 (14,46% dan 26,11%). Berbeda dengan triwulan sebelumnya, Provinsi Kalteng pada triwulan laporan mengalami net impor sebesar Rp1.835,12 miliar.

Transaksi Perdagangan Luar Negeri

Pertumbuhan nilai transaksi (USD) ekspor luar negeri Kalteng pada t riw ulan II-2011 tercatat sebesar 12,87% (yoy), meningkat dibandingkan pert umbuhan triw ulan sebelumnya yang meningkat (10,41)%. Saat ini, ekspor pada PDRB berkontribusi 7,19% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 6,76% . Nilai ekspor luar negeri terutama disumbang oleh komoditas unggulan yaitu batu bara, karet, dan minyak kelapa sawit dengan nilai USD160 juta atau memiliki porsi sebesar 87,98% dari total ekspor triwulan laporan.

Grafik 1.12 Pertumbuhan Nilai Ekspor – Impor

Kalteng Grafik 1.13 Pertumbuhan Volume Ekspor dan Impor Kalteng

Grafik 1.14 Pangsa Negara Tujuan Ekspor Kalteng (100.00) -100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 (100.00) (50.00) -50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011 % P e rt u m b u h an

g-Nilai Impor g-Nilai Ekspor

(200.00) (100.00) -100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 (100.00) (50.00) -50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011 % P e rt u m b u h an

g-Vol Impor g-Vol Ekspor

AFRICA 0% AMERICA 6% ASIA 79% AUSTRALIA 0% EUROPE15% C. Canada 1% C. United States Of America 3% South America 2% Asean 37% C. India 1% C. Japan 25% C. R.R.C 12% C. South Korea 3% Other Asia 1% Mee 7% Other Europe 7% Other Mee 1%

Sumber : DSM Bank Indonesia

Sumber : DSM Bank Indonesia

(19)

Dilihat dari negara tujuan ekspor, pada triwulan laporan, ASEAN menjadi tujuan utama ekspor ekspor Kalteng dengan pangsa sebesar 37%. Kemudian, pangsa ekspor ke Jepang mencapai 25% atau USD44,68 juta. Diikuti ekspor ke China dengan pangsa sebesar 12% atau sebesar USD22,52 juta pada triwulan laporan. Sedangkan pangsa pasar ekspor lainnya tersebar di negara di Benua Asia seperti Taiwan, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, India dan Eropa.

Pertumbuhan volume impor Kalteng pada triwulan II-2011 secara tahunan tercatat sebesar 143,14% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami penurunan 45,93% . Impor Kalteng lebih banyak disebabkan oleh permintaan barang modal, yaitu mesin industri tertentu, mesin pembangkit tenaga listrik, dan mesin industri dan perlengkapannya. Malaysia merupakan negara utama sumber impor Kalteng pada triwulan II-2011.

1.3. Sisi Penaw aran

Ditinjau dari sisi sekt oral, peningkat an perekonomian Kalt eng pada triw ulan II-2011 didorong oleh kinerja sektor dominan yait u sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan rest oran (PHR), serta sekt or jasa-jasa masing-masing berkont ribusi 0,13%, 1,10%, dan 0,87% . Ditambah lagi dengan meningkatnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa dengan kontribusi masing-masing sebesar 2,43% dan 0,80% menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Kalteng di triwulan laporan.

Tabel 1.4 Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Sektor Penggunaan

2009 2009

IV I II III IV I II IV I II III IV I II

1 PERTANIAN 4.17 4.08 2.76 1.82 1.68 (0.28) 0.43 1.26 1.36 0.88 0.60 0.50 (0.09) 0.13 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 10.22 9.63 5.71 14.25 17.48 25.54 25.83 0.91 0.87 0.54 1.28 1.64 2.39 2.43 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.54 4.02 5.56 4.96 6.52 (2.20) 3.13 0.21 0.32 0.45 0.39 0.53 (0.17) 0.25 4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 4.88 6.23 5.31 5.65 7.64 7.96 12.57 0.02 0.03 0.02 0.03 0.03 0.03 0.06 5 BANGUNAN 11.07 10.48 6.29 5.34 4.86 12.32 11.06 0.67 0.52 0.34 0.30 0.31 0.63 0.60 6 PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN 9.15 10.26 8.97 10.32 4.06 3.64 5.88 1.66 1.84 1.63 1.88 0.76 0.68 1.10 7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI (1.06) 3.77 11.03 8.55 0.46 5.98 2.40 (0.09) 0.31 0.85 0.69 0.04 0.47 0.19 8 KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA 14.00 19.13 18.34 15.73 21.43 22.06 13.04 0.76 0.97 1.01 0.87 1.26 1.25 0.80 9 JASA-JASA (2.45) 0.88 3.47 5.08 12.75 6.17 6.69 (0.33) 0.12 0.46 0.63 1.61 0.77 0.87 PRODUK DOMESTIK BRUTO 5.06 6.33 6.19 6.66 6.69 5.97 6.43 5.06 6.33 6.19 6.66 6.69 5.97 6.43

S E K T O R

PERTUMBUHAN KONTRIBUSI

2010 2011 2010 2011

(20)

1.3.1. Sektor Ekonomi Dominan Sektor Pertanian

Sektor pertanian sebagai inti dari sekt or primer dengan bobot terbesar dalam perekonomian (29,09%) t ercat at meningkat 0,43% (yoy) dibandingkan triw ulan sebelumnya (-0,28%) serta memberikan kontribusi sebesar 0,13% (yoy) terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ini juga meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (-0,09)%. Pertumbuhan yang positif terjadi pada sub sektor perkebunan, kehutanan dan perikanan sedangkan sub sektor tanaman bahan makanan (tabama) dan peternakan mengalami pertumbuhan negatif. Kondisi pergeseran iklim dan munculnya hama yang menyerang beberapa sentra pertanian menyebabkan belum optimalnya realisasi nilai tambah sektor tabama di Provinsi Kalteng.

Tabel 1.5 Angka Produksi Pertanian Kalimantan Tengah

Pertanian 29% Pertambang an & Penggalian 11% Industri Pengolahan 8% LGA 0% Bangunan 6% PHR 19% Pengangkut an Dan Komunikasi 8% Keuangan, P ersewaan, D an Jasa 6% Jasa-Jasa 13%

Share Sektor Ekonomi

2006 2007 2008 2009 2010 2011 ATAP ATAP ATAP ATAP ATAP ARAM II Padi Saw ah

Luas Panen (Ha) 107,603 124,226 124,198 133,065 147,495 144,198 Hasil/Hektar (Ku/Ha) 28.49 29.05 29.42 31.59 30.74 30.84 Produksi (Ton) 306,554 360,871 365,386 420,407 453,341 444,673 Padi Ladang

Luas Panen (Ha) 95,061 105,439 81,486 81,415 100,082 68,860 Hasil/Hektar (Ku/Ha) 19.48 19.12 19.31 19.45 19.69 21.36 Produksi (Ton) 185,158 201,602 157,346 158,354 197,075 147,067 Padi

Luas Panen (Ha) 202,664 229,665 205,684 214,480 247,577 213,058 Hasil/Hektar (Ku/Ha) 24.26 24.49 24.41 26.98 26.27 27.77 Produksi (Ton) 491,712 562,473 522,732 578,761 650,416 591,740 Jagung

Luas Panen (Ha) 2,569 1,385 2,104 2,821 3,247 3,136 Hasil/Hektar (Ku/Ha) 28.68 28.67 28.43 28.53 27.83 4.14 Produksi (Ton) 7,367 3,971 5,982 8,048 9,037 1,297 Kedelai

Luas Panen (Ha) 625 719 1,653 1,889 2,397 2,703 Hasil/Hektar (Ku/Ha) 10.91 10.90 11.25 11.31 11.53 11.55

(21)

Berdasarkan angka ramalan (ARAM) II, produksi padi sawah dan ladang di Kalteng pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 591.740 ton atau menurun 9,02% dibandingkan periode sebelumnya. Demikian pula dengan luas panen yang diperkirakan sebesar 213.058 Ha menurun 13,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Grafik 1.15 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi

Sektor Pertanian (yoy) Grafik 1.16 Kapasitas Produksi Sektor Pertanian

Kapasitas produksi rata-rata di sub sektor tanaman perkebunan pada triwulan II-2011 sebesar 96% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 87,5%

Sektor Perdagangan, Hotel dan Rest oran (PHR)

Dominasi sektor t ersier tidak terlepas dari besarnya peran sektor PHR. Dibandingkan pert umbuhan di t riw ulan sebelumnya (3,64%), secara tahunan, sektor PHR mengalami peningkatan 5,88% (yoy) dan memberikan kontribusi sebesar 1,10% terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Kontribusi sektor ini didukung oleh dominasi sub sektor perdagangan besar dan eceran. Berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) di Kota Palangka Raya Juni 2011, tingkat penjualan tercatat meningkat 14,25% (yoy). Kelompok komoditas yang mengalami kenaikan meliputi makanan, minuman dan tembakau, pakaian, perlengkapan rumah tangga , konstruksi dan penjualan suku cadang.

(100.00) -100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 (1.00) (0.50) -0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011

G Kredit Pertanian G PDRB Pertanian

0 20 40 60 80 100 120 0 20 40 60 80 100 120 I II III IV I II 2010 2011 Sektor Pertanian

Kapasitas Terpakai Sektor Pertanian Kapasitas Normal

(22)

Grafik 1.17 Pertumbuhan Sektor Perdagangan,

Hotel dan Restoran Grafik 1.18 PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dan Pertumbuhan Kredit

Grafik 1.19 Saldo Bersih Tertimbang

Sektor PHR SKDU Grafik 1.20 SBT Situasi Bisnis Perusahaan di Sektor PHR

Pembiayaan perbankan Kalteng untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran tercatat mengalami peningkatan dari -26,46% menjadi 21,32% (yoy) sedangkan kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada triwulan II-2011 mencapai Rp1.238,12 miliar juga meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Selanjutnya, berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), realisasi kegiatan usaha sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang diukur dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dibandingkan triwulan lalu meningkat dari -0,31 menjadi 11,68. Demikian pula halnya dengan situasi bisnis perusahaan yang bergerak di sektor PHR yang tercermin dari SBT yang meningkat dari 33,33 menjadi 40 pada triwulan ini. Beberapa event tingkat regional yang berlangsung di Kalteng menjadi faktor pendorong sektor PHR pada triwulan laporan.

Sektor Pertambangan

Kinerja sektor pertambangan pada triwulan II-2011 tumbuh 25,83% (yoy) atau sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (25,54% ), dan memberikan

-2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 -1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011 G PHR G PDRB -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 (40.00) (20.00) -20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 II III IV I II III IV I II 2010 2011 G PHR G Kredit PHR -2 0 2 4 6 8 10 12 14 I II III IV I II 2010 2011 Sektor PHR

Realisasi Kegiatan Usaha

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 I II III IV I II 2010 2011 PHR PHR

Sumber : BPS Kalteng dan Bank Indonesia Sumber: BPS Kalteng

(23)

internasional yang masih menguat pada komoditas pertambangan menjadi faktor pendorong meningkatnya nilai tambah pada sektor ini. Dilihat dari rata-rata produksinya, produksi pertambangan batu bara tumbuh 163,69% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (24,84%).

Grafik 1.21 PDRB Pertambangan dan Kredit Lokasi Proyek Pertambangan

Grafik 1.22 Produksi Batu Bara Kalteng

Dari hasil SKDU, nilai SBT dari realisasi usaha sektor pertambangan cenderung meningkat yaitu dari 0,17 menjadi sebesar 0,22. Masih tingginya permintaan Jepang seiring dengan mulai bergeraknya perekonomian negara tersebut pada masa

recovery pasca Tsunami.

Grafik 1.23 Saldo Bersih Tertimbang Sektor Pertambangan

1.3.2. Sektor Ekonomi Non Dominan

Sektor ekonomi non dominan di Kalteng t erdiri atas sekt or industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, pengangkut an dan komunikasi, keuangan, persew aan, dan jasa.

Sektor Industri Pengolahan

Pada triwulan laporan, sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 3,13% (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (-2,20%). Kontribusi dari sektor ini

-5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 18,000.00 19,000.00 20,000.00 21,000.00 22,000.00 23,000.00 24,000.00 25,000.00 I II III IV I II III IV I II 2008 2009 2010

G Pertambangan Kredit Pertambangan

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011

Produksi Batu Bara

-0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 I II III IV I II 2010 2011 Sektor Pertambangan Pertambangan Sumber : BPS Kalteng

Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalteng * )s.d. Tw II-2011

(24)

Peningkatan pencapaian sektor ini didukung oleh indikator SKDU yang meningkat dari -7,25 menjadi 0 (nol). Lebih dalam lagi, peningkatan ini dipengaruhi terutama dari sub sektor industri pengolahan non migas yaitu industri barang kayu dan hasil hutan lainnya.

Grafik 1.24 PDRB dan Kredit Sektor Industri

Pengolahan Konsumsi BBM Industri dan PDRB Industri Grafik 1.25 Perbandingan Pertumbuhan

Grafik 1.26 Kapasitas Produksi Sektor Industri

Pengolahan Grafik 1.27 Saldo Bersih Tertimbang Sektor Industri Pengolahan

Kapasitas produksi rata-rata sektor industri pengolahan di triwulan laporan juga mengalami peningkatan menjadi 69,33% dari kapasitas pada triwulan sebelumnya sebesar 65,75%. Tingginya kapasitas produksi terpakai terjadi di sub sektor industri makanan, minuman dan tembakau yang mencapai 72,5%.

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan laporan cenderung melambat. Laju pertumbuhan sektor ini mencapai 2,40% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya (5,97%) dan memberikan kontribusi sebesar 0,19% terhadap laju pertumbuhan ekonomi Kalteng. Melambatnya kinerja sektor ini terkonfirmasi dari nilai SBT sub sektor komunikasi yang relatif stagnan pada posisi rendah yaitu -0,14 sehingga mencerminkan realisasi sub sektor tersebut masih berada di bawah rencana aktivitas usaha.

(80.00) (60.00) (40.00) (20.00) -20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 (4.00) (2.00) -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011

Kredit Industri PDRB Industri

(20.00) (10.00) -10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 (4.00) (2.00) -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2009 2010 2011

g-Ind. Peng - Axis Kiri g-BBM Ind. (yoy) - Axis Kanan

60 65 70 75 80 85 0 10 20 30 40 50 60 70 80 I II III IV I II 2010 2011

Sektor Industri Pengolahan

Kapasitas Terpakai Industri Pengolahan Kapasitas Normal

-12 -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 I II III IV I II 2010 2011

Sektor Industri Pengolahan

Industri Pengolahan

Sumber: BPS dan Bank Indonesia Sumber: Pertamina dan Bank Indonesia

(25)

Grafik 1.28 Arus Penumpang Bandara Grafik 1.29 Laju Pertumbuhan dan Kredit Pengangkutan dan Komunikasi (yoy)

Grafik 1.30 Saldo Bersih Tetap Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor Keuangan, Persew aan dan Jasa – Jasa

Sektor keuangan, persewaan dan jasa-jasa pada triwulan laporan tumbuh 13,04% (yoy) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (22,06%) dan memberikan kontribusi sebesar 0,80% pada perekonomian Kalteng. Penurunan sektor ini ditengarai akibat pengaruh ekspansi jaringan kantor perbankan yang baru di buka pada triwulan II-2011 di Provinsi Kalimantan Tengah belum memberikan keuntungan. Namun demikian, pada triwulan berikutnya diperkirakan akan tumbuh positif.

13,000.00 13,500.00 14,000.00 14,500.00 15,000.00 15,500.00 16,000.00 13,500.00 14,000.00 14,500.00 15,000.00 15,500.00 16,000.00 16,500.00 J a n … F e b M a r A p r M a y J u n J u l A u g S e p O c t N o v D e c J a n … F e b M a r Oran g Orang

Penumpang Keluar dan Masuk Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

Angkutan Udara masuk Angkutan Udara keluar

-20 0 20 40 60 80 100 120 140 (8.00) (6.00) (4.00) (2.00) -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011

Kredit Pengangkutan G Pengangkutan

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 I II III IV I II 2010 2011

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Pengangkutan dan Komunikasi

Sumber: BPS Kalteng Sumber: BPS Kalteng

(26)

Grafik 1.31 Laju Pertumbuhan PDRB dan Sektor

Keuangan, Persew aan dan Jasa – Jasa (yoy) Grafik 1.32 Laju Pertumbuhan Sektor dan Pertumbuhan Kredit (yoy)

Grafik 1.33 Saldo Bersih Tetap Sektor Keuangan, Persew aan dan Jasa Perusahaan

-1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 -5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 I II III IV I II III IV I II 2009 2010 2011

G-PDRB G Keuangan,Sewa dan Jasa

-10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 -5.00 10.00 15.00 20.00 25.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II

2008 2009 2010 2011

G Kredit Keu, Jasa G Keuangan,Sewa dan Jasa

Keuangan, Pers ewaan dan Jasa Perusahaan, 0.4 6 I II III IV I II 2010 2011 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sumber : BPS Kalteng Sumber : BPS Kalteng

(27)

Boks 1. Ekspor – Impor Int ernasional Komoditas Provinsi Kalimantan Tengah

Transaksi perdagangan suatu daerah tercermin dari nilai dan volume ekspor – impor yang terjadi dengan daerah lain. Disamping itu, aktivitas transaksi perdagangan dapat membentuk nilai tambah perekonomian yang memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dampak lebih lanjut apabila aktivitas ekspor – impor dilakukan dari daerah penghasil antara lain memberikan dampak positif terhadap sektor lainnya seperti perdagangan, pengangkutan, dan akses terhadap lapangan pekerjaan.

Provinsi Kalimantan Tengah sebagai daerah penghasil komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet dan batu bara, selama ini belum mampu mengoptimalkan nilai tambah ekonomi yang berasal dari aktivitas transaksi perdagangan ekspor – impor komoditas unggulan tersebut karena masih terkendala oleh ketersediaan infrastruktur seperti pelabuhan dan moda transportasi dalam mendukung lalu lintas komoditas unggulan tersebut.

Adapun perkembangan aktivitas ekspor – impor Kalteng lebih banyak didominasi pelaksanaannya dari pelabuhan lain di luar Kalteng sebagaimana perkembangan sampai dengan semester I-2011 sebagai berikut:

Grafik 1.34 Pelabuhan Ekspor Komoditas Provinsi Kalimantan Tengah

Dari total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Tengah (Semester I-2011) sebesar USD602,64 juta, sebanyak 60% atau USD360,07 juta di ekspor dari luar Provinsi Kalimantan Tengah. Secara lebih rinci, pelabuhan ekspor di luar Kalimantan Tengah yang digunakan sebagai pelabuhan ekspor komoditas antara lain Pelabuhan Trisakti (Banjarmasin) sebesar 29%, Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) sebesar 25%, dan Pelabuhan Kota Baru (Kalimantan Selatan). Namun demikian, Pelabuhan Kumai (Kabupaten Kotawaringin Barat – Pangkalan Bun) menjadi pelabuhan dengan pangsa nilai ekspor Kalteng terbesar yaitu 34%.

Kalteng 40% Luar Kalteng 60% Sampit 7% Pangkal an Bun 34% Banjar masin 29% Kota Baru 5% Tanjun g Perak 25%

(28)

Tabel 1.6 Ekspor Kelompok Komoditas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011

Tabel di atas menunjukkan bahwa komoditas batu bara yang termasuk dalam kelompok

mineral fuels, lubricants etc lebih banyak di ekspor melalui pelabuhan di luar Kalimantan

Tengah, yaitu Banjarmasin dan Kota Baru. Kemudian komoditas karet yang tergabung dalam kelompok crude materials, inedible lebih banyak di ekspor dari Pelabuhan Tanjung Perak. Sementara itu, komoditas kelapa sawit yang tergabung dalam kelompok animal & vegetable oils

& fats seluruhnya di ekspor melalui Pelabuhan Pangkalan Bun dan Sampit yang terdapat di

Provinsi Kalimantan Tengah.

Dengan demikian, potensi nilai tambah ekonomi dari komoditas unggulan yang dimiliki Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan tahun 2011 masih dinikmati oleh daerah lain di luar Kalimantan Tengah. Upaya Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam membangun infrastruktur Pelabuhan Bagendang di Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit) dan Pelabuhan Batanjung di Kabupaten Kapuas disamping peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pelabuhan Pangkalan Bun (Kumai) diharapkan mampu mengembalikan nilai tambah ekonomi dari komoditas unggulan di Kalimantan Tengah yang selama ini masih diberikan kepada pelabuhan lain di luar Provinsi Kalimantan Tengah.

(dalam USD)

KELOMPOK SITC BANJARMASIN KOTABARU PANGKALAN BUN SAMPIT SUKARNO HATTA TANJUNG PERAK TANJUNG PRIOK III

0 - FOOD AND LIVE ANIMALS 1,361,280.00 3,072.94

2 - CRUDE MATERIALS, INEDIBLE 4,335,228.31 11,092,770.00 317,515.00 149,438,398.41 10,410.63

3 - MINERAL FUELS,LUBRICANTS ETC 172,455,279.87 33,442,833.00

4 - ANIMAL & VEGETABLE OILS&FATS 145,124,131.00 37,783,352.00

5 - CHEMICAL 19,211,015.00 392,607.00

6 - MANUFACTURED GOODS 268,840.00 27,131,135.00 151,915.00 4,292.96 60.00

7 - MACHINERY & TRANSPORT EQP 112.00 65,055.27

8 - MISC. MANUFACTURED ARTICLES 47,459.00 497.00

(29)

Perkembangan Inflasi Daerah

2. BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

2.1. Gambaran Umum

Inflasi tahunan Kalteng yang merupakan gabungan dari Kota Palangka Raya dan Sampit pada t riw ulan II-2011 sebesar 6,95% (yoy) lebih rendah dibandingkan t riw ulan I-2011 yang tercatat sebesar 8,31%. Sejalan dengan inflasi tahunan Kalteng, berdasarkan kota yang dihitung inflasinya5, laju inflasi masing-masing

Kota Palangka Raya dan Sampit pada triwulan II-2011 sebesar 7,22% dan 6,61% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (8,13% dan 8,55% ).

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Tengah (yoy)

Grafik 2.2 Perbandingan Inflasi Kalteng dan Inflasi Nasional

Grafik 2.3 Perkembangan Inflasi Kota Palangka

Raya dengan Nasional (yoy) Grafik 2.4 Perkembangan Inflasi Kota Sampit dengan Nasional Tekanan inflasi pada periode laporan, terutama dipengaruhi kenaikan harga bahan makanan (daging ayam ras dan bawang merah) serta kenaikan harga emas dan bahan

5Kota Palangka Raya dan Sampit, masing-masing dengan bobot 55% dan 45% merupakan kota yang dihitung

2.91 3.35 3.16 3.76 4.91 6.27 8.23 8.49 8.43 7.79 8.21 9.51 9.54 8.65 8.31 7.80 7.14 6.95 -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2010 2011

Inflasi Yoy Kalteng

Inflasi Yoy Kalteng

-2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2010 2011 Inflasi Nasional Inflasi Yoy Kalteng Inflasi Yoy Smpt Inflasi Yoy Plk 2.45 3.26 3.40 3.65 5.04 6.63 8.89 9.14 9.11 7.69 8.56 9.49 8.88 8.65 8.13 7.86 7.71 7.22 -1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2010 2011

Inflasi Yoy Plk Inflasi Nasional

3.48 3.47 2.86 3.89 4.75 5.81 7.42 7.70 7.59 7.92 7.77 9.53 10.40 9.10 8.55 7.72 6.41 6.61 -2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2010 2011

Inflasi Yoy Smpt Inflasi Nasional

BAB II

Sumber: BPS (diolah) Sumber: BPS (diolah)

Gambar

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (yoy)
Grafik 1.2 IKK dan IKE Survei Konsumen  Grafik 1.3 Ketepatan Waktu Pembelian Barang dan Jasa
Grafik 1.15 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi
Grafik 1.17 Pertumbuhan Sektor Perdagangan,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menunjukkan bahwa, Intellectual Capital (IC) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, semakin baik perusahaan dalam mengelola intellectual capital

Misalnya semua produk bangsa Indonesia baik yang dikembangkan di luar negeri, maupun yang dikembangkan di dalam negeri, yang tumbuh dan berkembang sejak Indonesia Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 4,67 persen pada triwulan II 2013 disumbang oleh sektor Jasa-jasa sebesar 1,49 persen; diikuti oleh

SMALL SCALE FADING FLAT FADING Berdasarkan atas multipath Time Delay Spread Berdasarkan atas Doppler Spread FREQUENCY SELECTIVE FADING FAST FADING SLOW FADING Ÿ BW sinyal <

(1) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan kepada Komisi Informasi Pusat dan/atau Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota sesuai

[r]

Subtyping Blastocystis dilakukan dengan 2 cara, yaitu melakukan sekuensing pada SSU- rRNA (salah satumnya dengan primer barcode region) dan selanjutnya menggunakan

Pendampingan kegiatan dilakukan oleh pendamping yang ditunjuk oleh Dinas yang membidangi perkebunan dari Dinas Provinsi dan atau Direktorat Jenderal Perkebunan, untuk ikut mengawasi