• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Timur

Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Timur

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan I-2012 dapat selesai disusun dan dipublikasikan kepada

stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Timur diterbitkan secara periodik setiap triwulan sebagai perwujudan peranan Kantor Bank Indonesia Samarinda dalam memberikan informasi kepada stakeholders tentang perkembangan ekonomi Kalimantan Timur terkini serta prospeknya. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu referensi atau acuan dalam proses diskusi atau proses pengambilan kebijakan berbagai pihak terkait.

Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan I-2012 sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi pada triwulan I-2012 mengalami pertumbuhan secara positif, yaitu sebesar 6,40% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV-2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,16% (yoy).

2. Laju Inflasi triwulanan Kaltim pada triwulan I-2012 mencapai 5,78% (yoy), menurun dibandingkan inflasi triwulanan sebelumnya yang sebesar 6,34% (yoy). 3. Perkembangan Perbankan Daerah Kaltim masih menunjukan perkembangan yang

positif. Pertumbuhan Aset, penghimpunan DPK dan penyaluran Kredit mengalami pertumbuhan yang meningkat sebesar 12,07%, 7,30% dan 0,43%(qtq). Perkembangan sistem pembayaran tunai mengalami pertumbuhan yang positif, meningkat sebesar 67,52%(yoy), sedangkan transaksi pembayaran melalui kliring meningkat secara nilai sebesar 13,19% dan menurun secara volume sebesar -16,88%(yoy).

4. Perkembangan Keuangan Daerah, realisasi pendapatan APBD Kaltim triwulan I tahun 2012 secara total mencapai Rp. 3,29 trilyun atau secara persentase mencapai 36,21% dari total pendapatan APBD 2012 yang direncanakan di 2012 yaitu sebesar Rp. 9,10 trilyun. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat sebesar Rp. 1,12 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 63,56% jika dibandingkan realisasi pada triwulan I-2011 yang sebesar Rp. 0,68 trilyun, sedangkan untuk realisasi belanja APBD menunjukkan nilai realisasi mencapai Rp. 983 milyar atau secara prosentase realisasi sebesar 9,36% dari total belanja yang direncanakan

(3)

ii pada APBD tahun 2012. Realisasi ini mengalami peningkatan secara nilai jika dibandingkan dengan realisasi belanja pada APBD triwulan I-2011 yang hanya mencapai Rp. 624 milyar.

5. Prospek Perekonomian, perkembangan ketenagakerjaan dan kesejahteraan mengalami sedikit peningkatan, dapat dilihat dari penurunan jumlah pengangguran sebesar 2,67% (yoy) dan peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen. Perekonomian Kaltim diperkirakan akan tetap tumbuh positif dalam kisaran 6,3% + 0,5 (yoy). Dari sisi permintaan, pertumbuhan disebabkan oleh peningkatan kinerja ekspor dan kegiatan investasi, sedangkan dari sisi penawaran disebabkan peningkatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian. Untuk tekanan inflasi, diperkirakan akan mengalami peningkatan yang disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama bahan kebutuhan pokok. Selain itu juga terjadi peningkatan harga semen (jumlah semen yang langka dibandingkan kebutuhan) dan peningkatan biaya sewa rumah atau biaya tempat tinggal di Kaltim.

Kami menyadari bahwa buku kajian ini masih belum sempurna oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritikan dan masukan membangun demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Dalam proses penyusunan Kajian Ekonomi Regional ini, kami menggunakan data yang diperoleh dari berbagai pihak, yakni instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pusat Statistik, pelaku usaha dan akademisi, laporan dari perbankan serta data hasil analisis intern Bank Indonesia dan sumber-sumber lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Untuk itu kepada para pihak tersebut, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga hubungan yang telah terjalin erat selama ini dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan triwulanan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam memahami perekonomian Kalimantan Timur. Terima kasih.

Samarinda, Mei 2012

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Androecia Darwis Kepala Perwakilan

(4)

iii Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... viii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

I Assesmen Perkembangan Ekonomi Makro ... 1

II Assesmen Perkembangan Inflasi ... 1

III Assesmen Perkembangan Perbankan Daerah ... 2

IV Assesmen Perkembangan Keuangan Daerah ... 2

V Assesmen Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan ... 3

VI Assesmen Prospek Perekonomian ... 3

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 4

1.1 Gambaran Umum ... 4

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan... 5

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ... 5

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ... 7

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)... 8

1.2.4 Ekspor dan Impor ... 8

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ... 12

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ... 13

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ... 14

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ... 15

1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih ... 16

1.3.5 Sektor Bangunan ... 17

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ... 17

(5)

iv

Boks.1 Pengembangan Potensi Perikanan Kalimantan Timur ... 20

BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI KALIMANTAN TIMUR... 23

2.1 Gambaran Umum ... 23

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) ... 25

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq) ... 25

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan(qtq) ... 26

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq) ... 27

2.3 Inflasi Tahunan (yoy) ... 28

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 28

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ... 29

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ... 29

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ... 32

3.1 Gambaran Umum ... 32

3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum ... 33

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ... 33

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ... 34

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ... 35

a. Kredit Bank Umum ber-Kantor di Kaltim ... 36

b. Kredit Bank Umum berlokasi Proyek di Kaltim ... 38

3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil Dan Menengah (MKM) ... 40

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 43

a. Perkembangan Aset BPR di Kaltim ... 43

b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR di Kaltim ... 44

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ... 44

3.5 Assesmen Risiko Perbankan ... 45

3.5.1 Risiko Kredit ... 45

3.5.2 Risiko Likuiditas ... 47

(6)

v

3.6.1.1 Perkembangan Peredaran Uang Kartal ... 48

3.6.1.2 Jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kartal ... 49

3.6.2 Perkembangan Transaksi Non Tunai ... 49

3.6.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring ... 49

3.6.2.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ... 50

BAB IV KEUANGAN DAERAH ... 51

4.1 Gambaran Umum ... 51

4.2 Pendapatan ... 52

4.3 Belanja ... 54

Boks.2 Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kalimantan Timur 2012 ... 57

BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN ... 59

5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ... 59

5.2 Kesejahteraan ... 61

BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ... 63

6.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan IV-2011 ... 63

6.2 Prospek Perkembangan Inflasi ... 64 LAMPIRAN

(7)

vi Halaman

1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ... 5

1.2 Komoditas Utama Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan I-2012 ... 10

1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan I-2012 ... 11

1.4 Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ... 13

2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan I-2012 ... 23

2.2 Inflasi Triwulan (qtq) di Kota Samarinda ... 25

2.3 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Samarinda ... 26

2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan ... 26

2.5 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Balikpapan ... 27

2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan ... 27

2.7 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Tarakan ... 28

2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa ... 28

2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 29

2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 30

2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional ,Kaltim dan Kota ... 30

2.12 Komoditas Andil Inflasi Terbesar Januari Maret 2012 ... 31

3.1 Perkembangan Jumlah Asset dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim ... 33

3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kaltim ... 35

3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 37

3.4 Jumlah Kredit Bank Umum Beralokasi Proyek Di Kaltim ... 39

3.5 Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kab / Kota di Kaltim ... 40

3.6 Perkembangan Kredit Umum Menurut Skala Kredit di Kaltim ... 41

3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum ... 42

3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto ( Gross-NPLs ) ... 43

3.9 Perkembangan Usaha BPR di Kaltim ... 45

3.10 Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum di Kaltim ... 46

3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum ... 46

3.12 Struktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kaltim ... 47

4.1 Realisasi Pendapatan APBD Kaltim Triwulan I-2012 ... 53

4.2 Realisasi Belanja APBD Kaltim Triwulan I-2012 ... 55

B2.1 Pembiayaan Jalan dan Jembatan TA. 2011 dan 2012 ... 57

(8)
(9)

viii

1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) ... 4

1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen ... 6

1.3 Indeks Kondisi Ekonomi ... 6

1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 6

1.5 Kredit Konsumsi ... 7

1.6 Belanja Modal APBD ... 7

1.7 Rencana Investasi ... 8

1.8 Kredit Investasi ... 8

1.9 Nilai Ekspor Non Migas Kaltim ... 9

1.10 Volume Ekspor Non Migas Kaltim ... 9

1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim ... 9

1.12 Nilai Impor Non Migas Kaltim ... 11

1.13 Volume Impor non Migas Kaltim ... 11

1.14 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim ... 12

1.15 Indeks Produksi Padi ... 14

1.16 Indeks Produksi Sawit ... 14

1.17 Kredit Sektor Pertanian ... 14

1.18 Produksi Batubara ... 15

1.19 Kredit Pertambangan ... 15

1.20 Produksi Kilang Minyak ... 16

1.21 Produksi LNG ... 16

1.22 Kredit Sektor Industri ... 16

1.23 Kredit Sektor Listrik dan Air ... 16

1.24 Kredit Konstruksi ... 17

1.25 Indeks Sektor PHR ... 18

1.26 Kredit Perdagangan ... 18

1.27 Penumpang Angkutan Udara ... 18

1.28 Perkembangan Kredit Kaltim ... 19

B1.1 Produksi Perikanan Laut ... 21

B1.2 Produksi Perikanan Darat ... 21

B1.3 Produksi Perikanan Kaltim 2006-2010 ... 21

2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy) ... 23

(10)

ix

3.2 Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy) ... 32

3.3 Perkembangan Simpanan Masyarakat ... 34

3.4 Suku Bunga kredit ... 35

3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 36

3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim ... 38

3.7 Perkembangan Aset BPR ... 43

3.8 Perkembangan DPK BPR ... 44

3.9 Perkembangan Kredit BPR ... 44

3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ... 47

3.11 Peredaran Uang Kartal di Kaltim ... 48

3.12 Peredaran Uang Kartal di Wilker KBI... 48

3.13 Jumlah PTTB per Wilker KBI ... 49

3.14 Perkembangan Transaksi Kliring ... 49

3.15 Perkembangan Transaksi RTGS Kaltim ... 50

3.16 Perkembangan RTGS Per Wilker KBI ... 50

4.1 Pendapatan APBD Kaltim Triwulan I-2012 ... 51

4.2 Belanja APBD Kaltim Triwulan I-2012 ... 52

4.3 Realisasi PAD APBD Kaltim ... 53

4.4 Realisasi Pendapatan Transfer APBD Kaltim ... 54

4.5 Realisasi Belanja Operasi APBD Kaltim ... 56

5.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 60

5.2 Perkembangan Nominal Jaminan Hari Tua (JHT) di Samarinda ... 61

5.3 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 62

5.4 Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan ... 62

6.1 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 63

6.2 Harga Komoditas Minyak & Batubara ... 63

6.3 Harga Komoditas Gula ... 64

6.4 Harga Minyak Kelapa Sawit ... 64

6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ... 75

(11)

1

RINGKASAN EKSEKUTIF

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 6,40% (yoy), pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,16% (yoy).

Dari sisi permintaan, terjadi peningkatan yang didorong oleh peningkatan kinerja ekspor neto Kaltim, peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama konsumsi bahan makanan, serta peningkatan pertumbuhan investasi di Kaltim pada awal tahun 2012. Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor masih baiknya permintaan dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan I-2012.

PERKEMBANGAN INFLASI

Pada periode triwulan I-2012 laju inflasi Kalimantan Timur menurun yakni sebesar 5,78% dari triwulan sebelumnya 6,34% (yoy). Namun laju Inflasi Kaltim ini masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 3,97% (yoy). Secara bulanan pergerakan inflasi volatile food pada triwulan I-2012 terjadi inflasi pada bulan Januari (inflasi 5,55%) dan Maret (inflasi 0,44%), sedangkan deflasi terjadi pada bulan Februari sebesar -0,22%(mtm).

Meningkatnya laju inflasi Kalimantan Timur disebabkan karena meningkatnya peningkatan harga komoditas ikan segar, daging segar, dan sayur-sayuran akibat berkurangnya jumlah pasokan. Selain itu peningkatan juga terjadi pada kelompok inflasi inti yang disebabkan oleh meningkatnya harga sub kelompok perumahan karena meningkatnya harga semen dan biaya sewa rumah/kontrak rumah yang terjadi pada bulan Januari dan Februari 2012 terutama di kota Samarinda dan Balikpapan.

Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan laporan terjadi pada kota Balikpapan sebesar 6,17% (yoy), diikuti oleh kota Samarinda dan Tarakan masing-masing sebesar 5,56% (yoy) dan 5,41% (yoy).

Dilihat dari 10 komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi, yang mempunyai andil signifikan dalam laju inflasi pada triwulan I tahun 2012 antara lain kenaikan harga beras, ikan segar dan sayuran dilihat dari kelompok bahan makanan, serta kenaikan harga semen dan biaya sewa rumah dari kelompok perumahan merupakan komoditas yang sering muncul sebagai andil inflasi terbesar di ketiga kota pembentuk inflasi di Kalimantan Timur.

(12)

2 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Intermediasi perbankan cenderung membaik, hal ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami oleh sebagian besar indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi pertumbuhan asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan yang mengalami peningkatan secara triwulanan masing-masing sebesar 12,07%, 7,30% dan 0,43%(qtq). Begitu pula bila dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang menunjukkan perkembangan kinerja yang positif pada Aset, DPK, dan Kredit bank umum di Kaltim yang mengalami peningkatan cukup tinggi masing-masing sebesar 42,33%, 34,36%, dan 22,96%, searah dengan pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 18,34%, 17,55% dan 21,39%.

Sementara itu kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menunjukkan perkembangan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset, DPK, Kredit BPR yang mencapai 5,40%, 5,39%, dan 7,25% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan sebelumnya, masing-masing tumbuh sebesar 3,95%, -1,61%, dan 6,13% (yoy).

Perkembangan sistem pembayaran tunai di Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 menunjukkan pertumbuhan positif, ditunjukkan oleh perkembangan transaksi tunai yang mencapai Rp. 3,12 trilyun pada triwulan I-2012 atau meningkat sebesar 67,52% (yoy). Sementara itu transaksi pembayaran melalui kliring di wilayah Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan dari sisi nilai sebesar 13,19% dan dari sisi volume mengalami penurunan transaksi sebesar -16,88% (yoy). Sedangkan transaksi pembayaran melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk wilayah Kalimantan Timur juga mengalami peningkatan dari sisi nilai untuk transaksi masuk ke Kaltim yang tumbuh sebesar 14,67% (yoy), sedangkan nilai transaksi keluar dari Kaltim mengalami penurunan sebesar 7,42% (yoy).

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Realisasi APBD Kaltim triwulan I tahun 2012 mengalami peningkatan secara nilai dan secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada triwulan 1 tahun 2011. Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2011 yang sudah terealisasi pada triwulan I secara nilai mencapai Rp. 3,29 trilyun atau mengalami kenaikan 36,21% (yoy) jika dibandingkan dengan total pendapatan pada triwulan I tahun 2011 yang sebesar Rp. 1,73 trilyun.

Apabila dilihat rinciannya, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan I tahun 2012 tercatat sebesar Rp.1,12 trilyun atau meningkat 63,56% jika dibandingkan dengan realisasi APBD triwulan I tahun 2011 yang sebesar Rp. 0,68 trilyun. Secara prosentase realisasi PAD pada triwulan I-2012 mencapai 26,09% dari total anggaran.

Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan Timur pada triwulan I tahun 2012 mencapai Rp. 983 milyar atau secara prosentase sebesar 9,36%. Realisasi ini mengalami peningkatan baik secara nilai maupun secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi belanja

(13)

3 pada APBD triwulan I-2011 yang mencapai Rp 624 milyar. Apabila dilihat menurut rincian jenis belanja, belanja operasi, belanja modal, dan transfer mencapai prosentase realisasi masing-masing sebesar 12,11%, 0,58%, dan 13,31%. Dilihat dari realisasi belanja operasi, yang mempunyai kontribusi paling besar adalah belanja bantuan keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota yaitu sebesar 54,11% terhadap total realisasi belanja operasi. Sedangkan pada belanja modal,share terbesar yaitu belanja jalan, irigasi dan jaringan masih menunjukkan penurunan, yang berati kegiatan proyek pembangunan infrastruktur di Kaltim pada awal tahun belum menunjukkan peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya.

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenaga kerjaan di Kalimantan Timur menunjukan peningkatan kinerja. Jumlah pengangguran di Kaltim mengalami penurunan 2,67% (yoy) dari 174.807 orang menjadi 170.138 orang, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 10,21% menjadi 9,29%. Dilihat dari perkembangan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) Jamsostek, perkembangan ketenagakerjaan di Kalimantan Timur mengalami penurunan dilihat dari adanya peningkatan nominal pencairan JHT dari Rp 15,56 milyar pada triwulan I-2011 menjadi Rp 20,10 milyar pada triwulan I-2012. Kondisi kesejahteraan di Kalimantan Timur menunjukan peningkatan diindikasikan oleh naiknya Indeks Ekspektasi Konsumen yang naik dari rata-rata 126,66 pada triwulan I-2011 menjadi rata-rata 131,50 di triwulan I-2012 (yoy).

PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada berkisar antara 6,3% + 0,5 (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan pertumbuhan positif didukung oleh meningkatnya kinerja ekspor Kalimantan Timur dan semakin mengeliatnya kegiatan investasi, sedangkan dari sisi penawaran pertumbuhan didukung oleh peningkatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian yang diperkirakan masih cukup tinggi karena stabilnya permintaan dan masih baiknya harga komoditas unggulan Kaltim yaitu minyak mentah dan batubara di pasar internasional

Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan I-2012 diperkirakan akan meningkat dan berada pada kisaran 6,1% + 0,5 (yoy). Inflasi di Kaltim pada triwulan depan diperkirakan banyak disumbangkan dari peningkatan harga bahan makanan. Faktor yang mendorong kenaikan harga tersebut adalah berkurangnya jumlah pasokan yang disebabkan oleh faktor cuaca buruk yang mengganggu panen dan kelancaran distribusi barang. Sementara itu, sumber tekanan inflasi inti diperkirakan masih berasal dari kelompok perumahan yaitu meningkatnya harga semen (jumlah semen yang langka dibandingkan kebutuhan di Kaltim) dan peningkatan biaya sewa rumah atau biaya tempat tinggal di Kaltim.

(14)

4

P

PE

ER

RK

K

EM

E

MB

BA

A

NG

N

G

A

A

N

N

EK

E

KO

O

NO

N

O

MI

M

I

MA

M

A

KR

K

RO

O

RE

R

EG

G

IO

I

O

NA

N

A

L

L

1.1 Gambaran Umum

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 6,40% (yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan IV-2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,16% (yoy), dan lebih tinggi jika dibandingkan PDB Nasional yang tumbuh sebesar 6,30% (Grafik 1.1). Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I-2012 meningkat sebesar 1,69%, lebih lambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,83% (qtq). 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2008 2009 2010 2011 2012 Kaltim 6.6 6.8 4.5 1.4 0.3 -0. 3.1 5.8 6.7 6.8 3.8 2.8 2.9 3.2 4.3 5.1 6.4 Nasional 6.2 6.4 6.3 5.5 4.5 4.0 4.1 5.4 5.6 6.1 5.8 6.1 6.5 6.5 6.6 6.5 6.3 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00

(% yoy) Kaltim Nasional

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara tahunan pada triwulan I-2012 terutama berasal dari peningkatan kinerja ekspor neto Kaltim, peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama konsumsi bahan makanan, serta peningkatan pertumbuhan investasi di Kaltim pada awal tahun 2012.

Sementara itu pengeluaran pemerintah di Kaltim meskipun mengalami pertumbuhan positif namun sedikit mengalami pelambatan dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor masih baiknya permintaan dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan I-2012. Selain itu sektor lainnya yang turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan adalah sektor pertanian dan sektor perdagangan hotel restoran yang mengalami perkembangan yang cukup baik pada awal tahun 2012.

BAB

I

(15)

5 1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan

Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan disumbangkan secara positif oleh semua komponen. Kontribusi pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari komponen ekspor neto yaitu sebesar 2,16%, diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 0,80%, serta investasi sebesar 0,75% (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur

Jenis Penggunaan Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pertumbuhan

Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 1-12 Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 1-12

Konsumsi Rumah Tangga 6.82 6.83 6.60 0.86 0.85 0.80

Makanan 6.07 5.82 6.10 0.37 0.34 0.35

Non Makanan 7.54 7.80 7.07 0.49 0.51 0.45

Pengeluaran KLSN 5.11 4.73 5.10 0.01 0.01 0.01

Pengeluaran Pemerintah 7.43 4.88 4.45 0.38 0.25 0.22

Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 5.76 5.50 5.96 0.75 0.72 0.75

Perubahan Stok 3.76 2.91 3.74 0.03 0.02 0.03

Ekspor 8.92 5.96 7.71 10.31 6.87 8.86

Ekspor LN 5.89 3.92 7.67 4.83 3.12 6.11

Ekspor Antar Daerah 15.79 10.48 7.80 5.32 3.74 2.75

Impor 15.88 7.32 8.79 7.51 3.43 3.99

Impor LN 19.49 5.35 8.15 4.56 1.25 1.84

Impor Antar Daerah 12.51 9.37 9.44 2.99 2.20 2.16

Ekspor Neto 3.02 4.69 6.71 2.06 3.20 4.66

PDRB 4.34 5.16 6.40 4.34 5.16 6.40

Sumber : BPS Kaltim, diolah

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi Rumah Tangga di Kaltim pada triwulan I-2012 mengalami ekspansi sebesar 6,60%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,83% (yoy). Meningkatnya konsumsi rumah tangga pada periode laporan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena faktor musiman liburan tahun baru 2012, serta didorong oleh peningkatan Upah Minimum Provinsi sebesar 8,5%. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada triwulan I tahun 2012, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara umum masih menunjukkan optimisme masyarakat Kaltim (diatas level 100), meskipun level keyakinan sedikit mengalami penurunan pada bulan Februari dan Maret 2012 (Grafik 1.2).

(16)

6 0 20 40 60 80 100 120 140 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2010 2011 2012

(Indeks) Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100

Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen

Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Indeks Keyakinan Konsumen yang menunjukkan masih tingginya optimisme masyarakat pada triwulan laporan ini disebabkan oleh masih tingginya optimisme terhadap kondisi ekonomi (IKE) terutama yang berasal dari meningkatnya penghasilan dan ketersediaan lapangan pekerjaan pada periode tersebut, juga didukung dari meningkatnya ekspektasi konsumen (IEK) terutama berasal dari ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja (Grafik 1.3). Semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur serta meningkatnya kegiatan investasi di Kaltim menjadi faktor yang menjaga ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja. Sementara itu meskipun sedikit melambat, ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini juga masih berada di atas level optimis (Grafik 1.4).

0 20 40 60 80 100 120 140 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2010 2011 2012 Indeks

Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini Garis 100 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 2010 2011 2012 Indeks Ekspektasi Penghasilan Ekspektasi Ekonomi

Ekspektasi Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100

Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi

(17)

7

Peningkatan konsumsi rumah tangga di Kaltim juga masih didorong oleh pertumbuhan positif kredit konsumsi (berdasarkan lokasi proyek) pada triwulan I-2012 secara tahunan sebesar 28,47%, atau meningkat dari Rp. 11,97 trilyun pada triwulan I-2011 menjadi Rp. 15,38 trilyun pada triwulan I-2012 (Grafik 1.5). Namun pertumbuhan tahunan ini mengalami pelambatan jika dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 45,83% (yoy). Perkembangan kredit konsumsi ini juga mengalami peningkatan secara triwulanan sebesar 1,05%(qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya dimana kredit yang tersalurkan sebesar Rp. 15,22 trilyun.

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah pada

triwulan pertama tahun 2012

mengalami pertumbuhan sebesar

4,45% (yoy), melambat jika

dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV-2011 yang tercatat

sebesar 4,88%. Melambatnya

pertumbuhan belanja pemerintah

daerah pada triwulan I-2012

disebabkan pelambatan konsumsi Pemda APBD secara tahunan yang terjadi pada Januari dan Februari 2011, yang diperkirakan berasal dari masih lambatnya belanja operasi pemerintah daerah (belanja barang dan belanja keuangan). Selain itu belanja modal juga menunjukkan penurunan realisasi keuangan dan fisik secara tahunan dan pertumbuhannya menurun jika dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.6). Hal ini disebabkan oleh realisasi belanja jalan, irigasi, dan jaringan yang masih cukup rendah dan banyak yang belum dimulai pada awal tahun 2012. Hanya beberapa proyek besar multi years saja yang sudah memulai kegiatannya antara lain pembangunan infrastruktur jalan freeway Balikpapan-Samarinda, pembangunan jembatan pulau Balang dan pembangunan beberapa bandara (Sepinggan dan Samarinda Baru).

Grafik 1.6 Belanja Modal APBD

Sumber : Prompt Indicator BPS

Grafik 1.5 Kredit Konsumsi

(18)

8 1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 5,96%(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 5,50% pada triwulan IV-2011. Meningkatnya pertumbuhan PMTDB sebagai proksi kegiatan investasi dapat dilihat dari meningkatnya realisasi dan rencana investasi (Grafik 1.7) pada triwulan laporan. Sementara itu beberapa faktor positif yang menjadi pendorong pertumbuhan PMTDB pada periode berjalan ini adalah konsumsi listrik industri di Kaltim yang menunjukkan tren peningkatan. Selain itu, pertumbuhan investasi juga didorong oleh pembiayaan kredit investasi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kaltim yang mencapai Rp. 22,73 trilyun, tumbuh positif sebesar 39,70%, meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 46,30% (yoy) (Grafik 1.8).

0% 20% 40% 60% 0 4000 8000 12000 16000 20000 24000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1* 2009 2010 2011 2012 (yoy) (Rp milyar) Investasi growth (yoy)

Grafik 1.7 Rencana Investasi

Sumber : LBU Bank Indonesia Grafik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia

1.2.4 Ekspor dan Impor

Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 tumbuh positif sebesar 7,71%, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor di triwulan IV-2011 yang tumbuh sebesar 5,96% (yoy). Peningkatan pertumbuhan disebabkan oleh meningkatnya kinerja ekspor Kaltim ke luar negeri, sedangkan ekspor antar daerah mengalami pelambatan. Apabila dilihat berdasarkan jenis komoditasnya, peningkatan kinerja ekspor Kaltim disebabkan meningkatnya kinerja ekspor komoditas migas Kaltim, sedangkan komoditas non migas yang didominasi oleh batubara mengalami pelambatan pertumbuhan. Pelambatan kinerja ekspor non migas dapat dilihat dari perkembangan ekspor di Pelabuhan Samarinda (mayoritas komoditas non migas), yang pada triwulan I-2011 tumbuh sebesar 17,47%(yoy) dengan volume ekspor mencapai 14,88 juta ton. Pertumbuhan ini lebih rendah dari pertumbuhan ekspor triwulan lalu yang sebesar 46,13% (yoy).

(19)

9

Apabila dilihat perkembangan ekspor non migas berdasarkan data dari Ditjen Bea dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas Kaltim triwulan I-2012 mencapai USD 4.648 juta, mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar 19,64% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD 3.885 juta. Pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan IV-2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 56,29%(yoy) (Grafik 1.9). Begitu juga dari sisi volume, kinerja ekspor non migas tumbuh 12,98% (yoy) melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh 37,10% (yoy) (Grafik 1.10). -10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2009 2010 2011 2012 (yoy) (Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor

-10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 0 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2009 2010 2011 2012 (yoy) (Juta Ton) Vol Ekspor g Vol Ekspor

Grafik 1.9 Nilai Ekspor Nonmigas

Kalimantan Timur Grafik 1.10 Volume Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan laporan, China memiliki pangsa nilai ekspor terbesar yaitu 24,72%, diikuti oleh India 18,03%, dan Jepang 13,47% (Grafik 1.11). Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2008 2009 2010 2011 2012

Share INDIA RRC KORSEL

TAIWAN JEPANG

Grafik 1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim

(20)

10

bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 89,74% dengan nilai USD 4.171 juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami ekspansi sebesar 17,42% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, sehingga ekspansi ekspor komoditas bahan bakar mineral memberikan kontribusi sebesar 15,63% terhadap pertumbuhan ekspor non migas Kaltim pada triwulan laporan.

Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan I-2012 (HS2 Digit, dalam USD)

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Growth (yoy) Kontribusi

27 - Mineral fuels, mineral oil products 4,171.32 89.74% 17.42% 15.63%

15 - Animal or vegt. fats and oils 129.25 2.78% 138.01% 3.84%

44 - Wood and articles of wood 107.43 2.31% 29.38% 0.68%

31 - Fertilizers 80.22 1.73% 3664.41% 63.24%

28 - Inorganic chemicals 66.12 1.42% -19.53% -0.28%

03 - Fish,crustaceans,moluscs,oth.invert 41.05 0.88% -1.46% -0.01%

lainnya 52.96 1.14% -23.66% -0.27%

Total 4,648.34 100.00% 19.64% 19.64%

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Sementara itu, pertumbuhan kegiatan impor Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 8,79% (yoy), meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV-2011 yang mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar 7,32%. Peningkatan impor disebabkan oleh peningkatan kinerja impor migas yang memiliki kontribusi cukup besar, juga peningkatan impor non migas. Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama triwulan I-2012 berjumlah USD 587,24 juta, atau tumbuh 46,73%(yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 39,88%(yoy) (Grafik 1.12). Pertumbuhan positif impor diperkirakan berasal dari peningkatan harga, karena dari sisi volume kinerja impor non migas Kaltim mengalami pertumbuhan negatif, yaitu turun sebesar -13,48% (yoy) (Grafik 1.13).

(21)

11 -60% -40% -20% 0% 20% 40% 60% 0 100 200 300 400 500 600 700 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2009 2010 2011 2012 (yoy) (Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor

-50% 0% 50% 100% 150% 200% 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2009 2010 2011 2012 (yoy) (Juta Ton) Vol Impor g Vol Impor

Grafik 1.12 Nilai Impor Nonmigas

Kalimantan Timur Grafik 1.13 Volume Impor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Komoditas impor terbesar Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 adalah komoditas nuclear react., boilers, dan mechanical appl. (pangsa 41,11%) dengan impor sebesar USD 241,40 juta atau meningkat 71,13% (yoy), diikuti oleh komoditas

ships, boats and floating structures dengan nilai USD 102,11 juta (pangsa 17,39%) yang tumbuh 153,72% (yoy) (Tabel 1.3). Sementara berdasarkan negara asal impor, mayoritas impor di triwulan 1-2012 berasal dari Amerika Serikat sebesar USD 102,23 juta (pangsa 17,41%), diikuti oleh Jepang yaitu sebesar USD 89,88 juta (15,31%), dan Singapura sebesar USD 85,37 juta (14,54%) (Grafik 1.14).

Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Kaltim Triwulan I-2012 (HS2 Dijit, dalam USD)

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Growth (yoy) Kontribusi

84 - Nuclear react.,boilers,mech. appli. 241.40 41.11% 71.13% 29.24%

89 - Ships,boats and floating structures 102.11 17.39% 153.72% 26.73%

87 - Vehicles other than railway 59.93 10.20% 40.10% 4.09%

40 - Rubber and articles thereof 58.79 10.01% 63.99% 6.41%

31 - Fertilizers 34.39 5.86% -26.79% -1.57%

73 - Articles of iron and steel 26.84 4.57% 8.18% 0.37%

lainnya 64 10.86% -6.88% -0.75%

Total 587.25 100.00% 46.73% 46.73%

(22)

12

Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kaltim lebih besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kaltim) sebesar USD 4.061 juta, atau mengalami peningkatan sebesar 16,53% (yoy).

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran

Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi penawaran di triwulan I-2012 berasal dari sektor utama pertambangan dan penggalian (pangsa 51,03%) dengan kontribusi sebesar 6,34% dan diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan kontribusi 0,74% (yoy). Pertumbuhan positif pada sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh masih tingginya produksi pertambangan migas dan batubara di Kaltim seiring dengan masih tingginya permintaan dan perkembangan harga komoditas tersebut di pasar internasional. Sementara itu perkembangan positif pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran dalam perekonomian Kaltim (pangsa 7,67%) dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan ekonomi, pembangunan, dan investasi di Kaltim pada awal tahun 2012 sehingga meningkatkan pertumbuhan pada sektor-sektor pendukungnya termasuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

0% 10% 20% 30% 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2008 2009 2010 2011 2012

(Share) SINGAPORE C. USA C. JAPAN

C. R.R.C GERMANY

Grafik 1.14 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim

(23)

13

Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur

Lapangan Usaha Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pertumbuhan

Tw 3-11 Tw 4-11 Tw1-12 Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 1-12

Pertanian 3.06 2.48 3.02 0.17 0.13 0.18

Pertambangan dan Penggalian 7.92 8.80 12.43 4.03 4.47 6.34

Industri Pengolahan -6.25 -5.61 -6.08 -1.45 -1.28 -1.40

Listrik, Gas, dan Air Bersih 11.22 12.68 12.68 0.03 0.03 0.03

Bangunan 10.25 11.49 11.08 0.27 0.31 0.29

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 10.38 9.72 9.62 0.81 0.77 0.74

Pengangkutan dan Komunikasi 9.79 11.78 10.94 0.35 0.43 0.38

Keuangan, Persewaan, Jasa Perush. 13.14 13.42 11.18 0.31 0.33 0.26

Jasa-jasa 9.37 11.27 11.24 0.36 0.45 0.42

PDRB 4.34 5.16 6.40 4.34 5.16 6.40

PDRB TANPA MIGAS 12.72 13.79 16.06 7.90 8.93 10.37

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kaltim, sektor industri pengolahan (pangsa 23,00%) mengalami penurunan pertumbuhan pada triwulan I-2012 yaitu tumbuh sebesar -6,08% (yoy), sehingga memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi secara total dari sisi penawaran sebesar -1,40%. Hal utama penyebab penurunan kinerja pada sektor industri pengolahan (yang didominasi industri pengolahan migas) ini dipengaruhi oleh semakin terbatasnya sumber pasokan gas (feed gas), sehingga produksi LNG PT Badak Bontang yang terus mengalami penurunan di tahun 2012.

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada triwulan I-2012 mengalami ekspansi sebesar 3,02%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,48%. Perkembangan positif sektor ini didorong oleh pertumbuhan kinerja subsektor tanaman bahan makanan terjadi pada peningkatan produksi padi sawah dan padi ladang di Kaltim (Grafik 1.15). Dari subsektor perkebunan, produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebagai komoditas yang paling dominan di Kaltim masih menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan. Namun demikian pertumbuhan produksi TBS ini sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya, yang terlihat dari melambatnya indeks produksi sawit (Grafik 1.16).

(24)

14

Grafik 1.15 Indeks Produksi Padi

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.16 Indeks Produksi Sawit Sumber : Prompt Indicator BPS

Sementara itu,

perkembangan

positif terjadi pada peningkatan

produksi

peternakan

sapi,

kambing, dan babi dari subsektor

peternakan, dan dari subsektor

perikanan

mengalami

perkembangan positif terutama

dipicu oleh produksi ikan perairan

umum, tambak, dan budidaya,

sedangkan kinerja hasil perikanan laut masih tumbuh negatif di triwulan

I-2012

. Pertumbuhan positif kinerja sektor pertanian juga didukung oleh kinerja positif penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada sektor pertanian Kaltim di triwulan I-2012 yang mencapai Rp. 8,33 trilyun atau meningkat 29,64% (yoy) (Grafik 1.17).

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan I-2012 mengalami peningkatan pertumbuhan, yaitu mencapai 12,43%(yoy) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV-2011 yang tumbuh sebesar 8,80%(yoy). Faktor pendukung yang menyebabkan meningkatnya kinerja sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan adalah curah hujan menengah di sebagian besar wilayah pertambangan Kaltim yang berada pada tingkat menengah pada level menengah (101-200mm) selama bulan Januari-Maret 2012, sehingga operasional pertambangan dapat meningkat. Selain itu masih tingginya permintaan dan harga komoditas tambang andalan Kaltim (minyak mentah dan batubara) yang masih tinggi di pasar internasional menjadi faktor pendorong lain

Grafik 1.17 Kredit Sektor Pertanian

(25)

15

peningkatan produksi pertambangan Kaltim. Perkembangan positif kinerja sektor pertambangan dan penggalian dapat terlihat dari indeks produksi batubara perusahaan di Kaltim yang tumbuh secara tahunan meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar (Grafik 1.18). Hampir seluruh PKP2B dan beberapa KP di Kaltim diperkirakan merencanakan peningkatan target produksi pada tahun 2012.

Sementara itu perkembangan sektor pertambangan dan penggalian yang meningkat pada triwulan laporan didorong juga oleh kinerja kredit lokasi proyek sektor pertambangan dan penggalian yang secara tahunan tumbuh 22,83%(yoy), meskipun melambat jika dibandingkan dengan peningkatan kredit pertambangan secara tahunan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 38,05%(yoy) (Grafik 1.19).

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan

Sektor Industri Pengolahan masih mengalami kontraksi pertumbuhan pada triwulan I-2012 sebesar -6,08%(yoy), sebagaimana terjadi pada triwulan IV-2011 yang tumbuh sebesar -5,61%(yoy). Faktor positif yang menjaga kinerja industri pengolahan adalah recovery industri pengolahan minyak Pertamina Balikpapan. Setelah terjadi penurunan produksi pada triwulan II yang mencapai -4,03%(yoy) diakibatkan oleh kegiatan turn arround (maintenance) besar berkala tiga tahunan, produksi kilang minyak Pertamina Balikpapan berangsur-angsur normal dan mengalami kenaikan pada triwulan III sebesar 7,44%(yoy), tumbuh 17,91%(yoy) pada triwulan IV, dan kembali tumbuh positif 3,46%(yoy) di triwulan 1-2012 (Grafik 1.20). Namun sumber utama penurunan industri pengolahan disebabkan oleh masih menurunnya produksi LNG karena semakin terbatasnya pasokan gas PT Badak NGL. Setelah pada tahun 2011 target pengapalan LNG turun 4,8% (dari 303,7 cargo di

Grafik 1.18 Indeks Produksi Batubara

Sumber : Prompt Indicator BPS

Grafik 1.19 Kredit Pertambangan

(26)

16

20120 menjadi 288 cargo di 2011), pada tahun 2012 target produksi diperkirakan akan kembali turun sekitar 5% (Grafik 1.21).

-40% -30% -20% -10% 0% 10% 20% 30% 0 5 10 15 20 25 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2010 2011 2012 (%yoy) (Jt Barrel) Produksi Growth

Grafik 1.20 Produksi Kilang Minyak

Sumber : Pertamina UPV Balikpapan

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

(Cargo) Pengapalan LPG Pengapalan LNG

Grafik 1.21 Produksi LNG

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.22 Kredit Sektor Industri Sumber : Prompt Indicator BPS

Selain itu faktor yang kurang mendukung kinerja industri pengolahan juga ditunjukkan oleh menurunnya kredit lokasi proyek sektor perindustrian yang mencapai Rp. 2,30 trilyun tumbuh -1,40% atau tumbuh negatif setelah mengalami pertumbuhan 7,29% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.22).

1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Sektor listrik, gas, dan air bersih

pada periode triwulan laporan

mengalami pertumbuhan sebesar

11,68%(yoy), tumbuh sama jika

dibandingkan dengan pertumbuhan sektor ini pada triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 11,68%.

-100% 0% 100% 200% 300% 0 200 400 600 800 1000 1200 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1* 2009 2010 2011 2012 (yoy) (Rp milyar) Listrik, Gas, Air growth (yoy)

Grafik 1.23 Kredit Sektor Listrik dan Air

(27)

17

Meningkatnya proyek pembangunan pembangkit listrik di Kaltim menjadi faktor utama meningkatkan kinerja sektor listrik, gas, dan air pada triwulan I-2012. Selain itu faktor yang mendorong pertumbuhan positif kinerja sektor ini adalah penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang pada triwulan I-2012 mencapai Rp. 1,04 trilyun, meningkat 84,54% (yoy) dibandingkan jumlah nominal pada triwulan I tahun 2011 yang sebesar Rp. 566 milyar. Secara triwulanan kredit sektor listrik, gas, dan air bersih juga tumbuh 1,14% (qtq) dibandingkan posisi triwulan sebelumnya yang sebesar Rp. 1,03 milyar (Grafik 1.23).

1.3.5 Sektor Bangunan

Sektor bangunan pada triwulan I-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 11,08%(yoy), tumbuh relatif moderat

dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan IV-2011 yang tumbuh sebesar 11,49%. Masih tingginya pertumbuhan sektor bangunan di Kaltim disebabkan

oleh semakin meningkatnya

pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, serta bangunan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Pertumbuhan positif sektor bangunan ini searah dengan peningkatan kredit sektor tersebut, dimana kinerja kredit konstruksi berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan ke Kaltim pada triwulan I-2012 mencapai Rp 2,85 trilyun atau tumbuh 20,60% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,52%(yoy).

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan I-2012 mengalami pertumbuhan yang positif mencapai 9,62% (yoy), tumbuh relatif moderat jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV-2011 yang tumbuh sebesar 9,72%. Faktor pendorong pertumbuhan positif sektor perdagangan, hotel, dan restoran pada triwulan ini adalah meningkatnya permintaan masyarakat terutama permintaan terhadap hotel dan restoran akibat peningkatan kegiatan ekonomi dan investasi di Kaltim (Grafik 1.25).

Faktor yang menahan pertumbuhan salah satunya adalah pelambatan pertumbuhan kredit lokasi proyek yang disalurkan untuk sektor perdagangan, hotel,

Grafik 1.24 Kredit Konstruksi

(28)

18

restoran di Kaltim pada triwulan I-2012 mencapai Rp. 8,97 trilyun, mengalami pertumbuhan sebesar 13,44%(yoy), melambat dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 20,55% (yoy) (Grafik 1.26).

Grafik 1.25 Indeks Sektor PHR

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.26 Kredit Perdagangan Sumber : LBU Bank Indonesia

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan I-2012 mengalami pertumbuhan sebesar 10,94%(yoy), melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV-2011 yang sebesar 10,94%. Faktor penyebab pelambatan pertumbuhan sektor ini adalah berkurangnya aktivitas perjalanan masyarakat dari dan keluar Kaltim pada awal tahun 2012.

Melambatnya pertumbuhan

sektor pengangkutan dan

komunikasi terutama terlihat dari

perkembangan Indeks jumlah

penumpang angkutan udara di

Kaltim yang menunjukkan

pelambatan di triwulan I-2012

(Grafik 1.27). Begitu pula

peningkatan arus penumpang dan arus barang angkutan laut yang juga

pertumbuhannya lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya. Grafik 1.27 Penumpang Angkutan Udara

(29)

19 1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada triwulan I-2012 ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,18% (yoy), lebih rendah

jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan IV-2011 sebesar 13,42%. Faktor positif yang masih mendukung sektor keuangan dan jasa perusahaan pada triwulan I-2012 ini ditunjukkan oleh penyaluran kredit perbankan berlokasi di Kaltim dimana penyaluran kredit mencapai Rp. 42,84 trilyun, atau tumbuh sebesar 2,98% (qtq) dari triwulan sebelumnya yang mencapai Rp. 41,60 trilyun. Apabila dilihat pertumbuhan secara tahunan, perkembangan kredit meningkat 26,49% (yoy), sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 27,88%(yoy) (Grafik 1.28).

1.3.9 Sektor Jasa-jasa

Sektor ini pada periode laporan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 11,24%, relatif moderat dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan IV-2011 sebesar 11,27% (yoy). Pertumbuhan positif kinerja pada sektor jasa ini dipengaruhi oleh meningkatnya beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Kaltim dan semakin meningkatnya kegiatan investasi di Kaltim.

Grafik 1.28 Perkembangan Kredit Kaltim

(30)

20

BOKS

1.

PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN KALIMANTAN TIMUR

Kalimantan Timur sebagai provinsi yang terdiri dari 14 kabupaten/kota tidak hanya memiliki lahan darat yang luas dan potensial, tapi juga mempunyai potensi perikanan dan kelautan yang sangat prospektif. Potensi tersebut diantaranya terdiri dari :

1. Wilayah Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia sepanjang laut Sulawesi seluas 2,75 juta Ha. 2. Wilayah penangkapan di pantai seluas 12,00 juta Ha.

3. Hutan mangrove yang dapat dikonversi untuk budidaya air payau seluas 91,38 ribu Ha. 4. Perairan umum seluas 2,77 juta Ha.

Dari sisi permintaan, apabila dilihat tingkat konsumsi ikan masyarakat Kaltim ternyata juga sudah jauh berada diatas rata-rata konsumsi ikan nasional. Jika standar nasional konsumsi ikan sekitar 32,97 kilogram (kg) perkapita pertahun, maka realitas konsumsi ikan masyarakat Kaltim pada tahun 2011 telah mencapai 58,47 kg perkapita pertahun (meningkat tinggi dari 49,27 Kg perkapita pertahun di 2010). Peningkatan permintaan komoditas perikanan yang cukup tinggi juga ditunjukkan oleh sering munculnya komoditas perikanan sebagai 10 besar andil inflasi selama tiga tahun terakhir, diantaranya komoditas ikan layang, kembung, trakulu, gabus, bandeng, sampai komoditas udang basah. Selain permintaan produksi ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Kaltim, permintaan komoditas perikanan untuk ekspor baik ke daerah lain maupun ke luar negeri juga cukup tinggi. Hal ini dikonfirmasi oleh hasil liaison Bank Indonesia Provinsi Kaltim pada April 2012 ke salah satu unit usaha produksi budidaya dan pengepul udang, bandeng, dan kepiting di kota Tarakan yang menyatakan tidak dapat memenuhi peningkatan permintaan dari beberapa perusahaan coldstorage di Tarakan dan Surabaya yang terus menunjukkan tren peningkatan mulai tahun 2005. Pengusaha budidaya hanya dapat meningkatkan kapasitas produksi rata-rata 10% per tahun untuk mengimbangi peningkatan permintaan. Berdasarkan beberapa latar belakang potensi perairan dan tingginya permintaan komoditas perikanan Kaltim tersebut maka potensi subsektor perikanan di Kaltim layak untuk dikembangkan menjadi subsektor unggulan.

Secara umum potensi perikanan Kalimantan Timur terdiri dari beberapa jenis : 1. Potensi perikanan demersal1, terdapat jenis ikan kakap, kerapu, bawal, lidah,

baronang, cucut, hiu, pari, kuro, kakap merah, udang barong, udang windu, udang dogol.

2. Potensi perikanan pelagis2, terdapat jenis ikan kembung, layang, selar, tenggiri, kuwe, tembang, cumi-cumi, dan sotong.

3. Potensi perikanan lainnya terdapat jenis teripang, ubur-ubur, rajungan.

1

Perikanan demersal adalah perikanan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap ikan dasar seperti trawl dasar (bottom trawl), jaring insang dasar (bottom gillnet), rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya.

2

Perikanan pelagis adalah salah satu sumberdaya perikanan yang umumnya hidup pada lapisan permukaan dan terdiri dari banyak spesies yang ukuran badannya relatif tetap kecil meskipun telah dewasa.

(31)

21

Dari beberapa jenis komoditi tersebut yang cukup prospektif memiliki nilai jual tinggi dan menonjol untuk dikembangkan adalah budidaya udang air payau dan budidaya laut ikan kerapu, sedangkan untuk perairan ZEEI memiliki potensi ikan tuna dan perikanan demersal lainnya. Adapun jika dilihat wilayah kabupaten/kota di Kaltim yang cukup tinggi memproduksi perikanan laut adalah Kutai Kartanegara, Berau, Paser, dan Samarinda, sedangkan produksi perikanan darat terbesar berasal dari Kutai Kartanegara, Nunukan, dan Paser (Grafik B1.1 dan Grafik B1.2). Sementara itu jika dilihat peningkatan produksi perikanan total Kaltim terus mengalami tren peningkatan dimana pada tahun 2010 mencapai 306,62 ribu ton atau meningkat 29,17% dari tahun sebelumnya (Grafik B1.3), sementara produksi tahun 2011 diperkirakan lebih dari 400 ribu ton atau meningkat 32,08% (yoy).

Grafik B1.1 Produksi Perikanan Laut Sumber : Kaltim Dalam Angka 2011

Grafik B1.2 Produksi Perikanan Darat Sumber : Kaltim Dalam Angka 2011

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 0 100 200 300 400 2006 2007 2008 2009 2010 yoy

ribu ton Produksi growth

Grafik B1.3 Produksi Perikanan Kaltim 2006-2010 Sumber : Kaltim Dalam Angka 2011

Untuk meningkatkan produksi peternakan, salah satu program yang dicanangkan pemerintah provinsi adalah program 500 ribu keramba, dengan realisasi hingga 2011 berjumlah 150.823 keramba, sehingga terjadi peningkatan dari realisasi tahun 2009 sebanyak 18.133 keramba dan 2010 sebanyak 45.438 keramba. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan daerah terbanyak realisasi kerambanya yaitu 85.356 keramba, kemudian kabupaten Berau 15.246 keramba, Kutai Barat 12.852 keramba, dan Paser 10.500 keramba. Program lainnya adalah pemberian bantuan dana Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)kepada

(32)

22

kelompok pembudidaya ikan di Kaltim. Penerima bantuan tahun ini meningkat, dari tahun sebelumnya hanya 29 kelompok kini menjadi 73 kelompok yang berasal dari 11 kabupaten/kota se-Kaltim.

Selain peningkatan produksi budidaya perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan akan terus mendorong pengembangan sektor industri perikanan dengan pengiriman hasil produksi ikan. Kaltim sengaja tidak melakukan ekspor ikan utuh dengan pertimbangan faktor keuntungan dengan nilai tambah yang ada, maka dapat memperoleh keuntungan berlipat. Pengembangan industri perikanan, selain meningkatkan nilai tambah juga akan meningkatkan serapan tenaga kerja dalam proses produksi yang kemudian juga akan berdampak terhadap pengurangan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kaltim.

(33)

23

EV

E

VA

A

L

L

UA

U

A

SI

S

I

P

PE

ER

RK

KE

EM

MB

BA

A

NG

N

G

AN

A

N

I

IN

NF

F

L

L

AS

A

SI

I

K

K

AL

A

L

IM

I

M

AN

A

N

TA

T

AN

N

T

TI

IM

MU

U

R

R

2.1 Gambaran Umum

Laju perkembangan perubahan harga barang dan jasa tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan I-2012 menunjukkan penurunan. Inflasi Kalimantan Timur triwulan I-2012 yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), tercatat sebesar 5,78% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV-2011 sebesar 6,34% (yoy). Namun laju Inflasi Kaltim ini masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 3,97% (yoy).

Berdasarkan kelompok

komoditas, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 16,48% (yoy); diikuti oleh kelompok

sandang sebesar 9,41%, dan

kelompok bahan makanan sebesar

6,49%. Sementara kelompok

transportasi, komunikasi dan jasa keuangan merupakan kelompok komoditas yang mengalami tingkat

inflasi terendah, yaitu sebesar 1,85% (Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan I-2012

KELOMPOK III-2011 IV-2011 I-2012 qtq yoy qtq yoy qtq yoy

U M U M 2.00 6.58 0.25 6.34 2.13 5.78

BAHAN MAKANAN 0.05 3.71 -0.80 4.27 5.62 6.49 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, TBK 1.20 7.01 0.90 6.54 1.06 4.29

PERUMAHAN 1.38 7.60 0.81 7.11 1.39 5.07

SANDANG 6.15 12.85 -0.01 10.48 0.65 9.41

KESEHATAN 0.74 4.62 0.74 4.08 0.86 3.58

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 13.56 17.93 0.47 16.67 1.02 16.48 TRANSPORT & KOMUNIKASI 1.34 3.40 -0.10 3.10 -0.11 1.85

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Grafik 2.1 Laju Inflasi Kaltim & Nasional (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

0 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 2010 2011 2012

(34)

24

Identifikasi awal terhadap peningkatan laju inflasi tahunan Kaltim menunjukkan bahwa kelompok volatile food pada akhir triwulan I-2012 mengalami inflasi sebesar 6,55%(yoy), meningkat jika dibandingkan inflasi volatile food di triwulan IV-2011 yang sebesar 4,10%(yoy) (Grafik 2.2). Secara bulanan pergerakan inflasi volatile food

pada triwulan I-2012 terjadi inflasi pada bulan Januari (inflasi 5,55%) dan Maret (inflasi 0,44%), sedangkan deflasi terjadi pada bulan Februari sebesar -0,22%(mtm) (Grafik 2.3). Inflasi volatile food pada triwulan I-2012 disebabkan oleh peningkatan harga komoditas ikan segar (layang, tongkol, bandeng), daging segar (daging ayam), dan sayur-sayuran (kacang panjang, tomat sayur, cabe rawit) akibat berkurangnya jumlah pasokan.

Selain itu peningkatan juga terjadi pada kelompok inflasi inti yang disebabkan oleh meningkatnya harga sub kelompok perumahan karena peningkatan harga semen dan biaya sewa rumah/kontrak rumah yang terjadi pada bulan Januari dan Februari 2012 terutama di kota Samarinda dan Balikpapan.

Grafik 2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Grafik 2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

0 2 4 6 8 10 12 14 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2010 2011 2012

(% yoy) CPI core volatile food administered

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2010 2011 2012

(35)

25

Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan laporan terjadi di Balikpapan yakni sebesar 6,17% (yoy), diikuti oleh kota Samarinda dan Tarakan masing-masing sebesar 5,56% (yoy) dan 5,41% (yoy). Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Inflasi Kaltim pada triwulan I-2012 dari sisi permintaan dan penawaran, antara lain :

 Dari sisi permintaan, meningkatnya permintaan masyarakat terjadi pada bulan Januari yang didorong oleh peningkatan upah minimum provinsi/kabupaten/kota sehingga meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat.

 Dari sisi penawaran, masih adanya keterbatasan pasokan beberapa komoditas bahan makanan seperti beberapa jenis ikan segar, daging ayam, dan sayur-sayuran akibat gelombang tinggi sehingga mengganggu produksi nelayan ikan dan mengganggu kelancaran distribusi barang dari sentra produksi di Jawa dan Sulawesi.

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq)

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq)

Laju perkembangan harga komoditas barang dan jasa triwulanan di Kota Samarinda pada triwulan I-2012 mencapai 2,13% (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi pada triwulan IV-2011 yang sebesar -0,21% (qtq). Kelompok komoditas bahan makanan mengalami inflasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 5,92% (qtq). Beberapa komoditas yang harganya mengalami peningkatan pada kelompok ini di kota Samarinda antara lain peningkatan harga ikan segar (layang, tongkol, kembung, dan gabus), harga daging ayam ras, harga beras, serta peningkatan harga sayur-sayuran seperti kacang panjang, tomat sayur, dan cabe rawit (Tabel 2.2 dan Tabel 2.3).

Tabel 2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Samarinda

KELOMPOK I-11 II-11 III-11 IV-11 I-12

U M U M 2.77 1.19 2.36 -0.21 2.13

BAHAN MAKANAN 2.25 2.59 2.57 -1.90 5.92

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, TEMBK. 3.76 0.43 0.96 0.79 0.79

PERUMAHAN 5.45 0.27 1.30 0.68 1.53

SANDANG 0.90 2.27 8.45 0.45 0.26

KESEHATAN 0.56 1.16 0.52 0.60 0.86

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.03 2.02 6.87 0.90 0.16 TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.83 0.33 0.96 -0.85 0.21

(36)

26

Laju inflasi terbesar kedua terjadi pada kelompok komoditas perumahan yaitu sebesar 1,53% (qtq) yang disebabkan karena peningkatan harga semen, serta peningkatan biaya sewa dan kontrak rumah, diikuti laju inflasi kelompok kesehatan (0,86%) dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,79%).

Tabel 2.3 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Samarinda

JANUARI FEBRUARI MARET

KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL

DAGING AYAM RAS 0.36 UDANG BASAH 0.10 LAYANG 0.33 LAYANG 0.17 EMAS PERHIASAN 0.09 SEWA RUMAH 0.11 KACANG PANJANG 0.09 JAGUNG MANIS 0.08 CABE RAWIT 0.06 TONGKOL 0.08 BERAS 0.07 KEMBUNG/GEMBUNG 0.05 BERAS 0.07 ROTI MANIS 0.06 UDANG BASAH 0.04

GABUS 0.07 SEWA RUMAH 0.05 BERAS 0.03

TOMAT SAYUR 0.06 TONGKOL 0.04 LEMARI PAKAIAN 0.02 NANGKA MUDA 0.06 SEMEN 0.04 CABE MERAH 0.02

KONTRAK RUMAH 0.06 BANDENG 0.04 SEMEN 0.01

KEMBUNG/GEMBUNG 0.05 TELUR AYAM RAS 0.04 TELUR AYAM RAS 0.01

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (qtq)

Perkembangan barang dan jasa secara triwulanan di kota Balikpapan pada triwulan I-2012 tercatat sebesar 2,11% (qtq), berbeda arah jika dibandingkan dengan triwulan IV-2011 yang mengalami deflasi sebesar -0,18% (qtq). Kelompok komoditas yang mengalami inflasi adalah bahan makanan yang mengalami inflasi 5,86% karena peningkatan harga ikan segar (layang, tongkol, bawal), daging ayam ras, dan beberapa komoditas sayur-sayuran seperti tomat sayur, kacang panjang, bayam, dan cabe rawit (Tabel 2.4 dan Tabel 2.5).

Tabel 2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan KELOMPOK I-11 II-11 III-11 IV-11 I-12

U M U M 2.38 2.15 1.98 -0.18 2.11

BAHAN MAKANAN 4.05 3.19 -2.08 -2.22 5.86

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, TEMBK. 3.02 1.57 1.55 0.94 1.30

PERUMAHAN 1.48 3.01 1.35 0.71 0.78

SANDANG 3.30 2.27 2.95 -0.48 1.52

KESEHATAN 1.53 1.50 0.48 0.63 0.78

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.94 0.61 18.62 0.05 1.18 TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.89 0.38 2.07 0.11 0.20

(37)

27

Inflasi juga terjadi pada kelompok sandang karena adanya peningkatan harga emas perhiasan pada bulan Februari 2012. Selain itu peningkatan laju inflasi juga terjadi pada kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 1,30% (qtq) karena peningkatan harga mie, nasi, dan teh manis, serta kenaikan harga kelompok perumahan (0,78%) dan kelompok kesehatan (0,78%).

Tabel 2.5 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Balikpapan

JANUARI FEBRUARI MARET

KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL

DAGING AYAM RAS 0.58 BERAS 0.24 CABE RAWIT 0.16 KACANG PANJANG 0.38 LAYANG 0.11 LAYANG 0.07 TOMAT SAYUR 0.27 REKREASI 0.09 BAWAL 0.05 TONGKOL 0.13 EMAS PERHIASAN 0.04 BERAS 0.04

SEMEN 0.10 SEMEN 0.04 KAKAP MERAH 0.04

KEMBUNG/GEMBUNG 0.09 BAYAM 0.02 NASI 0.03 SELAR 0.05 BANDENG 0.02 T E H MANIS 0.03 BANDENG 0.04 KONTRAK RUMAH 0.02 TRAKULU 0.03

NASI 0.04 MIE 0.02 UDANG BASAH 0.02

TOMAT BUAH 0.03 KENTANG 0.02 TONGKOL 0.02

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq)

Perkembangan harga barang jasa secara triwulanan di kota Tarakan pada triwulan I-2012 mengalami inflasi sebesar 2,17% (qtq), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan IV-2011 yang mengalami inflasi sebesar 3,03% (qtq) (Tabel 2.6 dan Tabel 2.7) .

Tabel 2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan

KELOMPOK I-11 II-11 III-11 IV-11 I-12

U M U M 3.16 -0.77 0.91 3.03 2.17

BAHAN MAKANAN 5.52 -5.74 -2.54 7.18 4.03 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, TEMBK. 2.07 1.88 1.11 1.13 1.39

PERUMAHAN 1.28 1.06 1.71 1.57 2.60

SANDANG -0.04 3.46 6.03 -0.63 -0.14

KESEHATAN 3.73 0.47 2.13 1.53 1.07

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 6.42 -0.19 14.10 1.07 3.07 TRANSPORT & KOMUNIKASI 2.74 3.02 0.53 1.78 -2.07

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 4,03% (qtq) akibat peningkatan harga beras, sayur-sayuran

(38)

28

(kacang panjang, bayam, cabe rawit), ikan segar (layang, bandeng), dan telur ayam ras. Inflasi yang cukup tinggi lainnya terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 3,07% (qtq) akibat kenaikan biaya jaringan saluran yang cukup tinggi pada bulan Februari.

Tabel 2.7 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Tarakan

JANUARI FEBRUARI MARET

KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL KOMODITI ANDIL

KACANG PANJANG 0.40 BAYAM 0.12 CABE RAWIT 0.24 DAGING AYAM RAS 0.21 BIAYA JARINGAN SAL.TV 0.11 LAYANG 0.22

SEWA RUMAH 0.16 SAWI HIJAU 0.11 SENG 0.08

SEMEN 0.15 BERAS 0.09 NASI 0.06

BAYAM 0.15 KACANG PANJANG 0.08 BERAS 0.06

LAYANG 0.15 ROKOK KRETEK 0.07 BAWAL 0.05

TOMAT SAYUR 0.10 BANDENG 0.06 KAKAP PUTIH 0.03 PAPAN 0.07 TELUR AYAM RAS 0.05 MIE KERING INSTANT 0.03 KANGKUNG 0.06 ROKOK KRETEK FILTER 0.04 CABE MERAH 0.03 TELUR AYAM RAS 0.05 TAHU MENTAH 0.03 TAHU MENTAH 0.03

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.3 Inflasi Tahunan (yoy)

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda

Laju inflasi kota Samarinda secara tahunan pada triwulan I-2012 tercatat sebesar 5,56% (yoy), atau lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 6,23% (yoy). Kelompok komoditas dengan laju inflasi terbesar adalah kelompok komoditas sandang 11,70%(yoy), diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 10,19% (yoy), diikuti oleh kelompok komoditas bahan makanan 9,33% (yoy) (Tabel 2.8).

Tabel 2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa

KELOMPOK I-11 II-11 III-11 IV-11 I-12

U M U M 7.73 8.21 7.26 6.23 5.56

BAHAN MAKANAN 11.02 12.21 6.89 5.55 9.33 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, TEMBK. 6.33 7.58 7.67 6.04 3.01

PERUMAHAN 9.86 9.31 8.23 7.83 3.82

SANDANG 10.14 9.33 15.22 12.40 11.70

KESEHATAN 5.00 5.04 3.21 2.86 3.18

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 3.19 5.22 9.32 10.05 10.19 TRANSPORT & KOMUNIKASI 1.82 2.09 2.17 1.27 0.65

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 1.2 Kepemilikan rekening bank usia 15 tahun ke atas berdasarkan karakteristik individu di Indonesia dan East Asia Pacific (EAP) tahun 2011 (persen)

Melihat permasalahan yang dihadapi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, sangat memerlukan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan kerja yang optimal, untuk itu perlu dilakukan

Saat awal generator mendapat putaran seting yang diberikan pada kontroller berupa input tegangan arus searah yang besarnya sesuai dengan seting besar teganan yang diperlukan

“Dorongan untuk mencapai lebih banyak output kerja untuk mencapai pembayaran lebih banyak terutama dipengaruhi oleh pentingnya relatif banyak uang bagi pihak yang

Indikator keterampilan proses yang ingin ditingkatkan dalam praktikum biologi umum ini yaitu ada 6 indikator, data rincian indikator keterampilan proses dapat dilihat di

membran dengan metode ini adalah polimer yang digunakan harus larut pada. pelarutnya atau

Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah untuk membuat Aplikasi Pemesanan Bahan Kimia Pertanian pada CV.. Gilang Perkasa Berbasis

Pada sistem kardiovaskuler dapat meningkatkan curah jantung, memperbaiki kontraksi miokardial, kemudian menguatkan otot jantung, menurunkan tekanan darah, memperbaiki aliran