• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Sangatta, 16 Desember 2014 KEPALA, E.A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Sangatta, 16 Desember 2014 KEPALA, E.A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si NIP"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 i | P a g e

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kegiatan penyusunan reviuw Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur tahun 2011-2015 dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu sesuai time schedule yang direncanakan. R e v i e w Renstra Badan Lingkungan Hidup ini dilakukan karena kebutuhan Badan Lingkungan Hidup untuk mensingkronisasikan perubahan nomenklatur struktur Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur, sesuai perda no. 05 Tahun 2013 disamping itu juga untuk mensingkronkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kab. Kutai Timur 2011-2015. Renstra Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur adalah penjabaran lebih lanjut substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Kutai Timur 2011-2015, sebagai pedoman operasional dalam menjalankan peran dalam penyelenggaraan pemerintah, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta pelayanan kemasyarakatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup.

RENSTRA Badan Lingkungan Hidup tersebut disusun sebagai pencanangan kerja dan pernyataan teknis yang selanjutnya menjadi payung dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan, untuk itu masing-masing pelaksana kegiatan perlu menyiapkan rencana detailnya sehingga kedepan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur benar-benar bisa melaksanakan perubahan yang mengarah pada terwujudnya Visi dan Misi yang telah ditetapkan.

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi hingga selesainya REVIUW RENSTRA Badan Lingkungan Hidup ini, kami ucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya. Akhir kata, semoga bermanfaat bagi semua. Amin.

Sangatta, 16 Desember 2014 KEPALA,

E.A. Rafiddin Rizal, ST., M.Si NIP. 19650309 199603 1 004

(2)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 ii | P a g e

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i Daftar Isi ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1

1.2. Hubungan Antar Dokumen 2

1.3. Landasan Hukum 6

1.4. Maksud dan Tujuan 7

1.4.1. Maksud Penyusunan 7

1.4.2. Tujuan Penyusunan 8

1.5. Sistematika Penulisan 8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BLH

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BLH 10

2.2. Sumber Daya BLH 14

2.3. Kinerja Pelayanan BLH 15

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

18 21

3.3. Telaahan Renstra K/L: dan Renstra 23

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

24

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis 27

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi BLH 28

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 28

4.2.1. Tujuan 29

4.2.2. Sasaran 29

4.3. Strategi dan Kebijakan BLH 34

4.3.1. Analisis Pilihan Strategis SWOT 35

(3)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 iii | P a g e

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Rencana Program dan Kegiatan 44

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN SASARAN DAN RPJMD

6.1. Indikator Kinerja 55

BAB VII PENUTUP

7.1. Kaidah Pelaksanaan 60

(4)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 iv | P a g e

(5)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah bertujuan untuk mensejahterakan rakyat secara materiil dan sprituil, yang dilaksanakan secara bertahap melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disetiap tahunnya.

Dengan terbentuknya Kabupaten Kutai Timur berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 dan pelaksanaan Otonomi Daerah melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai potensi sumber daya alam yang besar, seperti juga daerah-daerah otonom yang lain di Indonesia, Kabupaten Kutai Timur juga telah melakukan pembangunan berkesinambungan dan bertahap yang dicerminkan dari jabaran RPJMD 2006 yang berlaku sampai dengan tahun 2010. Pelaksanaan pembangunan telah dilalui dengan berbagai tantangan dan hambatan serta didukung dengan berbagai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang diolah seoptimal mungkin.

Menyadari bahwa kegiatan manusia dalam pembangunan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang akan mempengaruhi sumber daya alam serta kualitas hidup manusia itu sendiri, maka perlu antisipasi sedini mungkin dampak yang mungkin timbul akibat dari kegiatan pembangunan dan pertumbuhan manusia yang semakin pesat.

Pembangunan lingkungan hidup berarti peningkatan mutu dan fungsi lingkungan hidup agar setiap orang dan generasi yang akan memperoleh dukungan lingkungan yang baik dan sehat serta bagaimana memanfaatkan dan mengelola agar lingkungan hidup itu dapat memberikan manfaat yang besar dan berkelanjutan bagi kehidupan manusia.

Untuk meminimalkan dampak tersebut dapat dilakukan dengan upaya perencanaan pembangunan yang menyeluruh, terpadu, terarah dan terencana secara matang serta berkelanjutan dari seluruh sektor. Untuk itu maka disusun rencana strategis (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Tahun 2011 – 2015 dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif 2 (dua) tahun pada 5 (lima) tahun kedua yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD) sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 25 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk keperluan perencanaan tersebut dibutuhkan potensi sumber

(6)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 2 daya manusia yang handal untuk mengatasi dan mencari solusi dalam menghadapi berbagai macam masalah lingkungan yang mungkin timbul.

Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur merupakan unsur pendukung Pemerintah Daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah di Bidang Lingkungan Hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang menpunyai tugas membantu Bupati Kutai Timur dalam melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan hidup didaerah menyelenggarakan urusan rumah tangga pemerintah daerah dibidang lingkungan hidup.

1.2. Hubungan Antar Dokumen

Sebagaimana disinggung di muka bahwa salah satu sasaran SPPN 2004 adalah untuk meningkatkan keterpaduan dan sinergitas perencanaan antara pusat dan daerah serta antar daerah terkait. Hal ini sangat penting artinya dalam rangka mewujudkan kesatuan arah dan efisiensi proses pembangunan secara nasional sehingga sasaran yang dituju akan dapat diwujudkan secara lebih cepat dan tepat. Aspek ini menjadi lebih penting dalam era otonomi dewasa ini, dimana daerah diberikan kewenangan yang lebih luas sehingga dapat menentukan sendiri arah, strategi, dan kebijakan pembangunan.

Di dalam SPPN 2004, upaya untuk meningkatkan keterpaduan dan sinergitas pembangunan nasional tersebut dilakukan dengan meningkatkan keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan yang disusun oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Bahkan keterkaitan ini tidak hanya antar dokumen perencanaan, tetapi sampai dokumen anggaran :

(7)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 3

Gambar 1.1.

(8)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 4

Gambar 1.2.

Keterkaitan Dokumen Perencanaan Menurut UU Nomor 25 Tahun 2004

Diacu 5 Tahun 20 Tahun Diperhatikan Pedoman 20 Tahun Pedoman Pedoman

Pedoman Pedoman Penyusunan RAPBD Kab/Kota Pedoman Diperhatikan RKP Daerah Kab/Kota Diperhatikan Diperhatikan RPJP Daerah Kab/Kota Renstra SKPD Kab/Kota Renja SKPD Kab/Kota RKP Dijabarkan Pedoman RPJP Nasional RPJM Nasional 1 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 1 Tahun

Pedoman Pedoman Penyusunan

RAPBD Propinsi Dijabarkan RPJM Daerah Propinsi RPJP Daerah Propinsi RKP Daerah Propinsi Diacu Diperhatikan Pedoman Diperhatikan Pedoman Renstra SKPD Propinsi Renja SKPD Propinsi RPJM Daerah Kab/Kota RTRW Kabupaten Diacu RPJM

Daerah Sekitar 5 Tahun 1 Tahun

UU Sistem Perencanaan

(9)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 5 Diagram di atas menegaskan keterkaitan antara beberapa dokumen perencanaan mulai dari tingkat nasional hingga provinsi dan dari tingkat provinsi ke tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan diagram di atas RPJP1 Nasional menjadi pedoman bagi penyusunan RPJM

Nasional dan RKP. Oleh karena itu, ketiga dokumen nasional di atas menjadi pedoman penyusunan RPJP Provinsi, RPJMD Provinsi, dan RKPD provinsi, dan selanjutnya juga menjadi pedoman penyusunan RPJP Kabupaten, RPJMD Kabupaten, dan RKPD kabupaten. Bersamaan dengan ketiga dokumen-dokumen tersebut dengan sendirinya juga menjadi pedoman perumusan Rentra SKPD dan Renja SKPD.

Keterkaitan dokumen yang saling menjadi pedoman di atas, sangat penting di era otonomi, dimana dinas dan instansi telah berfungsi sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan bukan lagi sebagai wakil dari Instansi teknis dari Pemerintah Pusat. Hubungan antara RPJM Nasional dengan Rencana Strategi Kementrian dan Lembaga (Renstra KL) dan Hubungan antara RPJMD dengan Renstra SKPD adalah bersifat mengikat (menjadi pedoman), sedangkan hubungan antara RPM Nasional dan RPJMD adalah bersifat konsultatif, yang berarti bahwa penyusunan RPJMD harus memperhatikan RPJMN.

RPJM dan Renstra adalah dokumen perencanaan jangka menengah untuk periode 5 tahunan, agar pelaksanaan pembangunan menjadi lebih operasional, maka rencana jangka menengah ini perlu dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan (Annual Report), mengikuti terminologi resmi yang ditetapkan dalam SPPN 2004. Rencana kerja pada tingkat nasional dinamakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang disusun oleh pemerintah pusat. Sedangkan pada tingkat daerah disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Hubungan Renstra KL dengan RKP dan Renstra SKPD dengan RKPD adalah bersifat mengikat yaitu penyusunan rencana tahunan harus berpedoman pada rencana lima tahunan. Sedangkan hubungan antara Renstra KL dan Renstra SKPD adalah bersifat konsultatif yaitu penyusunan Renstra SKPD harus memperhatikan Renstra KL.

Sesuai dengan SPPN 2004, RKPD merupakan dasar untuk penyusunan Rencana Anggaran dan Pendapatan Daerah (RAPBD). Oleh karena itu penyusunan RKPD tersebut, perlu dilakukan secara lebih rinci dengan tekanan utama pada penetapan program dan kegiatan dalam RKPD harus pula mencakup indikator dan target kinerja serta perkiraan kebutuhan dana untuk mendukung pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan tersebut.

1Sebagaimana ditetapkan dalam penyususnan SPPN 2004, penyusunan RPJP Daerah harus mengacu RPJP Nasional. Hal ini sangat penting artinya untuk menjaga agar pelaksanaan pembangunan daerah dalam jangka panjang, searah, terpadu, dan saling mendukung dengan pelaksanaan pembangunan nasional. Dalam rangka ini UU Nomor 7 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional telah mengamanatkan periode RPJP Nasional harus sama dengan periode RPJP Daerah yaitu 2005-2025, walaupun wktu penyusunan RPJP Daerah tergantung dari pelaksanaan Pilkada daerah bersangkutan. Disamping itu Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 dan Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 juga memberikan acuan yang lebih rinci tentang tata cara dan sistematika penyusunan dokumen baik untuk tingkat nasional maupun tingkat daerah.

(10)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 6

1.3. Landasan Hukum

Penyusunan rencana strategis Badan Lingkungan Hidup kabuapten Kutai timur tahun aa 2009-2011 dilakukan berdasar pada beberapa peraturan, perundangan, antara lain seperti :

1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN;

2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang No. 1 tahun 2004tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

4. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara;

5. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1137 );sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.8 Tahun 2005, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang, ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 );

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4438 );

8. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005tentang pengelolaan keuangan daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.

11. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2001 tentang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah

12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan pemerintah Daerah.

13. Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah

(11)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 7 14. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 39tahun 2006 tentang tata cara pengendalian dan

evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ;

15. Peraturan Pemerintah ( PP )nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan daerah Kabupaten / Kota;

16. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evalusi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentan rencana Pembanguan Jamgka Menengah

Nasional ( RPJM-Nas ) 2004-2009;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 15 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka PanjangPropinsi kalimantam Timur tahun 2005-2025;

20. Instruksi Presiden No.7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

keuangan Daerah;

22. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan umum;

23. Keputusan Menteri KLH ttg SPM ...;

24. Peraturan daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 05 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Wilayah Kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Kutai Timur

1.4. Maksud dan Tujuan

1.4.1. Maksud

Maksud penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011-2015 adalah sebagai pedoman kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur selama 5 (lima) tahun kedepan yang merupakan pedoman pembangunan daerah, baik yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur, Lembaga Pemerintah, swasta dan masyarakat utnuk periode pembangunan tahun 2011-2015.

(12)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 8 Berkaitan dengan era reformasi dimaksudkan agar penyusunan ini dapat mengantisifasi secara dini dalam mempersiapkan pemerintahan yang baik, berwibawa dan bertanggungjawab.

1.4.2. Tujuan

Tujuan penyusunan rencana strategis (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011-2015 adalah membentuk susunan rencana dan program pembangunan yang optimal serta berkesinambungan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan didasarkan pada kecenderungan perkembangan wilayah kabupaten yang lalu, posisi wilayah kabupaten dalam konteks wilayah lebih luas dan aspirasi masyarakat kemasa depan, berpedoman pada RPJPMD Kabupaten Kutai Timur.

1.5. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis SKPD ini disusun dengan sistematik sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan gambaran umum penyusunan rancangan awal RENSTRA, agar subtansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. Bab ini memuat : 1. Latar Belakang, sub ini menjelaskan pengertian tentang RENSTRA, proses penyusunan RENSTRA, kedudukan RENSTRA tahun rencana dalam RPJMD dengan dokumen RKPD dan RENSTRA SKPD. 2. Dasar Hukum penyusunan memberikan uraian ringkas tentang dasar hokum yang digunakan dalam penyusunan RENSTRA, baik yang berskala Nasional maupun lokal.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Lingkungan Hidup dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Badan Lingkungan Hidup dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui Renstra SKPD. Bab ini memuat tentang Tugas, Fungsi dan struktur Organisasi SKPD, yang mana memuat penjelasan bagian umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi memuat tentang :1. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Pelayanan SKPD dimana permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala

(13)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 9 daerah terpilih, pada bagian ini mengemukakan tugas dan fungsi SKPD yang terkait visi,misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra, mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD. 4. Telaahan rencana tata ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, bagian ini dikemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD 5. penentuan isu-isu strategis, bagian ini diriview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD.

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN KEBIJAKAN

Memuat tentang visi dan misi SKPD bagian ini menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat matematis dan konkrit sehingga mudah menentukan target kinerja yang diharapkan. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah SKPD merupakan penjabaran visi SKPD yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah yang dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai. Strategi dan Kebijakan SKPD, strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analitis, realities, rasional dan komprehensif.Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program SKPD.Kebijakan adalah arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Memuat rencana program, kegiatan, indicator kerja, kelompok sasaran,dan pendanaan indikatif, bagian ini dikemukakan penyusunan program dan kegiatan SKPD sesuai dengan kebijakan yang mendukung pencapaian sasaran strategis.Indikator kinerja Program adalah indicator kinerja pada tingkat keluaran (output)

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN SASARAN DAN RPJMD Memuat indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, indikator kinerja berdasarkan masing-masing sasaran strategis.

BAB. VII PENUTUP

Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan Renstra SKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Renja.

(14)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP

Badan Lingkungan Hidup terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Inspektorat Wilayah Kabupaten, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Kutai Timur.

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup

Tugas Badan Lingkungan Hidup :

Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup Fungsi Badan Lingkungan Hidup :

a. Perumusan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup;.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup;.

c. pembinaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup;.

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Badan Lingkungan Hidup mempunyai 1 ( satu ) kesekretariatan dan 4 bidang meliputi :

A. SEKRETARIS BADAN LINGKUNGAN HIDUP

a. Tugas pokok : Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas bidang dan pelayanan teknis serta administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan Lingkungan Hidup daerah yang meliputi Perencanaan Program, Umum dan Keuangan

b. Fungsi :

1. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja, anggaran dan laporan;

2. Mempelajari, menindaklanjuti informasi, data dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan bidang tugasnya;

3. Pengelolaan dan pengawasan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga badan, dokumentasi dan perpustakaan; 4. Pengumpulan data sebagai bahan informasi, hubungan masyarakat dan

keprotokolan;

(15)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 11

B. BIDANG PENGKAJIAN DAN PENAATAN KEPALA BIDANG PENGKAJIAN DAN PENAATAN

a. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian sub bidang pengkajian lingkungan dan sub bidang penaatan hukum lingkungan.

b. Fungsi :

1. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengkajian dan penaataan; 2. Perumusan kebijakan dalam bidang pengkajian dan penaatan;

3. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengkajian dan penaatan;

4. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang pengkajian lingkungan;

5. Perumusan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang penaatan hukum lingkungan;

C. BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN

a. Tugas : melakukan pengumpulan, penyiapan bahan dan pembinaan teknis kegiatan sub bidang pengkajian lingkungan

b. Fungsi :

1. Pelaksanaan program kegiatan pengkajian lingkungan;

2. Penyiapan bahan untuk perumusan kebijakan kegiatan pengkajian lingkungan; 3. Penyiapan bahan kegiatan pengkajian lingkungan;

4. Penyelenggaraan analisa dan evaluasi kegiatan pengkajian lingkungan;

D. BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI

a. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian teknis Sub Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan sub bidang Konservasi SDA dan Perubahan Iklim.

b. Fungsi :

1. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengendalian kerusakan dan konservasi SDA dan perubahan iklim;

2. Perumusan kebijakan dalam bidang pengendalian kerusakan dan konservasi SDA dan perubahan iklim;

3. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengendalian kerusakan dan konservasi SDA dan perubahan iklim;

4. Perumusan, pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang pengendalian kerusakan lingkungan;

(16)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 12 5. Perumusan, pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang

konservasi SDA dan perubahan iklim;

E. BIDANG PENGEMBANGAN DAN INFORMASI

a. Tugas : melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan bimbingan, pengendalian teknis Sub bidang pengembangan kapasitas dan pengelolaan lingkungan dan sub bidang informasi lingkungan.

b. Fungsi :

1. Penyusunan dan perencanaan program kegiatan di bidang pengembangan dan informasi;

2. Perumusan kebijakan dalam bidang pengembangan dan informasi;

3. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dalam bidang pengembangan dan informasi;

4. Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang pengembangan kapasitas dan pengelolaan lingkungan;

5. Perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis dalam bidang informasi lingkungan;

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KUTAI TIMUR

Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2013

SUB BIDANG PENGKAJIAN LINGKUNGAN SUB BIDANG PENAATAN HUKUM LINGKUNGAN BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN BIDANG PENGKAJIAN DAN PENAATAN SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN

AIR DAN UDARA

SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN

TANAH DAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 U P T U P T D JABATAN FUNGSIONAL SUB BIDANG KONSERVASI SDA DAN

PERUBAHAN IKLIM SUB BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN INFORMASI BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN KONSERVASI SDA

KEPALA BADAN

Kepala Sub Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian

Perencanaan Program Kepala Sub BagianUmum DAN KEPEGAWAIAN Sekretaris SUB BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS PENGELOLAAN LINGKUNGAN SUB BIDANG INFORMASI LINGKUNGAN

(17)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 13

2.2 Sumber Daya Badan Lingkungan Hidup

Susunan Kepegawaian Badan Lingkungan Hidup sampai dengan akhir tahun 2011 berjumlah 65 (Enam Puluh Lima) orang seperti disajikan pada tabel.

Tabel 2.1

Sumber Daya Manusia Badan Lingkungan Hidup Kab. Kutai Timur

No URAIAN Jumlah (Orang ) Persentase

I MENURUT JABATAN

Eselon II 1 Orang

Eselon III 5 Orang

Eselon IV 11 Orang

Staf PNS 40 Orang

Staf TK2D 10 Orang

II MENURUT GOLONGAN

Golongan IV 5 Orang

Golongan III 32 Orang

Golongan II 18 Orang

TK2D 10 Orang

III MENURUT PENDIDIKAN

S2 6 Orang S1 33 Orang D3 2 Orang D1 -SLTA 23 Orang SLTP 1 Orang JUMLAH 65 Orang

Berdasarkan analisis beban kerja dan tugas yang ada di bandingkan dengan kekuatan SDM yang dimiliki maka untuk kuantitasnya sudah mencukupi namun dari aspek kwalitas masih banyak yang perlu ditingkatkan yang dapat dilaksanakan melalui peningkatan jenjang pendidikan, pelatihan-pelatihan baik pelatihan teknis maupun pelatihan administrative juga melalui pelaksanaan studi banding.

Tabel 2.2.

Data Sarana dan Prasarana

No Jenis Barang Jumlah

1. Gedung Kantor 1 Unit

2. Kendaraan Roda 4 7 Unit

(18)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 14 Kondisi sarana dan prasarana, pada umumnya perlengkapan penunjang operasional yang terdapat pada Badan Lingkungan hidup Kab. Kutai Timur sudah mencukupi, tetapi dengan perkembangan pembangunan yang sangat pesat tidak tertutup kemungkinan perlu adanya penambahan perlengkapan penunjang operasional lainnya.

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Lingkungan Hidup

Tingkat Capaian Kinerja Badan Lingkungan Hidup berdasarkan indikator kinerja pelayanan. Hal ini mengacu pada hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja sebelumnya. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya, dan juga ditinjau dari pendanaan.

(19)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011-2015 Page 15

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur

No. IndikatorKinerja Target

SPM TargetIKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD

Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian PadaTahun 2006 200

7 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Sangatta, 2014

Kepala

E.A. Rafiddin Rizal, ST.,M.Si

(20)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 16

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur

Uraian Anggaran Pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun Rasio antara Realisasi danAnggaran PertumbuhanRata-rata 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) APBD 2 APBD 1 APBN Sangatta, 2014 Kepala

E.A. Rafiddin Rizal, ST.,M.Si

(21)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 18

BAB III

ISU-ISU STRATEGI LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Sebagaimana digambarkan pada Bab 2, Badan Lingkungan Hidup berada pada posisi strategis dalam pemerintahan dan memiliki peran sentral dalam pengelolaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat. Sebagai bagian dari kekuasaan eksekutif dimana kekuasaan eksekutif menjadi salah satu potensi pembangunan, Badan Lingkungan Hidup sebagai lembaga perencanaan di daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya lebih banyak berfungsi ekternal dibanding internal, khususnya sebagai koordinator pengelolaan pembangunan baik antar instansi pemerintah maupun antar pemerintah dengan swasta/masyarakat. Disisi lain, perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup adalah multi sektor sesuai bidang-bidang pembangunan yang menjadi kewenangan daerah.

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur

Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian Capaian/

Kondisi Saat Ini Standar yang Digunak an Internal (Kewenangan SKPD) Eksternal (Diluar Kewenangan SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pengelolaan

SDA 1. Pengelolaanmelebihi dari daya dukung dan daya tampung lingkungan 2. Belum disetujuinya usulan RTRW. 3. Rendahnya kualitas air Peratura n Perunda ng-undanga n yang berlaku. 1. Koordinasi dengan instansi terkait. 2. Kemampua n SDM. 3. Pengawasa n 1. Eksploitasi yang berlebihan. 2. Pemahaman dalam pemanfaatan pengelolaaan SDA. 3. Legalitas kawasan konsevasi. 1. Lemahnya pengawasan dan penegakan hukum. 2. Keterbatasan SDM.

(22)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 19 baku 4. Belum adanya regulasi penetapan kawasan konservasi 5. Terjadinya perambahan kawasan lindung Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan 1. Belum optimalnya upaya penyehatan lingkungan dan pemukiman 2. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah 3. Belum adanya regulasi tentang Persampahan 4. Belum adanya manajemen pengelolaan persampahan Peratura n Perunda ng-undanga n yang berlaku Sosialisasi dengan masyarakat Pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kurangnya sosialisasi Degradasi Hutan dan Lahan Tingginya tingkat degradasi hutan dan lahan Kualitas lingkung an hidup 1. Pengawasa n 2. Penegakan hukum. 1. Ketidaktaatan pelaku usaha. 2. koordinasi. 1. Belum optimalnya pengawasan. 2. Belum optimalnya penegakan hukum Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 1. Belum mencapai standar RTH yang digunakan 2. Belum optimalnya pengelolaan RTH Peratura n yang berlaku 1. Pengelolaa n RTH. 2. Koordinasi dengan instansi terkait Dukungan

instansi terkait. 1. RTH belumterkelola secara maksimal. 2. Kurangnya koordinasiden gan instansi terkait. Perubahan

iklim Meningkatnyangperubahan iklim yang ekstrim Kualitas lingkung an hidup Koordinasi dengan instansi terkait. Penerepan baku

mutu 1. Kurangnyakoordinasi dengan instansi terkait.

(23)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 20 Ketaatan terhadap Implementasi Dokumen AMDAL 1. Rendahnya Ketaatan terhadap Implementasi Dokumen AMDAL 2. Rendahnya upaya pengendalian pemulihan fungsi tanah bekas areal pertambangan 3. Belum berjalan secara baik pengelolaan dan pengendalian AMDAL pada Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan 4. Tingginya tingkat polusi terutama daerah sekitar kawasan industri / pertambangan Dokume n AMDAL yang dibuat Pelaku Usaha / kegiatan kurang memahami implementasi AMDAL Kurangnya pengawasan Koordinasi Antar Instansi terkait Kurangnya Koordinasi Antar Instansi Memaks imalkan koordin asi antar instansi Kurangnya tenaga untuk melakukan koordinasi Kurangnya dukungan dari stakeholder terkait Kurangnya pendanaan koordinasi Tersedianya kuantitas dan kualitas Sarana dan Prasarana pengelolaan lingkungan 1. Terbatasnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengangkutan dan pembuangan sampah 2. Belum optimalnya sarana dan prasarana pengelolaan limbah cair rumah tangga Memaks imalkan pengelol aan lingkung an hidup dengan kuantita s dan kualitas yang memad ai Keterbatas an anggaran Keterbatasan

(24)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 21 3.2. Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih ”Pembangunan Daerah Bertumpu Pada Agribisnis Menuju Kutai Timur Mandiri.” Visi tersebut bermakna :

1. Semua gerak pembangunan daerah di berbagai bidang ditujukan dalam rangka mendukung pembangunan agribisnis.

2. Pembangunan agribisnis diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap perkembangan ekonomi daerah khususnya ekonomi masyarakat yang berdaya saing, baik tingkat regional, nasional maupun global dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi daerah. 3. Kemandirian daerah ditandai oleh kemandirian keuangan daerah dalam

pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat serta adanya kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup menuju sejahtera.

Adapun Misi Pembangunan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih antara lain :

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan seni budaya daerah; 2. Memantapkan RTRW Kabupaten yang serasi dan berwawasan lingkungan;

3. Memantapkan kemandirian pangan dan pengembangan komoditi unggulan daerah;

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan energi; 5. Pemberdayaan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan;

6. Penegakan hukum dan mengoptimalkan peran aparatur pemerintah daerah yang dinamis dan efisien;

7. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat; 8. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berjenjang;

9. mendorong peran lembaga keuangan dan perbankkan untuk menjamin kemudahan berusaha dan berinvestasi.

(25)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 22

Untuk Program Prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih antara lain :

1. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan(Capacity Building); 2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan ;

3. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan; 4. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran;

5. Peningkatan investasi dan ekonomi masyarakat;

6. Peningkatan ketahanan pangan dan kemandirian pangan; 7. Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan;

8. Pemantapan, pemanfaatan, penggunaan dan pengelolaan lahan serta lingkungan hidup;

9. Peningkatan infrastruktur dasar kawasan permukiman ; 10. Peningkatan pembangunan perdesaan;

11. Pengelolaan Kawasan Perbatasan(hinterland);

12. Peningkatan dan pengembangan pemanfaatan teknologi informasi .

Berdasarkan Visi, Misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih, dikaitakan dengan Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup, maka dapat ditelaah sebagai berikut :

- Perlunya peningkatan koordinasi antar instansi mengenai pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup;

- Perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas pengawasan,pengendalian dan evaluasi dalam pengelolaan lingkungan hidup.

- Perlunya peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup - Perlunya peningkatan SDM dalam pengelolaan lingkungan hidup

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi kepala daerah yaitu :

o Faktor Internal :

1. Kurangnya Tenaga Pengawas dan Tenaga Skill 2. Kurangnya Sarana dan Prasarana Pendukung; 3. Kurangnya sosialisasi peraturan perundangan; 4. Uraian Tugas belum disusun secara eksplisit 5. Kurangnya koordinasi antar Bidang

(26)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 23

o Faktor Eksternal :

1. Kurangnya dukungan dari SKPD lain; 2. Keterbatasan Anggaran;

3. Adanya kebijakan terbaru pada tiap tahun anggaran; 4. Manajemen data sektoral yang lemah;

5. Koordinasi belum optimal.

3.3. Telaahan Renstra K/L Dan Renstra

Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global, permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang. Dalam konteks ketatanegaraan, arus globalisasi juga mendorong akselerasi proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance) sehingga akuntabilitas layanan publik belum sepenuhnya sesuai harapan.

Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang harus ihadapi bangsa dan negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kementerian Negara Lingkungan Hidup sangat strategis, karena merupakan penyelenggara Pemerintahan di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Beberapa faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pelayanan Badan Lingkungan Hidup yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Negara Lingkungan Hidup

o Faktor-faktor penghambat yaitu :

1. Kurangnya Tenaga Pengawas dan Tenaga skill; 2. Kurangnya Sarana dan Prasarana pendukung; 3. Kurangnya sosialisasi peraturan perundangan; 4. Uraian Tugas belum disusun secara eksplisit.

(27)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 24

5. Kurangnya koordinasi antar Bidang 6. kurangnya dukungan dari SKPD lain; 7. Keterbatasan Anggaran;

8. Adanya kebijakan terbaru pada tiap tahun anggaran; 9. Manajemen data sektoral yang lemah;

10. Koordinasi belum optimal. o Faktor-faktor Pendorong

1. Dukungan dari Kepala Daerah cukup besar terhadap Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Adanya kelembagaan yang memadai

3. Sudah adanya Peraturan dan Perundang-undangan tentang pengelolaan Lingkungan hidup

4. Adanya dukungan dari seluruh pelaku usaha/kegiatan dan masyarakat

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Penyelenggaraan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui kegiatan pengawasan, penertiban, dan mekanisme perijinan. Penertiban adalah tindakan menertibkan yang dilakukan melalui pemeriksaan dan penyelidikan atas semua pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

Sebagai rencana tata ruang, RTRW Kabupaten Kutai Timur mempunyai fungsi utama dalam pengaturan dan pengarahan pemanfaatan ruang bagi berbagai kegiatan. Dalam hal ini sebagai salah satu aspek pelaksanaannya RTRW akan terkait dengan upaya pengendalian perkembangan/

pembangunan (development control)yang dilakukan melalui :

 Pengarahan berbagai lokasi kegiatan pembangunan fisik (sarana dan prasarana), baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta/ masyarakat.

 Pemberian ijin bagi berbagai kegiatan pembangunan atau pemanfaatan ruang.

(28)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 25

Pengendalian perkembangan/ pembangunan dengan dua cara di atas dilakukan terutama sekali dalam kaitannya dengan rencana kawasan budidaya. Untuk kawasan lindung, ketentuan yang ada relatif ketat memberikan pembatasan terhadap segala bentuk pemanfaatan ruang yang bersifat budidaya.

Prinsip perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang ditetapkan Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah untuk:

 Melaksanakan kebijaksanaan pokok pemanfaatan dan pengendalian ruang dan Rencana Tata Ruang yang lebih tinggi

 Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah serta keserasian pembangunan antar sektor.

 Menetapkan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah dan atau masyarakat.

 Menyusun rencana tata ruang yang lebih rinci di wilayah yang bersangkutan.  Melaksanakan pembangunan dan perijinan dalam memanfaatkan

ruang bagi kegiatan pembangunan.

Sementara itu, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur di susun agar pemerintah daerah mempunyai pedoman untuk:

 Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten  Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembsngsn

antar wilayahdalam kabupaten serta keserasian antar sektor.

 Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.

 Penyusunan rencanan rinci tata ruang wilayah kawasan di kabupaten tersebut

 Pelaksanaan pemanfaatan ruang bagi kegiatan pembangunan daerah

Kemampuan pengendalian pemanfaatan ruang kbupaten sangat dipengaruhi oleh kemampuan institusi pengendali pemanfaatan ruang untuk melakukan pelaporan, pemantauan, evaluasi dan penertiban pemanfatan ruang

(29)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 26

secara efektif. Untuk itu perlu ditentukan peranan, kedudukan dan tanggung jawab institusi pengendali masing-masing peringkat wilayah perencanaan.

Adapun unsur yang harus dipenuhi oleh institusi pengendali adalah sebagai berikut:

1. Berkemampuan untuk mengkoordinasi, mengendalikan dan melaksanakan evaluasi atas usulan dan pelaksanaan pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh berbagai peringkat dan jurisdiksi pemerintahan yang ada di Kabupaten Kutai Timur, terutama program dan prospek yang bersifat strategis dan berdampak regional.

2. Memiliki kewenangan dan sumberdaya yang memadahi untuk dapat mengambil kaputusan yang cepat dan efektif, terutama bila dihadapkan pada kontroversi pemanfaatan ruang yang melibatkan berbagai pihak dan konflik tata ruang horizontal maupun vertical.

3. Mempunyai akses terhadap informasi atas program dan proyek strategis berskala besar dan berdampak luas dan berkemampuan untuk mengolah informasi serta mengevaluasi aplikasinya pada RTRW di masing-masing peringkat wilayah perencanaan yang bersangkutan. 4. Institusi pengendali berkemampuan menjalankan peran mediator dan

fasilitator untuk menampung aspirasi stakeholder dalam pembangunan kabupaten dan kawasan–kawasan di dalamnya sehingga dapat dihasilkan keputusan yang seimbang dan dapat diterima oleh semua pihak. Institusi yang berwenang dalam kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 3.6.

Institusi Pengendalian Pemanfaatan Tata Ruang Wilayah

(30)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 27

Kabupaten

– Badan Lingkungan Hidup Kabupaten – Badan Lingkungan Hidup

– Dinas Pekerjaan Umum – Dinas Perikanan dan Kelautan

– Dinas Pengendalian dan Tata Ruang (PLTR) – Kantor Pertanahan – Keadilan sosial – Infrastruktur – Keuangan – Pertanahan – Keamanan lingkungan

Kecamatan Camat sebagai PPAT

– Keadilan sosial – Infrastruktur – Pertanahan

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting dokumen Renstra karena menjadi dasar utama visi dan misi renstra BLH. Oleh karena itu, penyajian analisis ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja program dan kegiatan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun isu-isu strategis sebagai berikut :

1. Degradasi lahan dan hutan 2. Penurunan kualitas air 3. Pencemaran udara

4. Kebakaran hutan dan lahan 5. Kerusakan wilayah pesisir dan laut

6. Ancaman terhadap kelestarian keanekaragaman hayati 7. Bencana-bencana lingkungan (banjir, tanah longsor) 8. Perubahan fungsi lahan

9. Pengelolaan lingkungan lintas kab/kota 10. Penguatan kapasitas masyarakat hokum adat 11. Ancaman terhadap ekosistem di kalimantan 12. Penguatan penegakan hukum

13. Ketergantungan ekonomi masyarakat terhadap eksploitas Sumber Daya Alam 14. Pertambahan jumlah penduduk

(31)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 28

16. Belum optimalnya penerapan instrument penataan lingkungan (KLHS, Dokumen dan ijin lingkungan, RPPLH, daya dukung dan daya tampung, tata ruang)

17. Isu sosial ekonomi dalam pengelolaan lingkungan hidup

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup

Bahwa tujuan dan sasaran organisasi dalam kurun waktu selama 5 (lima) tahun sejak tahun 2011 – 2015 harus dirumuskan lebih dahulu sebagai pijakan langkah tahapan perencanaan kebijakan, program kerja dan kegiatan, untuk itu Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur yang diintegrasikan dalam Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, sebagai wujud atau bentuk masa depan yang diharapkan dimana rumusan visi mencerminkan kebutuhan yang fundamental dan sekaligus merefleksikan dinamika pembangunan dari berbagai aspek pengelolaan tugas pokok, maka Visi Rencana Strategis Tahun 2011 – 21015 adalah :

“Terwujudnya Badan Lingkungan Hidup sebagai pusat koordinasi bidang lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur”

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, ditetapkan Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011 – 2015 sebagai berikut :

(32)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 29

1. Meningkatkan koordinasi dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan.

3. Mengoptimalkan pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum dalam pengelolaan SDA.

4. Melakukan penanggulangan kerusakan dan peningkatan konservasi SDA 5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas SDM.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Lingkungan Hidup

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun.

4.2.1.Tujuan

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

4.2.2.Sasaran

Sasaran adalah hasil yang diharapkan darisuatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indicator kinerja.

TABEL 4.1

TUJUAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN BLH KUTAI TIMUR MISI I : Meningkatkan Koordinasi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

(33)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 30

MISI I : Meningkatkan Koordinasi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan kerjasama antar stakeholders dalam pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 1.1. Meningkatnya kerjasama antar stakeholders dalam pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 1.2. Meningkatnya Koordinasi penilaian kota sehat 1.3. Meningkatnya koordinasi pengelolaan B3 dan limbah B3 1.4. Meningkatnya koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan 1.5. Meningkatnya koordinasi penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 1.1.1. Terwujudnya kerjasama antar stakeholder 1.2.1. Terwujudnya koordinasi untuk meraih penghargaan Adipura 2.2.1. Terwujudnya koordinasi pengelolaan B3 dan limbah B3 3.2.1. Terwujudnya koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan 4.2.1. Terwujudnya koordinasi penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 4x 4x 5x 10 2 2 5x 6x 15 2 2 6x 7x 18 3 3 2. Meningkatkan Koordinasi Komisi Amdal dan Perusahaan Wajib Amdal dan/atau UKL/UPL 2.1 Meningkatnya koordinasi Komisi Amdal dan Perusahaan Wajib Amdal dan/atau UKL/UPL 2.1.1. Tersedianya aparatur Komisi Amdal yang independen dan Perusahaan wajib Amdal dan /atau UKL/UPL lebih meningkat

60% 70% 75% 80% 84%

MISI II : Meningkatkan Peran serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan peran serta Masyarakat 1.1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam 1.1.1. Terciptanya peningkatkan kesadaran 10 10 15 20 25

(34)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 31

MISI II : Meningkatkan Peran serta Masyarakat dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) dalam pengelolaan persampahan pengelolaan sampah 1.2. Meningkatnya Sarana dan Prsarana pengelolaan persampahan masyarakat dalam pengelolaan sampah 1.3.1. Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengelolaan persampahan 3x 4x 5x 6x 2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup 2.1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup 2.1.1. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup 3x 4x 5x 6x 3. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat dibidang lingkungan hidup 3.1. Meningkatnya pendidikan kader lingkungan hidup di sekolah sekolah 3.1.1. Terciptanya pendidikan kader lingkungan di sekolah sekolah 15 15 16 17 18

Misi III : Mengoptimalkan Pengendalian, Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pengelolaan SDA

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan pelaksanaan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1.1. Meningkatnya Pelaksanaan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1.2. Meningkatnya Pengendalian Dampak Perubahan 1.1.1. Terlasananya Pelaksanaan Pengendalian Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup 1.1.2. Terlaksananya pengawasan kerusakan lahan dan kerusakan tanah untuk produksi biomasa 1.1.3. Terlaksananya koordinasi izin lingkungan 1.1.4. Telaksananya Pengendalian Dampak 1x 1x 1x 1x 1x 3x 15 2x 1x 4x 20 3x 1x 5x 25 4x

(35)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 32

Misi III : Mengoptimalkan Pengendalian, Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pengelolaan SDA

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Iklim 1.3. Meningkatnya Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan Perubahan Iklim 1.1.5. Terlaksananya Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 3x 4x 5x 2. Peningkatan Pengkajian Dampak Lingkungan 2.1. Meningkatkan Pengkajian Dampak Lingkungan 2.1.1. Terlaksananya Pengkajian Dampak Lingkungan 1 1 1 1 3. Meningkatkan Pengawasan kepada Pelaku Usaha/ Kegiatan yang memiliki Dokumen Lingkungan 3.1. Meningkatnya Pengawasan kepada pelaku Usaha/kegiatan yang memiliki Dokumen Lingkungan 3.2. Meningkatnya Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 3.3. Meningkatnya Peringkat Kinerja Perusahan (Proper) 3.1.1. Terlaksananya Pengawasan kepada pelaku Usaha/ kegiatan yang memiliki Dokumen Lingkungan 3.1.2. Terwujudnya pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumber daya alam 3.1.3. Terwujudnya pembinaan reklamasi dan revegetasi lahan pasca tambang 3.2.1. Terlaksananya Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 3.3.1. Terlaksananya peningkatan Peringkat Kinerja Perusahan (Proper) 1 11 36 16 14 36 3 16 18 40 4 16 22 45 5 16 26 4. Peningkatan Pemantauan kualitas lingkungan 4.1. Meningkatnya Pemantau kualitas Udara 4.2. Meningkatnya pemantauan kualitas air sungai

4.1.1. Terlaksananya pemantauan kualitas udara 4.2.1. Terlaksananya pemantauan kualitas air sungai 2 2 5 3 7 4 7 5 9 5. Meningkatkan Penegakan Kasus Sengketa Lingkungan Hidup 5.1. Meningkatnya Penegakan Kasus Sengketa Lingkungan Hidup 5.1.1. Terlaksananya Peningkatan Penegakan Kasus sengketa Lingkungan 3 10 15 20 25

(36)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 33

Misi III : Mengoptimalkan Pengendalian, Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pengelolaan SDA

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Hidup 6. Meningkatkan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan 6.1. Terencananya penyusunan program pembangunan dan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan 6.1.1. Terlaksananya perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan 20 24

MISI IV : Melakukan penanggulangan kerusakan dan peningkatan konservasi SDA

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan kebijakan pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 1.1. Meningkatnya pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 1.2. Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem 1.3. Meningkatnya konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber air 1.1.1. Terwujudnya Pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 1.2.1.Terwujudnya Pengelolaan Keanekaragaman hayati dan ekosistem 1.3.1.Terwujudnya konservasi sumber daya air dan

pengendalian kerusakan sumber daya air

25% 1 30% 1 30% 1 1 35% 1 2 35% 1 3 2. Pengembangan Kuantitas dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) 2.1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas RTH 2.1.1. Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas RTH 2.1.2. Meningkatnya jumlah luasan RTH dikecamatan 2 5 5 7 7 10 9 13 12 15

(37)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 34

MISI IV : Melakukan penanggulangan kerusakan dan peningkatan konservasi SDA

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 3. Meningkatkan penanggulangan kerusakan lingkungan hidup 3.1. Meningkatnya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup 3.1.1. Terwujudnya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup 3.1.2. Terwujudnya sarana dan prasarana laboratorium lingkungan 3 4 5 4. Meningkatkan daya dukung hutan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup 4.1. Meningkatnya daya dukung hutan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup 4.1.1. Terwujudnya Peningkatan daya dukung hutan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup 3 4 5

MISI V : Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas SDM

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Peningkatan Pengembangan Data dan Sistem Informasi Lingkungan Hidup 2.1. Meningkatnya Pengembangan Data dan Sistem Informasi Lingkungan Hidup 2.1.1. Terlaksananya Pengembangan Data dan Sistem Informasi Lingkungan Hidup 4x 5x 6x 7x 8x 2. Peningkatan Penyediaan Pelayanan Operasional Kantor 3.1. Meningkatnya Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3.2. Meningkatnya Penyediaan Pelayanan Operasional Kantor 3.3. Meningkatnya Terjalinnya Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi di dalam 3.1.1. Terlaksananya Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3.2.1. Terlaksananya Penyediaan Pelayanan Operasional Kantor 3.2.2. Terlaksananya pembuatan laporan dan evaluasi program 3.3.1. Terlaksananya Terjalinnya Rapat-rapat Koordinasi dan 60% 60% 10 65% 65% 12 70% 70% 10 14 75% 75% 15 16 80% 80% 20 18

(38)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 35

MISI V : Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas SDM

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2011 2012 2013 2014 2015 2016Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

Ke-(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

dan luar daerah Konsultasi di dalam dan luar daerah 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 4.1. Meningkatnya Pemeliharaan Rutin/ berkala gedung kantor 4.2. Meningkatnya Pengadaan Meubelair, peralatan dan perlengkapan kantor 4.1.1. Terlaksananya Pemeliharaan Rutin/ berkala gedung kantor 4.2.1. Terlaksananya Pengadaan Meubelair, peralatan dan perlengkapan kantor 4.2.2. Terlaksananya pengadaan kendaraan kantor 60% 60% 65% 65% 1 70% 70% 1 75% 75% 1 80% 80% 1 4. Peningkatan Penyediaan Pendidikan dan Pelatihan Formal 5.1. Meningkatnya Penyediaan Pendidikan dan Pelatihan Formal 5.1.1. Terlaksananya Penyediaan Pendidikan dan Pelatihan Formal 25 27 29 31 33

4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Lingkungan Hidup

Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD adalah strategi dan kebijakan SKPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD menunjukkan bagaimana cara SKPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah SKPD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD.

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan

(39)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 36

efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana SKPD menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process). 4.3.1. Analisis Pilihan Strategis SWOT

Analisis SWOT dilengkapi dengan informasi yang relevan melalui proses analisis yang seksama untuk kegiatan penilaian situasi kondisi sesuatu organisasi, dapat tercakup dalam analisis SWOT yang terdiri atas dua kegiatan utama yaitu : analisis internal dan analisis eksternal terhadap keberadaan usatu organisasi. Proses analisisnya sendiri bias dimulai dari internal dan eksternal dulu atau kedua-duanya secara bersama-sama.

Kekuatan, dapat diwujudkan sebagai suatu sumber daya, ketrampilan/ kemampuan, atau keuntungan. Sedangkan Kelemahan dapat didefinisikan sebagai suatu hal batasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan/ kemampuan dan kapabilitas yang secara serius merintangi performansi efektif suatu organisasi. Fasilitas, sumber daya financial, kapabilitas manajemen,

(40)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 37

ketrampilan, dapat menjadi sumber dari kelemahan-kelemahan organisasi.

Peluang sebagai suatu kondisi menguntungkan utama dalam lingkungan organisasi tertentu. Sedangkan Ancaman dapat berwujud sebagai suatu situasi tidak menguntungkan dari lingkungan organisasi tertentu. Acaman adalah rintangan-rintangan kunci terhadap posisi organisasi saat ini dan yang diinginkan.

Gambar 4.3. Diagram Analisis SWOT

Sumber : Pearce II John A; Robinson Jr Richard B, 1994, Strategic Management Formulation, Implementation and Control, Irwin, USA

RUANG 1. Dukungan Strategi Agresif RUANG 2. Dukungan Strategi DIversifikasi RUANG 3. Dukungan Strategi Orientasi Pembalikan RUANG 4. Dukungan Strategi Defensif Sejumlah Kesempatan Lingkungan (Opportunities) Kekuatan Internal yang Besar (Strengths) Kelemahan Internal yang Kritis (Weaknesses)

Ancaman Lingkungan Utama (Treats)

(41)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 38 Tabel. 4.2

Matrik Analisa SWOT Renstra-SKPD BLH Kutim Tahun 2011-2015 FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

Kekuatan :

1. Peran BLH yg sangat strategis selaku instansi yg mengkoordinir pengelolaan lingkungan. 2. Jumlah SDM aparatur yg memadai.

3. Adanya dukungan, spirit dan kerjasama yg baik antara pimpinan dan staf.

4. Tersedianya anggaran operasional yang memadai.

Kendala / Kelemahan :

1. Kurang optimalnya kelembagaan dan penempatan SDM yang ada.

2. Minimnya sarana dan prasarana pendukung. 3. Kurangnya koordinasi dan kerjasama antar istansi. 4. Lemahnya penegakan hukum lingkungan. Peluang :

1. Eksistensi masyarakat dan dunia usaha. 2. Peraturan perundangan yang mendukung. 3. Komitmen pemerintah terhadap pembangunan

yang berwasasan lingkungan.

4. Kebutuhan dan hak setiap orang akan adanya lingkungan yang baik.

Strategi memakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang : 1. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan

dunia usaha.

2. Meningkatkan pemberian insentif dan disinsentif (proper, adiwiyata, adipura, dsb).

3. Meningkatkan program/kegiatan yang berwawasan lingkungan.

4. Meningkatkan perencanaan yang partisipatif dan kolaboratif dengan seluruh pihak terkait.

Strategi menanggulangi kendala / kelemahan dengan memanfaatkan peluang :

1. Meningkatkan fungsi organisasi. 2. Meningkatkan fasilitas pendukung.

3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan para pihak.

4. Meningkatkan penegakan hukum

Tantangan / Ancaman :

1. Meningkatnya kerusakan dan pencemaran lingkungan.

2. Meningkatnya kasus sengketa lingkungan. 3. Pengelolaan SDA blm sesuai dengan daya dukung

& daya tampung

4. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pengelolaan lingkungan yang baik.

Strategi Memakai Kekuatan untuk mengatasi tantangan / ancaman :

1. Meningkatkan pemberikan reward and punisment terhadap kegiatan/usaha/masyarakat.

2. Meningkatkan peran PPLHD dan PPNS. 3. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan

pengendalian.

4. Meningkatkan pemanfaatan anggaran yang tersedia secara lebih efektif dan efisien.

Strategi memperkecil kelemahan dan mengatasi tantangan / ancaman :

1. Meningkatkan rehabilitasi, konservasi dan penanggulangan kerusakan/pencemaran lingkungan. 2. Meningkatkan pelayanan pengaduan masyarakat. 3. Meningkatkan peran izin lingkungan dan Amdal. 4. Meningkatkan sosialisasi peraturan/ pengelolaan

(42)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 39

1. Strategi Strength – Opportunity (Kekuatan – Peluang)

1. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha.

2. Meningkatkan pemberian insentif dan disinsentif (proper, adiwiyata, adipura, dsb).

3. Meningkatkan program/kegiatan yang berwawasan lingkungan.

4. Meningkatkan perencanaan yang partisipatif dan kolaboratif dengan seluruh pihak terkait.

2. Strategi Weakness – Opportunitiy (Kelemahan – Peluang) a. Meningkatkan fungsi organisasi.

b. Meningkatkan fasilitas pendukung.

c. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan para pihak. d. Meningkatkan penegakan hukum

3. Strategi Strength - Threats (Kekuatan – Tantangan)

a. Meningkatkan pemberikan reward and punisment terhadap kegiatan/usaha/masyarakat.

b. Meningkatkan peran PPLHD dan PPNS.

c. Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

d. Meningkatkan pemanfaatan anggaran yang tersedia secara lebih efektif dan efisien 4. Strategi Weakness – Threats (Kelemahan – Tantangan)

1. Meningkatkan rehabilitasi, konservasi dan penanggulangan kerusakan/pencemaran lingkungan

2. Meningkatkan pelayanan pengaduan masyarakat 3. Meningkatkan peran izin lingkungan dan Amdal

(43)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 40

(44)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 41 4.4. Kebijakan

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.

Sesuai dengan Visi, misi dan tujuan Badan Lingkungan Hidup dalam rangka mewujudkan keberhasilan pembangunan diperlukan suatu rencana pembangunan yang berkualitas serta kebijakan pembangunan lainnya yang akan mendukung pencapaian tujuan, maka arah kebijakan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha.

2. Peningkatan pemberian insentif dan disinsentif (proper, adiwiyata, adipura, dsb). 3. Peningkatan program/kegiatan yang berwawasan lingkungan.

4. Peningkatan perencanaan yang partisipatif dan kolaboratif dengan seluruh pihak terkait.

5. Peningkatan fungsi organisasi. 6. Peningkatan fasilitas pendukung.

7. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan para pihak.

8. Peningkatan penegakan hukum atas pengaduan kasus /sengketa lingkungan hidup 9. Peningkatan pemberikan reward and punisment terhadap

kegiatan/usaha/masyarakat.

10. Peningkatan peran PPLHD dan PPNS.

11. Peningkatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

12. Peningkatan pemanfaatan anggaran yang tersedia secara lebih efektif dan efisien 13. Peningkatan rehabilitasi, konservasi dan penanggulangan kerusakan/pencemaran

lingkungan

14. Peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat 15. Peningkatan peran izin lingkungan dan Amdal

(45)

Renstra BLH Kabupaten Kutai Timur 2011 - 2015 Page | 42

Tabel 4.3

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

VISI : Terwujudnya Badan Lingkungan Hidup sebagai pusat koordinasi bidang lingkungan hidup di Kabupaten Kutai Timur

MISI I : Meningkatkan koordinasi dalam pengelolaan lingkungan hidup

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Tujuan 1 Meningkatkan

kerjasama antar stakeholders dalam pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 1. Meningkatnya kerjasama antar stakeholders dalam pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup 2. Meningkatnya Koordinasi penilaian kota sehat 1. Meningkatkan koordinasi dan

kerjasama dengan para pihak terkait

2. Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha

1. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan para pihak terkait 2. Peningkatan kemitraan

dengan masyarakat dan dunia usaha

Tujuan 2 Meningkatkan

Koordinasi Komisi Amdal dan Perusahaan Wajib Amdal dan/atau UKL/UPL 1. Meningkatnya Koordinasi Komisi Amdal dan Perusahaan Wajib Amdal dan/atau UKL/UPL 1. Meningkatkan koordinasi dan

kerjasama dengan para pihak terkait

2. Meningkatkan perencanaan yang partisipatif dan kolaboratif dengan seluruh pihak terkait.

Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan para pihak terkait

MISI II : Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Tujuan 1

Meningkatkan peran serta Masyarakat dalam pengelolaan persampahan 1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah 2. Meningkatnya Sarana dan Prasarana pengelolaan persampahan 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah 2. Meningkatkan fasilitas pendukung pengelolaan persampahan 1. Peningkatan sosialisasi peraturan/ pengelolaan lingkungan hidup 2. Peningkatan fasilitas pendukung Tujuan 2

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup Meningkatkan sosialisasi peraturan/ pengelolaan lingkungan hidup Peningkatan sosialisasi peraturan/ pengelolaan lingkungan hidup Tujuan 3 Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat dibidang lingkungan hidup Meningkatnya pendidikan kader lingkungan hidup di sekolah sekolah Meningkatkan pemberian insentif dan disinsentif (adiwiyata)

Peningkatan program/ kegiatan yang berwawasan lingkungan

MISI III : Mengoptimalkan pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum dalam pengelolaan SDA

Gambar

Gambar 4.3. Diagram Analisis SWOT

Referensi

Dokumen terkait

nisbah kelamin jantan ikan cupang tertinggi adalah dosis 2 mg/L Artinya pemberian ekstrak cabe jawa 2 mg/L terhadap larva ikan cupang mampu meningkatkan nisbah

12, sal rumah sakit, rumah sakit Budi Rahayu, hutan Karangsono, latar waktunya jam delapan, 22 tahun yang lalu, jam sepuluh lebih delapan menit, malam minggu, jam 11.25 wib, jam

Hasil penelitian International Labor Organitation (ILO) (2003), menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang terus berkembang mendorong kaum muda enggan bekerja di

Data yang terkumpul ditranskipkan satu persatu, kemudian dianalisissecara tematik berdasarkan teori yang dijadikan landasan dalam penelitian.Hasil penelitian

Unsur Ca dan PO 4 -3 pada temperatur kalsinasi 1100 o C berbentuk semi kristal atau amorphous dengan bentuk butiran agglomerate, sehingga temperatur 1100 o C tidak

Karena koefisien determinasi ( R-square ) merupakan nilai yang menunjukkan besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka terdapat 8,3 % prestasi

Selain itu juga penulis berharap penelitian ini dapat dipergunakan dengan baik oleh semua pihak yang membutuhkan, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dari beberapa metode yang telah disebutkan, metode latihan adalah metode pembelajaran yang biasa digunakan institusi pendidikan dalam penerapan pengisian partograf