• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL

DAN VALIDASI SOAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa ketentuan dan mekanisme penyusunan soal dan validasi soal diatur melalui Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-3/MK.11/2015 sudah tidak berlaku sehingga untuk memenuhi amanat Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Nomor PER-1/PP/2012 tentang Pedoman Evaluasi dan Rekomendasi di Lingkungan Kementerian Keuangan untuk melakukan validasi soal, perlu menyusun pedoman penyusunan soal dan validasi soal;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas soal ujian yang dapat mengukur indikator kesuksesan yang ingin dicapai dalam suatu pendidikan dan pelatihan perlu menyusun mekanisme penyusunan soal dan validasi soal pendidikan dan pelatihan di lingkungan Kementerian Keuangan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan tentang Pedoman Penyusunan Soal dan Validasi Soal Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

4. Keputusan Presiden Nomor 10/TPA Tahun 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Keuangan;

(2)

- 2 -

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 137/KMK.01/2001 tentang Pola Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Keuangan;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.01/2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1102);

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 157) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.01/2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1103);

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1926);

9. Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Nomor KEP-024/PP/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Nomor KEP-006A/PP/2007;

10. Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Nomor PER-1/PP/2012 tentang Pedoman Evaluasi dan Rekomendasi Diklat di Lingkungan Kementerian Keuangan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL DAN VALIDASI SOAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini, yang dimaksud dengan:

1. Penyusunan Soal adalah rangkaian kegiatan merumuskan dan menulis soal sehingga menjadi suatu rancangan naskah soal menurut ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini.

2. Validasi Soal adalah kegiatan menguji kesesuaian rancangan naskah soal dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa sehingga menjadi naskah soal.

(3)

- 3 -

3. Soal adalah salah satu instrumen yang digunakan dalam kegiatan evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pendidikan dan pelatihan.

4. Kerangka Naskah Soal adalah suatu dokumen yang memuat informasi mengenai komposisi, bentuk, dan jumlah Soal yang akan digunakan dalam menyusun Rancangan Naskah Soal menurut ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini.

5. Rancangan Naskah Soal adalah kumpulan Soal yang dihasilkan dari proses kegiatan Penyusunan Soal.

6. Naskah Soal adalah Rancangan Naskah Soal yang telah dilakukan Validasi Soal dan dinyatakan valid.

7. Penyusun Soal adalah seseorang atau tim yang ditetapkan dalam Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pusdiklat, Balai Diklat, atau Balai Diklat Kepemimpinan untuk melakukan Penyusunan Soal.

8. Penyusun Soal Pengganti adalah seseorang atau tim yang ditetapkan dalam Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pusdiklat, Balai Diklat, atau Balai Diklat Kepemimpinan untuk menggantikan Penyusun Soal yang tidak dapat memenuhi kewajiban melakukan Penyusunan Soal pada waktu yang telah ditentukan.

9. Validator Soal adalah seseorang atau tim yang ditetapkan dalam Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pusdiklat, Balai Diklat, atau Balai Diklat Kepemimpinan untuk melakukan Validasi Soal.

10. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan ini disebut BPPK adalah Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11. Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan ini disebut dengan Pusdiklat adalah Unit Eselon II di lingkungan BPPK yang mempunyai tugas membina pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi keuangan negara dan/atau pengembangan sumber daya manusia keuangan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPPK.

12. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan ini disebut Balai Diklat adalah unit pelaksana teknis BPPK yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPPK.

13. Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan ini disebut Balai Diklat Kepemimpinan adalah unit pelaksana teknis Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berada di bawah dan bertanggung

(4)

- 4 -

jawab langsung kepada Kepala Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia.

14. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat adalah Unit Eselon III di lingkungan Pusdiklat yang mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perencanaan, penyusunan dan pengembangan program dan kurikulum, serta penyiapan dan pengembangan kompetensi tenaga pengajar pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi keuangan negara di bidang tertentu.

15. Bidang Penjenjangan Pangkat dan Peningkatan Kompetensi adalah Unit Eselon III di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan penyusunan. program, pengkajian dan pengembangan kurikulum, pengembangan kompetensi tenaga pengajar, penyelenggaraan, pelaksanaan evaluasi, penelaahan dan penilaian hasil diklat, pengkajian dan penyusunan laporan kinerja pelaksanaan pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi dan pengembangan sumber daya manusia di bidang penjenjangan pangkat dan peningkatan kompetensi.

16. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja adalah Unit Eselon III di lingkungan Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan evaluasi, penelaahan dan penilaian hasil pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi serta pengkajian dan penyusunan laporan kinerja pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi kompetensi keuangan negara di bidang tertentu.

17. Seksi Evaluasi dan Informasi adalah Unit Eselon IV di lingkungan Balai Diklat atau Balai Diklat Kepemimpinan yang mempunyai tugas melakukan dukungan penyiapan data dan informasi, sosialisasi program kerja Balai Diklat atau Balai Diklat Kepemimpinan kepada para pemangku kepentingan di wilayah kerjanya, evaluasi dan pengelolaan kinerja, pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis, serta analisis umpan balik atas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tertentu.

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2

Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini mengatur ketentuan dan mekanisme dalam Penyusunan Soal dan Validasi Soal yang digunakan untuk:

1. program pendidikan dan pelatihan prajabatan pegawai negeri sipil;

2. program pendidikan dan pelatihan teknis; dan 3. program pendidikan dan pelatihan fungsional, di lingkungan Kementerian Keuangan.

(5)

- 5 -

BAB III

PENYUSUNAN SOAL Bagian Kesatu

Penyusunan Soal di lingkungan Pusdiklat Pasal 3

(1) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat menyusun Kerangka Naskah Soal setelah kurikulum diklat ditetapkan untuk kemudian diserahkan kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja.

(2) Kerangka Naskah Soal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja kepada Penyusun Soal dan/atau Penyusun Soal Pengganti untuk menyusun Rancangan Naskah Soal. (3) Rancangan Naskah Soal sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) disampaikan kembali kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja paling lambat 4 (empat) hari kerja sebelum Naskah Soal diujikan.

(4) Rancangan Naskah Soal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan Validasi Soal oleh Validator Soal.

(5) Penyusunan Soal di lingkungan Pusdiklat dikoordinasikan oleh Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja.

Pasal 4

Ketentuan mengenai Penyusunan Soal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, berlaku secara mutatis mutandis terhadap Penyusunan Soal di lingkungan Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan dilaksanakan oleh Bidang Penjenjangan Pangkat dan Peningkatan Kompetensi.

Bagian Kedua

Penyusunan Soal di lingkungan Balai Diklat Pasal 5

(1) Balai Diklat dapat menyusun Rancangan Naskah Soal setelah memperoleh persetujuan dari Pusdiklat pemilik program.

(2) Berdasarkan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. Kepala Balai Diklat menyampaikan permintaan Kerangka Naskah Soal kepada Pusdiklat pemilik program; dan

b. Kuasa Pengguna Anggaran Balai Diklat menetapkan Penyusun Soal dan/atau Penyusun Soal Pengganti. (3) Balai Diklat menyampaikan Kerangka Naskah Soal

kepada Penyusun Soal dan/atau Penyusun Soal Pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(6)

- 6 -

(4) Balai Diklat mengumpulkan Rancangan Naskah Soal yang telah disusun oleh Penyusun Soal dan/atau Penyusun Soal Pengganti untuk kemudian disampaikan kepada Validator Soal paling lambat 4 (empat) hari kerja sebelum Naskah Soal diujikan.

(5) Penyusunan Soal di lingkungan Balai Diklat dikoordinasikan oleh Seksi Evaluasi dan Informasi.

Bagian Ketiga Penyusunan Soal

di lingkungan Balai Diklat Kepemimpinan Pasal 6

Ketentuan mengenai Penyusunan Soal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, berlaku secara mutatis mutandis terhadap Penyusunan Soal di lingkungan Balai Diklat Kepemimpinan.

Pasal 7

Ketentuan lebih lanjut mengenai Penyusunan Soal tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini.

BAB IV VALIDASI SOAL

Bagian Kesatu

Validasi Soal di lingkungan Pusdiklat Pasal 8

(1) Dalam rangka melaksanakan Validasi Soal atas Rancangan Naskah Soal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4), Kuasa Pengguna Anggaran Pusdiklat menetapkan Validator Soal.

(2) Validasi Soal meliputi pengukuran aspek materi, konstruksi, dan bahasa.

(3) Rancangan Naskah Soal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja kepada Validator Soal paling lambat 4 (empat) hari kerja sebelum Naskah Soal diujikan.

(4) Validator Soal menyampaikan hasil Validasi Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum Naskah Soal diujikan, yang berupa:

a. Rancangan Naskah Soal yang telah valid; dan/atau b. Rancangan Naskah Soal yang belum valid.

(5) Rancangan Naskah Soal yang telah valid sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, diadministrasikan sebagai Naskah Soal oleh Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja.

(7)

- 7 -

(6) Rancangan Naskah Soal yang belum valid sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dikoordinasikan oleh Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja kepada Penyusun Soal atau Penyusun Soal Pengganti untuk dilakukan perbaikan.

(7) Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja memastikan perbaikan Rancangan Naskah Soal sudah sesuai dengan catatan perbaikan Validator Soal.

Pasal 9

Ketentuan mengenai Validasi Soal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, berlaku secara mutatis mutandis terhadap Validasi Soal di lingkungan Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan dilaksanakan oleh Bidang Penjenjangan Pangkat dan Peningkatan Kompetensi.

Bagian Kedua

Validasi Soal di lingkungan Balai Diklat Pasal 10

(1) Kepala Balai Diklat dapat menyampaikan usulan nama Validator Soal kepada Pusdiklat pemilik program paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum diklat diselenggarakan.

(2) Kuasa Pengguna Anggaran Pusdiklat pemilik program menetapkan Validator Soal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum diklat diselenggarakan.

(3) Validator Soal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan validasi atas Rancangan Naskah Soal.

Pasal 11

(1) Rancangan Naskah Soal sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (3) disampaikan oleh Balai Diklat kepada Validator Soal untuk dilakukan Validasi Soal paling lambat 4 (empat) hari kerja sebelum Naskah Soal diujikan.

(2) Validator Soal menyampaikan hasil Validasi Soal kepada Balai Diklat paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum Naskah Soal diujikan, yang berupa:

a. Rancangan Naskah Soal yang telah valid; dan/atau b. Rancangan Naskah Soal yang belum valid.

(3) Rancangan Naskah Soal yang telah valid sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, diadministrasikan sebagai Naskah Soal oleh Balai Diklat dan ditembuskan kepada Pusdiklat pemilik program.

(4) Rancangan Naskah Soal yang belum valid sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dikoordinasikan oleh Balai Diklat kepada Penyusun Soal atau Penyusun Soal Pengganti untuk dilakukan perbaikan.

(8)

- 8 -

(5) Balai Diklat memastikan perbaikan Rancangan Naskah Soal sudah sesuai dengan catatan perbaikan Validator Soal.

(6) Validasi Soal di lingkungan Balai Diklat dikoordinasikan oleh Seksi Evaluasi dan Informasi.

Bagian Ketiga Validasi Soal

di lingkungan Balai Diklat Kepemimpinan Pasal 12

Ketentuan mengenai Validasi Soal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, berlaku secara mutatis mutandis terhadap Validasi Soal di lingkungan Balai Diklat Kepemimpinan.

Pasal 13

Ketentuan lebih lanjut mengenai Validasi Soal tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini.

BAB V KERAHASIAAN

Pasal 14

Setiap orang yang bertanggung jawab dan/atau turut serta dalam kegiatan Penyusunan Soal dan/atau Validasi Soal harus menjaga kerahasiaan seluruh dokumen dan informasi.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 15

Naskah Soal yang akan digunakan dalam kegiatan ujian susulan dan/atau ujian ulangan, harus terlebih dahulu melalui mekanisme Penyusunan Soal dan Validasi Soal sesuai ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini dan/atau diambil dari bank soal.

Pasal 16

Ketentuan mengenai Penyusunan Soal dan Validasi Soal dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini dapat digunakan untuk jenis ujian selain yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan mengenai evaluasi dan rekomendasi selama masih relevan dengan tujuan pembelajaran.

Pasal 17

Validator Soal tidak diperkenankan dirangkap oleh Penyusun Soal atau Penyusun Soal Pengganti, kecuali untuk materi pembelajaran yang bersifat rahasia dan/atau ahli materinya berasal dari satu sumber di luar Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

(9)

- 9 -

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18

(1) Dalam hal suatu kurikulum program diklat disusun sebelum Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini berlaku, maka kegiatan Penyusunan Soal dan Validasi Soal mengacu pada Kerangka Acuan Program Diklat dan/atau Garis-garis Besar Program Pembelajaran dari kurikulum program diklat terkait.

(2) Pada saat terdapat penyempurnaan kurikulum program diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Kerangka Naskah Soal harus disusun berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 19

Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini mulai berlaku 2 (dua) bulan setelah tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 22 Februari 2017 KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN,

ttd.

(10)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1/PP/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL DAN VALIDASI SOAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL DAN VALIDASI SOAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan suatu program pendidikan dan pelatihan (diklat). Evaluasi dilakukan terhadap berbagai aspek dalam program diklat, baik evaluasi aspek peserta, penyelenggara atau keseluruhan penyelenggaraan diklat. Salah satu bentuk evaluasi terhadap peserta diklat adalah melalui ujian. Ujian dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengukur keberhasilan peserta diklat dalam mengikuti diklat.

Dalam setiap soal ujian diklat yang disusun, harus mampu merepresentasikan penguasaan atas kompetensi dasar yang disyaratkan dan sesuai indikator yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut. Penyusunan soal yang kurang baik dapat membuat suatu ujian diklat kurang dapat mengukur tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Tahapan yang harus dilalui sebelum soal diujikan dalam diklat adalah validasi terhadap soal ujian tersebut. Validasi soal diperlukan untuk menguji dan menelaah validitas soal tersebut, apakah telah sesuai aturan dan rambu-rambu serta kompetensi yang disyaratkan. Apabila tahapan validasi soal tidak dilakukan dengan baik, maka dapat berakibat pada tidak tercapainya pengukuran yang tepat atas capaian dari tujuan pembelajaran yang diinginkan dari suatu diklat.

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diinginkan, soal-soal ujian diklat yang diselenggarakan oleh BPPK harus melalui mekanisme penyusunan soal dan validasi soal yang tepat. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kualitas ujian di BPPK, maka perlu disusun Pedoman Penyusunan Soal dan Validasi Soal Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan Kementerian Keuangan.

(11)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

B. Tujuan

Tujuan dari Peraturan Kepala Badan ini antara lain:

1. Memberikan standar proses penyusunan soal ujian yang akan digunakan di lingkungan Kementerian Keuangan;

2. Memberikan standar proses validasi soal ujian agar layak diujikan di lingkungan Kementerian Keuangan;

3. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam proses penyusunan soal dan validasi soal ujian di lingkungan Kementerian Keuangan.

C. Sistematika Pedoman

Pedoman penyusunan dan validasi soal ini mempunyai sistematika pembahasan sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Dalam pendahuluan dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan, dan sistematika pedoman ini.

2. Mekanisme Penyusunan dan Validasi Soal

Dalam pembahasan dijelaskan tahapan kegiatan penyusunan dan validasi soal.

(12)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 3 -

BAB II

MEKANISME PENYUSUNAN DAN VALIDASI SOAL

A. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Kepala Pusdiklat.

Mengoordinasikan dan bertanggung jawab dalam keseluruhan proses penyusunan soal dan validasi soal di lingkungan Pusdiklat.

2. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat

a. Menyusun Kerangka Naskah Soal kemudian menyampaikannya kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja.

b. Mengoordinasikan penyusunan Kerangka Naskah Soal. 3. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

a. Mengoordinasikan pengumpulan Kerangka Naskah Soal dari Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat.

b. Menyampaikan Kerangka Naskah Soal kepada Penyusun Soal.

c. Melakukan validasi soal terhadap Rancangan Naskah Soal khusus untuk pengukuran aspek konstruksi dan aspek bahasa apabila Validator Soal hanya memiliki kompetensi pengukuran aspek materi saja.

d. Mengoordinasikan pengumpulan Rancangan Naskah Soal yang telah divalidasi oleh Validator Soal.

e. Membuat dan mendokumentasikan segala proses penyusunan soal dan validasi soal dalam Lembar Kendali Penyusunan Soal dan Validasi Soal. f. Mengadministrasikan Rancangan Naskah Soal ke dalam Naskah Soal

siap diujikan.

g. Menjaga kerahasiaan Naskah Soal yang telah disusun dan siap digunakan di lingkungan Pusdiklat.

4. Bidang Penjenjangan Pangkat dan Peningkatan Kompetensi. a. Menyusun Kerangka Naskah Soal.

b. Mengoordinasikan pengumpulan Kerangka Naskah Soal.

c. Menyampaikan Kerangka Naskah Soal kepada Penyusun Soal.

d. Melakukan validasi soal terhadap Rancangan Naskah Soal khusus untuk pengukuran aspek konstruksi dan aspek bahasa apabila Validator Soal hanya memiliki kompetensi pengukuran aspek materi saja.

e. Mengoordinasikan pengumpulan Rancangan Naskah Soal yang telah divalidasi oleh Validator Soal.

(13)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 4 -

f. Membuat dan mendokumentasikan segala proses penyusunan soal dan validasi soal dalam Lembar Kendali Penyusunan Soal dan Validasi Soal. g. Mengadministrasikan Rancangan Naskah Soal ke dalam Naskah Soal siap

diujikan.

h. Menjaga kerahasiaan Naskah Soal yang telah disusun dan siap digunakan di lingkungan Pusdiklat

5. Kepala Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan.

Mengoordinasikan dan bertanggung jawab dalam keseluruhan proses penyusunan soal dan validasi soal di lingkungan Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan.

6. Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan. a. Mengoordinasikan pengumpulan Kerangka Naskah Soal dari Pusdiklat. b. Menyampaikan Kerangka Naskah Soal kepada Penyusun Soal.

c. Mengoordinasikan pengumpulan Rancangan Naskah Soal yang telah divalidasi oleh Validator Soal.

d. Mengadministrasikan Rancangan Naskah Soal ke dalam Naskah Soal siap diujikan.

e. Menjaga kerahasiaan Naskah Soal yang telah disusun dan siap digunakan di Balai Diklat /Balai Diklat Kepemimpinan.

7. Penyusun Soal

a. Menyusun Rancangan Naskah Soal.

b. Melakukan revisi atas soal yang tidak lolos Validasi Soal.

c. Menandatangani Lembar Kendali Penyusunan dan Validasi Soal.

d. Melakukan koordinasi dengan Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja /Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan dalam proses administrasi dan penyusunan soal.

e. Menjaga kerahasiaan Rancangan Naskah Soal yang telah disusun. 8. Penyusun Soal Pengganti

a. Menggantikan tugas Penyusun Soal yang tidak dapat menyelesaikan tugas menyusun soal sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan. b. Menandatangani Lembar Kendali Penyusunan dan Validasi Soal.

c. Melakukan koordinasi dengan Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pusdiklat/Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan dalam proses administrasi dan penyusunan soal.

(14)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 5 -

9. Validator Soal

a. Melakukan validasi Rancangan Naskah Soal.

b. Melakukan validasi soal dalam Formulir Validasi Soal.

c. Menandatangani Lembar Kendali Penyusunan dan Validasi Soal.

d. Melakukan koordinasi dengan Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pusdiklat/Bidang Penjenjangan Pangkat dan Peningkatan Kompetensi dalam proses administrasi dan validasi soal.

B. Kaidah Penyusunan dan Validasi Soal 1. Kaidah Kerangka Naskah Soal

a. Penyusunan Kerangka Naskah Soal dilakukan bersamaan dengan penyusunan kurikulum atau dapat pula dilakukan setelah kurikulum suatu program diklat selesai disusun oleh Tim Penyusun Kurikulum. b. Kerangka Naskah Soal disusun sesuai dengan indikator pembelajaran

dalam kurikulum yang akan diujikan. 2. Kaidah Penyusun dan Penyusunan Soal

a. Penyusun Soal dapat berasal dari widyaiswara, pejabat, pegawai BPPK dan/atau pihak di luar BPPK.

b. Penyusun Soal diutamakan memiliki kompetensi teknis penyusunan soal dan substansi sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diujikan. c. Penyusun Soal yang hanya memiliki kemampuan substansi materi

pembelajaran, maka:

1) akan didampingi oleh Penyusun Soal yang memiliki kompetensi teknis penyusunan soal; atau

2) diberikan petunjuk teknis penyusunan soal.

d. Dalam merumuskan kalimat soal, Penyusun Soal harus memperhatikan kaidah sebagai berikut:

1) Aspek materi

Soal yang disusun harus sesuai dengan indikator pembelajaran yang terdapat dalam Kerangka Naskah Soal.

2) Aspek konstruksi

(15)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 6 -

b) Soal yang disusun tidak mengarahkan kepada jawaban soal.

c) Soal yang disusun tidak bergantung pada jawaban soal yang lainnya.

Contoh:

Pajak WP Pribadi baru saja dinaikkan.

Kalimat di atas mempunyai pengertian:

Pajak untuk WP Pribadi baru yang naik (khusus untuk WP Pribadi baru).

Pajak untuk semua WP Pribadi baru saja naik. Kesimpulan:

Kalimat soal di atas disebut kalimat ambigu karena memiliki lebih dari satu arti, sehingga tidak boleh digunakan.

Contoh:

Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung

jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan BMN sedangkan Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan BMN. Berikut ini pejabat yang melakukan pengelolaan barang adalah:

a. Pengelola anggaran

b. Pengelola barang

c. Pengguna anggaran d. Pengguna barang Kesimpulan:

Kalimat soal di atas mengarahkan pada pilihan jawaban yang ada, sehingga tidak boleh digunakan.

Contoh:

1. Penetapan status Penggunaan barang oleh : a. Pengelola anggaran

b. Pengelola barang c. Pengguna anggaran d. Pengguna barang

2. Berdasarkan soal nomor 1, kewenangan pejabat dimaksud antara lain:

a. Menetapkan status penggunaan BMN untuk digunakan pihak lain

b. Memberikan persetujuan penggunaan sementara BMN c. Memberikan persetujuan alih status penggunaan BMN

d. Menetapkan status penggunaan BMN yang berada dalam penguasaannya.

Kesimpulan:

Kalimat soal nomor 2 merujuk pada jawaban atas soal nomor 1, sehingga tidak boleh digunakan.

(16)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 7 -

d) Kalimat soal tidak bersifat negatif ganda.

e) Tata letak dan aspek visual soal tidak menimbulkan ambiguitas. 3) Aspek bahasa

a) Menggunakan kaidah bahasa yang baku.

b) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/lokal dan tabu.

c) Tidak mengandung unsur Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).

3. Kaidah Bentuk soal

a. Bentuk soal yang digunakan mencakup semua bentuk soal yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan yang berkaitan dengan evaluasi diklat di lingkungan Kementerian Keuangan dan dapat ditambahkan bentuk soal lain sepanjang relevan digunakan untuk mengukur hasil yang ingin dicapai dalam tujuan pembelajaran.

b. Naskah Soal mencantumkan petunjuk/instruksi pengerjaan soal sesuai dengan bentuk soal.

4. Kaidah Validator dan Validasi Soal

a. Validator Soal dapat berasal dari widyaiswara, pejabat, pegawai BPPK dan/atau pihak di luar BPPK.

b. Validator Soal harus memiliki kompetensi teknis penyusunan soal dan/atau substansi soal ujian yang akan divalidasi.

c. Validator Soal untuk satu mata diklat dapat diampu lebih sari satu orang untuk memberikan tingkat keyakinan yang lebih tinggi.

d. Metode validasi yang digunakan merupakan metode validasi kualitatif. Validasi Soal yang dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) orang atau tim dapat dilakukan dengan teknik panel.

Contoh:

Dibawah ini yang bukan merupakan pejabat yang berwenang menetapkan status Penggunaan barang, kecuali:

a. Pengelola anggaran b. Pengelola barang c. Pengguna anggaran d. Pengguna barang Kesimpulan:

Kalimat di atas memuat kata negatif ganda, sehingga tidak boleh digunakan.

(17)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 8 -

e. Validator Soal perlu mempersiapkan bahan‐bahan penunjang seperti Kerangka Naskah Soal, kurikulum yang digunakan, dan sumber lain yang terkait.

f. Aspek penilaian dalam validasi soal meliputi:

Aspek Kode Keterangan

Materi

A1 Soal sesuai dengan indikator pembelajaran pada Kerangka Naskah Soal.

A2 Soal mencakup materi pembelajaran yang relevan pada Kerangka Naskah Soal.

dst. dapat ditambahkan aspek materi lain yang sesuai dengan kebutuhan.

Konstruksi

B1 Kalimat soal tidak menimbulkan multitafsir. B2 Soal tidak mengarahkan kepada jawaban soal.

B3 Soal tidak bergantung pada jawaban soal yang lainnya. B4 Kalimat soal tidak bersifat negatif ganda.

dst. dapat ditambahkan aspek konstruksi lain yang sesuai dengan kebutuhan

Baha

sa

C1 Menggunakan kaidah bahasa yang baku.

C2 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/lokal dan tabu.

C3 Tidak mengandung unsur Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).

dst. dapat ditambahkan aspek bahasa lain yang sesuai dengan kebutuhan

g. Validator Soal dan/atau Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja dapat menambahkan aspek penilaian yang lain dalam Formulir Validasi Soal sesuai dengan kebutuhan.

h. Surat penyampaian Rancangan Naskah Soal dapat disampaikan kepada Validator Soal baik melalui hardcopy maupun softcopy. melalui media surat elektronik dengan bukti penyampaian berupa hardcopy dari printscreen surat elektronik penyampaian tersebut.

i. Mekanisme pre-test dan post-test yang merupakan mekanisme penentu kelulusan peserta diklat, harus dilakukan Validasi Soal.

C. Mekanisme Penyusunan dan Validasi Soal

Alur proses kegiatan penyusunan dan validasi soal dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

(18)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 9 -

Alur Proses Kegiatan Penyusunan dan Validasi Soal di Pusdiklat

Kepala Pusdiklat Bidang Perencanaan & Pengembangan Diklat* Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja* Penyusun Soal/Penyusun

Soal Pengganti Validator Soal

(19)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

Alur Proses Kegiatan Penyusunan dan Validasi Soal di Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan dengan Penyusun dan Validator Soal dari Pusdiklat

Kepala Pusdiklat Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pusdiklat* Kepala Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan Kepala Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan Penyusun Soal/Penyusun Soal Pengganti Pusdiklat Validator Pusdiklat

(20)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

Alur Proses Kegiatan Penyusunan dan Validasi Soal di Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan

dengan Penyusun dan Validator Soal dari Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan Kepala Pusdiklat Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pusdiklat* Kepala Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan Kepala Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan Penyusun Soal/Penyusun Soal Pengganti Balai Diklat Validator Balai Diklat

(21)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 12 -

Alur Proses Kegiatan Penyusunan dan Validasi Soal di Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan

dengan Penyusun Soal dari Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan dan Validator Soal dari Pusdiklat

Kepala Pusdiklat Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pusdiklat* Kepala Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan Kepala Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan Penyusun Soal/Penyusun Soal Pengganti Balai Diklat Validator Pusdiklat

(22)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 13 -

Mekanisme penyusunan dan validasi soal secara rinci sebagai berikut: 1. Penyusunan Kerangka Naskah Soal

a. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat mengisi identitas Kerangka Naskah Soal untuk setiap mata diklat yang akan disusun Kerangka Naskah Soalnya.

b. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat menentukan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai dari mata diklat terkait.

c. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat menentukan hanya indikator pembelajaran yang dipilih untuk disusun soalnya dari mata diklat terkait.

d. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat menentukan bentuk soal dan jumlah soal berdasarkan indikator pembelajaran yang dipilih sebelumnya.

e. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Diklat menyerahkan Kerangka Naskah Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja untuk dikoordinasikan dalam kegiatan penyusunan dan validasi soal.

f. Dalam hal penyusunan soal di Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan, Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja mengirimkan Kerangka Naskah Soal tersebut atas permintaan Kepala Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan.

g. Kerangka Naskah Soal mengikuti format sebagaimana tercantum di bawah ini:

(23)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 14 -

KERANGKA NASKAH SOAL PUSDIKLAT ... )1

No. Kompetensi Dasar )6

Indikator

pembelajaran )7 Bentuk soal )8

Jumlah Butir Soal )9 1. 2. 3. Dst. ..., .... )10 Kepala Bidang ...)11 ...)12 NIP ...)13 Keterangan:

1. Diisi dengan nama Pusdiklat pemilik program. 2. Diisi dengan nama program diklat.

3. Diisi dengan nama mata diklat.

4. Diisi dengan alokasi waktu pengerjaan soal dengan memperhatikan norma waktu yang telah ditetapkan.

5. Coret salah satu yang tidak digunakan.

a. Disebut sifat soal tertutup apabila soal yang disusun harus diselesaikan tanpa menggunakan alat bantu apapun sebagai referensi.

b. Disebut sifat soal terbuka apabila soal yang disusun dapat diselesaikan dengan menggunakan alat bantu tertentu sebagai referensi, misal: buku diktat, buku catatan, modul, bahan ajar, kamus bahasa, kamus akuntansi, referensi berbasis web dan lain-lain.

6. Diisi dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam GBPP.

7. Diisi dengan indikator pembelajaran dalam GBPP yang dipilih untuk diujikan.

8. Diisi dengan bentuk soal yang akan disusun berdasarkan indikator pembelajaran.

9. Dapat diisi dengan jumlah butir soal dari indikator pembelajran yang dipilih untuk diujikan.

10. Diisi dengan tempat lokasi Pusdiklat, tanggal , bulan, tahun Naskah Soal.

11. Diisi dengan nama jabatan terkait. 12. Diisi dengan nama pejabat terkait. 13. Diisi dengan NIP pejabat terkait. Nama program diklat : ... )2

Mata diklat : ... )3

Alokasi Waktu : ... )4 menit

(24)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

  - 15 -

2. Penyusunan Rancangan Naskah Soal

a. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja mengirimkan Surat Penyampaian Kerangka Naskah Soal kepada Penyusun Soal di Pusdiklat.

b. Dalam hal penyusunan soal dilaksanakan Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan, Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja hanya akan mengirimkan Kerangka Naskah Soal setelah mendapatkan permintaan resmi dari Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan.

c. Penyusun Soal menyusun soal dalam Rancangan Naskah Soal dengan mengacu pada Kerangka Naskah Soal.

d. Penyusun Soal mengisi identitas Rancangan Naskah Soal sesuai dengan yang tercantum dalam Kerangka Naskah Soal.

e. Penyusun Soal membuat konstruksi kalimat soal dengan memperhatikan kaidah yang telah ditentukan.

f. Penyusun Soal harus menyusun Rancangan Naskah Soal sesuai dengan format sebagai berikut:

NASKAH SOAL

PUSDIKLAT ... /BALAI DIKLAT ... )1 Nama program diklat : ... )2

Mata diklat : ... )3

Sifat soal : Tertutup/Terbuka )4 Tanggal Diujikan : ... )5

Alokasi waktu : … )6 menit

KALIMAT SOAL DAPAT DITULISKAN DI SINI ATAU DISUSUN PADA LEMBAR TERPISAH DAN KEMUDIAN DISATUKAN DENGAN HALAMAN SAMPUL INI.

Keterangan:

1. Diisi dengan nama Pusdiklat/Balai Diklat terkait. 2. Diisi dengan nama program diklat.

3. Diisi dengan nama mata diklat.

4. Coret salah satu yang tidak digunakan.

a. Disebut sifat soal tertutup apabila soal yang disusun harus diselesaikan tanpa menggunakan alat bantu apapun sebagai referensi.

b. Disebut sifat soal terbuka apabila soal yang disusun dapat diselesaikan dengan menggunakan alat bantu tertentu sebagai referensi, misal: buku diktat, buku catatan, modul, bahan ajar, kamus bahasa, kamus akuntansi, referensi berbasis web dan lain-lain.

5. Diisi dengan rencana tanggal Naskah Soal diujikan.

6. Diisi dengan alokasi waktu pengerjaan soal ujian dengan memperhatikan norma waktu yang telah ditetapkan.

(25)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 16 -

3. Untuk tertib pengelolaan Penyusunan dan Validasi Soal, digunakan Format Lembar Kendali Penyusunan Soal dan Validasi Soal sebagai berikut:

LEMBAR KENDALI PENYUSUNAN SOAL DAN VALIDASI SOAL PUSDIKLAT … )1

Nama program diklat : ... )2 Mata diklat : ... )3

Sifat soal : Tertutup/Terbuka )4 Tanggal Diujikan : ... )5

Alokasi waktu : … )6 menit

I Rancangan Naskah Soal dari Penyusun Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

III Rancangan Naskah Soal dari Validator Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

Pada hari ini, …)7 tanggal …)8 bulan ... )9 tahun ...)10 telah diserahkan Rancangan Naskah Soal dari Penyusun Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerjasecara ... )11 , untuk dilakukan validasi soal.

Pada hari ini, …)7 tanggal …)8 bulan ... )9 tahun ... )10 telah diserahkan Rancangan Naskah Soal dan Formulir Validasi Soal dari Validator Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja secara ... )11 dan terlampir formulir hasil validasi, untuk dilakukan

revisi/ digunakan langsung

*(coret yang tidak perlu)

Yang Menyerahkan, Penyusun Soal Nama NIP Yang Menerima, ...)12 Nama NIP Yang Menyerahkan, Validator Soal Nama NIP Yang Menerima, ...)12 Nama NIP

II Rancangan Naskah Soal dari Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja kepada Validator Soal )13

IV Rancangan Naskah Soal dan Formulir Validasi Soal dari Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja kepada Penyusun Soal )14

Pada hari ini, …)7 tanggal …)8 bulan ... )9 tahun ... )10 telah diserahkan Rancangan Naskah Soal dan berkas kelengkapan dari Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja kepada Validator Soal secara ... )11 ,

untuk dilakukan validasi soal.

Pada hari ini, …)7 tanggal …)8 bulan ... )9 tahun ... )10 telah diserahkan Rancangan Naskah Soal dan Formulir Validator Soal dari Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja kepada Penyusun Soal secara ... )11 , untuk dilakukan

perbaikan. Yang Menyerahkan, ... )12 Nama NIP Yang Menerima, Validator Soal Nama NIP Yang Menyerahkan, ...)12 Nama NIP Yang Menerima Penyusun Soal Nama NIP

(26)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 17 -

V Rancangan Naskah Soal dan Formulir Validasi Soal dari Penyusun Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja)15

VI *Kolom lembar kendali dapat

diperpanjang apabila terjadi proses berulang lebih dari satu kali

Pada hari ini, …)7 tanggal …)8 bulan ... )9 tahun ... )10 telah diserahkan Rancangan Naskah Soal yang telah diperbaiki sesuai dengan hasil validasi dari Penyusun Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja secara ... )11, untuk

dapat langsung digunakan.

Yang Menyerahkan Penyusun Soal Nama NIP Yang Menerima, ...)12 Nama NIP Keterangan:

1. Diisi dengan nama Pusdiklat/Balai Diklat terkait. 2. Diisi dengan nama program diklat.

3. Diisi dengan nama mata diklat.

4. Coret salah satu yang tidak digunakan.

a. Disebut sifat soal tertutup apabila soal yang disusun harus diselesaikan tanpa menggunakan alat bantu apapun sebagai referensi.

b. Disebut sifat soal terbuka apabila soal yang disusun dapat diselesaikan dengan menggunakan alat bantu tertentu sebagai referensi, misal: buku diktat, buku catatan, modul, bahan ajar, kamus bahasa, kamus akuntansi, referensi berbasis web dan lain-lain.

5. Diisi dengan rencana tanggal Naskah Soal diujikan.

6. Diisi dengan alokasi waktu pengerjaan soal ujian dengan memperhatikan norma waktu yang telah ditetapkan.

7. Diisi dengan nama hari penyerahan berkas terkait. 8. Diisi dengan tanggal penyerahan berkas terkait. 9. Diisi dengan bulan penyerahan berkas terkait. 10. Diisi dengan tahun penyerahan berkas terkait.

11. Diisi dengan cara penyerahan berkas, secara langsung atau menggunakan surat elektronik. Jika melalui surat elektronik, printscreen surat elektronik harus dilampirkan.

12. Pihak yang berwenang menandatangani adalah Pejabat Eselon IV atau Pejabat Eselon III Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja.

(27)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 18 -

4. Validasi soal

a. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja memastikan kemampuan Validator Soal, hal tersebut berkaitan dengan pembagian tugas sebagai berikut:

1) Jika Validator Soal menguasai aspek materi, konstruksi dan bahasa, maka validasi terhadap 3 aspek tersebut diberikan kepada Validator Soal sepenuhnya.

2) Jika Validator Soal hanya menguasai aspek materi, maka pembagian tugas validasi menjadi:

Validator Soal : A. Aspek materi Bidang Evaluasi dan

Pelaporan Kinerja Pusdiklat

: B. Aspek konstruksi C. Aspek bahasa

b. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja mengirimkan Surat kepada Validator Soal dengan lampiran dokumen berupa:

1) Rancangan Naskah Soal; 2) Kerangka Naskah Soal; 3) Formulir Validasi Soal; dan 4) dokumen pendukung lain.

c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja memberikan pengarahan kepada Validator Soal mengenai tata cara melakukan validasi soal.

d. Validator Soal melakukan validasi terhadap Rancangan Naskah Soal dengan cara:

1) Memberikan tanda centang (√) apabila sesuai atau silang (x) apabila tidak sesuai pada masing-masing aspek penilaian yang terdapat dalam pada setiap butir soal.

2) Memberikan rekomendasi berupa narasi kritik/saran/masukan untuk masing-masing butir soal.

Secara lengkap, formulir validasi soal mengikuti format sebagaimana tercantum dibawah ini.

(28)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 19 -

FORMULIR VALIDASI SOAL ... )1

Nama program diklat : ... )2 Mata diklat : ... )3

Sifat soal : Tertutup/Terbuka )4 Tanggal Diujikan : ... )5

Alokasi waktu : … )6 menit Penyusun Soal : ... )7

Rekapitulasi hasil validasi soal atas Rancangan Naskah Soal dimaksud adalah sebagai berikut:

No. Bentuk Soal )8

Jml. Soal yang Disusun )9 Jml. Soal Valid )10 Jml. Soal Tidak Valid )11

No. Soal yang Tidak Valid )12 1. Pilihan ganda 2. Pilihan ganda asosiasi 3. Benar-salah 4. Uraian (essay) 5. ....

dengan catatan butir soal yang tidak valid, adalah sebagai berikut ini:

Indikator pembelajaran )13 No. Soal )14 Aspek materi )15 Aspek konstruksi )16 Aspek bahasa )17 Catatan/ Rekomen dasi )18 A1 A2 dst. B1 B2 B3 B4 dst. C1 C2 C3 dst.

Berdasarkan hasil di atas, maka Rancangan Naskah Soal ini dinyatakan:

DAPAT LANGSUNG DIGUNAKAN/PERLU DIREVISI SEBELUM DIGUNAKAN *(coret yang tidak perlu)

...)19

Validator Soal,

...)20 NIP ...)21

(29)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 20 -

Keterangan:

1. Diisi dengan nama Pusdiklat/Balai Diklat terkait. 2. Diisi dengan nama program diklat.

3. Diisi dengan nama mata diklat.

4. Coret salah satu yang tidak digunakan.

a. Disebut sifat soal tertutup apabila soal yang disusun harus diselesaikan tanpa menggunakan alat bantu apapun sebagai referensi.

b. Disebut sifat soal terbuka apabila soal yang disusun dapat diselesaikan dengan menggunakan alat bantu tertentu sebagai referensi, misal: buku diktat, buku catatan, modul, bahan ajar, kamus bahasa, kamus akuntansi, referensi berbasis web dan lain-lain.

5. Diisi dengan rencana tanggal Naskah Soal diujikan.

6. Diisi dengan alokasi waktu pengerjaan soal ujian dengan memperhatikan norma waktu yang telah ditetapkan.

7. Diisi dengan nama penyusun soal terkait.

8. Diisi dengan bentuk soal yang disusun. Apabila bentuk soal yang disusun merupakan di luar 4 bentuk soal di atas, dapat menuliskan bentuk soal lain yang relevan.

9. Diisi dengan jumlah soal yang disusun. 10. Diisi dengan jumlah soal yang valid. 11. Diisi dengan jumlah soal yang tidak valid. 12. Diisi dengan nomor soal yang tidak valid.

13. Diisi dengan indikator pembelajaran yang diujikan namun yang tidak valid buti soalnya.

14. Diisi dengan nomor soal yang tidak valid.

15. Diisi dengan memberikan tanda ceklis (√) pada nomor aspek materi yang dinilai tidak valid.

16. Diisi dengan memberikan tanda ceklis (√) pada nomor aspek konstruksi yang dinilai tidak valid.

17. Diisi dengan memberikan tanda ceklis (√) pada nomor aspek bahasa yang dinilai tidak valid.

18. Diisi dengan narasi catatan atau rekomendasi yang diberikan kepada masing-masing butir soal yang dinilai tidak valid.

19. Diisi dengan tempat lokasi, tanggal, bulan, tahun Penyusun Soal melakukan validasi soal.

20. Diisi dengan nama Validator Soal. 21. Diisi dengan NIP Validator Soal.

(30)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 21 -

e. Kegiatan validasi soal dilakukan melalui tahapan berikut:

1) Jika validasi soal dilakukan oleh Validator Soal seluruhnya, maka Validator Soal melakukan validasi terhadap tiga aspek validasi soal kemudian menyerahkan Formulir Validasi Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja, beserta dengan dokumen pendukungnya.

2) Jika Validasi soal dilakukan oleh Validator Soal dan Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja, maka:

a) Validator Soal melakukan validasi terhadap aspek materi saja kemudian menyerahkan Formulir Validasi Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja , beserta dengan dokumen pendukungnya.

b) Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja dalam waktu yang bersamaan melakukan validasi terhadap aspek konstruksi dan bahasa.

f. Validator Soal menyerahkan Formulir Validasi Soal kepada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja beserta dengan dokumen pendukungnya setelah selesai melaksanakan validasi soal.

g. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja mengadministrasikan kelengkapan dokumen dan menyimpulkan hasil validasi soal sebagai berikut:

1) Hasil validasi soal dinyatakan valid apabila seluruh aspek materi terpenuhi dengan kriteria valid.

2) Hasil validasi soal dinyatakan tidak valid mutlak apabila terdapat ketidaksesuaian minimal pada salah satu dari aspek materi yang terdapat pada butir soal dalam Rancangan Naskah Soal, maka Rancangan Naskah Soal tersebut dikembalikan kepada Penyusun Soal untuk diperbaiki.

3) Dalam hal hasil validasi soal dinyatakan tidak valid disebabkan atas kesalahaan pengetikan dan kesalahan susunan kata-kata dalam kalimat soal yang terdapat dalam Rancangan Naskah Soal, maka Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja dapat secara langsung melakukan koreksi terhadap Rancangan Naskah Soal.

h. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja dan Validator Soal mendokumentasikan pelaksanaan validasi soal ke dalam Lembar Kendali Penyusunan Soal dan Validasi Soal.

(31)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 22 -

5. Administrasi dan distribusi Naskah Soal

a. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja mengubah Rancangan Naskah Soal yang dinyatakan valid ke dalam Naskah Soal yang siap diujikan. b. Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja mengadministrasikan Naskah

Soal dalam bentuk hardcopy dan/atau softcopy serta menjaga kerahasiaannya sesuai dengan mekanisme kerahasiaan yang terdapat dalam Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini. c. Dalam hal Rancangan Naskah Soal yang divalidasi tersebut merupakan

usulan dari Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan, maka Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja akan menyampaikannya kembali kepada Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan untuk:

1) mengubah format Rancangan Naskah Soal menjadi Naskah Soal yang siap diujikan apabila telah valid;

2) menyampaikan Rancangan Naskah Soal kepada Penyusun Soal untuk diperbaiki apabila belum valid.

6. Penyampaian dokumen terkait Penyusunan Soal dan Validasi Soal dapat menggunakan surat elektronik.

7. Pegawai pada Bidang Evaluasi dan Pelaporan Kinerja, Bidang Penjenjangan Pangkat dan Peningkatan Kompetensi Pusdiklat PSDM, atau Seksi Evaluasi dan Informasi Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan, dapat diberikan akses pengelolaan surat elektronik tersebut dengan penugasan tertulis secara rahasia dari Kepala Pusdiklat/Kepala Balai Diklat/Balai Diklat Kepemimpinan. Kelalaian dalam melaksanakan kewajiban ini dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan breakdown dari masing-masing keywords yang ada pada judul penelitian ‘PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY

Para ilmuan mengkon&irmasi bah$a substansi kesehatan yang ditemukan dalam teh hijau organi#, yang se#ara luas dikenal untuk antioksidan yang kuat dan bersi&at mela$an kanker,

Ralph Tyler (dalam Arikunto, 2010:3) mengatakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan dan

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kondisi operasi pada deposisi elektroforesis (EPD) terhadap pembentukan partikel silika dan mengevaluasi

Di dalam ilmu semiologi atau semiotika, pengertian komunikasi tidak lagi hanya sekedar penyampaian informasi dari seseorang kepada oranglain, namun komunikasi

Pada dasarnya aktor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan aktor, dimana aktor tersebut mempresentasikan seseorang

Ruang lingkup realisasi bantuan alat mesin pertanian dalam pelaksanaan program upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi padi jagung kedelai di Subak Penginyahan

Upaya untuk mendapatkan kultivar tahan dapat diperoleh melalui pemuliaan mutasi dan seleksi in vitro planlet lili dengan menggunakan agen seleksi yang tepat.. Agen seleksi