• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Penelitian

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU No. 10 Tahun 1998). Saat ini di Indonesia di kenal dua jenis bank yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan bank yang menjalankan usahanya berdasarkan prinsip syariah atau yang di sebut bank syariah.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melakukan kegiatan usahanya. Bank syariah adalah bank yang menjalankan usaha berdasarkan prinsip syariah atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan (‘adlwatawazun), kemaslahatan (mashahah), universalisme (alamiyah) serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, dan obyek yang haram. Bank syariah terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Salah satu prinsip dalam perbankan syariah adalah penerapan bagi hasil sesuai dengan kaidah ajaran islam.

(2)

Semakin berkembangnya bank syariah berimplikasi pada semakin besarnya tantangan yang harus dihadapi bank syariah, dimana tantangan terbesar adalah untuk mempertahankan citra dan nama baik di mata nasabah agar tetap menjaga kepercayaan serta loyalitas nasabah kepada bank syariah (Falikhatun, 2012). Sebagaimana yang diketahui bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadist dan Ijmak para ulama yang diterapkan baik dilingkungan dalam maupun luar perusahaan (Maradita, 2014).

Pasca krisis 1997-1998 perekonomian di Indonesia masih naik turun, hingga pada tahun 2008 terjadilah krisis di Negara adidaya Amerika Serikat yang berimbas pada perekonomian Indonesia. Akan tetapi, krisis di tahun 2008 tidak separah tahun 1997 dan tidak terlalu berdampak pada sektor perbankan di Indonesia karena kondisi fundamental perbankan cukup kuat. Akan tetapi pada tahun 2011-2014 terjadi penurunan kinerja keuangan yang dilihat dari ROA (Return On Asset) sebagai rasio untuk mengukur profitabilitas perbankan. Pada tahun 2011 ROA rata-rata sebesar 0,0172. Kemudian ROA rata-rata pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi sebesar 0,0197. Namun, ROA rata-rata pada tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan terus menerus yaitu menjadi sebesar 0,0173 dan 0,0126 (Astri Aprianingsih, 2016).

ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba. ROA mencerminkan seberapa besar laba yang bisa dicetak perusahaan dengan menggunakan seluruh asetnya. Semakin tinggi ROA menunjukkan semakin tinggi kemampuan bank dalam menghasilkan laba

(3)

dan semakin baik dalam penggunaan aset bank. Semakin besar ROA menunjukkan semakin baik kinerja suatu bank, sehingga penurunan ROA yang terjadi pada tahun 2011-2014 perlu diketahui penyebabnya (Astri Aprianingsih, 2016).

Kinerja keuangan bank adalah suatu gambaran sampai mana tingkat keberhasilan yang dicapai oleh bank dalam kegiatan operasionalnya. Kinerja keuangan perbankan menjadi faktor utama dan sangat penting untuk menilai keseluruhan kinerja perbankan itu sendiri. Mulai dari penilaian aset, utang, likuiditas dan lain sebagainya. Kinerja suatu bank dapat dinilai dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Berdasarkan laporan itu dapat dihitung rasio keuangan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Analisis rasio keuangan tersebut memungkinkan manajemen mengidentifikasi keberhasilan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Analisis rasio keuangan juga dapat membantu para pelaku bisnis untuk menilai kinerja bank (Astri Aprianingsih, 2016).

Tingkat kinerja keuangan suatu bank dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Karena pada dasarnya penilaian masyarakat dilihat dari ukuran tersirat seperti fasilitas, pelayanan dan tingkat keuntungan. Sehingga lembaga yang dalam kegiatannya menggunakan dana dari masyarakat bank dituntut untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya (Astutik, 2015:3).

Kupussamy et.al (2010) dalam (Rahman et.al, 2014:4) melakukan penelitian terhadap kinerja bank islam di Malaysia, Bahrain, Kuwait, dan

(4)

Jordan dengan menggunakan Shari’a Conformity and Profitability (SCnP) model. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mayoritas bank islam yang ada di Malaysia, Bahrain, Kuwait, dan Jordan memiliki profitabilitas yang tinggi dan tingkat ketaatan terhadap syariah yang baik.

Munculnya isu-isu mengenai kelemahan tata kelola perusahaan pada industri perbankan syariah semakin menarik perhatian para pakar ekonomi dan keuangan islam (Asrori, 2014:92). (Volker, 2003) dalam (Asrori, 2014:92) mengungkapkan dua isu penting terkait kelemahan tata kelola perusahaan perbankan syariah. Salah satunya menyangkut Sharia Compliance, dimana manajemen bank syariah tidak mampu memberikan jaminan kepatuhan syariah pada setiap layanan produk dan jasa perbankan yang diberikan. Agar dapat memenuhi penyediaan informasi kepatuhan bank syariah terhadap prinsip-prinsip syariah, Hameed et al (2004) merekomendasikan Islamic Desclosure Index (IDI) yang dikembangkan berlandasan tiga komponen indikator pengungkapan islami, yaitu Sharia Compliance, Corporate Governance dan Social/Environment Disclosure (Asrori, 2011:1).

Bhatti (2010) dalam (Asrori 2014:92) mendefinisikan tata kelola perusahaan secara islami sebagai berikut:

“Islamic Corporate Governance seeks to devise ways in which economic agents, the legal system, and corporate governance can be directed by moral and social values based on Shariah laws. Its supporters believe that all economic, corporate, and business activities should be based on an ethoreligious paradigm, with the sole aim being the welfare of individuals and

(5)

society as a whole. In many ways, ICG pursues the same objectives as conventional Corporate Governance, but within the religiousbased moral codes of Islam.”

Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai tata kelola secara Islamic Corporate Governance (ICG) berupaya untuk menemukan cara di mana ekonomi, sistem hukum, dan tata kelola perusahaan dapat diarahkan oleh nilai-nilai moral dan sosial dengan dasar hukum syariah. Pendukungnya percaya bahwa hal-hal ekonomi, perusahaan, dan kegiatan bisnis harus berdasarkan paradigma ethareligiuos, dengan tujuan untuk mensejahterakan individu dan masyarakat secara keseluruhan. ICG memiliki tujuan yang sama dengan tata kelola perusahaan konvensional, akan tetapi ICG berada dalam kode moral yang berbasis agama islam.

Beberapa penelitian yang membahas permasalahan ini, sudah pernah dilakukan namun memperoleh hasil yang berbeda. Seperti penelitian Muhammad Faisol Makmun (2016) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Risk Based Bank Rating (RBBR) dan Sharia Complaince terhadap Kinerja Keuangan Bank Pada Bank Umum Syariah di Indonesia, menyatakan bahwa Secara signifikan variabel GCG, BOPO, PSR berpengaruh negatif terhadap ROA. Dan variabel ZPR berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan untuk variabel PR, CAR, dan EDR hasil dari penelitian menunjukkan ketiga variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap ROA.

Anita Nur Khasanah (2016) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Intellectual Capital dan Islamicity Performance Index Terhadap kinerja

(6)

Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia, menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia. Terdapat pengaruh signifikan Profit Sharing Ratio terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia. Tidak terdapat pengaruh signifikan Zakat Performing Ratio terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia. Tidak terdapat pengaruh signifikan Equitable Distribution Ratio terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia. Tidak terdapat pengaruh signifikan Islamic Income vs Non-Islamic Income terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia.

Asrori (2014) dalam penelitian yang berjudul Implementasi Islamic Corporate Governance dan Implikasinya Terhadap Kinerja Bank Syariah, menyatakan bahwa Implementasi Islamic Corporate Governance berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah yang diukur menggunakan rasio-rasio keuangan islam sharia conformity akan tetapi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah yang diukur menggunakan rasio-rasio keuangan konvensional.

Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian terkait tata kelola perusahaan secara islam dan kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah karena tata kelola perusahaan secara islam dan kepatuhan syariah dapat dikatakan sebagai unsur yang sangat penting didalam perbankan syariah, lemahnya tata kelola perusahaan serta rendahnya kepatuhan syariah dapat mempengaruhi kinerja bank. Hal tersebut dapat dilihat dari data perbankan syariah Indonesia yang masih menunjukkan adanya kecurangan

(7)

yang menggambarkan ketidakpatuhan bank terhadap prinsip islam yang merupakan dasar operasional bank itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH SHARIA COMPLIANCE DAN ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN” (Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2013-2017).

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut terkait pengaruh Sharia Compliance yang akan diukur menggunakan Islamic Income Ratio (IsIR), Profit Sharing Ratio (PSR) dan Islamic Corporate Governance (ICG) pada Bank Umum Syariah (BUS) maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Islamic Income Ratio (IsIR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

2. Apakah Profit Sharing Ratio (PSR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

3. Apakah Islamic Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan?

C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:

a. Bagaimana pengaruh Islamic Income Ratio (IsIR) terhadap kinerja keuangan.

(8)

b. Bagaimana pengaruh Profit Sharing Ratio (PSR) terhadap kinerja keuangan.

c. Bagaimana pengaruh Islamic Corporate Governance terhadap kinerja keuangan.

2. Kontribusi Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak diantaranya:

a. Kontribusi praktik

Memberikan analisis yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan bank umum syariah, memberikan pengetahuan tentang Sharia Compliance dan Islamic Corporate Governance terhadap kinerja keuangan, dan memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan operasional bank umum syariah. b. Kontribusi akademik

Memberikan pengetahuan tentang Sharia Compliance dan Islamic corporate Governance pada bank umum syariah, memberikan pengetahuan tentang kinerja keuangan bank umum syariah, memberikan informasi sebagai sumber referensi penelitian yang berkaitan dengan Sharia Compliance dan Islamic corporate Governance serta memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam peneliti selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penggunaan doangang Bunga Ria-Ria menarik perhatian yaitu dapat menarik perhatian seseorang atau lawan jenis, doangang Bunga Ria-Ria ini dapat memikat hati

Seminar Proceeding, The Tole of IT/ICT in Supporting the Implementation of Competency-Based Curriculum , August 25 2003... Strategi Memahami Fakta Dasar Perkalian dengan

Modifikasi ketentuan ujian sekolah, 2) Modifikasi penetapan kelulusan PDBK, 3) Modifikasi penetapan kenaikan kelas dan pelaporannya. Teknik pengumpulan data lainnya adalah

Representatif  Tidak Representatif Apabila dalam Domain, Sub Domain, dan Indikator “Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dalam Pembelajaran” di atas masih terdapat konsep yang

Berdasarkan analisis menggunakan teori elastika (elastica theory), maka lendutan yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan teori linier, perbedaaan semakin membesar

Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarga. Komite tersebut berfungsi untuk mengkaji pelaksanaan konvensi oleh negara peratifikasi melalui pengkajian laporan

Variabel Intervening Skeptisisme profesional auditor adalah sikap yang harus dimiliki oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya sebgai akuntan publik yang dipercaya oleh publik

Daniel (2005, dalam Prabowo, 2008) berpendapat bahwa psikologi transper- sonal adalah suatu cabang psikologi yang memberi perhatian pada studi terhadap keadaan dan