• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Tabel Jenis, Karakter, Makanan, Perkembangbiakan, Habitat, Kebiasaan, Penyebaran, serta Status Burung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Tabel Jenis, Karakter, Makanan, Perkembangbiakan, Habitat, Kebiasaan, Penyebaran, serta Status Burung"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Tabel Jenis, Karakter, Makanan, Perkembangbiakan, Habitat, Kebiasaan, Penyebaran, serta Status Burung

No. Nama Burung Karakter Makanan Perkembangbiakan Habitat Kebiasaan Penyebaran Status 1 Cipoh kacat

(Aegithina tiphia)

Tubuh berukuran kecil (14 cm). Berwarna hijau dan kuning dengan dua garis putih mencolok pada sayap. Tubuh bagian atas hijau zaitun. Sayap kehitaman. Sisi bulu sayap putih. Lingkar mata kuning. Tubuh bagian bawah kuning. Ras masing-masing pulau bervariasi warna hijaunya. Iris putih keabu-abuan, paruh hitam kebiruan, kaki hitam kebiruan. Ulat kupu-kupu, semut, kumbang, laba-laba, telur serangga, biji-bijian. Sarang berbentuk cawan rapi, dari tumbuhan halus, diantara dahan pohon berdaun, biasanya hanya beberapa m dari tanah. Telur beranekawarna putih, merah jambu, abu-abu, berbintik atau berbercak merah, abu-abu, coklat, nila, jumlah dua butir. Berbiak bulan Maret-Juni. Sarangnya kadang-kadang dipakai oleh burung Kedasi untuk menitipkan telurnya. Tersebar sampai ketinggian 1.000 mdpl. Menghuni taman, hutan mangrove, hutan terbuka dan hutan sekunder.

Umumnya menyendiri atau berpasangan, berlompatan di cabang-cabang berdaun pohon-pohon kecil, tempat burung ini bersembunyi dengan baik. India, Cina barat daya, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Palawan, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali. Status penetap. Jumlah sedang dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah. 2 Raja-udang meninting (Alcedo meninting)

Tubuh ukuran kecil (15 cm). Punggung biru terang/metalik. Tubuh bagian bawah merah-jingga terang. Penutup telinga biru mencolok. Iris coklat, paruh kehitaman, kaki merah.

Ikan kecil, serangga air, larva capung dan kumbang. Sarang berupa saluran dalam tanah di tepi sungai.

Telur berwarna agak putih, jumlah 4-6 butir. Berbiak bulan Maret, Juni, Oktober, Desember, Januari. Sungai, danau, perairan tawar, perairan payau, dengan daerah pepohonan. Tersebar sampai ketinggian 1.000 mdpl.

Terbang sangat cepat dari satu tenggeran ke tenggeran yang lain. Gerakan kepala turun naik saat mencari makan. Menyelam secara cepat saat menangkap mangsa, dibawa ke tenggeran untuk dimakan. India, Cina, Asia tenggara, Filipina. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok. Status penetap. Jumlah dan frekuensi sangat jarang. Perjumpa an agak sulit. 3 Kareo padi (Amaurornis phoenicurus)

Tubuh berukuran besar (30 cm). Warna abu dan putih mencolok. Mahkota dan Tubuh bagian atas abu-abu; muka, dahi, dada dan bagian atas perut putih; bagian bawah perut dan ekor bagian bawah merah karat. Iris merah, paruh kehijauan dengan pangkal merah, kaki kuning.

Biji rumput, ikan,belalang, serangga, cacing. Sarang dari tumpukan vegetasi pada daerah tertutup rapat, kadang dekat tanah, kadang agak tinggi.

Telur kuning suram, berbintik coklat dan abu-abu, jumlah 3-6 butir. Berbiak sepanjang tahun. Mangrove, tambak, sawah, sungai, rawa, danau. Tersebar sampai ketinggian 1.600 mdpl.

Hidup sendiri atau pasangan. Berjalan mengendap-endap dalam semak. Keluar ke tempat terbuka untuk mencari makan. India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara. Status penetap. Jumlah sedang dan frekuensi agak sering. Perjumpa an sedang.

101

(3)

102

4 Burung-madu kelapa (Anthreptes malacensis)

Tubuh berukuran sedang (13 cm). berwarna-warni. Jantan: mahkota dan punggung hijau bersinar, tunggir, penutup sayap, ekor, dan setrip kumis ungu bersinar, pipi, dagu, dan tenggorokan coklat tua buram, bagian lain pada tubuh bagian bawah kuning. Betina: tubuh bagian atas hijau-zaitun, tubuh bagian bawah kuning muda. Iris merah, aruh hitam, kaki hitam abu-abu. Nektar bunga-bunga yang berbentuk terompet, misalnya benalu, pisang, kembang sepatu, juga serangga, ulat, laba-laba dan buah yang lembut.

Telur dua butir diletakkan dalam sarang yang

tergantung, berbentuk kantung terbuat dari serat rumput yang dijalin dengan sarang laba-laba dan dilapisi dengan kaas rumput. Berbiak sepanjang tahun.

Burung dataran rendah yang tersebar luas dan umum sampai ketinggian 1.200 mdpl, di seluruh Sunda Besar (termasuk pulau-pulau di sekitarnya). Umumnya menetap yang dikenal baik di pekarangan terbuka, perkebunan kelapa, semak pantai, dan hutan mangrove.

Bersifat teritorial secara garesif mengusir burung madu lain dari pohon sumber makanan yang disukainya. Asia tenggara, Filipina, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Di Jawa dan Bali burung ini tersebar luas dan umum terdapat di dataran rendah. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah. 5 Wiwik kelabu (Cacomantis merulinus)

Tubuh berukuran kecil (21 cm). Dewasa: Kepala abu-abu. Punggung coklat. Perut dan ekor merah sawo matang. Muda: Tubuh bagian atas coklat bergaris-garis hitam. Tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan garis-garis halus. Iris merah padam, paruh atas kehitaman, paruh bawah kuning, kaki kuning.

Buah kecil, laba-laba, kumbang, serangga lain.

Bersifat parasit pada sarang Cica daun, Cinenen, Perenjak, Pijantung. Telur berwarna kebiru-biruan, jumlah 1 butir. Berbiak bulan Oktober, Februari, April. Hutan terbuka, hutan sekunder, kebun, pedesaan, perkotaan. Tersebar sampai ketinggian 1.300 mdpl.

Lebih sering terdengar suara pada musim penghujan. Sering diganggu oleh burung-burung kecil. Suara panggilannya dikenali umum namun burung ini sukar diihat. Pada musim kemarau hampir tidak terdengar suaranya. India Timur, Cina selatan, Filipina. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi. Status penetap. Jumlah sedikit dan frekuensi sedang. Perjumpa an sedang.

(4)

103

6 Walet sapi (Collocalia esculenta)

Tubuh berukuran kecil (9 cm). Berwarna hitam-biru mengilap. Ekor sedikit bertakik, dagu abu-abu, perut putih mencolok. Merupakan wallet yang paling kecil dan paling umum di seluruh Sunda Besar dan Nusa Tenggara. Iris coklat, paruh dan kaki hitam.

Serangga-serangga kecil yang sedang terbang.

Sarangnya berbentuk cawan tida teratur dari lumut, rumput, dan tumbuhan lainnya, direkatkan dengan air liurnya dan dibuat di tempat yang agak terang di dekat mulut gua, celah-celah batu atau sudut-sudut bangunan. Bertelur dua butir berbentuk lonjong memanjang, berwarna putih, serta bersarang sepanjang tahun.

Sering berada di hutan dan padang berpohon terbuka.

Terbang lemah berputar-putar,

merupakan kelompok burung walet kecil yang terbang bersama-sama namun tidak beraturan. Kadang terbang rendah di atas permukaan tanah atau permukaan air untuk mandi dan minum. Sering terbang berputar dalam lingkaran sempit mengelilingi atau melewati mahkota pohon-pohon besar yang sedang berbunga untuk mencari tawon kecil. Asia, Himalaya, Cina, Asia Tenggara, Indonesia sampai Papua Nugini dan Australia Di Jawa dan Bali merupakan burung burung walet yang paling umum di semua ketinggian. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah. 7 Cabai Jawa (Dicaeum trochileum)

Tubuh berukuran sangat kecil (8 cm). Jantan: Kepala, punggung, tunggir, dada merah padam atau agak kejinggaan. Sayap dan ujung ekor hitam. Perut putih keabu-abuan. Ada bercak putih pada lengkung sayap. Betina: Tunggir merah. Tubuh bagian atas lainnya coklat, tersapu merah pada kepala dan mantel. Tubuh bagian bawah putih buram. Muda: Tubuh bagian atas coklat kehijauan. Bercak jingga pada tunggir. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

Buah benalu, biji, serangga kecil.

Sarang berbentuk kantung

menggantung, dari rumput dilapisi kapas rumput, pada ujung pohon tinggi. Telur berbintik tipis, jumlah 2 butir. Berbiak bulan Januari-Oktober, April, Mei. Pekarangan, perkotaan, habitat terbuka, pantai, hutan mangrove.

Bersifat aktif terbang hilir mudik dengan cepat. Sering mengunjungi benalu untuk memakan buahnya yang lengket.

Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok. Status penetap. Jumlah sedang dan frekuensi sering. Perjumpa an sangat mudah.

(5)

104

8 Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris)

Tubuh berukuran sedang (25 cm). Dewasa: Kepala coklat tua. Tenggorokan dan kerah coklat. Perut dan punggung biru ungu. Penutup sayap hitam. Bulu terbang biru terang. Bercak putih sayap saat terbang. Remaja: Tenggorokan keputih-putihan. Iris coklat tua, paruh merah, kaki merah.

Serangga dan binatang kecil lainnya termasuk larva kumbang air.

Sarang berupa saluran dalam tanah. Telur berwarna putih, jumlah 3-4 butir. Berbiak bulan Maret, September.

Lahan terbuka, pepohonan, dekat air bersih. Tersebar sampai ketinggian 1.000 mdpl.

Bertengger pada dahan yang rendah pada pohon yang terpisah atau pada tonggak di daerah berumput terbuka, menukik ke atas mencari serangga dan mangsa lainnya. Berburu di lahan rerumputan, jarang di atas air. Lebih banyak diam daripada Cekakak sungai, tapi suara sering terdengar.

Jawa, Bali. Status penetap, Endemik. Jumlah sedikit dan frekuensi sedang. Perjumpa an agak mudah. 9 Layang-layang batu (Hirundo tahitica)

Tubuh berukuran kecil (14 cm). Berwarna kuning tua, merah, biru. Tubuh bagian atas berwarna biru baja. dahi coklat berangan. Perbedaan dengan Layang-layang api: bagian bawah putih kotor, ekor kurang memanjang dan tanpa pita panjang, tanpa garis biru baja pada dada, ukuran sedikit lebih kecil. Iris coklat, paruh hitam, kaki coklat.

Serangga yang ditangkap sewaktu terbang, kadang-kadang semut dan serangga lain yang dipatuk dari atas tanah.

Sarang berbentuk bola dari gumpalan lumpur, pada mulut masuk dilapisi bulu, dilekatkan pada jembatan, bangunan, atau bebatuan. Telur berwarna kuning tua kemerahjambuan, berbintik halus coklat kemerahan, jumlah 2-4 butir. Berbiak bulan Desember-Agustus.

Daerah terbuka dekat air. Tersebar sampai ketinggian 1.500 mdpl.

Ditemukan dalam kelompok kecil dan terpisah-pisah. Mencari makan sendiri-sendiri. Terbang melayang atau melingkar rendah di atas air. Kadang bergabung dengan Walet lain. India Selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Filipina, Sunda Besar, Tahiti. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua. Status penetap. Jumlah sangat sedikit dan frekuensi jarang. Perjumpa an sedang.

(6)

105

10 Bondol Jawa (Lonchura leucogastroid es)

Tubuh berukuran agak kecil (11 cm). Berwarna hitam, coklat, dan putih. Tubuh agak bulat. Tubuh bagian atas coklat tanpa coretan. Muka dan dada atas hitam. Sisi perut dan tubuh putih. Ekor bawah coklat tua. Iris coklat, paruh atas gelap, paruh bawah biru, kaki keabu-abuan.

Biji-bijian rumput, padi.

Sarang berbentuk bola berongga longgar, dari potongan rumput dan bahan lain, pada pohon cukup tinggi. Telur berwarna putih, jumlah 4-5 butir. Berbiak sepanjang tahun. Semua lahan pertanian, lahan berumput alami, pepohonan. Membentuk kelompok besar saat musim panen padi, tapi biasanya berpasangan atau dalam kelompok kecil. Mencari makan di atas tanah atau memetik biji bulir rerumputan. Menghabiskan banyak waktu dengan bersuara gaduh dan menelisik di pepohon besar. Sumatera, Jawa, Bali, Lombok. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi banyak. perjumpa an sangat mudah. 11 Bondol peking (Lonchura punctulata)

Tubuh berukuran agak kecil (11 cm). Tubuh bagian atas coklat, bercoretan, dengan tangkai bulu putih. Tenggorokan coklat kemerahan. Tubuh bagian bawah putih. Bersisik coklat pada dada dan sisi tubuh. Remaja: Tubuh bagian bawah kuning tua tanpa sisik. Iris coklat, paruh abu-abu kebiruan, kaki hitam abu-abu.

Biji-bijian rumput. Sarang berbentuk botol khas, dari rumput, pada semak, pohon kecil, palem, di ketinggian.Telur berwarna putih, jumlah 4-6 butir. Berbiak sepanjang tahun. Padang rumput terbuka, lahan pertanian, sawah, kebun, semak sekunder, pepohonan. Tersebar sampai ketinggian 1.800 mdpl. Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bergabung dengan kelompok bondol lain. Bertingkah laku tidak karuan dan sangat lincah. India, Cina, Filipina, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, Nusa Tenggara, Sulawesi. Status penetap. Jumlah sangat banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah.

(7)

106

12 Burung-madu sriganti (Nectarinia jugularis)

Tubuh berukuran kecil (10 cm). Jantan: Tubuh bagian bawah kuning terang. Dagu dan dada hitam-ungu metalik. Punggung hijau zaitun. Betina: Tubuh bagian bawah kuning. Tanpa warna hitam pada dagu dan dada. Alis biasanya kuning muda. Iris coklat tua, paruh hitam, kaki hitam.

Nektar Benalu, Mengkudu, Pepaya, Dadap, serangga kecil, laba-laba.

Sarang berbentuk kantung, dari rumput terjalin dengan kapas alang-alang, pada dahan yang rendah. Telur berwarna keputih-putihan, berbintik abu-abu putih, jumlah 2 butir. Berbiak sepanjang tahun.

Pekarangan, semak pantai, hutan mangrove.

Sering ribut dalam kelompok kecil, berpindah-pindah dari satu pohon atau semak ke yang lain. Jantan kadang berkejaran mondar mandir dengan galak. Cina, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Filipina, Australia. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah. 13 Cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps)

Tubuh berukuran kecil (11 cm). Jantan: Mahkota, dagu,

tenggorokan, dan pipi merah karat. Bulu lain abu-abu. Perut putih. Betina: Kepala tidak semerah jantan. Pipi dan kerongkongan atas putih. Iris coklat kemerahan, paruh coklat, kaki merah jambu.

Laba-laba, ulat serta serangga kecil.

Sarang berupa kantung yang dijahit dari daun besar atau beberapa lembar daun kecil, direkatkan dengan jaring laba-laba. Sarang terbuat dari akar halus, biji kapuk, dihiasi kantung telur laba-laba dan kepompong kupu. Telur berwarna agak putih berbintik kemerah-jambuan, jumlah 2-3 butir. Berbiak sepanjang tahun, kecuali bulan Agustus.

Hutan terbuka, tepi hutan, hutan mangrove, semak tepi pantai, kebun, vegetasi sekunder, rumpun bambu.

Tersebar sampai ketinggain 950 mdpl. Aktif di lantai hutan dan puncak pohon. Palawan, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa. Status penetap. Jumlah sedang dan frekuensi agak jarang. Perjumpa an sedang.

(8)

107

14 Cinenen pisang (Orthotomus sutorius)

Tubuh berukuran kecil (10 cm). Dahi dan mahkota merah karat. Perut putih. Ekor panjang dan sering ditegakkan. Alis kekuningtuaan. Kekang dan sisi kepala keputihan. Tengkuk keabu-abuan. Punggung, sayap, dan ekor hijau zaitun. Tubuh bagian bawah putih. Sisi tubuh abu-abu. Bulu biak jantan: bulu ekor tengah lebih memanjang. Iris kuning tua pucat, paruh atas hitam, paruh bawah kemerahjambuan, kaki merah jambu.

Kumbang, tempayak, ulat, serangga kecil, telur serangga.

Sarang jahitan kapas pada 1-2 helai daun, terlipat dengan jaring laba-laba atau kepompong, dekat permukaan tanah. Telur berwarna putih agak hijau, berbercak merah jambu, jumlah 2-3 butir. Berbiak bulan April, September-Januari. Hutan terbuka, hutan sekunder, kebun, pekarangan, semak. Tersebar luas sampai ketinggian 1.500 mdpl.

Lincah, selalu bergerak. Tinggal di semak bawah dan bersembunyi dalam rerimbunan. India - Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Jawa. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah. 15 Gelatik Jawa (Padda oryzivora)

Berwarna terang, berukuran agak besar (16 cm), berparuh merah. Dewasa: kepala hitam dengan bercak putih mencolok pada pipi, tubuh bagian atas dan dada abu-abu, perut merah jambu, ekor bawah putih, ekor hitam. Remaja: kepala kemerahjambuan dengan mahkota abu-abu, dada merah jambu. Iris merah, paruh merah jambu, kaki merah.

Padi, jagung, rumput, biji-bijian.

Sarang dibuat dalam lubang pohon, gedung dantempat lain. Sarang dilapisi dengan potongan daun palem, tumbuhan epifit atau rumput. Di Jawa bersarang dari bulan April sampai Agustus. Telur empat hingga tujuh butir berwarna agak putih.

Hidup di perkotaan, pekarangan, dan lahan pertanian.

Bergabung dalam kelompok besar pada rumpun tebu atau pepohonan tinggi. Secara teratur menyerbu lading jagung, sawah dan gudang gandum. Bersifat sangat social, suka saling menyelisik di tenggeran. Sewaktu berebut tempat sarang, suka menggoyangkan badan dengan gerakan yang rumit.

Endemic di Jawa Bali dan Bawean diintroduksi secara luas dari Asia Tenggara sampai Australia. Status penetap. Jumlah dan frekuensi sangat jarang. Perjumpa an sangat sulit.

(9)

108

16 Burung-gereja Erasia (Passer montanus)

Tubuh berukuran sedang (14 cm). Mahkota warna coklat berangan. Dagu, tenggorokan, bercak pipi dan setrip mata warna hitam. Tubuh bagian bawah kuning tua keabu-abuan. Tubuh bagian atas berbintik coklat dengan tanda hitam dan putih. Remaja: berwarna lebih pucat dengan tanda khas yang kurang jelas. Iris coklat, paruh abu-abu, kaki coklat.

Biji-bijian, buah kecil serta serangga.

Sarang berbentuk kubah tidak rapih, dari jalinan rumpur kering, dilapisi bulu di bagian dalam, pada vegetasi lebat, lubang pohon, sudut bangunan. Telur berwarna putih, berbintik halus coklat abu-abu, jumlah 3-6 butir. Berbiak sepanjang tahun. Berasosiasi dekat dengan manusia. Lahan pertanian, kebun, tegalan, sawah, pedesaan, perkotaan. Tersebar sampai ketinggian 1.500 mdpl. Hidup berkelompok. Mencari makan di tanah. Erasia, India, Cina, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Filipina, Australia, Pasifik. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua. Status penetap. Jumlah sangat banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah. 17 Caladi tilik (Dendrocopos moluccensis)

Tubuh berukuran kecil (13 cm). Berwarna hitam dan putih. Topi coklat gelap. Tubuh bagian atas coklat gelap berbintik putih. Tubuh bagian bawah putih kotor bercoret hitam. Sisi muka putih, bercak pipi abu-abu, setrip malar hitam lebar. Jantan: ada garis merah tipis di belakang mata. Iris merah, paruh atas hitam, paruh bawah abu-abu, kaki hijau.

Semut, kumbang dan serangga lain.

Sarang berupa lubang pada pohon. Telur berwarna putih, jumlah 2-3 butir. Berbiak bulan April-Juni, Oktober.

Lahan terbuka, hutan sekunder, hutan mangrove.

Terbang berpindah pohon dengan bersuara. Mencari makan dengan mematuk kulit atau batang pohon mati.

India, Asia tenggara. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara. Status penetap. Jumlah sedikit dan frekuensi sedang. Perjumpa an sedang.

(10)

109

18 Perenjak Jawa (Prinia familaris)

Berukuran agak besar (13 cm), berwarna zaitun. Ekor panjang, dengan garis sayap putih khas serta ujung hitam-putih. Tubuh bagian atas coklat-zaitun, tenggorokan dan dada tengah putih, sisi dada dan sisi tubuh abu-abu, perut dan tungging kuning pucat. Iris coklat, paruh atas hitam, paruh bawah kekuningan, kaki merah jambu.

Kumbang, kupu-kupu, larva dan serangga kecil.

Sarang biasanya diletakkan pada semak yang rendah dengan bentuk kubah memanjang, dijahit serta diikatkan pada tumbuhan yang ada di sekitarnya dengan serat dan jaring laba-laba. Lubang masuk terdapat pada bagian atas. Telur dua sampai empat butir berwarna biru pucat berbintik coklat dan merah. Di Jawa tercatat berbiak setiap bulan dengan puncak bertelur dari bulan Maret sampai Juni.

Menghuni habitat sekunder terbuka terutama taman dan kebun.

Burung yang hidup berkelompok dan rebut mengeluaran suara keras serta

menjentikkan ekornya ke atas dan ke bawah, serta ke samping. Berburu di permukaan tanah sampai ke atas puncak pohon.

Terbatas di Jawa, Bali dan Sumatera. Di Jawa burung ini umum ditemui sampai ketinggian 1.500 mdpl. Status penetap. Jumlah sedikit dan frekuensi sedang. Perjumpa an sedang. 19 Cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster)

Tubuh berukuran sedang (20 cm). Topi hitam. Tunggir keputih-putihan. Tungging kuning jingga. Dagu dan kepala atas hitam. Kerah, tunggir, dada, dan perut putih. Sayap hitam. Ekor coklat. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam.

Buah kecil dan beberapa serangga.

Sarang berbentuk cawan rapi, dari ranting, daun, serat halus. Telur berwarna kemerah-jambuan, berbintik halus padat warna ungu dan abu-abu, jumlah 2-3 butir. Berbiak setiap bulan kecuali November.

Pepohonan terbuka, semak, tepi hutan, vegetasi sekunder, taman, pedesaan, perkotaan.

Tersebar sampai ketinggian 1.500 mdpl. Hidup dalam kelompok yang aktif dan ribut. Sering berbaur dengan cucak lain. Cina selatan, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), Jawa. Introduksi: Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Selatan. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah.

(11)

110

20 Merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier)

Tubuh berukuran sedang (20 cm). Mahkota coklat gelap. Alis putih. Kekang hitam. Tubuh bagian atas coklat. Tenggorokan, dada, dan perut putih. Coretan pada sisi lambung. Iris coklat, paruh hitam, kaki abu-abu merah jambu.

Cacing, kumbang, jengkerik, ulat, kuncup dan buah-buahan kecil.

Sarang berbentuk cawan dalam, dari ranting, daun, serat, pada dahan halus. Telur berwarna keputih-putihan, berbintik banyak coklat dan ungu, jumlah 2-3 butir. Berbiak sepanjang waktu.

Habitat terbuka, vegetasi sekunder, kebun, tepi jalan. Tersebar sampai ketinggian 1.500 mdpl.

Hidup dalam kelompok, berbaur dengan jenis Cucak lain. Lebih sering mencari makan di atas tanah. Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Filipina, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Introduksi: Sulawesi. Status penetap. Jumlah sedikit dan frekuensi jarang. Perjumpa an sedang. 21 Kipasan belang (Rhipidura javanica)

Tubuh berukuran sedang (19 cm). Dewasa: Tubuh bagian atas abu-abu jelaga. Alis, dagu, dan tenggorokan putih. Garis hitam khas pada dada. Tubuh bagian bawah putih. Ujung bulu ekor putih lebar. Remaja: tunggir dan penutup ekor atas kemerahan. Pita dada kurang terlihat. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

Serangga. Sarang berbentuk cawan, dari tumbuhan halus direkatkan dengan jaring lab-laba, pada dahan ramping atau tumbuhan merambat, dekat permukaan tanah. Telur berwarna kuning tua,berbintik abu-abu, jumlah 2 butir. Berbiak bulan Maret-Mei, April-Juni. Daerah terbuka, hutan sekunder, hutan mangrove, pekarangan. Tersebar sampai ketinggian 1.500 mdpl.

Bersifat aktif, berpindah dari satu tenggeran ke yang lain. Kadang sendirian, berpasangan, atau kelompok keluarga. Kadang bergabung dalam kelompok campuran. Semenanjung Malaysia, Filipina, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok. Status penetap. Jumlah sedikit dan frekuensi sedang. perjumpa an sedang. 22 Tekukur biasa (Streptopelia chinensis)

Tubuh berukuran sedang (30 cm). Warna coklat kemerahjambuan. Ekor tampak panjang. Bulu ekor terluar dengan tepi putih tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding tubuh. Ada bercak-bercak hitam putih khas pada leher. Iris jingga, paruh hitam, kaki merah.

Biji rumput. Sarang sederhana, datar, berupa ranting tersusun pada semak-semak rendah. Telur berwarna putih polos, jumlah 2 butir. Berbiak sepanjang waktu. Tempat terbuka, lapangan, kebun, tegalan, perkampungan.

. Hidup dekat dengan manusia. Mencari makan di permukaan tanah. Sering duduk berpasangan di tempat terbuka. Bila terganggu terbang rendah di permukaan tanah, dengan kepakan sayap pelan. Asia tenggara, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Introduksi: Sulawesi, Maluku. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi sangat sering. Perjumpa an sangat mudah.

(12)

111

23 Gemak Loreng (Turnix suscitator)

Berukuran kecil (16 cm), mirip puyuh berwarna coklat pirang. Betina: ukuran lebih besar, dagu dan tenggorokan hitam. Mahkota kehitaman dengan bintik abu-abu dan putih pada kepala. Jantan: mahkota berbintik coklat, dagu dan muka bercoret coklat dan putih. Terdapat garis-garis hitam di dada dan bagian sisi tubuh. Tubuh bagian atas pada kedua jenis kelamin berbintik-bintik coklat, serta di dada dan bagian sisi tubuh merah karat. Iris coklat, paruh dan kaki abu-abu.

Rerumputan, biji-bijian, serangga.

Sarang dari rumput dan akar halus, berupa lingkaran kasar, tersembunyi pada rerumputan. Telur berwarna keputih-putihan atau kuning pucat, berbintik coklat abu-abu hitam, jumlah 3-4 butir. Berbiak sepanjang tahun. Padang rumput, semak belukar, persawahan. Tersebar sampai ketinggian 1.500 mdpl.

Hidup sendirian atau berpasangan. Bila terkejut atau dihalau akan melompat, terbang rendah diatas tanah sejauh kurang lebih 20 m, kemudian masuk ke rerumputan untuk bersembunyi. India, Jepang, Asia tenggara, Cina selatan, Filipina. Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara. Status penetap. Jumlah dan frekuensi jarang. Perjumpa an sangat sulit. 24 Kacamata biasa (Zosterops palpebrosus)

Tubuh berukuran kecil (11 cm). Berwarna hijau kekuningan. Lingkar bulu keperakan di sekitar mata. Ras buxtoni dan auriventer (Jawa barat, Sumatera,

Kalimantan): mirip Kacamata gunung; ada garis kuning sempit di bawah perut tengah, paha abu-abu muda. Ras melanurus (Jawa): Tubuh bagian bawah kuning, ada bercak kuning di atas paruh, Tubuh bagian atas hijau zaitun,

tenggorokan dan tungging kuning, sedikit atau tidak ada warna kuning di atas kekang. Iris coklat, paruh coklat tua, kaki abu-abu zaitun.

Serangga kecil, larva, laba-laba dan buah kecil.

Sarang berbentuk cawan, dari akar, tulang daun, tangkai daun, dihiasi lumut, pada cabang pohon atau rumpun bambu, jauh dari permukaan tanah. Telur berwarna biru pucat, jumlah 3 butir. Berbiak bulan Januari-Oktober. Dataran rendah, perbukitan, hutan primer, hutan sekunder, hutan mangrove. Membentuk kelompok besar dengan jenis lain. Beterbangan dengan lincah di antara puncak-puncak pohon. India utara, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali. Tersebar sampai ketinggian 1.400 mdpl. Status penetap. Jumlah banyak dan frekuensi sedang. Perjumpa an agak mudah.

(13)

112

Lampiran 2

(14)

Lampiran 3. Tabel Jenis Burung di Lokasi Utama Habitat Burung sekitar TPU

Tanah Kusir. (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta 2012)

Tabel Jenis Burung di Kali Pesanggrahan

No Jenis Burung Status Perlindungan di Indonesia

1 Gemak loreng Turnix suscitator 2 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 3 Kangkok Hodgson Cuculus fugax Migran 4 Wiwik kelabu Cacomantis merulinus 5 Celepuk reban Otus lempiji

6 Serak Jawa Tyto alba

7 Walet linchi Collocalia linchi

8 Raja udang meninting Alcedo meninting UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 9 Cecakak Jawa Halcyon cyanoventris Endemik UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 10 Cekakak sungai Todirhamphus chloris UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 11 Caladi tilik Piccoides moluccensis

12 Layang-layang batu Hirundo tahitica 13 Cipoh kacat Aegithina tiphia 14 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster 15 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier 16 Cinenen pisang Orthotomus sutorius 17 Cinenen kelabu Orthotomus ruficeps 18 Perenjak Jawa Prinia familiaris Endemik

19 Kipasan belang Rhipidura javanica UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 20 Burung-madu kelapa Anthreptes malaccensis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 21 Burung-madu sriganti Nectarinia jugularis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 22 Cabai Jawa Dicaeum trochileum Endemik

23 Kacamata biasa Zosterops palpebrosus 24 Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Endemik 25 Bondol peking Lonchura punctulata 26 Burung gereja Erasia Passer montanus

Tabel Jenis Burung di Hutan Kota Srengseng

No Jenis Burung Status Perlindungan di Indonesia

1 Blekok sawah Ardeola speciosa PP No. 7 1999

2 Elang alap Cina Accipiter soloensis Migran UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 3 Kareo padi Amaurornis phoenicurus

4 Merpati batu Columba livia

5 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 6 Wiwik kelabu Cacomantis merulinus

7 Celepuk reban Otus lempiji

8 Walet linchi Collocalia linchi

9 Raja udang meninting Alcedo meninting UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 10 Cecakak Jawa Halcyon cyanoventris Endemik UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 11 Caladi tilik Piccoides moluccensis

12 Cipoh kacat Aegithina tiphia

13 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster 14 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier 15 Remetuk laut Gerygone sulphurea 16 Cinenen pisang Orthotomus sutorius 17 Cinenen Jawa Orthotomus sepium Endemik 18 Perenjak Jawa Prinia familiaris Endemik

19 Kipasan belang Rhipidura javanica UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 20 Kekep babi Arthamus leucorhynchus

21 Burung-madu kelapa Anthreptes malaccensis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 22 Burung-madu sriganti Nectarinia jugularis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 23 Pijantung kecil Arachnothera longirostra UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999

(15)

114

24 Cabai Jawa Dicaeum trochileum Endemik 25 Kacamata biasa Zosterops palpebrosus 26 Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Endemik 27 Burung gereja Erasia Passer montanus

Tabel Jenis Burung di Perumahan Pondok Indah

No Jenis Burung Status Perlindungan di Indonesia

1 Kowak malam kelabu Nycticorax nycticorax

2 Punai gading Treron vernans

3 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 4 Betet biasa Psittacula alexandri 5 Wiwik kelabu Cacomantis merulinus

6 Cabak kota Caprimulgus affinis

7 Walet linchi Collocalia linchi

8 Walet sarang putih Collocalia fuchipaga 9 Walet palem Asia Cypsiurus balasinensis

10 Raja udang meninting Alcedo meninting UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 11 Cekakak sungai Todirhamphus chloris UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 12 Sepah kecil Pericrocotus

cinnamomeus

13 Layang-layang batu Hirundo tahitica

14 Cipoh kacat Aegithina tiphia

15 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier 16 Kepudang kuduk hitam Oriolus chinensis 17 Remetuk laut Gerygone sulphurea 18 Cinenen pisang Orthotomus sutorius 19 Cinenen kelabu Orthotomus ruficeps

20 Kipasan belang Rhipidura javanica UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 21 Kekep babi Arthamus leucorhynchus

22 Burung-madu sriganti Nectarinia jugularis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 23 Cabai Jawa Dicaeum trochileum Endemik

24 Kacamata biasa Zosterops palpebrosus 25 Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Endemik 26 Bondol peking Lonchura punctulata 27 Burung gereja Erasia Passer montanus

Tabel Jenis Burung di Kawasan Kebayoran Baru

No Jenis Burung Status Perlindungan di Indonesia

1 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 2 Wiwik kelabu Cacomantis merulinus

3 Cabak kota Caprimulgus affinis

4 Walet linchi Collocalia linchi

5 Walet sarang putih Collocalia fuchipaga

6 Cekakak sungai Todirhamphus chloris UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 7 Takur ungkut-ungkut Megalaima

haemacephala

8 Caladi ulam Dendrocopus macei

9 Caladi tilik Piccoides moluccensis 10 Layang-layang api Hirundo rustica Migran 11 Layang-layang batu Hirundo tahitica

12 Cipoh kacat Aegithina tiphia

13 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster 14 Merbah cerukcuk Pycnonotus goiavier 15 Kepudang kuduk hitam Oriolus chinensis 16 Gelatik batu kelabu Parus major 17 Remetuk laut Gerygone sulphurea 18 Cinenen pisang Orthotomus sutorius

(16)

115

19 Cinenen kelabu Orthotomus ruficeps 20 Sikatan bubik Muscicapa dauurica Migran

21 Kipasan belang Rhipidura javanica UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 22 Kekep babi Arthamus leucorhynchus

23 Kerak kerbau Acridotheres javanicus

24 Burung-madu kelapa Anthreptes malaccensis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 25 Burung-madu sriganti Nectarinia jugularis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 26 Cabai Jawa Dicaeum trochileum Endemik

27 Kacamata biasa Zosterops palpebrosus 28 Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Endemik 29 Bondol peking Lonchura punctulata 30 Burung gereja Erasia Passer montanus

Tabel Jenis Burung diKawasan Senayan

No Jenis Burung Status Perlindungan di Indonesia

1 Tekukur biasa Streptopelia chinensis 2 Betet biasa Psittacula alexandri

3 Celepuk reban Otus lempiji

4 Cabak kota Caprimulgus affinis

5 Walet linchi Collocalia linchi

6 Kapinis rumah Apus affinis

7 Cekakak sungai Todirhamphus chloris UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 8 Takur ungkut-ungkut Megalaima

haemacephala

9 Caladi ulam Dendrocopus macei

10 Sepah kecil Pericrocotus

cinnamomeus

11 Layang-layang batu Hirundo tahitica

12 Cipoh kacat Aegithina tiphia

13 Cucak kutilang Pycnonotus aurigaster 14 Kepudang kuduk hitam Oriolus chinensis 15 Gelatik batu kelabu Parus major 16 Remetuk laut Gerygone sulphurea 17 Cinenen Jawa Orthotomus sepium Endemik

18 Bentet kelabu Lanius schach

19 Kekep babi Arthamus leucorhynchus 20 Kerak ungu Acridotheres tristis 21 Kerak kerbau Acridotheres javanicus

22 Burung-madu sriganti Nectarinia jugularis UU No. 5 1990 & PP No. 7 1999 23 Cabai Jawa Dicaeum trochileum Endemik

24 Kacamata biasa Zosterops palpebrosus 25 Burung gereja Erasia Passer montanus

(17)

116

Tabel Perbandingan Suhu pada TPU Tanah Kusir

Lampiran 4. Data Pengamatan Iklim Mikro TPU Tanah Kusir pada hari Minggu

tanggal 29 Juli 2012.

(18)

117

Tabel Perbandingan Suhu pada TPU Tanah Kusir

No. Titik Sample Di Bawah Naungan Tanpa Naungan

1 1 33.6 39.3 2 2 37.4 41.1 3 3 34.9 41.3 4 4 37.8 47.2 5 5 38.3 42.2 6 11 33.8 38.4 7 12 33.5 35.2 8 6 35.8 38.1 9 7 35.2 38.5 10 8 35.1 38.9 11 9 33.5 39.5 12 10 35.9 37.8 Rata-rata 35.40 39.79 Suhu Tertinggi 38.3 47.2 Suhu Terendah 33.5 35.2

Grafik Perbandingan Suhu di TPU Tanah Kusir Jakarta

Tabel Perbandingan Kelembaban pada TPU Tanah Kusir

No. Titik Sample Di Bawah Naungan Tanpa Naungan

1 1 43 34 2 2 29 31 3 3 35 33 4 4 36 16 5 5 26 24 6 11 40 38 7 12 43 40 8 6 29 26 9 7 33 29 10 8 44 32 11 9 50 33 12 10 39 38 Rata-rata 37.25 31.17 Kelembaban Tertinggi 50 40 Kelembaban Terendah 26 16

(19)

118

Grafik Perbandingan Kelembaban di TPU Tanah Kusir Jakarta

Lampiran 5. Kapasitas dan Jumah Petak Makam Jakarta Selatan, 2010

Tabel 2.11 Kapasitas dan Jumlah Petak Makam Menurut TPU, 2010

Table Capacity and Number of Burial Plot by TPU (Public Burial Place), 2010

Unit/ TPU/ Unit

Kapasitas Petak Makam/

Burial Plot Capacity

Petak Makam/ Burial Plot

Sisa Petak Makam/ Rest of Burial Plot Kadaluarsa/ Expired Masih Berlaku/ in Use [1] [2] [3] [4] [5]

1. Tanah Kusir Utara 29603 10501 17575 12005 2. Tanah Kusir Selatan 34351 8202 22556 11731 3. Menteng Pulo Setiabudi 22340 8839 12501 8770 4. Menteng Pulo Tebet 32207 9173 23034 9140

5. Jeruk Purut 10044 746 9047 997 6. Kamp. Kandang 10302 8748 1479 7. Srengseng Sawah 10231 2661 2256 4486 8. Tanjung Barat 4626 90 4536 55 9. Kebagusan 1552 22 1530 17 10. Jagakarsa 1924 508 1416 477 11. Pisangan 160 79 81 73 12. Pejaten/ Cikoko 3088 1412 1676 1390 13. Grogol Selatan 3632 917 2715 879 14. Cidodol 5000 80 1547 3443 15. Wijaya 860 660 200 660 16. Pasar Minggu 1593 350 246 1347 Jumlah/ Total 171513 44240 110664 56949 2009 168115 168115 112981 112981 2008 165407 45669 109827 12911 2007 166444 45467 107653 13324

(20)

119

Lampiran 6. Daya Dukung Jumlah Petak Makam yang dapat ditampung

Zona

Sub Zona

Luas (m²)

Inti

Unit Islam

126879.3

Unit Kristen

91907.3

Unit Budha

53000.8

Unit Khusus

28939.1

Makam Relokasi

19658.6

Luas Makam yang tersedia

320385.1

Daya dukung jumlah petak makam yang dapat ditampung:

DD =

Luas makam yang tersedia

Luas lahan yang diperlukan tiap petak

DD =

320385,1

=

64.077 petak

Gambar

Gambar 8.1. Gambar Jenis burung di TPU Tanah Kusir
Tabel Jenis Burung di Kali Pesanggrahan
Tabel Jenis Burung di Perumahan Pondok Indah
Tabel Jenis Burung diKawasan Senayan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara

Beberapa bendera merah khusus untuk mencari analisis laporan meliputi khusus memperhatikan  Saya D setiap penyimpangan adalah bendera merah )misalnya, orang

Hal inilah yang menyebabkan kebingungan (kekacauan) dalam masyarakat mengenai aturan apa yang harus dipakai atau diterapkan. Dalam masyarakat menjadi tidak ada kepastian aturan

&erdasarkan k#nse  Balanced Scorecard % kinerja keuangan se"enarnya meruakan aki"at atau hasil dari kinerja n#nkeuangan =k#nsumen% r#ses "isnis% dan

Dari kenyataan tersebut diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan latihan teknik dasar pas, yang dalam hal ini khususnya pas atas

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk mengetahui bagaimanakah efektivitas mata kuliah termodinamika ketika ditempuh pada semester antara, serta

• DAN yang paling penting adalah untuk memastikan Aliran Tunai (tunai masuk > tunai keluar) perniagaan sentiasa mencukupi.”.?. PROGRAM USAHAWAN MUDA KOLEJ