• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI MANDAILING NATAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI MANDAILING NATAL"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 38 TAHUN 2011

TENTANG

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI

BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal;

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2437);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN

PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL.

(2)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mandailing Natal.

2. Bupati adalah Bupati Mandailing Natal.

3. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan yang selanjutnya disebut Badan adalah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

4. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan yang selanjutnya disebut Kepala Badan adalah Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

5. Sekretaris adalah Sekretaris pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

6. Bidang adalah Bidang pada Badan Pelaksanaan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

7. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

8. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

9. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana Teknis pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal.

11. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Mandailing Natal

BAB II

TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama

Badan

Pasal 2

(1) Badan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta pemantapan ketahanan pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan menyelenggarakan fungsi :

a. penelitian, perumusan dan penetapan kebijakan teknis dan program kerja dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

b. pemberian dukungan atas kewenangan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat ( 2), Kepala Badan mempunyai uraian tugas :

a. membantu Bupati dalam melaksanakan tugas, baik perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

b. memberi dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan paerah dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

(3)

c. memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan seluruh kegiatan badan dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

d. menelaah, menyusun dan merumuskan peraturan dan perundang-undangan dalam penyelenggaraan penyuluhan dan pemantapan ketahanan pangan

e. mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

f. menyelenggarakan perencanaan dan program serta melaksanakan

tugas/kegiatan Badan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk dan membagi tugas kepada Sekretaris dan para Kepala Bidang;

h. membina pelaksanaan tugas dibidang pengembangan sumber daya manusia dan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

i. menyelenggarakan kegiatan teknis operasional dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

j. menyelenggarakan kegiatan teknis fungsional dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang meliputi pertanian tanamanan pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan darat dan perairan, serta kehutanan;

k. menyelenggarakan pembinaan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum, kepegawaian dan keuangan;

l. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian semua kegiatan

Badan, mengevaluasi, menyusun dan melaporkan, serta

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas/ kegiatan Badan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

m. membina UPT Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

n. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaran penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta pemantapan ketahanan pangan; o. melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas dalam

penyelenggaran penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta pemantapan ketahanan pangan;

p. memantau, mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

q. menyusun rencana kebutuhan pegawai, perlengkapan dan anggaran di lingkup Badan berdasarkan data informasi dan ketentuan yang ada;

r. menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, perawatan dan penghapusan barang perlengkapan di lingkup Badan;

s. menyelenggarakan pengelolaan ketatausahaan, perlengkapan dan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

t. memberikan informasi dan saran pertimbangan kepada Bupati dalam hal urusan pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

u. menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintahan dan lembaga-lembaga swasta dalam rangka pelaksanaan tugas; dan

v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 3 (1) Badan dipimpin oleh seorang Kepala Badan.

(2) Kepala Badan mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan

mempertanggungjawabkan penyelenggaraan tugas dan fungsí Badan.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Badan dibantu oleh :

a. Sekretariat;

b. Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan;

c. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Penyuluhan; d. Bidang Penyelenggaraan Pemulihan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; dan

(4)

Bagian Kedua Sekretariat

Pasal 4

(1) Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan penyiapan dan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program badan, memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan badan serta pengembangan administrasi umum surat menyurat hubungan masyarakat, urusan rumah tangga, penyediaan sarana dan prasarana, kearsipan dan ketatalaksana, kepegawaian, pengolahan keuangan serta penyusanan program kegiatan dan evaluasi dan pelaporan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang kesekretariatan;

b. pengelolaan urusan administrasi umum meliputi surat-menyurat, kearsipan,

kepegawaian, pengadaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, hubungan

masyarakat dan keprotokolan Badan;

c. pengelolaan urusan administrasi keuangan Badan; d. pengelolaan penyusunan program Badan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sekretariat mempunyai uraian tugas:

a. mengkoordinasikan tugas-tugas internal di lingkup Badan;

b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja sekretariat, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. mengelola penyusunan rencana dan program kerja Badan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas Badan;

d. mengelola dan mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran di lingkup Badan;

e. melaksanakan pengembangan budaya kerja aparatur di lingkup Badan;

f. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para kepala sub bagian, sesuai dengan tugas dan fungsinya;

g. memberi petunjuk kepada para Kepala Sub Bagian untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

h. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier;

i. mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan administrasi kearsipan,

naskah dinas baik yang masuk maupun yang keluar;

j. mengoreksi surat-surat atau naskah dinas di lingkup Badan;

k. mengatur pelaksanaan layanan di bidang kesekretariatan kepada unit organisasi di lingkup Badan;

l. menyusun dan menelaah peraturan perundang-undangan yang berhubungan

dengan Badan;

m. mengelola pengadaan dan perlengkapan serta rumah tangga yang menjadi kebutuhan Badan;

n. mengelola hubungan masyarakat dan keprotokolan Badan; o. mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan Badan;

p. memantau, mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

q. melaksanakan pembinaan, pengarahan dan pengawasan terhadap bendahara; r. melaksanakan koordinasi dalam pengusulan/penunjukan Kuasa Pengguna

Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penatausahaan Keuangan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Bendahara;

s. melaporkan kepada Kepala Badan, setiap selesai melaksanakan

tugas/penugasan;

t. memantau, mengkoordinasikan dan melaporkan setiap kegiatan Badan kepada kepala Badan;

u. mengelola evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan kesekretariatan, sesuai ketentuan yang berlaku;

v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan

(5)

w. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Badan, yang berkaitan dengan kegiatan bidang kesekretariatan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan.

Pasal 5

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat terdiri atas :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Program.

Paragraf 1

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 6

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, hubungan masyarakat dan keprotokolan Badan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan perencanaan program Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. pelaksanaan koordinasi kegiatan administrasi umum, kepegawaian, hubungan

masyarakat dan keprotokolan Badan;

c. pelaksanaan tugas administrasi umum dan kepegawaian Badan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas:

a. membantu Sekretaris, dalam melaksanakan urusan administrasi umum dan kepegawaian;

b. membantu menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

d. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; e. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,

peningkatan produktivitas dan pengembangan karier;

f. mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. mengkonsep, mengkoreksi dan memparaf naskah dinas yang akan ditandatangani pimpinan;

h. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan Badan;

i. melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan administrasi perjalanan dinas

sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

j. mengatur administrasi dan pelaksanaan surat masuk dan surat keluar sesuai

dengan ketentuan Tata Naskah Dinas (TND) yang berlaku;

k. mengkoordinasikan pelaksanaan layanan di bidang kepegawaian lingkup Badan;

l. mengumpulkan, mengkoreksi, dan mengolah data kepegawaian;

m. melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan pegawai dan pembinaan hukum serta ketatalaksanaan pegawai di lingkup Badan.

n. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan kepegawaian dengan unit kerja lain yang terkait;

o. melaksanakan pemeliharaan bangunan, pekarangan, kebersihan, ketertiban dan keamanan kantor;

p. merencanakan, melaksanakan dan mendistribusikan kebutuhan barang inventaris dan perlengkapan lingkup Badan;

q. melaksanakan pengelolaan barang inventaris lingkup Badan;

r. melaksanakan penyusunan/pengusulan kebutuhan perlengkapan lingkup Badan;

s. melaksanakan/mengusulkan administrasi penghapusan aset lingkup Badan;

t. melaksanakan pengamanan/penyimpanan perlengkapan lingkup Badan yang

(6)

u. membuat berita acara barang rusak/hilang untuk keperluan proses administrasi, tuntutan perbendaharaan, dan tuntutan ganti rugi (TPTGR);

v. bersama-sama dengan Kepala Sub Bagian Program melaksanakan

asistensi/pembahasan rencana anggaran Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

w. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Sekretaris, yang berkaitan dengan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

x. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris;

y. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

z. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pargraf 2

Sub Bagian Keuangan

Pasal 7

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan keuangan Badan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan perencanaan program Sub Bagian Keuangan; b. pelaksanaan koordinasi kegiatan administrasi keuangan Badan; c. pelaksanaan tugas administrasi penatausahaan keuangan Badan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas:

a. membantu Sekretaris, melaksanakan urusan administrasi keuangan;

b. membantu menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Keuangan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Sub Bagian Keuangan;

d. mendistrbusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; e. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas,

peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;

f. memantau, mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. mengkonsep, mengkoreksi dan memparaf naskah dinas yang akan ditandatangani pimpinan;

h. mengusulkan nama calon bendahara di lingkup Badan;

i. membina dan mengawasi bendahara di lingkup Badan;

j. menyiapkan bahan rencana anggaran belanja di lingkup Badan;

k. mengkoordinasikan pelaksanaan penerimaan, pengeluaran dan

pertanggungjawaban keuangan Badan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

l. meneliti kelengkapan Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP),

Surat Perintah Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU), Surat Perintah Pembayaran Tambahan Uang (SPP-TU), Surat Perintah Pembayaran Langsung (SPP-LS) Gaji dan Surat Perintah Pembayaran Langsung (SPP-LS) Pengadaan Barang dan Jasa;

m. melakukan verifikasi Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan menyiapkan Surat Perintah Membayar (SPM) di lingkup Badan;

n. melakukan verifikasi Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) di lingkup Badan; o. melaksanakan akuntansi keuangan Badan;

p. menyiapkan laporan keuangan Badan;

q. memantau pelaksanaan/penggunaan anggaran belaja Badan;

r. mengkoordinasikan pelaksanaan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TPTGR);

s. melaksanakan koordinasi/konsultasi masalah/urusan keuangan dengan unit kerja lain yang terkait;

(7)

u. bersama-sama dengan Kepala Sub Bagian Program, melaksanakan asistensi/pembahasan rencana anggaran Sub Bagian Keuangan dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

v. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Sekretaris, yang berkaitan

dengan kegiatan administrasi keuangan dalam rangka pengambilan

keputusan/kebijakan;

w. melaporkan kepada Sekretaris setiap selesai melaksanakan tugas/Penugasan; x. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sub Bagian

Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

y. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pragraf 3 Sub Bagian Program

Pasal 8

(1) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub Bagian Program, menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan perencanaan program Sub Bagian Program; b. pelaksanaan koordinasi kegiatan Sub Bagian Program;

c. pelaksanaan tugas penyusunan program Badan dan Programa Penyuluhan;dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:

a. membantu Sekretaris, dalam melaksanakan tugas perencanaan dan program; b. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Program sebagai pedoman

pelaksanaan tugas;

c. menyusun rencana dan program kerja Badan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas bawahan;

d. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; e. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas;

f. memantau, mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

g. mengkonsep, mengkoreksi dan memparaf naskah dinas yang akan ditandatangani pimpinan;

h. menyiapkan dan menelaah bahan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah di bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan;

i. mengkoordinasikan pelaksanaan layanan urusan program kepada unit

organisasi di lingkup Badan;

j. menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

k. melaksanakan bimbingan penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan tingkat UPT BP3K/Kecamatan/Desa;

l. menyusun konsep Rencana Strategis Badan;

m. menyusun Rencana Kerja Tahunan Badan dan perencanaan lainnya;

n. menyiapkan penyusunan penerapan standar pelayanan minimal bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan; o. menyajikan data pelaksanaan kegiatan Badan;

p. menyusun konsep Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan; q. menyusun laporan tahunan kegiatan Badan;

r. menyusun konsep pembuatan profil Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan;

s. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sub Bagian Program, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

t. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Sekretaris, yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan dan program Badan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

(8)

v. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Sub Bagian Program;

w. melaksanakan koordinasi dengan para Kepala Sub Bagian dan para Kepala Sub Bidang dalam rangka penyusunan rencana anggaran badan;

x. bersama-sama dengan para Kepala Sub Bagian dan para Kepala Sub Bidang melaksanakan asistensi/pembahasan rencana anggaran Badan dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

y. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Badan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

z. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan

Pasal 9

(1) Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan mempunyai tugas mengelola penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pengembangan kelembagaan penyuluhan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang pengembangan kelembagaan penyuluhan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

pengembangan kelembagaan penyuluhan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas bidang kelembagaan penyuluh dan kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha agribisnis;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan mempunyai uraian tugas:

a. menyusun rencana pengembangan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan sebagai Klinik Agribisnis;

b. merencanakan kebijaksanaan arah pembinaan UPT. Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K);

c. melaksanakan koordinasi penyusunan kebijaksanaan permodalan kelompok tani/Gapoktan;

d. menganalisa kebutuhan tenaga dan pengadaan sarana dan prasarana;

e. menetapkan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sesuai dengan norma dan standar;

f. melaksanakan penguatan kelembagaan pelaku utama baik petani/pekebun/ peternak/petambak/nelayan/masyarakat yang berusaha di sekitar kawasan hutan atau pun pelaku usaha agribisnis.

g. menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani berupa Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan Kelembagaan Pelatihan Swadaya (P4S);

h. mengembangkan kemitraan usaha antara Kelompok Tani/Gapoktan dengan industri pertanian, perikanan dan kehutanan;

i. memfasilitasi pembentukan dan Pemberdayaan Komisi Penyuluhan Kabupaten;

j. memfasilitasi terbentuknya UPT. BP3K di kecamatan, satu desa satu Gapoktan

dan satu Posluhtan untuk satu desa;

k. melakukan penilaian tingkat kemampuan dan dinamika kelompok tani;

l. melakukan revitalisasi, fasilitasi regenerasi pengurus dan kepemimpinan

pengurus kelompok;

m. melaporkan hasil kegiatan bidang pengembangan kelembagaan penyuluhan kepada Kepala Badan selaku atasan langsung; dan

n. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai wewenang yang diberikan oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan selaku atasan langsung.

(9)

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan terdiri atas :

a. Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluh; dan b. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama/Pelaku Usaha.

Paragraf 1

Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluh

Pasal 11

(1) Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluh mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah dibidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluh.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluh menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluh; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

kelembagaan penyuluh;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluh;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluh mempunyai uraian tugas:

a. merumuskan langka-langkah menuju BP3K sebagai Klinik Agribisnis; b. menumbuhkan dan mengembangkan Posluhtan;

c. melaksanakan kebijaksanaan arah pembinaan UPT.Balai Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan (BP3K)

d. melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana penyuluhan;

e. melaksanakan pembinaan dalam upaya peningkatan produksi, peningkatan daya dan fungsi kelembagaan, tenaga dan sarana BP2KP, BP3K, dan Posluhtan; f. fasilitasi pengadaan sarana produksi pertanian, perikanan dan kehutanan;

g. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Pengembangan

kelembagaan Penyuluh;

h. menganalisa kebutuhan pembentukan dan pengembangan UPT.BP3K dan Posluhtan;

i. menyediakan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluh;

j. bersama-sama dengan kepala sub bagian Program melaksanakan

asistensi/pembahasan rencana anggaran Sub Bidang Pengembangan

Kelembagaan Penyuluh dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia anggaran; dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan wewenang yang diberikan

oleh Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan selaku atasan langsung.

Paragraf 2

Sub Bidang Pengembangan

Kelembagaan Pelaku Utama/Pelaku Usaha

Pasal 12

(1) Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama/Pelaku Usaha mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah dibidang Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha Agribisnis.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub Bidang

Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha agribisnis;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pengembangan kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha agribisnis;

(10)

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha agribisnis; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha mempunyai uraian tugas:

a. mengumpulkan dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan program Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha;

b. menyusun rencana pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha yang terdiri dari Kelompok Tani, Gapoktan, P4S, dan kelembagaan Tani lainnya; c. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Sub Bidang

Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha;

d. memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha;

e. melaksanakan pembinaan dalam upaya peningkatan produksi, peningkatan daya dan fungsi kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha;

f. mengkoordinasikan sistem pemupukan permodalan Kelompok Tani/Gapoktan; g. memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan Gapoktan sebagai

pusat perekonomian desa;

h. memfasilitasi kemitraan usaha antara Kelompok Tani/Gapoktan dengan industri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;

i. menganalisa usaha agribisnis Kelompok Tani/Gapoktan sesuai dengan permintaan pasar;

j. menilai tingkat kemampuan kelompok tani dan secara berkala melaksanakan penilaian kelas Kelompok Tani dan Dinamika Kelompok Tani;

k. membina administrasi Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha;

l. merencanakan pembinaan/pelatihan Pengurus Kelembagaan Pelaku

Utama/Pelaku Usaha secara berkala;

m. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Sub Bidang Pengembangan

kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha;

n. bersama-sama dengan kepala Sub Bagian Program melaksanakan

asistensi/pembahasan rencana anggaran Sub Bidang Pengembangan

Kelembagaan Pelaku Utama/ Pelaku Usaha dengan satuan kerja terkait/Tim/ Panitia Anggaran; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan selaku atasan langsung.

Bagian Keempat

Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Penyuluhan

Pasal 13

(1) Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Penyuluhan mempunyai tugas mengelola penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengembangan SDM dan teknologi penyuluhan, merekayasa teknologi, penerapan teknologi dan penyebarluasan informasi teknologi melalui media, pengkajian, pengujian, demonstrasi plot, demonstrasi cara, demonstrasi area serta pengadaan koordinasi pengawasan dan pengendalian pengembangan teknologi penyuluhan serta pendidikan dan pelatihan bagi Sumber Daya Manusia Penyuluhan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Penyuluhan

menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi dan Informasi Penyuluhan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi dan Informasi Penyuluhan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Penyuluhan dan Teknologi dan Informasi Penyuluhan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(11)

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Penyuluhan mempunyai uraian tugas:

a. menyusun rencana pengembangan, penyebarluasan informasi dan teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan;

b. membantu penyusunan program dan programa penyuluhan di bidang pengembangan SDM dan teknologi penyuluhan;

c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala Subbidang, sesuai dengan bidang tugasnya;

d. identifikasi kebutuhan teknologi yang dibutuhkan pelaku utama/pelaku usaha agribisnis lainnya;

e. melakukan rekayasa teknologi tepat guna;

f. melaksanakan analisa usaha pertanian, perikanan dan kehutanan;

g. meneliti dan mengembangkan sistem usaha tani yang menguntungkan pelaku utama/pelaku usaha agribisnis lainnya;

h. mengembangkan teknologi perbaikan tingkat kesuburan tanah;

i. mengembangkan bahan/materi dan media penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan;

j. melakukan koordinasi pada lembaga lain dan balai penelitian pertanian, perikanan, dan kehutanan;

k. membina dan mengupayakan peningkatan produksi, peningkatan daya fungsi lahan, serta pengembangan agribisnis;

l. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh dan pelaku utama/pelaku usaha agribisnis lainnya;

m. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan;

n. memantau, mengendalikan, mengevalusi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan dan penyuluh;

o. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia dan teknologi penyuluhan; dan p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan kewenangan yang

diberikan oleh Kepala Badan.

Pasal 14

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi Penyuluhan terdiri atas :

a. Sub Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi; dan b. Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Paragraf 1

Sub Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi

Pasal 15

(1) Sub Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah dibidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi Penyuluhan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi Penyuluhan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi Penyuluhan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi Penyuluhan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi Penyuluhan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Teknologi Penyuluhan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Penyebaran Informasi mempunyai uraian tugas:

a. merencanakan dan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan bagi SDM Penyuluhan melalui Diklat Dasar dan Lanjutan bagi Penyuluh, Diklat Teknis Agribisnis bagi Penyuluh dan Pelaku Agribisnis, Diklat Manajemen bagi aparatur, dan Diklat Kepemimpinan dan Kelembagaan bagi Pelaku Agribisnis;

(12)

b. mewujudkan Tenaga Fungsional yang profesional, tenaga teknis agribisnis yang kompeten, dan wirausahawan muda yang mandiri;

c. mengumpulkan dan menyajikan data untuk penyusunan program Sub Bidang Pendidikan/Pelatihan dan Penyebaran Informasi;

d. merencanakan, menyebarluaskan informasi penyuluhan;

e. menyusun kebutuhan informasi penyuluhan di setiap wilayah kerja;

f. mengumpulkan, menyusun dan menyiapkan bahan informasi penyuluhan; g. memetakan wilayah berdasarkan kesesuaian komoditas dan varietas;

h. melaksanakan sosialisasi dan penerapan hasil-hasil penelitian dan

pengembangan teknologi serta membina dan mengembangkan

kerjasama/kemitraan usaha di bidang penyelenggaraan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

i. melaksanakan penyusunan sistim informasi penyuluhan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

j. melakukan evaluasi dampak penyebarluasan informasi, serta melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Teknologi Penyuluhan.

Paragraf 2

Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Pasal 16

(1) Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah di Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Informasi Penyuluhan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang teknologi dan informasi penyuluhan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang teknologi dan informasi penyuluhan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang teknologi dan informasi penyuluhan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang pengembangan SDM dan teknologi penyuluhan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi mempunyai uraian tugas: a. menyusun rencana pelaksanaan pengujian dan demonstrasi;

b. menyusun rencana bimbingan pengembangan dan penyebarluasan informasi; c. menyusun bahan materi penyuluhan sesuai kebutuhan spesifik wilayah;

d. menyiapkan hasil penelitian dan pengembangan teknologi bidang

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

e. melakukan evaluasi tingkat penerapan teknologi pertanian kepada petani; f. pemetaan wilayah kesesuaian varietas;

g. melaksanakan penyusunan peta potensi dan pengembangan rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian lahan kehutanan dan perkebunan;

h. mengkaji bahan informasi penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; i. melakukan analisis kesuburan tanah dan kebutuhan pupuk;

j. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan sub bidang pengkajian dan penerapan Teknologi Informasi kepada Kepala Bidang Pengembangan SDM Penyuluhan selaku atasan langsung; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan wewenang yang diberikan

oleh Kepala Bidang Pengembangan Teknologi selaku atasan langsung.

Bagian Kelima

Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Pasal 17

(1) Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mempunyai tugas mengelola penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

(13)

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian tanaman pangan/Hortikultura, perkebunan dan kehutanan serta penyuluhan perikanan dan peternakan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan dan (2), Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mempunyai uraian tugas:

a. membantu Kepala Badan dalam melaksanakan tugas di bidang

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala Subbidang, sesuai dengan bidang tugasnya;

d. membina dan memotivasi bawahan dan penyuluh dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan dan penyuluh;

e. memantau, mengendalikan, mengevalusi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan dan penyuluh;

f. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; g. penyusunan program dan programa penyuluhan di bidang penyelenggaraan

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

h. menerapkan kebijakan dan pedoman penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

i. membina penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; j. mengembangkan sistem dan metode penyuluhan pertanian, perikanan, dan

kehutanan;

k. menyelenggarakan sistem dan penyebaran informasi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

l. mempromosikan produk hasil usaha pertanian, perikanan dan kehutanan;

m. melaksanakan bimbingan penerapan pedoman kerjasama/kemitraan usaha pertanian, perikanan dan kehutanan;

n. melaksanakan pembinaan kelembagaan, managemen usaha dan kerjasama/ kemitraan usaha bidang penyelenggaraan pertanian, perikanan dan kehutanan serta pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan/kredit;

o. melaksanakan sosialisasi dan penerapan hasil-hasil penelitian dan

pengembangan teknologi bidang penyelenggaraan pertanian, perikanan dan kehutanan;

p. meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan penyuluhan di bidang penyelenggaraan pertanian, perikanan dan kehutanan;

q. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka peningkatan penyuluhan di bidang penyelenggaraan pertanian, perikanan dan kehutanan; s. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Badan, yang

berkaitan dengan bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

t. melaporkan kepada Kepala Badan, setiap selesai melaksanakan

tugas/penugasan;

u. mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran lingkup bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

v. bersama-sama dengan Sekretaris, melaksanakan asistensi/pembahasan

rencana anggaran bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

w. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang

penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

(14)

x. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terdiri atas:

a. Sub Bidang Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan; dan

b. Sub Bidang Penyuluhan Perikanan dan Peternakan.

Paragraf 1

Sub Bidang Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan

Pasal 19

(1) Sub Bidang Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah di bidang Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub Bidang Penyuluhan

Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan

menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

penyelenggaraan penyuluhan pertanian tanaman pangan/hortikultura,

perkebunan dan kehutanan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan mempunyai uraian tugas:

a. membantu Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dalam melaksanakan tugas di bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

b. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja di bidang

penyelenggaraan penyuluhan pertanian tanaman pangan/hortikultura,

perkebunan dan kehutanan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. mendistribusikan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

d. membina dan memotivasi bawahan dan penyuluh dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier bawahan dan penyuluh;

e. mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan dan penyuluh;

f. melaksanakan penyusunan program dan programa serta supervisi

penyelenggaraan penyuluhan di bidang pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

g. menyelenggarakan Penyuluhan bidang Pertanian Tanaman Pangan/Hortikultura, Perkebunan dan Kehutanan;

h. menerapkan dan menyesuaikan metode penyuluhan yang tepat berdasarkan teknologi yang diterapkan dan tingkat kemampuan pengadopsian sasaran; i. memberdayakan masyarakat, meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan

Penyuluhan di bidang penyelenggaraan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

j. melaksanakan penyuluhan perlindungan hutan dan pemanfaatan lahan kritis/DAS/Sub DAS/mangrove;

k. melaksanakan bimbingan teknis penyediaan, penggunaan dan penerapan standar mutu sarana dan prasarana produksi perkebunan dan kehutanan;

l. melaksanakan bimbingan pemasaran, promosi dan penyebarluasan informasi pasar hasil pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

(15)

m. melaksanakan bimbingan kelembagaan, usaha dan kemitraan pelestarian dan usaha perkebunan dan kehutanan;

n. melaksanakan bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penyuluhan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

o. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka peningkatan penyuluhan di bidang penyelenggaraan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

p. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada kepala bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, yang

berkaitan dengan bidang penyelenggaraan pertanian tanaman

pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

q. melaporkan kepada Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan; r. mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran

lingkup bidang penyelenggaraan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan;

s. bersama-sama dengan Sub Bagian Program melaksanakan

asistensi/pembahasan rencana anggaran bidang penyelenggaraan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

t. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang

penyelenggaraan pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan kehutanan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sub Bidang Penyuluhan Perikanan dan Peternakan

Pasal 20

(1) Sub Bidang Penyuluhan Perikanan dan Peternakan mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan daerah di bidang Penyuluhan Perikanan dan Peternakan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Sub Bidang Penyuluhan

Perikanan dan Peternakan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang penyuluhan perikanan dan peternakan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

penyuluhan perikanan dan peternakan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang penyuluhan perikanan dan peternakan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Penyuluhan Perikanan dan Peternakan mempunyai uraian tugas:

a. membantu Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas dibidang penyuluhan perikanan dan peternakan;

b. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja di bidang perikanan dan peternakan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. mendistribusikan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

d. membina dan memotivasi bawahan dan penyuluh dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier;

e. mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan dan penyuluh;

f. melaksanakan penyusunan program dan programa serta supervisi

penyelenggaraan penyuluhan di bidang perikanan dan peternakan; g. menyelenggarakan Penyuluhan bidang perikanan dan peternakan;

h. menerapkan dan menyesuaikan metode penyuluhan yang tepat berdasarkan teknologi yang diterapkan dan tingkat kemampuan pengadopsian sasaran;

(16)

i. memberdayakan masyarakat di bidang perikanan dan peternakan;

j. melaksanakan analisa usaha dan meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan di bidang perikanan dan peternakan;

k. melaksanakan penyusunan sistem dan penyebaran informasi penyuluhan perikanan dan peternakan;

l. melaksanakan sosialisasi dan penerapan hasil-hasil penelitian dan

pengembangan teknologi serta membina dan mengembangkan

kerjasama/kemitraan usaha di bidang perikanan dan peternakan;

m. merencanakan dan melaksanakan kebijakan dan pedoman penyuluhan di bidang perikanan dan peternakan;

m. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka peningkatan penyuluhan di bidang perikanan dan peternakan;

n. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada kepala bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, yang berkaitan dengan bidang perikanan dan peternakan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

o. melaporkan kepada kepala bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;

p. mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran lingkup bidang perikanan dan peternakan;

q. bersama-sama dengan sub bagian program, melaksanakan

asistensi/pembahasan rencana anggaran bidang perikanan dan peternakan dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

r. mengelola, mengevaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang perikanan dan peternakan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam

Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan

Pasal 21

(1) Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan mempunyai tugas mengelola penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan dan keamanan pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Ketahanan dan Keamanan Pangan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di Bidang Ketahanan Pangan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas bidang ketersediaan dan distribusi pangan serta konsumsi dan keamanan pangan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan mempunyai uraian tugas:

a. membantu Kepala Badan dalam melaksanakan tugas di bidang ketahanan pangan;

b. mengelola penyusunan rencana dan program kerja bidang ketahanan pangan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada para Kepala Sub Bidang, sesuai dengan bidang tugasnya;

d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier;

e. memantau, mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

f. menyiapkan bahan penyusunan dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang ketahanan pangan;

g. melaksanakan pengkajian, pembinaan dan pengendalian kewaspadaan produksi dan ketersediaan pangan;

h. melaksanakan pengkajian, pembinaan dan pengembangan cadangan

ketersediaan pangan masyarakat;

(17)

j. melaksanakan pengkajian, pembinaan dan pengembangan sistem informasi harga pangan pokok/strategis dan akses pangan;

k. melaksanakan pengkajian, pembinaan dan pengembangan penganekaragaman dan kebutuhan konsumsi pangan masyarakat;

l. melaksanakan pengkajian, pembinaan dan pengendalian keamanan pangan masyarakat;

m. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka peningkatan ketahanan pangan;

n. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Badan, yang berkaitan dengan bidang ketahanan pangan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

o. melaporkan kepada Kepala Badan, setiap selesai melaksanakan

tugas/penugasan;

p. mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran dan pelaksanaan anggaran lingkup bidang ketahanan pangan;

q. bersama-sama dengan Sekretaris, melaksanakan asistensi/pembahasan

rencana anggaran bidang ketahanan pangan dengan satuan kerja

terkait/Tim/Panitia Anggaran;

r. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas/kegiatan bidang ketahanan pangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 22

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan terdiri atas :

a. Sub Bidang Ketahanan Pangan; dan b. Sub Bidang Keamanan Pangan.

Paragraf 1

Sub Bidang Ketahanan Pangan

Pasal 23

(1) Sub Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah di bidang Ketahanan Pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Ketersediaan, Distribusi dan Akses Pangan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Ketersediaan, Distribusi dan Akses Pangan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang Ketersediaan, Distribusi dan Akses Pangan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Ketahanan Pangan mempunyai uraian tugas:

a. membantu Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan dalam melaksanakan tugas di bidang Ketersediaan, Distribusi dan Akses Pangan; b. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja di bidang Ketersediaan,

Distribusi dan Akses Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. mendistribusikan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

d. membina dan memotivasi bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karier;

e. mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

f. membina pengembangan dan penganekaragaman produk pangan berbahan baku spesifik lokal;

g. mengendalikan masalah pangan sebagai akibat menurunnya ketersediaan dan akses pangan;

(18)

h. melaksanakan identifikasi, membina dan memantau cadangan pangan pokok/strategis masyarakat;

i. membina dan mengembangkan cadangan/lumbung pangan masyarakat;

j. meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dan kelembagaan lumbung pangan masyarakat;

k. memfasilitasi/menangani penyaluran pangan untuk kelompok/desa rawan pangan;

l. melaksanakan identifikasi, pengkajian dan pembinaan kelompok/desa rawan pangan;

m. melaksanakan identifikasi, pengkajian, pembinaan dan pengembangan distribusi pangan;

n. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka peningkatan ketersediaan, distribusi dan akses pangan;

o. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan, yang berkaitan dengan kegiatan di bidang Ketersediaan, Distribusi dan Akses Pangan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

p. melaporkan kepada Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan, setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;

q. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Sub Bidang Ketahanan Pangan;

r. bersama-sama dengan kepala subbagian program melaksanakan

asistensi/pembahasan rencana anggaran Sub Bidang Ketahanan Pangan dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

s. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sub Bidang Ketahanan Pangan, sesuai ketentuan yang berlaku; dan

t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sub Bidang Keamanan Pangan

Pasal 24

(1) Sub Bidang Keamanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah di bidang Keamanan Pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Keamanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis dibidang konsumsi dan keamanan pangan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang konsumsi dan keamanan pangan;

c. pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang konsumsi dan keamanan pangan;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sub Bidang Keamanan Pangan mempunyai uraian tugas:

a. membantu Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan dalam melaksanakan tugas di bidang konsumsi dan keamanan pangan;

b. melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja di bidang konsumsi dan keamanan pangan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. mendistribusikan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

d. membina dan memotivasi bawahan dan penyuluh dalam rangka pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karir;

e. mengendalikan, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan tugas bawahan;

f. melaksanakan identifikasi, pengkajian dan pembinaan penganekaragaman dan kebutuhan konsumsi pangan;

g. melaksanakan pengkajian, pemetaan dan pemantauan pola konsumsi dan kecukupan pangan masyarakat;

h. mencegah dan menanggulangi masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi dan keamanan pangan;

i. mengoptimalkan konsumsi dan mutu pangan masyarakat;

(19)

k. menganalisis tingkat konsumsi, mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat;

l. membina dan mengawasi produk pangan segar dan pabrikan skala kecil;

m. melaksanakan pembinaan dan pemantauan menerapkan standar Batas Minimum Residu (BMR);

n. memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan inspektur, fasilitator, PPNS keamanan pangan;

o. membina sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan; p. melaksanakan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka peningkatan

konsumsi dan keamanan pangan;

q. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan, yang berkaitan dengan kegiatan di bidang konsumsi dan keamanan pangan, dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan;

r. melaporkan kepada kepala bidang ketahanan pangan, setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;

s. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran subbidang keamanan pangan;

t. bersama-sama dengan Kepala Sub Bagian Program melaksanakan

asistensi/pembahasan rencana anggaran Sub Bidang Keamanan Pangan dengan satuan kerja terkait/Tim/Panitia Anggaran;

u. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Sub Bidang Keamanan Pangan sesuai ketentuan yang berlaku; dan

v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Keamanan Pangan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketujuh

Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 25

(1) Pada Badan dapat dibentuk UPT sebagai unsur pelaksana teknis operasional dan/atau pelaksana teknis penunjang sebagian tugas dan kegiatan Badan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

(2) Pada Badan dapat ditetapkan jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku yang mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas dan fungsi Badan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan diangkat sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja.

BAB III TATA KERJA

Pasal 26

Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Badan wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain diluar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 27

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan

mengkoordinasikan bawahan mesing masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(20)

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan mesing masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib di olah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kapada bawahan.

(5) Dalam penyampaikan laporan masing masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing masing, wajib mengadakan rapat berkala.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

(1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Mandailing Natal dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan.

Pasal 29

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mandailing Natal.

Ditetapkan di Panyabungan

pada tanggal 18 April 2011

Pj. BUPATI MANDAILING NATAL,

ttd.

ASPAN SOFIAN

Diundangkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, ttd.

GOZALI

BERITA DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2011 NOMOR 63

Salinan sesuai dengan Aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SETDAKAB MANDAILING NATAL,

SAMUEL SIMANGUNSONG, SSTP PENATA Tk.I

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia dan membuktikan adanya pengaruh faktor kepemilikan

Dari keseluruhan proses program OMOR perlu dimaksimalkan kembali dengan cara penyusunan penanggulangan bencana melalui Rencana Kontinjensi dan rencana anggaran yang

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan

Bukti Arkeologi yang mengindikasikan hal tersebut adalah; temuan cengkeh di Terqa, Euphrates Timur Tengah yang berumur 3500 BP (Spriggs, 2000: 69), mata uang Kekaisaran Romawi

Kredensialing dan rekredensialing dilakukan kepada keseluruhan fasilitas kesehatan yang akan dan masih berkerjasama dengan BPJS Kesehatan, baik faskes tingkat pertama maupun

Seiring perkembangan teknologi, permasalahan tersebut dapat ditanggulangi dengan sebuah metode pembelajaran di bidang Teknologi Informasi yaitu dengan memanfaatkan teknologi

Hal ini selaras dengan penelitian Friedman (2010) yang menyebutkan bahwa perempuan memainkan peranan penting sebagai caregiver primer sehingga wanita mempunyai

pada minyak yang digunakan. Produk kontrol dengan kadungan PJO 0 % dan