• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN ANIMASI 2D “BAD DAY” DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE

TOON BOOM STUDIO 5

Naskah Publikasi

diajukan oleh Usman Arifin

06.11.1177

kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA 2012

(2)
(3)

MAKING OF 2D ANIMATION ‘BAD DAY’ WITH THE LIP-SYNC TECHNIQUES USING TOONBOOM STUDIO 5

PEMBUATAN ANIMASI 2D ‘BAD DAY’ DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAAN SOFTWARE TOONBOOM STUDIO 5

Usman Arifin Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

During the production of local cartoons still emphasize the facial expressions of animated characters, not including the lip that follows. While the expression of character and movement of the lips (lip-sync) while talking can make the characters look more natural.

To produce the cartoon work of an interesting and enjoyable as the work is good, it is necessary to guide management and production of a good cartoon film making to make it more interesting to look good than making techniques and the storyline is presented. By reviewing the various things mentioned above, the authors take a topic titled "Making of 2D Animation ‘Bad Day’ with the Lip-Sync Techniques using Toon Boom Studio 5".

To create 2D animations and assisted with computer applications, each image frame will be created one by one based on a particular sequence, and assembled into a single unit that will produce an animation. Then from an animation would be to come alive with the application of certain rules such as setting the time for inanimate objects and timing for living things.

(4)

2 1. Pendahuluan

Dunia film kartun memang tidak pernah berakhir karena banyak perusahaan film kartun yang masih antusias dalam mengembangkan. Khususnya di Indonesia, perkembangan animasi memang cukup menyenangkan. Sehingga film animasi banyak ditemukan dari bermacam kalangan. Akan tetapi secara garis besar, film kartun didominasi oleh dua negara yaitu Amerika dan Jepang. Walaupun film kartun itu hanya salah satu teknik untuk mengungkapkan sebuah tujuan atau ekspresi, gaya membuat gambar kartun hingga alur cerita dari kedua negara tersebut sangat berbeda. Perbedaan yang menarik selain gaya gambar adalah pada gerak mulut atau lip-sync. Pada anime (animasi gaya Jepang), perubahan gerak mulut hanya pada gerak open(terbuka), semi open(terbuka setengah) dan close(tertutup). Namun, dialog pada kartun gaya Amerika memiliki beberapa aturan standar mengenai vokal (vowels) dan konsonan (consonant).1

Selama ini produksi film kartun lokal masih menekankan karakter animasi pada ekspresi wajah saja, tidak termasuk gerak bibir yang mengikuti. Sedangkan ekspresi karakter dan gerak bibir(lip-sync) saat berbicara dapat membuat karakter tampak lebih natural.

Untuk menghasilkan karya film kartun yang menarik dan dapat dinikmati sebagai karya yang baik, maka dibutuhkan panduan dan manajemen produksi pembuatan film kartun yang baik agar lebih menarik untuk dilihat baik dari teknik pembuatan maupun alur cerita yang disajikan. Dengan meninjau berbagai hal tersebut diatas, penulis mengambil topik dengan judul “ Pembuatan Animsi 2D ‘To Be Yourself’ dengan Teknik Gerak Mulut Menggunakan Software Toon Boom Studio 5”.

1

(5)

2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Animasi

“...defines animation as the process of drawing and photographing a character-a person, an animal, or an inanimate object-in successive positions to create life like movement...”2

Artinya adalah sebuah proses menggambar dan memotret karakter orang, hewan, atau objek atau benda yang tidak bergerak menjadi bergerak seperti hidup.

Yaitu menciptakan ilusi gerak dari susunan gambar diam, sehingga gambar tersebut tidak hanya bisa bergerak tetapi memiliki emosi, karakteristik seperti layaknya hidup.

Dalam film kartun hal ini mengacu kepada teknik menggerakkan serangkaian gambar statis yang tersusun sesuai urutan tertentu dan kemudian diolah menggunakan aplikasi komputer untuk membuat ilusi gerakan pada susunan gambar tersebut. Dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer ini, setiap frame gambar akan dibuat satu persatu berdasarkan urutan tertentu dan dirangkai menjadi satu kesatuan sehingga akan menghasilkan sebuah animasi. Kemudian dari sebuah animasi tersebut akan menjadi tampak hidup dengan penerapan aturan-aturan tertentu seperti pengaturan-aturan waktu untuk benda-benda mati dan pengaturan waktu untuk benda-benda hidup3.

2.2 Jenis-jenis Animasi

Secara umum animasi dibagi menjadi 9 jenis yaitu animasi sel (cell

Animation), Animasi Frame (Frame Animation), Animasi Sprite (Sprite Animation), Animasi Lintasan (Path Animation), Animasi Spline, Animasi

Vektor (Vector Animation), Animasi Karakter (Character Animation),

Computational Animation, dan morphing dan computer animation.4

(6)

4

2.3 Dasar Gerak Mulut (Lip-Sync) Pada Kartun

Berbeda dengan film-film nonanimasi yang dialog dan aktor direkam secara simultan dengan action mereka, dialog untuk film kartun direkan terlebih dahulu, agar nanti gerakan-gerakan tokoh kartun dapat disesuaikan dengan dialog tersebut. Rekaman dialog merupakan operasi pra-produksi yang sangat penting dan harus dilakukan sebelum proses animasi yang sesungguhnya dilakukan.5 Dasar gerak mulut (lip-sync) pada film kartun didominasi oleh dua jenis, yaitu lip-symc gaya Jepang dan lip-sync gaya Amerika.

2.4 Proses Pembuatan Film Animasi 2.4.1 Pra Produksi

Merupakan hal utama dalam pembuatan berbagai jenis film baik film live maupun film animasi. Proses dasar pra produksi antara meliputi pencarian ide film, perancangan standar karakter, penulisan naskah cerita film, skenario, dubbing dan pembuatan storyboard.

2.4.2 Produksi

Pada proses ini dibutuhkan langkah-langkah yang tepat untuk mendapatkan hasil film animasi yang baik, yaitu key drawing, In Between, perancangan background dan foreground, scaning, pewarnaan digital (coloring), lip-sync.

2.4.3 Pasca Produksi

Berupa pengisian sound effect, backsound, editing dan rendering. 3. Perancangan Animasi Kartun

3.1 Pra Produksi

3.1.1 Ide Cerita

Dalam membuat sebuah animasi, hal yang paling penting yaitu diperlukan sebuah ide dan sebuah cerita yang menarik. Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi.

(7)

3.1.2 Tema Cerita

Apabila telah menentukan ide maka langkah selanjutnya yaitu menentukan sebuah tema cerita.

3.1.3 Logline

Logline merupakan plot yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata – kata yang digunakan dalam menyusun cerita. Cara mudah menulis logline yaitu sangat seringnya cerita dimulai dengan dua kata “Bagaimana Jika?” dan untuk membangun cerita ditambah dua kata lagi yaitu “Dan Kemudian”.

3.1.4 Sinopsis

Setelah logline ditemukan, kemudian ditulis sinopsisnya.Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film.

3.1.5 Merancang Diagram Scene

Seperti standard film Hollywood, sebuah cerita didasarkan pada diagram scene yang secara umum terdiri dari 3 babak, yaitu awal (25%), tengah (50%), dan akhir (25%).

(8)

6 3.1.6 Character Development

Menentukan standar karakter sebagai bahan dalam membuat dan mengembangkan animasi.

3.1.7 Naskah

Sebuah screenplay naskah cerita memiliki standar dalam dalam penulisannya, yaitu title page, scene heading, action, character, dialogue, parenthetical san transition.

3.1.8 Storyboard

Screenplay yang telah dikembangkan menjadi gambar adegan tokoh yang meliputi narasi, durasi, scene, angle, background, efek suara, background music.

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1. Produksi

Proses produksi pada animasi 2D Bad Day meliputi beberapa proses, yaitu proses pembuatan background dan foreground, proses

drawing, proses coloring, lip-sync mapping, dan export. Pada proses

drawing dibagi menjadi 2 macam yaitu keyframe dan inbetween. 4.2. Pasca Produksi

4.2.1 Editing Video dan Rendering

Proses editing video dengan Adobe Premiere CS4 digunakan untuk menata dan menggabungkan semua scene hasil export dari Toonboom Studio 5. Proses editing juga digunakan untuk menambahkan sound effect dan backsound pada film kartun.

5. Kesimpulan

Dalam membuat sebuah film kartun yang baik diperlukan proses dan prosedur yang benar. Proses dasar dalam membuat sebuah film kartun yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi. Proses pra-produksi meliputi ide, prancangan standar karakter, membuat naskah dan skenario,

dubbing audio, dan membuat storyboard. Proses produksi meliputi key drawing, inbetween, background dan foreground, colouring, dan lip-sync.

(9)

Proses yang terakhir adalah pasca produksi meliputi sound effect,

backsound, editing dan rendering.

Dalam membuat film kartun 2D To Be Yourself secara keseluruhan menggunakan proses digital dengan perangkan input Wacom CTL-460, mulai dari proses menggambar keyframe dan inbetween. Namun penulis fokus pada proses pembuatan lip-sync yang disesuaikan dengan 8 standar lip-sync berupa consonant (konsonan) dan vowel (vokal) atau disebut menggunakan tool Lips-sync Mapping pada Toonboom Studio 5. Standar visemes ini digunakan agar karakter kartun saat percakapan menjadi lebih rapi.

Daftar Pustaka

Shawn Kelly. Animation Tips & Tricks, Volume I – Animation Mentor

(http://content.animationmentor.com/pdfs/TipsAndTricks_Volume1.pdf)

Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan

Bersaing. Yogyakarta : Andi Offset.

Wells, Paul. 2002. Animation : Genre and Authorship. London : Wallflower Press.

Whitaker, Harold & John Halas. 2006. Timing for Animation. Jawa Timur : Bayumedia Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Dari perbandingan hasil ini dapat dinyatakan bahwa hubungan energi dispersi dengan vektor gelombang untuk berbagai harga fluks magnetik unuk CNT (10,0) sesuai dengan hasil

Bermula dari penelitian yang penulis lakukan selama penelitian di Kecamatan Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur. Penulis akan menganalisis tentang masalah yang menyebabkan

Pengaruh lingkungan/lokasi terhadap pa- rameter tinggi tanaman, jumlah cabang, jum- lah tandan, dan jumlah buah, tampak bahwa tinggi tanaman tidak berbeda nyata pada 3

Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD ini meliputi: studi pendahuluan, studi literatur dan hasil-hasil penelitian,

Saya diminta oleh Pak RT/RW/Kepala Dusun/Kepala Desa/staf desa lain untuk tidak mendaftar karena saya bukan warga sangat miskin/ada rumah tangga lain yang lebih miskin..

4. Pasien Koa adalah pasien yang !idak dapa! di$angunkan) !idak &e&$erikan respons nor&al !erhadap rasa saki! a!au rangsangan *ahaya) !idak &e&iliki siklus

Kekuatan dalam Game Pemukul Serangga Berbasis Android ini adalah Game mempunyai sistem permainan yang mudah dimengerti, game tidak terlalu berat ketika

Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000