• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Redaksi Account menerima

artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan

berikunya yang sesuai dengan

ruangl lingkup jurnal

ac-count.

Kirim artikel anda ke

akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan

an-da dengan format yang

terse-dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi

request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi

Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida ,

Ahmad Adib.

Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja

Keu-angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI.

Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.

Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada

Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana

Sularto.

Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate

dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode

2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.

Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan

Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211.

Sujarwo, Bambang Waluyo.

Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi

Imple-mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central

Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda,

Frianto Pandia.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap

Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.

Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal

229-236. Bambang Waluyo.

Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model

Pembelaja-ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal

237-246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.

Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System

Ter-hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255.

Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.

Volume 1 No 3 Juni 2015

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan

ma-sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan

per-bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

R

edaksi Account

menerima artikel

penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikutnya

yang sesuai dengan ruang

lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke

akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan

an-da dengan format yang

terse-dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi

request for format ke email

(2)

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Dari Redaksi

Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat

mener-bitkan jurnal ilmiah yang ketiga “Account” dengan No ISSN 2338-9753. Dalam

kesempatan terbitan ketiga ini (Vol 1 No 3 Edisi Juni 2015) diturunkan tulisan hasil

penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan dan

per-bankan konvensional dan syariah dimana pada edisi ini ada sumbangan artikel dari

Perguruan Tinggi lain, redaksi mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

Pada edisi kedua ini diterbitkan tulisan dengan topic keuangan dan perbankan,

di-antaranya mengenai implementasi Kinerja Pasar Modal, Analisis Merger an

Akui-sisi, Studi Transaksi Elektronik Banking.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama

da-lam menyukseskan terbitan kedua ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para

dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian

dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.

Semoga bermanfaat

Depok Juni 2015

(3)

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Susunan Redaksi:

Pengarah:

Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab

:

Elly Mirati

Pimpinan Redaksi

Ali Masjono

Tim Redaksi:

Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim,

Ah-mad Abror, Bambang Waluyo, Silvia Roza, Supriatnoko.

Mitra Bestari:

Dr. Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang)

Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma)

Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Endang PB (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Nurhasyim (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Ade Sukma Mulya (Politeknik Negeri Jakarta)

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa

hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,

mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan

bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi

hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk

(4)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 229

Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah

Bambang Waluyo

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta, Kampus UI Depok 16424

Mobile : 081586448947, E-mail :

bamwaluyo@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini membahas implementasi mudharabah pada bank syariah. Tujuan penelitian menganalisis solusi mengatasi kendala implementasi mudharabah pada pembiayaan bank syariah. Data penelitian adalah hasilnpenelitian terdahulu yang berkaitan dengan pembiayaan mudharabah, dilakukan melalui dokumentasi. Data diolah dengan pendekatan kualitatif deskriptif eksploratif. Penelitian ini merupakan kepustakaan (library

research) yang pengkajiannya dilakukan secara eksploratif. Bank syariah lebih ideal apabila menyalurkan

pembiayaan dengan skema bagi hasil kepada nasabahnya sehingga bank syariah akan berbagi risiko (sharing

risk) dengan para nasabah penerima pembiayaan, bukan tranfer risk sebagaimana yang terjadi pada pembiayaan

berbasia jual beli. Namun dalam implementasi mudharabah yang merupakan akad bagi hasil pada pembiayaan di bank syariah, ada agency problem dan moral hazard. Dua perjanjian yang dapat dilakukan untuk mengatasi

agency problem : (i) Mudharib diminta untuk memberikan kontribusi modal. (ii) Mudharib diminta untuk

berbagi dalam kerugian sampai batas tertentu. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya moral hazard, maka diterapkan batasan tertentu ketika menyalurkan pembiayaan kepada mudharib yaitu menerapkan batasan agar porsi modal dari pihak mudharib lebih besar dan /mengenakan jaminan, menerapkan syarat agar mudharib melakukan bisnis yang risiko operasinya lebih rendah, melakukan bisnis dengan arus kas yang transparan, serta melakukan bisnis yang biaya tidak terkontrolnya rendah.

Kata kunci : pembiayaan, mudharabah, agency problem, moral hazard

Pendahuluan

Dalam UU No 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan disebutkan bahwa kegiatan usaha bank syariah adalah menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia.1 Pembiayaan berdasar prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang dibiayai untuk imbalan atau bagi hasil.2

Hampir seluruh model teoritis bank Islam didasarkan pada mudharabah atau musyarakah atau pada kedua-duanya, tetapi hingga saat ini praktik nyata pada bank Islam jauh dari model tersebut. 3 Perbankan Islam harus didasarkan pada

Profit and Loss Sharing (PLS), bukan berdasarkan

1Ibid, UU No 10 Tahun 1998 .... pasal 6

huruf m

2Ibid, pasal 1 angka 12

3 Ibid, Mohammad Omar Farooq, “Partnership

Equity...”, hlm.70

bunga.4 Para teoritisi berpendapat bahwa bank Islam akan menyediakan sumber-sumber pembiayaannya yang luas kepada para peminjam dengan prinsip berbagi risiko, tidak seperti pembiayaan berbasis bunga dimana peminjamnya menanggung semua risiko.5 PLS pada bank syariah didasarkan pada dua konsep hukum yaitu

mudharabah dan musyarakah. 6 Pembiayaan

mudharabah merupakan salah satu tonggak

ekonomi syariah yang mewakili prinsip Islam untuk mewujudkan keadilan masyarakat melalui sistem bagi hasil.7

Seharusnya dalam kondisi ideal perekonomian, akad mudharabah dan musyarakah dengan skema PLS adalah yang sebaiknya paling banyak diimplementasikan oleh perbankan syariah karena skema PLS ini membagi risiko antara bank dan nasabah. 8 Musyarakah adalah kerjasama bagi

4 Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah : Kritik atas

Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo-Revivalis, terj. Arif

Maftuhin (Jakarta : Paramadina, 2004) hlm.181 5 Ibid, hlm 76.

6 Ibid

7Erni Susana dan Annisa Prasetyanti, “Pelaksanaan dan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Al Mudharabah Pada Bank Syariah”, Jurnal Keuangan dan Perbankan Islam, Volume 15, No. 3, September 2011, hlm. 468

8Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia,

(5)

Account: Bambang Waluyo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 230

hasil dan bagi kerugian. 9 Dalam perjanjian pembiayaan musyarakah bank dan nasabahnya akan bersama-sama menyumbangkan modal dan keahlian mereka dalam suatu proyek. Keuntungan dan kerugian akan dibagi berdasarkan bagian modal yang diberikan. Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kerjasama dimana bank akan menyediakan modal dan nasabah menyediakan keahlian. Keduanya akan menyetujui rasio bagi hasil. Nasabah akan secara pribadi bertanggungjawab untuk menjalankan bisnis, proyek, atau kontrak tanpa pengaruh dari bank. Semua bentuk kerugian, jika ada, akan ditanggung oleh bank dan kehilangan tenaga kerja akan ditanggung oleh nasabah. 10

Dalam praktiknya, pada penyaluran pembiayaan bank syariah di Indonesia, penyaluran pembiayaan dengan PLS yaitu musyarakah sebesar 25% dan mudharabah sebesar 7% sedangkan pembiayaan berakad jual beli (murabahah) menempati porsi terbesar yaitu 59% dari keseluruhan pembiayaan di bank syariah. 11 Tampak jelas bahwa pembiayaan bank syariah berbasis bagi hasil masih minim dibandingkan dengan pembiayaan berbasis jual beli. Sementara masyarakat lebih mengenal bank syariah sebagai bank yang berbasis bagi hasil sebagai solusi atas bank berbasis bunga. Oleh karena itu perlu dikaji implementasi pembiayaan mudharabah pada bank syariah, apa yang menjadi kendala dalam implementasinya serta bagaimana solusi mengatasi kendala dalam implementasi mudharabah di bank syariah.

Metodologi

Tujuan

Tujuan penelitian adalah menganalisis alternatif solusi dalam mengatasi kendala implementasi mudharabah pada produk pembiayaan bank syariah. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengatasi kendala pembiayaan berbasis mudharabah pada bank syariah.

2.2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pembiayaan mudharabah. Data primer berupa jurnal dan prosiding seminar. Data sekunder berupa

9Mohd. Ma’sum Billah, Penerapan Manajemen Aset

Islami; Alih Bahasa Erman Rajagukguk dan Akhmad Safik

(Selangor, Sweet and Maxwell Asia, 2010), hlm. 30-31 10 Ibid, hlm. 31

11Bank Indonesia, Statisitk Perbankan Syariah per Desember 2014

buku teks, statistik perbankan syariah dan informasi dalam website yang membahas pembiayaan mudharabah.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data berupa jurnal dan prosiding yang berkaitan dengan pembiayaan mudharabah.

Analisis Data

Data diolah dengan pendekatan kualitatif

deskriptif eksploratif. Penelitian ini merupakan

kepustakaan (library research) yang pengkajiannya dilakukan secara eksploratif.

Hasil dan Pembahasan

Implementasi Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah

Islam memosisikan kegiatan ekonomi sebagai salah satu aspek penting untuk mendapatkan kemuliaan (falah), dan karenanya kegiatan ekonomi-sebagaimana kegiatan lainnya-perlu dituntun dan dikontrol agar berjalan seirama dengan ajaran Islam secara keseluruhan. 12 Diantara inovasi keuangan yang ada pada perbankan syariah adalah produk pembiayaan dengan skema mudharabah. Namun Bank Indonesia menyebutkan bahwa produk utama perbankan syariah yang umumnya ditawarkan menggunakan skema debt based financing (murabahah dan ijarah).13 Hingga Desember 2014

produk pembiayaan perbankan syariah yang paling besar proporsinya adalah produk murabahah (59% total pembiayaan), sedangkan ijarah 6%.14 Bagi perbankan, produk-produk tersebut juga menjadi produk favorit bank, dikarenakan skema transaksinya yang mudah diterapkan dan tidak berisiko tinggi.15 Murabahah dianggap sebagai salah satu produk yang banyak dikritisi akademisi karena dalam skema ini, tidak terjadi sharing risiko antara bank dengan nasabah.16 Risiko sepenuhnya ditanggung oleh nasabah, sedangkan bank syariah relatif aman dari risiko.

12Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerjasama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam, Ed. 1 Cet. 3. (Jakarta : Rajawali Press, 2011), hlm. 16

13 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, “Kajian Model...”. hlm. 62

14Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah per Desember 2014

15 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, “Kajian Model...”. hlm. 62

(6)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 231

Para teoritikus perbankan Islam mengemukakan aktivitas investasi dalam bank Islam didasarkan pada dua konsep yang legal, yaitu

mudharabah dan musyarakah, sebagai alternatif

dalam menerapkan sistem bagi hasil (profit and

loss sharing/PLS). 17 Teori ini menyatakan, bahwa bank Islam akan memberikan sumber pembiayaan (finansial) yang luas kepada peminjam (debitur) berdasarkan atas bagi risiko (baik menyangkut keuntungan maupun kerugian), yang berbeda dengan pembiayaan (finansial) sistem bunga pada dunia perbankan konvensional yang semua risikonya ditanggung oleh pihak peminjam (debitur).

Konsep bagi hasil, dalam menghadapi ketidakpastian merupakan salah satu prinsip yang sangat mendasar dari ekonomi Islam, yang dianggap dapat mendukung aspek keadilan. 18 Secara definitif, aktivitas bagi hasil adalah sebuah usaha yang dibangun berdasarkan kesepakatan antara pemodal dan pengusaha untuk memberikan pembagian hasil berdasarkan persentase tertentu dari hasil usaha. 19 Kesepakatan ini dilakukan secara adil dan transparan. Adil artinya setiap mitra mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kontribusi yang diberikannya, baik modal, keterampilan maupun tenaga, sementara transparan diartikan bahwa pemodal dan pengusaha saling mengetahui jumlah bagi hasil yang diperolehnya dan progress usaha itu sendiri.20

Mudharabah adalah suatu pernyataan yang

mengandung pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua belah pihak sesuai perjanjian, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal.21 Seharusnya, dalam kondisi ideal perekonomian, akad mudharabah dan musyarakah dengan skema profit loss sharing adalah yang sebaiknya paling banyak diimplementasikan oleh perbankan syariah karena skema profit loss sharing ini membagi risiko antara bank dan nasabah.22 Sehingga ketika perekonomian sedang menurun, potensi terjadinya kredit macet secara sistemik dapat dihindari atau diminimalisir. Skema profit

17Abdullah Saeed, “Menyoal Bank...”, hlm 76. 18Umi Karomah Yaumiddin (Ed). Usaha Bagi

Hasil : Antara Teori dan Praktik, Cetakan Pertama (Bantul :

Kreasi Wacana, April 2010), hlm 3 19Ibid

20Jusmaliani, dalam Umi Karomah Yaumiddin (Ed), “Usaha Bagi...” hlm 3

21Ibid, hlm 12

22Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, “Kajian Model...”. hlm. 63

loss sharing juga dianggap lebih unggul karena

banyak digunakan untuk sektor produktif. Al

mudharabah biasanya diterapkan pada produk

pembiayaan dan pendanaan.23

Rendahnya pembiayaan dengan skema bagi hasil pada bank syariah menunjukkan bank syariah masih belum mampu menempatlan diri pada posisi yang siap melakukan sharing risk dengan nasabahnya. Dominasi pembiayaan skema jual beli (murabahah) pada sisi yang lain menunjukkan bahwa bank syariah masih pada posisi yang hanya siap melakukan tranfer risk ke pihak nasabahnya. Oleh karena itu agar bank syariah dapat meningkatkan pembiayaan skema bagi hasil perlu diatasi kendala yang berkaitan dengan implementasi pembiayaan skema bagi hasil pada bank syariah.

Kendala Pembiayaan Mudharabah

Bank enggan berpartisipasi pada instumen Profit

Loss Sharing (PLS) karena beberapa alasan,

diantaranya adalah risiko inheren pada bank, tambahan biaya monitoring, kurangnya transparansi dan keengganan para deposan untuk mengambil risiko. 24 Pada penerapan skema

mudharabah di produk pembiayaan, diantara

problemnya pada operasional perbankan Islam adalah : standar moral, ketidakefektifan model pembiayaan bagi hasil, berkaitan dengan para pengusaha, segi biaya, segi teknis, kurang menariknya sitem bagi hasil dalam aktivitas bisnis, serta permasalahan efisiensi. 25 Sedangkan

musyarakah bukan sesuatu yang umum dalam

portofolio bank Islam, karena bank umumnya berfungsi sebagai lembaga intermediasi bukan untuk berpartisipasi dalam bisnis sebagai mitra bisnis atau mendasarkan pembiayaan berbasis ekuitas.26

Salman Ahmed Shaikh (2011) mengemukakan bahwa intermediasi keuangan dapat dilakukan melalui equity financing.27 Hal ini

23Muhammad Syafii Antonio, “Bank Syariah...”, hlm. 97

24Irawan Febianto dan Rahmatina A. Kasri, “Why

do....”, hlm. 5

25Muhammad, Konstruksi Mudharabah dalam Bisnis

Syariah : Mudharabah dalam Wacana Fiqh dan Praktik Ekonomi Modern, Edisi Pertama, Cetakan Pertama (Yogyakarta

: BPFE, 2005), hlm. 108-112

26Mohammad Omar Farooq, Partnership, Equity...., hlm. 82

27Salman Ahmed Shaikh. A Critical Analysis of Mudarabah & New Approach to Equity Financing in Islamic Finance, Journal of Islamic Banking and Finance, Vol. 28, No. 3, 2011

(7)

Account: Bambang Waluyo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 232

dapat meringankan dari sisi keuangan dan menjadi pembeda atas utang berbasis pembiayaan komersial, serta ada sedikit ruang untuk menunjukkan perbedaan atas pembayaran utang yang jumlahnya telah ditetapkan di depan. Agency

problem dan moral hazard menjadi tantangan

dalam menerapkan Islamic equity financing. Masalah agency dalam kontrak mudharabah dapat terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya : penggunaan biaya proyek yang berlebihan, penahanan keuntungan yang akan dibagikan kepada pemilik modal, dan berbagau kecurangan yang dapat mengurangi laba atau aset perusahaan (Muhammad, 2005b).

Dengan melakukan simulasi, penelitian Shaikh menganalisis agency problem dalam mudharabah dan dampaknya terhadap imbalan secara ekonomi diantara para pihak yang bermitra. Berdasarkan penelaahanmya, Shaikh menyajikan dua kemungkinan perjanjian yang dapat membuat model pembiayaan mudharabah lebih diterima dan secara luas digunakan dalam intermediasi keuangan yaitu dengan dua perjanjian yang dapat dilakukan : a) Mudharib diminta untuk memberikan kontribusi modal. b) Mudharib diminta untuk berbagi dalam kerugian sampai batas tertentu. Kedua perjanjian tersebut akan dapat meminimalisir masalah adverse

selection, moral hazard dan principal-agent conflict. Kesimpulan penelitian Shaikh adalah

bahwa dengan adanya perjanjian, maka equity

financing dapat digunakan secara lebih luas.

Namun menurut Shaikh masih terjadi ironi dimana nilai-nilai Islam seperti keadilan (justice), persamaan (equality), kebenaran (truth), kepercayaan (trust), kebaikan (kindness), kejujuran (honesty) dan pertanggungjwaban (responsibilty) yang sering disebut dalam literatur dan seminar-seminar ekonomi Islam, dalam kenyataan, kurangnya nilai-nilai tersebut dalam praktik adalah alasan utama mengapa mode partisipatif tetap tidak dapat digunakan.

Peluang Pembiayaan Mudharabah

Disamping kendala, ada juga peluang untuk mengembangkan pembiayaan skema

mudharabah di Indonesia yaitu kerjasama antara

bank syariah dengan Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Hasil penelitian Zaenuri (2014) pada kemitraan yang telah terbangun dan belum terbangun antara BMT dan bank syariah di Jawa Tengah menunjukkan bahwa pola kerjasama antara BMT dengan bank syariah cukup bervariasi

dengan akad yang dipakai bervariasi pula. 28 Bentuk model yang dipakai pada dasarnya hasil negosiasi kedua belah pihak dengan memperhatikan kepentingan masing-masing. Model executing adalah yang paling banyak dipakai dimana bank syariah memberi pembiayaan kepada BMT dan BMT menyalurkan dana tersebut atas nama BMT sendiri dengan segala untung dan risikonya. Hanya sedikit yang memakai pola

channeling dimana BMT hanya menjadi penyalur

pembayaran bank kepada para nasabah kredit mikro perbankan. Dari segi kemitraan ideal BMT dan bank syariah, diketahui bahwa harapan BMT mengenai kerjasama kemitraan dengan bank syariah antara lain adalah model kerjasama dan kemitraan yang paling dibutuhkan oleh BMT adalah yang dirasa lebih syariah, misalnya memakai mudharabah bukan murabahah.

Kesesuaian syariah ini diindikasikan dengan keadilan porsi bagi hasil yang mendekati teori ideal. Penentuan bagi hasil hendaknya ditentukan berdasarkan proyeksi usaha dan pengalaman masa lalu.

Hasil penelitian tersebut juga mengngkapkan alasan kemitraan BMT dengan bank syariah adalah menambah modal kerja dan memenuhi kebutuhan pembiayaan dan likuiditas untuk para anggotanya, kebutuhan untuk membangun sarana prasarana fisik, membangun sinergi dan jejaring organisasi serta kelembagaan sehingga akses menjadi lebih mudah dalam pengembangan serta keinginan untuk meningkatkan kualitas SDM. Pilihan kerjasama BMT dengan bank syariah didorong oleh alasan-alasan : (a) memiliki kesamaan prinsip dalam pembiayaan (b) memiliki kesamaan komitmen perjuangan ekonomi syariah (c) dapat menjadi mitra pendamping dalam memajukan dan mengembangkan BMT.

Peluang pengembangan pembiayaan

mudharabah pada bank syariah masih terbuka

mengingat di Indonesia juga banyak tumbuh UMKM yang masih membutuhkan campur tangan pihak luar dalam hal permodalan khususnya, untuk pengembangan usahanya. Pola pembiayaan

mudharabah antara bank syariah dengan UMKM tentu

akan sangat membantu industri kecil akan berkembang usahanya.

28 Wahab Zaenuri, Persepsi Kelembagaan dan Model

Kemitraan antara Bank Syariah dan BMT di Jawa Tengah,

dalam Kumpulan Hasil Riset Terbaik Forum Riset Keuangan Syariah 2014, Otoritas Jasa Keuangan-Institut Pertanian Bogor, 14-16 Oktober 2014,hal 63-114

(8)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 233

Mengatasi Kendala dalam Implementasi

Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil penelitian Muhammad (2005b) bahwa untuk mengatasi kendala dalam pembiayaan mudharabah, maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

(1) Jika shahibul mal/pemilik proyek/principal sebelum melakukan kontrak pembiayaan

mudharabah dengan mudharib/pelaku

proyek/agent melakukan penyeleksian atau

screening atribut proyek yaitu sistem informasi

akuntansi, tingkat return bisnis, tingkat risiko minimal, biaya pemantauan rendah, adanya kepastian hasil yang diharapkan, aturan (klausul) pengawasan, jangka waktu kontrak, jaminan yang dimiliki, tingkat kesehatan proyek, dan prospek proyek.; maka proyek tersebut akan mengandung masalah agency rendah.

(2) Jika shahibul mal/pemilik proyek/principal sebelum melakukan kontrak pembiayaan

mudharabah dengan mudharib/pelaku

proyek/agent melakukan penyeleksian atau

screening secara ketat terhadap atribut-atribut mudharib yaitu : kefamiliaran terhadap pasar,

mampu mengoreksi risiko, kelangsungan usaha/proyek yang dimilki, kemampuan mengartikulasi bahasa proyek, lama usia proyek,

track record, rekomendasi pihak lain, proyek

milik sendiri, berasal dari keluarga pebisnis, memiliki laporan keuangan, memiliki keahlian di bidang usahanya, memiliki komitmen terhadap janji, serta ada hubungan historis dengan shahibul

mal maka diharapkan masalah agency dalam

kontrak mudharabah yang dijalani bank syariah terjadi secara minimal.

(3) Kepatuhan shahibul mal terhadap ketentuan syariah dalam kontrak mudharabah dapat digunakan untuk meminimalkan masalah agency dalam pembiayaan mudharabah di bank syariah. (4) Semakin ketat dalam menerapkan incentive

compatible constraints yang baik dapat digunakan untuk memperkecil terjadinya masalah

agency dalam kontrak mudharabah di bank

syariah. Sebelas variabel incentive compatible

constraints yaitu : screening atribut mudharabah, screening atribut proyek, kepatuhan shahibul mal

atas syariah, proporsi nisbah untuk nasabah, hadiah yang diberikan kepada mudharib, denda yang dikenakan kepada mudharib, barang jaminan yang diberikan kepada nasabah, bisnis dengan risiko rendah, pelaksanaan audit, batas

minimum profit margin, dan pengawasan rutin;

Sementara Karim29 menjelaskan, bahwa untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko asimetrik informasi (moral hazard), maka bank syariah menerapkan batasan-batasan tertentu ketika menyalurkan pembiayaan kepada mudharib : 1. menerapkan batasan agar porsi modal dari

pihak mudharib-nya lebih besar dan /mengenakan jaminan.

2. Menerapkan syarat agar mudharib melakukan bisnis yang risiko operasinya lebh rendah. 3. Menetapkan syarat agar mudharib melakukan

bisnis dengan arus kas yang transparan. 4. menetapkan syarat agar mudharib melakukan

bisnis yang biaya tidak terkontrolnya rendah. Batasan atau syarat tersebut di atas merupakan bagian dari proses monitoring dan supervisi bank syariah atas pembiayaan mudharabah yang disalurkan. Dengan demikian pembiayaan dengan skema

mudharabah dapat diimplementasikan dengan risiko

yang dapat diminimalisir oleh pihak bank syariah apabila bank syariah secara ketat menerapkan batasan-batasan kepada calon mudharibnya.

Kesimpulan

Bank syariah akan lebih ideal apabila menyalurkan pembiayaan dengan skema bagi hasil kepada nasabahnya sehingga bank syariah akan berbagi risiko (sharing risk) dengan para nasabah penerima pembiayaan, bukan tranfer risk sebagaimana yang terjadi pada pembiayaan berbasia jual beli. Ada agency problem dan moral

hazard yang melekat pada pembiayaan berbasis agi

hasil. akan tetapi ada dua perjanjian yang dapat dilakukan untuk mengatasi agency problem : (i)

Mudharib diminta untuk memberikan kontribusi

modal. (ii) Mudharib diminta untuk berbagi dalam kerugian sampai batas tertentu. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya moral hazard, maka bank syariah menerapkan batasan-batasan tertentu ketika menyalurkan pembiayaan kepada mudharib yaitu menerapkan batasan agar porsi modal dari pihak

mudharib-nya lebih besar dan /mengenakan

jaminan, menerapkan syarat agar mudharib melakukan bisnis yang risiko operasinya lebh rendah, menetapkan syarat agar mudharib

melakukan bisnis dengan arus kas yang transparan,

29Adiwarman A. Karim. “Incentive Compatible

Constraints for Islamic Banking Some Leasons From Bank Muamalat”. Conference Papers. Fourth International Conference on Islamic Economics and BankingLoughborough University, UK, August 13-15, 2000

(9)

Account: Bambang Waluyo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 234

dan menetapkan syarat agar mudharib melakukan bisnis yang biaya tidak terkontrolnya rendah.

Daftar Pustaka

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah : dari

Teori ke Praktek, Jakarta : Gema Insani

Pres, 2001

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank

Syariah, Cetakan Ke-3, Jakarta : Pustaka

Alvabet, 2005

Arifin , Zaenal. Realisasi Akad Mudharabah

Dalam Rangka Penyaluran Dana Dengan Prinsip Bagi Hasil di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang,

Tesis, Program Studi Magister Kenotariatan, Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang, 2007

Aswin. Analisis Konflik Keagenan dalam Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Kaliurang, Tesis,

Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014

Bank Indonesia, Direktorat Perbankan Syariah.

Kajian Model Bisnis Bank Syariah,

2012.

---. Cetak Biru Edukasi Masyarakat

di Bidang Perbankan, hasil kerjasama

BI dengan bank-bank dan asosiasi-asosiasi perbankan yang tergabung dalam Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat di Bidang Keuangan, 2007 Bazza, Mohammed Isah Bashir; Maiwada, Yusuf;

Daneji,Bashir Ahmad. Islamic Financing : A Panacea To Small And Medium Scale Enterprises Financing Problems in Nigeria, European Sientific

Journal, edition vol 10., No. 10, April 2014

Billah, Mohd. Ma’sum. Penerapan Manajemen

Aset Islami, Alih Bahasa Erman Rajagukguk dan Akhmad Safik, Selangor : Sweet and Maxwell Asia, 2010

Chapra, M.U., Objectives Of The Islamic Economic

Order, The Islamic Foundation,

Leicester, 1979

_____________. Masa Depan Ilmu Ekonomi, terj. Ikhwan Abidin Basri, Jakarta : Gema Insani Press bekerjasama dengan Tazkia Cendekia, 2001

Dar, Humayon A; Presley, John R. Lack of Profit

Loss Sharing in Islamic Banking : Management and Control Imbalances,

Internastional Journal of Islamic Financial Services, 2(2), 2001

Dusuki, Asyraf Wajdi. Understanding the

Objectives of Islamic Banking : A Survey of Stakeholders Perspective,

International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, Volume 1, Issue 2, 2008 Febianto, Irawan ; Kasri, Rahmatina A. Why do

Islamic Bank Tend To Avoid Profit and Loss Sharing Arrangements?, Proceeding of The 2nd Islamic Conference 2007 (iECONS200),

organized by Faculty of Economics and Muamalat, Islamic Science University of Malaysia, 2007

Firdaus, Zidni Ardiana. Deteksi Kemungkinan

Terjadianya Moral Hazard Pada Pembiayaan Mudharabah, dalam Kumpulan Hasil Riset Terbaik Forum Riset Keuangan Syariah 2014, Otoritas Jasa Keuangan-Institut Pertanian Bogor, 2014

Hakim, Abdul. Rendahnya Realisasi Pembiayaan

Mudharabah Dalam Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kritis Atas Relevansi Perbankan Syariah Terhadap Misi Gerakan Ekonomi Islam), dalam http://eprints.uinsby.ac.id/id/eprint/199, hlm 1, diunduh 29 Januari 2015

Ibrahim, Adamu; Malami, Hussaini Usman; Abdullah, A.S. An Empirical Analysis

On The Operational Challenges Of Interest Free Banking Window in Nigeria : A Case Study Of Keystone Bank Limited in Nasarawa State; European Scientific Journal, July Edition vol. 8, No 15

Ibrahim, Tan Sri Datuk Ahmed Mohamed. Legal

Issues in Implementasion of Islamic Banking and Finance, Labuan International Summit on Islamaic Financial & Investment, 16-18 June

1997

Iqbal, Munawar dan Molyneu, Philip,. “Thirty

Years of Islamic Banking : History, Performance and Prospects”. New York

: Palgrave MacMillan,

Karim, Adiwarman A “Incentive Compatible

Constraints for Islamic Banking Some Leasons From Bank Muamalat”. Conference Papers. Fourth International Conference on Islamic Economics and

(10)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 235

BankingLoughborough University, UK, August 13-15, 2000

Khan, O.M.. A Study of Musyarakah (Joint

Equity Participation) as One of The Modes of Financing Within The Purview of Islamic Banking; International Journal of Arts and Science, ISSN :

1944-6934, 4(26):185-189 (2011), 2011 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif,

Bandung : Remaja Rosda Karya, 2007 Mohammad, Mustafa Omar dan Shahwan,

Syahidawati, The Objective of Islamic

Economics and Islamic Banking in Light of Maqasid Al-Shariah : A Critical Review, Middle-East Journal of Scientific Research13 (Research in Contemporary IslamicFinance and Wealth Management), 2013

Muhammad.(a) Konstruksi Mudharabah dalam

Bisnis Syariah : Mudharabah dalam Wacana Fiqh dan Praktik Ekonomi Modern, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta : BPFE, 2005 ---. (b) Permasalahan Agency Dalam

Pembiayaan Mudharabah Pada Bank syariah di Indonesia, dalam Proceeding

of International Seminar on Islamic Economics As A Solution, Ikatan Ahli

Ekonomi Islam Indonesia, 2005

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerjasama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam, Ed. 1 Cet. 3. (Jakarta : Rajawali Press, 2011 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerjasama dengan Bank Indonesia,

Ekonomi Islam, Ed. 1 Cet. 3. (Jakarta :

Rajawali Press, 2011)

Rahman, Aulia Fuad dan Rochmanika, Ridha.

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di

Indonesia dalam

http://download.portalgaruda.org/article. php?article=116011&val=5274, diunduh 2 Pebruari 2015

Rahman, Andy Fathur. Analisis Faktor yang

menyebabkan Terjadinya Moral Hazard Nasabah Pembiayaan Mudharabah : Studi Penelitian di BTN Syariah Cabang

Solo, Tesis, Program Pascasarjana UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010 Rosmalinda, Upia. Prinsip Kehati-hatian dalam

Perspektif Pencegahan Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di BPRS Bumi Rinjani Malang (Studi Atas BPRS Bumi Rinjani Malang), Tesis, Yogyakarta :

Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2011

Saeed, Abdullah. Menyoal Bank Syariah : Kritik

atas Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo-Revivalis, terj. Arif Maftuhin,

Jakarta : Paramadina, 2004

Sekaran, Uma. Research Methods For Business :

A Skill Building Approach, International Edition, Fourth Edition. New York :

John Willey & Sons, Inc, 2000

Shaikh, Salman Ahmed. A Critical Analysis of

Mudarabah & New Approach to Equity Financing in Islamic Finance, Journal of Islamic Banking and Finance, Vol. 28,

No. 3, 2011

Suciana, Meidi. Pengaruh Bagi Hasil

Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadap NPM (Net Profit Margin) Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Skripsi, Jakarta :

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mercubuana, 2010 Susana, Erni dan Prasetyanti, Annisa. Pelaksanaan

dan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Al Mudharabah Pada Bank Syariah, Jurnal

Keuangan dan Perbankan Islam, Volume 15, No. 3, September 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Dilengkapi Dengan Metode R & D, Cetakan Ke-18, Bandung : Alfabeta,

2010

Supriyono, Maryanto. Buku Pintar Perbankan :

Dilengkapi Dengan Studi Kasus dan Kamus Istilah Perbankan, Yogyakarta :

Penerbit Andi, 2011

Sutopo, HB. Metode Penelitian Kualitatif,

Surakarta: UNS Press, 2006

Yaumiddin, Umi Karomah (Ed). Usaha Bagi Hasil

: Antara Teori dan Praktik, Cetakan

Pertama, Bantul : Kreasi Wacana, 2010 Zaenuri, Wahab. 2014, Persepsi Kelembagaan dan

Model Kemitraan antara Bank Syariah dan BMT di Jawa Tengah dalam Kumpulan Hasil Riset Terbaik Forum Riset Keuangan Syariah 2014, Otoritas Jasa Keuangan-Institut Pertanian Bogor, 14-16 Oktober 2014

(11)

Account: Bambang Waluyo

Politeknik Negeri Jakarta, 2015

Halaman 236

Sumber Undang-undang :

Undang-undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang No 7 tahun 1992 tentang Perbankan.

Sumber Internet :

http://jurnalekis.blogspot.com/2012/02/pembiayaan -berbasis-ekuitas-dan.html, “Pembiayaan Berbasis Ekuitas”, diunduh 12 Pebruari 2014). http://hukum.unisba.ac.id/syiarhukum/index.php/ju rnal/item/117-optimalisasi-peran- mudharabah-sebagai-salah-satu-akad- kerjasama-dalam-pengembangan-ekonomi-syari%E2%80%99ah,

“Optimalisasi Peran Mudharabah Sebagai Salah Satu Akad Kerjasama Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah” diunduh 7 April 2015

http://eprints.uinsby.ac.id/id/eprint/199,

“Rendahnya Realisasi Pembiayaan Mudharabah Dalam Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kritis Atas Relevansi Perbankan Syariah Terhadap Misi Gerakan Ekonomi Islam)”, diunduh 29 Januari 2015

(12)

Redaksi Account menerima

artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan

berikunya yang sesuai dengan

ruangl lingkup jurnal

ac-count.

Kirim artikel anda ke

akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan

an-da dengan format yang

terse-dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi

request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi

Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida ,

Ahmad Adib.

Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja

Keu-angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI.

Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.

Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada

Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana

Sularto.

Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate

dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode

2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.

Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan

Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211.

Sujarwo, Bambang Waluyo.

Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi

Imple-mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central

Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda,

Frianto Pandia.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap

Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk

Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.

Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal

229-236. Bambang Waluyo.

Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model

Pembelaja-ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal

237-246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.

Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System

Ter-hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255.

Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.

Volume 1 No 3 Juni 2015

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan

ma-sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan

per-bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

R

edaksi Account

menerima artikel

penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikutnya

yang sesuai dengan ruang

lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke

akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan

an-da dengan format yang

terse-dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi

request for format ke email

(13)

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Format Penulisan Artikel

Judul

Nama Penulis Pertama

Program studi, Nama PT,

alamat email

Nama Penulis Kedua

Program studi, Nama PT,

alamat email

Abstract (bhs Inggris)

Abstrak (bhs Indonesia)

Pendahuluan

Latar belakang

Tujuan

Permasalahan

Review Pustaka

Metode Penelitian

Pembahasan

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Ketentuan:

Item

Ketentuan

Ukuran kertas

A4

Judul :

Huruf Time New Roman 14 Point, Centre.

Ti-tle Case

Nama Penulis, Nama Program studi, nama

Perguruan Tinggi:

Times New Roman 12 Point, Italic

Abstract Bahasa Inggris

Time New Roman, Italic 10 point.

Abstrak Bahasa Indonesia

Times New Roman, Italic, 10 point

Sub judul

Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case

Konten

Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu

spasi dan garis diantara dua kolom

Daftar Pustaka

Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan

kali ini.

Jumlah Halaman

Maksimum 10 halaman

Tabel dan grafik

Wajib menyebutkan judul dan sumbernya

(14)

Volume 1 No 3 Juni 2015

ISSN 2338-9753

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta

Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

Gambar

Tabel dan grafik  Wajib menyebutkan judul dan sumbernya  Secara menyeluruh  Lihat sample pada terbitan kali ini

Referensi

Dokumen terkait

Nitrogen merupakan unsur yang tidak reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu

Bias adalah node tambahan selain node- node yang telah dirancang pada arsitektur jaringan syaraf tiruan.Bias ini berperan untuk menambah keragaman dari nilai bobot jaringan,

NO INDIKATOR STANDAR Capian 2016 Jan s/d Juni 1 Cakupan Desa Siaga Aktif 100% 70%.. PENYEBAR LUASAN

Asuransi itu sendiri dalam Undang – Undang No 40 Tahun 2014 adalah perjanjian antara dua pihak yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar

Oleh karena itu, dalam menjembatani hal tersebut kepala sekolah, guru atau waka humas TK Annur membuat buku laporan harian., buku laporan harian tersebut berisi

(1999), yang menguji apakah politik dan dukungan organisasional yang dipersepsikan berhubungan dengan komitmen afektif dan continuance, kepuasan kerja, turnover intent, kinerja

dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga kelas terlihat pasif dan siswa hanya sebagai pendengar ceramah guru tanpa diberi kesempatan

yan ang g ak akan an se seiim mba bang ng de deng ngan an ar arus us k kas as m mas asuk uk y yan ang g dihasilkan dari in!estasi" rus kas yang mengambil