• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Branding

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Branding"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

4.1.1 Teori Branding

Menurut Gavin Ambrose dan Paul Harris (The Visual Dictionary of Graphic Design, AVA Publishing, 2006) Brand adalah tanda, kata-kata atau ungkapan yang mengidentifikasikan dan membedakan sebuah produk atau layanan dari pada kompetitornya. Brand diciptakan untuk membantu kita membedakan produk-produk yang serupa melalui persepsi kualitas dan nilai. Kemudian sebuah brand menjadi dikenali dan mempengaruhi keputusan kita saat membeli suatu barang atau jasa. Branding adalah sebuah ekspresi perusahaan di lapangan pasar dan bisa digunakan untuk menciptakan identitas yang unik. Branding bertujuan lebih kepada membuat sebuah hubungan emosional dengan konsumen. Ketika orang jatuh cinta dengan sebuah brand, maka timbul sebuah kepercayaan terhadap brand tersebut, kemudian membelinya, percaya akan keunggulannya, lalu timbul sikap loyalitas yang tinggi terhadap brand tersebut. Masih dalam buku yang sama “The Visual Dictionary of Graphic Design” (AVA Publishing, 2006), Identity adalah perilaku karakter dari sebuah perusahaan, yang mendefinisikan kualitas dengan tingkat pelayanan, pikiran inovatif, atau pendekatan untuk melakukan bisnis.

Menurut Alina Wheeler (Designing Brand Identity, John Wiley & Sons,Incx, 2009) mengatakan bahwa sebuah brand identity menjadi ideal dan efektif bila :

a. Dapat mencerminkan visi dan misi dari perusahaannya. b. Memiliki sebuah arti, tegas, dan mudah dikenali

(2)

d. Memiliki diferensiasi dan keunikan tersendiri dibandingkan yang lainnya. e. Identitas mampu bertahan lama di dalam lingkungan yang selalu mengalami

perubahan.

f. Memberikan image yang jelas dan konsisten dari sebuah perusahaan.

Berdasarkan landasan teori mengenai Brand Identity yang efektif, maka pembuatan ulang identitas visual PT Arminareka Perdana yang baru diharapkan dapat memenuhi kriteria Brand Identity yang efektif salah satunya diaplikasikan dengan baik, sehingga selain citra yang tercipta lebih baru dan mudah diingat, juga dapat mengkomunikasikan image perusahaan.

4.1.2 Teori Logo

Menurut Gregory Thomas (How to Design Logos, Symbols, and Icons, North Light Books, 2000), ada 10 kriteria yang harus diperhatikan dalam membuat logo yang baik, yaitu:

1. Visibilitas

Apakah sebuah logo akan terlihat menonjol dalam sebuah lingkungan sekitarnya hingga dapat menghasilkan identifikasi cepat dan mudah diingat.

2. Aplikasi

Seberapa fleksibel rancangan logo tersebut dapat diterapkan ke berbagai macam teknis aplikasi. Mempertimbangkan apakah logo muncul pada resolusi layar kompetit atau harus diembos. Logo yang baik harus dapat diterapkan ke dalam berbagai teknik aplikasi.

3. Kekhasan

(3)

4. Sederhana dan Universal

Apakah konsep logo mudah untuk dikenali dan pertimbangan akan konotasi kebudayaan dan kompetitor yang ditimbulkan.

5. Sesuatu yang Tersimpan

Jika sebuah logo terlalu mudah untuk dibaca maka target audience tidak akan mendapatkan rasa penemuan sehingga tidak akan terjadi interaksi personal yang berkesan.

6. Warna

Logo yang baik harus dapat diaplikasikan dalam hitam putih sehingga dapat melalui proses fotokopi atau fax.

7. Deskriptif

Apa logo tersebut mengungkapkan sifat (visi dan misi) dari perusahaan atau produknya. Logo yang baik dapat melakukan hal ini tanpa menggambarkannya secara berlebihan.

8. Waktu

Sebuah logo yang baik bisa bertahan setidaknya 15 – 20 tahun.

9. Modularitas

Dapatkah logo diadaptasikan keberbagai macam aplikasi. Hierarki harus

diperhatikan dalam penerapkannya bersama tipografi serta elemen grafis lainnya. Semua elemen harus dapat saling mendukung untuk menciptakan komunikasi yang selaras.

(4)

Usia penggunaan dan pengenalan terhadap sebuah logo. Mengetahui kapan dan apa yang hendak dirancang ulang adalah perkembangan yang penting. Sebagai contoh, akan sulit mengganti nilai yang telah terkandung dalam logo Coca Cola.

Menurut Lori Siebert dan Lisa Ballard (Making a Good Layout, North Light Books, 1992) kriteria logo yang baik adalah :

• Memiliki arti

Mampu berdiri sendiri, baik logo maupun logotype-nya. Mencerminkan image positif dari perusahaan tersebut. • Memberikan diferensiasi terhadap kompetitornya

• Bersifat fleksibel sehingga dapat diterapkan dalam semua aplikasi yang dibutuhkan dengan berbagai ukuran yang berbeda.

Logotype harus mudah dibaca.

Logogram harus mudah diartikan setiap orang.

• Cocok untuk diterapkan dalam dasar warna hitam putih maupun warna.

4.1.3 Teori Tipografi

Menurut David E. Carter (How to Improve Your Corporate Identity, Art Direction Book Company, 1995) tipografi dikatakan sebagai visual kompetit, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk

menerjemahkan kata – kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran tipografi adalah mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Dalam membuat perencanaan suatu karya desain, keberadaan elemen tipografi sudah harus selalu diperhitungkan karena dapat mempengaruhi susunan hirarki dan keseimbangan daripada karya desain tersebut. Pengertian tipografi yang

(5)

sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak dilihat sebagai suatu desain.

Tipografi adalah bagian sangat penting dari program identitas perusahaan, karena bentuk huruf yang digunakan akan mengkomunikasikan banyak hal tentang perusahaan, seperti halnya asesoris yang digunakan oleh seseorang akan

mengkomunikasikan tentang orang tersebut.

Menurut Rob Carter, ada beberapa factor penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan typografi, antara lain:

Legibility (keterbacaan) Readability (dapat dibaca) Visibility (mudah dilihat) Clarity (kejelasan)

Agar sebuah pesan dapat disampaikan dengan baik, dan dapat dipahami oleh audience, ada beberapa kriteria lainnya yang juga membutuhkan perhatian khusus, yaitu:

Expression (ekspresi), Philips B. Meggs

Menggunakan seni untuk menggambarkan atau mengekspresikan emosi dan perasaan tertentu.

Unity of Form and Communication (kesatuan bentuk), Christopher

Ozubko

Jenis huruf yang dipilih harus selaras dengan elemen-elemen lain dalam desain tersebut, termasuk image dan layout yang digunakan, sehingga

(6)

keseluruhan desain terlihat menyatu dan harmonis tanpa menghilangkan pesan atau informasi sebenarnya.

Emphasis (penekanan), Douglas Higgins

Penekanan pada huruf dalam sebuah layout berguna untuk menarik perhatian, dengan menggunakan kekontrasan tipografi dan hierarki visual.

4.1.4 Teori Warna

Menurut Leatrice Eisseman (Pantone: Guide to Communication with Color, Grafix Press, 2005) warna merupakan metode paling tepat dalam usaha

menyampaikan pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga bekerja bersamaan dengan seluruh arti dan konsep pemikiran abstrak.

Dalam mengenali sebuah brand, otak manusia akan mengenali bentuk terlebih dahulu, kemudian mengenal warna dan bahasa. Warna dapat memicu emosi dan membangkitkan sebuah pandangaan terhadap suatu brand. Warna-warna khusus yang digunakan harus dipilih secara berhati-hati, karena selain dapat membangun kepekaan terhadap sebuah brand, warna juga dapat berfungsi untuk memberi diferensiasi akan brand-nya.

Warna merupakan sebuah atribut dari sebuah elemen. Warna mempunyai peranan penting dalam penciptaan sebuah tanda atau sign. Warna yang diterapkan dalam desain logo dan memberikan informasi psikologis yang terkandung dari produknya. Sehingga sebuah produk atau brand, memiliki identitas dan karakteristik yang memberi kesan bagi konsumennya.

Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standart warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan

(7)

warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila.

Warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa, bahkan secara umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia, semua peralatan, pakaian, bahkan alam disekeliling kita merupakan benda yang berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi manusia warna sering kali dipakai sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna sebagai komunikasi, dan warna sebagai ekspresi.

Warna sebagai elemen estetika

Warna memerankan dirinya sebagai ”warna”, yang mempunyai fungsi dalam membentuk sebuah keindahan. Namun keindahan disini bukan hanya sebagai ”keindahan” semata. Melainkan sebagai unsus eksistensial benda-benda yang ada disekeliling kita. Karena dengan adanya warna kita dimudahkan dalam melihat dan mengenali suatu benda. Sebagai contoh apabila kita meletakkan sebuah benda di tempat yang sangat gelap, mata kita tidak mampu mendeteksi obyek tersebut dengan jelas. Di sini warna mempunyai fungsi ganda dimana bukan hanya aspek keindahan saja namun sebagai elemen yang membentuk diferensial/perbedaan antara obyek satu dengan obyek lain.

Warna sebagai representasi dari alam

Warna merupakan penggambaran sifat obyek secara nyata, atau secara umum warna mampu menggambarkan sifat obyek secara nyata. Contoh warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput; dan biru untuk laut, langit dan sebagainya. Warna dalam hal ini lebih mengacu pada sifat-sifat alami dari obyek tertentu misalnya padat, cair, jauh, dekat dll.

(8)

Warna sebagai alat/sarana/media komunikasi (fungsi representasi) Warna menempatkan dirinya sebagai bagian dari simbol (symbol). Warna merupakan lambang atau sebagai perlambang sebuah tradisi atau pola tertentu. Warna sebagi komunikasi seringkali dapat kita lihat dari obyek-obyek seperti bendera, logo perusahaan, Fashion, dll. Warna merupakan sebuah perwakilan atau bahkan sebuah obyek pengganti bahasa formal dalam mengkomunikasikan sesuatu misalnya: merah perlambang kemarahan, patriotisme, seksualitas; kemudian putih sebagai perlambang kesucian, kebersihan, kebaikan dll.

4.1.5 Teori Kemasan

Menurut Irwan Wirya (Kemasan yang Menjual, Gramedia Pustaka Utama, 2009) daya tarik kemasan sangatlah penting untuk menarik minat konsumen, karena daya tarik akan mempengaruhi tindakan konsumen baik secara sadar maupun tanpa disadari. Selain itu desain yang optimal harus memberikanimpresi spontan dan langsung atas tindakan konsumen ditempat penjualan karena tujuan akhir pengemasan adalah untuk menciptakan penjualan.

Daya tarik sebuah kemasan meliputi daya tarik visual dan daya tarik fisik.

1. Daya Tarik Visual

Lebih mengacu pada penampilan kemasan atau label produk yang mencakup kombinasi dari warna, bentuk, merek, ilustrasi, teks, serta tata letak untuk

memberikan mutu daya tarik secara optimal. Hal ini berhubungan dengan factor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia, bahkan menurut penelitian, konsumen pada umumnya tidak menyadari bahwa mereka membeli produk karena dipengaruhi kemasannya.

(9)

2. Daya Tarik Praktis

Hal ini merupakan efektifitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen ataupun distributor / pengecer yang meliputi kemudahan penyimpanan dan pemajangan produk sehingga pihak distributor / pengecer dapat diyakinkan bahwa produk tersebut mudah ditangani dan dijual. Ada beberapa daya tarik praktis kemasan, yaitu :

• Kemasan harus menjamin dapat melindungi produk

• Kemasan mudah dibuka / ditutup kembali bila untuk disimpan.

• Kemasan dengan porsi yang sesuai untuk produk kosmetik atau dengan alternative volume untuk pembelian eceran.

• Kemasan dapat digunakan kembali.

• Kemasan mudah dibawa, dijinjing dan dipegang,

• Kemasan harus memudahkan pemakai untuk menghabiskan / mengambil isinya dan mengisinya kembali untuk jenis produk yang bisa diisi ulang.

4.1.6 Teori Layout

Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris (The Visual Dictionary of Graphic Design, AVA Publishing, 2006) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan 9ompetit. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Menurut Frank F Jefkin (Periklanan, edisi ketiga, Erlangga, 1997) untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya:

• Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat. • Variasi, agar tidak monoton / membosankan.

(10)

• Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras. • Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna. • Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang

memberikan kesan kenyaman dan keindahan. • Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan.

• Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang. 4.1.7 Standar Grafis Manual

Menurut Charlotte River (Identify: Building Brand Through Letterheads, Logos & Bussiness Cards, Rotovision, 2003), seorang desainer grafis menciptakan standarisasi dan panduan untuk penggunaan logo pada seluruh bentuk aplikasi. Identity Standard Manual adalah panduan yang berisi standarisasi elemen grafis yang diakui seperti logo, tipografi, dan warna, dapat juga disebut Graphic Standard

Manual (Standar Grafis Manual). Dengan penggunaan yang konsisten, tentunya akan mempercepat pengenalan di antara banyaknya 10ompetitor yang ada dan menjamin pemahaman secara keseluruhan.

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi Komunikasi

4.2.1.1 Fakta Kunci

• PT Arminareka Perdana adalah perusahaan jasa tour travel Haji dan Umrah Indonesia.

• PT Arminareka Perdana mampu memberikan pelayanan menjamin lebih baik • Masyarakat akan lebih tertarik, apabila PT Arminareka Perdana memiliki

(11)

4.2.1.2 Masalah yang Dikomunikasikan

• PT Arminareka Perdana memiliki identitas visual yang tidak konsisten. • Promo Penawaran PT Arminareka Perdana tidak didukung dengan identitas

visual yang baik.

• Identitas visual yang sekarang belum mencerminkan kepribadian, visi dan impian PT Arminareka Perdana

4.2.1.3 Tujuan yang akan Dicapai

• Terciptanya citra baru, yang lebih menarik dan modern di masyarakat. Identitas baru tersebut, mencerminkan kepribadian, visi, misi dan impian dari PT Arminareka Perdana

• Terciptanya visual PT Arminareka Perdana yang menarik perhatian masyarakat.

• Terciptanya media – media internal yang mendukung identitas visual PT Arminareka Perdana sebagai perusahaan jasa tour travel di masyarakat.

4.2.1.4 Manfaat

• Memiliki identitas visual yang bisa diaplikasikan dengan baik dan konsisten ke seluruh media internal dan untuk perkembangan usaha ke depannya. • Dengan adanya identitas visual yang baru dapat membantu memperbaiki

tingkat penjualan dan juga dapat memperluas jangkauan pemasarannya di tengah masyarakat Indonesia dan juga dunia internasional.

4.2.1.5 Target Audience

a. Demografi :

• Jenis Kelamin : Pria Wanita

• Umur : 25-50 tahun

(12)

b. Geografi :

• Domisili : Tinggal di perkotaan

c. Psikografi :

• Gaya Hidup : Sibuk • Aktivitas : Pekerja

• Hobi : Bersifat religius • Ciri –Ciri : Religius

4.2.1.6 Big Idea

Sahabat perjalanan religi anda

4.2.1.7 Keyword

Ramah, Bersahabat, Modern, Haji, Umrah, Wisata, Religius, Kepercayaan

4.2.1.8 Positioning

PT Arminareka Perdana adalah perusahaan jasa Tour and Travel Haji dan Umrah yang mampu memberikan pelayanan baik dan dapat memudahkan bagi seluruh muslim yang mau menjalankan ibadah dengan system pembayarannya yang insya allah dapat meringankan.

4.2.2 Strategi Desain

4.2.2.1 Tone and Manner Humble

bersahabat • Modern

(13)

4.2.2.2 Tipografi

Tipografi yang digunakan untuk logotype kira2 akan menggunakan font san serif agar terkesan modern, diikuti dengan permainan Arabic font dijadikan logo utama agar mendapat kesan religi.

4.2.2.3 Visual

Unsur-unsur desain yang dipilih berdasarkan pertimbangan karakter target serta pendekatan yang dilakukan :

• Warna yang digunakan adalah warna cerah seperti hijau dan biru agar membawa kesan ramah dan modern.

• Ilustrasi berupa permainan elemen visual dari bentuk kubah yang merupakan salah satu symbol keislaman selain bintang dan bulan sabit.

4.2.2.4 Pendekatan Emosional dan Rasional

Identitas visual pada logo PT Arminareka Perdana akan menggunakan pendekatan emosional dan rasional untuk setiap penyampaian pesan dan visual yang ditampilkan. Pendekatan emosional digunakan agar setiap masyarakat dapat merasakan karakteristik PT Arminareka Perdana yang merupakan brand penyelenggara Haji Umrah yang humble, dinamis dan sentuhan modernnya dan pendekatan rasional yang memberikan informasi tentang penawaran PT Arminareka Perdana dengan visual yang menarik. Semua pendekatan tersebut digunakan agar pelanggan tertarik untuk menggunakan jasa Armina Hajj Umrah Travel & Tour

4.2.2.5 Pemilihan Item

Media yang digunakan adalah media yang tepat dan efektif untuk menjangkau sasaran dan berdampak positif dan dapat memberi keuntungan perusahaan. Strategi media yang dibuat meliputi :

(14)

Stationery / administratif - Kartu Nama - Identitas Nama - Kop Surat - Amplop - Kwitansi - Formulir pendaftaran - Stempel - Label / stiker • Marketing / sales - Katalog Produk - Flyer - Poster - Banner

Referensi

Dokumen terkait

sehingga elevasi penambahan endapan sedimen maksimal yang boleh terjadi di Bendung Sei Tibun sampai elevasi pintu pengambilan adalah -0,10 m; (2) Sedimen suspensi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran CRH telah mencapai KKM,

Penelitian dilakukan dalam dua fase, terdiri dari penyesuaian simpangan struktur model dengan simpangan terukur pada kondisi sesungguhnya untuk mendapatkan konstanta kekakuan

Berdasarkan hasil kuesioner, indikator efisiensi dinilai baik dengan skor 77.04% yang menunjukkan bahwa responden menilai audit operasional yang dilakukan terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah tomat galur B52 berwarna merah jingga, berbentuk seperti apel, jumlah rongga sedikit, daging buah tebal melebihi ‘GM3’, ‘Kaliurang 206’

Hasil yang dikeluarkan berupa pendukung keputusan dalam menentukan lokasi gudang baru milik Roti Kuro Subang berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan menggunakan

Dua dari lima genotip tersebut, BTM 2064 dan BTM 867, memiliki karakter jumlah cabang produktif, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman,

Post traumatic growth terjadi pada orang-orang yang mengalami kejadian traumatic, misalnya pada orang yang mengalami kebakaran dan. kehilangan tempat tinggal,