• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN1KETERAMPILAN1KOMUNIKASI1SISWA1SMP1DENGAN MENGGUNAKAN1MODEL1PEMBELAJARAN1KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI1PENCEMARAN AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN1KETERAMPILAN1KOMUNIKASI1SISWA1SMP1DENGAN MENGGUNAKAN1MODEL1PEMBELAJARAN1KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI1PENCEMARAN AIR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN1KETERAMPILAN1KOMUNIKASI1SISWA1SMP1DENGAN

MENGGUNAKAN1MODEL1PEMBELAJARAN1KOOPERATIF TIPE STAD PADA

MATERI1PENCEMARAN AIR

Nanda Putri Ramadhany1)

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Sains

FakultasiMatematikaidaniIlmuiPengetahuaniAlam, iUniversitasiNegeriiSurabaya ie-mail: nandarembo@gmail.com

Martini2)

Dosen S1 Program Studi Pendidikan1Sains

Fakultas1Matematika1dan1Ilmu1Pengetahuan1Alam, 1Universitas1Negeri1Surabaya 1e-mail: martini@yahoo.com1

Abstrak

Penelitianlinilbertujuanl mendeskripsikanlpeningkatanlketerampilanlkomunikasilyangldimilikilsiswalbaik keterampilanlkomunikasilsecaraltertulislmaupunllisanlberdasarkanlpretestl dan posttest lpadalllmateri pencemaran air denganlmenggunakanlmodellpembelajaranlkooperatif tipe STAD. Jenislpenelitianlini adalahlpre-eksperimentalldenganlrancanganlpenelitian onellgrouplllpretest-posttestllldesign. Metode pengumpulanldataldenganlmetodebtesbyangbbdiberikanbsebelumbdanbbsesudahbpembelajaranbbdengan menggunakanbmodelbpembelajaranbkooperatifbbtipebSTAD. Hasilbpenelitianbinibmenunjukkanbbahwa keterampilanbkomunikasibtertulisbsiswabkelas VII meningkatbsecara signifikanbmenggunakanbhasil tes

pretest dan posttest denganbhasilbrata-ratabgainbskorb0,78 dengan kategoribtinggi.

Keterampilanbkomunikasiblisanbsiswabkelas VII meningkat secara signifikan denganb menggunakan karya laporan pengamatan untuk dipresentasikan dengan hasilbrata-rata skor 82,14 dengan kategori sangatbbaik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilanb komunikasibsiswabdapatbdilatihkanbdenganbbaikbdengan model pembelajarankooperatif tipe STAD. Katabkunci: modelbkooperatif tipe STAD, keterampilanbkomunikasi, pencemaran air.

bAbstractb

Thisbstudybaimedbtobdescribe the improve communicationbskills students to havebgoodcommunication skillsbbothbwrittenbandbspokenbbybpretestbandbposttest onbmaterial water pollution bybusingbmodel cooperativeblearningbtypebofbSTAD. Thisbresearchbisbabpre-experimentalbresearchbdesignbwithbone groupbpretest-posttestbdesign. bDatabwerebcollectedbbybthebmethodbtestsbgivenbbefore and after learningbbybusingbcooperativeblearningbtypebof STAD. bThebresultsbofbthisbstudybindicatebthat written communication skills class VII improved significantlybusing the test pretest and posttest withbthebaveragebgainbscorebof 0,78bwithbabhighbcategory. Oral communicationbskillsbclassbVII increasedbsignificantlybbybusing observationreportsbtobbebpresentedbwithbthebaveragebyieldbscorebof 82,14bwith a high category. Based on the results of this study concluded that students communicationbskillsbcan be trained well bybusingbmodelbcooperativeblearningbtypebofbSTAD. Keywords:cooperativeilearning type of STAD, icommunicationiskills, iwater pollution.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman era abad 21 ini. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah gaya dan pola hidupbmanusiabbaikbdalambbekerja, bersosialisasi, bermain dan belajar. Abad 21 merupakan abad tekonologi, yakni informasi dapat tersebar luas dengan teknologi yang selalu berkembang. Keterampilan yang dikenal dengan keterampilan abad 21 yakni keterampilan hidup dan keterampilan pengembangan karir, keterampilan untuk belajar kreatif dan melakukan inovasi, serta keterampilan dalam mengelola teknologi

informasi dan keterampilan mengkomunikasikan kepada khalayak umum (Suyono, 2011).

Kurikulum 2013 adalah sebagai pembaruan kurikululum- kurikululum sebelumnya sebagai penyempurna. Pada bidang pendidikan, kurikulum sebelumnya yakni KTSP. Dariipenjelasanidiiatas dapat disimpulkanibahwaisiswaiiwajibiimemilikiiiisalah satu kompetensiiketerampilaniyangiterdapatidalamiKI 4, salah satuiiiiketerampilaniiiiitersebutiiiiiadalahiiiiiketerampilan komunikasiiyangidapatiimenunjangiiprosesipembelajaran yangilebihibaik. KomunikasiimenurutiiEsti Munafi (2016) adalahiiprosesiiipernyataaniiiantariiimanusia. Haliiiyang dinyatakaniitersebutiidapatiberupa perasaan atau pikiran kepada orang lain dengan

(2)

menggunakanibahasaisebagai alatipenyalurnya. Menurut Deddy (2003) kecakapan atau keterampilan sosial meliputi keterampilan berkomunikasi dan keterampilan bekerja sama. Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013iiimenekankaniiiiiipada keseimbangan antara softiskillsiidanihardiiskills sehingga pembelajaran bisa berlangsung dan memiliki kompetensi yang berimbang antara sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Faktaiyangiiterjadiiidiiilapanganiibahwaibanyak guruiiyangiiiimasihiiiiimenggunakaniiiiiimetode ceramah sehinggaimembuatisiswa menjadiiikurangiiterlibatiiaktif padaiiisaatiiiiprosesiiiipembelajaraniiiberlangsungiiiyang akibatnyaiidapatiimempengaruhiirendahnyaiketerampilan komunikasiiiyangidimilikisiswa. Menuruthasil observasi diilapangan Pernyataan tersebut didukung oleh angket yang telah tersebar kepada 35 siswaIkelasIVII yakni menunjukkan bahwa sebanyak 67% siswa tidak ikut mengerjakan tugas kelompok, 68% tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik, 65% siswa masih kurang percaya diri untuk melakukan presentasi dan malu untuk mengutarakan pendapat atau pertanyaannya kepada guru sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki keterampilan berkomunikasi yang belum maksimal. Kurangnya keberanian mengajukan pendapat baik itu jawaban, sanggahan disebabkan kurang dilatihkannya keterampilan berkomunikasi.

Keterampilanikomunikasiiitertulisiiiyangiidimiliki siswaiijugaiirendahidikarenakaniguruijarangimemberikan tugasiidalamiibentukiilaporaniitertulisiiisepertiiimembuat laporaniipercobaaniatauilaporanipraktikum, guruitersebut jugaiijarangiimemberikaniitugasiiikepadaiiisiswaiiiiuntuk menggambarkanisuatuikejadianiIPAidalambentukigrafik, gambar, idanitabel.

Dariiiserangkaianiipermasalahaniiitersebutiiidapat diketahuiibahwaiperluidilakukanupaya perbaikanstrategi pembelajaraniyangidapatimemungkinkaniiisiswaiiiiuntuk dapatiberperaniiaktifiiidalamiipembelajaraniiisertaiidapat melatihkaniiketerampilanikomunikasiiisiswa. iSalahisatu alternatifiiyangiiiidapatiiiidigunakaniiiiiiiiadalahiidengan menggunakanimodel pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menurut Aliyah (2016) model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakaniimodeliipembelajaran yangiiberorientasiiipadaiipenciptaaniikondisiidanisuasana belajariiyangiimandiri, aktif, idaniiiiadanyaiiiunsur kerjasamaiiidalamiiiprosesiipembelajaran. Salahiiiiiisatu kelebihaniidariiimodeliiipembelajaraniiiikooperatifiiiitipe STADiiadalahiidapatimelatihisiswaiuntukmenyampaikan pendapatisecarailisaniidanitulisi konsep-konsepiyang telahiiisiswaiipelajariiiiisehinggaiiisiswaiiidapatiiiberlatih keterampilaniikomunikasiiidenganibaikipadaisaat proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajran ini dalam pembelajaran merupakan alternatif yang efektif untuk membantu siswa mampu mengaitkan kompetensi yang dikuasai dengan lingkungan-nya dalam kehidupan sehari-hari. (Imanah, 2012)

Dariiiuraianiidiiiatas, iimakaijudulipenelitianiyang diambiliiiyaitu “Penerapan ModeliiiiiPembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Materi Pencemaran untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi”. Berdasarkan lataribelakangiyangiiadaiidiiiatas, rumusanimasalahiyang dapatiiiidiiiiangkatiiiiadalah: iiBagaimanaiiiipeningkatan

keterampilaniikomunikasiiisiswaiberdasarkanipretest dan posttestiiidenganiiimenerapkaniiiiimodeliiiiipembelajaran kooperatifiiitipeiSTADipadaiimateri pencemaran air?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanipeningkataniiketerampilaniikomunikasi yangidimilikiisiswaibaikiketerampilanikomunikasiisecara tertulisimaupuniilisaniiberdasarkaniipretestiidaniipostetst padaiimateriiipencemaran airiiidenganiiiimenggunakan modeliiipembelajaraniikooperatifiiitipeiiiSTAD. Dalam penelitian iniiketerampilanikomunikasiidilatihkanidengan menggunakaniduaiialatiiyaituiilaporanipengamataniuntuk melatihkaniiketerampilaniiiikomunikasiiiiitertulis siswa. Selainiitu, ipenyajianilaporaniipengamataniakan disajikan denganicaraipresentasiiiiuntukiimelatihkaniiketerampilan komunikasiiilisanisiswa. Dalamipenelitianiiniidiharapkan memberikaniimanfaatiibagiiiguru, iiyaituiidapatdijadikan sebagaiialternatifipembelajaran.

Menurut Mohammad Nur (2011) pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota kelompok. Empat inti kegiatan dalam STAD yaitu penyajian materi, belajar dalam tim, pemberian kuis, dan penghargaan. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakaniirangkaianiitahap-tahapiikegiatani (fase)yang diorganisasiiisedemikianiirupaiiisehinggaiiisiswaiiiidapat menguasaiiikompetensi-kompetensiiiyangiiiharusidicapai dalamiipembelajaraniiidenganiiijalaniiiiberperan iiiaktif (Sukowati, 2016). Sehinggaiimodeliiipembelajaran kooperatif tipe STAD menekankaniiipadaiiiproses pembelajaran siswaiiiiuntuk siswaIyang memiliki kemampuan dalam belajar kelompok melalui keterampilaniprosesiiuntukiiimendapatkaniiipengetahuan atauiiiiipengalamaniiiiiibelajariiiiiiberdasarkaniiiiiiiiiteori konstruktivismeii(Pensri, 2014).

Penjelasan setiap fase yang terdapatidalamimodel pembelajaranikooperatif tipe STAD menurut Aliyah (2016) dapat dijabarkan sebagai berikut:

Fasen (1) nMenyampaikan tujuanbdan memotivasi siswa; Guru menyajikan pelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan memotivasi siswa untuk belajar. Siswabmendengarkan tujuanbdanbmotivasi yang disampaikanbolehbguru.

Fase (2) iMenyajikaniiinformasi; Guru menyampaikan informasiiiikepadaiiisiswaiiiidenganiiiipengarahan atau demonstrasiiilangsung lewat presentasi audio visual. Siswaimemperhatikaniinformasiiyangiidisampaikan oleh guru. i

Fasei (3) Mengorganisasi siswaiike dalam kelompok-kelompok; Guruiiimenjelaskaniiikepadaiiiisiswa untuk membentukiiisuatuiiikelompokiiidaniiiimembantuiisetiap anggotaikelompok. Siswaimemperhatikanipenjelasanidari guruidanimembentukikelompokiiibelajariiisesuaiiiiarahan dariiguru. i

Fase (4) Membimbingikelompokibelajar; Pembimbingan diilakukan untuk mereka agar dapat mengerjakan tugas oleh guru dan penilaian dilakukan untuk seluruh anggota agar berhasil dalam kuis (post-test). Siswa memperhatikanibimbinganiiiiguruiiiidaniiibekerjaiiisama denganitemanikelompoknya. i

(3)

Fasei (5) iEvaluasi; iMengevaluasiiihasilibelajaritentang materiiiiiyangiiiitelahiiiidiajarkaniiiatauiiimasing-masing kelompok. iSiswaimenjawabisoaliievaluasiiidariigurudan mempresentasikanihasilikerjaikelompok.

Fasei (6) iPenghargaan; iMencariicara-caraimenghargai upayaimaupuniihasil belajar. Kelompokiibelajariisiswa menerimaipenghargaanidaniguru. i

Seseorangiiiiiiidapatiiiiiiidikatakaniiiiiimemiliki keterampilanikomunikasiiapabilaimampuiiimengutarakan suatuigagasanidenganikalimatiiyangiefektif, menjelaskan penggunaaniidataiihasiliipenginderaaniiatauiiimemeriksa secaraiiakuratiisuatuiiobjekiiiatauiikejadian, iidaniiidapat mengubahidataidalamibentukitabeliiatauiibentukilainnya denganitepatidanibenari (Devi, 2010).

Keterampilanikomunikasiiitertulisiiisiswaiiidinilai dariipenulisaniilaporaniipengamataniiyangiiiditulisiiioleh siswaiisetelahimelakukaniikegiataniipraktikum. iDengan melakukaniipengamataniidaniikemudianiiimenuliskannya dalamiibentukisebuahiilaporan, iidapatiimembantuiisiswa untukidapatiimengembangkaniiidiriiidalamiimemecahkan masalahiiyangidijumpaiiisiswaidalamikonteksiisainsibaik yangiadaidiikelasimaupuniyangiadaiidiikehidupani sehari-harii (Ibrahim dkk, 2010). iTerdapati5iindikatoridalam penyusunanilaporanipengamatanimenurutiIbrahimi(2010) daniiiiiiiiNur (2011) iyaituiiiimerumuskan masalah, merumuskan hipotesis, imenuliskaniihasilipengamatan, menganalisisiiidataiiiiipengamatan, idaniiiimerumuskan kesimpulan. i

Keterampilanikomunikasiilisanidilatihkaniidengan caraipresentasi. iKomunikasiisecaraiilisanisepertiidengan melaluiiiipresentasi, idapatiiimelatihkaniiisiswaiiiidalam menyampaikaniiiapaiiiyangiiitelahiiiditerimanyaiiiisecara langsungiidenganiimenggunakaniiibahasaiiiyangiiimudah dipahamiiiolehiiguruiisertaiisiswaiilainnya. iSepertiiyang diungkapkan iPensri (2014) komunikasiioralidan keterampilanipresentasiisangatiidipertimbangkanimenjadi salahiisatuiiifaktoriiiidalamiiiimeningkatkaniiikaririiiidan penentuaniiberhasiliiiiatauiiitidaknyaiiiseseorangiiidalam karirnya. iMenurut Aris (2015) bahwa memiliki komunikasi yang baik dalam olah vokal yang teratur menunjukkan korelasi adanya kemampuan verbal dengan kemampuan ekspresi tulis sehingga bisa dikatakan semakin tinggi kemampuan verbal maka semakin tinggi pula kemampuan ekspresi tulis. Terdapati5iindikator dalamikegiatanipresentasiimenurutiiPareraiii(1978) idan Prof Deddy Mulyanai (2013) yaituimenyampaikaniatau mengutarakanipendapatiisertaiiideiiidenganiiurutaniiyang logis, ikelancaraniiiidalamiiimengutarakaniiiiipendapat, kenyaringaniiisuaraiiiisaatiiiimenyampaikaniiiiipendapat, melakukanikontakimataidenganiaudiens, danipenguasaan topikiitentangiiiapaiiiiyangiiidisampaikan. Teoriiiiiyang mendukungiiiidariiiiipenelitianiiiiiiniiiiiiiadalahiiiiiiiteori konstruktivismeiidariiiPiagetiiidaniiiVygotsky. Strategi konstruktivisiseringiidisebutiipengajaraniiiberpusatiipada siswaiiatauistudent-centerediinstruction pembelajaran yangiterpusatipadaiisiswaiiperaniiguruiiadalahimembantu siswaimenemukanifakta, ikonsep, iatauiprinsipibagiidiri merekaiisendiri, ibukaniiimemberikaniiiceramahiiiiatau mengendalikaniseluruhikegiatanikelasi (Nursalim, 2007). Denganidemikianibelajarimenurutiiteoriiikonstruktivisme bukanlahiisekedariiimenghafal, iiakaniiitetapiiiiiproses

mengkonstruksiiiiipengetahuaniiiimelaluiiiiiiipengalaman sehinggaiianakiakanimembangunipemahamannyaisendiri dalamiduniaiikognitifimereka. iPengetahuaniiibukanlah hasilipemberianidariiiorangilainisepertiiguru, iakanitetapi merupakaniihasiliiidariiiiiprosesiimengkonstruksiiiiiyang dilakukanipadaisetiapindividu.Pengetahuan yang berasal dariipemberianitidakiiakanibermakna. iPengetahuaniyang diperolehimelaluiiprosesimengkonstruksiipengetahuanitu olehisetiapiindividuiiakanimemberikanimaknaimendalam atauilebihiidikuasaiiidaniilebihiiiilamaiitersimpan atau diingatidalamisetiapiindividu.

METODE

Jenisipenelitianiyangidigunakanidalam penelitian iniiadalahipra-eksperimentaliidenganiisasaraniipenelitian siswa kelas VII sebanyaki35 siswa.. Rancanganipenelitianiiniiiiimenggunakaniiiiione group pretest-posttesti designi dengani desaini penelitian sebagaiiberikut: i

O1 X O2.

Keterangan:

X : Perlakuan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

O1 : Hasil pretest keterampilan komunikasi siswa.

O2 : Hasil posttest keterampilan komunikasi siswa.

Analisisiitesiiketerampilaniikomunikasiiiibaikiipretest maupuniposttestidinilaiidenganirumus:

Nilaiisiswa = x 100

Nilaiimaksimaliiyangiidiperolehiisiswaiiiidalamiiiites keterampilanikomunikasiiadalahi100. iDariiinilaiitersebut kemudianiiidikonversikaniiiisesuaiiiiiidengani ipenilaian keterampilanipadaikurikulumi2013idenganirumus:

Konversi Nilai siswa = x 4 Hasilikonversiinilaiitesiiketerampilanikomunikasiiiisiswa akanidisesuaikanidenganikriteriaketuntasanketerampilan padaiTabeli1 berikut ini:

Tabel 1. iKriteriaiKetuntasaniKeterampilan Kriteriab Predikati

93-100b bSangat Baik (A) 84-92b bBaik (B) 75-83b bCukup (C)

< 75b bKurang (D)

( Lampiran Pembaruan Permendikbud 23 tahun 2016) Dataiiihasiliitesiiiketerampilaniiikomunikasiiiididapat berupaiiidataiiiikuantitatifiiiiidenganiiiiiimendeskripsikan persentaseiiidalamiisetiapiiiaspekiiiyangiiiiidiamati. iTes keterampilanikomunikasiinantinyaakandianalisis dengan menggunakaniujiistatistikiberupaiujiigain. iDataihasilites keterampilanikomunikasiiiakaniiidianalisisiiiselisihiiiskor antaraipretestidaniiposttestimenggunakan gain skoruntuk

(4)

mengetahuiipeningkataniiyangiiiadaiipadaiiipretestiiiidan posttest. iSetelahiiididapatiinilaiiigain skor, ikemudian dicocokkanidenganikriteriaidiibawahiini: i

Tabeli2iKriteria Gain Skor IndeksiGain KriteriaiGain ig > 0,7i iTinggii i0,3 ≤ g ≤ 0,7i iSedang

ig < 0,3i iRendahi i (Hake, 1999) HASIL

Penilaianbtesbketerampilanbkomunikasisiswa yaitu keterampilanbkomunikasibtertulisbsiswabbyangbbdinilai darib5bsoaliuraianiyangimemuat 5 indikator soal. Dari 35 siswaiyangimengikutiipretestisebelumiditerapkaniimodel pembelajaran kooperatit tipe STAD pada materi pencemaran air dengan ketuntasan minimal 75. Skor rata-rataiyangidiperolehiisiswaiidalamiiipretestiiiketerampilan komunikasiitertulisisiswaidiperolehisebesari34,45dengan kategoriiD.

Setelah dilakukaniiiiiipelatihaniiiiiiiketerampilan komunikasiiipadaiisiswaiiikelasiiVII-I SMPiiiNegeri 17 Surabayaiterjadiipeningkataniyangicukupisignifikanipada hasiliiposttest. Padaiiposttestiiketerampilaniikomunikasi tertulisisiswaimemperolehiskoriirata-rataiiisebesarii86,18 denganikategoriiB. Adapunipeningkatanihasilipretestidan posttestiketerampilanikomunikasiiisiswaiidisajikanidalam Gambar 1 yaitu grafikipeningkatanihasilitesiketerampilan komunikasiidibawahiini. i

Gambar 1 : GrafiknPeningkatannHasilnTesnKeterampilan Komunikasi

Dari hasil pretest untuk kompetensi keterampilan komunikasi siswa yangiidiperoleh, untukiimengetahui signifikansiiperbedaaniiiihasiliiiipretestiiiidan posttest dilakukanipengujianisecaraidiferensialiimenggunakan uji gain. Gainiiskoriidigunakaniiuntukiimengetahuiiiitingkat peningkataniinilaiiiketerampilaniikomunikasiiisiswaibaik keterampilaniiiikomunikasiiiiitertulisiiiiisiswaiiiiimaupun keterampilanikomunikasiilisaniisiswa. iMelaluiiiujiiigain skoriidapatidiketahuiiibahwaiinilaiiipretestiiidaniiposttest keterampilaniikomunikasiisiswaimengalamiipeningkatan. Setelahidiuji, ipadaitesiketerampilanikomunikasiiitertulis siswaiiterdapatiii8iisiswai (22,85%)iiyangiimendapatkan kriteriaisedangidenganirentangi0,30i–i0,70idanisebanyak 27isiswai (71,05%)imendapatkaniikriteriaiitinggiidengan rentangi0.70i–i1,00. i

PEMBAHASAN

Peningkatan keterampilaniiikomunikasi yang signifikan tersebut dikarenakan siswa selalu aktif dalamImengikutiIpembelajaranIdengan antusias yang tinggi untuk belajar ingin lebih tahu danItanggapIapapun yang diberikan oleh guru. Hal iniIsesuai dengan teori kontruktivismeIyang diusung oleh gagasan Piaget dan Vygotsky yang menyatakan pembelajaran kontruktivisme sebagai pembelajaran kognisi sosial yakni perkembangan siswaIbergantung pada seberapaIjauhIsiswa dapatIterlibat langsung dan aktif bersosialisasiIdengan lingkungannyaIsehinggaIsiswaImampu membangun pengetahun danIinformasi yangIdidapatkan dengan pemahamannyaIsendiri. Penekanan pembelajaran pada hakikat sosial dapat mengutamakan keterampilan komunikasi. Pengetahuan danIinformasi yang diterima siswaIdapatIlebihIbermaknaIbagi siswa. Hal lain juga disebutkan oleh gagasan PiagetiidaniiiVygotskyiiyakni menyatakaniibahwaiiperkembanganiipengetahuaniiisiswa ituiibergantungiipadaiiseberapaiijauhiisiswaidapatterlibat langsungiidaniiaktifiiberinteraksiiidenganilingkungannya sehinggaisiswaimampumengkonstruksipengetahuanatau informasiiyangididapatidenganipemahamannyaisendiri.

Ketertarikanidanikeaktifaniisiswaiipadaiisaatiiproses pembelajaranimembuatiiisiswaiilebihiimudahiimemahami suatuiimateriiyangidiajarkaniioleh guru. Selain itu, kegiataniipembelajaraniiiiiyangiiiidapatiiiiimenghidupkan suasanaiikelasiidaniipembelajaraniiiyangiiinteraktifiiibagi siswaidapatimembuatiisiswaimeningkatkaniimotivasiidan minatibelajarnya.Peningkataniiminatidanimotivasiibelajar siswaidapatiimempengaruhiiiihasiliiibelajariiiisiswa. Hal tersebutisesuaiiidenganiiyangidikatakanioleh Esti (2016) bahwaiihasiliibelajariisiswaiidipengaruhiiiolehiiduaifaktor utamaiyaituiifaktoriidalamiidiriiiiiisiswai (kemampuan, minat, idanimotivasi) iidaniifaktoriiyangiidatangiidariiluar siswai (kualitasipengajaran). i

PENUTUPi Simpulani

Simpulanidalamipenelitianiini adalah keterampilan komunikasiiisiswaiimeningkat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan hasilipretestiidaniiposttestiidiperoleh hasil rata-rata gain score sebesarii0,78 dengan kategori tinggi untuk tesi keterampilani komunikasii itertulis rata-rata skor sebesari91,99.

Sarani

Berikutisaraniyangidapatiimenjadikaniiiiperbaikaniiihasil penelitian:

(5)

Perluiiiadanyaiiipenelitianiiilanjutaniimengenaiipelatihan keterampilaniiikomunikasiiiibagiiiisiswaiiiipadaiiiiproses pembelajaran. I

DAFTARiPUSTAKAi

Abder, F. 2011. Teaching Emerging Scientis Fostering Scientific Inquiry with Diverse Learners in Grades K-2. USA : Pearson.

Aliyah, J. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Cahaya Di SMP Negeri 1 Kamal. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Amornsinlaphachai, P. 2014. Designing A Learning Model Using The STAD Technique With A Suggestion System To Decrease Learners' Weakness. Thailad: Department of Computer Education, Faculty of Science and Technology Nakhonratchasima Rajabhat University.

Devi, iKamalia Poppy. 2010. iKeterampilaniProses dalamiPembelajaraniIPAiuntukiGuruiSMP. Jakarta. I

Doyan, Aris. 2015. Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe JIgsaw Terhadap Hasil Belajar Fisika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA.JPPIPA, Volume 1 Nomor 1. Ibrahim, iMuslimin, idkk. i2010. iDasar-dasar Proses

BelajariMengajar.iSurabya : Unesa University Press.

Imanah, N. 2012. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Konstruktivisme Dipadukan Dengan Video Animasi Materi Sistem Kehidupan Tumbuhan. . Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. JPII Unnes., Volume 1 Nomor 1

LampiraniPeraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.

Mulyana, D. 2003 Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Munafifah, Esti. 2016. Pembelajaran Think Pair Share dengan Kesimpulan Learning Song Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Dan Berkomunikasi Serta Membuat Suasana Menyenangkan Siswa MTSn Blitar Pada Pokok Bahasan Suhu. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA.JPPIPA Unesa, Volume 1 Nomor 1

Nur, Mohammad. 2011. Modul Keterampilan Proses Sains. Surabaya : Unesa University Press.

Nursalim, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Surabaya : Unesa University Press

Parera, iJosiiiDaniel. ii1987. iiBelajariiMengemukakan Pendapat. iJakarta: Erlangga. I

SalinaniLampiraniiPeraturaniiMenteriiPendidikan dan Kebudayaan Republiki Indonesiai Nomorii104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasili Belajar olehi Pendidikipada PendidikaniDasaridaniMenengah. Simon, C. 2007. Elementary Classroom Management

(Fourth Edition). New York: Mc. Graw-Hill. Sukowati, dkk. 2016. Implementasi Model STAD Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Briliant : Jurnal Riset dan Konseptual Vol 1 No. 1

Suyono, Hariyanto. 2011. Ilmu Komunikasi dan Pelatihannya. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel 1. iKriteriaiKetuntasaniKeterampilan  Kriteriab  Predikati
Gambar 1 : GrafiknPeningkatannHasilnTesnKeterampilan Komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

The exercise test protocol (Table 1) consisted of 8 phases, with specific activities (lunging at a walk, trot and canter, or resting) and measurements of physiological values (STs

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menghitung dan meminimumkan biaya material handling , membuat disain usulan layout baru berdasarkan systematic layout

Berdasarkan dari beberapa pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis dan masalah yang ada, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Metode ANP digunakan

Bangunan gedung FIP yang menggunakan struktur rangka atap baja ringan yang dibangun pada perencanaan bangunan tersebut terdiri dari beberapa jenis profil baja

▸ Long sentences are also problematic in writing because, even if they are punctuated properly, they can be hard to read since readers often want a pause, and writers need to be

Kegiatan “Pemberdayaan Kelas Ibu Hamil” dengan melatih 58 petugas KIA Puskesmas Induk (TOT Kelas Ibu), 257 bidan desa dan 1028 kader Posyandu serta pemberian

bahwa dengan berlakunya Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah maka Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 7 Tahun 2001

Penulis menggunakan data flow diagram untuk merancang skema alur kerja sistem ini dan ERD untuk membuat hubungan relasi antar tabel.Hasil dari penelitian ini adalah membuat sistem