• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Aplikasi Faraidh Menggunakan Pengujian Usability

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Aplikasi Faraidh Menggunakan Pengujian Usability"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

2010

Evaluasi Aplikasi Faraidh Menggunakan Pengujian Usability

Fitri Resdiyani1, Ismiarta Aknuranda2, Retno Indah Rokhmawati3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Aplikasi Faraidh adalah aplikasi tentang kewarisan yang dibuat oleh FEN Productions Aplikasi ini telah diunduh sebanyak lebih dari 10 ribu pengguna di Play Store dengan rating 4,3. Aplikasi ini ditujukan untuk memberikan edukasi tentang ilmu waris kepada umat Islam dan membantu perhitungan harta waris dengan mudah, praktis, dan benar sesuai syariat Islam. Sejauh ini belum ditemukan evaluasi terhadap aplikasi Faraidh. Oleh sebab itu, diperlukan evaluasi untuk mengetahui kesesuaian kualitas aplikasi dengan harapan dan kebutuhan pengguna guna mencapai tujuan aplikasi tersebut. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi usability dilakukan menggunakan pengujian usability. Hasil evaluasi didapatkan dari data pengujian usability termasuk data wawancara, observasi, dan kuesioner. Pengujian usability dilakukan dengan memberikan skenario tugas kepada 5 responden dengan jumlah 19 tugas untuk setiap responden. Jumalah rata-rata tugas yang diselesaikan oleh responden sebanyak 9–12 tugas dari total keseluruhan tugas. Pada hasil kuesioner didapatkan rata-rata nilai kuesioner sebesar 4,62. Dari hasil wawancara dan observasi ditemukan 59 permasalahan. Beberapa permasalahan yang paling banyak ditemukan diantaranya adalah tampilan pada aplikasi yang terlalu monoton, fitur atau informasi yang dibutuhkan pengguna tidak tersedia pada aplikasi, dan penyajian hasil perhitungan yang kurang jelas. Rekomendasi yang diberikan sesuai dengan permasalahan yang ada adalah 22 rekomendasi. Kata kunci: waris, faraid, usability, pengujian usability

Abstract

Faraidh is an application about inheritance made by FEN Productions. This application has been downloaded by more than 10 thousand users on the Play Store with a rating of 4.3. This application is intended to provide education about inheritance to Muslims and help calculate inheritance easily, practically and correctly according to Islamic law. So far, no evaluation has been found of this application. Therefore, evaluation is needed to determine the suitability of the quality of the application with user expectations and nees in order to achieve the application's goals. In this study, a usability evaluation was done using usability testing. Evaluation results were obtained from usability testing data including interviews, observation, and questionnaire data. Usability testing was done by giving task scenarios to 5 respondents with a total of 19 tasks for each respondent. The average number of tasks completed by the respondent was 9–12 of the total tasks. The results of the questionnaire obtained an average questionnaire value of 4.62. From the results of interviews and observations found 59 problems. Some of the most common problems found include the appearance of applications that are too monotonous, features or information needed by users are not available in the application and the presentation of calculation results that are less clear. The recommendations given by accordance to the existing problems are 22 recommendations.

Keywords: inheritance, faraid, usability, usability testing

1. PENDAHULUAN

Islam merupakan agama mayoritas dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia Islam mengatur setiap bagian dalam kehidupan mulai dari hal terkecil hingga yang paling

kompleks sekalipun. Salah satu bagian yang ketentuannya telah diatur dalam Islam adalah warisan. Dalam Al-Quran surah An-nisa ayat 13 telah dijelaskan bahwa “hukum-hukum kewarisan itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah, barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam

(2)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah kemenangan yang besar”. Ilmu yang mempelajari tentang warisan disebut dengan ilmu faraid. Ilmu faraid mengatur tentang dasar fiqih waris, perhitungan harta pewaris, dan ketentuan pembagiannya, serta untuk mengetahui siapa saja ahli waris yang berhak dan tidak berhak mendapat bagian dan berapa besarannya masing-masing (Ajib, 2019).

Saat ini, masih banyak masyarakat muslim yang belum sepenuhnya memahami tentang ilmu faraid dan belum menerapkan dengan benar sesuai dengan syariat Islam. Masyarakat muslim cenderung melakukan penyelesaian masalah warisan dengan cara konvensional, menggunakan hukum adat hingga penyelesaian di pengadilan bila terjadi sengketa. MARI (2018) menjelaskan dalam laporan tahunan bahwa jumlah perkara kewarisan berada di urutan ketiga pada perkara perdata agama.

Aplikasi Faraidh merupakan aplikasi tentang kewarisan yang dibuat oleh FEN Productions. Aplikasi faraidh ditujukan untuk memberikan edukasi tentang ilmu waris kepada umat Islam dan membantu perhitungan harta waris dengan mudah, praktis, dan benar sesuai syariat Islam. Sejauh ini belum ditemukan evaluasi terhadap aplikasi Faraidh. Evaluasi penting dilakukan mengetahui kesesuaian kualitas aplikasi dengan harapan dan kebutuhan pengguna guna mencapai tujuan aplikasi tersebut. Menurut Nielsen (2012), usability merupakan atribut kualitas yang menilai seberapa mudah sistem untuk dipelajari dan efisien digunakan. Usability memiliki 5 aspek yang terdiri dari learnability (kemudahan penggunaan), efficiency (kecepatan dalam penyesaian tugas), memorability (daya ingat), errors (kesalahan pengguna), satisfaction (kepuasan pengguna).

Berdasarkan uraian di atas, dalam pengerjaan skripsi ini dilakukan evaluasi

usability terhadap aplikasi Faraidh. Evaluasi

dilakukan menggunakan pengujian usability dengan tipe kualitatif. Pengujian usability adalah salah satu metode evaluasi dengan melakukan pengujian produk kepada perwakilan pengguna. Pengujian dilakukan dengan menggunakan skenario tugas, wawancara, observasi, dan kuesioner.

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan usability yang ditemukan pada aplikasi Faraidh dan membuat rekomendasi berdasarkan hasil dari pengujian dan dapat

dijadikan referensi perbaikan terhadap aplikasi. 2. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Evaluasi

Evaluasi adalah bagian dari proses desain dan berlangsung sepanjang siklus hidup desain. Evaluasi berperan untuk menilai desain dan menguji sistem . Hal tersebut untuk memastikan bahwa sistem bekerja sesuai harapan dan memenuhi persyaratan pengguna. Pilihan metode evaluasi bergantung pada apa yang dibutuhkan dari evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan di dalam laboratorium, di lapangan, atau dengan melibatkan user (Dix, et al., 2004). Menurut Dix, et al. (2004), evaluasi memiliki tiga tujuan utama yaitu sebagai berikut: 1) Menilai fungsionalitas sistem yang

mencakup kesesuaian penggunaan system dengan harapan pengguna terhadap tugas tertentu

2) Menilai pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan sistem yang mencakup aspek-aspek seperti kemudahan sistem dipelajari, usability, dan kepuasaan pengguna 3) Mengidentifikasi masalah secara spesifik

yang terjadi pada sistem 2.2. Usability

Usability mencakup seberapa mudah sistem

untuk dipelajari dan efisien untuk digunakan.

Usability memiliki 5 aspek yang terdiri dari

learnability (kemudahan penggunaan), efficiency (kecepatan dalam penyesaian tugas), memorability (daya ingat), errors (kesalahan pengguna), satisfaction (kepuasan pengguna).

Usability juga mengacu pada metode untuk

meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses desain (Nielsen, 2012).

Menurut ISO 9241-11 (1998), usability bisa diartikan sebagai seberapa jauh suatu produk bisa digunakan oleh pengguna tertentu demi mencapai tujuan yang diharapkan dengan efektivitas, efisiensi, dan kepuasan dalam konteks penggunaan tertentu. Aspek efektivitas mencakup keakuratan dan kelengkapan pengguna dalam mencapai tujuan tertentu. Aspek efisiensi mencakup sumber daya yang digunakan sehubungan dengan keakuratan dan kelengkapan tujuan yang dicapai. Aspek kepuasan mencakup kenyamanan dan penerimaan pengguna terhadap penggunaan produk.

(3)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 2.3. Pengujian Usability

Pengujian usability merupakan alat penelitian yang menguji suatu produk melalui beberapa orang yang merepresentasikan pengguna produk sebagai peserta pengujian dan dilakukan evaluasi sejauh mana suatu produk tersebut memenuhi kriteria usability secara spesifik (Rubin & Chisnell, 2008). Menurut Moran (2019), dalam sesi pengujian usability, seorang peneliti atau biasa disebut fasilitator/moderator akan meminta peserta untuk melakukan tugas. Peneliti akan mengamati perilaku peserta dan mendengarkan umpan balik terhadap selama peserta menyelesaikan tugasnya.

Sebagaimana yang dilansir dari laman usability.gov (2011), peserta pengujian akan diuji dengan melakukan tugas-tugas khusus dan peneliti akan mengamati, mendengarkan dan mencatat apa yang dilakukan dan dikatakan oleh peserta pengujian. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan

usability, mengumpulkan data kualitatif dan

kuantitatif dan menentukan kepuasan peserta terhadap produk atau sistem yang diujikan

.

Menurut Rubin & Chisnell (2008) terdapat beberapa tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada proses pengujian usability yaitu sebagai berikut:

1) Membuat perencanaan pengujian 2) Mengatur lingkungan pengujian 3) Menentukan peserta pengujian

4) Menyiapkan bahan dan instrumen pengujian 5) Melakukan sesi pengujian

6) Mengamati dan memberikan pertanyaan pada peserta pengujian

7) Melakukan analisis data dan observasi 8) Membuat laporan temuan masalah dan

menyusun rekomendasi 3. METODOLOGI

Metodologi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pengujian usability dengan tipe kualitatif. Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 3.1. Pengumpulan Data

Penelitian diawali dengan tahap pengumpulan data. Pada tahap ini proses yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Pembuatan Persona

Persona adalah karakter fiksi, yang dibuat berdasarkan penelitian yang akan dilakukan untuk mewakili berbagai jenis pengguna yang mungkin menggunakan layanan, produk, situs, atau merek yang akan diuji dengan cara yang sama (Dam & Siang, 2019).Pembuatan persona dilakukan untuk mengetahui pengguna representatif yang akan mewakili sekelompok pengguna. Persona yang dibuat akan merepresentasikan kelompok pengguna awam dan kelompok ahli domain keislaman. Persona memberikan informasi menyeluruh yang mencakup kebutuhan, demografi, tujuan persona yang menggambarkan kelompok pengguna tersebut.

Langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu menentukan responden, membuat pertanyaan untuk wawancara responden, melakukan wawancara, dan kemudian membuat persona seperti yang tertera pada Gambar 2 berikut ini: Mulai Pengumpulan Mulai  Pembuatan Persona  Pengujian

(4)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Gambar 2. Langkah-langkah pembuatan persona

2) Pengujian Usability

Pengujian usability dilakukan terhadap lima orang responden dengan mengambil satu responden untuk kelompok ahli keislaman dan empat responden untuk kelompok awam atau umum. Menurut Nielsen (2012) melakukan pengujian dengan 5 orang memungkinkan penguji untuk menemukan masalah usability yang hampir sama banyaknya dengan menggunakan lebih banyak peserta pengujian.

Skenario tugas yang diberikan kepada responden adalah skenario yang telah disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan persona. Adapun data dan informasi yang terdapat dalam skenario merupakan data fiktif yang digunakan untuk kebutuhan pengujian.

Jumlah skenario

tugas yang akan diberikan adalah sejumlah

19 tugas.

Skenario tugas yang digunakan dalam pengujian usability dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Skenario tugas

Tugas 1

Tujuan Mengetahui definisi tentang ilmu waris menurut Islam

Skenario

Anda ingin melakukan pembagian warisan sesuai dengan syariat Islam. Namun Anda belum mengetahui definisi ilmu waris menurut Islam

Tugas Cari pengetahuan tentang definisi ilmu waris Islam

3) Wawancara

Selama pengujian berlangsung, terdapat tahap wawancara. Pertanyaan akan diajukan kepada responden pada setiap tugas yang diberikan. Tujuan dari wawancara adalah untuk menggali permasalahan dan kesulitan yang dihadapi oleh responden ketika berinteraksi dengan aplikasi selama pengujian berlangsung. Wawancara juga bertujuan untuk mendapatkan saran dari responden lebih luas terkait tugas yang dikerjakan maupun masukan untuk aplikasi.

Terdapat 3 pertanyaan yang akan diajukan pada setiap tugas yang telah diselesaikan yaitu sebagai berikut:

1. Apa ada kesulitan saat mengerjakan tugas? 2. Bagaimana tampilan aplikasi tersebut

menurut pendapat Anda mengenai?

3. Apakah aplikasi sudah sesuai dengan ekspektasi Anda ketika mengerjakan tugas?

Pada sesi akhir pengujian, responden akan diajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana pendapat Anda mengenai aplikasi

Faraidh secara keseluruhan?

2. Apa kekurangan pada aplikasi Faraidh? 3. Apakah ada fitur yang perlu ditambahkan

pada aplikasi Faraidh? 4) Observasi

Tujuan observasi adalah untuk mengetahui hal-hal yang tidak diungkapkan responden ketika wawancara. Selama pengujian berlangsung, evaluator akan mencatat respons atau reaksi responden dan ekspresi yang ditunjukkan pengguna terhadap tugas yang diberikan. Observasi juga dilakukan dengan mengamati perilaku pengguna terhadap aplikasi melalui dokumentasi rekaman layar dan rekaman suara responden selama pengujian berlangsung. Evaluator akan menggunakan aplikasi perekam layar yang sekaligus merekam suara ketika melakukan pengujian.

5) Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada responden untuk mendapatkan tambahan data kuantitatif. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan tugas yang diberikan dan akan digunakan untuk keperluan analisis data hasil pengujian. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner SEQ (Single Ease Question).

(5)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Kuesioner SEQ (Single Ease Question) merupakan jenis post-task questionnaire. SEQ terdiri dari satu pertanyaan yaitu seberapa sulitkah tugas tersebut. Skala yang diberikan adalah dari 1 (sangat sulit) hingga 7 (sangat mudah) (Sauro, 2012). Responden akan mengisikan kuesioner setelah selesai mengerjaka setiap tugas yang diberikan. Gambar 3 merupakan kuesioner SEQ yang digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 3. Kuesioner SEQ (Single Ease Questionnare)

Sumber : Sauro (2012) 3.2. Analisis Data dan Pembahasan

Analis data dilakukan pada data yang telah diperoleh dari hasil pengumpulan data. Analisis yang pertama adalah hasil penyelesaian tugas Hasil penyelesaian tugas dilihat dari jawaban responden pada setiap tugas yang diberikan yaitu berhasil atau gagal (1 atau 0). Jika responden mampu menyelesaikan tugas dengan jawaban yang benar maka akan dianggap berhasil. Jika responden tidak dapat menemukan jawaban atau menyerah saat menyelesaikan tugas maka akan dianggap gagal.

Analisis hasil kuesioner dilakukan pada data nilai kuesioner yang diberikan responden untuk setiap tugas yang diberikan. Hasil nilai kuesioner SEQ (Single Ease Question) akan memberikan gambaran tingkat kesulitan pada setiap tugas. Nilai kuisioner yang diberikan oleh responden pasti akan berbeda didasarkan pada pengalaman mereka ketika berinteraksi dengan sistem untuk menyelesaian tugas yang diberikan. Hasil kuesioner akan dianalisis dengan hasil wawancara dan observasi untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi responden.

Data hasil wawancara merupakan hal-hal yang diungkapkan responden terkait kesulitan yang dihadapi selama mengerjakan tugas maupun kekurangan pada aplikasi yang ditemukan responden. Dari hasil wawancara tersebut akan diidentifikasi permasalahan apa saja yang ditemukan selama pengujian.

Data hasil observasi berisi data perilaku responden terhadap aplikasi, ekspresi, dan reaksi yang diberikan responden. Dokumentasi

observasi yang berupa rekaman layar dan rekaman suara akan diterjemahkan oleh evaluator dan diidentifikasi sebagai permasalahan.

3.3. Pengelompokkan Masalah

Setelah dilakukan analisis data hasil pengujian, pada bagian ini akan dilakukan pengelompokkan berbagai masalah yang muncul berdasarkan hasil wawancara dan observasi. Permasalahan yang sejenis akan dikelomppokkan menjadi satu. Pengelompokkan masalah dilakukan dengan tujuan agar mempermudah dalam penyusunan rekomendasi dan rekomendasi yang diberikan akan disesuaikan dengan masalah yang muncul. 3.4. Penyusunan Rekomendasi

Penyusunan rekomendasi dibuat berdasarkan masalah yang muncul selama pengujian. Rekomendasi mengambil saran yang diberikan responden ketika wawancara dan mengacu pada usability guidelines. Usability guidelines yang akan digunakan adalah

Research-Based Web Design & Usability Guidelines oleh U.S Dept of Health and Human Services (2006)

4. HASIL PENGUJIAN

Pengujian usability dilakukan terhadap 5 orang responden yang mewakili pengguna aplikasi. Responden terdiri dari 4 orang mahasiswa dan 1 orang ahli keislaman. Pengujian usability dilakukan berdasarkan skenario tugas yang telah disediakan. Tugas yang harus dikerjakan oleh responden berjumlah 19 tugas. Diantaranya adalah 12 tugas untuk mencari data dan 7 tugas untuk melakukan perhitungan. Hasil dari pengujian usability, observasi, dan wawancara didapatkan beberapa permasalahan yang ditemukan pada aplikasi Faraidh. Selain itu, terdapat hasil kuesioner untuk mengetahui tingkat kesulitan tugas yang diberikan.

4.1. Permasalahan yang ditemukan

Terdapat 59 masalah yang ditemukan dari hasil pengujian terhadap aplikasi Faraidh. Dari hasil wawancara didapatkan 23 pemasalahan dan dari hasil observasi didapatkan 36 permasalahan. Dari hasil tersebut, permasalahan yang sejenis akan dikelompokkan menjadi satu. Setelah dilakukan pengelompokkan, didapatkan 22

(6)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

permasalahan seperti yang tertera pada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. Permasalahan

Kode Masalah

Deskripsi

PM1 Penjelasan waris berdasarkan Kompilasi Hukum Islam belum ada

PM2 Penamaan menu menggunakan kata yang tidak familier bagi responden

PM3 Penjelasan mengenai definisi ahli waris tidak tersedia pada aplikasi

PM4 Responden kesulitan dengan tampilan pada bagian ahli waris karena responden harus membuka satu per satu dari daftar menu yang ada dan akan lebih mudah dipahami jika dibuat dalam bentuk silsilah keluarga atau pohon keluarga PM5 Penjelasan tentang bagian ahli waris akan

lebih mudah dipahami jika ditambahkan rinci dan deskriptif tentang bagian ahli waris beserta grafiknya

PM6 Penjelasan mengenai pembagian harta warisan selain uang tidak tersedia pada aplikasi

PM7 Informasi mengenai langkah-langkah, syarat dan prosedur untuk mendapatkan legalitas dari harta warisan tidak ada PM8 Tidak ada kolom untuk mengisikan

hutang, wasiat dan pengurusan jenazah. Oleh sebab itu, perlu dihitung secara manual terlebih dahulu sebelum memasukkan nilai total harta warisan. PM9 Tidak ada fitur untuk melakukan

perhitungan warisan yang bukan berupa uang

PM10 Bagian harta warisan untuk istri tidak ada dalam hasil perhitungan dan tidak dijelaskan mengapa istri tidak mendapatkan harta warisan

PM11 Tidak ada penjelasan pada setiap hasil perhitungan yang didapatkan ahli waris PM12 Tampilan saat pengisian pilihan kakek

dan nenek membingungkan dan tidak ada pilihan untuk "Kakek dari Ibu" tidak tersedia di aplikasi

PM13 Tidak ada fitur untuk melakukan cetak dokumen

PM14 Tidak ada fitur untuk melihat riwayat dan menyimpan perhitungan

PM15 Tidak ada informasi status ketika sedang memuat hasil perhitungan

PM16 Tampilan aplikasi tidak menarik dan membosankan

PM17 Format hasil perhitungan warisan ketika dibagikan hanya berupa tulisan sehingga tidak kredibel. Saat dibagikan ke PC, tampilan dalam dokumen bukan hasil perhitungan melainkan screenshot aplikasi pada Playstore

PM18 Responden kesulitan dengan tampilan pada kalkulator perhitungan warisan PM19 Responden salah memahami skenario

tugas yang diberikan

PM20 Penjelasan pada setiap menu dalam sub

menu Teori terlalu panjang dan tidak ada poin penting yang disorot

PM21 Terjadi error saat membagikan hasil perhitungan

PM22 Tampilan daftar menu pada tab menu Teori tidak terlihat seperti sebuah menu yang bisa ditekan dan terlihat seperti daftar tulisan biasa.

4.2. Hasil kuesioner

Dari hasil kuesioner SEQ (Single Ease Question) yang diberikan kepada responden terdapat sejumlah 25 pada jawaban sangat sulit (1), sejumlah 6 pada jawaban sulit (2), sejumlah 3 pada jawaban tidak mudah (3), sejumlah 3 pada jawaban cukup (4), sejumlah 5 pada jawaban tidak sulit (5) , sejumlah 15 pada jawaban mudah (6), sejumlah 38 pada jawaban sangat mudah (7). Hasil rata-rata nilai kuesioner yang didapatkan adalah sebesar 4,62. Hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3. Hasil Kuesioner

Tugas Penilaian Tugas

Rata-rata Tugas R1 R2 R3 R4 R5 T1 7 7 7 7 7 7 T2 6 7 7 6 4 6 T3 1 1 2 1 2 1,4 T4 6 7 7 7 6 6,6 T5 3 7 7 7 6 6 T6 6 7 7 7 6 6,6 T7 7 7 6 7 6 6,6 T8 1 1 6 1 2 2,2 T9 1 1 2 1 1 1,2 T10 6 7 4 1 5 4,6 T11 6 7 6 3 5 5,4 T12 7 7 7 7 5 6,6 T13 1 1 2 1 1 1,2 T14 7 7 7 5 4 6 T15 7 7 7 7 5 6,6 T16 6 7 7 6 3 5,8 T17 7 7 7 7 2 6 T18 1 1 1 1 1 1 T19 1 1 1 1 1 1

Nilai Rata-rata Keseluruhan 4,62

4.3. Rekomendasi

Rekomendasi yang dibuat disesuaikan dengan masalah terkait yang diidentifikasi melalui kode masalah dan juga diberikan sumber

(7)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

dari rekomendasi tersebut yang berasal dari saran responden atau usability guidelines maupun gabungan keduanya. Rekomendasi yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Rekomendasi Kode Masalah Kode Sumber Rekome ndasi Deskripsi Rekomendasi PM1 S2, UG_1, UG_3

Pada menu Definisi perlu ditambahkan penjelasan tentang ilmu waris yang sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam

PM2

S1, UG_19,

UG_20

Dalam penamaan menu dan tombol, sebaiknya

menggunakan istilah yang umum supaya mudah dipahami pengguna. Menu yang terlihat memiliki informasi dan fungsi yang serupa dikelompokkan menjadi satu supaya lebih efisien

PM3

S7, UG_1,

UG_2

Penjelasan tentang definisi ahli waris seharusnya tersedia di menu Ahli Waris

PM4

S8, UG_1, UG_2, UG_17

Tampilan daftar ahli waris sebaiknya dibentuk bagan silsilah keluarga atau pohon keluarga supaya lebih aplikatif PM5 S9, UG_1, UG_2, UG_16

Untuk detail informasi bagian ahli waris yang terdapat pada menu Ahli Waris perlu ditambahkan grafik untuk memudahkan pengguna memahaminya PM6 S10, UG_1, UG_2

Penjelasan tentang harta warisan baik berupa harta benda maupun uang dan cara pembagiannya seharusnya mempunyai menu tersendiri yang tersedia di tab menu Teori

PM7

S11, UG_1,

UG_2

Penjelasan tentang langkah-langkah, syarat, dan prosedur pengurusan harta waris seharusnya mempunyai menu tersendiri yang tersedia di tab menu Teori

PM8 S13,

UG_5

Ketika sedang memuat hasil perhitungan seharusnya aplikasi memberikan umpan balik kepada pengguna berupa informasi status jika aplikasi sedang melakukan

pemrosesan

PM9 S20,

UG_4

Pada menu Kalkulator seharusnya ditambahkan pilihan untuk memasukkan harta selain uang seperti mobil, tanah dll. Jadi, pengguna tidak perlu mengkonversi ke dalam bentuk uang ketika melakukan perhitungan warisan

PM10 S16,

UG_11

Jika ada anggota keluarga yang masih hidup namun tidak termasuk ke dalam daftar ahli waris dan tidak mendapatkan bagian warisan seharusnya perlu ditambahkan penjelasan mengenai hal tersebut pada hasil perhitungan atau dengan memberikan tautan ke informasi yang mendukung

PM11 S17, S18, UG_1, UG_3, UG_22

Pada tampilan hasil perhitungan warisan, sebaiknya ditambahkan perbandingan bagian yang diperoleh setiap ahli waris dan diberi penjelasan terkait anggota keluarga yang terhalang disertai sumber hukum dari Al-Quran maupun hadits

PM12

S21, UG1_1,

UG_2

Pada kalkulator perhitungan waris seharusnya diberikan icon atau gambar pada pilihan anggota keluarga agar lebih mudah dibedakan

PM13 S23,

UG_6

Pilihan untuk cetak dokumen hasil perhitungan seharusnya disediakan pada tampilan hasil perhitungan dan dokumen hasil perhitungan dapat diunduh oleh pengguna

PM14

S24, S25, UG_6

Pilihan untuk menyimpan hasil perhitungan perlu ditambahkan pada tampilan hasil perhitungan dan menu untuk melihat riwayat hasil perhitungan seharusnya tersedia di tab menu Kalkulator

PM15 S19,

UG_5

Ketika sedang memuat hasil perhitungan seharusnya diberikan informasi status

PM16

S4, UG_1,

UG_2

Pemilihan warna konten pada tab menu Teori seharusnya dibuat lebih bervariasi supaya terlihat lebih menarik dan

(8)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

tidak hanya berisikan tulisan berwarna hitam yang membuat pengguna bosan

PM17 S22,

UG_3

Format hasil perhitungan yang akan dibagikan melalui media sosial maupun email seharusnya berbentuk dokumen resmi atau berbentuk gambar yang disertai dengan watermark supaya terlihat lebih kredibel

PM18

S12, S14, UG_15

Pada saat perhitungan waris untuk pertama kali seharusnya aplikasi memberikan user guide kepada pengguna atau dapat berupa video maupun animasi tutorial perhitungan warisan karena penggunaan video maupun elemen multimedia yang lain membantu pengguna dalam memahami alur dan isi konten tersebut

PM19 UG_7,

UG_8

Menyajikan semua opsi utama di beranda sehingga tidak membuat pengguna kebingungan saat pertama kali berinteraksi dengan aplikasi dan memberikan kesan awal yang positif pada awal penggunaan PM20 S5, UG_1, UG_2, UG_9, UG_12, UG_13, UG_17, UG_20

Penyusunan konten dalam setiap menu pada tab menu Teori seharusnya perlu dibuat hierarki konten dengan minimalisasi kata dan pemberian highlight pada informasi atau poin-poin penting. Selain itu, perlu ditambahkan gambar maupun ilustrasi yang mendukung informasi yang ditampilkan

PM21 UG_18

Perlu adanya perbaikan pada bagian Share memastikan supaya tombol atau fitur berfungsi dengan baik

PM22

S3, UG_10,

UG_14

Pada halaman awal aplikasi, tampilan menu pada tab menu Teori terlihat seperti sebuah daftar tulisan biasa dan tidak terlihat seperti menu. Seharusnya tampilan daftar menu pada halaman awal ditambahkan icon atau dibuat lebih menonjol supaya lebih terlihat jelas sebagai sebuah menu / tombol yang bisa ditekan

Berikut ini adalah salah satu contoh referensi untuk rekomendasi perbaikan berdasarkan rekomendasi pada Tabel 4.

Gambar 4. Referensi tampilan untuk rekomedasi Sumber : Gaspar (2020)

Gambar 4 adalah salah satu contoh referensi tampilan untuk rekomendasi perbaikan sesuai dengan permasalahan dengan kode PM20. Referensi tampilan tersebut menggunakan accordion menu. Menurut Loranger (2014) accordion menu adalah daftar header yang ditumpuk secara vertikal yang dapat diklik untuk menampilkan atau menyembunyikan konten yang terkait dengannya. Mengizinkan orang untuk memiliki kendali atas konten dengan mengembangkannya atau menundanya. Cara ini digunakan untuk menyajikan konten dengan memungkinkan orang untuk mengontrol konten apa yang mereka lihat dan apa yang tetap tersembunyi, informasinya terasa tidak terlalu berlebihan, serta meminimalkan scrolling.

5 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian usability ditemukan 59 masalah yang bersumber dari hasil wawancara dan hasil observasi. Dari 59 temuan masalah dikelompokkan menjadi 22 permasalahan. Temuan masalah yang muncul adalah terkait informasi dan data yang diberikan belum tersedia secara lengkap dan belum memenuhi kebutuhan pengguna. Informasi tersebut mencakup penjelasan mengenai ahli waris, cara pembagian warisan berupa harta benda maupun uang, dan cara melegalkan harta warisan. Selain itu, pada Kalkulator warisan, tidak disediakan pilihan untuk memasukkan

(9)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

harta yang bukan berupa uang dan tidak ada penjelasan pada hasil perhitungan yang ditampilkan. Permasalahan lainnya adalah terkait navigasi, hirarki dan tampilan konten yang monoton membuat pengguna bosan dan sulit memahami informasi atau konten yang ditampilkan serta beberapa fitur yang dibutuhkan pengguna namun belum tersedia di aplikasi seperti fitur cetak, fitur simpan perhitungan dan fitur riwayat.

Dari temuan masalah yang muncul, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan yaitu perlu ditambahkan informasi dan data yang belum tersedia secara yaitu penjelasan mengenai ilmu dan ahli waris, cara pembagian warisan berupa harta benda maupun uang dan cara melegalkan harta warisan. Pada menu Kalkulator, ditambahkan pilihan untuk memasukkan harta yang bukan berupa uang dan memberikan penjelasan dari hasil perhitungan yang ditampilkan. Menu utama seharusnya diletakkan di halaman awal aplikasi dan memberikan highlight pada poin-poin penting terlihat lebih menonjol dan mudah ditemukan. Menambahkan icon pada tampilan menu maupun tombol dan perlu ditambahkan label pada icon menu atau tombol untuk mengetahui fungsinya agar tidak salah mengartikan tombol atau icon tersebut. Menambahkan gambar, ilustrasi, bagan maupun grafis untuk memudahkan pengguna memahami isi konten dan membuat konten lebih menarik

6 DAFTAR PUSTAKA

Ajib, M., 2019. Fiqih Hibah dan Waris. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing

Dix, A., Finlay, J., Abowd, G D. & Beale, R., 2004. Human-Computer Interaction Third edition. England: Pearson

International Standard Office, 1998. ISO 9241-11:1998(en) Ergonomic requirements for office work with visual display terminals (VDTs) — Part 11: Guidance on usability. Geneva: ISO [online] Tersedia melalui: ISO Online Browsing Platform

<https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:is o:9241:-11:ed-1:v1:en> [Diakses 21 Augustus 2019]

Dam, R. & Siang, T., 2019. Personas – A Simple Introduction. [online] Tersedia di: <

https://www.interaction- design.org/literature/article/personas-why-and-how-you-should-use-them/>

[Diakses 28 Oktober 2019]

Gaspar, I., 2020. Accordion UI Design. [image online] Tersedia di: < https://dribbble.com/shots/14726947-Accordion-UI-Design> [Diakses 31 Januari 2021]

Loranger, H., 2014. Accordions Are Not Always the Answer for Complex Content on Desktops. [Online] Tersedia di: <https://www.nngroup.com/articles/acc ordions-complex-content/> [Diakses 29 Januari 2021]

Nielsen, J., 2012. Usability 101: Introduction to Usability. [online] Tersedia di: <https://www.nngroup.com/articles/usa bility-101-introduction-to-usability/> [Diakses 21 Agustus 2019]

Pokja Laporan Tahunan MARI, 2018. Laporan Tahunan 2017 Mahkamah Agung Republik Indonesia. [pdf] Mahkamah Agung RI. Tersedia di: <https://mahkamahagung.go.id/files/20 200210101948_LTMARI-2017.pdf> [Diakses 23 Juli 2020]

Rubin, J. & Chisnell, D., 2008. Handbook of Usability Testing. 2nd edition. Indianapolis: Wiley Publishing

Sauro, J. & Lewis, J.R., 2012. Quantifying the User Experience Practical Statistic for User Research 1st Edition. USA: Elsevier.

Usability.gov, 2011. Usability Testing. [online] Tersedia di: < https://

www.usability.gov/how-to-and-tools/methods/usability-testing.html> [Diakses 28 Oktober 2019]

U.S. Dept. Of Health and Human Services, 2006. Research-Based Web Design & Usability Guidelines. Washington: U.S. Government Printing Office.

Gambar

Gambar 4. Referensi tampilan untuk rekomedasi  Sumber : Gaspar (2020)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan para Lansia yang tinggal dan mendapat perawatan kesehatan di Panti Werda mempunyai hubungan komunikasi yang buruk dengan keluarga (mean 1,99), tetapi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh reward and punishment terhadap self-regulated learning siswa pada aspek evaluasi diri 90% kategori sangat baik, penyusunan

Uraian kutipan teori-teori di atas dapat disintesiskan bahwa siswa berprestasi belajar adalah siswa/anak yang telah mencapai tujuan atau hasil belajar akhir yang

Terkait dengan guru, secara umum tantangan yang dihadapi guru di era globalisasi dan multicultural ini adalah bagaimana pendidikan mampu mendidik dan menghasilkan

Setelah melebur bagian melting memberikan ke bagian gudang getar untuk menguji baja cair dengan memasukan cairan kedalam mesin Shimadzu visual dan mechanical

 Didapatkan nilai daya aktif, daya reaktif, dan daya semu, sebagaimana terlihat pada tabel daya reaktif sebesar 35100 VA, besarnya daya reaktif hampir tiga kali lipat

Web : davitsipayung.blogspot.com Email : [email protected] Tumbukan pertama di dinding AB.. Ketika kapasitor dimuati, kapasitor cenderung untuk menarik cairan

membuat tugas orang tua dalam memberikan pendidikan nilai kepedulian sosial menjadi jauh lebih berat, sebab anak tinggal di lingkungan yang memiliki