• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI FINANSIAL

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

I Made Sugita Arbawa, Wayan Cipta, I Wayan Bagia

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: arbawasugita@yahoo.co.id, cipta1959@yahoo.co.id, bagiaundiksha@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) kompetensi dan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan, (2) kompetensi terhadap kinerja karyawan, (3) kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan, dan (4) kompetensi terhadap kompensasi finansial pada Hotel The Jayakarta Bali. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Hotel The Jayakarta Bali dan objeknya adalah kompetensi, kompensasi finansial dan kinerja karyawan. Populasi penelitian ini berjumalah 289 karyawan dan sampel yang diambil berjumlah 168 karyawan, dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kompetensi, kompensasi finansial, dan kinerja karyawan yang bersumber pada karyawan dan manajer Hotel The Jayakarta Bali. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan pencatatan dokumen kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan dari (1) kompetensi dan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan, (2) kompetensi terhadap kinerja karyawan, (3) kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan, dan (4) kompetensi terhadap kompensasi finansial pada Hotel The Jayakarta Bali.

Kata Kunci : kompetensi, kompensasi finansial dan kinerja karyawan

ABSTRACT

This study aimed to obtain an explanatory findings were tested on the effect of (1) competence and financial compensation on the performance of employees, (2) competence on employee performance, (3) financial compensation on employee performance, and (4) competence on the financial compensation at The Jayakarta Bali Hotel. The research design used in this research is causal quantitative. The subjects of this research was all employees in The Jayakarta Bali Hotel and object of this research was competence, financial compensation, and employee performance. The population of this research amount to 289 employees and samples taken amounted to 168 employees, used Proportional Stratified Random Sampling tecknique.The data was collected this research is the data competence, financial compensation, and employee performance which is based on employees and managers The Jayakarta Bali Hotel. The data were collected in this research a questionnaire and recording documents techniques then was analyzed using path analysis. The results of research showed there were a positive and significant effect of (1) competence and financial compensation on the performance of employees, (2) competence on employee performance, (3) financial compensation on employee performance, and (4) commpetence on financial compensation at The Jayakarta Bali Hotel.

(2)

PENDAHULUAN

Peranan sumber daya manusia menjadi semakin penting bila dikaitkan dengan perkembangan global yang penuh dengan persaingan kompetitif diantara organisasi. Salah satu cara yang dilakukan organisasi dalam menghadapi persaingan yaitu dengan memberdayakan dan menggali seluruh potensi SDM yang dimilikinya secara maksimal. Sejalan dengan hal tersebut, maka suatu organisasi perlu meningkatkan perhatiannya terhadap kualitas karyawannya, baik perhatian dari segi kualitas pengetahuan dan keterampilan, karir maupun tingkat kesejahteraannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk memberikan seluruh kemampuannya dalam pencapaian tujuan organisasi.

Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program yang diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan sehingga mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan. Kinerja perusahaan dikatakan berkualitas dan berhasil dalam mencapai tujuannya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan seperti kompetensi yang dimiliki oleh karyawan dan pemberian kompensasi finansial yang sesuai dengan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Dalam pencapaian kinerja diperlukan adanya sumber daya manusia yang memiliki tingkat kemampuan, kompetensi, motivasi serta kepentingan yang didukung oleh sikap perusahaan dalam menghargai serta memperlakukan sumber daya manusianya untuk dapat mencapai kinerja (Wibowo, 2012).

Safwan (2014) menyatakan bahwa kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang

dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Kompetensi tidak hanya mengandung keterampilan, pengetahuan, dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari keterampilan, pengetahuan, dan sikap mereka sesuai standar kinerja yang ditetapkan. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, jika seorang pegawai yang memiliki kompetensi yang tinggi seperti pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, dan sikap yang sesuai dengan jabatan yang diembannya selalu terdorong untuk bekerja secara efektif, efesien dan produktif. Hal ini terjadi karena dengan kompetensi yang dimiliki pegawai bersangkutan semakin mampu untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

Selain kompetensi yang mempengaruhi kinerja karyawan, kompensasi finansial adalah salah satu aspek yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam memenuhi kepuasan kerja karyawan pemberian kompensasi finansial kepada para karyawan perusahaan perlu diperhatikan. Menurut Leo (2013) ada 5 faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang disebut dengan Job Descriptive

Index (JDI) dan salah satunya yaitu

pembayaran yang sesuai, apabila karyawan merasa puas dengan jumlah kompensasi yang diberikan maka karyawan akan meningkatkan pekerjaannya menjadi lebih efektif sehingga perusahaan perlu memperhatikan jumlah kompensasi finansial yang akan diberikan kepada karyawannya.

Pada sektor pariwisata, Bali merupakan tempat tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan mancanegara dan domestik sehingga memberikan peluang usaha bagi para investor dalam bidang pariwisata, salah satunya adalah Hotel The Jayakarta Bali yang berlokasi di Jalan Werkudara, Legian, Kuta, Kabupaten Badung. Sebagai salah satu hotel berbintang 4 yang ada di Legian Kuta,

(3)

Hotel The Jayakarta Bali yang bergerak di bidang pelayanan jasa yang terdiri dari

Department Executive Office, Department

Sales & Marketing, Department

Personnel/Security, Department

Accounting, Department Kitchen,

Department Food & Beverage Service,

Department Engineering, Department

Front Office, dan Department

Housekeeping, tentunya kualitas layanan

menjadi salah satu hal yang tidak dapat diabaikan untuk menjadi salah satu tujuan perusahaan. Dalam mewujudkan tujuan tersebut perlu pengelolaan yang baik dan dukungan oleh karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi. Namun karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali pada bulan Februari 2015 masih belum mencapai standar kinerja yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pencapaian kinerja karyawan Hotel The Jayakarta Bali mengalami ketidaksesuaian kinerja dengan standar kinerja yang ditetapkan oleh pihak hotel dengan observasi awal sebanyak 13 orang karyawan. Rata-rata pencapaian kinerja pada departemen Sales & Marketing sebesar 6,4 orang tamu dengan

standar kinerja 10 orang tamu, departemen F & B Service dengan rata-rata pencapaian kinerja 7,4 meja dengan standar kinerja 9 meja, dan departemen

Housekeeping rata-rata pencapaian

kinerja 5,0 kamar dengan standar kinerja 7 kamar dengan kategori kinerja rendah. Permasalahan seperti ini harus diperhatikan oleh pihak manajemen untuk tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan kedepannya melalui perbaikan kinerja. Perbaikan kinerja dilakukan secara berkelanjutan untuk dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan di masa depan (Wibowo, 2012: 309).

Dari hasil observasi awal melalui penyebaran kuisioner pada karyawan Hotel The Jayakarta Bali untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat kompetensi karyawan dalam bekerja. Hasil penyebaran kuisioner mengenai kompetensi karyawan Hotel The Jayakarta Bali, dapat dilihat bahwa secara total kompetensi 13 (tiga belas) karyawan yang dijadikan sampel awal penelitian

berada pada kategori rendah dengan rata-rata 32,1 dilihat dari empat dimensi yang digunakan untuk mengukur kompetensi, yaitu dimensi intelektual, dimensi kompetensi emosional, dimensi kompetensi sosial. Rendahnya kompetensi karyawan dikarenakan sebagian besar karyawan memiliki pengetahuan yang kurang. Padahal menurut Wahyuningsih (2013) mengemukakan bahwa, kompetensi atas dasar karakteristik kesesuaian pengetahuan memiliki tingkat kesesuaian yang sangat signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Arah pengaruh yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi kesesuaian kompetensi karyawan berdasarkan karakteristik pengetahuan, maka semakin tinggi pula prestasi kerja karyawan pada organisasi tersebut. Posuma (2013) mengatakan bahwa dengan adanya sumber daya yang baik, maka kompetensi yang baik akan tercipta, sehingga kinerja yang baik akan ikut serta dalam organisasi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi awal sebanyak 13 orang karyawan dari beberapa departemen yang mendapatkan kompensasi yang kurang sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten). Melalui perbandingan antara UMK tahun 2015 dengan gaji karyawan maka dapat dilihat bahwa karyawan memperoleh gaji rendah yang tidak sesuai dengan UMK. Kompensasi finansial yang berupa gaji, yang diterima ternyata tidak sesuai dengan harapan, maka hal ini akan menimbulkan ketidakpuasan dalam diri karyawan (Simamora, 2004: 443). Kompensasi yang diberikan diharapkan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya di dalam perusahaan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widyatmini dan Hakim (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel kompensasi berpengaruh terhadap kinerja.

Upaya menciptakan kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali bukanlah hal yang mudah, karena dalam kenyataannya masih banyak karyawan yang belum menguasai ketrampilan manajemen dan keahlian. Penyebabnya

(4)

antara lain karena kompetensi dan kompensasi yang kurang sesuai. Untuk menghasilkan kinerja yang baik secara produktivitas harus dilengkapi dengan kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan perilaku (attitude). Dengan menerapkan sistem kompetensi ini dibutuhkan pegawai yang mempunyai kompetensi spesifik untuk dikembangkan yaitu pegawai yang sesuai dengan kompetensi yang diperlukan pada posisi masing-masing jabatan guna mencapai keberhasilan kerja dan tujuan organisasi. Menurut teori yang dikemukakan oleh Siregar (2007) bahwa kompetensi dan kompensasi merupakan dua variabel yang saling terkait yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Variabel tersebut merupakan faktor utama untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Teori ini didukung dengan hasil penelitian empirik dari Sekarmini (2015), mengatakan bahwa kompetensi dan kompensasi finansial berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimana kompetensi dan kompensasi secara bersama-sama berperan dalam upaya meningkat kinerja karyawan. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh karyawan dan kesesuaian kompensasi yang diterima maka kinerja karyawan meningkat.

Bertitik tolak dari latar belakang penelitian tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan yang eksplanatif atau penjelasan yang teruji tentang pengaruh sebagai berikut. (1) Kompetensi dan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. (2) Kompetensi terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. (3) Kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. (4) Kompetensi terhadap kompensasi finansial karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta.

Hasil penelittian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan

manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan pengembangan teori dalam ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan kinerja karyawan yang ditimbulkan oleh kompetensi dan kompensasi finansial

.

Secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif oleh pihak manajemen pengelola Hotel The Jayakarta Bali dalam membenahi sistem kompetensi dan pemberian kompensasi finansial untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Menurut Wibowo (2007: 325) bahwa “kompetensi adalah karakteristik atau sifat dasar seseorang yang berhubungan dengan kinerja yang efektif dan unggul dalam suatu pekerjaan atau situasi”. Hal lain juga diungkapkan oleh Spencer dan Spencer (1993: 9) menyatakan bahwa “kompetensi merupakan karakteristik atau sifat dasar seseorang yang berhubungan dengan kinerja yang efektif dan unggul dalam suatu pekerjaan atau situasi”. Lain halnya yang diungkapkan oleh Julianti (2015) bahwa “kompetensi merupakan karakter sikap, kemampuan dan kemauan yang relatif bersifat stabil ketika menghadapi situasi di tempat kerja yang berbentuk dari sinergi antara watak, konsep diri, motif internal serta kapasitas pengetahuan konseptual”.

Dimensi yang digunakan dalam melakukan pengukuran terhadap kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1) kompetensi intelektual, (2) kompetensi emosional, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi spiritual. Konsep dimensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep Winanti (2008).

Menurut Gorda (2004: 179) kompensasi finansial adalah seluruh balas jasa baik berupa uang, barang, maupun kenikmatan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas kinerja yang disumbangkan kepada perusahaan. Menurut Hasibuan (2009: 118) kompensasi finansial adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, yang mencakup gaji dan upah, ditambah

(5)

tunjangan-tunjangan yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan. Menurut Simamora, (2004) mendefinisikan kompensasi finansial merupakan semua bentuk kembalian yang terdiri atas bayaran yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, komisi, dan tunjangan-tunjangan.

Dimensi yang digunakan untuk mengukur kompensasi finansial oleh masing-masing organisasi berbeda-beda. Mondy (2004) menyatakan kompensasi finansial dapat dibagi menjadi dua dimensi yaitu (1) kompensasi finansial langsung dan (2) kompensasi finansial tidak langsung. Kaswan (2012) kompensasi finansial langsung merupakan penghargaan/ganjaran yang disebut gaji atau upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap dalam bentuk bonus, insentif dan komisi. Menurut Rivai (2004: 358) yang menyatakan kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok (gaji, upah), pembayaran prestasi, pembayaran isentif, komisi dan bonus. Sedangkan menurut Panggabean (2002) kompensasi finansial langsung terdiri dari gaji dan insentif.

Menurut Mangkunegara (2005) kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedarmayanti (2010) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja atau ukuran dari suatu proses atau pencapaian/prestasi seseorang berkenaan dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Wibowo (2012) menyatakan bahwa kinerja merupakan

outcome yang dipandang dari sudut

proses maupun hasil pekerjaan.

Dimensi yang digunakan dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja oleh masing-masing organisasi berbeda-beda. Gomez (2003: 135), mengungkapkan bahwa aspek-aspek kinerja yang dinilai dari seorang pegawai meliputi (1) kuantitas kerja yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang telah ditentukan. (2) kualitas kerja yaitu kualitas kerja yang dicapai

berdasarkan syarat-syarat kesesuain dan kesiapannya. (3) pengetahuan kerja yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilan. (4) kreativitas yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan keterampilan. (5) kerjasama yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain. (6) kebebasan yaitu kesadaran dan dapat dipercayakan dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. (7) inisiatif yaitu semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas baru dalam memperbesar tangung jawabnya. (8) kualitas pribadi yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan, dan integritas pribadi. Purnami (2014) menyatakan bahwa dimensi kinerja yaitu (1) hasil kerja yang meliputi kuantitas hasil kerja, kualitas hasil kerja, dan efisiensi dalam melaksanakan tugas, (2) perilaku kerja yang terdiri dari inisiatif dalam mengembangkan ide-ide, konsistensi karyawan terhadap perusahaan, dan ketelitian dalam bekerja, dan (3) sifat pribadi yang meliputi kepemimpinan, kejujuran dalam bekerja, dan kreatifitas. Sedarmayanti (2009), dimensi dan indikator kinerja adalah (1)

quality of work (kualitas pekerjaan) adalah

kualitas pekerjaan dan kesesuaian hasil dengan standar pekerjaan. (2) promptness (kecepatan) adalah penyelesaian tugas tepat waktu dan pekerjaan tercapai sesuai dengan target. (3) initiative (prakarsa) adalah memberikan ide-ide untuk menunjang tercapainya tujuan dan mampu memanfaatkan waktu luang. (4)

capability (kemampuan) adalah mampu

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan praktis dan rapi. (5) communication (komunikasi) adalah mampu berkomunikasi dengan baik dengan atasan/pimpinan dan sesama rekan kerja. Di sisi lain, Yusuf, (2014) menyatakan bahwa dimensi dalam mengukur kinerja yaitu (1) hasil kerja yang meliputi kualitas dan kuantitas kerja, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas (2) kualitas pribadi yang meliputi kecakapan penguasaan pekerjaan, menyelesaikan tugas dan pekerjaan, keteranpilan dalam melaksanakan tugas, dan wawasan mengenai pekerjaan. Ayun

(6)

(2011) meyatakan bahwa dimensi dalam mengukur kinerja yaitu (1) hasil kerja adalah keluaran kerja dalam bentuk barang dan jasa yang dapat dihitung dan diukur kualitas dan kuantitasnya. (2) perilaku kerja adalah perilaku yang ada hubungannya dengan pekerjaan, misalnya kerja keras, disiplin, loyalitas, dan ramah terhadap pelanggan. (3) sifat pribadi adalah sifat pribadi karyawan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaannya.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah karyawan Hotel The Jayakarta Bali dan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kompetensi, kompensasi finansial dan kinerja karyawan. Karyawan yang merupakan subjek penelitian berjumlah 168 karyawan dijadikan sebagai sampel. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu berupa data kompetensi, kompensasi

finansial, dan kinerja yang bersumber dari Hotel The Jayakarta Bali. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu (1) kuesioner dan (2) pencatatan dokumen, yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan analisis jalur.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Hasil perhitungan statistik dilakukan dengan memasukkan angka pada masing-masing variabel yang terlebih dahulu data ordinal ditransformasikan menjadi data interval. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistic

Path Analysis dengan menggunakan

bantuan program Statistical Package for

Social Science (SPSS) 22.0 For Windows

maka diperoleh hasil perhitungan SPSS pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur

Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan Ryx1x2 0,853 0, 000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

X1 dan X2 terhadap Y R2yx1x2 0,727 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh

X1 dan X2 terhadap Y Pyx1 0,324 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

X1 terhadap Y

P2yx1 0,105 0,009 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X1 terhadap Y

Pyx2 0,711 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X2 terhadap Y

P2yx2 0,506 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X2 terhadap Y

Px2 x1 0,502 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 terhadapX2

P2x2 x1 0,252 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan hubungan pengaruh

X1 terhadapX2

Pyε 0,147 - - - Hubungan pengaruh

faktor lain terhadap Y

Px2ε 0,498 - - - Hubungan pengaruh

faktor lain terhadap X2 Sumber: Pengolahan data SPSS

(7)

Pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja karyawan pada Hotell The Jayakarta Bali dapat digambarkan pada Gambar 1.

2 Pyx1 = 0,324 Pyε= 0,273 Px2x1= 0,502 ε1 Pyx2= 0,711 R 2 yx1x2 = 0,727 Px2ε= 0,498

Gambar 1 Struktur pengaruh variabel X1, dan X2 terhadap Y

Keterangan: X1 = Kompetensi

X2 = Kompensasi Finansial Y = Kinerja karyawan

ε = faktor lain

Besar sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari X1 dan X2 terhadap Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Sumbangan Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Keterangan Besar Sumbangan Persentase Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y 0,105 10,5 %

Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2

0,116 11,6 %

Besar pengaruh total X1

terhadap Y 0,221 22,1%

Besar pengaruh

langsung X2 terhadap Y 0,506 50,6 % Besar pengaruh total X1

dan X2 terhadap Y 0,727 72,7 %

Besar pengaruh lain X1

dan X2 terhadap Y 0,273 27,3 %

Total 1,000 100 %

Sumber: Pengolahan data SPPS

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kompetensi (X1) dan kompensasi finansial (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Besar sumbangan pengaruh kompetensi (X1) dan kompensasi finansial (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah 72,7 %, sedangkan besar hubungan pengaruh faktor lain terhadap kinerja karyawan (Y) adalah 27,3 %.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kompetensi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kompensasi finansial (X2) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Besar hubungan pengaruh kompetensi (X1) terhadap kompensasi finansial (X2) adalah 50,2 %, sedangkan besar sumbangan pengaruh kompetensi (X1) terhadap kompensasi finansial (X2) adalah 25,2 %. Hubungan pengaruh faktor lain terhadap kompensasi finansial sebesar 49,8 %.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kompetensi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Besar hubungan pengaruh kompetensi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah 32,4 %, sedangkan besar sumbangan pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan adalah 10,5 %.

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kompensasi financial (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Besar hubungan pengaruh kompensasi finansial (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah 71,1 %, sedangkan besar sumbangan pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan adalah 50,6 %.

Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa variabel kompetensi (X1) dan kompensasi finansial X1

X2

(8)

(X2) secara positif dan signifikan mempengaruhi kinerja karyawan (Y) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Siregar (2007) menyatakan bahwa kompetensi dan kompensasi merupakan dua variabel yang saling terkait yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Variabel tersebut merupakan faktor utama untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Selain itu penelitian ini mendukung kajian empirik dari Sekarmini (2015) yang menyatakan bahwa kompetensi dan kompensasi finansial berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan dimana kompetensi dan kompensasi secara bersama-sama berperan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kompetensi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kompensasi finansial (X2) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Nugraha (2013) yang menyatakan bahwa apabila kinerja dari karyawan meningkat atau relatif bagus, maka karyawan itu sendiri akan mendapatkan kompensasi atau balas jasa yang setimpal dengan kinerja dari karyawan tersebut. Tingkat kesulitan suatu pekerjaan yang membutuhkan tingkat keahlian tertentu harusnya berpengaruh terhadap kompensasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan. Pada umumnya semakin tinggi tingkat spesialisasi suatu jenis pekerjaan, kompensasi yang diberikan juga semakin tinggi. Selain itu penelitian ini mendukung kajian empirik dari Sekarmini (2015) yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh secara positif terhadap kompensasi finansial.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kompetensi (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Palan (2007: 24) menyatakan bahwa kompetensi karyawan sangat berpengaruh dalam menghasilkan kinerja, apabila kompetensinya baik maka kinerja

karyawan pun akan baik pula. Setiap karyawan memiliki kompetensi yang berbeda-beda karena sifatnya personal dan sulit untuk ditebak, oleh karena itu setiap karyawan akan memiliki hasil kinerja yang berbeda tergantung dari kompetensi yang dimilikinya. Hasil penelitian ini mendukung kajian empirik dari Setiawati (2009) yang menyatakan bahwa kompetensi memiliki korelasi positif dengan kinerja. Semakin tinggi tingkat kompetensi seorang karyawan, maka kemampuan dalam penyelesaian pekerjaan akan semakin baik.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kompensasi finansial (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Widyatmini (2008) yang menyatakan bahwa kompensasi yang akan diberikan kepada para pegawai harus sesuai dengan kinerja yang mereka hasilkan agar mereka bisa termotivasi dan bisa lebih semangat lagi dalam bekerja. Semakin baik kompensasi yang diterima oleh pegawai, maka kinerja pegawai juga semakin baik. Hasil penelitian ini mendukung kajian empirik dari Hendra (2014) yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan.

Dalam penelitian ini, ada beberapa keterbatasan atau kelemahan dari hasil penelitian ini diantaranya (a) objek yang diteliti masih terbatas, hanya pada jumlah sampel tertentu sehingga secara keseluruhan objek belum dapat diteliti, (b) hasil penelitian hanya dapat digunakan pada satu perusahaan, dan (c) variabel yang diteliti dalam penelitian ini juga masih sangat terbatas, sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya agar mengkaji dan menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi kinerja.

PENUTUP

Berdasarkan hasil pengujian statistik dan hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan.

(9)

(1) Kompetensi dan kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta.

(2) Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompensasi finansial pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta.

(3) Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. (4) Kompensasi finansial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta.

Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran. (1) Bagi Hotel The Jayakarta Bali,

kesuksesan perusahaan tentu ada ditangan karyawan itu sendiri tetapi hal ini juga harus didukung dengan kompetensi dan kompensasi financial yang sesuai diberikan perusahaan kepada karyawan sehingga karyawan merasa diperhatikan dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa factor kompetensi dan kompensasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan pada Hotel The Jayakarta Bali di Kuta. Kompetensi karyawan yang diperlukan harus sesuaikan dengan posisi jabatan dan keahliannya. Disamping kompetensi, factor lain kompensasi juga harus diperhatikan demi menjaga kesetiaan karyawan terhadap perusahaan. Hal ini dapat dijadikan pedoman untuk lebih meningkatkan kompetensi dan kompensasi finansial agar kinerja karyawan lebih meningkat.

(2) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian serupa, agar dapat mengembangkann hasil penelitian ini dengan mengangkat objek penelitian pada instansi lainnya dengan jenis pekerjaan yang berbeda sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas, di samping itu juga diharakan untuk menguji variabel yang sangat erat hubungannya dengan kinerja

karyawan.

DAFTAR RUJUKAN

Ayun, Q. 2011. Penilaian Kinerja (performance apprisial) pada karyawan di perusahaan. Majalah

Ilmiah INFORMATIKA. 2(3).

74-88. Tersedia pada:

www.unaki.ac.id. Diakses 5 Mei 2015.

Gomes, Faustino Cardoso,

2003, Manajemen Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Gorda. 2004. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Denpasar: Widya Kriya

Gematama.

Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen

Sumber Daya Manusi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hendra & Supartha. 2014. Pengaruh Komunikasi, Kompensasi Finansial Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Agung Cottages Kuta, Badung. Jurnal. Tersedia pada:

www.e-jurnal.com. Diakses 14

Mei 2015.

Julianti, L. Pina. 2015. “Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Karya Pak Oles Tokcer. Skripsi. Tersedia pada: Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA).

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Keunggulan

Bersaing Organisasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu

.

Leo, Andy. 2013. Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Lokasi Pt. Mandiri Jayaindo Utama Pekanbaru.

(10)

download.portalgaruda.org. Diakses 8 Mei 2015.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan pertama. Bandung: Refika Aditama.

Mondy dan Noe. 2004. Human Resource

Management. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Nugraha, Fahrian Mauludin Adi. 2013. Pengaruh Kompensasi Karyawan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Survey Pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 6 No 1. (Hlm. 1-8).

Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Posuma, Christilia, O. 2013. Kompetensi, Kompensasi, Dan Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Ratumbuysang Manado. Jurnal

EMBA. 646-656. Tersedia pada:

ejournal.unsrat.co.id. Diakses 29 Mei 2015.

Purnami, NI L.E.D.2014. Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada UD Mente Bali Sejahtera. Skripsi. Tersedia pada: Universitas

Pendidikan Ganesha

(UNDIKSHA).

Robbins, Sthepen dan A. Judge. 2008.

Perilaku Organisasi. Edisi ke- 12

buku 2. Jakarta: Salemba Empat. R. Palan. 2007. Competency Management.

Jakarta: PPM Indonesia.

Safwan, Nadirsyah, dan Syukriy Abdullah. 2014. Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal

Akuntansi. Volume 3, Nomor 1

(hlm 1-7). Tersedia pada: ejournal. Unsrat.co.id. Diakses 1 Juni 2015. Sedarmayanti. 2006. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja.

Bandung: Ilham Jaya.

Sekarmini. 2015. Pengaruh Kompetensi Intelektual dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT BPR Bali Dananiaga di Denpasar Tahun 2014. Skripsi. Tersedia pada: Universitas Pendidikan Ganesha.

Setiawati, Tati. 2009. Pengaruh Kompetensi Kerja terhadap Kinerja Dosen. Dalam Media

Pendidikan, Gizi dan Kuliner. 1(1):

hal: 1-6.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Edisi

Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta: YKPN.

Siregar. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Tesis.

Tersedia pada:

repository.usu.ac.id. Diakses 10 Mei 2015.

Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer. 1993. Competence Work: Model

for Superior Performance. John

Wiley and Sons, Inc.

Veithzal, Rivai. 2008, Manajemen Sumber

Daya Manusia Untuk

Perusahaan: dari Teori dan

Praktik. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Wahyuningsih, Mahlia Muis, & Indrianty Sudirman. 2013. Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Jurnal Analisis. Vol. 2 (hlm 38 – 44).

Tersedia pada:

ejournal.unsrat.co.id. Diakses 5 Juni 2015.

(11)

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada.

Widyatmini dan Luqman Hakim. 2008. Hubungan Kepemimpinan, Kompensasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok. Jurnal

Ekonomi Bisnis. 13(2):

(hlm163-171). Tersedia pada: ejournal.unsrat.co.id. Diakses 25 Mei 2015.

Winanti, Budhiningtias. 2008. “Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan (Survei pada PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat). Jurusan Komputer. Volume 7, Nomor 2 (hlm 1-15). Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber

Daya Manusia. Jakarta: Salemba

Empat.

Yusuf, M., Paranoan, D.B. & Margono. 2014. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pada Kantor Dinas Kesehatan Sangkata Kabupaten Kutai Timur. eJournal Administrative

Reform. 2(3). 1587-1598.

Tersedia pada: ar.mian.fisip-unmul.ac.id. Diakses 22 Mei 2015.

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur
Gambar  1  Struktur  pengaruh  variabel  X 1 ,  dan   X 2  terhadap Y

Referensi

Dokumen terkait

Netwatch berfungsi untuk melakukan ping ke sebuah host, dan dari hasil pingnya router akan menjalankan script yang sesuai kita definisikan..

1) Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan bahwa Periklanan, Promosi Penjualan, Public Relation, Personal Selling, Direct Seliing dan Gaya Hidup (life style) mempunyai

Penegakan kode etik merupakan upaya dalam penegakan peraturan perundang- undangan mengenai kode etik ASN. Bagi pegawai yang melakukan pelanggaran selain akan dikenakan

Penelitian ini merupakan penelitian yang membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas variabel price image yang diproksikan price level perception, value for

Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah pada pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu meningkatkan nilai jual dari

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Real Estate pada PT.PALM Dengan Pendekatan Rapid Application Development (RAD).. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar

Kompilasi Hukum Islam kata murtad disebutkan dalam 2 pasal, terdapat dalam pasal 75 dan pasal 116, yang mana Pasal 75 menjelaskan perbuatan murtad menjadikan

Karena itu dalam tujuan lokakarya ditetapkan untuk mendeskripsikan kompetensi yang spesifik keilmuan dan profesi pada setiap strata, dan merumuskan pengkodean bagi PS