• Tidak ada hasil yang ditemukan

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

- 1 -

BUPATI BERAU

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU

NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada kepada masyarakat dipandang perlu ditetapkan Pedoman

Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b di atas, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Berau tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah TK II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

3. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan (Lembaran Negara

(2)

- 2 -

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Berau (Lembaran Daerah Kabupaten Berau Tahun 2008 Nomor 9); 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Pedoman Standar Pelayanan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Berau;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Berau yang terdiri dari Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

3. Bupati adalah Bupati Berau;

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Berau;

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Berau selanjutnya disebut SKPD kabupaten Berau adalah Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan dan Lembaga lain;

6. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik;

(3)

- 3 -

7. Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik;

8. Pelaksana Pelayanan Publik yang selanjutnya disebut Pelaksana adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik;

9. Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung;

10. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan publik dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur;

11. Maklumat Pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam standar pelayanan;

12. Pihak Terkait adalah pihak yang dianggap kompeten dalam memberikan masukan terhadap penyusunan standar pelayanan;

13. Pelayanan Berjenjang adalah penyelenggaraan pelayanan yang dilaksanakan secara bertingkat dengan menyediakan kelas-kelas pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk memberikan pilihan kepada masyarakat pengguna pelayanan dengan tetap memperhatikan prinsip keadilan dan proporsionalitas;

14. Satuan Kerja Penyelenggara adalah unit kerja yang bertugas menyelenggarakan pelayanan publik yang berhubungan langsung dengan pengguna layanan;

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan atau panduan bagi penyelenggara dalam penyusunan, penetapan, dan penerapan standar pelayanan.

Pasal 3

Pedoman ini bertujuan adalah untuk memberikan kepastian, meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras dengan kemampuan.

Pasal 4

Sasaran pedoman ini adalah agar setiap penyelenggara mampu menyusun, menetapkan, dan menerapkan standar pelayanan dengan baik dan konsisten.

(4)

- 4 -

BAB III

PENYUSUNAN STANDAR PELAYANAN Pasal 5

(1) Setiap Penyelenggara wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan.

(2) Penyelenggara dalam menyusun Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengikutsertakan Masyarakat dan Pihak Terkait serta mengacu pada ketentuan teknis yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

(1) Masyarakat dan Pihak Terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), terdiri dari wakil:

a. semua pihak yang berkedudukan sebagai penerima manfaat Pelayanan Publik baik secara langsung maupun tidak langsung; dan/atau

b. tokoh Masyarakat, akademisi, dunia usaha, organisasi profesi, dan/atau lembaga swadaya Masyarakat.

(2) Penetapan wakil Masyarakat dan Pihak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beserta jumlahnya, ditentukan oleh Penyelenggara dengan

memperhatikan integritas, kompetensi, dan kepedulian di bidang pelayanan yang bersangkutan.

Pasal 7

(1) Penyusunan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 didahului dengan penyiapan rancangan Standar Pelayanan oleh Penyelenggara.

(2) Penyiapan rancangan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dengan tidak memberatkan Penyelenggara.

(3) Dalam penyiapan rancangan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyelenggara dapat melibatkan Masyarakat dan/atau Pihak Terkait.

Pasal 8

Rancangan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 paling sedikit memuat komponen:

a. dasar hukum; b. persyaratan;

c. sistem, mekanisme, dan prosedur; d. jangka waktu penyelesaian;

e. biaya/tarif;

f. produk pelayanan;

(5)

- 5 -

h. kompetensi Pelaksana; i. pengawasan internal;

j. penanganan pengaduan, saran, dan masukan; k. jumlah Pelaksana;

l. jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan;

m. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan,

n. evaluasi kinerja Pelaksana.

Pasal 9

(1) Rancangan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 wajib dibahas oleh Penyelenggara dengan mengikutsertakan Masyarakat dan Pihak Terkait untuk menyelaraskan kemampuan Penyelenggara dengan kebutuhan Masyarakat dan kondisi lingkungan.

(2) Kemampuan Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terutama menyangkut kemampuan sumber daya yang dimiliki, meliputi:

a. dukungan pendanaan yang dialokasikan untuk penyelenggaraan pelayanan;

b. Pelaksana yang bertugas menyelenggarakan pelayanan dari segi kualitas maupun kuantitas; dan

c. sarana, prasarana, dan/atau fasilitas yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan.

(3) Hasil pembahasan rancangan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dituangkan dalam berita acara penyusunan Standar Pelayanan dengan dilampiri daftar hadir peserta rapat.

Pasal 10

(1) Rancangan Standar Pelayanan yang telah dibahas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 wajib dipublikasikan oleh Penyelenggara kepada Masyarakat paling lama 5 (lima) hari kerja sejak ditandatangani berita acara penyusunan Standar Pelayanan untuk mendapatkan tanggapan atau masukan.

(2) Masyarakat atau Pihak Terkait dapat mengajukan tanggapan atau masukan terhadap rancangan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak dipublikasikan.

(3) Penyelenggara wajib memperbaiki rancangan Standar Pelayanan berdasarkan tanggapan atau masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 14 (empat belas) hari sejak batas akhir pengajuan tanggapan atau masukan dari Masyarakat atau Pihak Terkait.

(4) Rancangan Standar Pelayanan yang telah diperbaiki sebagaimana dimaksud pada ayat (3) selanjutnya ditetapkan oleh Penyelenggara menjadi Standar Pelayanan.

(6)

- 6 -

Pasal 11

(1) Penentuan biaya/tarif yang dituangkan dalam Standar Pelayanan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Berau.

(2) Biaya/tarif pelayanan yang penetapannya berpedoman pada peraturan perundang-undangan tersendiri dan biaya/tarif pelayanan oleh badan usaha swasta sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik dikecualikan dari ketentuan ayat (1).

Pasal 12

(1) Untuk menerapkan Standar Pelayanan yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4), Penyelenggara wajib menyusun dan menetapkan Maklumat Pelayanan.

(2) Maklumat Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban Penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan yang telah ditetapkan.

(3) Maklumat Pelayanan wajib dipublikasikan secara jelas dan luas.

(4) Maklumat pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipublikasikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak Standar Pelayanan ditetapkan.

BAB IV

PENETAPAN STANDAR PELAYANAN Pasal 13

(1) Penetapan Standar Pelayanan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Penyelenggara.

(2) Petunjuk teknis penyusunan, penetapan, dan penerapan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana dalam lampiran Peraturan ini

BAB V

EVALUASI STANDAR PELAYANAN Pasal 14

(1) Dalam rangka optimalisasi pelayanan, Penyelenggara wajib melakukan evaluasi penerapan Standar Pelayanan secara berkala setiap 1 (satu) tahun. (2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dijadikan dasar

oleh Penyelenggara untuk meninjau dan menyempurnakan Standar Pelayanan.

Pasal 15

(1) Standar Pelayanan yang telah dilaksanakan wajib dilakukan peninjauan ulang setiap 3 (tiga) tahun.

(7)

- 7 -

(2) Hasil peninjauan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dijadikan dasar oleh Penyelenggara untuk melakukan perubahan Standar Pelayanan. (3) Perubahan Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan dengan mengikuti mekanisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10 Peraturan ini.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 16

Dengan berlakunya peraturan ini, peraturan yang menetapkan hal yang sama dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 17

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Berau.

NO NAMA JABATAN PARAF

1. Ir. H. Ahmad Rifai, MM Wakil Bupati 2. Drs. H. Jonie Marhansyah Sekretaris Daerah

3. Drs. H. Anwar Ass. Pemerintahan

4. Hj. Sri Eka Takariyati, SH, MM Kabag Hk & Per-UU 5. Iwan Setiawan, SH Kasubbag Pert. Per-UU

Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal 8 Desember 2014

BUPATI BERAU,

ttd

H. MAKMUR HAPK

Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal 8 Desember 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, ttd H. JONIE MARHANSYAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2014 NOMOR 40

Salinan sesuai dengan Aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

ttd

Hj. SRI EKA TAKARIYATI, SH, MM Pembina Tk. I

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2019 tentang Badan Permusyawaratan Kampung , untuk memberikan sanksi administrasi bagi BPK yang

Tidak akan pernah ada orang yang merayakan hari jatuh cinta karena kita tidak pernah tahu kapan persisnya kita jatuh cinta dan atau saling jatuh cinta.. Kebanyakan, dia

Perancangan sistem drainase secara menyeluruh dengan pekerjaan DED Drainase Kawasan perlu dilakukan mengingat wilayah terbangun yang cukup luas sehingga dikhawatirkan

Bagaimana kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Toraja dalam pengembangan pariwisata dan merumuskan arahan kebijakan pengembangan pariwisata serta menyusun

bahwa untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 183 Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu ditetapkan Peraturan

(5) Pihak KEDUA berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah berupa laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan rencana

6. Formal Group dan informal Group 7. Membership Group dan Reference Group 8. Kelompok Okupasional dan Volonter D. Kelornpok-kelompok Sosial yang Tidak TeraturE. 1.

[r]