• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Vin’s Berry Park

Vin’s Berry Park adalah sebuah merek dagang milik PT Putra Agro Tunas Harapan yang berada di bawah Yayasan PATUHA. Vin’s Berry Park bergerak di bidang budidaya, pengolahan, dan agrowisata stroberi. Yayasan PATUHA didirikan pada tanggal 11 November 1999 oleh Drs. Supriatin Budiman, MM sebagai ketua yayasan dan Dra. Levina Tristanda, MM sebagai sekretaris dan bendahara yayasan di hadapan notaris DR. Wiratni Achmadi.

Yayasan PATUHA memiliki visi dan misi. Visi dari Yayasan ini adalah menjaga kelestarian lingkungan dan mencerdaskan masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan. Sedangkan misinya adalah mentransfer informasi agribisnis dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang rendah secara sosial dan ekonomi.

Letak Wilayah Administratif dan Keadaan Iklim

Vin’s Berry Park berlokasi di Jalan Kolonel Masturi No. 14 RT 04 RW 03, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat (Gambar 3). Lokasi tersebut berada di ketinggian 1220 m dpl dengan suhu udara rata-rata adalah 19 - 290C dengan kelembaban rata-rata 80 %. Pemilihan lokasi didasarkan pada letak geografisnya yang mudah diakses masyarakat, dijangkau pasar, dan cocok untuk ditanami stroberi.

Menurut Shoemaker (1955), stroberi merupakan tanaman sub tropis yang membutuhkan suhu berkisar 17.5–20.50C dengan kelembapan 80-90 % untuk pertumbuhannya. Untuk mendapatkan suhu dan kelembapan tersebut, stroberi harus ditanam di ketinggian >1 000 m dpl. Oleh karena itu Desa Jambudipa Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat dipilih sebagai lokasi yang cocok untuk usaha budidaya stroberi.

(2)

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Gambar 3. Lokasi Vin’s Berry Park

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Luas lahan yang dimiliki Vin’s Berry Park di Desa Jambudipa adalah seluas ± 2 hektar (20 000 m2). Sekitar 960 m2 dari luas lahan tersebut digunakan untuk 4 green house (GH) berisi stroberi dan sisanya digunakan untuk bangunan lain seperti GH pembibitan, GH blackberry, ruang serbaguna, gudang, dan mess karyawan. Lahan terbuka yang tersisa memiliki struktur tidak rata dan berbukit-bukit sehingga dimanfaatkan untuk kebun blackberry, raspberry, dan sayuran; untuk lapangan serbaguna; untuk parkir; dan untuk outbond. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.

(3)

Gambar 4. Denah Vin’s Berry Park

Green house (GH) adalah bangunan utama dalam budidaya stroberi di Vin’s Berry Park. Perkebunan ini memiliki enam buah GH. GH besar sebanyak lima buah berukuran panjang 20 m, lebar 12 m, dan tinggi 5.5 m dan GH kecil sebanyak satu buah berukuran panjang 15 m, lebar 5 m, dan tinggi 5.5 m. Hanya 4 GH besar yang ditanami stroberi, sisanya digunakan untuk menanam blackberry. GH kecil digunakan untuk menyimpan bibit yang dibeli dari Ciwidey. Bibit ini digunakan untuk acara-acara wisata yang diadakan Vin’s Berry Park.

Seluruh GH terbuat dari bambu yang atapnya menggunakan plastik ultraviolet (UV) dan sisi sampingnya menggunakan kasa. Penggunaan plastik UV untuk menghindari hujan dan berfungsi juga untuk menyesuaikan kelembaban

(4)

pada malam hari. Kasa untuk mencegah hama dan hewan lainnya masuk ke dalam GH.

Seluruh GH besar yang berisi stroberi memiliki enam rak bertingkat tiga masing-masing berukuran panjang 18 m, lebar 1.5 m, dan tinggi 1.2 m yang untuk tempat meletakkan polibag tanaman stroberi. Rak-rak ini dilengkapi dengan pipa paralon ,selang, dan stick untuk menyalurkan air yang sudah dicampur nutrisi dari penampung air ke masing-masing polibag (Gambar 5).

Gambar 5. Sistem Penanaman Stroberi dengan Polibag di dalam Green House

Vin’s Berry Park menyediakan tiga ruang serbaguna. Ruang serbaguna utama terletak tergabung dengan ruang penjualan di bagian pusat kebun. Ruang serbaguna ini merupakan ruangan yang berfungsi untuk tempat dilaksanakannya kegiatan para tamu. Sedangkan ruang penjualan digunakan sebagai ruang penyeleksian buah hasil panen dan penjualan hasil produk olahan seperti eskrim, selai, manisan, dan lain-lain. Produk olahan yang dijual di ruang penjualan selain berbahan dasar stroberi ada juga yang berbahan dasar blackberry dan raspberry.

Ruang serbaguna kedua berada di bagian barat kebun memiliki fungsi antara lain sebagai tempat penyimpanan barang-barang para tamu dan tempat penyimpanan tenda dan karpet. Ruang serbaguna ketiga berada di bagian timur kebun memiliki fungsi sebagai ruang serbaguna cadangan apabila ruang serbaguna utama penuh atau tamu yang berkunjung sangat banyak.

Gudang berukuran panjang 2x1 m terletak di belakang ruang penjualan. Gudang ini digunakan untuk menyimpan nutrisi, obat-obatan, dan alat-alat

(5)

produksi yang dibutuhkan untuk budidaya stroberi. Alat-alat produksi yang disimpan di gudang antara lain sprayer dan kored. Gudang ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat perlengkapan kebun lainnya seperti pompa air besar dan kecil, mesin pemotong rumput, timbangan, dan lain-lain.

Mess karyawan merupakan fasilitas yang diberikan Vin’s Berry Park kepada karyawannya. Ada dua mess karyawan yang dimiliki perkebunan ini. Mess pertama terletak di bagian utara kebun. Mess ini memiliki empat kamar dan tiga kamar mandi. Satu kamar dijadikan gudang untuk menyimpan alat-alat kegiatan dan pertukangan. Tiga kamar lainnya digunakan karyawan untuk beristirahat dan menginap. Karyawan yang menginap di kebun hanya berjumlah dua orang. Hal ini disebabkan karena karyawan Vin’s Berry Park sebagian besar memiliki rumah yang dekat dengan kebun sehingga tidak perlu menginap di mess.

Keadaan Tanaman dan Produksi

Tanaman stroberi di Vin’s Berry Park diimpor dari California, Amerika Serikat sebanyak ± 20 000 tanaman pada tahun 2007. Varietas tanaman yang diimpor adalah Earlibrite dan Strawberry Festival. Tanaman diimpor dalam bentuk bibit hibrida yang siap tanam di polibag. Menurut Budiman dan Saraswati (2005), bibit hibrida dihasilkan dari teknik kultur jaringan sehingga bebas virus. Oleh karena bibit hibrida maka tidak bisa dilakukan pembibitan ulang. Bibit hibrida menyebabkan tanaman keturunannya memiliki kualitas yang lebih rendah dari induknya. Vin’s Berry Park melakukan perbanyakan melalui stolon hanya untuk menyulam tanaman yang mati.

Budidaya stroberi di Vin’s Berry Park secara hidroponik, yaitu sistem pertanaman tanpa menggunakan media tanah. Tanaman ditanam di polibag berukuran 30x15 cm menggunakan media arang sekam. Arang sekam adalah kulit bulir padi yang telah dibakar sehingga berwarna hitam. Satu polibag berisi satu tanaman stroberi. Tanaman disusun di rak bertingkat tiga yang berada di dalam GH.

Jumlah stroberi yang ada di Vin’s Berry Park semakin sedikit. Pada awal tahun 2010 jumlah stroberi hanya tersisa ± 7 400 polibag dengan rincian GH A sebanyak 1 900 polibag, GH B sebanyak 2 000 polibag, GH C sebanyak 1 900

(6)

polibag, GH D sebanyak 1 600 polibag. Selain jumlahnya yang menurun, bobot buah stroberi di Vin’s Berry Park juga menurun. Sejak Mei 2009, buah yang paling besar yang bisa dihasilkan adalah buah kelas Medium Kecil (MK) yaitu buah dengan ukuran 12-19 g per buah. Selain itu dihasilkan juga buah kelas Kecil (K) yaitu buah dengan ukuran 9-10 g per buah dan afkir yaitu buah dengan ukuran < 9 g per buah (Gambar 6).

Gambar 6. Klasifikasi Buah Stroberi di Vin’s Berry Park. A. Medium Kecil B. Kecil C. Afkir

Hal ini disebabkan karena tanaman stroberi yang ada banyak yang terserang OPT sehingga harus dimusnahkan agar tidak menyebar ke tanaman lain. Umur tanaman yang sudah di atas dua tahun juga menjadi penyebab turunnya produksi.

Struktur Organisasi

Pengorganisasian merupakan semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan wewenang. Struktur organisasi Vin’s Berry Park masih bersifat sederhana. Perkebunan ini dipimpin oleh seorang ketua yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang sekretaris sekaligus bendahara. Pembagian kerja di perkebunan ini terdiri atas dua unit kerja yaitu bagian penjualan dan bagian budidaya tanaman dimana masing-masing bagian

(7)

memiliki seorang ketua kelompok kerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Struktur Organisasi Vin’s Berry Park

Tugas dan kewajiban dari masing-masing unit kerja adalah: 1. Tugas dan kewajiban ketua :

a. Membawahi dan bertanggung jawab pada semua bagian yang terdapat dalam perkebunan.

b. Memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan yang berlangsung. c. Membuat seluruh keputusan yang berhubungan dengan

perkebunan.

2. Tugas dan tanggung jawab sekretaris-bendahara:

a. Bertanggung jawab dalam hal surat-menyurat (korespondensi). b. Mengontrol kebun sewaktu-waktu.

c. Mengontrol laporan keuangan dan administrasi.

d. Mewakili ketua sebagai penanggung jawab pada semua bagian bila pemimpin tidak ada di tempat.

3. Tugas dan tanggung jawab ketua bidang penjualan:

a. Melakukan seluruh hal yang berhubungan dengan kegiatan panen dan pasca panen.

b. Harus menjual buah dan seluruh produk hasil olahan. c. Membuat laporan keuangan harian untuk diberikan kepada

sekretaris/bendahara.

4. Tugas dan tanggung jawab ketua bidang budidaya tanaman: a. Bertanggung jawab terhadap kondisi pertanaman dan

pemeliharaannya. Ketua Sekretaris-Bendahara Ketua Bidang Budidaya Tanaman Ketua Bidang Penjualan

(8)

b. Memberikan informasi tentang jadwal tanam dan produksi sesuai dengan kondisi tanaman yang ada.

c. Mengatur dan menginformasikan pada pemimpin tentang kebutuhan budidaya tanaman.

Sumberdaya manusia memegang peranan penting sebagai faktor penentu keberhasilan perusahaan. Sumberdaya manusia yang dimiliki Vin’s Berry Park diperoleh dari penduduk di sekitar Desa Jambudipa. Tujuannya adalah untuk memberikan lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan memberdayakan masyarakat.

Setiap karyawan yang bekerja di perkebunan ini mendapatkan upah mingguan dan bulanan sesuai ketetapan yang diberlakukan pengelola. Selain memperoleh upah, setiap karyawan diberikan fasilitas berupa mess karyawan untuk tempat peristirahatan sekaligus tempat tinggal karyawan.

Jumlah karyawan yang bekerja di Vin’s Berry Park berjumlah 14 orang. Rinciannya dapat dilihat dalam Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah Karyawan Vin’s Berry Park Berdasarkan Jabatan dan Tingkat Pendidikan

No Jabatan Pendidikan Jumlah (orang)

1 Ketua S2 1

2 Sekretaris/Bendahara S2 1

3 Staf Penjualan SMU 3

4 Staf Kebun SD 11

Karyawan yang berjumlah 14 orang ini terdiri atas tiga wanita di staf penjualan serta 11 orang di staf kebun yang terdiri atas satu wanita dan satu pria mengurus stroberi dan sisanya mengurus kebun secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi karyawan di Vin’s Berry Park adalah berusia 20-35 tahun; memiliki pengetahuan, keterampilan, motivasi, dan kepercayaan diri; serta berpendidikan minimal SD. Setiap pekerja mendapatkan upah berdasarkan absensi harian karyawan dan pembayaran dilakukan per minggu.

Gambar

Gambar 3. Lokasi Vin’s Berry Park
Gambar 4. Denah Vin’s Berry Park
Gambar 5. Sistem Penanaman Stroberi dengan Polibag di dalam   Green House
Gambar 6.  Klasifikasi Buah Stroberi di Vin’s Berry Park. A. Medium  Kecil B. Kecil C
+2

Referensi

Dokumen terkait

Panduan Praktik Klinis (PPK) Ikatan Dokter Anak Indonesia mengenai diagnosis dan tatalaksana hipertiroid merupakan panduan yang akan digunakan oleh dokter spesialis anak dan

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari status gizi anak prasekolah pada keluarga berpendapatan rendah dengan ibu pekerja. Penelitian ini dilakukan di

Pada beberapa kasus, zona vulkanik sempit ini merupakan tempat di mana dua lempeng bergerak saling menjauh, atau yang kemudian disebut divergent margins atau spreading

Syarat tumbuh, budidaya tanaman cabe rawit !Capsicum frustescens&amp; dapat tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian #$$$ meter dpl, dapat beradaptasi dengan baik pada

Pada umur bibit 21 hss tanaman mampu melakukan proses fotosintesis secara optimal karena memiliki jumlah dan lebar daun lebih besar daripada bibit umur 7 hss

Mendeskripsikan penerapan metode bermain peran (role playing) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam materi PKn khususnya pokok bahasan khususnya pokok

5. Drik Lesirollo, 1998 dengan penelitiannya yang berjudul”Hubungan pola konsumsi ikan dengan status gizi anak umur 2-5 tahun pada keluarga nelayan di Kelurahan Tanjung

Untuk menentukan dan mengendalikan space area diperlukan data stock lapangan yang didapat dari konversi unit of measurement, dimensi ruang gudang dan barang,