• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN PUSAT PENYULUHAN KP PENCAPAIAN SEMENTARA RPJMN2 ( ), DAN RANCANGAN AWAL RPJMN3 ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEGIATAN PUSAT PENYULUHAN KP PENCAPAIAN SEMENTARA RPJMN2 ( ), DAN RANCANGAN AWAL RPJMN3 ( )"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN PUSAT PENYULUHAN KP

PENCAPAIAN SEMENTARA RPJMN2 (2010-2014), DAN

RANCANGAN AWAL RPJMN3 (2015-2019)

PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

1

Oleh:

Ir. RINA, M.Si

(Kepala Pusat Penyuluhan KP)

Disampaikan pada acara Rapat Kerja Teknis BPSDMKP Tahun 2014

Bandung, 5 Maret 2014

(2)

CAPAIAN SEMENTARA

RPJMN2 (2010 – 2014)

PUSAT PENYULUHAN KP

2

1

(3)

ARAH PEMBANGUNAN

RPJM 2 (2010-2014)

Memantapkan penataan kembali

NKRI, meningkatkan kualitas

SDM, membangun kemampuan

IPTEK, memperkuat daya saing

perekonomian

(4)

Pemberdayaan dan Kewirausahaan

Sinergitas Penyuluhan dan Perluasan

Jejaring Kerja

Pendekatan Kawasan dan

Industrialisasi

Partisipasipatif dan Mandiri

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

(PERMEN KP NO.38/2013)

Teknologi KP dan Informasi

Komunikasi

Kebijakan

Penyuluhan

mendukung

program prioritas

kementerian dalam

rangka

pemberdayaan

masyarakat

(5)

1. Metode pendidikan

orang dewasa

2. Penyuluhan sebagai

gerakan masyarakat

3. Penumbuhan dan

pengembangan

dinamika organisasi

dan kepemimpinan

4. Keadilan dan

kesetaraan gender

5. Peningkatan kapasitas

Pelaku Utama yang

profesional.

a. Peningkatan kapasitas kelembagaan

Penyuluhan Perikanan;

b. Peningkatan kuantitas dan kompetensi

ketenagaan penyuluh perikanan;

c. Penguatan dan penataan sistem

penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan;

d. Peningkatan kapasitas dan kelembagaan

Pelaku Utama serta Pelaku Usaha;

e. Peningkatan dukungan

sarana, prasarana, dan pembiayaan

Penyuluhan Perikanan;

f. Peningkatan pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan Penyuluhan Perikanan; dan

g. Pengutamaan prinsip kemitraan dalam

pengembangan kelembagaan Penyuluhan

Perikanan, Pelaku Utama, dan Pelaku Usaha.

STRATEGI PENYULUHAN

PELAKSANAAN STRATEGI PENYULUHAN

(6)

INPUT

PROSES

OUTPUT

OUTCOME

BENEFIT

feedback PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PELAKU UTAMA/ USAHA PERIKANAN SDM : •PEMDA •BKD REKRUITMENT : •PENERIMAAN CPNS •ALIH JABATAN DUKUNGAN: •PENINGKATAN KAPASITAS PENYULUH (ESS1, NGO, ASOSIASI, SWASTA) •LEGISLASI PENYULUHAN •SERTIFIKASI •MODUL DAN MATERI PENYULUHAN •CYBER EXTENTION •SARPRAS PENYULUHAN •PENYULUH TELADAN • TERDAMPINGINY A KELOMPOK YANG DISULUH • TERDAMPINGINY A PROGRAM KP DI PUSAT DAN DAERAH • TERBINANYA PENYULUH PERIKANAN YANG PROFESIONAL

MENYUSUN PROGRAMA DAN RENCANA KERJAMENUMBUH KEMBANGKAN KLPMENINGKATKAN KAPASITAS KLPDISEMINASI INFOTEKEVALUASI PENYULUHAN SPESIFIKASI LOKASIFASILITASI BOPMATERI PENYULUHAN

PENILAIAN ANGKA KREDIT

PENINGKATAN KAPASITAS

SERTIFIKASI KOMPETENSI

PROGRAMA PENYULUHAN KP NAS DAN LEGISLASI

KERJASAMA PENILAIAN PENYULUH TELADANMONEV KELOMPOK MANDIRI :PERBAIKAN MANAJEMEN USAHAPENINGKATAN PENDAPATANPENINGKATAN TABUNGAN/AKUMU LASI MODAL KELOMPOKTUMBUHNYA KEMITRAAN MENGEMBANGKAN USAHA 6

PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN UNTUK PENGUATAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MELALUI INDUSTRIALISASI BERBASIS EKONOMI BIRU (BLUE ECONOMY)

(7)

IMPLEMENTASI SISTEM PENYULUHAN

(UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan)

KELEMBAGAAN

KETENAGAAN

PENYELENGGARAAN

SARANA & PRASARANA

PEMBIAYAAN

PEMBINAAN & PENGAWASAN

S

A

T

U

K

E

S

A

T

U

A

N

Sinkronisasi dan Validasi Data

Pokdakan, KUB, Poklahsar, KUGAR dan

(8)

SEBARAN PENYULUH PERIKANAN

SIMLUH KP, 25 Februari 2014 PNS/CPNS PPTK SWADAYA 3.338 1.300 7.251 28% 11% 61% Sumber: www.pusluh.kkp.go.id (SIMLUH KP, 5 Maret 2014)

(9)

SEBARAN KELOMPOK PELAKU UTAMA PERIKANAN

Sumber:

www.pusluh.kkp.go.id

(SIMLUH KP, 5 Maret 2014)

UTAMA MADYA PEMULA

246 2.392 41.707

(10)

300 700 1950 4200 5000 400 713 1966 4272 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 2010 2011 2012 2013 2014

PERKEMBANGAN TARGET DAN CAPAIAN

JUMLAH KELOMPOK YANG DISULUH, JUMLAH PENYULUH (OUTPUT) DAN KELOMPOK

MANDIRI (OUTCOME) TAHUN 2010-2014

101,7%

114,2%

(11)

2011 2012 2013 17.21% 16.12% 16.79% 15.95% 14.53% 16.52% 28.34% 44.83% 73.30% 27.30% 54.93% 63.35%

PAGU PUSLUHKP REALISASI ANGGARAN IKU PUSLUHKP REALISASI IKU

KONTRIBUSI CAPAIAN KINERJA PUSLUH KP TERHADAP

CAPAIAN KINERJA BPSDMKP TAHUN 2011-2013

(+16,49)

(-1,09)

(+28,47)

(12)

REALISASI ANGGARAN DEKONSENTRASI PENYULUHAN

TAHUN 2013

(13)

REALISASI ANGGARAN KEGIATAN PUSLUH KP TA. 2013

PAGU DAN REALISASI ANGGARAN KEGIATAN PUSLUH KP TA.2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013

98,86%

TOTAL

98,38%

(14)

14

KETENAGAAN

ISU-ISU PENTING PENYULUHAN PERIKANAN

• Pemenuhan Kebutuhan Penyuluh Perikanan melalui formasi tenaga Penyuluh PNS

• Penyelesaian Perpres Tunjangan Profesi Penyuluh Perikanan PNS

• Penyelesaian penyempurnaan Perpres Perpanjangan Batas Usia Pensiun/BUP (Perpres

Nomor 55 Tahun 2010)

• Penyelesaian Perpres Penyesuaian Tunjangan Fungsional Penyuluh Perikanan PNS

• Kompetensi dan sertifikasi Penyuluh Perikanan

• Sebagian Penyuluh Perikanan tidak ditempatkan pada wilayah kerja potensi perikanan

karena masih adanya konsep polivalen di daerah

• Ketidaktaatan Pemda dalam pengendalian alih tugas Penyuluh Perikanan PNS kedalam

jabatan lain

KELEMBAGAAN

• Penyelesaian Perpres Kelembagaan Penyuluhan Pemerintah

• Ketidakseragaman nomenklatur kelembagaan penyuluhan (seperti: Bakorluh dan BP&KP di

Propinsi; Bappeluh dan BPP&KP di Kabupaten/Kota)

• Kurangnya sinergi antara lembaga yang menangani Penyuluh dengan instansi teknis terkait

(antara Bappeluh dengan Dinas)

SARANA DAN PRASARANA

(15)

KERAGAAN KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAN TENAGA

PENYULUH PERIKANAN PNS/CPNS

CATATAN: • Kekurangan 2.054 orang Penyuluh Perikanan PNS tahun 2013 dari rencana • Kekurangan 4.476 orang Penyuluh Perikanan PNS tahun 2014 dari rencana • Jumlah Penyuluh Perikanan PNS/CPNS tahun 2014 per tgl 12 Februari 2014 adalah 3.345 orang • Usulan KKP kepada

MenPAN dan RB untuk formasi Penyuluh

Perikanan PNS secara bertahap (dimulai 1500 penyuluh tahun 2014)

(16)

3/6/2014 16

Pasal 129

Pemerintah melaksanakan pembinaan manajemen pegawai negeri sipil daerah dalam satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional.

Manajemen pegawai negeri sipil daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian , penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.

Pasal 132

Penetapan formasi pegawai negeri sipil daerah provinsi/kabupaten/kota setiap tahun anggaran

dilaksanakan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara atas usul Gubernur.

UU No. 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Pasal 20 ayat

(1) Penyuluhan dilakukan oleh Penyuluh PNS,Penyuluh Swasta, dan/atau Penyuluh Swadaya ;

(2) Pengangkatan dan penempatan Penyuluh disesuaikan dengan kebutuhan dan formasi yang tersedia berdasarkan Peraturan Perundang-undangan

Penjelasan Ayat (2)

Ketentuan Pengangkatan Penyuluh PNS HARUS mendapat prioritas oleh PEMERINTAH dan

(17)

FOKUS KEGIATAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN

PERIKANAN TAHUN 2014

1.

Pendampingan 50.000 kelompok oleh 12.000 Penyuluh Perikanan

2.

Unjuk kerja kelompok pelaku utama/usaha dan penyuluh perikanan

melalui GEMPITA

3.

Sertifikasi Penyuluh Perikanan (340 orang) dan peningkatan kompetensi

Penyuluh Perikanan (1.260 orang)

4.

Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan melalui 6 unit percontohan

dan 50 pos penyuluhan

5.

Pemutakhiran dan Validasi Data Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan

melalui Simluh KP di 34 Provinsi

6.

Pengembangan Teknologi Informasi Penyuluhan KP (website, Cyber

Extension, Simlat KP, SMS-Gateway)

7.

Penguatan Kelembagaan Penyuluhan

8.

Pemantapan jumlah Penyuluh Perikanan secara bertahap sesuai dengan

Kepmen KP No.38/2013

(18)

NO KOMPONEN KEGIATAN TOTAL

1 Penumbuhan,pengemb angan kelompok pelaku utama perikanan 6,035,400,000 2 Sinergitas kelembagaan Penyuluhan KP di Propinsi 1,463,245,000 3 Penilaian Penyuluh Teladan di Propinsi 174,000,000 4 Penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan oleh Penyuluh Perikanan PNS dengan Optimalisasi BOP 14,641,090,000 5 Penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan oleh Penyuluh Perikanan Swadaya 5,915,825,000 6 Administrasi Kegiatan

dan Operasional Kantor 2,291,840,000 7 Penyusunan Database

Sistem Penyuluhan KP 364,075,000 8 Penyusunan Laporan

53,850,000

JUMLAH 30,939,325,000

(19)

NO

MENU KEGIATAN

TUJUAN KEGIATAN

1. Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama

Perikanan

Mengembangkan kelompok pelaku utama dan meningkatkan kelas kelompok

2. Pembinaan dan Sinergitas Kelembagaan

Penyuluhan KP di Provinsi

Kesamaan persepsi dan sinergitas program dan kegiatan di pusat dan daerah

3. Penilaian Penyuluh Teladan Tingkat Provinsi Mengapresiasi pelaksanaan kinerja Penyuluh

Perikanan PNS pada 31 Provinsi

4. Penyelenggaraan Penyuluhan KP oleh

Penyuluh PNS dengan Optimalisasi Biaya Operasional Penyuluhan (BOP)

Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan

penyuluhan dengan bantuan BOP untuk Penyuluh Perikanan PNS

5. Penguatan Kegiatan Penyuluh Perikanan

Swadaya

Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan penyuluhan oleh Penyuluh Perikanan Swadaya

6. Operasionalisasi Sistem Informasi Manajemen

Penyuluhan KP (SIMLUH-KP)

Mendapatkan data dan informasi sistem penyuluhan KP yang akurat dan terkini

7. Administrasi Kegiatan dan Operasional Kantor Memfasilitasi operasional pengelolaan anggaran Satker dekonsentrasi di Bakorluh atau Dinas KP Provinsi

8. Pembuatan Laporan Keuangan Meningkatkan kelancaran adminstrasi pelaporan

keuangan, memberikan informasi,mengevaluasi, dan menindaklanjuti kegiatan dekonsentrasi

MENU DAN TUJUAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2014

(20)

ANGGARAN DAK PENYULUHAN KP TAHUN 2014

NO PROVINSI DAK NO PROVINSI DAK

1 ACEH 1,513,600,000 18 KALIMANTAN SELATAN 690,990,000 2 SUMATERA UTARA 363,356,225 19 KALIMANTAN TIMUR 250,000,000 3 SUMATERA BARAT 1,104,200,000 20 SULAWESI UTARA 279,000,000 4 RIAU 208,980,000 21 GORONTALO 202,048,000 5 KEPULAUAN RIAU 88,000,000 22 SULAWESI TENGAH 71,500,000 6 JAMBI 379,120,008 23 SULAWESI SELATAN 768,075,000 7 BENGKULU 609,240,000 24 SULAWESI BARAT 17,600,000 8 SUMATERA SELATAN 949,100,000 25 SULAWESI TENGGARA 233,000,000 9 BANGKA BELITUNG 335,772,500 26 BALI 412,389,000 10 LAMPUNG 298,984,000 27 NTB 1,080,206,500 11 BANTEN 251,300,000 28 NTT 378,530,500 12 JAWA BARAT 1,376,305,400 29 MALUKU 309,058,500 13 JAWA TENGAH 3,131,652,400 30 MALUKU UTARA 1,121,240,000 14 DIY 237,000,000 31 PAPUA 2,828,306,000 15 JAWA TIMUR 3,270,772,000 32 PAPUA BARAT 1,335,300,000 16 KALIMANTAN BARAT 1,241,421,300 TOTAL 25,545,047,333

17 KALIMANTAN TENGAH 209,000,000

• Anggaran DAK Penyuluhan KP sebesar Rp 25,5 M (Rp 23,2 M APBN dan Rp 2,3 M pendamping) • Menu DAK Penyuluhan KP al:

– Kendaraan roda 2 penyuluh – Kendaraan roda 4 penyuluhan – Speedboat

– Alat pengolah data

– Alat bantu penyuluhan (test kit)

– Pembangunan Pos penyuluhan dan perlengkapannya (meubelair, peralatan audio visual, dll)

(21)

PENDAMPINGAN DAN PENYULUHAN 9.000 KLP PUMP

INPUT

PROSES

OUTPUT

OUTCOME

BENEFIT

PERBAIKAN MANAJEMEN USAHAPENINGKATAN PENDAPATANPENINGKATAN TABUNGAN/AKU MULASI MODAL KELOMPOKTUMBUHNYA KEMITRAAN MENGEMBANGK AN USAHA feedback

IMPACT

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PELAKU UTAMA/USAHA PERIKANAN SELEKSI 1300 ORG PPTK:REKOMENDAS I DINAS KP EVALUASI KINERJA PPTK TAHUN SEBELUMNYAALOKASI KEBUTUHAN ESSELON 1PENYULUH PERIKANAN PNS/P3KTENAGA DAERAHP2MKPWIRAUSAHA MUDA

KONSULTAN BISNIS PERIKANAN

exit strategy • TERSALURKAN NYA PUMP • TERLAKSANANY A FASILITASI PENGUATAN KELEMB. KLP PUMP • TERMANFAATK ANNYA PUMP UNTUK PENGEMBANG AN USAHA PERIKANAN PEMBEKALAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI PPTK DARI ESELON I TERKAIT (TIDAK DILAKSANAKAN TAHUN 2013) BPSDM KP : PANDUANKERJA PPTK HONORARIUM PPTK MONEV &SIMLAP TUNTUTAN PPTK MENJADI PNS

(22)

OPERASIONAL SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI

NASIONAL (BAKORNAS) PENYULUHAN PERTANIAN,

PERIKANAN DAN KEHUTANAN PERIODE 2014-2015

Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi Sekretariat BAKORNAS Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Periode 2014-2015, dari sebelumnya Kementerian Pertanian untuk mengkoordinasikan arah kebijakan penyuluhan untuk sekitar 75 ribu penyuluh

(23)

PENGUATAN SISTEM INFORMASI PENYULUHAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

(24)

UNIT PERCONTOHAN PENYULUH PERIKANAN

UNIT PERCONTOHAN PENYULUH PERIKANAN Tahun 2013 = 13 Lokasi Tahun 2014 = 6 Lokasi Tahun 2015 = 33 Lokasi

TUJUAN:

• Meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi para penyuluh perikanan • Memfasilitasi percontohansebagai media penyuluhan KP

• Mengembangkan kemampuan dan keterampilan penyuluh perikanan • Mengembangkan penerapan paket teknologi terekomendasi

• Meningkatkan daya saing kelembagaan kelompok pelaku utama/pelaku usaha

(25)

RANCANGAN AWAL

RPJMN3 (2015 – 2019)

PUSAT PENYULUHAN KP

25

2

(26)

ARAH PEMBANGUNAN

RPJM 3 (2015-2019)

Memantapkan pembangunan secara

menyeluruh dengan menekankan

pembangunan keunggulan kompetitif

yang berbasis SDA yang

tersedia, SDM yang

(27)

PENYULUH

PELAKU

UTAMA

PENYULUHAN DAN KINERJA PUSAT PENYULUHAN

“Proses pembelajaran bagi

pelaku utama agar mau dan

mampu menolong dan

mengorganisasi dirinya dalam

mengakses informasi pasar,

teknologi, permodalan, dan

sumber daya lainnya sebagai

upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efisiensi usaha,

pendapatan dan kesejahteraan

serta meningkatkan kesadaran

dalam pelestarian lingkungan

hidup“

(28)

RANCANGAN KEBIJAKAN PUSAT PENYULUHAN KP

DALAM RPJMN3 (2015 – 2019) TERKAIT

PENINGKATAN KAPASITAS SDM DAN INOVASI IPTEK KP

28 PENINGKATAN JUMLAH DAN KAPASITAS PENYULUH BERBASIS KOMPETENSI • Pengembangan Programa Penyuluh • Peningkatan Jumlah Penyuluh Perikanan PNS • Sertifikasi kompetensi dan profesi

Sinergi penyelenggaraan penyuluhan pemerintah pusat-daerah Meningkatkan kompetensi kepenyuluhan, manajemen dan teknis perikanan, teknis kelautan dan konservasi

Mengembangkan sertifikasi penyuluh perikanan

Pengembangan unit percontohan penyuluhan perikanan

Pengembangan dan penempatan Penyuluh Perikanan di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan kawasan konservasi

Pelatihan mengenai lingkungan kelautan terhadap Penyuluh Perikanan

Peningkatan jumlah Penyuluh Perikanan PNS secara bertahap mengacu pada Kepmen KP No.38/2013

Penyelesaian Perpres Tunjangan Profesi Penyuluh PNS, Perpres Penyesuaian Tunjangan Fungsional Penyuluh Perikanan PNS, dan Perpres Penyesuaian Tunjangan Fungsional Penyuluh Perikanan PNS

(29)

29 PENGUATAN KELEMBAGAAN PENYULUHAN • Pengembangan Kelas Kelompok Pelaku Utama/Usaha • Penguatan Jejaring Kerja Penyuluh • Sinkronisasi Penyelenggaraan Penyuluh Pusat-Daerah

Menumbuhkan kelompok pelaku utama/usaha baru di bidang perikanan dan pendampingan pelaku usaha kelautan

Pemberdayaan Penyuluh Swadaya di Pulau-Pulau Kecil (terluar) Penyusunan target setiap Penyuluh PNS memiliki binaan 5 Penyuluh Swadaya

Penyusunan target setiap Penyuluh PNS memiliki binaan minimal 10 kelompok mandiri

Pengembangan Penyuluh Swasta dalam mendukung peningkatan kelompok mandiri

Gelar Karya Nasional Penyuluh dan Pelaku Utama/Usaha Perikanan

Sinergi Pusat Penyuluhan KP dengan Unit Eselon I terkait dalam pendampingan kelompok pelaku utama/ usaha perikanan

PENGUATAN INOVASI IPTEK PADA PENYULUH PERIKANAN • Pengembangan Sistem Informasi Penyuluh, dan Cyber Extension • Pengembangan

Research and Extension Linked

Pengembangan sistem informasi penyuluhan berbasis teknologi informasi (website, simluh KP, cyber extension, simlat)

Peningkatan kerjasama Pengembangan Penyuluh Perikanan secara Nasional dan Internasional

PENGUATAN PENYELENGGAR AAN DAN SARPRAS PENYULUH PERIKANAN • Implementasi Sistem Penyuluhan Perikanan • Pengembangan Metode

dan Materi Penyuluhan • Pengembangan Sarpras

Penguatan Sarpras Penyuluh Perikanan melalui DAK

Penguatan penyelenggaraan penyuluhan KP melalui aplikasi teknologi

(30)

RANCANGAN TARGET INDIKATOR OUTPUT DAN OUTCOME

PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019

(31)

KARAKTERISTIK KELEMBAGAAN PELAKU UTAMA PERIKANAN MANDIRI

ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN

1. Adanya pertemuan anggota dan pengurus secara berkala

2. Memiliki rencana kerja kelompok sesuai dengan kesepakatan bersama 3. Melakukan evaluasi perencanaan secara partisipatif

4. Memiliki AD/ART yang disepakati dan ditaati bersama 5. Memiliki pengadministrasian organisasi lengkap

6. Memiliki papan nama, profil kelompok dan struktur organisasi kelompok 7. Mengembangan jejaring kerja kelompok

8. Memiliki kegiatan usaha penunjang/diversifikasi/pengolahan/pemasaran 9. Adanya keberlanjutan pemasaran produksi kelompok dalam satu tahun. 10. Memiliki fasilitas dan aset ( ≤ 100 jt untuk madya, > 100 jt untuk Utama)

11. Rata-rata kenaikan kas kelompok untuk usaha dalam 1 tahun sebesar 5-10% (madya) dan ≥ 10 % (utama) 12. Kelancaran cashflow kas kelompok

13. Sebagai sumber pelayanan informasi dan teknologi 14. Adanya pemupukan modal usaha

15. Meningkatnya rata-rata produksi kelompok per tahun sebesar 5-10 % (madya) dan ≥ 10 % (utama) 16. Meningkatnya rata-rata pendapatan anggota kelompok per tahun sebesar ≥ 10 %.

ASPEK KEUANGAN

1. Memiliki kemampuan mengakses permodalan ke Perbankan dan lembaga keuangan lainnya 2. Mampu mengembalikan pinjaman modal ke perbankan dan lembaga keuangan lainnya 3. Mampu mengelola simpan pinjam bagi anggota kelompok

4. Melakukan pemeriksaan keuangan kelompok minimal 2 kali dalam 1 tahun

ASPEK SOSIAL EKONOMI

(32)

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS

PENYULUHAN PERIKANAN TAHUN 2015-2019

 Sinergi Penyelenggaraan Penyuluhan Pemerintah Pusat-Daerah

 Penguatan Kelompok Pelaku Utama Perikanan (Kelompok Mandiri)

 Penguatan kompetensi Penyuluh Perikanan terkait materi kelautan

dan konservasi perairan

 Penguatan Penyelenggaraan Penyuluhan KP melalui aplikasi

teknologi terekomondasi

 Pengembangan sarpras dan unit percontohan penyuluhan

perikanan

 Gelar karya nasional Penyuluh dan Pelaku Utama Perikanan

 Penguatan legislasi penyuluhan perikanan

 Pengembangan teknologi informasi penyuluhan

(33)

BAPPELUH

DINAS KP

PENYULUH

PERIKANAN

SINERGI BAPPELUH DAN DINAS KP KAB/KOTA DALAM

PERCEPATAN PEMBANGUNAN KP MELALUI PENDAMPINGAN

PENYULUH PERIKANAN

DUKUNGAN

KETENAGAAN

DUKUNGAN

PROGRAM

WILAYAH KABUPATEN/KOTA

PENDAMPINGAN PROGRAM KP

(34)

SINERGI PENYULUH PERIKANAN DENGAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PUSAT PELATIHAN

PUSAT PENYULUHAN PUSAT PENDIDIKAN PUSAT PELATIHANLatdas Penyuluh

Latihan Alih Jenjang

LatihanTeknis

Latihan Kepenyuluhan

Sertifikasi kelompok utama

Penyuluh dilibatkan dalam

penetapan P2MKP

Prasyarat P2MKP berasal dari

Penyuluh Swadaya

 Fasilitasi sarana  Penyediaan biaya  Inisasi jab fungsional

 Diseminasi (Pengembangan  Metode dan Materi Penyuluhan  Peningkatan Kompetensi

dan Sertifikasi ProfesiPenyesuaian Tingkat

pendidikan

Pendidikan d3/d4 atau S1/S2

Pendidikan vokasi penyuluh

Pemanfaatan TEFA dan sarana-prasarana untuk penyuluh

(35)

RANCANGAN KEBUTUHAN ANGGARAN PUSAT PENYULUHAN KP

DALAM PENCAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME TAHUN 2015-2019

(RP. MILIAR)

168,2

217,5

262,4

333,5

410,9

2015

2016

2017

2018

2019

35

(36)

Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Gedung Minabahari III, Lantai 6

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta Pusat

36

Referensi

Dokumen terkait

1) Keputusan-keputusan berdasarkan informasi akurat. 2) Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan melalui referensi terhadap catatan-catatan faktual. 3)

Pada metode wawancara ini peneliti menggali dan mengumpulkan data penelitian dengan melakukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab oleh responden

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat penggunaan tepung buah sukun terhadap kadarkarbohidratnaget kelinci maka dilakukan analisis sidik ragam, hasilnya menunjukkan

Berdasarkan evaluasi biomekanika dengan menggunakan Mannequin Pro 7.1, postur-postur perbaikan yang diusulkan telah menghasilkan momen pada segmen tubuh pekerja

Selain motivasi intrinsik yang telah dipaparkan diatas, terdapat pula motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul akibat dorongan dari luar individu untuk melakukan sesuatu,

Pada hasil pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan menggunakan decimal parity coding, parity mampu mengembalikan bentuk citra watermark seperti semula secara

Dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat inflasi menunjukkan bahwa risiko untuk melakukan investasi cukup besar, seperti yang dikemukakan oleh Made dkk jika tingkat inflasi