PT Megapolitan DevelopmentsTbk and its Subsidiaries
Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated financial statements
31 Maret 2021 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2020 (Diaudit)
Serta Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2021 dan 2020 (Tidak Diaudit)/
March 31, 2021 (Unaudited) and December 31, 2020 (Audited) and period ended March 31, 2021 and 2020 (Unaudited)
Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement
Laporan Posisi KeuanganKonsolidasian………. 1-3 ……..Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Consolidated Statements of Profit or Loss
Konsolidasian………. 4-5 ……….and Other Comprehensive
Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian………. 6 ……….Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian………... 7-8 ………Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian………. 9-117 …...Notes to the Consolidated Financial Statements
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole. Catatan/ Notes 31 Maret 2021/ March 31, 2021 31 Desember 2020 / December 31, 2020 ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 4 53.281.128.791 50.178.477.114 Cash and cash equivalents
Aset keuangan lancar lainnya 5 10.000.000.000 10.000.000.000 Other current financial assets Piutang usaha:
6
Trade receivables:
- Pihak ketiga 67.312.674.657 24.741.733.296 Third parties -
Piutang lain-lain 7 1.462.784.621 1.513.031.150 Other receivables
Persediaan 8 1.742.464.641.372 1.726.408.935.491 Inventories
Uang muka dan beban
dibayar dimuka 10 3.394.319.816 2.753.969.824
Advance and prepaid expenses
Pajak dibayar dimuka 18a 28.320.377.253 35.351.160.843 Prepaid taxes
Aset pengampunan pajak 14,18e 400.000.000 400.000.000 Tax amnesty assets
JUMLAH ASET LANCAR 1.906.635.926.511 1,851,347,307,718 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang
pihak berelasi 34 43.474.017.390 43.369.367.384
Non-trade receivables related parties
Uang muka 10 18.500.000.000 18.500.000.000 Advance
Tanah yang belum
dikembangkan 9 321.235.141.818 343.653.625.873
Land of Development Investasi pada entitas asosiasi 11 6.875.226.080 6.892.921.295 Investment in an associate
Properti investasi 12 159.788.210.965 164.186.114.163 Investment properties
Aset tetap - bersih 13 21.521.112.605 22.109.692.630 Fixed assets– net
Aset lain-lain 150.000.000 150.000.000 Other assets
Aset pengampunan pajak 14, 18e 1.711.931.967 1.735.692.793 Tax amnesty assets
Goodwill 27 2.109.551.639 2.109.551.639 Goodwill
JUMLAH ASET TIDAK
LANCAR 575.365.192.465 602,706,965,777
TOTAL NON – CURRENT ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
2 Catatan/ Notes 31 Maret 2021/ March 31, 2021 31 Desember 2020 / December 31, 2020
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA
PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha
16
Trade payables
- Pihak ketiga 185.659.943.054 182.437.718.870 Third parties -
- Pihak berelasi 16, 34 5.016.880.952 4.723.156.123 Related parties -
Utang lain-lain 17 42.313.801.982 42.509.492.314 Other payables
Utang pajak 18b 20.498.178.720 19.715.083.526 Taxes payable
Beban yang masih harus
dibayar 19 118.413.727.971 95.642.653.990 Accrued expenses
Estimasi biaya penyelesaian
proyek 20 6.230.103.965 6.876.429.717
Estimated cost to complete Projects
Pendapatan diterima dimuka 21 505.997.248.759 499.765.969.199 Unearned revenue
Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
Current maturities of long – term debts: - Utang bank dan lembaga
keuangan lainnya 15 27.709.378.518 36.092.943.815
Bank loan and other financial - institutions JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 911.839.263.922 887,763,447,554 TOTAL CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Long-term debts net ofcurrent
maturities - Utang bank dan lembaga
keuangan lainnya 15 952.550.522.285 945.956.646.051
Bank loan and other financial - institutions
Utang pihak berelasi 22, 34 56.965.512.512 53.846.316.835 Related partiespayables
Kewajiban Imbalan kerja 23 18.790.469.217 18.126.344.216 Employee benefit liability
JUMLAH LIABILITAS
JANGKA PANJANG 1.028.306.504.015 1.017.929.307.102
TOTAL NON - CURRENT LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole. Catatan/ Notes 31 Maret 2021/ March 31, 2021 31 Desember 2020 / December 31, 2020 EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Equity attributable to owners of the parent entity
Modal saham Capital stock -
saham – nilai nominal Rp100 per saham. Modal dasar -
Rp100 par value per share. Authorized - 10.000.000.000 saham
24
10.000.000.000 shares Modal ditempatkan dan
disetor penuh 3.350.000.000 335.000.000.000 335.000.000.000
Issued and fully paid 3.350.000.000 shares
Tambahan modal disetor 25 126.054.412.723 126.054.412.723 Additional paid-in capital
Saldo laba (defisit) 26 78.067.485.081 84.490.236.878 Retained earnings (deficit)
Ekuitas neto yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 539.121.897.804 545.544.649.601
Net equity attributable to owners
of the parent entity
Kepentingan non pengendali 28 2.733.453.235 2.816.869.238 Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS 541.855.351.039 548.361.518.839 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS 2.482.001.118.976 2.454.054.273.495
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole.
4 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(UNAUDITED) (Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 31 Maret 2021/ March 31, 2021 31 Maret 2020/ March 31, 2020 PENJUALAN 29 67.066.469.970 32.163.617.043 SALES BEBAN POKOK
PENJUALAN 30 (44.505.452.215) (15.712.482.970) COST OF SALES
LABA BRUTO 22.561.017.755 16.451.134.073 GROSS PROFIT
Pendapatan lainnya 33 209.891.843 609.298.952 Other income
Pendapatan bunga 18.849.072 265.389.435 Interest income
Beban penjualan 31 (695.771.965) (2.168.177.621) Selling expenses
Beban umum dan
administrasi 32 (16.644.311.372) (17.978.991.902)
General and administrative Expenses Beban penyisihan piutang
ragu-ragu 6 (60.000.000) (391.888.914)
Provision for impairment of trade receivable Bagian laba/(rugi) entitas
asosiasi 11 (17.695.215) (24.644.531)
Equity in net income/(loss) associates entity Beban penyusutan dan
amortisasi 13 (650.127.426) (760.600.142)
Depreciation and amortization expenses
Beban pajak final 18c (2.378.934.582) (1.912.586.755) Final income tax
Beban bunga (8.802.244.937) (7.343.935.625)
2.378.934.5Interest expenses
Beban lainnya 33 (46.840.973) (70.495.688) Others expenses
RUGI SEBELUM PAJAK (6.506.167.800) (13.325.498.718) LOSS BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)
Beban pajak tidak final
Pajak kini 18d - -
Non-final tax expenses Current tax
Pajak tangguhan - - Deferred tax
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated
financial statements taken as a whole. (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
(UNAUDITED) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 31 Maret 2021/ March 31, 2021 31 Maret 2020/ March 31, 2020 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVEE INCOME Pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi:
Items that will not be reclassified to profit or loss:
Penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali atas
program imbalan kerja - -
Remeasurement on employee benefits program
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF (6.506.167.800) (13.325.498.718)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
RUGI YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:
LOSS ATTRIBUTABLE TO:
- Pemilik entitas induk (6.422.751.797) (13.279.986.071) Owners of the company -
- Kepentingan non pengendali 28 (83.416.003) (45.512.647) Non-controlling interests -
(6.506.167.800) (13.325.498.718) JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO:
- Pemilik entitas induk (6.422.751.797) (13.279.986.071) Owners of the company -
- Kepentingan non pengendali (83.416.003) (45.512.647) Non-controlling interests -
(6.506.167.800) (13.325.498.718)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken asa whole.
6
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Tambahan Modal Disetor - Neto/
Additional Paid-in Capital - Net Saldo Laba / Retained Earnings Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas
Sepengendali-Neto/ Selisih Antara Aset
Difference in Value Dan Liabilitas
From Restructuring Pengampunan Pajak/
Modal Saham/ Agio Saham/ Transactions Differences Between Ditentukan Tidak Ditentukan Kepentingan Non-
Catatan/ Issued and Fully Paid-in Capital Between Entities Under Tax Amnesty Assets Penggunaannya/ Penggunaannya/ Pengendali/ Non- Jumlah Equitas/
Notes Paid Capital Stock Excess of Par-Net Common Control-Net And Liabilities Aprotiated Unaprotiated Jumlah/Total Controlling Interest Total Equity
Saldo per 31 Desember 2019 335.000.000.000 117.365.904.715 6.172.642.008 2.515.866.000 - 307.463.663.479 768.518.076.202 3.713.031.781 772.231.107.983 Balance as of December 31, 2019
Jumlah penghasilan komprehensif Total comprehensive income
periode 3 bulan berjalan - - - (13.279.986.071) (13.279.986.071) (45.512.647) (13.325.498.718) during 3 month period
Saldo per 31 Maret 2020 335.000.000.000 117.365.904.715 6.172.642.008 2.515.866.000 - 294.183.677.408 755.238.090.131 3.667.519.134 758.905.609.265 Balance as of March 31, 2020
Jumlah penghasilan komprehensif Total comprehensive income
periode 9 bulan berjalan - - - (209.693.440.530) (209.693.440.530) (850.649.896) (210.544.090.426) during 9 month period Saldo per 31 Desember 2020 24, 25 335.000.000.000 117.365.904.715 6.172.642.008 2.515.866.000 - 84.490.236.878 545.544.649.601 2.816.869.238 548.361.518.839 Balance as of December 31, 2020
Jumlah penghasilan komprehensif Total comprehensive income
periode 3 bulan berjalan 26 - - - (6.422.751.797) (6.422.751.797) (83.416.003) (6.506.167.800) during 3 month period
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan/ Notes 31 Maret 2021/ March 31, 2021 31 Maret 2020/ March 31, 2020
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 31.305.753.993 47.696.018.044 Cash received form costumers
Pembayaran kas pada pemasok (2.662.990.735) (51.983.733.167) Cash paid to suppliers
Pembayaran kas pada
karyawan dan operasional lain (16.023.535.714) (9.785.483.306)
Cash paid to employees and other operational
Pembayaran pajak penghasilan (1.301.259.078) (8.199.802.591) Income tax paid
Penerimaan pendapatan bunga 18.849.072 265.389.435
Cash received from interest Income Penerimaan kembali (restitusi)
pajak - 26.318.208.607
Cash received from Tax Refunds
Pembayaran bunga (8.802.244.937) (7.343.935.625) Interest paid
Penerimaan lainnya (628.718.685) 311.803.264 Other receipts
Kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas operasi 1.905.853.916 (2.721.535.339)
Net cash flows used in operating activities
AKTIVITAS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Perolehan aset tetap 13 (61.547.401) (914.116.846) Acquisitions of fixed assets
Pelepasan aset tetap 13 - 227.000.000 Disposal of fixed assets
Penambahan
properti investasi 12 (260.236.275) (255.309.889)
Additional of investment properties Perolehan tanah yang belum
dikembangkan 9 - (20.913.716)
Aquisition cost of land for development
Kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi (321.783.676) (963.340.451)
Net cash provided by (used in) investing activities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
TANGGAL 31 MARET 2021 DAN 2020 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2021 AND 2020 (UNAUDITED) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 31 Maret 2021/ March 31, 2021 31 Maret 2020/ March 31, 2020
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran utang bank dan
lembaga keuangan lainnya (1.789.689.063) (2.615.811.531)
Payment for bank loan and other financial intitutions Pembayaran piutang kepada
pihak berelasi (104.650.006) (202.859.925)
Payment for due from related parties Penerimaan (pembayaran)
dari/untuk utang pihak berelasi (3.412.920.506) 34.298.425
Proceed (payment) from/for due torelated parties
Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas pendanaan 1.518.581.437 (2.784.373.031)
Net cash provided by financingactivities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO
KAS DAN SETARA KAS 3.102.651.677 (6.469.248.821)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN 50.178.477.114 64.408.300.819
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN 4 53.281.128.791 57.939.051.998
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Megapolitan Developments (d/h Megapolitan Developments Corporation) (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 24 tanggal 10 September 1976 oleh Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/513/4, tanggal 5 November 1976, serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 November 1976 dan tambahan Berita Negara No. 855.
PT Megapolitan Developments ( formerly known as
Megapolitan Developments Corporation) (the
"Company") was established by Deed No. 24 dated September 10, 1976 by Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notary in Jakarta. This deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decree No.Y.A.5 / 513/4, dated November 5, 1976, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 23, 1976 and the additional State Gazette No. 855.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.9 tanggal 4 Oktober 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, mengenai:
Based on Notarial Deed No. 9 dated October 4, 2010 the Notary Misahardi Wilamarta,S.H, M.H.,M.Kn.,LL.M, regarding:
1. Persetujuan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik menjadi PerseroanTerbuka/Publik,
1. Approval of the change of status of a Limited Liability Company Closed / Non- Public into Public Companies / Public,
2. Persetujuan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat di Indonesia.
2. Approval of Initial Public Offering to the public in Indonesia.
3. Persetujuan penjualan saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 850.000.000 saham atau sebesar Rp85.000.000.000 melalui Penawaran Umum dengan memperhatikan Peraturan Perundangan yang berlaku termasuk Peraturan Pasar Modal.
3. Approval of the sale of shares of the Company as much as 850,000,000 shares or Rp85,000,000,000 through a public offering with regard Regulations in force including the Capital Market Regulations.
4. Persetujuan pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
4. Approval of authorization to the Board of Directors of the Company to declare a separate deed of the increase in issued and paid-up.
5. Persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan.
5. Approval of changes to the Articles of Association in connection with the Company's change in status.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU- 48137.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 13 Oktober 2010.
Amendments to the Articles of Association has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Decree No. AHU 48137.AH.01.02. Year 2010 dated October 13,2010.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan real estate. Pada saat ini ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pembangunan pertokoan dan pemukiman. Perusahaan memulai aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1978.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company is primarily engaged in real estate development. At this time the scope of its activities is shopping and residential development. The Company started its commercial operations since 1978.
Perusahaan berdomisili di Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega Kuningan Barat Kav. E4 No.3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan 12950.
The Company is located in Bellagio Residence, Jl. Kawasan Mega Kuningan Barat Kav. E4 3, Kuningan Timur, Setia Budi, Jakarta Selatan 12950.
b. Penawaran Umum Perdana Saham b. Public Offering of Share
Pada tanggal 31 Desember 2010, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 850.000.000 lembar saham, sesuai dengan surat Keputusan Bapepam-LK No. S- 11766/BL/2010 tanggal 31 Desember 2010. Pada tanggal 12 Januari 2011, saham Perusahaan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp250 (Rupiah penuh) per saham.
On December 31, 2010, the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) published a Notice of Effectiveness of Registration Statement in connection with the Initial Public Offering as many as 850,000,000 shares of the Company, in accordance with the Decree of Bapepam-LK No. S-11766 / BL / 2010 dated December 31, 2010. On January 12, 2011, the Company's shares listed all its issued shares on the Indonesia Stock Exchange at the initial offering price of Rp250 (full amount) per share.
c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta
Karyawan c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tentang susunan pengurus Perusahaan No. 41 tanggal 24 Agustus 2020 dan No. 23 tanggal 15 Maret 2021 serta berdasarkan
surat keputusan Dewan Komisaris
No.130a/MD/Komisaris/VII/2020 tanggal 08 Juli 2020 tentang pengangkatan anggota komite audit. Susunan pengurus Perusahaan masing-masing per 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut :
Based on the Deed General Meeting of Shareholders No. 41 dated August 24, 2020 and No. 23 dated March 15, 2021 and based on the decision letter of the Board of Commissioners No.130a/MD/Komisaris/VII/2020 dated July 8, 2020 concerning the appointment of members of the audit committee The Company's management respectively per March 31, 2021 and December 31, 2020 are as follows:
31 Maret 2021 /
March 31, 2021
31 Desember 2020/
December 31, 2020
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Barbara Angela Barak Rimba Sudjono Barak Rimba President Commissioner
Komisaris Jennifer Barak Rimba Jennifer Barak Rimba Commissioner
Komisaris Independen Hongisisilia, SE, Ak Barbara Angela Barak Rimba Commissioner
Komisaris Independen Drs. Anton Bachrul Alam, S.H, Hongisisilia, SE, Ak Independent Commissioner
Komisaris Independen - Drs. Anton Bachrul Alam, S.H, Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama Lora Melani Lowas Barak
Rimba Lora Melani Lowas Barak Rimba President Director
Direktur Ronald Trisna Wihardja Ronald Trisna Wihardja Director
Direktur Radian Wena Wahyudi Radian Wena Wahyudi Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Komite Audit Hongisisilia, SE, Ak Hongisisilia, SE, Ak Chairman
Anggota Drs. Anton Bachrul Alam, S.H, Drs. Anton Bachrul Alam, S.H, Member
Anggota Ir. Andreas Bahana, MBA Ir. Andreas Bahana, MBA Member
Internal Auditor Internal Auditor
Ketua Rachmat Arief Z Rachmat Arief Z Leader
Pada tanggal 31 Maret 2021 dan 31 Desember 2020, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing adalah 143 dan 140 (tidak diaudit).
On March 31, 2021 and December 31, 2020 , the number of employees of the Group, 143 and 140, respectively (unaudited).
c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta Karyawan (lanjutan)
c. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Grup adalah sebagai berikut:
Salaries and other compensation paid to the Commissioners and Directors of the Group are as follows:
31 Maret 2021 31 Desember 2020
Dewan Komisaris 316.171.200 1.655.743.220 Board of Commissioners
Dewan Direksi 1.314.372.618 5.863.789.075 Board of Directors
Jumlah 1.630.543.818 7.519.532.295 Total
Besarnya liabilitas imbalan pasca kerja untuk direksi dan komisaris per 31 Desember 2020 berdasarkan perhitungan aktuaris masing-masing adalah sebesar Rp8.738.697.493.
The amount of employee benefits liability for directors and commissioners per December 31, 2020 based on the actuarial calculation of each is Rp8.738.697.493.
d. Tanggung Jawab Manajemen Atas Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
d. Management Responsibility For The Consolidated Financial Statements
Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ini. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi pada tanggal 29 Juni 2021.
The Group is responsible for the preparation and presentation of these consolidated financial statements. The consolidated financial statements have been authorized for issuance by the Board of Directors on June 29, 2021.
e. Struktur Entitas Anak e. Structure of Company’s Subsidiaries
Entitas anak yang dimiliki Perusahaan secara langsung maupun tidak langsung, adalah sebagai berikut:
The Company’s subsidiaries, owned directly or indirectly, are as follows:
Beroperasi Presentase Jumlah Aset
Secara Kepemilikan (%)/ (Sebelum Eliminasi)/
Bidang Komersial/ Percentage of Amount of
Usaha/ Start of Ownership Assets (Before
Entitas Anak/ Domisili / Business Operation (%) Elimination)
Subsidiaries Domicile Segment Commercial 31 Maret 2021 31 Desember 2020 31 Maret 2021 31 Desember 2020 Kepemilikan langsung/ Direct ownership
PT Tirta Persada
Developments (TPD) Bogor
Perumahan/
Property 2007 99,89% 99,75% 731.495.959.218 702.681.634.563 PT Graha Mentari Persada
(GMP) Depok
Perumahan/
Property 2007 99,00% 99,00% 106.479.278.499 102.716.643.284 PT Mega Limo Estate (MLE)
Depok Perumahan/
Property 1982 99,80% 99,80% 147.283.531.798 147.283.266.625 PT Mega Pasanggrahan Indah
(MPI) Depok
Perumahan/
Shopping 1983 99,38% 99,38% 1.264.595.993.279 1.254.076.945.839 PT Titan Property (TP) Tangerang Perumahan/
f. Pendirian, Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak f. Establishment, Acquisition and Disposal of Subsidiaries
i. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Tirta Persada Developments (TPD). TPD didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas ± 17 ha, yang berlokasi di Bogor City Center, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp1.673.000.000.
i. On December 15, 2007, the Company established
a new subsidiary under the name of PT Tirta Persada Developments (TPD). TPD is established by paid up capital in the form of land covering ± 17 ha, located in Bogor City Center, which is calculated using net book value of Rp1,673,000,000.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.102 tanggal 24 Februari 2017, PT Tirta Persada Developments, entitas anak, menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula
Rp6.720.000.000 menjadi sebesar
Rp160.000.000.000 dan modal ditempatkan serta modal disetor Perusahaan yang semula masing sebesar Rp1.680.000.000, menjadi masing-masing sebesar Rp40.000.000.000 sehingga setelah peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor, perusahaan memiliki saham sebanyak
39.000 lembar saham atau sebesar
Rp39.000.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap TPD sebesar 99,75%.
Based on the Deed No.102 date February 24, 2017, PT Tirta Persada Developments, a subsidiary, approved the increase in authorized capital of the Company which was originally Rp6,720,000,000 to Rp160,000,000,000 and the issued and paid-up capital, the company that originally each of Rp1,680,000,000 into each Rp40,000,000,000 so that after the after the increase in issued and paid-up capital, The
company owns 39,000 shares od
Rp39,000,000,000. That amount represents the Company's ownership to 99.75% of TPD.
ii. Pada tanggal 15 Desember 2007 Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Megapolitan Mentari Persada (MMP). MMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas ± 195 ha, yang berlokasi di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang dikenal dengan Megapolitan Sentul City, yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp 17.161.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap MMP sebesar 99,77%. Pada tanggal 25 Agustus 2008, Perusahaan melepas kepemilikannya di MMP senilai Rp10.281.000.000 kepada Pan Asia Holding Investment Ltd, sehingga kepemilikan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi 40%.
ii. On December 15, 2007, the Company established
a new Subsidiary under the name PT Megapolitan Mentari Persada (MMP). MMP was established by paid up capital in the form of deposit land area of ± 195 ha, located in the village Pasirlaja, District of Sukaraja, Bogor, West Java, known as Megapolitan Sentul City, which is calculated using net book value of Rp 17,161,000,000. That amount represents the Company's ownership of the MMP amounted to 99.77%. On August 25, 2008, the Company disposed of its ownership in MMP amounted to Rp10,281,000,000 to Pan Asia Investment Holding Ltd., the Company's ownership as of December 31, 2008 to 40%.
f. Pendirian, Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak
(lanjutan) f. Establishment, Acquisition and Disposal of Subsidiaries (continued)
iii. Pada tanggal 15 Desember 2007, Perusahaan mendirikan Entitas Anak baru dengan nama PT Graha Mentari Persada (GMP). GMP didirikan dengan cara menyetorkan modal berupa tanah seluas ± 30 ha, di Graha Cinere yang berlokasi di Kelurahan Limo (d/h Desa Limo), Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor) dan Kelurahan Krukut (d/h desa Krukut), Kecamatan Limo (d/h Kecamatan Sawangan), Kota Depok (d/h Kabupaten Bogor), yang diperhitungkan menggunakan nilai buku sebesar Rp6.216.000.000. Nilai tersebut mewakili kepemilikan Perusahaan terhadap GMP sebesar 99%.
iii. On December 15, 2007, the Company established a new Subsidiary under the name of PT Graha Mentari Persada (GMP). GMP is established by paid up capital in the form of land of ± 30 ha, in Graha Cinere located in the Village Limo (d/h Village Limo), District Limo (d/h District of Sawangan), Kota Depok (d/h Bogor District) and Village krukut (d/h krukut village), District Limo (d/h District of Sawangan), Kota Depok (d/h Bogor District), which is calculated using net book value of Rp6,216,000,000. That amount represents the Company's ownership of 99% of the GMP.
iv. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 16 November 2007 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp30.000.000.000 menjad Rp200.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp15.660.000.000 menjadi sebesar Rp42.510.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp26.850.000.000 tersebut dilakukan dengan inbreng saham dan diambil bagian oleh
- Lora Melani Lowas (LML) dengan nilai nominal sebesar Rp8.100.000.000 saham miliknya di PT Mega Limo Estate (MLE), Anak Perusahaan dan sebesar Rp11.250.000.000 sahamnya di PT Mega Pasanggarahan Indah (MPI), Anak Perusahaan, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp19.350.000.000; dan
- Jennifer Barak Rimba (JBR) dengan nilai nominal sebesar Rp6.250.000.000 saham miliknya di MLE dan sebesar dengan nilai nominal Rp1.250.000.000 sahamnya di MPI, sehingga yang diambil bagian berjumlah Rp7.500.000.000.
iv. Based on the Deed No. 83 dated November 16,
2007 in the presence of Misahardi Wilamarta, S.H., Notary in Jakarta, the Company increased its authorized capital from Rp30,000,000,000 to Rp200,000,000,000, and increase the issued and paid up capital from Rp15,660,000,000 to Rp42,510,000,000. Increase in issued and paid up capital of Rp26,850,000,000 was committed by inbreng shares and subscribed by
- Lora Melani Lowas (LML) with a nominal
value of Rp8,100,000,000 of its shares in PT Mega Limo Estate (MLE), the subsidiary and Rp11,250,000,000 shares in PT Mega Pasanggarahan Indah (MPI), a subsidiary, therefore, taken part amounted to Rp19,350,000,000; and
- Jennifer Barak Rimba (JBR) with a nominal
value of Rp6,250,000,000 of its shares in the MLE and amounted to a nominal value of Rp1,250,000,000 shares in MPI, therefore, taken part amounted to Rp7,500,000,000.
v. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 6 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp150.000.000.000 menjadi Rp200.000.000.000, dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp42.510.000.000 menjadi sebesar Rp87.573.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp45.053.000.000 tersebut diambil bagian oleh
v. Based on the Deed No. 41 dated 6 December
2007 that Misahardi Wilamarta, S.H, Notary in Jakarta, the Company increased its authorized
capital from Rp150,000,000,000 to
Rp200,000,000,000, and increase the issued and paid up capital from Rp42,510,000,000 to Rp87,573,000,000, Increase in issued and paid up capital of Rp45,053,000,000 was subscribed by
f. Pendirian, Akuisisi dan Pelepasan Entitas Anak (lanjutan)
f. Establishment, Acquisition and Disposal of
Subsidiaries (continued)
- LML sebesar Rp9.380.000.000 dengan cara penyetoran tunai.
- SBR sebesar Rp28.183.000.000 yang dilakukan dengan cara penyetoran tunai sejumlah Rp9.370.000.000 serta inbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp7.813.000.000 atas saham yang dimilki di MLE dan dengan nilai nominal sejumlah Rp11.000.000.000 saham yang dimiliki di MPI. - Barbara Angela Barak Rimba (BABR) sejumlah Rp7.500.000.000 yang dilakukan dengan cara inbreng saham dengan nilai nominal sejumlah Rp6.250.000.000 atas saham yang dimilki di MLE dan sejumlah Rp1.250.000.000 saham yang dimiliki di MPI.
- LML amounted to Rp9,380,000,000 by paid
up of cash deposit.
- SBR amounted to Rp28,183,000,000 which is
done by the payment of cash amounted to Rp9,370,000,000 and inbreng shares with nominal value of Rp7,813,000,000 for the shares owned in the MLE and with a nominal value of Rp11,000,000,000 of shares held in the MPI.
- Barbara Angela Barak Rimba (BABR)
amounted to Rp7,500,000,000 that was done by inbreng shares with nominal value of Rp6,250,000,000 for the shares owned in the MLE and Rp1,250,000,000 shares held in the MPI.
Sehingga pada tahun 2007, berdasarkan akta-akta tersebut di atas Perusahaan telah memilik saham MLE dan MPI dan kedua perusahaan tersebut menjadi Anak Perusahaan dengan kepemilikan MLE dan MPI masing-masing sebesar 99,66% dan 99,38%.
And in 2007, by the deed of the above- mentioned company has been having an MLE and MPI shares and the two companies have become wholly owned subsidiary, MLE and MPI respectively 99.66% and 99.38%.
Berdasarkan akta No.132 tanggal 19 Desember 2019, perusahaan mengkonversikan utang MLE sebesar Rp55.500.000.000 menjadi tambahan modal disetor, sehingga kepemilikan perusahaan di MLE meningkat dari 99,66% menjadi 99,80%.
Based on deed No.132 dated December 19, 2019, the company converted MLE's debt of Rp.55,500,000,000 into additional paid-in capital, the company's ownership in MLE increased from 99.66% to 99.80%.
vi. Berdasarkan Akta perjanjian No. 3 tanggal 1 September 2008 Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., telah dilakukan pengambilalihan saham PT Titan Property (TP) dimana sebanyak 10.000 saham atas nama PT Pada Investama dan sebanyak 9.999 saham atas nama PT Sam Investama oleh PT
Megapolitan Developments senilai
Rp19.999.000.000 dan sebanyak 1 saham atas nama PT Sam Investama diambil alih oleh Tn. Sudjono Barak Rimba, sehingga kepemilikan saham TP 99,995% dikuasai oleh Perusahaan.
vi. Based on the agreement No. 3 dated September
1, 2008 Misahardi Wilamarta, S.H, has made the acquisition of the shares of PT Titan Property (TP) where as many as 10,000 shares on PT Pada Investama amounted to 9,999 shares of on behalf of PT Sam Investama by PT Megapolitan Developments amounted to Rp19,999,000,000 and 1 shares on behalf of PT Sam Investama taken over by Tn. Sudjono Barak Rimba, therefore, 99.995% ownership of TP held by the Company.
Berdasarkan akta No.133 tanggal 19 Desember 2019, perusahaan mengkonversikan utang TP sebesar Rp118.000.000.000 menjadi tambahan modal disetor, sehingga kepemilikan perusahaan di TP meningkat dari 99,995% menjadi 99,999%.
Based on deed No. 133 dated December 19, 2019, the company converted TP's debt of Rp.118,000,000,000 into additional paid-in capital, while the company's ownership in TP increased from 99.995% to 99.999%.
(lanjutan) Subsidiaries (continued)
Berdasarkan akta nomor 5 tanggal 8 Januari 2021 yang dibuat oleh notaris Stephanie Wilamarta, SH notaris di Jakarta telah menyetujui peningkatan modal PT Tirta Persada Development dengan mengeluarkan saham dalam simpanan Perseroan sebesar Rp52.800.000.000 yang diambil oleh PT MD dengan cara mengkonversi hutang perseroan kepada PT MD.
Based on deed number 5 dated January 8, 2021 made by notary Stephanie Wilamarta, SH notary in Jakarta has approved the capital increase of PT Tirta Persada Development by issuing shares in the Company's deposits amounting to Rp52,800,000,000 taken by PT MD by converting the company's debt to PT MD.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian a. Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) berdasarkan keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2015) : Penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya historis, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise of the Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosure of Financial Statements of Public Companies” included in the appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) (currently Financial Services Authority) No. KEP-347/BL/2012 dated on June 25, 2012. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with SFAS 1 (Revised 2015) : Presentation of Financial Statements. The consolidated financial statements, except consolidated statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis, using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Tahun buku Grup adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan
The consolidated statements of cash flows have been prepared by using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The annual financial reporting period of the Group is January 1 until December 31. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah (Rp), which is also the functional currency of the Group. The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the
(continued)
beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
b. Perubahan kebijakan akuntansi b. Changes in accounting principles
Grup menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK 73: Sewa untuk pertama kalinya. Sifat dan dampak perubahan sebagai akibat dari standar akuntansi baru ini dijelaskan di bawah ini.
The Group applied SFAS 71: Financial Instruments, SFAS 72: Revenue from Contracts with Customers, and SFAS 73: Leases for the first time. The nature and effect of the changes as a result of these new accounting standards are describe below.
Beberapa amendemen dan interpretasi lainnya yang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup dan berlaku untuk pertama kalinya pada tahun 2020, namun tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup. Grup belum melakukan penerapan dini atas standar, interpretasi atau amendemen apa pun yang telah diterbitkan tetapi belum efektif pada tanggal 1 Januari 2020.
Several other relevant amendments and interpretations apply for the first time in 2020, but do not have an impact on the consolidated financial statements of the Group. The Group has not early adopted any standards, interpretations or amendments that have been issued but are not yet effective as of January 1, 2020.
PSAK 71: Instrumen Keuangan SFAS 71: Financial Instruments
PSAK 71 ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis; entitas metode kerugian kredit ekspektasian untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen.
This SFAS provides for classification and measurement of financial instruments based on the characteristics of contractual cash flows and business model of the entity; expected credit loss impairment model that resulting information that are more timely, relevant and understandable to users of financial statements; accounting for hedging that reflect the entity’s risk management better by introduce a more general requirements based on management’s judgement.
Penerapan atas PSAK 71 tersebut tidak memiliki dampak terhadap saldo awal laba ditahan pada laporan keuangan konsolidasian Grup.
The adoption of SFAS 71 has no impact on the beginning balance of the retained earnings in the Group’s consolidated financial statements.
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan SFAS 72: Revenue from Contracts with Customers
PSAK 72 menggantikan PSAK 34: Kontrak Konstruksi, PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate, PSAK 23: Pendapatan dan Interpretasi terkait dan berlaku, dengan pengecualian terbatas, untuk semua pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggannya.
SFAS 72 supersedes SFAS 34: Construction Contracts, SFAS 44: Accounting for Real Estate Activities, SFAS 23: Revenue and related Interpretations and it applies, with limited exceptions, to all revenue arising from contracts with customers.
PSAK 72 menetapkan model lima langkah untuk memperhitungkan pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Berdasarkan PSAK 72, pendapatan diakui pada jumlah yang mencerminkan imbalan yang
SFAS 72 establishes a five-step model to account for revenue arising from contracts with customers. Under SFAS 72, revenue is recognized at an amount that
(continued)
diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran barang atau jasa yang diserahkan kepada pelanggan.
reflects to be entitled in exchange for transferring goods or services to customer.
b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)
PSAK 72 mengharuskan entitas untuk melakukan pertimbangan, dengan menyertakan semua fakta dan keadaan yang relevan ketika menerapkan setiap langkah model untuk membuat kontrak dengan pelanggan mereka. Selain itu, standar tersebut membutuhkan pengungkapan yang luas atas pendapatan dari kontrak dengan pelanggan.
SFAS 72 requires the Group to exercise judgement, taking into consideration all of the relevant facts and circumstances when applying each step of the model to contracts with their customers. In addition, the standard requires extensive disclosures about revenue from contracts with customers.
Grup menerapkan PSAK 72 dengan menggunakan metode retrospektif yang dimodifikasi dengan tanggal penerapan awal 1 Januari 2020. Pada tanggal 31 Desember 2020, penerapan PSAK 72 meningkatkan (menurunkan) akun-akun berikut:
The Group adopted SFAS 72 using the modified retrospective method of adoption, with the date of initial application of January 1, 2020. As of December 31, 2020, the implementation of SFAS 72 increases (decreases) the following accounts:
Total / Amount
Aset Asset
Piutang usaha (84.250.253.350) Trade receivables
Persediaan 316.457.187.566 Inventories
Pajak dibayar dimuka 26.468.082.860 Prepaid taxes
Total Aset 258.675.017.076 Total Asset
Liabilitas Liabilities
Estimasi biaya penyelesaian proyek (7.015.000.000) Estimated cost contruction project
Uang muka pelanggan dan Pendapatan diterima
dimuka 431.970.688.834 Advance customers and Unearned revenue
Total liabilitas 424.955.688.834 Total liabilities
Saldo laba ditahan Retained earnings
Saldo laba (165.656.718.375) Retained earning
Kepentingan non pengendali (623.953.383) Non controling interest
Total Ekuitas (166.280.671.758) Total Equity
PSAK 73: Sewa SFAS 73: Lease
PSAK 73 menggantikan PSAK 30: Sewa, ISAK 8: Penentuan apakah suatu Perjanjian mengandung suatu Sewa, ISAK 23: Sewa Operasi-Insentif dan ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. Standar tersebut menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa dan mengharuskan penyewa untuk mengakui sebagian besar sewa di laporan posisi keuangan.
SFAS 73 supersedes SFAS 30: Leases, ISFAS 8: Determining whether an Arrangement contains a Lease, ISFAS 23: Operating Leases-Incentives and ISFAS 24: Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease. The standard sets out the principles for the recognition, measurement, presentation and disclosure of leases and requires lessee to recognize most leases on the statement of financial position.
(continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)
Akuntansi lessor berdasarkan PSAK 73 secara substansial tidak berubah dari PSAK 30. Lessor akan terus mengklasifikasikan sewa sebagai sewa operasi atau pembiayaan dengan menggunakan prinsip yang sama seperti dalam PSAK 30. Oleh karena itu, PSAK 73 tidak berdampak pada sewa di mana Grup adalah lessor.
Lessor accounting under SFAS 73 is substantially unchanged from SFAS 30. Lessor will continue to classify leases as either operating or finance leases using similar principles as in SFAS 30. Therefore, SFAS 73 did not have an impact for leases where the Group is the lessor.
Sebelum penerapan PSAK 73, Grup mengklasifikasikan setiap sewa (sebagai lessee) pada tanggal permulaan sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Lihat Catatan 2o, sewa untuk kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020.
Before the adoption of SFAS 73, the Group classified each of its leases (as lessee) at the inception date as either a finance lease or an operating lease. Refer to Note 2o Leases for the accounting policy prior to January 1, 2020.
Dengan menerapkan PSAK 73, Grup menerapkan pendekatan pengakuan dan pengukuran tunggal untuk semua sewa kecuali untuk sewa jangka pendek dan sewa dari aset bernilai rendah. Lihat Catatan 2o, sewa untuk kebijakan akuntansi yang dimulai 1 Januari 2020. Grup telah menggunakan cara praktis yang tersedia pada transisi ke PSAK 73 untuk tidak menilai kembali apakah suatu kontrak mengandung sewa atau tidak. Dengan demikian, definisi sewa sesuai dengan PSAK 30 akan terus diterapkan pada sewa yang akan dimasuki atau dimodifikasi sebelum 1 Januari 2020.
Upon adoption of SFAS 73, the Group applied a single recognition and measurement approach for all leases except for short-term leases and leases of low-value assets. Refer to Note 2o Leases for the accounting policy beginning January 1, 2020. The Group has made use of the practical expedient available on transition to SFAS 73 not to reassess whether a contract is or contains a lease. Accordingly, the definition of a lease in accordance with SFAS 30 will continue to be applied to leases entered or modified before January 1, 2020.
Penerapan atas PSAK 73 tersebut tidak memiliki dampak terhadap saldo awal laba ditahan pada laporan keuangan konsolidasian Grup.
The adoption of SFAS 73 has no impact on the beginning balance of the retained earnings in the Group’s consolidated financial statements.
Grup juga menerapkan cara praktis yang tersedia di mana:
In addition, the Group applied the available practical expedients wherein it:
1. Menggunakan tingkat diskonto tunggal untuk portofolio sewa dengan karakteristik yang cukup mirip;
1. Used a single discount rate to a portfolio of leases with reasonably similar characteristics;
2. Menerapkan pembebasan sewa jangka pendek untuk sewa dengan jangka waktu sewa yang berakhir dalam 12 bulan sejak tanggal penerapan awal;
2. Applied the short-term leases exemptions to leases with lease term that ends within 12 months of the date of initial application;
3. Tidak termasuk biaya langsung awal dari pengukuran aset hak-guna pada tanggal penerapan awal;
3. Excluded the initial direct costs from the measurement of the right of use asset at the date of initial application;
4. Menggunakan peninjauan kembali dalam
menentukan jangka waktu sewa di mana kontrak berisi opsi untuk memperpanjang atau mengakhiri sewa.
4. Used hindsight in determining the lease term where the contract contained options to extend or terminate the lease.
(continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)
Amendemen PSAK 71: Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif
Amendments to SFAS 71: Prepayment Features with Negative Compensation
Berdasarkan PSAK 71, instrumen utang dapat diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau pada nilai wajar melalui OCI, asalkan arus kas kontraktual adalah 'hanya pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang' (kriteria SPPI) dan instrumen tersebut diadakan dalam model bisnis yang sesuai untuk klasifikasi tersebut.
Under SFAS 71, a debt instrument can be measured at amortized cost or at fair value through OCI, provided that the contractual cash flows are ‘solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding’ (the SPPI criterion) and the instrument is held within the appropriate business model for that classification.
Amendemen PSAK 71 mengklarifikasi bahwa aset keuangan memenuhi kriteria SPPI terlepas dari peristiwa atau keadaan yang menyebabkan penghentian kontrak lebih awal dan terlepas dari pihak mana yang membayar atau menerima kompensasi yang wajar untuk penghentian kontrak lebih awal. Amendemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup.
The amendments to SFAS 71 clarify that a financial asset passes the SPPI criterion regardless of an event or circumstance that causes the early termination of the contract and irrespective of which party pays or receives reasonable compensation for the early termination of the contract. These amendments had no impact on the consolidated financial statements of the Group.
Amendemen PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.
Amendments to SFAS 15: Investments in Associates and Joint Ventures: Long Term Interest in Associate and Joint Ventures.
Amendemen tersebut mengklarifikasi bahwa entitas menerapkan PSAK 71 untuk kepentingan jangka panjang dalam entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan tetapi, secara substansi, merupakan bagian dari investasi neto pada entitas asosiasi atau ventura bersama (jangka panjang minat). Klarifikasi ini relevan karena mengimplikasikan bahwa model kerugian kredit ekspektasian dalam PSAK 71 berlaku untuk kepentingan jangka panjang tersebut.
The amendments clarify that an entity applies SFAS 71 to long-term interests in an associate or joint venture to which the equity method is not applied but that, in substance, form part of the net investment in the associate or joint venture (long-term interests). This clarification is relevant because it implies that the expected credit loss model in SFAS 71 applies to such long-term interests.
Amendemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa, dalam menerapkan PSAK 71, entitas tidak memperhitungkan kerugian entitas asosiasi atau ventura bersama, atau setiap kerugian penurunan nilai atas investasi neto, yang diakui sebagai penyesuaian atas investasi neto pada entitas asosiasi atau ventura bersama yang timbul dari penerapan PSAK 15: Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Ventura Bersama.
The amendments also clarified that, in applying SFAS 71, an entity does not take account of any losses of the associate or joint venture, or any impairment losses on the net investment, recognized as adjustments to the net investment in the associate or joint venture that arise from applying SFAS 15: Investments in Associates and Joint Ventures.
Amendemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
These amendments had no impact on the consolidated financial statements.
(continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting principles (continued)
Amendemen PSAK 60, PSAK 71, dan PSAK 55: Reformasi Acuan Suku Bunga
Amendments to SFAS 60, SFAS 71, and SFAS 55: Interest Rate Benchmark Reform
Amendemen PSAK 71 dan PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran memberikan sejumlah keringanan, yang berlaku untuk semua hubungan lindung nilai yang secara langsung dipengaruhi oleh reformasi acuan suku bunga. Hubungan lindung nilai akan terpengaruh jika reformasi tersebut menimbulkan ketidakpastian tentang waktu dan / atau jumlah arus kas berbasis acuan dari item lindung nilai atau instrumen lindung nilai. Amendemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup karena tidak memiliki hubungan lindung nilai suku bunga.
The amendments to SFAS 71 and SFAS 55 Financial Instruments: Recognition and Measurement provide a number of reliefs, which apply to all hedging relationships that are directly affected by interest rate benchmark reform. A hedging relationship is affected if the reform gives rise to uncertainty about the timing and/or amount of benchmark-based cash flows of the hedged item or the hedging instrument. These amendments have no impact on the consolidated financial statements of the Group as it does not have any interest rate hedge relationships.
Amendemen PSAK 1 dan PSAK 25 Definisi Material Amendments to SFAS 1 and SFAS 25 Definition of Material Amendemen tersebut memberikan definisi baru tentang
material yang menyatakan, “informasi adalah material jika dihilangkan, salah disajikan, atau dikaburkan, informasi tersebut secara wajar dapat diharapkan memengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan keuangan bertujuan umum berdasarkan laporan keuangan tersebut, yang memberikan informasi tentang entitas pelapor tertentu.” Amendemen tersebut mengklarifikasi bahwa materialitas akan bergantung pada sifat atau besaran informasi, baik secara individual atau dalam kombinasi dengan informasi lain, dalam konteks laporan keuangan. Kesalahan penyajian informasi bersifat material jika secara wajar diharapkan dapat memengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama. Amendemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup, juga tidak diharapkan akan berdampak pada masa depan.
The amendments provide a new definition of material that states, “information is material if omitting, misstating or obscuring it could reasonably be expected to influence decisions that the primary users of general purpose financial statements make on the basis of those financial statements, which provide financial information about a specific reporting entity.” The amendments clarify that materiality will depend on the nature or magnitude of information, either individually or in combination with other information, in the context of the financial statements. A misstatement of information is material if it could reasonably be expected to influence decisions made by the primary users. These amendments had no impact on the consolidated financial statements of, nor is there expected to be any future impact to the Group.
Amendemen PSAK 1 merupakan penyesuaian beberapa paragraf dalam PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan yang sebelumnya tidak diadopsi dari IAS 1: Presentation
of Financial Statements menjadi diadopsi. Amendemen ini
membuka opsi yang memperkenankan entitas menggunakan judul laporan selain yang digunakan dalam PSAK 1. Amendemen ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup, juga tidak diharapkan akan berdampak pada masa depan.
The amendments to SFAS 1 are several paragraphs in SFAS 1: Presentation of Financial Statements which were not previously adopted from IAS 1 Presentation of Financial Statements to be adopted. This amendment opens an option that allows entities to use report titles other than those used in SFAS 1. These amendments had no impact on the consolidated financial statements of, nor is there expected to be any future impact to the Group.