1
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENILAIAN
KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK BPR ARTA TANAH MAS
SEMARANG
Aditya Pradipta1, Sudaryanto2
1Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Jalan Nakula 1 no. 5-11, Semarang, 50131, Telp(024)3517261 E-mail : 112201104354@mhs.dinus.ac.id1
Abstrak
PT. BPR Artha Tanah Mas atau sering disebut dengan BPR ATM rutin dalam 6 bulan sekali melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan. Penilaian di lakukan oleh Kepala Oprasional namun proses penilaian tersebut dilakukan hanya berdasarkan pengamatan, tidak menggunakan perhitungan dengan metode tertentu, sehingga penilaian kinerja yang dilakukan oleh Kepala Operasional menjadi tidak valid. Pemanfaatan teknologi informasi pada saat ini memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung tercapainya tujuan dalam suatu perusahaan seperti peniliaian kinerja karyawan yang menggunakan model prototype pada PT. BPR Artha Tanah Mas dan di impelementasikan dengan perhitungan metode AHP (Analytical Hierarchi Process. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancang bangun sistem informasi penilaian kinerja karyawan pada PT. BANK BPR Arta Tanah Mas menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchi Process) Sehingga diharapkan penelitian dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchi Process) dapat sebagai acuan untuk melakukan evaluasi kinerja karyawan.
Kata Kunci: Sistem informasi , Analytical Hierarchi Process (AHP),,karyawan,penilaian
kinerja,.
Abstract
PT. BPR Artha Mas Land is often called the BPR routine ATM in 6 months to assess the performance of the employee. Assessment done by the Head of Operations, but the assessment process based only on observation, not using a particular calculation method, so that the performance assessment conducted by Head of Operations to be invalid. Utilization of information technology today has a very important role to promote the goals of a company such as SSR assessment of staff performance using a prototype model at PT. BPR Artha Tanah Mas and in impelementasikan with the calculation method of AHP (Analytical Hierarchy Process. The purpose of this research is to design information systems performance evaluation of employees at PT. BANK BPR Arta Tanah Mas using AHP (Analytical Hierarchy Process) It is expected that research using AHP (Analytical Hierarchy Process) can be as a reference for evaluating the performance of employees.
Keywords: informatio systems,analytical hierarchy process,employee,performance assessment.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan Kegiatan penilaian terhadap kinerja karyawan merupakan kegiatan yang
umum dilakukan, Penilaian tersebut
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap perusahaan.
Karyawan merupakan salah satu komponen paling penting yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang memiliki karyawan yang
dapat bekerja dengan baik dan
maksimal,berhasil atau tidaknya suatu terstruktur, valid dan konsisten. Sistem ini
didukung dengan metode Analitycal
meliputi proses penilaian kinerja yang dimulai dari pembobotan kriteria untuk mengetahui bobot kepentingan masing-masing indikator kemudian dijabarkan tujuan strategis kedalam indikator kinerja. Dari pembobotan indikator tersebut dapat
dihasilkan bobot alternatif untuk
mengetahui nilai tertinggi dari alternative yang ada Sehingga dengan mengetahui
kinerja karyawan setiap
periodenyaperusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan tidak terlepas dari kapasitas karyawan di perusahaan tersebut.
Persaingan di dunia bisnis semakin
kompetitif memacu perusahaan berupaya lebih keras dalam meningkatkan kualitas
perusahaanya. Salah satu upaya
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia adalah dengan melakukan pengukuran terhadap maksimal atau tidaknya seorang karyawan terhadap perusahaan melalui suatu penilaian kinerja karyawan.
PT. BPR Artha Tanah Mas atau sering disebut dengan BPR ATM rutin dalam 6 bulan sekali melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan. Penilaian di lakukan oleh Kepala Oprasional namun proses
penilaian tersebut dilakukan hanya
berdasarkan pengamatan, tidak
menggunakan perhitungan dengan metode tertentu, sehingga penilaian kinerja yang dilakukan oleh Kepala Operasional menjadi tidak valid. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat membantu Kepala Operasional PT. BPR Arta Tanah Mas dalam melakukan penilaian kinerja karyawan yang didukung dengan metode penilaian kinerja yang 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang telah diuraikan, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “bagaimana membuat rancang bangun sistem informasi penilaian kinerja pegawai pada Bank PT. BPR Artha Tanah Mas Dengan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)
2. METODE PENELITIAN 2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan [1].
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan dari bagian yang saling berhubungan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama [1]
2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti .
Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Dari pengertian-pengertian diatas informasi dapat disimpulkan sebagai data-data yang telah diolah atau diproses menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti serta bermanfaat bagi penerimanya [1].
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan [1] Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.
2.4 Model AHP Analytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat menyelesaikan masalah multikriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Masalah yang kompleks dapat di artikan bahwa kriteria dari suatu masalah yang begitu
banyak (multikriteria),struktur masalah
yang belum jelas, ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, pengambil keputusan lebih dari satu orang, serta
ketidakakuratan data yang tersedia.
Menurut Saaty, hirarki didefinisikan
sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian
diatur menjadi suatu bentuk hirarki
sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis [2].
2.5 Metode Pengumpulan Data
1. Observasi merupakan proses Observasi merupakan proses pengamatan pola prilaku subyek (orang), obyek (benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Penulis melakukan observasi terhadap beberapa dokumen milik PT.BPR Arta Tanah Mas diantaranya adalah buku yang memuat profil, visi, misi, tujuan,
sasaran, struktur organisasi, data
karyawan serta data absensi, dll.
2. Wawancara yaitu pengumpulan data
dilakukan dengan memberikan
pertanyaan langsung pada pihak yang terkait dengan objek penelitian yaitu PT. BPR Arta Tanah Mas.
3. Studi literatur merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari dari berbagai sumber diantaranya buku, jurnal, paper atau website yang dapat menunjang informasi yang mendukung penelitian. Studi literatur berisi tentang teori, temuan dan penelitian yang dilakukan sebelumnya untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
2.6 Metode Pengembangan Sistem
Model prototype digunakan untuk
meyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.
Model prototype dimulai dari
mengumpulkan kebutuhan pelanggan
terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototype biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototype ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanngan atau user [1]. Berikut adalah gambaran dari model prototype [1]:
Gambar 1. Prototype Model Tahapan pengembangan prototype menurut Roger S. Pressman, Ph.D. adalah: [1] 1. Mendengarkan Pelanggan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari sistem dengan cara mendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu sistem yang sesuai kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana sistem yang
sedang berjalan untuk kemudian
mengetahui masalah yang terjadi. 2. Merancang dan Membuat Prototpe
Pada tahap ini, dilakukan perancangan
dan pembuatan prototype sistem.
Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah didefinisikan sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna.
3. Uji Coba
Pada tahap ini, prototype dari sistem di uji coba oleh pelanggan atau pengguna.
Kemudian dilakukan evaluasi
kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari
pelanggan untuk memperbaiki
prototype yang ada.
2.7 Identifikasi Masalah
Penilaian kinerja yang dilakukan oleh Kepala Operasional PT. BANK BPR Arta Tanah Mas masih merupakan hasil dari mengamati kinerja karyawan setiap hari, belum menggunakan perhitungan-perhitungan dengan metode tertentu sehingga penilaian kinerja terhadap karyawan menjadi kurang valid.
2.8 Alternatif Sistem yang Diusulkan Untuk mengatasi permasalahan diatas
diperlukan sebuah sistem informasi
berbasis website dengan menggunakan metode pendukung Analytical Hierarchy Process(AHP) agar penilaian kinerja karyawan pada PT. BANK BPR Arta Tanah Mas Semarang semakin baik.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penelitian ialah prototype model, dimana tahapan prototype model berkaitan dengan sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
1. Mendengarkan Pelanggan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari sistem dengan cara mendengarkan keluhan serta masukan dari PT.BANK BPR Arta Tanah Mas.. 2. Merancang dan Membuat Prototype
Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype sistem yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan
sistem yang telah didefinisikan
sebelumnya dari masukan dan keluhan BANK BPR Arta Tanah Mas.
3. Uji coba
Prototype dari sistem di uji coba oleh pelanggan atau pengguna kemudian
dilakukan evaluasi
kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan.
Kemudian pengembangan kembali
mendengarkan masukan dan keluhan
dari pelanggan untuk semakin
menyempurnakan serta memperbaiki prototype yang ada.
3.2 Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk
menggambarkan bagaimana interaksi antara pengguna sistem (aktor) dengan sistem yang akan dibuat. Dengan kata lain use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Aktor yang terlibat dalam sistem ini adalah pengguna yaitu admin (K.operasional) yang akan
menjalankan aplikasi. Dibawah ini
Gambar 3.1. Use case diagram
1. Use Case Diagram Masuk
Aktor : Admin
Diskripsi : Admin membuka halaman
memasukan username dan password. jika Admin ingin masuk kehalaman utam wajib memasukan username dan password jika sudah masuk atau login Admin akan dapat masuk ke menu utama.
2. Use Case Diagram Input Data Aktor : Admin
Diskripsi : Admin masuk ke halaman menu data karyawan,
3. Use Case Diagram memasukan nilai Aktor :Admin
Diskripsi :Admin memasukan nilai pada setiap kriteria dan admin juga
dapat menampilakan nilai pada
masing” kriteria.
4. Use Case Diagram Keluar Aktor : Admin
Diskripsi : Admin bisa keluar dengan menekan tanda keluar jika admin sudah selesai melakukan penilaian.
3.3 activity diagram login
Gambar 3.2. activity diagram login 3.4 Activity diagram Iput Data
Gambar 3.3. activity diagram Input Data 3.5 Activity diagram Iput Nilai
Gambar 3.4. activity diagram Input Nilai
uc Use Case Model
admin Masuk Keluar Input Data data karyaw an masukan nilai User «include» «include» «include» act ad login Mulai
Tampilan Halaman Depan
Input User dan Passw ord v erifikasi login
Menyimpan Menu Utama Benar
Salah
selesai
act Input data
M ul ai
Halaman Utama Input Nilai kriteria
Simpan input data
Sel esai
act Input Nilai
M ul ai
Halaman Utama Input Nilai kriteria
Simpan Tampilkan Nilai setiap
kriteria
3.6 Activity diagram keluar
Gambar 3.5. Activity diagram keluar 3.7 Implementasi Sistem
a. Halaman awal SPK
Pada halaman utama terdapat sidebar yang berisi 4 menu yaitu menu data,
tabel baku, proses dan
hasil peringkat
yang
ditampilkan
Menu-menu
tersebut akan menampilkan
tabel-tabel data yang dipakai oleh peneliti.
Gambar3.6. Halaman Utama
Proses input data karyawan dilakukan dengan meng-upload file yang berjenis CSV (Comma Separated Value, *.csv) yang berisi data-data
Gambar 3.7. Halaman Input Data Pada halaman tabel baku, akan ditampilkan tabel proses AHP yang meliputi, tabel perbandingan berpasangan, tabel matriks penilaian kriteria, tabel penjumlahan tiap baris dan tabel rasio konsistensi. berikut tampilan halaman tabel baku
Gambar 3.8. Halaman perhitungan AHP
Gambar 3.9. Hasil perankingan
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Dari penyusunan penelitian yang bertujuan untuk membantu Kepala Oprasional Bank PT. BPR Arta Tanah Mas dalam melakukan
penilaian kinerja karyawan dengan
merancang sebuah sistem informasi
berbasis website yang didukung metode Analitical Hierachy Process(AHP), dapat diperoleh kesimpulan bahwa :
Tersedianya sistem informasi berbasis website untuk melakukan penilaian kinerja
act Model Keluar
Mulai
Halaman Aw al
Keluar
Keluar dari Aplikasi
Selesai
System Admin
karyawan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan serta menghasilkan data
perangkingan karyawan berprestasi
berdasarkan hasil penilaian kinerja yang telah dilakukan dengan menggunakan metode AHP.
4.2 Saran
Dari hasil pembuatan sistem baru ini be-beeberapa saran yang disampaikan dalam penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukannya backup data untuk menjaga jika ada data yang hilang atau program terinfeksi virus sehingga tidak terlalu mengganggu kinerja perusahaan. 2. Adanya pelatihan khusus terhadap pengguna sistem informasi, sehingga pengguna dapat mengenal dengan baik sistem informasi ini.
3. Adanya pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat agar sistem tetap terjaga dengan baik, dengan cara melakukan perbaikan pada sistem apabila terjadi kesalahan atau error pada sistem informasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rosa A. S and M. Shalahuddin, 2013
Rekayasa Perangkat Lunak
Terstruktur Dan Berorientasi Objek,
2nd ed. Bandung, Indonesia:
Informatika.
[2] Raymond McLeod, Jr, 2010, Sistem Infomrasi Manajemen, 7th ed. Jakarta, Indonesia: PT Prehanlindo.
[3] Sutikno. 2011 Penilaian kinerja
menggunkan metode analitical hirarcy prosess.