• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PE ELITIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODOLOGI PE ELITIA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

10

III. METODOLOGI PEELITIA

A. Bahan dan Alat

Bahan baku utama pengomposan yang digunakan dalam penelitian adalah abu ketel dari mesin boiler dan sludge yang berasal dari pengolahan air limbah pabrik gula PT Rajawali II unit Jatitujuh, Majalengka Jawa Barat. Abu ketel dan sludge yang digunakan merupakan bahan yang telah tertimbun selama 4-5 bulan di areal pabrik yang bersangkutan. Abu ketel dan sludge yang digunakan selama penelitian seperti pada Gambar 4. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian adalah bahan kimia untuk analisis kadar nitrogen, kadar karbon, kadar fosfor total, dan kadar kalium (K2O).

Peralatan yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari peralatan untuk pengomposan dan analisis kimia di laboratorium. Alat yang digunakan selama proses pengomposan terdiri dari:

1. Reaktor

Reaktor yang digunakan untuk proses pengomposan berbahan plastik dilengkapi dengan tutup, berkapasitas 30 liter. Reaktor yang digunakan untuk penelitian terdiri dari 12 buah yang terdiri dari:

- sebanyak tiga buah reaktor untuk perlakuan aerasi aktif dan 3 buah sebagai pengulangan, - sebanyak tiga buah reaktor untuk perlakuan aerasi pasif dan 3 buah sebagai pengulangan.

Setiap reaktor dilengkapi dengan lubang kecil yang ditutup dengan sumbat gabus. Lubang kecil ini berfungsi sebagai tempat pengambilan sampel dan pengamatan temperatur yang terletak dibagian bawah, tengah, dan atas reaktor. Selain itu, reaktor pun dilengkapi dengan dua buah pipa paralon berdiameter ½ inci yang diletakan secara horizontal pada bagian bawah dan tengah. Pada pipa bagian dalam reaktor diberi lubang kecil disetiap permukaanya. Pipa paralon berfungsi sebagai tempat mengalirnya udara. Desain reaktor, dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Desain reaktor kompos

(a) (b) (c)

Gambar 4. (a) Bahan baku abu ketel (b) Bahan baku sludge

(c) Bahan baku abu ketel dengan pencampuran sludge

25 cm 70 cm 10 cm B Keterangan : A : reaktor B : kompresor C : kompos D : lubang sampel (Ø = 2cm) E : pipa paralon aerasi ½ inci F : selang

G : kran

H : pipa paralon leachet ½ inci A H D G C F E

(2)

11 2. Rangkaian pipa dan selang untuk aliran udara

Rangkaian pipa paralon atau selang berfungsi untuk mengatur dan mengalirkan udara dari sebuah kompresor menuju reaktor yang digunakan untuk perlakuan aerasi aktif. Pipa paralon induk dibagi ke dalam enam aliran yang dipasang secara paralel, dimana setiap cabang terdapat dua cabang pipa yang terhubung dengan selang menuju reaktor. Rangkaian selang pun dilengkapi dengan kran dan penjepit untuk mengatur udara yang masuk ke dalam reaktor. Rangkaian pipa dan selang dapat dilihat pada Gambar 6.

3. Kompresor

Kompresor merupakan alat untuk menyuplai udara dari atmosfer, lalu dialirkan menuju reaktor untuk perlakuan aerasi aktif. Kompresor yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 7(a).

4. Flow meter

Flow meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran udara yang berasal

dari kompresor menuju reaktor pada perlakuan aerasi aktif. Flow meter yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 7(b).

5. Timbangan

Timbangan digunakan untuk mengukur berat bahan baku kompos yang akan digunakan sebelum dimasukkan ke dalam reaktor. Timbangan yang digunakan memiliki kapasitas 10 kg. Timbangan yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 7(c).

6. Saringan

Saringan digunakan untuk mengayak bahan baku kompos agar diperoleh ukuran yang seragam. Saringan terbuat dari kawat yang berukuran 25 mesh. Saringan yang digunakan selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 7(d).

7. Termometer

Termometer alkohol digunakan untuk mengukur temperatur bahan selama pengomposan.

(a) (b) (c)

Gambar 6. (a)(b)(c), Rangkaian pipa atau selang aliran udara (a) Kompresor (b) Flow meter (c) Timbangan (d) Saringan

Gambar 7. Peralatan pengomposan

(3)

12

B. Metode Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan kandungan yang terdapat pada bahan baku kompos, yaitu abu ketel dan sludge. Pengujian pendahuluan yang dilakukan meliputi analisis karbon organik, kadar nitrogen, dan temperatur. Berdasarkan data analisis kadar karbon dan nitrogen dapat diketahui nilai C/N dari bahan baku kompos. Data yang dihasilkan dari penelitian pendahuluan digunakan untuk menentukan persentasi pencampuran bahan baku.

2. Penelitian Utama

Penelitian utama meliputi proses pengomposan yang dilakukan selama sebulan. Sebelum memulai proses pengomposan dilakukan proses persiapan bahan baku. Berikut ini diuraikan langkah-langkah persiapan bahan baku sampai proses pengomposan.

a. Penyaringan Bahan Baku

Bahan baku kompos yang terdiri dari abu ketel dan sludge diayak menggunakan saringan kawat sehingga ukurannya seragam.

b. Penimbangan Bahan Baku

Bahan baku yang telah disaring, lalu dilakukan penimbangan sesuai dengan berat masing-masing komposisi pengomposan yang telah ditentukan.

c. Pencampuran Bahan Baku

Abu ketel dan sludge yang telah ditimbang, kemudian dicampurkan secara merata sampai homogen. Setelah pencampuran homogen, bahan baku kompos dimasukkan ke dalam reaktor. d. Proses Aerasi

Bahan baku yang telah berada di dalam reaktor siap untuk dilakukan perlakuan aerasi aktif dan pasif. Perlakuan aerasi aktif merupakan pengomposan dengan penambahan udara yang berasal dari kompresor. Pengomposan dengan penambahan udara dilakukan selama seminggu pertama, kemudian pada minggu kedua hingga minggu terakhir pengomposan, penambahan udara dihentikan, dilanjutkan dengan pemberian udara secara alami. Laju aliran udara yang digunakan pada aerasi akif 2 liter/menit/kg (berat kering) untuk setiap reaktor.

Pengomposan dengan perlakuan aerasi pasif dilakukan selama sebulan, perlakuan ini tidak diberi penambahan udara dari awal hingga akhir pengomposan. Udara yang digunakan pada perlakuan aerasi pasif hanya berasal dari udara yang mengalir secara alami.

Selama pengomposan dilakukan pengamatan temperatur yang dilakukan setiap hari, sedangkan analisis kadar air, kadar nitrogen, pH, dan kadar karbon dilakukan setiap seminggu. Pengamatan temperatur dilakukan dengan cara menghitung temperatur rata-rata dari tiga titik lubang pada reaktor menggunakan termometer alkohol. Termometer dimasukan kedalam lubang, kemudian didiamkan selama satu menit. Setelah itu, termometer dicabut dari lubang dan hasil temperatur dapat dibaca pada skala yang tertera pada termometer.

Analisis kimia lainnya dilakukan dengan menggunakan peralatan yang terdapat di laboratorium. Setelah proses pengomposan selesai, dilakukan pengujian karakteristik mutu kompos, meliputi analisis kadar air, karbon organik, kadar nitrogren, temperatur, pH, kadar fosfor, dan kadar kalium (prosedur analisa terdapat pada Lampiran 1). Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan dianalisis secara deskriptif.

(4)

13

3. Tata Laksana Penelitian

Diagram Alir pelaksanaan penelitian pendahuluan dan penelitian utama seperti tersaji dalam Gambar 8.

Gambar 8. Diagram alir tata lakasana kegiatan penelitian

C. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian utama adalah rancangan acak lengkap dua faktorial. Faktor perlakuan yang digunakan terdiri dari perlakuan aerasi dan komposisi bahan baku kompos. Perlakuan aerasi terdiri dari dua taraf, yaitu aerasi aktif dan pasif. Perlakuan komposisi bahan baku terdiri dari tiga taraf, yaitu abu ketel dengan campuran 0% sludge, 20% sludge, dan 40% sludge. Setiap perlakuan terdiri dari dua kali ulangan. Model matematis dari rancangan percobaan untuk penelitian utama adalah sebagai berikut.

Formulasi Komposisi Bahan Baku

Pengomposan Perlakuan Aerasi Aktif Pengomposan Perlakuan Aerasi Pasif Pengujian Karakteristik Mutu Kompos Kompos Pengujian Karakteristik Bahan Baku

Penyaringan Bahan Baku

Penimbangan Bahan Baku

Pemasukan Bahan Baku ke dalam Reaktor

(5)

14

Y

ijk

= µ + A

i

+ B

j

+ AB

ij

+

ε

ijk

Keterangan:

Yijk = Nilai pengamatan akibat pengaruh faktor A taraf ke-i, faktor B

taraf-j, pada ulangan ke-l µ = Nilai rata-rata

Ai = Komposisi limbah sludge dan abu ketel

Bj = Perlakuan aerasi

ABij = Pengaruh interaksi antara faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j

εijkl = Pengaruh kesalahan percobaan

Data hasil percobaan diolah menggunakan uji hipotesis sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan aerasi dan komposisi sludge terhadap nilai C/N, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05 ). Apabila berdasarkan uji hipotesis sidik ragam berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Bentuk hipotesis yang diuji dalam rancangan acak lengkap penelitian adalah sebagai berikut :

- Pengaruh utama faktor A :

H0 : A1= A2 = A3 = 0, komposisi limbah sludge dan abu ketel tidak berpengaruh terhadap nilai C/N

H1 : paling sedikit ada satu i dimana Ai ≠ 0

- Pengaruh utama faktor B :

H0 : B1= B2 = 0, pengaruh aerasi tidak berpengaruh terhadap nilai C/N

H1 : paling sedikit ada satu j dimana Bj ≠ 0

- Pengaruh interaksi antara faktor A dan B :

H0 : (AB)11= (AB)12 =…..=(AB)ab= 0, interaksi faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh

terhadap nilai C/N H1 : paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana (AB)ij ≠ 0

Gambar

Gambar 4. (a) Bahan baku abu ketel    (b) Bahan baku sludge
Gambar 6. (a)(b)(c), Rangkaian pipa atau selang aliran  udara  (a) Kompresor     (b) Flow meter    (c) Timbangan    (d)  Saringan
Diagram  Alir  pelaksanaan  penelitian  pendahuluan  dan  penelitian  utama  seperti  tersaji  dalam  Gambar 8

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah keseluruhan nilai pembiayaan berikut margin keuntungan yang dibayar secara bulanan adalah sejumlah 18.455.317,- per bulan.Mengenai ketentuan jaminan, akad

Dengan demikian, Setjen Wantannas telah mengatur mengenai: kewenangan pengambilan keputusan pada tingkatan manajemen tertinggi hingga menengah; Sesjen hanya membuat

2 Pemeliharaan KDO Kelurahan Belanja jasa service 1 tahun APBD Kelurahan Melawai TKDN: Tidak Belanja jasa service Pengadaan Langsung 29.700.000 3 Pemeliharaan Peralatan dan

erdasarkan hasil )a)an/ara dengan %era)at yang dilakukan %ada tanggal  'uli #91; diruang dra'at dida%atkan $ah)a %asien masuk $isa melalui ID! atau %oli a%a$ila %asien

Supervisor (Kepala Ruangan) memberitahu PP (Perawat Primer) bahwa akan dilakukan supervisi prosedur pemberian obat melalui intravena Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi

Sedangkan di Puskesmas Sungai Rangit, data mengenai pelaksanaan program pemberantasan DBD seperti data jumlah rumah yang dilakukan FF, data tentang kegiatan

Dengan EPS yang tinggi memungkinkan harga saham mengalami kenaikan karena perusahaan tersebut akan mendatangkan keuntungan yang maksimal.Dengan pencapaian laba yang tinggi,

Penelitian terdahulu dengan objek Angguk, telah dilakukan oleh Purwatiningrum (2006) dalam Skripsi S-1 Fakultas Seni Pertunjukan Jurusan Tari, yang berjudul “