• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) merupakan salah satu pendorong kemajuan ekonomi Indonesia karena perannya dalam memberikan peluang kerja bagi masyarakat. Hal ini terbukti dengan perkembangan jumlah UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Kementrian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM pada tahun 2012 adalah 56.534.592 unit dan jumlah tersebut mengalami kenaikan menjadi 57.895.721 pada tahun 2013 atau mengalami kenaikan sebesar 2,41% dalam kurun waktu satu tahun. Jumlah tersebut mampu memberikan peran penyerapan tenaga kerja sebanyak 107.657.509 pada tahun 2012 dan meningkat 6,03% menjadi 114.144.082 pada tahun 2013. Bidang usaha yang paling banyak atau dominan pada UMKM adalah bidang usaha industri pembuatan bahan makanan atau pangan. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat dengan kuliner semakin berkembang karena adanya perkembangan jumlah penduduk dan tren wisata kuliner.

Menurut wikipedia, Emping adalah sejenis makanan ringan yang dibuat dengan cara menghancurkan bahan baku (biasanya terbuat dari biji melinjo) hingga halus kemudian dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Emping merupakan makanan yang banyak dihasilkan oleh UMKM di Jawa yaitu Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu sentra industri emping yang

(2)

memproduksi makanan emping dengan bahan baku melinjo. Melinjo atau Gnetum Gnemon adalah tanaman biji-bijian yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Daun muda dan kulit biji luar biasanya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran maupun keripik, sedangkan biji dalamnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan emping. Selain melinjo, bahan baku yang dapat digunakan sebagai emping yaitu bahan yang memiliki kandungan sari pati seperti : jagung, ketela, dan labu. Bahan-bahan tersebut harus melalui proses pemipihan untuk mengubah bentuk dari biji menjadi lempengan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Sentra Industri Emping Kelurahan Ngadirejo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah yaitu UMKM pembuatan emping dengan bahan dasar melinjo, proses pembuatan emping melinjo dilakukan melalui beberapa tahapan. Pemipihan biji melinjo yang sudah dikupas kulit kerasnya merupakan proses yang memerlukan waktu lama dan memerlukan tenaga pukulan berulang-ulang. Untuk memipihkan satu lempeng melinjo dengan ukuran kecil (diameter 3cm, bahan 1 biji melinjo) diperlukan 2-3 kali gerakan memukul dengan menggunakan pemukul besi seberat 2,5-3kg dan posisi pekerja duduk di lantai tanpa menggunakan alas maupun meja kerja. Pengrajin emping di Ngadirejo mengatakan bahwa selama memproduksi emping mereka seringkali mengalami kendala terutama efek dari proses pemipihan yang menyebabkan kaki kesemutan dan kram, lengan terasa pegal, dan punggung nyeri sehingga dalam 1 hari rata-rata pengrajin emping hanya mampu bekerja selama kurang lebih 4-6jam dengan hasil produksi ±1kg per 1jam.

(3)

Gambar 1.1 Alat Produksi Emping Melinjo di Sentra Industri Emping Ngadirejo, Sukoharjo

Gambar 1.2 Posisi Kerja Pekerja Saat Pemipihan Biji Melinjo

Metode rasional merupakan salah satu metode perancangan produk yang menggunakan pendekatan sistematis. Metode rasional banyak digunakan dalam perancangan produk karena memiliki tahapan yang jelas sehingga dapat memberikan hasil rancangan dan produk akhir yang berkualitas (Cross, 1994). Metode rasional memiliki tujuan untuk memperluas daerah penelitian untuk mencari solusi potensial atau menjadi fasilitator tim kerja dan kelompok dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti bermaksud untuk merancang sebuah alat pemipih emping yang ergonomis dengan menggunakan metode

(4)

rasional untuk mempermudah proses produksi pembuatan emping dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi.

1.2. Perumusan Masalah Masalah yang timbul adalah :

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana rancangan alat pemipih emping yang ergonomis untuk mempermudah proses produksi pembuatan emping, memperbaiki cara kerja saat melakukan pemipihan, dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Merancang alat pemipih emping yang ergonomis dengan metode rasional untuk mempermudah proses produksi pembuatan emping dengan memperbaiki cara kerja dan diharapkan alat mampu meningkatkan kapasitas produksi.

1.4. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Data keluhan fisik diperoleh dari kuisioner terbuka tentang gambaran proses pemipihan yang dilakukan dan berdasarkan wawancara dengan subjek penelitian karena penelitian ini menggunakan metode rasional dengan pendekatan antropometri.

2. Bahan dasar emping yang akan dipipihkan sudah bersih dari kulit luar dan juga sudah disangrai atau sudah megalami proses pengukusan.

3. Alat yang dirancang ditargetkan untuk pengrajin emping rumahan atau UMKM yang masih produksi secara manual.

(5)

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang desain produk, khususnya desain alat bantu proses yang efektif dan efisien bagi pengguna.

2. Bagi Akademik

Sebagai tambahan pustaka baru dan sebagai perbandingan untuk penelitian lebih lanjut mengenai alat pemipih aneka emping.

3. Bagi UMKM

Sebagai bahan pertimbangan UMKM untuk memperbaiki sistem produksi yang telah diterapkan agar produksi lebih efektif, efisien, dan mampu meningkatkan kapasitas produksi.

4. Bagi Masyarakat

Sebagai referensi bagi masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pengrajin emping.

1.6. Keaslian Produk

Ayu, dkk (2014) dalam penelitiannya melakukan rancang bangun alat pencetak keripik biji-bijian yang dapat bekerja secara mekanis dan pemasukan (loading) bahan sekaligus. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk membuat alat pencetak yang mampu bekerja secara mekanis dan menggabungkan proses pemasukan bahan baku.

Susanto (2014) dalam penelitiannya melakukan perancangan alat press plastik yang ergonomis menggunakan metode rasional dan pendekatan anthropometri. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk membuat alat pengepres plastik yang

(6)

ergonomis sesuai dengan anthropometri operator sehingga kualitas dan hasil produksi dapat ditingkatkan.

Ramdani (2013) dalam penelitiannya melakukan perancangan alat pengupas kulit luar melinjo yang ergonomis dengan pendekatan metode rasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan produktivitas produksi.

Yuliana, dkk (2010) dalam penelitiannya melakukan pembuatan mesin emping melinjo dengan sistem roll bermotor listrik untuk usaha kecil dan menengah. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi emping menjadi 15kg/jam.

Sunarso (2010) dalam penelitiannya melakukan perancangan troli sebagai alat bantu angkut galon air mineral dengan pendekatan anthropometri. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk menghasilkan rancangan troli galon air mineral berdasarkan anthropometri tubuh pekerja.

Sukamto (2008) dalam penelitiannya melakukan rancang bangun alat pengepres emping melinjo. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk membuat rancangan alat pengepres melinjo dengan kapasitas 5kg per jam.

Diana (2007) dalam penelitiannya melakukan perancangan tempat tidur periksa bagi pasien lanjut usia dengan menggunakan metode rasional. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk membuat rancangan tempat periksa yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik lansia berdasarkan anthropometri dari pasien lanjut usia.

Naharani (2015) dalam penelitiannya melakukan perancangan alat pemipih emping yang ergonomis dengan metode rasional.

(7)

Tabel 1.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Saat Ini Peneliti Objek

Penelitian

Metode Tujuan Penelitian

Ayu, dkk (2014)

Alat Pencetak Keripik Biji-Bijian

Studi Literatur Untuk membuat alat pencetak yang mampu bekerja secara mekanis dan menggabungkan proses pemasukan bahan baku. Susanto (2014) Alat Press Plastik yang Ergonomis Metode Rasional dan Pendekatan Anthropometri

Untuk membuat alat pengepres plastik yang ergonomis sesuai dengan anthropometri operator sehingga kualitas dan hasil produksi dapat ditingkatkan. Ramdani (2013) Alat Pengupas Kulit Luar Melinjo Metode Rasional dan Ergonomi

Untuk merancang alat pengupas kulit luar melinjo yang ergonomis untuk meningkatkan produktivitas produksi Yuliana, dkk (2010) Mesin Emping Melinjo

Metode Kreatif Untuk meningkatkan kapasitas produksi emping menjadi 15kg/jam dengan mesin sistem roll bermotor listrik

Sunarso (2010) Troli Sebagai Alat Bantu Angkut Galon Metode Rasional dan Pendekatan

Untuk menghasilkan rancangan troli galon air mineral berdasarkan anthropometri

(8)

Air Anthropometri tubuh pekerja. Sukamto,dkk (2008) Alat Pengepres Emping Melinjo

Untuk menghasilkan rancangan alat pengepres emping melinjo dengan kapasitas 2kg per jam menggunakan sistem 3 roll stainless, motor listrik dan reducer, plat sebagai rangka dan galvanis.

Diana (2007) Tempat Tidur Periksa Bagi Pasien Lanjut Usia Metode Rasional dan Pendekatan Anthropometri Menghasilkan rancangan tempat periksa yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi fisik lansiaberdasarkan anthropometri dari pasien lanjut usia Naharani (2015) Alat Pemipih Emping yang Ergonomis Metode Rasional

Untuk mempermudah proses produksi pemipihan bahan baku emping dengan memperbaiki cara kerja dan diharapkan mampu menambah kapasitas produksi.

Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan data penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh penulis memiliki perbedaan dengan penelitian alat serupa sebelumnya. Perbedaan yang paling utama adalah sistem

(9)

yang digunakan yaitu dengan menggunakan daya rendah dan juga dengan melakukan pendekatan rasional-antropometri untuk memperbaiki cara kerja pengrajin emping yang bertujuan untuk mempermudah proses produksi emping dan mengurangi keluhan yang terjadi setelah bekerja. Dari data penelitian-penelitian diatas juga dapat disimpulkan bahwa metode rasional merupakan metode yang tepat dan biasanya digunakan untuk perancangan alat karena memiliki tahapan yang jelas sehingga dapat memberikan hasil rancangan dan produk akhir yang berkualitas dengan pertimbangan pemakaian berbagai macam material.

(10)

Gambar

Gambar 1.1 Alat Produksi Emping Melinjo di Sentra Industri Emping  Ngadirejo, Sukoharjo
Tabel 1.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Saat Ini  Peneliti  Objek

Referensi

Dokumen terkait

20 Tahun 2001 Tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing yakni dalam rangka lebih mempercepat peningkatan dan perluasan kegiatan

Kegiatan pemrosesan bersama ini akan menimbulkan persoalan bagaimana pengalokasian biaya yang telah dibebankan untuk masing-masing produk sehingga dapat diketahui

Berpijak dari latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil judul dalam penelitian ini yaitu “ PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menentukan kriteria yang menjadi prioritas perusahaan dalam mencari kandidat untuk program Management Trainee dan (2)

www.rotarybalidenpasar.org yang akan disusun dalam bahasa Inggris (memudahkan orang asing untuk mengakses website). Dalam website ini juga akan ditambahkna fitur2 link ke

Menurut PSAK No.34 paragraf 10 pendapatan kontrak terdiri dari : 1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim dan

illegal artinya adalah sejak semula tidak sah, oleh karenanya perbuatan tersebut merupakan suatu perbuatan yang melanggar hukum. Suatu perbuatan itu dengan

Saat dilangsungkannya pertempuran akbar umat Islam melawan kaum frank, sebanyak 20.000 tentara kaum Frank mengalami situasi yang nahas karena mampu ditaklukan oleh