PT Buana Finance Tbk.
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2008 dan 2007/
Financial statements with independent auditors’ report
years ended December 31, 2008 and 2007
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2008 DAN 2007
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2008 AND 2007
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Neraca ……….. 1-2 ……… Balance Sheets
Laporan Laba Rugi ………. 3 ……… Statements of Profit and Loss
Laporan Perubahan Ekuitas ………. 4 …….Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas ……… 5 ……….. Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ………. 6-51 ….……… Notes to the Financial Statements
Catatan/
2008 Notes 2007
AKTIVA ASSETS
Kas dan setara kas 115.551.742.864 2c,3 94.758.232.942 Cash and cash equivalents
Surat-surat berharga setelah Marketable securities, net of
dikurangi penyisihan penurunan allowance for decline in
nilai sejumlah: Rp401.701.655 value of Rp Rp401,701,655
(2007: Rp393.353.446) 23.273.345 2d 31.621.554 (2007: Rp393,353,446)
Investasi sewa pembiayaan neto 2e,11 Net investment in finance leases
Piutang sewa pembiayaan 1.228.976.302.950 4a 1.232.828.718.694 Lease receivables
Nilai residu yang dijamin 781.106.463.922 719.874.836.122 Guaranteed residual value
Pendapatan sewa pembiayaan
yang ditangguhkan (174.015.668.929) (187.893.227.603) Unearned lease income
Simpanan jaminan (781.106.463.922) (719.874.836.122) Security deposits
Jumlah investasi sewa Total investment in finance
pembiayaan neto 1.054.960.634.021 1.044.935.491.091 leases
Penyisihan piutang ragu-ragu (41.020.265.588) 2h,4b (29.923.500.530) Allowance for doubtful accounts
Jumlah investasi sewa
pembiayaan neto setelah Total net investment in finance
dikurangi penyisihan leases, net of allowance
piutang ragu-ragu 1.013.940.368.433 1.015.011.990.561 for doubtful accounts
Piutang pembiayaan konsumen 468.214.822.704 2f,5a,11 270.086.004.864 Consumer financing receivables
Penyisihan piutang ragu-ragu (5.734.380.446) 2h,5b (8.083.059.450) Allowance for doubtful accounts
Jumlah piutang pembiayaan Total consumer financing
konsumen - bersih 462.480.442.258 262.002.945.414 receivables - net
Tagihan anjak piutang 16.406.223.670 2g,6a - Factoring receivables
Penyisihan piutang ragu-ragu (102.256.532) 2h,6b - Allowance for doubtful accounts
Jumlah tagihan anjak piutang
- bersih 16.303.967.138 - Total factoring receivables - net
Piutang lain-lain 7.096.283.236 5.010.724.745 Other receivables
Kontrak pertukaran mata uang dan Currency and interest rate swap
tingkat bunga 85.914.962.948 2i,7 3.881.196.523 contracts
Uang muka dan biaya dibayar di muka 19.655.011.166 8 13.532.226.950 Advances and prepayments
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi Fixed assets, net of accumulated
penyusutan Rp21.234.625.748 depreciation of Rp21,234,625,748
(2007: Rp14.122.091.558) 23.103.073.411 2j,9 18.694.428.454 (2007: Rp14,122,091,558)
Aktiva tidak berwujud, setelah dikurangi Intangible assets, net of accumulated
akumulasi amortisasi Rp1.267.371.183 amortization of Rp1,267,371,183
(2007: Rp681.112.147) 1.676.517.046 10 2.229.594.776 (2007: Rp681,112,147)
Aktiva pajak tangguhan - bersih 3.970.461.873 2m,12e 3.399.858.873 Deferred tax assets - net
JUMLAH AKTIVA 1.749.716.103.718 1.418.552.820.792 TOTAL ASSETS
Catatan/
2008 Notes 2007
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’
KEWAJIBAN DAN EKUITAS EQUITY
KEWAJIBAN LIABILITIES
Hutang kepada lembaga Loans from financial institutions
keuangan dan bank 846.255.557.533 11 587.303.456.443 and banks
Hutang pajak 10.137.481.545 12a 5.602.079.534 Taxes payable
Hutang dividen 22.127.734 19 12.243.958 Dividends payable
Hutang lain-lain 11.541.248.177 13 13.111.003.094 Other payables
Uang muka lain-lain 5.078.542.648 14 2.501.275.835 Other advances
Biaya yang masih harus dibayar 5.199.115.730 15 6.997.302.405 Accrued expenses
Kewajiban imbalan kerja 4.823.670.000 2k,16 3.791.314.000 Employee benefits liabilities
Jumlah kewajiban 883.057.743.367 619.318.675.269 Total liabilities
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - 4.800.000.000 Authorized - 4,800,000,000
saham dengan nilai nominal shares with par value of
Rp250 per saham; ditempatkan Rp250 per share; issued,
dan disetor penuh - 1.436.122.312 and fully paid - 1,436,122,312
(2007: 1.398.183.491) saham 359.030.578.000 1b,17 349.545.872.750 (2007: 1,398,183,491) shares
Agio saham 52.875.000.150 18 52.875.000.150 Share premium
Cadangan lainnya 18.478.664.910 2i,7 (2.270.950.176) Other reserve
Laba ditahan - telah ditentukan Retained earnings - appropriated for
penggunaannya 8.000.000.000 19 7.000.000.000 general reserve
- belum ditentukan
penggunaannya 428.274.117.291 392.084.222.799 - unappropriated
Jumlah ekuitas 866.658.360.351 799.234.145.523 Total shareholders’ equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 1.749.716.103.718 1.418.552.820.792 SHAREHOLDERS’ EQUITY
Catatan/
2008 Notes 2007
Pendapatan Revenues
Pendapatan sewa pembiayaan 174.330.203.431 2e,20 170.551.391.702 Finance lease income
Pendapatan pembiayaan konsumen 60.566.858.853 2f,21 44.175.401.150 Consumer financing income
Pendapatan anjak piutang 896.277.090 2g - Factoring income
Pendapatan bunga 14.989.484.896 22 13.436.821.081 Interest income
Lain-lain 24.345.308.368 24 24.231.107.542 Others
Jumlah pendapatan 275.128.132.638 252.394.721.475 Total revenues
Beban Expenses
Beban keuangan 89.947.950.993 25 52.476.388.545 Financing costs
Beban umum dan administrasi 77.349.194.778 27 63.549.405.608 General and administrative expenses
Beban pemasaran 5.398.264.858 4.408.612.851 Marketing expenses
Rugi selisih kurs - bersih 2.143.894.166 2b,7,23 168.870.270 Foreign exchange loss - net
Penyisihan piutang ragu-ragu Bad debt expenses (finance
(sewa pembiayaan, pembiayaan lease, consumer financing
konsumen dan anjak piutang) 24.867.709.441 26 19.964.340.160 and factoring)
Jumlah beban 199.707.014.236 140.567.617.434 Total expenses
Laba sebelum pajak penghasilan 75.421.118.402 111.827.104.041 Profit before corporate income tax
Manfaat (beban) pajak 2m, Corporate income tax benefit
penghasilan badan 12b,12d (expense)
Tahun berjalan (24.819.992.000) (34.284.407.000) Current
Tangguhan 570.603.000 (37.712.000) Deferred
Beban pajak, bersih (24.249.389.000) (34.322.119.000) Tax expense, net
Laba bersih 51.171.729.402 77.504.985.041 Net profit
Laba bersih per saham dasar 36 2o,28 55 Basic earnings per share
Laba Ditahan/
Retained Earnings
Modal Saham Telah
Ditempatkan dan Ditentukan Jumlah
Disetor Penuh/ Agio Cadangan Penggunaannya/ Belum Ekuitas/
Share Capital Saham/ Lainnya/ Appropriated Ditentukan Total
Catatan/ Issued and Share Other for General Penggunaannya/ Shareholders’
Notes Fully Paid Premium Reserve Reserve Unappropriated Equity
Saldo 31 Desember 2006 249.675.623.500 152.745.249.400 - 6.000.000.000 325.566.262.698 733.987.135.598 Balance December 31, 2006
Laba ditahan digunakan Retained earnings appropriated
untuk cadangan umum 19 - - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - for general reserve
Pembagian saham bonus 18 99.870.249.250 (99.870.249.250) - - - - Distribution of bonus shares
Dividen 19 - - - - (9.987.024.940) (9.987.024.940) Dividends
Rugi bersih dari lindung nilai arus kas 7 - - (2.270.950.176) - - (2.270.950.176) Net loss on cash flows hedge
Laba bersih tahun 2007 - - - - 77.504.985.041 77.504.985.041 Net profit for the year 2007
Saldo 31 Desember 2007 349.545.872.750 52.875.000.150 (2.270.950.176) 7.000.000.000 392.084.222.799 799.234.145.523 Balance December 31, 2007
Waran yang dikonversi 1b,17 9.484.705.250 - - - - 9.484.705.250 Warrants exercised
Laba ditahan digunakan Retained earnings appropriated
untuk cadangan umum 19 - - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) - for general reserve
Dividen 19 - - - - (13.981.834.910) (13.981.834.910) Dividends
Keuntungan bersih Net gain
dari lindung nilai arus kas 7 - - 20.749.615.086 - - 20.749.615.086 on cash flows hedge
Laba bersih tahun 2008 - - - - 51.171.729.402 51.171.729.402 Net profit for the year 2008
Catatan/
2008 Note 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI: ACTIVITIES:
Penerimaan kas dari konsumen 1,240,201,212,208 1.080.245.982.900 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok (1.205.018.970.610) (1.045.582.750.137) Payments to suppliers
Pembayaran untuk beban usaha (77.004.226.290) (64.255.835.071) Payments for operating expenses
Penerimaan bunga 4.846.561.346 2.656.988.932 Interest received
Pembayaran bunga dan Interest and other financing
biaya keuangan lainnya (92.599.729.674) (50.870.526.721) costs paid
Pembayaran pajak penghasilan (18,510,640,797) (39.028.168.213) Payments for corporate income tax
Kas bersih digunakan untuk Net cash used in operating
aktivitas operasi (148.085.793.817) (116.834.308.310) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI: ACTIVITIES:
Pembelian aset tetap dan Purchase of fixed assets and
aktiva tidak berwujud (12.468.880.457) (7.173.743.569) intangible assets
Hasil penjualan aset tetap 26.600.383 256.222.900 Proceeds from sale of fixed assets
Kas bersih digunakan untuk Net cash used in investing
aktivitas investasi (12.442.280.074) (6.917.520.669) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING
PENDANAAN: ACTIVITIES:
Penerimaan hutang bank 581.950.000.000 581.359.000.000 Proceeds from bank loans
Penerimaan dari konversi waran 9.484.705.250 - Proceeds from exercised warrants
Pembayaran kembali hutang bank (395.642.764.527) (411.337.925.307) Repayments of bank loans
Pembayaran dividen (13.971.951.134) (9.979.956.600) Dividends paid
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by
aktivitas pendanaan 181.819.989.589 160.041.118.093 financing activities
Pengaruh perubahan kurs Effects of exchange rate changes
terhadap kas dan setara kas (498.405.776) 575.313.953 on cash and cash equivalents
KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN
KAS DAN SETARA KAS 20.793.509.922 36.864.603.067 CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 94.758.232.942 57.893.629.875 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 115.551.742.864 3 94.758.232.942 AT END OF YEAR
Pengungkapan tambahan untuk Supplemental disclosures of
transaksi bukan kas non-cash transaction
Pembagian saham bonus - 99.870.249.250 Distribution of bonus shares
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan aktivitas Perusahaan a. The Company’s establishment and
activities
PT Buana Finance Tbk. (“Perusahaan”) didirikan tanggal 7 Juni 1982 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 74 dan anggaran dasar Perusahaan telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dalam surat
keputusan No. C2-1677-HT.01.01.Th.82
tanggal 8 Oktober 1982 yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 101 tanggal 17 Desember 1982,
Tambahan No. 1384.
PT Buana Finance Tbk. (the “Company") was established on June 7, 1982 based on the Notarial Deed No. 74 of Kartini Muljadi, S.H. and the Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice in its Decision Letter No. C2-1677-HT-01.01.Th.82 dated October 8, 1982, which was announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101 dated December 17, 1982, Supplement No. 1384.
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga keuangan yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. KEP-049/KM.11/1982 tanggal 19 Oktober 1982.
The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by virtue of decree No. KEP-049/KM.11/1982 dated October 19, 1982.
Nama Perusahaan telah diubah beberapa kali dan yang terakhir menjadi PT Buana Finance Tbk. disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 3 Oktober 2005 yang keputusannya diaktakan dalam Akta No. 1 tanggal 3 Oktober 2005 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-28319HT.01.04.TH.2005 tanggal 14 Oktober 2005.
The name of the Company has been changed several times, the latest change became PT Buana Finance Tbk. and was approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated October 3, 2005 which was notarized in deed No.1 dated October 3, 2005 of Fathiah Helmi, S.H. This notarial deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. C-28319 HT.01.04 Th 2005 dated October 14, 2005.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa tanggal 28 Mei 2008 antara lain mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan di bidang Pasar Modal, yang keputusannya diaktakan dalam Akta No. 63 tanggal 28 Mei 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Akta notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Keputusan No. AHU-70991.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 8 Oktober 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times; the latest amendment was approved by the Annual and
Extraordinary General Meeting of
Shareholders dated May 28, 2008, concerning changes to the whole Company’s Articles to be adjusted with Law No. 40 Year 2007 about public companies and regulation in stock market, which was notarized in Deed No. 63, dated May 28, 2008 of Notary Fathiah Helmi, S.H. This notarial deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights in its Decision No. AHU-70991.AH.01.02. Year 2008 dated October 8, 2008.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang.
The scope of the Company’s activities involves finance leases, consumer financing and factoring.
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Penawaran umum dan perubahan modal
saham Perusahaan b. The Company’s public offering and changes in share capital
Berdasarkan Surat Izin Emisi Saham yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM) atas nama Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. SI-088/SHM/MK.10/1990
tanggal 19 Maret 1990, Perusahaan
menawarkan dan menjual sebagian saham kepada masyarakat dengan jumlah nominal
Rp2.500.000.000 yang terbagi dalam
2.500.000 saham. Dengan dilakukannya penawaran umum tersebut, modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari
Rp12.500.000.000 yang terbagi atas
12.500.000 saham menjadi Rp15.000.000.000 yang terbagi atas 15.000.000 saham.
Based on the License for Public Offering of Shares issued by the Capital Market Supervisory Board (BAPEPAM) on behalf of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. SI-088/SHM/MK.10/1990 dated March 19, 1990, the Company offered and sold part of its shares to the public with a total nominal value of Rp2,500,000,000 consisting of 2,500,000 shares. The effect of this public offering was to increase the issued and paid up capital from Rp12,500,000,000 consisting of 12,500,000 shares to Rp15,000,000,000 consisting of 15,000,000 shares.
Sejak penawaran umum saham ke masyarakat pada bulan Maret 1990, Perusahaan telah melakukan beberapa kali perubahan modal saham melalui tindakan korporasi sebagai berikut:
Since the public offering held on March 1990, the Company’s share capital has been changed several times through the following corporate actions: Tanggal/Date Keterangan/Descriptions Jumlah saham Setelah Transaksi/ Total Shares After Transactions 17 Mei 1993/
May 17, 1993 Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sejumlah 12.000.000 saham/
Issuance of bonus shares which originated from the capitalization of the share premium amounting to 12,000,000 shares
27.000.000
10 Mei 1994/
May 10, 1994 Penawaran umum terbatas saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 18.000.000 saham.
BAPEPAM mengeluarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran No.S-834/PM/ 1994 tanggal 9 Mei 1994/
Limited public offering of 18,000,000 shares through a rights issue. BAPEPAM issued the Acknowledgment Letter of Effective Registration No.S-834/PM/1994 dated May 9, 1994.
45.000.000
3 April 1995/
April 3, 1995 Penerbitan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sejumlah 45.000.000 saham/
Issuance of bonus shares which originated from the capitalization of the share premium amounting to 45,000,000 shares
90.000.000
9 Juli 1997/
July 9, 1997 Pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp1.000 menjadi Rp500/
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Penawaran umum dan perubahan modal
saham Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s public offering and changes in share capital (continued)
Sehubungan dengan restrukturisasi hutang Perusahaan (Catatan 11), pinjaman sebesar Rp135.000.000.000 dikonversi menjadi saham pada tanggal 5 Februari 2004 dengan
menerbitkan 270.000.000 saham biasa
dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham dan 64.285.714 waran. Waran dapat dikonversi menjadi saham biasa sampai dengan 31 Desember 2008, dengan harga Rp700 per lembar saham. Konversi saham
tersebut meningkatkan modal saham
ditempatkan dan disetor dari
Rp90.000.000.000 yang terbagi atas
180.000.000 saham menjadi
Rp225.000.000.000 yang terbagi atas
450.000.000 saham. Konversi saham tersebut juga meningkatkan agio saham sejumlah Rp141.750.000.000.
In connection with the Company’s debt restructuring (Note 11), loans amounting to Rp135,000,000,000 were converted to shares on February 5, 2004 by issuing new 270,000,000 common shares with nominal value of Rp500 per share and 64,285,714
warrants. Warants are exercisable to
subscribe the Company’s ordinary shares until December 31, 2008 at a price of Rp700 per share. The share conversion increased the
issued and paid up capital from
Rp90,000,000,000 consisting of 180,000,000 shares to Rp225,000,000,000 consisting of 450,000,000 shares. The share conversion
also created a share premium of
Rp141,750,000,000.
Pada tanggal 8 Februari 2005, para kreditur Perusahaan menjual 270.000.000 saham dan 47.866.747 waran, yang merupakan hasil restrukturisasi hutang Perusahaan, kepada PT Sari Dasa Karsa. Dengan dilakukannya pembelian saham ini, PT Sari Dasa Karsa
menjadi pemegang saham pengendali
Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan
BAPEPAM No.IX.H.1 Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM No. Kep-05/PM/2002
tanggal 3 April 2002 tentang “Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka”, pada tanggal
14 Februari 2005, PT Sari Dasa Karsa mengumumkan rencana penawaran tender atas sisa 180.000.000 saham yang dimiliki masyarakat. Setelah penyelesaian proses penawaran tender tersebut pada tanggal 14 April 2005, jumlah saham yang dimilki PT Sari Dasa Karsa menjadi 289.345.020 saham. Pada tanggal 15 November 2005, PT Sari Dasa Karsa mengkonversi seluruh waran yang dimilikinya sejumlah 47.866.747 waran menjadi saham biasa sehingga meningkatkan jumlah kepemilikan sahamnya menjadi 337.211.767 lembar atau 67,53% dari jumlah modal yang disetor.
On February 8, 2005 the Company’s lenders sold 270,000,000 shares and 47,866,747 warrants, which resulted from the Company’s debt restructurings, to PT Sari Dasa Karsa. As a result of this share transaction, PT Sari Dasa Karsa effectively became the Company’s
controlling shareholder. According to
BAPEPAM’s Ruling No. IX.H.1, Attachment of Decision of the Chairman of BAPEPAM No. Kep-05/PM/2002 dated April 3, 2002 “Public Company Take Over”, on February 14, 2005 PT Sari Dasa Karsa announced the plan for tender offer of the remaining 180,000,000 shares owned by the public. After the conclusion of the tender offer process on April 14, 2005, the total shares owned by PT Sari Dasa Karsa totalled 289,345,020 shares. On November 15, 2005, PT Sari Dasa Karsa exercised all 47,866,747 warrants owned to ordinary shares and increased its total shares owned to 337,211,767 or 67.53% of the paid in capital.
Dalam tahun 2005, sejumlah 49.351.247 waran dikonversi ke saham biasa dengan nilai nominal Rp500 per lembar. Konversi waran ini meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
In 2005 total of 49,351,247 warrants were exercised to common shares with nominal value of Rp500 per share. The exercised warrants increased the issued and paid up
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Penawaran umum dan perubahan modal
saham Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s public offering and changes in share capital (continued)
Pada tanggal 5 Oktober 2006, Perusahaan melakukan pemecahan saham dari nilai nominal Rp500 menjadi Rp250 per saham. Pemecahan saham ini mengubah modal dasar
dari 720.000.000 saham menjadi
1.440.000.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari 499.351.247 saham menjadi 998.702.494 saham.
On October 5, 2006, the Company made a stocksplit from nominal value of Rp500 to Rp250 per share. The stocksplit changed the authorized capital from 720,000,000 shares to 1,440,000,000 shares and the issued and paid up capital from 499,351,247 shares to 998,702,494 shares.
Sehubungan dengan pemecahan saham,
Perusahaan juga mengubah harga
pelaksanaan waran dari Rp700 menjadi Rp350 per waran yang menyebabkan peningkatan jumlah waran beredar dari 14.934.467 menjadi 29.868.934 waran.
In connection with the stocksplit, the Company also changed the exercise price of warrant from Rp700 to Rp350 per warrant which resulted in increase in number of oustanding warrant from 14,934,467 to 29,868,934 warrants.
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 April 2007, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan perbandingan setiap pemegang 5 saham berhak atas 2 saham bonus. Penerbitan saham bonus ini meningkatkan modal
ditempatkan dan disetor menjadi
Rp349.545.872.750 yang terbagi atas
1.398.183.491 saham.
In accordance with resolution of the
Extraordinary General Meeting of
Shareholders dated April 18, 2007, the Company distributed bonus shares, which were issued from the capitalization of the share premium,with bonus ratio of 2 bonus shares for each holder of 5 shares. The issuance of bonus shares increased the issued and paid up capital to Rp349,545,872,750 consisting of 1,398,183,491 shares.
Sehubungan dengan pengeluaran saham
bonus, Perusahaan juga melakukan
penyesuaian atas harga pelaksanaan waran dari Rp350 menjadi Rp250 per waran.
Penyesuaian menyebabkan peningkatkan
jumlah waran beredar dari 29.868.934 menjadi 41.816.507 waran.
In connection with the issuance of bonus shares, the Company also adjusted exercise price of warrant from Rp350 to Rp250 per warrant. The adjustment has resulted in increase in number of outstanding warrant from 29,868,934 to 41,816,507 warrants. Pada tanggal 2 Juli 2008 dan 26 Desember
2008, sejumlah 37.938.821 waran dikonversi ke saham biasa dengan nilai nominal Rp250 per lembar. Konversi waran ini meningkatkan
modal ditempatkan dan disetor dari
Rp349.545.872.750 yang terbagi atas
1.398.183.491 saham menjadi
Rp359.030.578.000 yang terdiri atas
1.436.122.312 saham.
On July 2, 2008 and December 26, 2008, some of 37,938,821 warrants were exercised to common shares with nominal value of Rp250 per share. The exercised warrants increased the issued and paid up capital from
Rp349,545,872,750 consisting of
1,398,183,491 shares to Rp359,030,578,000 consisting of 1,436,122,312 shares.
Sampai dengan berakhirnya masa konversi waran pada tanggal 31 Desember 2008, sejumlah 3.877.686 waran tidak dilakukan konversinya menjadi saham (Catatan 28).
Up to the expiry date of the warrants at December 31, 2008, some 3,877,686 warrants were not converted into common shares (Note 28).
Perusahaan telah mencatatkan seluruh
sahamnya sejumlah 1.436.122.312 saham di Bursa Efek Indonesia.
The Company has listed all of its 1,436,122,312 shares on the Indonesia Stock Exchange.
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Komisaris, Direktur dan Karyawan
Perusahaan c. The Company’s Commisioners, Directors and Employees
Susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The composition of the commissioners, directors, and audit Committee of the Company as of December 31, 2008 and 2007 was as follows:
31 Desember 2008/ 31 Desember 2007/ December 31, 2008 December 31, 2007
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama Siang Hadi Widjaja Siang Hadi Widjaja President Commissioner
Komisaris Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja Commissioner
Komisaris Independen Hendra Gunawan Hendra Gunawan Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama RC. Eko Santoso Budianto RC. Eko Santoso Budianto President Director
Direktur Herman Lesmana Ronald Haposan Sinaga Director
Direktur Antony Muljanto Antony Muljanto Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Hendra Gunawan Hendra Gunawan Chairman
Anggota Corneiles Tedjo Endriyarto Inghie Kwik Member
Anggota Maknus Kartikahadi Corneiles Tedjo Endriyarto Member
Komite audit dibentuk berdasarkan surat
keputusan Dewan Komisaris
No. Kep/Kom/01/BDF/V/05 tanggal 18 Mei
2005 dalam rangka memenuhi surat
keputusan Ketua BAPEPAM
No. Kep/29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Sejak tanggal 18 April 2008, Bp. Inghie
Kwik sebagai anggota komite audit
Perusahaan, telah digantikan oleh Bp. Maknus Kartikahadi.
The audit commitee was established based on decision letter of Board of Commissioner No. Kep/Kom/01/BDF/V/05 dated May 18, 2005 in order to comply with decision letter of BAPEPAM Chairman No. Kep/29/PM/2004 dated September 24, 2004. Since April 18, 2008, Mr. Inghie Kwik as a member of Company’s audit committee, was replaced by Mr. Maknus Kartikahadi.
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dalam Akta No. 23 tanggal 17 Desember 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., Perusahaan mengangkat Bp. Herman Lesmana sebagai direktur, menggantikan Bp. Ronald Haposan Sinaga.
In accordance with resolution of the
Extraordinary General Meeting of
Shareholders which was notarized in deed No. 23 dated December 17, 2008 of Fathiah
Helmi S.H., the Company appointed
Mr. Herman Lesmana as director, replacing Mr. Ronald Haposan Sinaga.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Komisaris dan Direksi menerima remunerasi masing-masing sebesar Rp10.328.091.515 dan Rp13.186.817.902.
During the years ended December 31, 2008 and 2007, the Commissioners and Directors
received remuneration amounting to
Rp10,328,091,515 and Rp13,186,817,902, respectively.
Perusahaan mempunyai 422 dan 308
karyawan masing-masing pada tanggal
31 Desember 2008 dan 2007 (tidak diaudit).
The Company had 422 and 308 employees as of December 31, 2008 and 2007, respectively (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi
perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia covering the Statement of Financial Accounting Standards and rules established by the Capital Market Agency and Financial Institutions Supervisory (BAPEPAM-LK) for companies offering their shares to the public. The significant accounting principles which were applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2008 and 2007 are as follows:
a. Prinsip penyajian laporan keuangan a. Basis of preparation of financial statements
Laporan keuangan, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, telah disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali untuk surat-surat berharga diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dan instrumen keuangan derivatif yang disajikan pada nilai wajar.
The financial statements, which are presented in Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on the basis of historical costs except for trading and available for sale marketable securities and derivative financial instrument which are recorded at fair value. Laporan arus kas telah disusun berdasarkan
metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying the cash flows from operating, investing and financing activities.
b. Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing b. Foreign balances currency transactions and
Perusahaan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
The Company maintains its accounting records in Rupiah. Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange in effect on the date of the transactions.
Kurs yang digunakan pada tanggal
31 Desember 2008 dan 2007 untuk
menjabarkan mata uang Dolar AS ke dalam
Rupiah adalah masing-masing sebesar
Rp10.900/US$1 dan Rp9.419/US$1.
Exchange rates used as of December 31, 2008 and 2007 to translate US dollars into
Rupiah were US$1/Rp10,900 and
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Kas dan setara kas c. Cash and cash equivalents
Kas dan bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu penempatan 3 bulan atau kurang dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman dicatat sebesar nilai nominalnya.
Cash on hand and in banks and short-term deposits with maturities of less than three months and not pledged as collateral for loans are carried at nominal value.
d. Surat-surat berharga d. Marketable securities
Surat-surat berharga dinyatakan atas dasar
klasifikasi sebagai berikut: Marketable securities are stated based on their respective classifications, as follows:
(1) Surat berharga untuk diperdagangkan dilaporkan sebesar nilai wajar. Laba/rugi
yang belum direalisasi akibat
kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba atau rugi tahun berjalan.
(1) Securities held for trading purposes are reported at fair value. Unrealized
gains/losses resulting from the
increase/decrease in fair value are recognized in the current year profit and loss.
(2) Surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar nilai perolehan ditambah/dikurangi premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
(2) Held-to-maturity securities are stated at cost, reduced/increased by amortization of premiums or discounts.
(3) Surat berharga yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada saat realisasi.
(3) Available-for-sale securities are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from the increase/decrease in fair value are not recognized in the current year profit and loss but are presented as a separate component of shareholders’ equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year profit and loss upon realization.
Penurunan secara permanen pada nilai wajar atas surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dan yang tersedia untuk dijual dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Any permanent decline in the fair value of securities held to maturity and available for sale is charged to the current year’s profit and loss.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Akuntansi sewa pembiayaan e. Basis of accounting for leases
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa pembiayaan diakui dengan Metode Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Finance Lease Method) jika memenuhi semua kriteria di bawah ini:
Prior to January 1, 2008, lease transactions are accounted for under the finance lease method if all of the following criteria are met:
(1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi
untuk membeli aktiva yang
disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
(1) The lessee has an option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at
the commencement of the lease
agreement.
(2) Seluruh pembayaran berkala yang
dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta
bunganya, sebagai keuntungan
perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).
(2) Total periodic payments plus residual value fully cover the acquisition cost of leased capital goods plus interest thereon which is the lessor’s profit (full payout lease).
(3) Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua)
tahun. (3) Lease period covers a minimum of two years.
Jika salah satu dari kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating lease).
Lease transactions that do not meet any of the above criteria are accounted for under the operating lease method.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),
penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset,
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Effective January 1, 2008, the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 30 (Revised 2007), “Leases” supersedes PSAK No. 30 (1990), “Accounting for Leases”. Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Akuntansi sewa pembiayaan (lanjutan) e. Basis of accounting for leases (continued)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),
dalam sewa pembiayaan, Perusahaan,
sebagai lessor, mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto.
Penerimaan piutang sewa diperlakukan
sebagai pembayaran pokok dan penghasilan
pembiayaan. Pengakuan penghasilan
pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company, as a lessor, shall recognize assets held under a finance lease in its balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s net investment in the finance lease.
Dalam sewa operasi, Perusahaan, sebagai lessor, mengakui aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. Bila sebagai lessee, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company, as a lessor, shall present assets subject to operating leases in its balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term. If as a lesse, the Company recognized lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat. Semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian, dievaluasi oleh Perusahaan untuk menentukan klasifikasi mereka berdasarkan PSAK revisi ini. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
At the application of this revised PSAK, the Company has chosen to apply it prospectively. The Company determined the outstanding balances related to the financing leases that had existed prior to January 1, 2008 were appropriate. All arrangements containing a lease that existed at the beginning of the earliest period presented were evaluated by the Company to determine their classification in accordance with this revised PSAK. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2007.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Akuntansi pembiayaan konsumen f. Basis of accounting for consumer
financing
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai bersih dari pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Consumer financing receivables are stated net of unearned income.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan merupakan selisih jumlah angsuran yang akan diterima dan pokok pembiayaan. Pendapatan yang ditangguhkan diakui dan dicatat sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu menggunakan tingkat bunga efektif selama periode kontrak. Apabila angsuran piutang konsumen telah melampaui waktu jatuh tempo 90 hari, maka pendapatan tidak diakui sampai diterimanya pembayaran.
Unearned consumer financing income
represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the terms of consumer financing agreements using the effective interest rates of the financing agreements. In the event the installment of consumer receivables are overdue of 90 days, no income is recognized until such payments are received.
g. Akuntansi anjak piutang g. Basis of accounting for factoring
Anjak piutang with recourse dan without recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh dan dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, setelah dikurangi pendapatan anjak piutang ditangguhkan. Selisih antara tagihan anjak piutang with recourse dengan jumlah
pembayaran ke klien diakui sebagai
pendapatan anjak piutang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan anjak piutang berdasarkan proporsi waktu selama periode kontrak menggunakan tingkat bunga efektif. Selisih antara tagihan anjak piutang without recouse dengan jumlah pembayaran kepada klien diakui sebagai pendapatan anjak piutang pada saat transaksi anjak piutang. Apabila tagihan anjak piutang with recourse dan without recourse telah melampaui waktu jatuh tempo 90 hari, maka pendapatan tidak diakui sampai diterimanya pembayaran.
Factoring with recourse and without recourse are recognized as a factoring receivable at the amount of receivables acquired and are presented at the net realizable value, net of deferred income. The difference between the factoring receivables with recourse and the amount of payments made to the client is recognized as deferred factoring income and will be recognized as factoring income over the terms of the respective factoring agreements using the effective interest rates. The difference between the factoring receivables without recourse and the amount of payments made to the client is recognized as factoring income at the time of the factoring transaction. In the event factoring receivables with recourse and without recourse are overdue of 90 days, no factoring income is recognized until such payments are received.
h. Penyisihan piutang ragu-ragu h. Allowance for doubtful accounts
Penyisihan piutang ragu-ragu dihitung
berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas masing-masing saldo piutang nasabah pada tanggal neraca.
An allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the collectibility of individual debtors at balance sheet date.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Instrumen keuangan derivatif i. Derivative Financial Instrument
Perusahaan menggunakan instrumen
keuangan derivatif untuk lindung nilai atas risiko fluktuasi mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang atas pinjaman Perusahaan. Instrumen derivatif tersebut dicatat di neraca sebesar nilai wajar.
The Company uses derivative financial instruments to hedge its risk associated with foreign currency and floating interest rate fluctuations relating to the Company’s loan. Such derivatives are reported on balance sheet at fair value.
Perubahan nilai wajar instrumen keuangan derivatif yang memenuhi kriteria dan efektif sebagai lindung nilai atas arus kas masa mendatang sehubungan dengan pinjaman dalam mata uang asing dan tingkat suku bunga mengambang diakui sebagai bagian dari ekuitas dan selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi pada periode yang bersamaan dengan saat transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba atau rugi bersih. Perubahan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif yang tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadi.
Changes in fair value of derivatives intruments that are designated and effective as hedge of future cash flows relating to foreign curency exposure and floating interest on loans are recognized directly in equity and are subsequently recognized in the income statement in the same period in which the hedged transaction affects net profit or loss. Changes in fair value of derivative financial instruments that do not qualify for hedge accounting, if any, are recognized in the income statement as they arise.
j. Aset tetap j. Fixed assets
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak
menimbulkan dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, whereby the Company has chosen the cost model. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Company’s financial statements. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying
amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed asets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated on a straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan 20 Buildings
Kendaraan 5 Vehicles
Peralatan dan perlengkapan kantor 5 Furniture, fixtures and office equipment
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognizing of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
k. Kewajiban imbalan kerja k. Employee benefits liabilities
Imbalan kerja sehubungan dengan imbalan pasca-kerja diakui selama masa kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan imbalan yang lebih tinggi antara Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Peraturan Perusahaan.
Employee benefits related to post employment benefits are recognised during the working period of the employee in accordance with Labor Law No. 13/2003 or the Company’s regulations, whichever benefit is higher.
a) Program Imbalan Pasti a) Defined Benefits Plans
Perusahaan memberikan imbalan
pasca-kerja dalam bentuk: The Company provides post-employment benefits in the form of:
i) Program Pensiun Imbalan Pasti yang
meliputi karyawan tertentu yang
memenuhi syarat. Program ini
memberikan imbalan kerja
berdasarkan jumlah tahun kerja dan gaji para karyawan. Aktiva Program
Pensiun diadministrasikan dan
dikelola oleh Dana Manfaat Pensiun 2000 yang telah disahkan Menteri Keuangan dalam surat keputusan
No. KEP-072/KM.17/1995 tanggal
10 Maret 1995. Jumlah iuran terdiri dari iuran karyawan yang dihitung
i) Defined Benefit Pension Plan
covering certain eligible employees. The Pension Plan provides benefits based on the years of service and the salaries of the employees. The Pension Plan’s assets are being administered and managed by Dana Pensiun Benefit 2000 which obtained approval from the Minister of Finance in its letter No. KEP-072/KM.17/1995 dated March 10, 1995. Total contributions consist of employee contributions of 3% of employees’
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Kewajiban imbalan kerja (lanjutan) k. Employee benefits liabilities (continued)
a) Program Imbalan Pasti (lanjutan) a) Defined Benefits Plans (continued)
ii) Program imbalan pasti lainnya dalam bentuk manfaat pasca kerja sesuai UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
ii) Other defined benefit plans in the form of post-employment benefits in
accordance with Labor Law
No. 13/2003. Estimasi kewajiban yang diakui di neraca
sehubungan dengan program pasca-kerja imbalan pasti adalah nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aktiva program, jika ada, serta disesuaikan
dengan keuntungan atau kerugian
aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti lainnya
dihitung oleh aktuaria independen
menggunakan metode projected unit credit.
The obligation recognised in the balance sheets in respect of defined benefit post-employment plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, if any, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service cost. The other defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the projected unit credit method. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan
estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash flows using interest rates of high quality government bonds that are denominated in Rupiah currency and that have terms to maturity approximating the terms of the related benefits liabilities.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi dan
perbedaan antara asumsi aktuarial
dengan kenyataan (experience
adjustments) sejumlah yang lebih besar antara 10% dari aktiva program atau 10% dari kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from changes in actuarial assumptions and experience adjustments in excess of the greater of 10% of the defined benefit liabilities or 10% of the plan assets are charged or credited to the statement of profit and loss over the average remaining service lives of the respective employees.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban
periode berjalan. Biaya jasa lalu
dibebankan langsung pada laporan laba rugi, kecuali bila perubahan terhadap manfaat program tergantung pada status kepegawaian pekerja di masa yang akan datang (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Current service cost is expensed in the current period. Past service costs are recognised immediately in the statements of profit and loss, unless the changes to the defined benefit plans are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.