• Tidak ada hasil yang ditemukan

NIM : : POKJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NIM : : POKJAR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Sri Haryani NIM : 836764424

POKJAR : Gantiwarno,Klaten

Mata Kuliah : PDGK4202/Pembelajaran IPA SD

1. Contoh pembelajaran yang saya pilih adalah pembelajaran menurut teori Ausubel karena menurut Ausubel yang menjadi inti dari pada belajar adalah belajar bermakna bukan belajar hapalan. Belajar bermakna adalah suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang.

Ada dua prinsip menurut Ausubel dalam mengaitkan konsep-konsep pada struktur kognitif seseorang, yaitu:

 Prinsip diferensiasi progresif yakni cara penyajian konsep-konsep yang dimulai dari konsep umum kemudian dilanjutkan kepada konsep-konsep yang lebih khusus.

 Prinsip Rekonsiliasi Integratif yakni menghubungkan informasi yang baru untuk di integrasikan pada konsep-konsep yang sudah dimiliki oleh seseorang individu.

Dalam penerapannya Ausubel membuat peta hirarki konsep-konsep dimana konsep- konsep yang bersifat umum berada di puncak hirarki dan semakin kebawah konsep-konsep diurutkan lebih khusus, ada empat ciri peta konsep Ausubel, yakni:

a) Pemetaan konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan organisasi dalam suatu bidang studi. Ini berlaku bukan hanya untuk bidang studi Ipa b) Suaatu peta konsep merupakan suaatu gambaran/diagram dua dimensi daari suaatu

disiplin atau suatu bagian dari suatu disiplin.

c) Dari setiap konsep, konsep yang paling umum (inklusif) terdapat pada puncak konsep, makin kebawah konsep-konsep menjadi lebih khusus sampai pada pemberian contoh-contoh.

d) Suatu peta konsep memmuat hierarki konsep-konsep. Makin tinggi suatu hierarki yang ditunjukkan maka makin tinggi nilai peta konsep itu.

(2)

2. Keuntungan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran IPA di kelas adalah a. Siswa terlibat langsung dengan obyek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman

siswa terhadap materi ajar.

b. Seorang Guru dapat memilih pendekatan yang dapat memberikan kesempatan dalam memberikan pengalaman belajar langsung,melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah

c. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa yang tinggi

d. Sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA ,Lingkungan,teknologi dan masyarakat

e. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelediki alam sekitar ,memecahkan masalah dan membuat keputusan

f. Meningkatkan kesadaran untuk berperan dalam memelihara lingkungan alam 3. Pemilihan dua pendekatan dan cara penerapan pendekatan tersebut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama sekolah : SDN 2 Jiwan

Mata Pelajaran : Sains Kelas/Semester : III/I Tema : Lingkungan

Waktu : 2 x 35 Menit (pertemuan kedua)

A. STANDAR KOMPETENSI  IPA

Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan.

 BAHASA INDONESIA

Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita dan memberikan tanggapan/saran

B. KOMPETENSI DASAR  IPA

Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan  BAHASA INDONESIA

Memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat

C. INDIKATOR  IPA

 Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan

 Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan  BAHASA INDONESIA

 Mengungkapkan pendapat dengan menggunakan kalimat yang baik dan benar  Menuliskan contoh penyebab pencemaran lingkungan

 Menyebutkan cara memelihara kesehatan lingkungan D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pencemaran lingkungan

2. Siswa dapat menyebutkan 3 macam penyebab terjadinya pencemaran lingkungan 3. Siswa dapat menyebutkan 2 akibat terjadinya pencemaran lingkungan

4. Siswa dapat menyebutkan 3 cara memelihara kesehatan lingkungan 5. Siswa dapat melakukan aksi nyata di lingkungan sekitar

(3)

E. MATERI POKOK

F. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (± 10 menit)

a. Mengucapkan salam dan berdoa b. Mengecek kehadiran siswa

c. Guru melakukan persiapan kegiatan belajar mengajar d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (± 50 menit) Tahap Aplikasi

a) Siswa diberi kesempatan untuk menerapkan konsep yang telah mereka peroleh. b) Guru membimbing siswa melakukan aksi nyata dalam mengatasi masalah

pencemaran lingkungan dengan penghijauan (menanam pohon) di lingkungan sekolah.

c) Guru memberikan evaluasi kepada siswa 3. Kegiatan Akhir (± 10 menit)

a. Memberikan motivasi kepada siswa b. Menutup pelajara

H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR 1. Media

Lingkungan sekitar sekolah (sampah: penutup botol, kertas, plastik) Alat: cangkul

2. Sumber Belajar

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) 2006 mata pelajaran sains untuk sekolah dasar kelas III ( Silahkan disesuaikan dengan kurikulum 2013 )

b. Buku Paket Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III I. PENILAIAN

a. Prosedur Penilaian  Penilaian Proses: lisan  Penilaian Akhir: tertulis b. Jenis Tes

 Alat tes  Tertulis Soal-soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan! 2. Tuliskan 2 penyebab terjadinya pencemaran lingkungan! 3. Tuliskan 3 macam pencemaran lingkungan!

4. Tuliskan 3 contoh sumber pencemaran udara!

5. Tuliskan 2 cara untuk menjegah terjadinya pencemaran lingkungan!

4. Pendekatan Sejarah sangat cocok diterapkan di kelas tinggi yaitu kelas4, 5 dan 6 misalnya untuk menerangkan tentang penemuan hukum gaya berat yang ditemukan oleh Isaac Newton, atau menceritakan penemuan mesin uap oleh James Watt sudah tentu menggunakan pendekatan sejarah. Begitu banyak penemuan- penemuan alat maupun fakta yang di lakukan oleh ahli-ahli IPA, seperti teori velativitas yang di temukan oleh Albert Einstein, radium yang di temukan oleh Marie Cirie, hukum Archimedes yang ditemukan oleh Archimedes, pengembang bola lampu pijar Thomas Alfa Edison p, penyempurna

(4)

mikroskop Anthony Van Leeuwenhoek dan lain sebagainya. Untuk menjelaskan penemuan-penemuan itu tentu sebagai seorang guru harus menceritakan nya dengan menggunakan pendekatan sejarah.

5. Metode yang paling tepat dalam pembelajaran IPA di SD

Yang saya pilih adalah metode ceramah dan metode pendekatan lapangan,karena kedua metode tersebut dapat diterapkan di kelas bawah maupun kelas atas .Melalui ceramah dapat di capai beberapa tujuan, dengan metode ceramah guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Selain itu ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar di dapatkan.

Adapun kelemahan dan kelebihan metode ceramah ini adalah :  Kelebihan

a. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah. b. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada

siswa.

c. Guru mudah menguasai kelas

d. Mudah mengorganisasikan tempat duduk e. Guru mudah menerangkan dengan lebih baik f. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas  Kelemahan

a. Pelajaran berjalan membosankan dan siswa siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri oleh konsep yang di ajarkan. Siswa hanya aktif membuat catatan saja.

b. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.

c. Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi “ belajar mengafal” yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

d. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan. e. Cenderung membuat siswa pasif.

Pendekatan Lingkungan

Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai keuntungan praktis dan ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis karena murah dan dapat dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai lingkungan belajarnya. Hal ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat dan langsung dapat dirasakan oleh siswa.

Ada beberapa cara teknik atau cara mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu: Survey, Camping / berkemah, Field Trip / karya wisata. Pendekatan lingkungan adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata,S. Misalnya; Praktik Lapangan, Mengundang nara sumber, Proyek Pelayanan, dan Pengabdian kepada masyarakat.

(5)

a. Lebih menarik dan tidak membosankan b. Hakikat belajar akan lebih bermakna

c. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat

d. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif e. Sumber belajar menjadi lebih kaya

f. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya.

Kekurangan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu :

a. Volume dan kekuatan suara harus lebih besar, agar dapat ditangkap oleh audiens. b. Guru/dosen harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memusatkan perhatian audiens. c. Model pembelajaran harus dibuat menarik, variatif

d. Sangat tergantung cuaca konsentrasi audiens kurang

6. Perbedaan antara pendekatan dan metode

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Metode pembelajaran

Jadi, metode pembelajaran di sini dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran dengan menggunakan teori belajar bermakna David Ausubel untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika di kelas IV SDN 10 Siantan telaj

Ausubel adalah pelopor aliran kognitif, dia mengemukakan teori belajar bermakna ( meaningful learning ). Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru

berbasis kontekstual diharapkan siswa dapat belajar bermakna, sebagaimana dengan teori yang dikemukakan oleh Ausubel, bahwa pembelajaran bermakna merupakan suatu proses

Dengan demikian pembelajaran berdasarkan pengalaman langsung melalui pemecahan masalah kontekstual, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna (Ausubel, dalam Dahar

Menurut Ausubel (Hudoyo, 2002: 4) bahwa:”Pada jaringan konsep yang digambarkan dalam peta konsep, belajar menjadi bermakna karena pengetahuan (informasi) baru

Kesimpulan teori belajar bermakna Ausubel tak lain dan tak bukan ialah proses belajar akan mendatangkan hasil atau bermakna kalau guru yang menyajikan materi dalam

Menurut Ausubel bahan pelajaran yang dipelajari haruslah bermakna (meaning full). Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada

Pengakapan reception learning Berdasarkan uraian di atas maka, belajar bermakna menurut Ausubel adalah suatu proses belajar di mana peserta didik dapat menghubungkan informasi baru