• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pembahasan

1. Norma

2. Etika

3. Moral

4. Pengertian Etika Profesi

5. Fungsi Kode Etik Profesi

(3)

Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya

1.1. Norma

Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang Norma atau kaidah adalah ketentuan-ketentuan yang

menjadi pedoman dan panduan dalam bertingkah laku di kehidupan masyarakat.

Norma berisi anjuran untuk berbuat baik dan larangan

untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan ini menjadi lebih baik.

(4)

Magnis Suseno (1975) mengemukakan hal yang menjadi dasar norma moral untuk mengakui perbuatan baik atau buruk yaitu Kebiasaan

Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995)

Norma (

cont

)

Hobbes dan Rousseau seperti dikutip oleh Huijbers (1995) mengemukakan kesepakatan masyarakat sebagai dasar pengakuan perbuatan.

(5)

Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk :

Norma (

cont

)

1. Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271 SM)

Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi semua orang).

2. Aliran Utilisme (Jeremy Bentham 1742-1832, John Stuart Mill 1806-1873)

Perbuatan itu baik apabila bermanfaat bagi manusia, buruk apabila menimbulkan mudharat bagi manusia.

(6)

Norma (

cont

)

3. Aliran Naturalisme (J.J. Rousseau).

Perbuatan manusia dikatakan baik apabila bersifat alami, tidak merusak alam.

4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20). 4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20).

Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya hidup, perbuatan buruk adalah perbuatan yang mengurangi bahkan merusak daya hidup

(7)

Norma (

cont

)

Sony Keraf (1991), Ada dua macam Norma:

 Norma Umum

Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga : a. Norma Sopan Santun : disebut juga norma etiket

adalah norma yang mengatur pola perilakau dan sikap lahiriah manusia.

b. Norma Hukum : adalah norma yang dituntut

keberlakuannya secara tegas oleh masyarkat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan

kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat . c. Norma Moral: yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik- buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.

(8)

Norma (

cont

)

Sony Keraf (1991), Ada dua macam Norma:



Norma Khusus

Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan

atau kehidupan khusus misalnya aturan

yang berlaku dalam bidang pendididkan,

yang berlaku dalam bidang pendididkan,

keolah-ragaan,

bidang

ekonomi

dan

sebagainya. Norma ini hanya berlaku pada

lingkup bidangnya dan tidak berlaku jika

memasuki bidang lainnya.

(9)

 Bertens (1994) menjelaskan, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos

yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan.

 Bentuk jamaknya adalah ta etha artinya adat kebisaan, dari bentuk jamak inilah terbentuk kata Etika oleh filsuf Yunani Aristoteles(384-322 BC) dipakai untuk menunjukan filsafat moral.

 Berdasarkan asal – usul kata tersebut Etika berarti Ilmu tentang apa

1.2. Etika

 Berdasarkan asal – usul kata tersebut Etika berarti Ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

 Fagothey (1953), Etika adalah studi tentang kehendak manusia, yang

berhubungan dengan keputusan yang benar atau yang salah dalam tindak perbuatannya

 Sumaryono (1995), Etika merupakan studi tentang kebenaran dan

ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam perbuatannya.

(10)

Etika (

Cont

)

Teori Etika

Ada 2 (dua) macam teori etika yaitu :

Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani ,

“ Deon “ berarti kewajiban. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.

secara baik.

Contoh : suatu tindakan bisnis akan dinilai baik bagi pelakunya, melainkan karena tindakan itu sejalan dengan kewajiban pelaku, dengan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumennya, menawarkan barang dan jasa yang mutunya sebanding dengan harganya. Sehingga tindakan itu tidak ditentukan oleh akibat atau tujuan baik dari tindkan itu.

(11)

Etika (

Cont

)

Etika Teologi yaitu etika yang mengukur baik

buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdsarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat.

Contoh seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum.

::Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan nbisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.

(12)

Etika (

Cont

)

Berdasarkan Nilai dan Norma yang terkandung didalamnya, Etika dikelompokan menjadi:

 Etika Deskriptif

Etika yang berbicara tentang fakta, yaitu nilai dan pola perilaku manusia yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam masyarakat

 Etika Normatif

Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia

Sanksi yang timbul atas pelanggaran Etika :

 Sanksi Sosial

Berupa teguran dari masyarakat, pengucilan dari masyarakat

 Sanksi Hukum

Hukum pidana dan hukum perdata

Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku

(13)

1.3. Moral

 Moral berasal dari bahasa Latin MOS, jamaknya adalah mores

yang juga berarti adat kebisaan.

 Dengan merujuk pada kata Etika maka Moral berarti nilai – nilai dan norma – norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

 Sony Keraf (1991), Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia

Faktor Penentu moralitas :

a. Motivasi, hal yang diinginkan oleh pelaku perbuatan dengan maksud untuk mencapai sasaran yang hendak dituju.

b. Tujuan Akhir, diwujudkannya perbuatan yang dikehendaki secara bebas

c. Lingkungan Perbuatan, segala sesuatu yang secara aksidental mengelilingi atau mewarnai perbuatan

(14)

a. Moralitas Objektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagaimana adanya, terlepas dari segala bentuk modifikasi kehendak bebas pelakunya.

Sumaryono (1995) mengklasifikasikan moralitas menjadi dua golongan :

Moral (

Cont

)

b. Moralitas Subjektif, moralitas yang melihat perbuatan sebagai dipengaruhi oleh pengetahuan dan perhatian pelakunya, latar belakang, stabilitas emosional dan perlakuan personal lainnya.

(15)

1. Kaidah Sikap Baik.

Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakann dalam bentuk yang kongkret, tergantung dari apa yang baik dalam situasi kongkret itu.

Dua kaidah dasar moral adalah :

Moral (

Cont

)

2. Kaidah Keadilan.

Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan dengan kadar angoota masing-masing.

(16)

1.4. Pengertian Etika

Profesi

Bartens (1995) menyatakan, kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu di mata masyarakat.

Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga anggota kelompok profesi tidak akan ketinggalan zaman.

(17)

Pengertian Etika Profesi (

Cont

)

Kode etik profesi merupakan hasil pengaturan diri profesi yang bersangkutan dan ini perwujudan moral yang hakiki, yang tidak dapat dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri.

Kode etik profesi merupakan rumusan norma moral manusia Kode etik profesi merupakan rumusan norma moral manusia yang mengemban profesi itu.

Kode etik profesi menjadi tolak ukur perbuatan anggota kelompok profesi.

Kode etik profesi merupakan upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi anggotanya

(18)

1.4. Fungsi Kode Etik

Profesi

Mengapa kode etik profesi perlu dirumuskan secara tertulis ? Sumaryono (1995) mengemukakan 3 alasannya, yaitu :

a. Sebagai Sarana Kontrol Sosial

b. Sebagai Pencegah Campur Tangan Pihak Lain c. Sebagai Pencegah Kesalahpahaman dan Konflik c. Sebagai Pencegah Kesalahpahaman dan Konflik

Kelemahan Kode Etik Profesi

a. Idealisme terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di sekitar para profesional, sehingga harapan sangat jauh dari kenyataan. Hal ini cukup menggelitik para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi tidak lebih dari pajangan tulisan berbingkai.

(19)

b. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesional. Rupanya kekurangan ini memberi peluang kepada profesional yang lemah iman untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.

Prinsip dasar didalam etika profesi : Prinsip dasar didalam etika profesi :

a. Prinsip standar Teknis, profesi dilakukan sesuai keahlian b. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa

profesionalnya, kompetensi dan ketekunan

c. Prinsip tanggung jawab profesi, melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional

(20)

d. Prinsip kepentingan publik, menghormati kepentingan publik e. Prinsip Integritas,menjunjung tinggi nilai tanggung jawab

profesional

f. Prinsip Objektivitas, menjaga objektivitas dalam pemenuhan kewajiban

g. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi g. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi h. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan

(21)

1. seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya dikenal dengan istilah :

a. Budaya b. Etika e. Politik

c. Moral d. Norma

Latihan Soal Pertemuan I

2. Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur perilakunya adalah definisi dari :

a. Moral b. Etika

(22)

Latihan Soal Pertemuan I

2. Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur perilakunya adalah definisi dari :

a. Moral b. Etika

c. Etiket d. Norma

3. Moralitas seseorang ditentukan oleh komponen-komponen dibawah ini : a. Motivasi, Tujuan Akhir dan Lingkungan Perbuatan

b. Motivasi dan Tujuan Akhir

c. Motivasi, Hasil Yang diraih, Situasi dan Kondisi d. Niat, Pekerjaan dan Situasi Perbuatan

(23)

Latihan Soal Pertemuan I

3. Moralitas seseorang ditentukan oleh komponen-komponen dibawah ini : a. Motivasi, Tujuan Akhir dan Lingkungan Perbuatan

b. Motivasi dan Tujuan Akhir

c. Motivasi, Hasil Yang diraih, Situasi dan Kondisi d. Niat, Pekerjaan dan Situasi Perbuatan

d. Niat, Pekerjaan dan Situasi Perbuatan

4. Magnis Suseno Berpendapat bahwa untuk mengukur baik buruknya sebuah perbuatan didasarkan pada :

a. Adat Istiadat b. Kebiasaan

(24)

4. Magnis Suseno Berpendapat bahwa untuk mengukur baik buruknya sebuah perbuatan didasarkan pada :

a. Adat Istiadat b. Kebiasaan

c. Kebudayaan d. Kesepakatan Masyarakat

Latihan Soal Pertemuan I

5. Sumaryono (1995) membedakan moral kedalam dua golongan yaitu : a. Moral Objektif dan Moral Perbuatan

b. Moral Baik dan Moral Buruk

c. Moral Objektif dan Moral Subjektif d. Moral Ucapan dan Moral Perbuatan

(25)

Latihan Soal Pertemuan I

5. Sumaryono (1995) membedakan moral kedalam dua golongan yaitu : a. Moral Objektif dan Moral Perbuatan

b. Moral Baik dan Moral Buruk

c. Moral Objektif dan Moral Subjektif d. Moral Ucapan dan Moral Perbuatan

1. Ilmu yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu yang mempelajari tentang adat kebiasaan dikenal dengan istilah :

a. Budaya b. Etika e. Politik

Referensi

Dokumen terkait

14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa,norma-norma atau aturan- aturan yang merupakan kesatuan landasan etik

Peninjauan isi atau kandungan dalam kode etik profesi polisi, yang harus. disesuaikan dengan kondisi masyarakat

Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru sebagai pedoman sikap perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik,

Pedoman Tingkah laku (Code of Conduct) Hakim ialah penjabaran dari kode etik profesi Hakim yang menjadi pedoman bagi Hakim Indonesia, baik dalam menjalankan tugas profesinya

• Jika argumen tersebut diterima oleh hakim, maka karyawan yang bertindak sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam kode profesional, mungkin tidak akan dipecat.... • Setelah

Kode Etik Profesi yang disusun dengan bingkai Keindonesian ini menjadi himpunan norma moral yang memiliki sanksi, sehingga berfungsi bukan hanya sebagai instrument

Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa

Setidaknya ada sebeles 11 pasal kode etik jurnalistik yang telah ditetapkan oleh Dewan Pers sebagai pedoman dalam menjalankan profesi sebagai jurnalistik.. Sebelas 11 pasal tersebut