• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN SISWA MADRASAH TSANAWIYAHMUHAMMADIYAH TAWANGSARI TERHADAP MITIGASI BENCANA Pengetahuan Siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Tawangsari Terhadap Mitigasi Bencana Gempabumi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGETAHUAN SISWA MADRASAH TSANAWIYAHMUHAMMADIYAH TAWANGSARI TERHADAP MITIGASI BENCANA Pengetahuan Siswa Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Tawangsari Terhadap Mitigasi Bencana Gempabumi."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN SISWA MADRASAH TSANAWIYAH

MUHAMMADIYAH TAWANGSARI TERHADAP MITIGASI BENCANA GEMPABUMI

NASKAH PUBLIKASI

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Geografi

Disusun oleh: M IQBAL FARZA

A610 100 064

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENGETAHUAN SISWA MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH TAWANGSARI TERHADAP BENCANA

GEMPABUMI

M Iqbal Farza, A610100064

Abstrak

Mitigasi gempabumi merupakan tindakan yang dilakukan sebelum terjadi bencana gempabumi yang bertujuan untuk mengurangi dampak yang kerusakan yang ditimbulkan baik secara struktural maupun non-struktural. Penelitian Pengetahuan Siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap Mitigasi Bencan Gempabumi bertujuan untuk menghasikan informasi tentang pengetahuan siswa terhadap mitigasi dalam menghadapi bencana gempabumi. Parameter tingkat mitigasi meliputi, pemetaan, pemantauan, penyebaran informasi, sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan, peringatan dini, dan parameter pengetahuan yaitu instrument kegempaan, penyebab gempabumi, dan dampak gempabumi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan indek dan persentase. Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu observasi, angket, dan dokumentasi. Pengambilan sampel sebanyak 104 siswa sebagai responden dari jumlah populasi 176 siswa MTs Muhammadiyah Tawangasari, dengan melakukan pengujian instrumen penelitian (quisioner) melalui uji vaiditas dan realibiitas. Hasil penelitian menyimpukan sebagai berikut. Pertama tingkat mitigasi siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap bencana gempabumi dikategorikan kuang dengan nilai indeks 33,01. Kedua pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap bencana gempabumi relatif baik karena responden cenderung menjawab sangat setuju dan setuju. Hal tersebut dinilai dari parameter instrument kegempaan dengan persentase sebesar 79,8%, parameter penyebab gempabumi dengan persentase sebesar 54,8%, dan parameter dampak gempabumi dengan persentase sebesar 43,27%.

Kata Kunci: Tingkat Mitigasi Siswa, Pengetahuan Siswa, Bencana Gempabumi.

1. PENDAHULUAN

Pulau Jawa menurut Tim Revisi Peta Gempa Indonesia (2010)

(4)

Patahan Opak merupakan patahan yang menyebabkan gempabumi tanggal 27 Mei Tahun 2006, patahan ini terdapat di sepanjang Sungai Opak dengan lebar zona sesar 2,5 km dan merupakan garis patahan yang memanjang membentuk Lembah Opak sepanjang 60 km dari Sanden, Kabupaten Bantul sampai Tulung, Kabupaten Klaten (Subawa dan Tohari, 2007 dalam Nurwidyanto, 2011).

Sri Raharjo S.Ag selaku kepala sekolah menuturkan dampak dari bencana gempabumi pada tahun 2006 adalah kerusakan pada infrastruktur bangunan seperti genteng jatuh, dinding dan lantai yang retak. Kerusakan infrastruktur bangunan MTs Muhammadiyah Tawangsari yang diakibatkan gempabumi tahun 2006 mengindikasikan bahwa adanya ancaman bencana gempabumi yang sewaktuwaktu dapat terjadi.

Ancaman bencana gempabumi di MTs Muhammadiyah Tawangsari perlu diketahui oleh semua warga sekolah terutama siswa, karena belum mengetahui tentang bencana

yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatannya. Berdasarkan ancaman bencana gempabumi yang ada di MTs Muhammadiyah Tawangsari dan pentingnya tentang mitigasi bencana gempabumi yang harus dipahami oleh siswa, peneliti melakukan penelitian dengan judul

“PENGETAHUAN SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH

MUHAMMADIYAH

TAWANGSARI TERHADAP

MITIGASI BENCANA

GEMPABUMI”.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat mitigasi siswa MTs Muhammadiyah

Tawangsari dalam

mengantisipasi bencana gempabumi.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari tentang bencana gempabumi.

(5)

Peserta didik adalah anak didik atau individu yang sedang berkembang fisik atau jasmaninya maupun dari segi psikologis sang anak.

Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik faktor alam atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis, BAKORNAS (Prih Harjadi dkk, 2007).

Gempabumi menurut Krisna S. Pribadi dkk (2008) adalah suatu gejala fisik atau kejadian alam yang umumnya ditandai dengan bergetar atau berguncangnya bumi. Gempabumi menurut Joko Christanto (2011) merupakan getaran atau guncangan yang terjadi dan dirasakan dipermukaan bumi yang berasal dari dalam struktur bumi.

Manajemen bencana adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bencana beserta segala aspek yang

berkaitan dengan bencana, terutama resiko bencana dan bagaimana menghindari resiko bencana (Nurjanah dkk. 2011). Menejemen bencana dapat diartikan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang segala bencana dan dampak-dampak yang ditimbulkan olehnya, beserta cara menaggulangi atau menghindari resiko bencana.

Mitigasi gempabumi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi gempabumi, baik mitigasi struktural maupun non-struktural (Krisna S. Pribadi dkk, 2008).

Pendidikan secara formal melalui kurikulum di sekoloh-sekolah membantu memperkenalkan siswa terhadap pengetahuan tentang apa itu bencana gempabumi dan segala yang terkait di dalamnya. Membangun kesadaran bagi siswa agar mereka dapat berperan aktif dalam tanggap bencana bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencan gempabumi.

(6)

Sekolah yang digunakan dalam penelitian ini adalah MTs Muhammadiyah Tawangsari di jalan Jl. Raya Tawangsari-Sukoharjo, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam waktu enam bulan, mulai bulan September sampai Februari 2014.

Populasi, sampel dan sampling untuk Peran Pemerintah mengambil seluruh siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari yang berjumlah 176 siswa dengan sample sebanyak 105 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional stratified random sampling, Jadi jumlah sampel untuk kelas VII = 47 siswa, kelas VIII = 33 siswa, dan kelas IX = 24 siswa.

Variabel dalam penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan siswa dalam mitigasi bencana, diukur dengan 6 parameter mitigasi yaitu sebagai berikut: (1) pemetaan, (2) pemantauan, (3) penyebaran informasi, (4) sosialisasi dan penyuluhan, (5) peatihan atau pendidikan, (6) peringatan dini, dan

3 parameter pengetahuan sebagai serikut: (1) instrumen kegempaan, (2) penyebab gempabumi, (3) dampak gempabumi).

Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik kuesioner (angket), observasi dan dokumentasi.

Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas dengan maksud memenuhi persyaratan untuk melekukan sebuah penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif sebagai berikut:

1. Analisis tingkat mitigasi siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari Terhadap Bencana Gempabumi. 2. Analisis Pengetahuan Siswa MTs

Muhammadiyah Tawangsari tentang bencana gempabumi. 4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

MTs Muhammadiyah

(7)

terletak di Jl. Raya Tawangsari Sukoharjo, Desa Keteguhan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. MTs Muhammadiyah Tawangsaari berjarak ± 1 km dari kecamatan dan ± 10 km dari kota Sukoharjo. Kecamatan Tawangsari merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Sukoharjo dengan batas administratif sebelah Barat berbatasan Kabupaten Klaten, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulu, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukoharjo dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri.

Gempabumi 27 Mei 2006 juga merusak MTs Muhammadiyah Tawangsari, Menurut kepala sekolah MTs Muhammadiyah Tawangsari bapak Sri Raharjo S.Ag, kerusakan yang di alami sekolah seperti genteng ruang kelas yang berjatuhan, dinding sekolah retak, lantai retak dan merekah, dan hiasan dinding seperti poto presiden dan wakil yang berjatuhan serta buku-buku berserakan.

A. Analisis Tingkat Mitigasi Siswa

MTs Muhammadiyah

Tawangsari Terhadap Bencana Gempabumi

Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kuantatif dengan menggunakan indeks. Angka indeks dalam penelitian ini meliputi indeks per parameter yaitu pemetaan, pemantauan, penyebaran informasi, sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan atau pendidikan, peringatan dini. Semakin tinggi indeks maka semakin tinggi juga tingkat mitigasi siswa. Adapun indeks tingkat mitigasi bencana gempabumi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Indeks Klasifikasi Tingkat Mitigasi Siswa Terhadap Bencan Gempabumi.

No. Nilai indeks Katagori

1 66,6%-100% Baik

2 33,3%-66,6% Cukup Baik

3 0%-33,3 Kurang

(8)

a. Pemetaan

Berikut perhitungan indeks parameter pemetaan.

Indeks = X100

= X 100 = 28,84 %

Berdasarkan hasil perhitungan indeks parameter pemetaan di dapat nilai indeks sebesar 28,84% (kurang), dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari belum mengetahui kegunaan dari pemetaan pada daerah rawan bencana.

b. Pemantauan

Berikut perhitungan indeks parameter pemantauan.

Indeks= X 100

= X 100 = 37,5%

Berdasarkan hasil perhitungan indeks parameter pemetaan di dapat nilai indeks sebesar 37,5% (cukup), dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari sudah mengetahui sekolah mereka berada di daerah rawan bencana gempabumi. c. Penyebaran Informasi

Berikut perhitungan indeks parameter penyebaran informasi.

Indeks= X100

= X 100 = 20,2%

Berdasarkan hasil perhitungan indeks parameter pemetaan di dapat nilai indeks sebesar 20,2% (kurang), dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari tidak mengetahui bahwa pernah ada penyebaran informasi tentang bahaya gempabumi baik menggunakan poster maupun media elektronik. d. Sosialisasi dan Penyuluhan

Berikut perhitungan indeks parameter sosialisasi dan penyuluhan.

Indeks= X100

= X 100 = 94.2%

Berdasarkan hasil perhitungan indeks parameter pemetaan di dapat nilai indeks sebesar 94.2% (tinggi), dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari sudah mengetahui bahaya gempabumi dari hasil sosialisasi/penyuluhan.

e. Pelatihan atau Pendidikan

(9)

Indeks= X100

= X 100 = 8,65%

Berdasarkan hasil perhitungan indeks parameter pemetaan di dapat nilai indeks sebesar 8,65% (kurang), dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari tidak mengetahui sekolah mereka pernah menikuti pelatihan simulasi gempabumi.

f. Peringatan Dini

Berikut perhitungan indeks parameter peringatan dini.

Indeks= X100

= X 100 = 8,7%

Berdasarkan hasil perhitungan indeks parameter pemetaan di dapat nilai indeks sebesar 8,7% (kurang), dapat disimpulkan bahwa siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari tidak mengetahui ada penyampaian secara kontinyu mengenai perkembangan hasil pengamatan daerah yang rawan bencana gempabumi oleh pihak terkait atau badan penanggulangan bencana daerah.

B. Analisis Pengetahuan Siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari Terhadap Bencana Gempabumi a. Parameter Instrumen kegempaan

Hasil penelitian pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap bencana gempabumi tersaji pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Hasil Perhitungan Parameter Instrumen Kegempaan.

Sumber: Hasil Penelitian (2014) Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap instrumen kegempaan relatif baik, karena responden cenderung mengatkan sangat setuju dengan pernyataan kekuatan atau besarnya gempabumi digambarkan menggunakan istilah Skala Richter sebesar 79.8%.

b. Parameter Penyebab Gempabumi.

Hasil penelitian pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah

Parameter

Instrumen

Kegempaan Responden

f %

104 Sangat Setuju 83 79.8

Setuju 20 19

(10)

Tawangsari terhadap bencana gempabumi tersaji pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Hasil Perhitungan Parameter Penyebab Gempabumi

S u m

ber: Hasil Penelitian (2014) Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap penyebab gempabumi relatif baik, karena responden cenderung mengatakan sangat setuju, dengan pernyataan gempabumi tidak hanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi/lembeng tektonik saja sebesar 54.8%.

c. Parameter Dampak Gempabumi Hasil penelitian pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap bencana gempabumi tersaji pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 Hasil Perhitungan

Parameter Penyebab

Gempabumi.

S

Sumber: Hasil Penelitian (2014) Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari terhadap dampak gempabumi relatif baik, karena responden cenderung mengatakan setuju, dengan pernyataan gempabumi dapat menyebabkan tsunami sebesar 43.27%.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat mitigasi siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari mengenai bencana gempabumi dikategotikan kurang yaitu memperoleh prosentase sebesar 33.01% dari keenam paramater mitigasi. Nilai porsentase tersebut didasarkan pada klasifikasi Parameter

Penyebab

Gempabumi Responden

f %

104 Sangat Setuju 57 54,8

Setuju 40 38,48 Ragu-Ragu 4 3,85 Tidak Setuju 3 2,88

Parameter

Dampak

Gempabumi Responden

f %

104 Sangat Setuju 42 40,4

[image:10.595.138.306.219.299.2]
(11)

tingkat mitigasi siswa terhadap bencan gempabumi.

2. Tingkat pengetahuan siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari mengenai bencana gempabumi relatif baik dinilai dari parameter Instrumen Kegempaan dengan 79,8% jawaban responden cenderung menjawab sangat setuju dan setuju dengan pernyataan kekuatan atau besarnya gempabumi digambarkan menggunakan istilah Skala Richter. Parameter Penyebab Gempabumi dengan

54,8% jawaban responden cenderung menjawab sangat setuju dan setuju dengan pernyataan gempabumi tidak hanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng tektonik saja. Parameter Dampak Gempabumi dengan 43,27% jawaban responden cenderung menjawab sangat setuju dan setuju dengan pernyataan gempabumi dapat menyebabkan tsunami.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. H. “Deformasi Seismik Gempa Yogyakarta Dari GPS.” Dalam Nurwidianto Irham. Kirbani Sri Brotpuspito. Waluyo. Sismanto. 2011.“Study Pendahuluan Sesar Opak Dengan Metode Gravity (Study Kasus Daerah Sekitar Kecamtan Pleret Bantul)”. Jurnal Berkala Fisika, 14(1):11-16. Yogyakarta. UGM

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

BNPB, 2006. Data dan informasi bencana indonesia (http://dibi.bnpb.go.id/DesInve ntar/simple_results.jsp diakses pada tanggal 22 oktober 2013)

(12)

DAN STRATEGI PENGELOLAAN. Yogyakarta: Liberty Yogyakarya.

Harjadi, Prih. Mezak A Ratak. Dwikorita Karnawati. Syamsul Rizal. Surono. Sutardi. Triwibowo. Hermono Sigit. Atik Wasiati. Yursharmen. Pariatmono. Sugeng Triutomo. B. Wisnu Widjaja. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia. Jakarta. Direktorat Mitigasi, Lakhar BAKORNAS PB.

J. A, Katili dan Marks, P. 1963. Geologi.Bandung: ITB.

Jumali, M, Surtikanti, SA. Taurat Aly, Sundari. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakara.

Kurniawan, Lilik, Ridwan Yunus, Mohd Robi Amri. Narwawi Pramurdiarta. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta: BNPB.

LIPI-UNESCO/ISDR. 2006. Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempabumi dan Tsunami. Jakarta: LIPI-UNESCO/ISDR.

Marsudi, Saring, Rubino Robiyanto, Sri Hartini. 2008. Perkembangan Perserta Didik. Surakarta: FKIP Universeitas Muhammadiyah Surakarta.

Noor, Djauhari. 2011. Geologi Untuk Perencanaan . Yogjakarta: Graha Ilmu.

Pribadi, Krisna S. Engkon K. Kertapati. Diah Kusumastuti. Hamzah Latief. Hendra Grandis, Eng. Imam A. Sadisun, Soebagiyo Soekarnen. Harman Ajiwibowo. Retno Dwi. Ayu Krishna Juliawati. Farah Mulyasari. Novya Ekawati. Bayu Novianto. 2008. Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: ITB

(13)

s.com/2011/03/17/pentingnya- pendidikan-kebencanaan-diberikan-di-sekolah-sekolah/ diakses pada tanggal 22 oktober 2013)

Pawirodikromo, Widodo. 2012. Seismologi Teknik Rekayasa Kegempaan. Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta.

Salam, Burhanudin. 1997. Logika Materil”(Filsafat Ilmu Pengetahuan). Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiharto, Nurjanah R. Dede Kuswanda. Siswanto B. 2011. Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta.

Suaramerdeka. 2006 (http:// www.suaramerdeka.com /harian / 0605/ 31/ slo04. htm diakses 6 mei 2014)

Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan Pendekatan

Gambar

Tabel 3Hasil PerhitunganParameter Penyebab Gempabumi

Referensi

Dokumen terkait

Melihat dari latar belakang tersebut serta perkembangan teknologi proses industri yang sangat pesat dalam menghasilkan produk sebagai bahan baku Polietilena sehingga mendorong

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Tujuan analisis finansial dari suatu studi kelayakan usaha adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan

Let f ( n ) be the number of paths from the triangle in the top row to the middle triangle in the bottom row, such that adjacent triangles in our path share a common edge and the

Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan terapi latihan berupa latihan gerak pasif dapat memelihara sifat fisiologis otot dan memelihara lingkup gerak sendi

PENERAPAN PELAYANAN OTOMASI PERPUSTAKAAN DENGAN SOFTWARE INTEGRETED LIBRARY INFORMATION SYSTEM (INLIS) DI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. Fakultas Ilmu Sosial

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan pada 25 siswa kelas VII SMP Angkasa Adi Soemarmo Colomadu

“Hubungan antara Motivasi Berkompetisi dengan Perilaku Prososial pada Remaja”.. Jakarta: