• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CUACA BULAN FEBRUARI 2020 PROSPEK CUACA BULAN MARET 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS CUACA BULAN FEBRUARI 2020 PROSPEK CUACA BULAN MARET 2020"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PROSPEK

CUACA BULAN

MARET 2020

ANALISIS

CUACA BULAN

FEBRUARI 2020

(2)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG

BULETIN

STASIUN METEOROLOGI SUSILO SINTANG

Jl. PRAMUKA NO. 1 SINTANG, KALIMANTAN BARAT Telp : (0565) 21013

(3)

SUSUNAN REDAKSI PENANGGUNG JAWAB Supriandi, SP, M.Si PEMIMPIN REDAKSI Marheden DESAIN / PRODUKSI Chahya Putra Nugraha, S.Tr Ida Bagus Gauttama B.D., S.Tr

EDITOR Saifudin Zukhri, S.Tr Irma Dewita Sari, S.Tr

PENULIS Syahbudin, A.Md Annisa Nazmi Azzahra, S.Tr Ananggirieza Nugraha, S.Tr

Siwi Kuncorojati, S.Tr DISTRIBUSI Willi Pramono, A.Md M. Gilang Bagus Sahputra, A.Md.

ALAMAT

Stasiun Meteorologi Susilo Sintang Jl. Pramuka No. 1 Sintang,

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga telah Terbit Buletin Cuaca Edisi Maret 2020 Stasiun Meteorologi Susilo Sintang. Kami mengharapkan melalui buletin ini dapat mempermudah kita dalam mengenal karakteristik cuaca dan dapat membantu dalam prakiraan cuaca wilayah setempat khususnya Sintang, Kalimantan Barat.

Terima kasih kepada seluruh pegawai dan staf Stasiun Meteorologi Susilo Sintang atas kelengkapan data secara rutin sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan buletin ini.

Agar buletin ini dapat terbit secara rutin, maka saya mengharapkan kontribusi setiap anggota dan pengurus buletin Stasiun Meteorologi Susilo Sintang agar lebih berperan aktif baik dalam penulisan maupun penerbitan.

Demi peningkatan kualitas informasi dalam buku/ buletin ini, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat dari berbagai pihak. Semoga informasi yang kami sajikan dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait dan masyarakat umum.

(4)

D

A

F

T

A

R

IS

I

KATA PENGANTAR

Susunan Redaksi Daftar Isi Daftar Istilah Meteorologi

KONDISI ASTMOSFER

Analisis Global Analisis Regional Analisis Lokal

PROSPEK

KONDISI ASTMOSFER

Prakiraan ENSO Prakiraan IOD Prakiraan Anomali SPL Prakiraan Curah dan Sifat Hujan

RANGKUMAN

Kondisi Atmosfer Februari 2020 Prospek Kondisi Atmosfer Maret-April 2020

KEGIATAN

STAMET SINTANG

LENSA METEOROLOGI

Curah Hujan Pengukur Curah Hujan

14

27

iii

1

24

33

(5)

DAFTAR ISTILAH METEOROLOGI

Cuaca: Kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat di suatu tempat dalam waktu yang relatif singkat.

Iklim: Keadaan cuaca rata-rata dalam cakupan waktu yang panjang dan cakupan wilayah yang luas.

Curah Hujan: Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan satu milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada suatu tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter

.

Sifat Hujan: Perbandingan jumlah curah hujan pada periode tertentu terhadap normal curah hujan pada periode tertentu; Atas Normal (AN): curah hujan > 115%; Normal (N): curah hujan 85% - 115%; Bawah Normal (BN): curah hujan <85%.

Kelembapan Udara: Perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah udara pada temperatur tertentu yang dinyatakan dalam persen (%).

Suhu Permukaan Laut: Suhu yang didapat dari hasil pengukuran lapisan permukaan laut.

Visibility (Jarak Pandang): Tingkat kejernihan (transparansi) dari

atmosfer, yang berhubungan dengan penglihatan manusia yang dinyatakan dalam satuan jarak.

El Nino: Kondisi terjadinya peningkatan suhu muka laut di ekuator Pasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.

La Nina: Kondisi terjadinya penurunan suhu muka laut di ekuator Pasifik Tengah dan Pasifik Timur dari nilai rata-ratanya.

Dipole Mode (IOD): Fenomena interaksi laut-atmosfer di

Samudera Hindia berdasarkan selisih antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.

(6)

KONDISI

ATMOSFER

U

LE

TI

N

M

E

TE

O

R

O

LO

G

IE

D

IS

IM

A

R

E

T

20

20

(7)

ANALISIS GLOBAL

Cuaca terbentuk dari suatu rangkaian fenomena dinamika atmosfer yang terjadi di bumi. Dalam rangka mempermudah analisis dinamika atmosfer, skala cuaca dibagi menjadi 3, yaitu skala global, regional, dan lokal. Berikut kami sampaikan kondisi dinamika atmosfer skala global yang mana ruang lingkupnya sangat luas.

A. Analisis Suhu Permukaan Laut (SPL)

Sebagai salah satu sumber utama air di bumi, laut memiliki peranan yang penting dalam proses pembentukan cuaca terutama hujan. Hal ini dikarenakan hujan terjadi disebabkan oleh adanya penguapan air yang ada di bumi oleh matahari, dan laut merupakan sumber air yang terluas di bumi ini. Keadaan Suhu Permukaan Laut (SPL) tentunya juga berpengaruh dalam proses penguapan ini. Semakin tinggi SPL maka semakin mudah pula terjadi penguapan sehingga dapat menambah suplai uap air di udara dan membentuk awan-awan yang menyebabkan hujan. Sebaliknya, ketika SPL rendah maka air laut akan sulit menguap sehingga tidak ada suplai tambahan uap air di udara.

Berikut kami tampilkan rata-rata SPL bulan Februari 2020 dan bulan Januari 2020 sebagai perbandingannya pada Gambar 1.

Gambar 1 Suhu Permukaan Air Laut (SPL)

(8)

B. Analisis Madden Julian Oscillation (MJO)

MJO ini erat kaitannya dengan suplai uap air yang dapat mempengaruhi kejadian hujan di beberapa wilayah Indonesia. Indeks MJO ini terbagi menjadi 8 fase. MJO ini dikatakan mempengaruhi wilayah Indonesia jika memasuki fase 3 & 4. Berikut merupakan analisis MJO bulan Februari 2020.

Gambar 2 Diagram Penjalaran MJO

Sumber : www.bom.gov.au

Gambar 2 di atas merupakan diagram penjalaran MJO bulan Januari (garis hijau) dan Februari (garis biru). Berdasarkan gambar di atas MJO pada umumnya berada di dalam lingkaran saat memasuki kuadran 3 dan 4. Hal ini mengindikasikan bahwa MJO berada dalam fase lemah saat berada di wilayah Indonesia, yang berarti tidak ada tambahan suplai uap air di wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Sintang dari fenomena MJO pada bulan Februari.

C. Analisis Southern Oscillation Index (SOI)

SOI ini merupakan suatu indeks yang dapat mempresentasikan tentang kondisi fenomena cuaca global berupa El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino menyebabkan

(9)

kurangnya uap air yang berimbas pada minimnya frekuensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Fenomena La-Nina merupakan kondisi kebalikannya, dimana fenomena ini menyebabkan tingginya uap air yang berimbas pada tingginya frekuensi hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Berikut kami grafik SOI yang ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 Southern Oscillation Index (SOI)

Sumber : www.bom.gov.au

Fenomena cuaca global El-Nino terindikasi kuat jika SOI menunjukkan nilai di bawah -7, sedangkan fenomena cuaca global La-Nina terindikasi kuat jika SOI menunjukkan nilai di atas +7. Berdasarkan indeks SOI di atas, pada bulan Februari umumnya berada di antara 0 yang mengindikasikan bahwa pada bulan tersebut SOI sedang berada dalam fase Netral.

D. Analisis Indian Ocean Dipole (IOD)

Lokasi Indonesia yang berdekatan dengan Samudera Hindia juga berpengaruh dalam pembentukan cuaca di Indonesia ini. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa laut

(10)

IOD mode positif menambah suplai uap air di wilayah India. Untuk mengetahui fase dipole mode perlu dianalisis menggunakan Indeks IOD.

Gambar 4 IOD Indeks

Sumber : www.bom.gov.au

Garis indeks IOD bulan Februari pada Gambar 4 berada pada kisaran 0 s.d. -0.3, dengan kata lain IOD berada dalam fase netral. Nilai IOD yang berada dalam fase netral ini mengindikasikan bahwa tidak ada tambahan suplai uap air untuk wilayah Indonesia pada umumnya dan khususnya wilayah Kabupaten Sintang dari fenomena ini.

ANALISIS REGIONAL

A. Analisis Relative Humidity (Kelembapan Udara)

Kelembapan udara / Relative Humidity (RH) menunjukkan banyaknya konsentrasi uap air di udara yang ditampilkan pada Gambar 5. Secara umum prosentase nilai RH di wilayah Kabupaten Sintang menunjukkan kondisi yang kurang basah / mengandung cukup sedikit uap air. Pada lapisan 925 mb (sekitar 762 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 80% s.d. 90%, pada lapisan 850 mb (sekitar 1458 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 80% s.d. 85%, pada lapisan 700 mb (sekitar 3013 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 75% s.d. 85%, dan pada lapisan 500 mb (sekitar 5576 mdpl) memiliki nilai RH rata-rata 65% s.d. 75%.

(11)

Gambar 5 Kelembapan Udara (RH) Per Lapisan

Sumber : www.esrl.noaa.gov

B. Analisis Streamline

Streamline atau garis angin merupakan kondisi arah pergerakan angin secara umum. Gambar 6 merupakan proyeksi rata-rata arah dan kecepatan angin pada bulan Februari. Legenda di bawah menunjukkan nilai kecepatan angin dengan satuan knots. Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa tidak terdapat pola-pola angin yang signifikan, hanya terdapat belokan angin (shear) dan pelambatan kecepatan angin di atas wilayah Kabupaten Sintang yang dapat menjadi tempat tumbuhnya awan-awan konvektif penyebab hujan di wilayah Kabupaten Sintang.

(12)

Gambar 6 Streamline Angin Lapisan 850mb

Sumber : www.esrl.noaa.gov

ANALISIS LOKAL

A. Suhu Udara

(13)

Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa suhu udara rata-rata harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Sintang berkisar antara 24,6°C – 27,7°C. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 28,4°C – 35,0°C dengan suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 11 Februari 2020. Suhu minimum harian bulan Februari 2020 berkisar antara 21,0°C – 24,6°C dengan suhu minimum terendah terjadi pada tanggal 17 Februari 2020.

B. Angin

Gambar 8 WindRose Stamet Susilo Sintang Februari 2020

Analisis angin lokal menggunakan aplikasi WindRose dengan data pengamatan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang sebagai acuan. Gambar 8 di atas menunjukkan frekuensi rata-rata arah angin (berhembus dari) di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang. Pada bulan Februari 2020 umumnya angin berhembus dari arah barat dengan kecepatan rata-rata 1.37 knots atau 2.54 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yaitu 13 knots atau 24.1 km/jam terjadi pada 16 Februari pukul 21.00 WIB.

(14)

C. Kelembapan Udara

Gambar 9 Grafik Kelembapan Udara Bulan Februari di Sintang

Pada Gambar 9 terlihat bahwa kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang pada bulan Februari 2020 berkisar antara 81% – 96% dengan kelembapan rata– rata minimum terjadi pada tanggal 18 Februari 2020 dan kelembapan rata – rata maksimum terjadi pada 21 Februari 2020.

Kelembapan udara maksimum harian berkisar antara 98% – 100% dengan kelembapan udara tertinggi terjadi pada 28 hari kejadian di bulan Februari 2020. Sedangkan, kelembapan minimum harian bulan Februari 2020 berkisar antara 48% – 86% dengan kelembapan minimum terendah terjadi pada tanggal 11 Februari 2020.

D. Tekanan Udara

Pada Gambar 10 menunjukkan grafik tekanan udara rata – rata, maksimum, dan minimum harian di Stasiun Meteorologi Susilo Sintang selama bulan Februari 2020. Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1005,3 – 1009,9 mb dengan tekanan udara rata-rata harian tertinggi tercatat terjadi pada tanggal 17 Februari 2020 dan terendah tercatat pada tanggal 29 Februari 2020. Selain itu, tekanan udara maksimum harian berkisar antara 1007, – 1011,8 mb dengan puncak tekanan udara maksimum tertinggi tercatat pada tanggal 17 Februari 2020. Tekanan udara minimum

(15)

harian bulan Februari 2020 berkisar antara 1002,6 – 1007,7 mb dengan tekanan udara minimum terendah terjadi pada tanggal 29 Februari 2020.

Gambar 10 Grafik Tekanan Udara Bulan Februari di Sintang

E. Visibility (Jarak Pandang)

Berdasarkan Gambar 11 dapat diketahui bahwa jarak pandang yang tercatat pada bulan Februari 2020 berkisar antara 100 - 10.000 meter dengan jarak pandang maksimum per hari berkisar 8.000 – 10.000 meter sedangkan jarak pandang minimum per hari berkisar antara 400 – 4000 meter. Jarak pandang mendatar terendah tercatat terjadi pada tanggal 26 dan 27 Februari 2020. Jarak pandang < 1.000 meter tercatat berjumlah 5 kejadian yang diakibatkan adanya kabut atau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

(16)

Gambar 11 Grafik Jarak Pandang Bulan Februari di Sintang

F. Curah Hujan

Gambar 12 Grafik Curah Hujan Bulan Februari di Sintang

Gambar 12 menunjukkan grafik curah hujan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang bulan Februari 2020. Jumlah curah hujan bulan Februari 2020 tercatat sebesar 332 mm dengan curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 16 Februari 2020 sebesar 131 mm.

(17)

termasuk dalam kategori tinggi karena berada dalam kisaran nilai > 300 mm per bulan. Kejadian hujan berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat 1 kejadian hujan sangat lebat (>100 mm/hari), 4 kejadian hujan sedang (20 – 50 mm/hari), 5 kejadian hujan ringan (5 – 20 mm/hari), dan 7 kejadian hujan sangat ringan (1 - 5 mm/hari) di wilayah Kabupaten Sintang.

G. Penyinaran Matahari

menunjukkan lamanya penyinaran matahari bulan Februari 2020. Tercatat bahwa pada pukul 07.00 – 18.00 penyinaran matahari berkisar antara 0,0 – 10,5 jam. Penyinaran matahari minimum terjadi pada 2 hari kejadian di bulan Februari 2020 dengan lama penyinaran sebesar 0 jam. Sedangkan, penyinaran maksimum terjadi pada tanggal 18 Februari 2020 dengan lama penyinaran matahari sebesar 10,5 jam.

(18)

H. Keadaan Cuaca

Gambar 14 Grafik Kejadian Cuaca Khusus Bulan Februari di Sintang

Keadaan cuaca pada bulan Februari 2020 (Gambar 14) didominasi keadaan kabut. Hal ini terlihat pada hasil pengamatan terdapat 29 kejadian kabut, 17 kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, 12 kejadian petir/guntur, dan 7 kejadian kilat.

(19)

PROSPEK

KONDISI ATMOSFER

R

O

LO

G

IE

D

IS

IM

A

R

E

T

20

20

(20)

PRAKIRAAN ENSO

Fenomena ENSO merupakan fenomena global yang cukup penting untuk dipertimbangkan dalam mengambarkan kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Hasil dari beberapa kajian ilmiah menyatakan bahwa pada saat terjadi fenomena ENSO, beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan ataupun peningkatan curah hujan. Saat ENSO mengindikasikan kondisi EL Nino, beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan. Kemudian, pada saat ENSO mengindikasikan La Nina, di beberapa wilayah Indonesia mengalami peningkatan curah hujan.

Gambar 15 Grafik Prakiraan Indeks Nino 3.4

Sumber: http://www.bom.gov.au

Pada bulan Maret 2020 kondisi ENSO yang ditunjukkan Gambar 15 secara umum diprediksikan dalam kondisi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata anomali suhu permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada pada kisaran 0,4°C hingga 0,8°C.

Selanjutnya, hasil prediksi kondisi ENSO pada bulan April 2020 juga diprediksikan berada dalam kondisi normal dengan nilai rata-rata anomali suhu permukaan laut di wilayah nino 3.4 berada pada kisaran 0,4°C hingga 0,8°C..

Hasil analisis tentang prediksi Nino 3.4 periode Maret 2020 dan April 2020 menunjukkan bahwa kondisi ENSO dalam keadaan normal. Hal ini mengindikasikan

(21)

bahwa fenomena ENSO diprediksi tidak berpengaruh terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia khususnya Sintang selama dua bulan ke depan.

PRAKIRAAN IOD

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi antara lautan dengan atmosfer

yang terjadi di Samudera Hindiayang ditandai dengan anomali suhu permukaan laut antara Samudera Hindia Barat dengan Samudera Bagian Timur. Fenomena ini turut mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia, khususnya Indonesia bagian barat. Adanya fenomena Dipole Mode dapat memberikan pengaruh berupa terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Proses identifikasi kemungkinan terjadinya fenomena Dipole Mode dilakukan dengan menganalisis hasil pemodelan indeks IOD dari BOM Australia selama dua bulan kedepan.

(22)

Begitu juga dengan fenomena Dipole Mode pada bulan April 2020 menunjukkan kondisi Dipole Mode dalam keadaan normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks IOD rata-rata berada pada kisaran 0,0°C hingga 0,4°C.

Hasil analisis prediksi pemodelan indeks IOD selama periode Maret – April 2020 menunjukkan Dipole Mode dalam keadaan normal. Hal ini mengindikasikan bahwa fenomena Dipole Mode tidak berpengaruh terhadap penambahan suplai uap air di wilayah Indonesia bagian barat termasuk di Kabupaten Sintang.

PRAKIRAAN ANOMALI SPL

A. Prakiraan Bulan Maret 2020

Gambar 17 Prakiraan Anomali SPL Maret 2020

Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov

Dengan merujuk pada hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut lembaga layanan cuaca nasional Amerika Serikat (NOAA) yang ditunjukkan Gambar 17, dapat dikatakan bahwa kondisi suhu permukaan laut wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Maret 2020 diprediksi mengalami kondisi yang lebih hangat dari rata – rata normalnya. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

(23)

anomali suhu permukaan laut (warna jingga) untuk wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat yang secara umum bernilai positif dengan rentang nilai anomali 0,5°C hingga 1,0°C. Berdasarkan nilai anomali suhu permukaan laut tersebut, diprakirakan terdapat potensi pembentukan awan hujan yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Sintang.

B. Prakiraan Bulan April 2020

Gambar 18 Prakiraan Anomali SPL April 2020

Sumber: https://www.cpc.ncep.noaa.gov

Berdasarkan hasil pemodelan prakiraan kondisi anomali suhu permukaan laut yang ditunjukkan Gambar 18 terlihat bahwa kondisi suhu permukaan laut wilayah perairan barat Provinsi Kalimantan Barat pada bulan April 2020 diprediksi menunjukkan nilai anomali suhu permukaan laut yang positif (warna kuning hingga

(24)

PRAKIRAAN CURAH DAN SIFAT HUJAN

Prakiraan curah hujan merupakan prakiraan potensi besarnya curah hujan yang terjadi pada suatu wilayah. Prakiraan curah hujan dikategorikan menjadi empat, yaitu rendah (<100 mm), menengah (101 – 300 mm), tinggi (301 – 400 mm), dan sangat tinggi (>400). Sedangkan, prakiraan sifat hujan merupakan prakiraan potensi sifat hujan yang terjadi di suatu wilayah terhadap normal curah hujannya. Prakiraan sifat hujan dikategorikan menjadi tiga, yaitu Bawah Normal, Normal, dan Atas Normal.

A. Prakiraan Bulan Maret 2020

Gambar 19 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan Maret 2020

(25)

Gambar 20 Peta Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Barat Bulan Maret 2020

Sumber: http://www.iklim.kalbar.bmkg.go.id

Berdasarkan Gambar 19 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 400 mm dengan kategori menengah hingga tinggi. Sedangkan, Gambar 20 menunjukkan bahwa sifat curah hujan di wilayah Sintang berada pada kategori Normal – Atas Normal.

(26)

Prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Maret 2020 pada setiap kecamatan di wilayah Sintang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan Maret di Kabupaten Sintang

No. Nama Kecamatan

Curah Hujan

Kategori Sifat Hujan (mm)

1 Ambalau 301 – 400 Tinggi Normal- Atas Normal

2 Binjai Hulu 301 – 400 Tinggi Normal

3 Dedai 301 – 400 Tinggi Normal

4 Kayan Hilir Tinggi Tinggi Atas Normal

5 Kayan Hulu 301 – 400 Tinggi Normal- Atas Normal

6 Kelam Permai 301 – 4000 Tinggi Normal

7 Ketungau Hilir 301 – 400 Tinggi Normal

8 Ketungau Hulu 201 – 300 Menengah Normal

9 Ketungau Tengah 201 – 300 Menengah Normal

10 Sungai Tebelian 201 – 400 Menengah - Tinggi Normal

11 Sepauk 201 – 400 Menengah - Tinggi Normal- Atas Normal

12 Serawai 301 – 400 Tinggi Normal- Atas Normal

13 Sintang 301 – 400 Tinggi Normal

14 Tempunak 201 – 400 Menengah - Tinggi Normal

B. Prakiraan Bulan April 2020

Berdasarkan Gambar 21 terlihat bahwa prakiraan curah hujan di wilayah Sintang menunjukkan potensi curah hujan terjadi sebesar 201 – 400 mm dengan kategori menengah hingga tinggi. Selain itu, Gambar 22 menunjukkan bahwa sifat curah hujan di wilayah Sintang berada pada kategori Normal hingga Atas Normal .

(27)

Gambar 21 Peta Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Barat Bulan April 2020

(28)

Tabel 2 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan April di Kabupaten Sintang

No. Nama Kecamatan

Curah Hujan

Kategori Sifat Hujan (mm)

1 Ambalau 301 – 400 Tinggi Normal- Atas Normal

2 Binjai Hulu 201 – 300 Menengah - Tinggi Normal

3 Dedai 301 – 400 Tinggi Normal- Atas Normal

4 Kayan Hilir 301 – 400 Tinggi Normal- Atas Normal

5 Kayan Hulu 301 – 400 Tinggi Normal

6 Kelam Permai 301 – 400 Tinggi Normal

7 Ketungau Hilir 201 – 400 Menengah - Tinggi Normal

8 Ketungau Hulu 201 – 300 Menengah Normal

9 Ketungau Tengah 201 – 300 Menengah Normal

10 Sungai Tebelian 201 – 300 Menengah Normal

11 Sepauk 201 – 300 Menengah Normal- Atas Normal

12 Serawai 301 – 400 Tinggi Normal- Atas Normal

13 Sintang 201 – 400 Menengah - Tinggi Normal

(29)

RANGKUMAN

R

O

LO

G

IE

D

IS

IM

A

R

E

T

20

20

(30)

KONDISI ATMOSFER FEBRUARI 2020

Kondisi dinamika atmosfer secara global tidak berpengaruh terhadap kondisi cuaca kabupaten Sintang. Sedangkan, kondisi dinamika atmosfer regional terlihat mendukung terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Kabupaten Sintang pada bulan Februari, yaitu streamline yang menunjukkan adanya belokan angin (shear) dan pelambatan kecepatan angin di wilayah Sintang.

Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Susilo Sintang selama bulan Februari 2020 sebagai berikut:

 Suhu udara rata-rata harian berkisar antara 24,6°C – 27,7°C, suhu udara maksimum tertinggi tercatat mencapai 35,0°C pada 11 Februari 2020, dan suhu minimum harian terendah sebesar 21,0°C terjadi tanggal 17 Februari 2020.  Secara umum angin berhembus dari arah barat dengan kecepatan rata-rata 1,37

knots atau 2,54 km/jam. Kecepatan angin paling tinggi yaitu 13 knots atau24,1 km/jam terjadi pada 16 Februari pukul 21.00 WIB.

 Kelembapan udara rata–rata harian yang tercatat berkisar antara 81% – 96% dengan kelembapan udara tertinggi 100% terjadi pada 28 hari kejadian di bulan Februari 2020 dan kelembapan minimum terendah senilai 48% terjadi pada tanggal 11 Februari 2020.

 Tekanan udara rata-rata harian yang tercatat berkisar antara 1005,3 – 1009,9 mb dengan tekanan udara maksimum sebesar 1011,8 mb tercatat pada tanggal 17 Februari 2020 dan tekanan udara minimum sebesar 1002,6 mb terjadi pada tanggal 29 Februari 2020.

 Tercatat bahwa jarak pandang bulan Februari berkisar antara 400 – 10.000 meter. Jarak pandang mendatar sebesar 400 meter terjadi pada tanggal 26 Februari 2020 yang diakibatkan adanya kabut.

 Jumlah curah hujan bulan Februari tercatat sebesar 332 mm berada dalam kategori tinggi. Curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 16 Februari 2020 sebesar 131 mm/hari.

 Lama penyinaran matahari berkisar antara 0 – 10,5 jam dengan lama penyinaran maksimum terjadi pada tanggal 18 Februari 2020.

 Keadaan cuaca bervarasi antara lain 29 kejadian kabut, 17 kejadian hujan, 12

(31)

PROSPEK KONDISI ATMOSFER

MARET - APRIL 2020

.

Berdasarkan analisis global bulan Maret dan April 2020, fenomena Dipole

Mode berada pada kategori normal yang mengindikasikan bahwa fenomena IOD tidak

berpengaruh terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Kabupaten Sintang.

Anomali Suhu Permukaan Laut (SPL) bulan Maret dan April 2020 di perairan barat wilayah Kalimantan Barat menunjukkan kondisi anomali bernilai positif sehingga dapat meningkatkan potensi pembentukan awan – awan konvektif khususnya di Kabupaten Sintang.

Prakiraan curah hujan bulan Maret dan April 2020 secara umum berada pada kategori menengah hingga tinggi (201 – 400 mm). Prakiraan sifat hujan bulan Maret dan April berada pada kategori Normal - Atas Normal.

(32)

KEGIATAN

STAMET SUSILO SINTANG

U

LE

TI

N

M

E

TE

O

R

O

LO

G

IE

D

IS

IM

A

R

E

T

20

20

(33)

Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester II Di Balai

Besar MKG Wilayah II

Pada Selasa s/d Jum’at, 11 s/d 14 Februari 2020 dilaksanakan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2019 untuk lingkungan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II. Kegiatan ini dilaksanakan di Lorin Solo Hotel Karanganyar. Pada kesempatan ini, Kepala Stasiun Meteorologi Susilo Sintang, Supriandi SP. M.Si turut menghadiri acara tersebut.

(34)

mengundang Stasiun Meteorologi Susilo Sintang untuk dapat berpartisipasi. Kegiatan rapat koordinasi ini dilaksanakan di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang. Kegiatan ini dihadiri oleh Marheden selaku Kapoksi Stamet Susilo Sintang sebagai perwakilan dari Stasiun Meteorologi Susilo Sintang.

Gambar 25 Suasana Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang

Rapat Penyusunan RKPD Kabupaten Sintang

Pada Jum’at, 21 Februari 2020 dilaksanakan Rapat Penyusunan Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sintang Tahun 2021 di Balai Praja Kantor Bupati Sintang. Kegiatan ini dihadiri oleh Supriandi SP. M.Si selaku Kepala Stamet Susilo Sintang dan Irma Dewita Sari, S.Tr sebagai perwakilan dari Stasiun Meteorologi Susilo Sintang.

(35)

Gambar 27 Suasana Rapat Penyusunan RKPD Kab Sintang

Dialog Kentongan RRI

Pada Selasa, 25 Februari 2020 dilaksanakan kegiatan Programa Dialog “Kentongan” RRI Radio tanggap bencana dengan tema “Antisipasi Gempa (Isu Gempa di Ketungau Hilir)” di Studio RRI Sintang. Kegiatan ini dihadiri oleh Supriandi SP. M.Si selaku Kepala Stamet Susilo Sintang dan narasumber pada dialog tersebut.

(36)

Gambar 29 Foto bersama dalam kegiatan Kentongan RRI

Kegiatan Pisah Sambut Kepala RRI Sintang

Pada Kamis, 27 Februari 2020 dilaksanakan Serah Terima Jabatan Kepala LPP RRI Sintang dari Dra.Sjahbanah Bahdar, M.Si kepada Yoneri Rajab, SE,MM. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula LPP RRI Sintang. Pada kesempatan ini, Kepala Stasiun Meteorologi Susilo Sintang, Supriandi SP. M.Si turut menghadiri acara tersebut.

Gambar 30 Pemberian Cenderamata oleh Kepala Stamet Susilo Sintang kepada Ibu Sjahbanah Bahdar

(37)

Gambar 31 Foto Bersama dalam kegiatan Pisah Sambut Kepala RRI Sintang

(38)

LENSA

METEOROLOGI

LE

TI

N

M

E

TE

O

R

O

LO

G

IE

D

IS

IM

A

R

E

T

20

20

(39)

MENGENAL PERBEDAAN HUJAN DAN

CURAH HUJAN

Seringkali kita mendengar istilah hujan maupun curah hujan untuk mendeskripsikan tetesan air yang jatuh dari awan ke bumi. Banyak orang mengira bahwa kedua kata tersebut memiliki arti yang sama. Namun ternyata ada perbedaan makna dari “hujan” dan “curah hujan”.

Seperti yang kita ketahui bahwa hujan merupakan fenomena cuaca dalam bentuk presipitasi (endapan) cair yang berasal dari awan dan jatuh ke permukaan tanah. Hujan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: Hujan Orografis, Hujan Konvektif dan Hujan Frontal. Sedangkan curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam suatu tempat yang datar dengan asumsi bahwa tidak ada air yang menguap, meresap, dan mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter berarti bahwa pada luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Rumus curah hujan adalah sebagai berikut:

(40)

a. Hujan Ringan, jika curah hujan antara 1 - 5 mm/jam atau 5 - 20 mm/hari. b. Hujan Sedang, jika curah hujan antara 5 – 10 m/jam atau 20 - 50 mm/hari. c. Hujan Lebat, jika curah hujan antara 10 – 20 mm/jam 50 - 100 mm/hari. d. Hujan Sangat Lebat, jika curah hujan lebih dari 20 mm/jam atau 100 mm/hari.

PENGUKUR CURAH HUJAN

Alat pengukur curah hujan terbagi 2 jenis yaitu penakar hujan manual dan penakar hujan otomatis. Penakar hujan manual merupakan alat penakar hujan yang tidak dapat menakar hujan sendiri, sehingga harus diukur secara manual. Sedangkan, alat penakar hujan otomatis dapat merekam besar curah hujan, intensitas, serta waktu terjadinya hujan. Berikut adalah beberapa jenis alat pengukur curah hujan.

1. Penakar hujan Observatorium

Penakar hujan Observatorium merupakan jenis penakar hujan manual yang terdiri dari lima bagian utama yaitu :

- Corong penakar yang berbentuk lingkaran yang dapat dilepas.

- Tabung panampung air hujan. - Kran untuk mengeluarkan air - Penyangga

- Gelas ukur dengan skala 0 – 25 mm.

Cara mengamati hujan dengan penakar Hujan ini menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standar. Letakkan gelas ukur di bawah keran penampung curah hujan. Upayakan

air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah, kemudian takar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutup kembal keran lagi. Lalu angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan agar pembacaan terhindar dari kesalahan paralaks.

(41)

2. Penakar Hujan Hellman

Penakar hujan Hellman merupakan jenis penakar hujan otomatis yang dapat merekam curah hujan dan waktu curah pada sebuah pias. Bagian utama dari alat penakar hujan Hellman ini adalah corong penakar, silinder jam sebagai recorder dan tempat pias, tabung pelampung, dan selang gelas. Cara kerja penakar hujan Hellman pada saat terjadi hujan maka air hujan akan terkumpul pada tabung pelampung, sehingga air akan mengangkat pelampung. Pada ujung tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya mengikuti gerak pelampung tersebut. Jika pelampung tersebut naik karena air hujan maka pena akan bergerak menggores pias.

3. Penakar Hujan Tipping Bucket

Penakar Hujan model Tipping Bucket merupakan penakar hujan otomatis yang biasanya dipasang pada Automatic Weather Station (AWS), sehingga menghasilkan nilai curah hujan yang dapat dilihat pada monitor display. Cara kerja dari alat ini adalah pada saat air hujan jatuh masuk melalui permukaan corong penakar, sehingga membuat air mengalir untuk mengisi salah satu bucket. Setiap jumlah air hujan yang masuk sebanyak 0.2-0.5 mm

tergantung model. Pada saat bucket terisi penuh bucket akan berjungkit, dimana bucket yang satunya akan terangkat dan siap untuk menerima air hujan yang akan masuk berikutnya. Pada saat bucket berjungkit maka sensor akan membaca setiap berjungkit sebagai 1 tip atau sebesar 0.2-0.5 mm dan mengirimkan signal

Gambar

Gambar 1 Suhu Permukaan Air Laut (SPL) Sumber : www.esrl.noaa.gov
Gambar 2 Diagram Penjalaran MJO Sumber : www.bom.gov.au
Gambar 3 Southern Oscillation Index (SOI) Sumber : www.bom.gov.au
Gambar 4 IOD Indeks Sumber : www.bom.gov.au
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Pekerjaan Umum dan sebagai dinas yang memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu dan fasilitas Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Berdasarkan hasil analisa terhadap data-data tersebut di atas, rata-rata tingkat kerusakan yang ada pada perusahaan batako “UD Nanang” untuk tahun 2009 sebesar 5%, tahun 2010

Duta Mandiri Palembang dapat dijelaskan bahwa penempatan kerja karyawan di perusahaan ini dilaksanakan berdasarkan keterampilan kerja para karyawan, tetapi keterampilan

1) Harian Merdeka Edisi 12 Oktober 1945 halaman 1, No. Sumber ini diterbitkan langsung oleh Merdeka pada tahun 1945 di Jakarta. Sumber yang didapatkan oleh penulis sudah

Dalam penelitian ini, Duta Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali 2019 haruslah mempersiapkan dengan baik segala informasi terkait penerbangan dan informasi

Dalam mewujudkan visi dedikasi kepada anak-anak di wilayah pedesaan Tegalweru, Sanggar Baca PANDA membangun kemitraan jaringan dengan sejumlah organisasi yang

Persentase dari waktu yang digunakan selama dalam pertandingan selama 3 (tiga) ronde adalah 10% untuk gebrakan (waktu kerja), 65% untuk recovery antar fight, dan 25%

Tabel 4.5 Estimasi materi yang terdegradasi secara organik di IPAL domestik sebesar 68620 kg BOD/tahun didapatkan dari perhitungan tahun 2013 Populasi penduduk