• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian 3 Differensiasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bagian 3 Differensiasi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian

3

Differensiasi

Bagian 3 Differensiasi berisi materi tentang penerapan konsep limit untuk menghitung turunan dan berbagai teknik differensial. Pada penerapan konsep limit, Anda akan diperkenalkan dengan konsep dasar mencari turunan sebuah fungsi dengan menggunakan limit. Sedangkan pada teknik differensial, Anda akan mempelajari 6 (enam) teknik dasar untuk mencari turunan sebuah fungsi.

Differensiasi merupakan materi penting untuk mengikuti materi dalam seri matematika berikutnya, yaitu Matematika II dan Matematika III. Untuk itu penguasaan yang sempurna terhadap teknik differensial menjadi hal yang mutlak.

Kompetensi yang diharapkan setelah menyelesaikan bagian 3 Differensiasi adalah Anda diharapkan mampu :

1. Menghitung turunan fungsi dengan menggunakan konsep limit

2. Menghitung turunan fungsi dengan menggunakan 7 (tujuh) teorema dasar turunan

3. Menghitung turunan fungsi trigonometri

4. Menghitung turunan dengan menggunakan aturan rantai 5. Menghitung turuanan fungsi implisit

6. Menghitung turunan fungsi transenden

7. Menghitung turunan kedua dan turunan ketiga

3.1 Garis Singgung dan Perubahan Nilai

Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa garis singgung sebuah kurva didapat dengan cara menggeser garis potong secara perlahan-lahan hingga menuju suatu limit tertentu. Pada gambar di bawah, garis potong PQ kurva f(x) diputar sehingga menjadi garis singgung di titik P. Kedua garis, yaitu garis singgung dan garis potong, mempunyai kemiringan yang disebut

slope. Kemiringan garis potong dinamakan msec dan kemiringan garis singgung dinamakan mtan. Kemiringan garis potong adalah selisih jarak vertikal dibagi dengan selisih jarak horizontal, atau

0 1 0 1 sec ) ( ) ( x x x f x f m − − = 3.1

Jika kita misalkan x1 menuju x0 maka f(x1) akan menuju f(x0). Jadi kemiringan sebuah garis singgung dapat didefinisikan

0 1 0 1 tan ) ( ) ( lim 0 1 x x x f x f m x x − − = → 3.2

(2)

sb. y

sb. y

sb. x

tangent line secant line secant line Q (x1) f f(x1) – f(x0)

P

P

f(x0) Q

sb. x

0 1 0 1 sec

x

x

)

x

(

f

)

x

(

f

m

=

0 1 tan

x

x

lim

m

=

2 1 0 1

x

x

)

x

(

f

)

x

(

f

Rata-rata dan Kecepatan Seketika

Hal sama juga berlaku untuk kecepatan pada sebuah gerakan perpindahan benda. Jika dimisalkan sebuah benda bergerak dari s0 ke s1 pada waktu t0 ke t1, maka kecepatan didefinisikan

0 1 0 1 0 1 0 1 ( ) ( ) t t t f t f t t s s vave − − = − − = 3.3

Jika dilihat pada gambar di bawah ini, vave adaslah kemiringan dari kurva gerakan benda. S

S = f(t)

t

Rata-rata kecepatan =

tempuh

waktu

tempuh

jarak

Meskipun kecepatan rata-rata digunakan penuh untuk beberapa kepentingan hal tersebut tidak selalu mempunyai arti yang sama dalam masalah-masalah fisika. Sebagai contoh jika mobil menabrak pohon, kerusakan tidak ditentukan oleh kecepatan rata-rata hingga waktu bertubrukan tapi oleh kecepatan seketika pada saat kejadian tepat pada saat tubrukan

.

(3)

S S V

inst.

V

ave t

S = f(t) (t

1

,S

1

)

S

1

S

1

S

0

(t

0

,s

0

) S

0 t

t

0

t

1

t

0

t

1 0 1 0 1 avc

t

t

S

S

V

=

V

ave 0 1 inst

t

t

lim

V

=

0 1 0 1 avc

t

t

)

t

(

f

)

t

(

f

V

=

0 1 inst

t

t

lim

V

=

0 1 0 1

t

t

)

t

(

f

)

t

(

f

Rata-rata dan Perubahan Nilai Seketika

m

tan

sb.y S

y = f(x) y = f(x)

f(x

1

)

f(x

0

)

x

0

x

1

x

0

x

1

m

sec

=

0 1 0 1

x

x

)

x

(

f

)

x

(

f

0 1 inst

t

t

lim

V

=

0 1 0 1

x

x

)

x

(

f

)

x

(

f

Contoh 3.1 Misalkan y = x2 + 1

a. Tentukan rata-rata perubahan pada interval [3,5] b. Tentukan kecepatan perubahan pada x = - 4

c. Tentukan kecepatan perubahan pada sembarang x. Penyelesaian: a. 8 3 5 10 26 3 5 ) 3 ( ) 5 ( ) ( ) ( 0 1 0 1 sec = − − = − − = − − = f f x x x f x f m b.

4

17

)

1

(

lim

)

(

)

(

lim

1 2 1 4 0 1 0 1 tan 1 0 1

+

+

=

=

− → →

x

x

x

x

x

f

x

f

m

x x x

8

)

4

(

lim

4

16

lim

1 4 1 2 1 4 tan 1 1

=

=

+

=

− → − →

x

x

x

m

x x

(4)

c. 0 1 2 0 2 1 0 1 0 1 tan

)

1

(

)

1

(

lim

)

(

)

(

lim

0 1 0 1

x

x

x

x

x

x

x

f

x

f

m

x x x x

+

+

=

=

→ → 0 0 1 0 1 2 0 2 1

tan

lim

lim

(

)

2

0 1 0 1

x

x

x

x

x

x

x

m

x x x x

=

+

=

=

→ →

Latihan Soal 3.1

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Untuk soal berikut, a) carilah kemiringan pada sembarang titik x0, b) gunakan hasil bagian a untuk mencari kemiringan pada titik x0 yang dberikan.

1.

(

)

1

...

...

0

2

2

+

=

=

x

x

x

f

2.

(

)

3

2

...

...

0

2

2

+

+

=

=

x

x

x

x

f

3.2 Turunan

Definisi turunan :

a. Jika P(x0 , y0) adalah titik pada grafik sebuah fugsi f(x), maka garis singgung fungsi f(x) pada P didefinisikan sebagai garis penerus di P dengan kemiringan h x f h x f m h ) ( ) ( lim 0 0 tan − + = → 3.4

b. Fungsi f’(x) didefinisikan dengan rumus

h ) f(x h) f(x lim m (x) f' 0 0 0 h tan − + = = → 3.5

adalah disebut derivatif/turunan yang nilainya pada sembarang x dari fungsi f(x). Daerah asal/domain dari f’(x) berlaku untuk sembarang x yang mana limit ini ada.

Contoh 3.1

Carilah nilai turunan untuk fungsi f(x) = x2 + 1 dengan menggunakan konsep limit. Penyelesaian : f’(x) = lim

h

x

f

h

x

f

(

+

)

(

)

h 0

(5)

= lim

[

] [

]

h

x

h

x

)

1

1

(

+

2

+

2

+

h 0 = lim

h

x

h

xh

x

2

+

2

+

2

2

1

h 0 = lim

h

h

xh

2

2

+

h 0 = lim

2

x

+

h

h 0 = 2x Contoh 3.2

Carilah nilai turunan untuk fungsi f(x) = mx + b dengan menggunakan konsep limit Penyelesaian : f’(x) = lim

h

x

f

h

x

f

(

+

)

(

)

h 0 = lim

[

] [

]

h

b

mx

b

h

x

m

(

+ )

+

+

h 0 = lim

h

b

mx

b

mh

mx

+

+

h 0 = lim

h

mh

= m h 0 Contoh 3.3

Carilah nilai turunan untuk fungsi f(x) =

x

dengan menggunakan konsep limit.

(6)

Penyelesaian: f’(x) = lim

h

x

f

h

x

f

(

+

)

(

)

h 0 = lim

[

]

h

x

h

x

+ )

(

h 0 = lim

[

[

][

]

]

x

h

x

h

x

h

x

x

h

x

+

+

+

+

+

)

(

(

)

(

h 0 = lim

x

h

x

+ )

+

(

1

h 0 =

x

2

1

Notasi Turunan

Penulisan notasi turunan dilakukan dengan berbagai simbol, yaitu

[

(

)

]

)

(

'

'

f

x

dx

d

x

f

dx

dy

y

=

=

=

Persamaan di atas dibaca turunan fungsi y terhadap x. Berdasarkan notasi di atas maka:

[

x

]

x

dx

d

2

1

2

+

=

[

mx

b

]

m

dx

d

+

=

[ ]

x

x

dx

d

2

1

=

Proses untuk mendapatkan turunan, seperti yang dilakukan pada contoh di atas, disebut differensiasi.

(7)

Latihan Soal 3.2

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Untuk setiap soal di bawah ini, carilah turunan fungsi f(x) dengan menggunakan konsep limit.

1.

f

(

x

)

= x

x

(

+

1

)

2.

x

x

f

=

2

1

)

(

3.

7

7

)

(

=

x

x

f

4.

2

1

)

(

+

=

x

x

f

5.

f

(

x

)

=

(

x

+

1

)(

x

4

)

3.3 Teknik-teknik Differensial

Persamaan untuk mencari turunan yang diberikan oleh persamaan 3.5 dapat digunakan secara luas untuk semua fungsi. Walaupun demikian, untuk fungsi yang lebih rumit pemakaian tidak menjadi sederhana. Dengan kata lain, penyelesaian memerlukan langkah yang sangat panjang dan rumit.

Untuk menentukan turunan sebuah fungsi, untuk fungsi-fungsi yang lebih rumit, digunakan teknik differensial. Ada 7 (tujuh) teorema dasar yang dapat digunakan untuk mencari turunan sebuah fungsi aljabar. Tujuh teorema di bawah ini merupakan dasar dalam menguasai teknik differensial.

Teorema 1 :

Jika f adalah sebuah fungsi konstan, dikatakan f(x) = C untuk semua nilai x, maka :

[ ]

C

=

0

dx

d

3.6 Teorema 2 :

Jika n adalah bilangan bulat positif, maka :

[ ]

n

=

n−1

nx

x

dx

d

3.7 Teorema 3 :

Misalkan C adalah konstanta. Jika f adalah differensiabel pada x maka c.f juga differensiabel pada x, maka :

(8)

[

(

)

]

[

f

(

x

)

dx

d

C

x

Cf

dx

d

=

]

3.8 Teorema 4 :

Jika f dan g adalah differensiabel pada x, maka f + g juga differensiabel pada x :

[

(

)

(

)

]

[

(

)

]

[

g

(

x

)

dx

d

x

f

dx

d

x

g

x

f

dx

d

+

=

+

]

3.9a

Dengan asumsi (-1).g, maka :

[

(

)

(

)

]

[

(

)

]

[

g

(

x

)

dx

d

x

f

dx

d

x

g

x

f

dx

d

=

]

3.9b Teorema 5 :

Jika f dan g adalah differensiabel, maka f.g juga differensiabel pada x :

[

(

).

(

)

]

(

)

[

(

)

]

(

)

[

f

(

x

)

dx

d

x

g

x

g

dx

d

x

f

x

g

x

f

dx

d

+

=

]

3.10 Teorema 6 :

Jika f dan g adalah fungsi yang differensiabel pada x dan g(x) ≠ 0, maka f/g differensiabel pada x :

[

]

[

]

[

]

2

)

(

)

(

).

(

)

(

).

(

)

(

)

(

x

g

x

g

dx

d

x

f

x

f

dx

d

x

g

x

g

x

f

dx

d

=

3.11 Teorema 7 :

Jika g differensiabel pada x dan g(x) ≠ 0, maka 1/g(x) adalah differensiabel pada x :

[

]

[

]

2

)

(

)

(

)

(

1

x

g

x

g

dx

d

x

g

dx

d

=

3.12

Turunan Tingkat Tinggi

Jika turunan f’ dari fungsi f adalah differensiabel, maka turunan dari f’ dinotasikan f’’ dan dinamakan turunan kedua dari f: Jika turunan kedua diturunkan lagi, kita akan mendapatkan turunan ketiga, dan seterusnya. Turunan yang lebih dari satu kali dinamakan turunan tingkat tinggi. Kaidah-kaidah teorema di atas tetap berlaku untuk turunan tingkat tinggi.

[

]

[

]

[

f

x

dst

]

dx

d

x

f

dx

d

x

f

dx

d

)

(

)

(

)

(

3 3 2 2 Contoh 3.4 Carilah turunan

y

=

(

x

7

x

5

)

(9)

Penyelesaian:

[

7 5

]

[ ]

7

[ ]

5 6 4

5

7

)

(

)

(

)

(

x

x

x

dx

d

x

dx

d

x

x

dx

d

dx

dy

=

=

=

Contoh 3.5 Carilah turunan

y

=

x

Penyelesaian: 2 / 1

x

x

y

=

=

( )

x

x

x

x

dx

d

dx

dy

x

f

y

2

1

2

1

2

1

)

(

'

'

=

=

=

1/2

=

1/2−1

=

−1/2

=

Contoh 3.6 Carilah turunan

y

=

(

x

2

4

)(

3

x

3

9

)

Penyelesaian:

[

(

2

4

)(

3

3

9

)

]

=

(

2

4

)

[

(

3

3

9

)

]

+

(

3

3

9

)

[

(

2

4

)

]

=

x

dx

d

x

x

dx

d

x

x

x

dx

d

dx

dy

)

2

)(

9

3

(

)

9

)(

4

(

x

2

x

2

x

3

x

dx

dy

+

=

)

18

6

(

)

36

9

(

x

4

x

2

x

4

x

dx

dy

=

+

x

x

x

dx

dy

18

36

15

4

2

=

Latihan Soal 3.3

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Untuk setiap fungsi berikut, carilah turunan pertama dan sederhanakan jawaban yang didapat.

1.

1

1

)

(

4 2

+

=

x

x

x

f

2.

(

7

)

2

1

)

(

x

=

x

4

+

f

3.

(

)

3

1

7

x

x

x

f

=

+

4.

x

x

x

f

(

)

=

+

1

5.

(

)

1

(

2

1

b

c

)

x

x

a

x

f

=

+

+

(10)

3.4 Turunan Fungsi Trigonometri

Turunan fungsi trigonometri dapat dicari dengan menggunakan persamaan 3.5. Hasil dari penyelesaiannya dapat dilihat dalam persamaan berikut.

[

Sin

(

x

)

]

Cos

(

x

)

dx

d

=

[

Cos

(

x

)

]

Sin

(

x

)

dx

d

=

[

(

)

]

2

(

)

x

Sec

x

Tan

dx

d

=

[

(

)

]

2

(

)

x

Csc

x

Cotg

dx

d

=

[

Sec

(

x

)

]

Sec

(

x

)

Tan

(

x

)

dx

d

=

[

Csc

(

x

)

]

Csc

(

x

)

Cotg

(

x

)

dx

d

=

Contoh 3.7

Carilah turunan fungsi Sin (x) Penyelesaian :

[

Sin

(x

)

]

=

dx

d

= lim

h

Sinx

h

x

Sin

(

+ )

0

h

= lim

h

Sinx

h

Sin

x

Cos

h

Cos

x

Sin

.

+

.

0

h

= lim

h

h

Sin

x

Cos

h

h

Cos

x

Sin

(

1

)

(

)

+

0

h

= Cos x

Latihan Soal 3.4

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!!

(11)

Dengan menggunakan konsep limit, buktikan persamaan turunan fungsi trigonometri di atas.

3.5 Aturan Rantai

Aturan rantai untuk mencari turunan, digunakan jika kita menjumpai komposisi fungsi atau fungsi yang dinyatakan dalam bentuk f o g.

Misalkan terdapat dua fungsi f(x) dan g(x), maka y = (fog)(x) = f(g(x)) Jika u = g(x) maka y = f(u)

Jadi fungsi y = f(u) dapat dicari turunannya

f

' u

(

)

dx

dy =

. Dengan cara lain dapat ditulis:

dx

du

du

dy

dx

dy

.

=

Contoh 3.8

Carilah turunan fungsi y = 4Cos x3

Penyelesaian: y = 4Cos x3 misalkan x3 = u ………. du = 3x2 y = 4Cos u

dx

du

du

dy

dx

dy

.

=

=

[

4

(

)

]

.

[ ]

x

3

dx

d

x

Cos

du

d

= -4Sin u. 3x2 Contoh 3.9

Carilah turunan fungsi w = Tan (4t3 + t)

Penyelesaian : w = Tan (4t3 + t) misalkan (4t3 + t) = x ………...dx = 12t2 + 1 w = tan x

dt

dx

dx

dw

dt

dw

.

=

(12)

=

[

]

[

t

t

]

dx

d

x

Tan

dx

d

+

3

4

.

)

(

=

Sec

2

x

.(

12

t

2

+

1

)

= (12t2 + 1) Sec2 (4t3+ t)

Rumus-rumus umum untuk mencari turunan fungsi dengan menggunakan aturan rantai diberikan dalam persamaan di bawah ini.

[ ]

dx

du

U

n

U

dx

d

n n

.

.

−1

=

[ ]

dx

du

x

U

dx

d

.

2

1

=

[

]

dx

du

U

Cos

U

Sin

dx

d

).

(

)

(

=

[

]

dx

du

U

Sin

U

Cos

dx

d

).

(

)

(

=

[

]

dx

du

U

Sec

U

Tan

dx

d

).

(

)

(

=

2

[

]

dx

du

U

Csc

U

Cot

dx

d

).

(

)

(

=

2

[

]

dx

du

U

Tan

U

Sec

U

Sec

dx

d

)

(

).

(

)

(

=

[

]

dx

du

U

Cot

U

Csc

U

Csc

dx

d

)

(

).

(

)

(

=

Contoh 3.10

Carilah turunan fungsi y = (1 + x5 Cot x)-8 Penyelesaian : Misalkan (1 + x5 Cot x) = U ……….. y = U –8

[

5 8

]

)

(

.

1

+

x

Cot

x

dx

d

=

[ ]

U

−8

dx

d

(13)

= -8U-9

[

1

x

.

Cot

(

x

)

]

dx

d

+

= -8U-9.

[

(

.

)

5

.

(

)

]

4 2 5

x

Cot

x

x

Csc

x

+

= (1+ x5Cot x)-9

[

8

x

5

.

Csc

2

(

x

)

40

x

4

.

Cot

(

x

)

]

Notasi Differensial

[ ]

C

=

0

dx

d

[ ]

0

=

C

d

[ ]

dx

df

C

f

C

dx

d

.

.

=

d

[ ]

C

.

f

=

C

.

df

[

]

dx

dg

dx

df

g

f

dx

d

±

=

±

d

[

f

±

g

]

=

df

±

dg

[ ]

dx

df

g

dx

dg

f

g

f

dx

d

.

.

.

=

+

d

[ ]

f

.

g

=

f

.

dg

+

g

.

df

[

]

2

.

.

/

g

dx

dg

f

dx

df

g

g

f

dx

d

=

[

/

]

.

2

.

g

dg

f

df

g

g

f

d

=

Latihan Soal 3.5

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir yang benar. Selamat berlatih...!!! Gunakan aturan rantai untuk mencari turunan pertama fungsi berikut.

1.

y

=

cos

2

3

x

2.

y

=

sin(

1

+

cos

2

x

3. 5 9

)

9

(

1

+

=

x

x

y

4.

+

=

1

sin

3

x

x

y

5. 2 3

7

=

x

x

y

(14)

3.6 Differensiasi Implisit

Pada bagian sebelumnya kita selalu menulis fungsi dengan menempatkan unsur y di sisi kiri persamaan dan unsur x di sisi kanan persamaan. Ada beberapa fungsi yang tidak bisa dipisahkan secara tegas antara x dan y. Sebagai contoh, fungsi yx2 +x2y2 = 10 tidak bisa dipisahkan antara nilai x dan y. Dengan kata lain kita tidak bisa menuliskan unsur y saja di kiri persamaan dan unsur x saja di kanan persamaan. Fungsi-fungsi yang tidask bisa dipisahkan antara unsur x dan unsur y dalam penulisannya, disebut fungsi implisit.

Pandang suatu persamaan: x.y = 1

Satu cara untuk mendapatkan dy/dx adalah dengan menulis kembali persamaan di atas menjadi y =1/x kemudian menurunkannya terhadap x.

2

1

1

x

x

dx

d

dx

dy

=

⎥⎦

⎢⎣

=

Bagaimanapun cara tersebut merupakan satu metode yang benar. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan menurunkan kedua sisi persamaan x.y = 1 sebelum menyelesaikan setiap y dalam bentuk x.

Dengan pendekatan ini akan diperoleh:

[ ]

.

[ ]

1

dx

d

y

x

dx

dy

=

[ ]

[ ]

0

.

+

x

=

dx

d

y

y

dx

dy

x

0

.

+ y

=

dx

dy

x

……….

x

y

dx

dy

=

Hasil ini kelihatannya tidak sama dengan cara pertama, tapi dengan menggantikan nilai y maka akan diperoleh:

2

1

x

dx

dy

=

Metode kedua untuk mendapat turunan ini dinamakan differensiasi implisit. Metode ini terutama digunakan saat sukar atau tidak mungkin menyelesaikan secara tegas fungsi y dalam bentuk x.

Contoh 3.11

Carilah turunan dari 5y2 + Sin (y) = x Penyelesaian:

[

+

]

=

[ ]

x

dx

d

y

Sin

y

dx

dy

)

(

5

2

(15)

[ ]

+

[

]

=

[ ]

x

dx

d

y

Sin

dx

d

y

dx

dy

)

(

5

2

1

)

(

2

.

5

+

=

dx

dy

y

Cos

dx

dy

y

[

10

y

+

Cos

(

y

)

]

=

1

dx

dy

)

(

10

1

y

Cos

y

dx

dy

+

=

Contoh 3.12

Carilah turunan fungsi 7y2 + x3y = 4 Penyelesaian:

[

7

2 3

]

[ ]

4

dx

d

y

x

y

dx

d

=

+

[ ]

7

2

[ ]

3

[ ]

4

dx

d

y

x

dx

d

y

dx

d

+

=

0

3

14

2 3

=

⎥⎦

⎢⎣

+

+

⎥⎦

⎢⎣

dx

dy

x

y

x

dx

dy

y

[

14

y

+

x

3

] [ ]

+

3

x

2

y

=

0

dx

dy

[ ]

[

3

]

2

14

3

x

y

y

x

dx

dy

+

=

Latihan Soal 3.6

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir himpunan penyelesaian yang benar. Selamat berlatih...!!!

Carilah turunan fungsi implisit di bawah ini. 1.

x

3

y

2

5

x

2

y

+

x

=

1

2.

(

x

2

+

3

y

2

)

35

=

x

3.

sin(

x

2

y

2

)

=

x

4.

tan

5

(

xy

2

+ )

y

=

x

(16)

3.7 Turunan Fungsi Transenden

Fungsi transenden adalah fungsi yang mengandung unsur logaritma (log), logaritma alami (ln), dan bilangan eksponensial (e). Turunan fungsi transenden dapat dicari dengan menggunakan persamaan di bawah ini.

(

x

)

dx

d

b

log

=

...,

0

ln

1

>

x

b

x

(

x

dx

d

ln

)

=

1

...,

x

>

0

x

(

U

)

dx

d

b

log

=

dx

dU

b

U

ln

.

1

(

U

dx

d

ln

)

=

dx

dU

U

.

1

(

x

dx

d

ln

)

=

1

...,

x

0

x

)

(

e

x

dx

d

= e

x

)

(

e

U

dx

d

=

dx

dU

e

U

.

Teknik aturan rantai sering digunakan dalam mencari turunan fungsi transenden. Contoh 3.13 Carilah turunan

⎟⎟

⎜⎜

+ x

x

x

1

sin

ln

2 Penyelesaian:

+ x

x

x

dx

d

1

sin

ln

2

+

+

)

1

ln(

2

1

)

ln(sin

ln

2

x

x

x

dx

d

=

(

x

)

x

x

x

+

2

1

+

1

sin

cos

2

=

x

x

x

2

2

1

cot

2

+

+

(17)

=

x

x

x

2

(

1

)

cot

1

2

+

+

Contoh 3.14

Carilah turunan fungsi

(

2

)

4 3 2

1

14

7

x

x

x

y

+

=

Penyelesaian :

(

2

)

4 3 2

1

14

7

x

x

x

y

+

=

Logaritma alami (ln) kita kerjakan di kedua sisi persamaan, sehingga menjadi:

)

1

ln(

4

)

14

7

ln(

3

1

ln

2

ln

2

x

x

x

y

=

+

+

2

1

8

14

7

3

/

7

2

1

x

x

x

x

dx

dy

y

=

+

+

⎥⎦

⎢⎣

+

+

+

=

2 3 2 2

1

8

6

3

1

2

)

1

(

14

7

.

x

x

x

x

x

x

x

dx

dy

Contoh 3.15

Carilah turunan fungsi y=eln(x3+1)

Penyelesaian:

[

ln( 3+1)

]

=

x

e

dx

d

dx

dy

[

ln( 3 1)

]

.

[ln(

3

+

1

)]

=

+

x

dx

d

e

dx

dy

x

[

]

.

(

1

)

)

1

(

1

.

3 3 ) 1 ln( 3

+

+

=

+

x

dx

d

x

e

dx

dy

x

[

]

2 3 ) 1 ln(

3

.

)

1

(

1

.

3

x

x

e

dx

dy

x

+

=

+

[

ln( 1)

]

3 2 3

.

)

1

(

3

+

+

=

x

e

x

x

dx

dy

Latihan Soal 3.7

Setelah Anda selesai mempelajari materi di atas, kini saatnya untuk melatih diri mengerjakan soal-soal berikut. Buatlah penyelesaian setiap soal dengan

(18)

sistematis untuk mendapatkan jawaban akhir himpunan penyelesaian yang benar. Selamat berlatih...!!!

Carilah turunan pertama untuk soal berikut. 1.

1

1

2 2

+

=

x

x

y

2.

y

=

x

x 3.

y

=

ln(sin x

2

)

4.

y

=

e

2x

(sin

2

x

)

5.

x

x

x

y

ln

ln

+

=

Referensi

Dokumen terkait

[r]

12 – 1 – 2016 Hadir sosialisasi proposal penelitian 2 Telah bimbingan minimal 3 kali. beserta

RC ratio bernilai lebih besar dari pada 1 (satu) maka dapat dikatakan bahwa usahatani tomat yang dilakukan di Dusun Titigalar Desa Bangli tersebut adalah

Hasil penelitian organoleptis terhadap bau yaitu bau apel marshmallow kurang diterima oleh sebagian besar responden dimana penilaian responden yaitu untuk pernyataan sangat

Sebagai satu-satunya instansi pemerintah penyelenggara statistik dasar, BPS dituntut untuk dapat berjalan seiring dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang

Judul : Paket Program Pembelajaran Mandiri (Self Regulated Learning) Berorientasi pada Virtual Reality untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi secara Utuh bagi mahasiswa

Di samping Intelegensi, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang.. kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya

Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan informasi