• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan Bootstrap (Studi Kasus : PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan Bootstrap (Studi Kasus : PT."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen

Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan

Bootstrap

(Studi Kasus : PT. Pura Barutama)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Andre Maureen Pudjajana (672013055)

Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2017

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Manajemen

Proyek Menggunakan Framework CodeIgniter dan

Bootstrap

(Studi Kasus : PT. Pura Barutama)

1) Andre Maureen Pudjajana, 2) Ramos Somya

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: 1) 672013055@student.uksw.edu, 2) ramos.6005@gmail.com

Abstract

Pura Bangunan Unit is one of unit in PT. Pura Barutama is in charge of handling to build new buildings or renovation of buildings. Memo process request to build new buildings or renovation of buildings of the units are still processed by requesting to Pura Bangunan Unit to create a new memo Unit. In addition, the project management process is often inaccurate and real time. It is inefficient and ineffective because requesting memo takes 1-2 days, sometimes collected memo files are missing, and monitoring results are not optimal. In this research, the design and implementation management project application using CodeIgniter and Bootstrap framework. The results showed that the application help and accelerate units of PT. Pura Barutama to request a memo from 1-2 days to 2-3 minutes, memo files can be stored safely, and management process can be done gradually so that the monitoring results are accurate and real time.

Keywords: Management Project, Pura Bangunan Unit, PT. Pura Barutama, CodeIgniter Framework, Bootstrap Framework

Abstrak

Unit Pura Bangunan merupakan salah satu unit di PT. Pura Barutama yang bertugas untuk menangani pembangunan gedung baru atau renovasi gedung. Proses permintaan memo untuk pembangunan gedung baru atau ronovasi gedung dari unit-unit masih diproses dengan meminta unit Pura Bangunan membuat memo untuk pekerjaan tersebut. Selain itu, dalam manajemen proses pengerjaan proyek seringkali tidak akurat dan real time. Hal tersebut tidak efisien dan efektif karena proses permintaan memo membutuhkan waktu 1-2 hari, berkas memo yang dikumpulkan kadang hilang, dan hasil monitoring tidak optimal. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan implementasi aplikasi manajemen proyek menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap. Hasil pengujian aplikasi menunjukkan bahwa aplikasi tersebut mempermudah dan mempercepat unit-unit PT. Pura Barutama untuk melakukan permintaan memo dari 1-2 hari menjadi 2-3 menit, berkas memo akan tersimpan dengan aman, dan proses manajemen dapat dilakukan secara bertahap sehingga hasil monitoring akurat dan real time.

Kata Kunci: Manajemen Proyek, Unit Pura Bangunan, PT. Pura Barutama, Framework

CodeIgniter, Framework Bootstrap.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

(7)

2 1. Pendahuluan

PT. Pura Barutama atau disebut sebagai Pura Group merupakan perusahaan yang bergerak di beberapa bidang usaha, diantaranya yaitu percetakan, pengepakan, pembuatan kertas, konversi, rekayasa, anti pemalsuan, dan teknologi kartu elektronik & label. Pura Group memiliki 27 unit dan beberapa unit khusus yang saling terintergrasi dalam menjalankan berbagai bidang usaha dan tersebar pada lima kawasan berbeda di Kudus, Jawa Tengah [1].

Unit Pura Bangunan merupakan salah satu unit Pura Group yang bertugas untuk membuat bangunan baru dan renovasi bangunan. Namun hingga saat ini, permintaan untuk membangun bangunan baru atau renovasi bangunan dari berbagai unit masih diproses dengan melakukan request pembuatan memo ke Pura Bangunan kemudian mengambil berkas memo di Pura Bangunan untuk disetujui oleh bagian umum, cost control, dan pimpinan unit tersebut. Selanjutnya dikumpulkan kembali berkas memo tersebut ke Pura Bangunan. Kemudian dalam monitoring pembuatan pra Rencana Anggaran Biaya (RAB), rancangan gambar bangunan, RAB, Surat Keputusan Kerja (SPK), ketersediaan material, hingga progress pelaksanaan pembangunan oleh admin dan pimpinan unit seringkali tidak akurat dan real time. Hal tersebut tidak efisien dan efektif karena proses request pembuatan memo membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari, memo yang telah dikumpulkan ke Pura Bangunan terkadang hilang, dan monitoring proyek tidak optimal. Unit Pura Bangunan melakukan inovasi dengan melakukan request ke unit khusus Management Information System (MIS) yang bertugas dalam penanganan masalah teknologi informasi Pura Group untuk membuat aplikasi yang dapat memudahkan berbagai unit dalam melakukan request dan monitoring.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dapat diketahui rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplematasikan aplikasi manajemen proyek menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap untuk unit Pura Bangunan, PT. Pura Barutama. Aplikasi tersebut dibangun menggunakan framework CodeIgniter sebagai back-end karena CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP yang menggunakan MVC (Model, View,

Controller) sehingga pembuatan aplikasi menjadi lebih terstruktur dan lebih aman

karena tidak berhubungan langsung dengan database. Sedangkan untuk front-end menggunakan framework Bootstrap karena Bootstrap merupakan salah satu

framework CSS yang membuat tampilan web menjadi responsif. Database yang

digunakan adalah MySQL karena lebih sederhana dalam penggunaannya dan dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan.

Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pembuatan aplikasi manajemen proyek maka dibutuhkan batasan agar sistem yang dibangun tidak menyimpang dari permasalahan dalam sistem aplikasi manajemen proyek. Adapun batasan masalahnya yaitu proses manajemen proyek tidak menggunakan algoritma tertentu, hanya terdapat tiga user (administrator, admin unit, dan pimpinan unit), memo hanya dapat disimpan dalam bentuk PDF, dan tidak membahas keamanan jaringan. Pembuatan aplikasi manajemen proyek ini diharapkan dapat mengefisienkan waktu dan mempermudah penanganan dan monitoring proyek oleh pihak Pura Bangunan dan unit yang melakukan request sehingga progres menjadi akurat dan real time.

(8)

3 2. Kajian Pustaka

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian pertama membahas tentang aplikasi manajemen proyek berbasis web menggunakan framework CodeIgniter. Aplikasi tersebut bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan konsultan TI yang menangani proyek-proyek perusahaan. Aplikasi tersebut juga membantu konsultan TI dan perusahaan dalam melihat biaya pembangunan, dokumen proyek, tanggal mulai proyek, dan tanggal selesai proyek [2].

Penelitian kedua membahas tentang aplikasi manajemen proyek online bisnis menggunakan Microsoft Project. Aplikasi tersebut bertujuan untuk membantu memonitor transaksi secara real time, mempermudah proses jual beli, dan membantu nasabah dalam memantau terhadap history transaksi [3].

Penelitian ketiga membahas tentang aplikasi manajemen proyek menggunakan Microsoft Visual Basic 2008 di PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo. Tujuan dari aplikasi ini adalah membantu perusahaan dalam menentukan biaya bahan baku pembangunan proyek dan dapat menghasilkan laporan pengerjaan proyek dengan lebih akurat dan tepat waktu [4].

Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini berbasis web menggunakan framework CodeIgniter dan Bootstrap dan berfokus pada monitoring proyek secara khusus oleh unit Pura Bangunan dan unit yang melakukan request tanpa ada perhitungan biaya material.

Manajemen merupakan proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi [5]. Sedangkan proyek merupakan upaya temporer untuk menghasilkan produk, jasa, atau hasil yang tertentu/unik. Kata temporer membedakan proyek dengan pekerjaan rutin. Proyek bersifat temporer artinya waktu berlangsung dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan yang dilakukan dan tim yang dibentuk [6]. Jadi, manajemen proyek merupakan suatu proses pelaksanaan pekerjaan secara bertahap dengan batas waktu tertentu yang diawasi dari awal hingga selesai untuk mencapai suatu hasil.

PHP atau Hypertext Preprocessor pertama kali diciptakan seorang kebangsaan Denmark bernama Rasmus Lerdorf pada 1995. PHP merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan dieksekusi di dalam

server untuk selanjutnya ditransfer dan dibaca oleh client. Untuk itu, dalam

mengeksekusi PHP dibutuhkan web server. Beberapa contoh web server yaitu WampServer, Apache, dan Xampp. [7].

Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang membentuk

aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website, kita harus mengikuti aturan dari framework tersebut. Penggunaan framework bertujuan agar waktu pembuatan website menjadi lebih singkat dan pembuatan alur kode program lebih terarah [8].

CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang berupa kumpulan folder dan file PHP, JavaScript, CSS, TXT, dan file berbasis web lainnya dengan setting tertentu untuk menggunakannya dan menyediakan library dan helper yang dapat dimanfaatkan di dalam pemrograman PHP. CodeIgniter tergolong framework dengan ukuran kecil dan cukup mudah dikuasai [9]. CodeIgniter membutuhkan

(9)

4

CodeIgniter juga dikenal sebagai salah satu framework PHP yang menerapkan konsep MVC (Model, View, Controller). Salah satu manfaat konsep MVC adalah memisahkan kode program dengan pengelolaan database. Model berhubungan dengan database dimana di dalam model terdapat class dan fungsi untuk mengambil, menambah, mengubah, dan menghapus data suatu aplikasi. View berfungsi untuk memberikan tampilan aplikasi ke user. Sedangkan controller berfungsi sebagai jembatan penghubung antara view dan model.

Bootstrap merupakan salah satu framework CSS yang sering digunakan untuk memperindah tampilan suatu website. Tujuan dari Boostrap adalah mempercepat pekerjaan. Framework ini sering digunakan oleh front-end

programmer namun tidak menutup kemungkinan juga apabila digunakan oleh back-end programmer. Kelebihan dari Bootstrap ini adalah tidak hanya membuat

tampilan yang statis namun dapat membuat tampilan dinamis dan beberapa animasi dengan bantuan plugin JavaScript. Selain itu juga, Bootstrap mendukung untuk membuat web responsif, yaitu tampilan akan berubah ukurannya tergantung pada resolusi layar device yang digunakan oleh user [10].

MySQL merupakan salah satu database yang sering digunakan. MySQL diciptakan oleh perusahaan MySQL AB di Swedia. Nama-nama yang berjasa dalam menciptakan MySQL adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius. Database ini tersebar luas secara gratis karena memiliki lisensi GNU General Public License. Selain itu juga, MySQL dapat tersinkronisasi dengan beberapa bahasa pemrograman seperti PHP, Java, C++, C#, Python, dan Ruby [7].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui 5 tahapan penelitian yaitu : 1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data. 2) Perancangan sistem. 3) Perancangan aplikasi / program. 4) Implementasi dan pengujian sistem serta analisis hasil pengujian. 5) Penulisan laporan hasil penelitian [11]. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Berdasarkan Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tahap pertama yaitu analisis dan pengumpulan

(10)

5

data dimana peneliti melakukan wawancara dengan Pak Hari sebagai programmer

web di MIS PT. Pura Barutama tentang aplikasi yang akan dibuat. Berdasarkan

hasil wawancara dengan Pak Hari bahwa MIS sedang mendapatkan order dari unit Pura Bangunan untuk membuat aplikasi manajemen proyek berbasis web. Unit Pura Bangunan melakukan order karena proses manajemen proyek masih dilakukan dengan unit harus melakukan request pembuatan memo ke unit Pura Bangunan kemudian mengambil berkas memo tersebut di unit Pura Bangunan lalu ditandatangani oleh bagian umum, cost control, dan pimpinan unit dan dikumpulkan ke unit Pura Bangunan untuk diproses ke tahap selanjutnya. Selain itu, dalam monitoring proses pengerjaan masih terbatas. Hal tersebut tidak efektif dan efisien karena proses request memo membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari, memo yang telah dikumpulkan ke Pura Bangunan terkadang hilang, dan monitoring proyek tidak optimal. Tahap kedua, ketiga, dan keempat dilakukan perancangan sistem manajemen proyek mengunakan metode Prototype. Sedangkan tahap kelima dilakukan penulisan artikel ilmiah atau laporan penelitian. Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Prototype. Metode prototype merupakan metode pengembangan sistem yang dilakukan secara iteratif dengan mementingkan kebutuhan client. Pengembang saling berinteraksi dengan Pak Hari selaku programmer yang menangani proyek dari unit Pura Bangunan untuk mendapatkan data-data kebutuhan aplikasi yang diinginkan oleh unit Pura Bangunan. Setelah data-data terkumpul, dilakukan pembuatan prototype sementara secara cepat. Kemudian

prototype akan terus dikembangkan hingga sesuai dengan kebutuhan unit Pura

Bangunan. Tahap-tahap yang dilakukan pada metode prototype ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Metode Prototype [12]

Tahap pengumpulan data dilakukan agar mengetahui permasalahan dan kebutuhan sistem. Berdasarkan wawancara dengan Pak Hari didapatkan informasi tentang aplikasi yang diinginkan oleh unit Pura Bangunan yaitu aplikasi tersebut berbasis web agar dapat diakses secara online dari semua unit PT. Pura Barutama. Kemudian terdapat tiga user yaitu pegawai Pura Bangunan sebagai administrator utama, pegawai masing-masing unit sebagai admin unit, dan pimpinan unit. Administrator utama bertugas untuk mengkonfirmasi memo dan menambahkan proses pengerjaan proyek dari awal hingga akhir. Admin dari setiap unit bertugas

(11)

6

untuk membuat memo pembangunan gedung baru atau renovasi gedung secara

online ke unit Pura Bangunan. Sedangkan pimpinan unit bertugas memberi

konfirmasi jika pekerjaan sudah selesai.

Unit Pura Bangunan juga memberikan flowchart untuk aplikasi yang diinginkan. Flowchart tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Flowchart Manajemen Proyek

Gambar 3 menunjukkan flowchart untuk aplikasi manajemen proyek. Awalnya, unit yang akan membangun gedung atau renovasi gedung melakukan

request ke unit Pura Bangunan dengan mengisi form memo online. Memo tersebut

akan dicek oleh administrator. Jika Pura Bangunan tidak menyetujui maka akan ditolak. Jika disetujui maka ke tahap selanjutnya yaitu membuat pra RAB (Rencana Anggaran Biaya), rancangan gambar bangunan, dan RAB oleh administrator jika dibutuhkan. Pra RAB, rancangan gambar bangunan, dan RAB akan dicek dan disetujui oleh unit yang melakukan request. Setelah RAB disetujui maka unit Pura Bangunan akan menerbitkan Surat Keputusan Kerja (SPK). Kemudian akan dilakukan pengecekan material. Jika material tidak tersedia maka akan proses pengerjaan ditunda hingga material tersedia. Jika material tersedia maka proses pelaksanaan pembangunan atau renovasi dimulai. Selanjutnya pimpinan hanya dapat memberi konfirmasi proyek unit yang telah selesai apabila proses pengerjaan sudah selesai 100%.

Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi manajemen proyek yaitu : analisis perangkat keras yang digunakan adalah processor Intel Core i5, 2.20 GHz, RAM 4 GB, dan Harddisk 500 GB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah sistem operasi Windows 8.1, Notepad++ sebagai text editor, Wampserver sebagai

(12)

7

web server, web browser (dalam penelitian ini digunakan Mozilla Firefox),

Rational Rose untuk pembuatan UML (Unified Modeling Language), dan Microsoft Word 2016 untuk pembuatan flowchart.

Sebelum melakukan pengkodean aplikasi, dilakukan perancangan sistem dalam bentuk UML. UML yang dibuat meliputi use case diagram, activity

diagram, dan class diagram. Berikut ini dijelaskan masing-masing diagram yang

telah dibuat.

Gambar 4 Use Case Diagram Aplikasi Manajemen Proyek

Gambar 4 merupakan use case dari aplikasi manajemen proyek. Aplikasi tersebut memiliki tiga aktor yaitu administrator, admin unit, dan pimpinan unit. Aktor admin unit memiliki hak akses untuk menambah memo baru, mengubah, menghapus, menyimpan PDF, dan menambahkan foto dari memo yang telah dibuat. Administrator memiliki hak akses paling tinggi sehingga administrator bertugas untuk memberi konfirmasi memo yang telah disetujui oleh unit Pura Bangunan. Administrator juga menambah progress pengerjaan projek yang terdiri dari pra RAB, rancangan gambar bangunan, RAB, SPK, ketersediaan material hingga progres pengerjaan setiap harinya. Selain itu, administrator dapat melihat daftar memo dan daftar list pekerjaan dari semua unit. Pimpinan unit bertugas memberi konfirmasi untuk pekerjaan yang sudah 100% selesai dikerjakan. Admin dan pimpinan unit juga dapat melihat daftar memo dan daftar list pekerjaan dari unit tersebut.

(13)

8

Gambar 5 Activity Diagram Pengelolaan Memo oleh Admin Unit

Gambar 5 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses pengelolaan memo oleh admin unit. Hal pertama yang dilakukan adalah login ke sistem terlebih dahulu. Jika login dengan username dan password sudah benar maka sistem akan mengambil daftar memo unit tersebut dan ditampilkan ke tampilan admin unit. Jika username dan password salah maka akan kembali ke tampilan login. Setelah berhasil login, admin unit dapat menambah memo baru untuk pembangunan gedung baru atau renovasi gedung. Admin juga dapat mengubah, menghapus, menambah foto, dan menyimpan memo ke PDF sesuai dengan memo yang telah dibuat sebelumnya. Sistem akan mengelola penambahan atau perubahan memo dan menampilkan kembali daftar memo.

Gambar 6 Activity Diagram Konfirmasi Memo oleh Administrator

Gambar 6 merupakan activity diagram untuk konfirmasi memo dari unit-unit PT. Pura Barutama oleh administrator. Hal pertama yang dilakukan adalah login ke sistem terlebih dahulu. Jika login dengan username dan password sudah benar maka sistem akan mengambil daftar memo semua unit dan ditampilkan ke tampilan

(14)

9

administrator. Jika username dan password salah maka akan kembali ke tampilan

login. Administrator akan memilih memo yang akan dikonfirmasi kemudian sistem

akan menyimpan memo yang telah dikonfirmasi dan menampilkan kembali daftar memo semua unit.

Gambar 7 Activity Diagram Proses Manajemen Proyek oleh Administrator

Gambar 7 merupakan activity diagram yang menunjukkan tahap-tahap manajemen proyek oleh administrator. Setelah berhasil login, dilakukan tahap manajemen proyek terdiri dari Pra RAB, gambar, RAB, SPK, material, dan progres pelaksanaan Jika memerlukan pra RAB maka sistem akan memberi form pra RAB untuk diisi administrator. Sesudah diisi, sistem akan menyimpan dan administrator wajib memberi persetujuan pra RAB tersebut. Setelah pra RAB disetujui atau proyek tersebut tidak memerlukan pra RAB maka sistem akan menampilkan form gambar untuk diisi. Sesudah diisi, sistem akan menyimpan dan administrator wajib memberi persetujuan gambar tersebut. Setelah gambar disetujui atau tidak memerlukan gambar, sistem akan menampilkan form RAB yang wajib diisi. Kemudian Pura Bangunan akan menerbitkan SPK dan administrator akan mengisi pada aplikasi tersebut. Lalu administrator akan mengisi material yang sudah dikirim ke lokasi proyek. Administrator juga akan mengisi progres pengerjaan

(15)

10

proyek setiap harinya. Proyek dinyatakan selesai dari pihak unit Pura Bangunan bila progres sudah 100%.

Gambar 8 Activity Diagram Konfirmasi Proyek Selesai oleh Pimpinan Unit

Gambar 8 merupakan activity diagram untuk mengkonfirmasi proyek yang sudah selesai oleh pimpinan unit. Setelah berhasil login, sistem akan mengambil daftar memo unit tersebut dan ditampilkan ke tampilan pimpinan unit. Pimpinan unit dapat memberi konfirmasi untuk proyek-proyek pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan. Saat memberi konfirmasi, sistem akan mengecek progres proyek terlebih dahulu. Konfirmasi akan berhasil dan status akan disimpan jika progres pengerjaan proyek sudah 100%.

Gambar 9 Class Diagram Aplikasi Manajemen Proyek

Gambar 9 merupakan class diagram yang menunjukkan class model dan class

(16)

11

dengan database. Sedangkan class controller digunakan sebagai penghubung view dan model. Class model terdiri dari 11 class yaitu memo, list, master_prarab, master_gambar, master_rab, keteranganprarab, keteranganrab, keterangangambar, keteranganspk, keteranganspk, keteranganmaterial, keterangankronologis. Sedangkan class controller terdiri dari 2 class yaitu Prosesmemo dan Proseslist.

Class tersebut mengikuti struktur CodeIgniter yang menerapkan konsep MVC.

4. Hasil Implementasi dan Pembahasan

Pengkodean pada CodeIgniter dimulai dengan membuat base URL di config.php yang terletak di dalam folder CodeIgniter. Kode program 1 menunjukkan base URL pada aplikasi manajemen proyek.

Kode Program 1. Base URL pada CodeIgniter

Base URL merupakan link tetap untuk mengakses resources dan link lainnya

yang terdapat dalam aplikasi manajemen proyek. Base URL dalam aplikasi tersebut menggunakan base URL bersifat dinamis yang artinya bahwa ketika link tetap diubah maka base URL akan menyesuaikan dengan link tetap yang baru. Setelah membuat base URL, selanjutnya menghubungkan CodeIgniter dan Bootstrap yang ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 10 Penempatan Folder Bootstrap dalam Folder CodeIgniter

Gambar 10 merupakan struktur penempatan Bootstrap dalam folder CodeIgniter. Bootstrap berada di dalam assets dimana assets tersebut dibuat untuk menampung file atau folder yang berasal dari luar folder CodeIgniter. Setelah melakukan penempatan secara benar maka dilakukan pemanggilan Bootstrap dalam pengkodean CodeIgniter yang dapat dilihat pada Kode Program 2.

Kode Program 2. Pemanggilan Bootstrap dalam CodeIgniter

1. $http = 'http'.((isset($_SERVER['HTTPS'])&&$_SERVER['HTTPS']=='on')?'s':'') . '://';

2. $newurl = str_replace('index.php','', $_SERVER['SCRIPT_NAME']);

3. $config['base_url']= "$http" . $_SERVER['SERVER_NAME'] . "" . $newurl;

1. <head> 2. …

3. <link rel="stylesheet" href="<?php echo

base_url();?>assets/bootstrap/css/ bootstrap.min.css"> 4. …

(17)

12

Kode Program 2 merupakan pemanggilan Boostrap di view CodeIgniter. Agar Bootstrap tersebut dapat digunakan maka perlu mengakses base URL yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian assets merupakan tempat Bootstrap berada. Lalu pemanggilan bootstrap.min.css yang berada didalam folder Bootstrap tersebut. Selanjutnya dilakukan konfigurasi pada CodeIgniter agar dapat terhubung dengan database yang ditunjukkan pada Kode Program 3.

Kode Program 3 Konfigurasi Koneksi Database di CodeIgniter

Kode Program 3 merupakan konfigurasi database yang berisi hostname,

username, password, dan driver. Pada penelitian ini, database yang digunakan

adalah MySQL sehingga driver yang digunakan adalah mysqli. Sedangkan untuk pengaturan route dapat dilihat pada Kode Program 4.

Kode Program 4 Konfigurasi Route CodeIgniter

Route adalah tempat untuk mengatur default controller yang dipanggil

pertama kali ketika aplikasi dijalankan. Default controller pada aplikasi manajemen proyek adalah controller proses. Saat aplikasi dijalankan, controller proses akan menjalankan function index yang mengarah ke halaman login. Gambar 11 merupakan halaman login aplikasi manajemen proyek PT. Pura Barutama.

Gambar 11 Halaman Login Aplikasi Manajamen Proyek PT. Pura Barutama

1. $db['default'] = array( 2. 'hostname' => 'localhost', 3. 'username' => 'root', 4. 'password' => '', 5. 'database' => 'purates1', 6. 'dbdriver' => 'mysqli', 7. 'pconnect' => FALSE,

8. 'db_debug' => (ENVIRONMENT !== 'production'),

9. 'cache_on' => FALSE, 10. 'char_set' => 'utf8', 11. 'dbcollat' => 'utf8_general_ci', 12. 'encrypt' => FALSE, 13. 'save_queries' => TRUE 14. ); 1. $route['default_controller'] = 'proses'; 2. $route['404_override'] = ''; 3. $route['translate_uri_dashes'] = FALSE;

(18)

13

Aplikasi manajemen proyek PT. Pura Barutama memiliki tiga level user yaitu administrator, admin unit, dan pimpinan unit. Ketiga user tersebut memiliki hak akses yang berbeda. Penggunaan aplikasi tersebut dilakukan dengan user harus

login dengan mengisi username dan password secara benar. Gambar 12 merupakan

halaman daftar memo admin unit yang belum dikonfirmasi oleh administrator.

Gambar 12 Halaman Daftar Memo Admin Unit

Admin unit bertugas untuk mengelola memo. Admin unit dapat menambah

memo baru, mengubah memo, menghapus memo, menyimpan memo ke PDF, dan menambah foto untuk melengkapi berkas memo. Selain itu, admin unit dapat memonitoring proyek yang sedang dikerjakan. Gambar 12 merupakan halaman untuk menambah memo baru.

Gambar 12 Halaman Tambah Memo oleh Admin Unit

Setiap pembuatan memo akan mendapatkan nomor memo dimana memo tersebut hanya berlaku untuk satu pekerjaan saja. Jika terdapat lebih dari satu pekerjaan maka admin unit harus membuat memo baru lagi. Proses penambahan memo dapat dilihat pada Kode Program 5.

(19)

14

Kode Program 5 Controller untuk Menambah Memo Baru

Kode Program 5 merupakan fungsi insert memo pada controller Prosesmemo untuk mengambil data input dari view dan memproses input tersebut ke model. Baris 3 merupakan bagian untuk load model memo pada aplikasi tersebut. Masing-masing input user disimpan sesuai dengan nama atribut pada tabel yang dituju. Baris 6 merupakan cara mengambil input nomemo dan disimpan dengan nama no_memo (nama atribut pada tabel t_memo). Semua input user dimasukkan dalam

array dengan nama $data. Baris 12 merupakan pemanggilan fungsi insertmemo di model memo yang berisi array $data dan t_memo sebagai nama tabel. Setelah

melakukan proses insert memo, halaman akan redirect ke fungsi daftarmemo.

Redirect merupakan salah satu fungsi yang disediakan oleh CodeIgniter untuk

mengarahkan user dari halaman satu ke halaman lainnya. Penggunaan redirect membutuhkan helper. Helper dapat diimplementasikan ke dalam fungsi yang dapat dipanggil kapan saja dengan syarat harus helper harus dideklarasikan terlebih dahulu di awal controller. Kode Program 6 merupakan fungsi insertmemo pada

model memo.

Kode Program 6 Model Insertmemo

Berbeda dengan PHP native, CodeIgniter telah menyediakan fungsi-fungsi untuk CRUD (Create, Read, Update, Delete). Fungsi-fungsi tersebut yaitu untuk

create atau insert data menggunakan fungsi insert, untuk read data menggunakan

fungsi get, untuk update data menggunakan fungsi update, dan untuk delete data menggunakan fungsi delete. Fungsi CRUD bertujuan agar CRUD yang dilakukan menjadi singkat dan sederhana karena tidak memerlukan penulisan query yang panjang. Kode program 6 merupakan salah satu implementasi fungsi CRUD CodeIgniter dalam aplikasi manajemen proyek. Model insertmemo berfungsi untuk menambahkan data memo ke dalam tabel t_memo. Baris 3 adalah pemanggilan fungsi insert dengan parameter $table sebagai nama tabel dan $data sebagai array yang menampung data-data input user yang disimpan dengan nama atribut dari tabel t_memo tersebut. Setelah berhasil menambah memo baru, admin unit dapat menyimpan memo tersebut dalam bentuk PDF.

1. class memo extends CI_Model(){

2. function insertmemo($data,$table){

3. $this->db->insert($table,$data);

4. }

5. }

1. class Prosesmemo extends CI_Controller{ 2. public function insertmemo(){

3. $this->load->model("memo"); 4. $this->load->helper("url"); 5. $data = array( 6. "no_memo" => $this->input->post("nomemo"), 7. "tgl_order" => $this->input->post("tglorder"), 8. "unit_pemesanan" => $this->input->post("unit"), 9. "lokasi " => $this->input->post("lokasi"), 10. … 11. ); 12. $this->memo->insertmemo($data,"t_memo"); 13. redirect("Prosesmemo/daftarmemo"); 14. } 15. }

(20)

15

Gambar 13 Tampilan Memo dalam PDF

Gambar 13 merupakan tampilan memo dalam PDF yang dibuat dengan

library MPDF. Library MPDF merupakan library khusus untuk membuat PDF.

MPDF yang digunakan dalam aplikasi ini adalah MPDF versi 6.0. Fungsi untuk unduh memo ke PDF ditunjukkan pada Kode Program 7.

Kode Program 7 Fungsi Unduh Memo ke PDF

Kode program 7 merupakan fungsi untuk mengunduh memo dalam bentuk PDF. Pengunaan library MPDF dimulai dengan pemanggilan library m_pdf. Baris 6 merupakan pemanggilan view yang berisi tampilan PDF yang dibuat menggunakan HTML dan CSS. Baris 11 merupakan pemanggilan fungsi untuk mengunduh memo ke PDF dengan nama PDF yaitu nomor memo.

Administrator bertugas untuk mengkonfirmasi memo dari unit-unit PT. Pura Barutama dan memanajemen proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Dalam memanajemen proyek, administrator harus mengisi progres pengerjaan dari pra RAB, rancangan gambar, RAB, SPK, ketersediaan material, pelaksanaan, dan kronologis setiap harinya. Proses konfirmasi memo dapat dilihat pada Gambar14.

Gambar 14 Konfirmasi Memo oleh Administrator

1. public function cetakmemo(){

2. $this->load->model("memo");

3. $this->load->library('m_pdf');

4. …

5. $data["memo"] = $this->memo->getdetailmemo($id);

6. $sumber = $this->load->view('admin_unit/cetakmemo', $data, TRUE);

7. $pdfFilePath = $no.".pdf"; 8. $pdf = $this->m_pdf->load(); 9. $pdf->AddPage('P'); 10. $pdf->WriteHTML($sumber); 11. $pdf->Output($pdfFilePath, "D"); 12. exit(); 13. }

(21)

16

Gambar 14 merupakan form konfirmasi memo dengan memilih status memo “Konfirmasi” dan mengisi tanggal perkiraan proyek selesai dikerjakan. Kode Program konfirmasi memo dapat dilihat pada Kode Program 8.

Kode Program 8 Fungsi untuk Konfirmasi Memo

Fungsi konfirmasimemo memiliki dua model yaitu model memo dan model

list. Baris 9 merupakan konfirmasi memo dengan mengakses fungsi

konfirmasimemo yang berparameter $where, $data, dan t_memo di model memo. Sedangkan baris 11 merupakan penambahan pekerjaan baru dengan mengakses fungsi insertlist di model list. Kode Program 9 menunjukkan fungsi konfirmasimemo di model memo.

Kode Program 9 Fungsi Konfirmasi Memo pada Model Memo

Kode program 9 merupakan proses konfirmasi memo menggunakan salah satu fungsi CRUD CodeIgniter yaitu update. Penggunaan fungsi update tersebut bertujuan agar penulisan query update yang panjang seperti pada umumnya. Setelah melakukan konfirmasi, administrator dapat memulai menambahkan progres proyek sesuai dengan tahap pengerjaan yang sedang dilakukan. Daftar list pekerjaan ditunjukkan pada Gambar 15.

Gambar 15 Halaman Daftar List Pekerjaan

1. public function konfirmasimemo(){

2. $this->load->model("memo"); 3. $this->load->model("list"); 4. $data = array( 5. "status" => $this->input->post("status"), 6. "tgl_selesai" => $this->input->post("tglselesai") 7. );

8. $where = array("no_memo" => $this->input->post("nomemo"));

9. $this->memo->konfirmasimemo($where,$data,"t_memo");

10. $list = array("no_memo" => $this->input->post("nomemo"));

11. $this->memo->insertlist($list,"master_list"); 12. } 1. function konfirmasimemo($where,$data,$table){ 2. $this->db->where($where); 3. $this->db->update($table,$data); 4. }

(22)

17

Gambar 15 merupakan halaman daftar list pekerjaan administrator. Administrator wajib untuk menambah progres dari pra RAB, gambar, RAB, SPK, material, pelaksanaan, dan kronologis keseluruhan pekerjaan setiap harinya hingga proyek 100% telah selesai. Unit Pura Bangunan memiliki persyaratan warna sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada unit Pura Bangunan dalam melakukan manajemen proyek. Ketentuan pewarnaan untuk pra RAB, gambar, RAB, dan pelaksanaan yaitu hijau tua artinya lebih awal (<= 7 hari), hijau muda artinya lebih awal (antara 1-6 hari), kuning artinya tepat waktu, oranye artinya telat (antara 1 -6 hari), dan merah artinya telat (>= 7 hari). Sedangkan pewarnaan untuk material dan progres keseluruhan pengerjaan yaitu merah artinya progres antara 0-20%, oranye artinya progres antara 21-40%, kuning artinya progres antara 41-60%, hijau muda artinya progres antara 61-80%, dan hijau tua artinya progres antara 81-100%. Apabila progres keseluruhan selesai 100% maka pimpinan unit dapat memberi konfirmasi bahwa pekerjaan telah selesai agar dinyatakan selesai secara sah.

Setiap halaman memo dan list pekerjaan baik administrator, admin unit maupun pimpiman unit diberi pagination. Salah satu tampilan pagination dapat dilihat pada Gambar 15 (kotak berwarna merah). Untuk membuat pagination, CodeIgniter telah menyediakan library pagination yang siap digunakan dengan pengaturan sederhana. Pagination dalam aplikasi manajemen proyek berfungsi untuk menampilkan daftar memo atau list pekerjaan yang banyak ke dalam beberapa halaman. Kode Program 10 merupakan pagination Codeigniter secara umum yang diperindah dengan Bootstrap.

Kode Program 10 Pagination CodeIgniter dengan Tampilan Bootstrap

Baris 1 merupakan pemanggilan pemanggilan library pagination agar dapat digunakan dalam aplikasi. Pembagian pagination disesuaikan dengan kebutuhan dan banyaknya informasi yang akan ditampilkan. Pagination CodeIgniter dapat digabungkan dengan Bootstrap dengan tujuan untuk memperindah tampilan

pagination. Hal tersebut dilakukan pemanggilan class pagination yang telah

disediakan Bootstrap. Baris 11 terdapat class=”active” yang bertujuan untuk memberi tanda nomor halaman yang sedang aktif. Sedangkan baris 15 berfungsi untuk menyimpan konfigurasi dari array $config.

Tampilan aplikasi manajemen proyek dibangun menggunakan framework Bootstrap agar tampilan dapat responsif sesuai dengan resolusi layar. Contoh tampilan responsif dapat dilihat pada Gambar 16.

1. $this->load->library('pagination');

2. $config['base_url'] = base_url().'index.php/namacontroller/namaview'; 3. $config['total_rows']= $this->namamodel->fungsihitungtotaldata(); 4. $config['per_page'] = 5;

5. $config['full_tag_open'] = '<ul class="pagination">'; 6. $config['full_tag_close'] = '</ul>'; 7. $config['prev_tag_open'] = '<li>';

8. $config['prev_tag_close'] = '</li>'; 9. $config['next_tag_open'] = '<li>'; 10. $config['next_tag_close'] = '</li>';

11. $config['cur_tag_open'] = '<li class="active"><a href="#">'; 12. $config['cur_tag_close'] = '</a></li>';

13. $config['num_tag_open'] = '<li>'; 14. $config['num_tag_close'] = '</li>'; 15. $this->pagination->initialize($config);

(23)

18

Gambar 16 Tampilan Responsif

Gambar 16 merupakan contoh tampilan halaman daftar memo pada setengah layar menggunakan web browser Mozilla Firefox. Penggunaan Bootstrap bertujuan agar tampilan tetap rapi dan indah mengikuti ukuran layar. Pembuatan tampilan responsif pada aplikasi ini secara umum dapat dilihat pada Kode Program 11.

Kode Program 11 Pembuatan Tampilan Responsif dengan Bootstrap

Bootstrap memiliki sistem grid yang membagi layar menjadi 12 kolom. Sistem grid pada Bootstrap dibagi menjadi 4 yaitu large (col-lg-*) digunakan untuk mengatur grid pada monitor komputer berukuran besar, medium (col-md-*) digunakan untuk mengatur grid pada monitor komputer berukuran sedang, small (col-sm-*) digunakan untuk mengatur grid pada monitor komputer berukuran

tablet, dan extra small (col-xs-*) digunakan untuk mengatur grid pada monitor

komputer berukuran handphone. Kode Program 11 merupakan salah satu script Bootstrap untuk membuat tampilan responsif. Baris 3 berfungsi untuk membuat satu layar penuh. Sedangkan baris 6 terdapat class col-lg-3 dan col-sm-6. Col-lg-3 digunakan membagi satu layar penuh menjadi 4 bagian. Col-sm-6 digunakan untuk membagi satu layar penuh menjadi 2 bagian.

Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan pada aplikasi tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhn user. Pengujian aplikasi ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujuan beta.

Pengujian alpha menggunakan metode blackbox yaitu pengujian

fungsi-1. <div class="container"> 2. <div class="row">

3. <div class="col-md-12">

4. …

5. </div>

6. <div class="col-lg-3 col-sm-6">

7. …

8. </div>

9. </div> 10. </div>

(24)

19

fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan sesuai rancangan dan yang diharapkan. Tabel 1 adalah hasil pengujian dari aplikasi yang telah dilakukan.

Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox

Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Output yang

dihasilkan sistem

Status Pengujian

Login Username dan password

benar

Username dan password

salah maupun kosong

Sukses login Gagal login Sukses login Gagal login Valid Menampilkan daftar memo setiap unit

Membuka halaman daftar memo setiap unit

Sukses tampilkan data Sukses tampilkan data

Valid

Menambah memo baru

Mengubah data memo Menghapus data memo Mengunduh memo dalam bentuk PDF Menambah foto memo Monitoring list pekerjaan Konfirmasi memo

Mengisi form memo

Form diisi dengan benar

Memilih salah satu memo Memilih salah satu memo Mengisi form foto memo Menampilkan list pekerjaan dan progress pengerjaan

Mengkonfirmasi lewat

form memo

Sukses tambah data memo

Sukses ubah data memo

Sukses hapus memo Sukses unduh PDF Sukses tambah foto Sukses tampilkan data

Sukses tampilkan memo yang sudah konfirmasi di menu laporan memo

Sukses tambah memo

Sukses ubah data memo

Sukses hapus memo Sukses unduh PDF Sukses tambah foto Sukses tampilkan data

Sukses tampilkan memo yang sudah konfirmasi di menu laporan memo Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Memanajemen proyek dalam daftar list pekerjaan

Membuka halaman list pekerjaan dan mengisi

progress pengerjaan pra

RAB, rancangan gambar, RAB, SPK, material, pelaksanaan, dan kronologis Sukses manajemen proyek Sukses manajemen proyek Valid Konfirmasi pekerjaan selesai

Memilih proyek dengan

progress 100% selesai

Memilih proyek dengan

progress belum 100% selesai Sukses konfirmasi Gagal konfirmasi Sukses konfirmasi Gagal konfirmasi Valid

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian beta dilakukan dengan melakukan presentasi bersama empat programmer MIS dan dua pegawai unit PT. Pura Barutama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut didapatkan bahwa aplikasi manajemen proyek PT. Pura Barutama dapat mempermudah dan mempercepat unit-unit untuk melakukan request memo pembangunan gedung baru atau renovasi gedung dari 1-2 hari menjadi 2-3 menit dan berkas memo akan tersimpan dengan aman. Selain itu, administrator dapat melakukan proses manajemen secara bertahap dan unit yang melakukan request dapat monitoring proyek yang terdiri dari pra RAB, rancangan gambar bangunan, RAB, SPK, ketersedian material, pelaksanaan dan kronologis pengerjaan setiap harinya secara akurat dan real time.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi manajemen proyek dapat dibuat menggunakan framework CodeIgniter dan

(25)

20

Bootstrap. Pengunaan CodeIgniter dengan konsep MVC bermanfaat untuk penulisan kode program lebih terstruktur dan lebih aman karena user tidak berhubungan secara langsung dengan database. Selain itu, CodeIgniter menyediakan fungsi CRUD dan library yang mempermudah dalam pembuatan aplikasi tersebut. Sedangkan penggunaan Bootstrap bermanfaat untuk membuat tampilan aplikasi menjadi responsif yang dapat menyesuaikan diberbagai resolusi layar.

Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi manajamen proyek dapat mempermudah dan mempercepat unit-unit untuk melakukan request pembuatan memo pembangunan gedung baru atau renovasi gedung dari sebelumnya 1-2 hari menjadi 2-3 menit dan berkas memo akan tersimpan dengan aman. Selain itu, administrator dapat melakukan proses manajemen secara bertahap dan unit yang melakukan request dapat monitoring proyek yang terdiri dari pra RAB, rancangan gambar bangunan, RAB, SPK, ketersedian material, pelaksanaan dan kronologis pengerjaan setiap harinya secara akurat dan real time.

6. Pustaka

[1] http://en.puragroup.com/, diakses tanggal 10 Desember 2016.

[2] Paramita, Dewi. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Kolaboratif Berbasis Web untuk Manajemen Proyek Teknologi Informasi. Jurnal Buana

Informatika, VI:pp.195-202.

[3] Noerlina. 2008. Perencanaan Manajemen Proyek Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Online Bisnis. Jurnal Piranti Warta, XI:pp.440-450. [4] Alkautsar, Avicenna Reza, & Raudah, & Welda. 2013. Sistem Informasi

Manajemen Proyek Pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo Palembang.

Palembang: Jurusan Sistem Informasi STMIK-MDP.

[5] Ismainar, Hetty, Amd. Keb, SKM., MPH. 2015. Manajemen Unit Kerja. Yogyakarta : Deepublish.

[6] Tantra, Rudy. 2012. Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

[7] Adelheid, Andrea, & Nst, Khairil. 2012. Buku Pintar Menguasai PHP

MySQL. Jakarta : Mediakita.

[8] Wardana. 2010. Menjadi Master PHP dengan Framework CodeIgniter. Jakarta : Elex Media Komputindo.

[9] Sofwan, Akhmad. 2010. Belajar PHP dengan Framework CodeIgniter. Ilmu Komputer, http://ilmukomputer.org/2010/05/02/belajar-php-dengan-framework-code-igniter/. Diakses tanggal 28 November 2016.

[10] Hasin, Muhammad Khoirul. 2015. Seri-1 Bootstrap: Persiapkan Dirimu!!!. http://ilmukomputer.org/2015/04/22/seri-1-bootstrap-persiapkan-dirimu/. Diakses tanggal 28 November 2016.

[11] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta : Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[12] Pressman, R.S. 2001. Software Engineering : A Practitioner’s Approach. Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.

Gambar

Gambar 1. Tahapan Penelitian
Gambar 2 Metode Prototype [12]
Gambar 3 Flowchart Manajemen Proyek
Gambar 4 Use Case Diagram Aplikasi Manajemen Proyek
+7

Referensi

Dokumen terkait

k. Daftar Simbol , berisi simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan skripsi. Format uraian dari daftar simbol berisikan tentang simbol-simbol tertentu

setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian “ Tingkat Kepercayaan Terhadap Pengobatan Medis Pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Haji Adam Malik

antar-waktu akibat curah hujan ini tidak boleh diabaikan karena anomali gayaberat antir-waktu pada lapangan panasbumi biasanya kecil. Kata kunci : curah hujan, muka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan mulsa alang-alang 5 dan 10 cm dengan tumpangsari cabai 100% + kubis bunga 50% dan 75% mampu menekan pertumbuhan gulma

melalui dakwah nya dengan konsep yang praktis yakni dengan cara menyentuh hati mereka. yang tadinya enggan berdekatan dengan hal-hal yang

The attitude of discrimination by the state or the government against the adherents of minority or a religious cult like Pran local-Soeh not only resulted in anxiety and

First, we run controlled-lab energy measurements to have a ground truth on the power consumption patterns of a set of cloud-based popular applications/services; and next we conduct

Waktu yang dibutuhkan prototype untuk melaju melawati dua buah sensor GMR selanjutnya masuk pada tahap pengolahan data bersama dengan jarak antara dua buah