• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikutlah Aku. Sekolah Minggu 3. Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ikutlah Aku. Sekolah Minggu 3. Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

Sekolah Minggu 3

(2)
(3)

pengajaran

dan

pembelajaran

bagi keinsafan

Sekolah Minggu

Juli–September 2013

(4)

© 2012 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang Persetujuan Bahasa Inggris: 9/12 Persetujuan penerjemahan: 9/12

Terjemahan dari Come, Follow Me: Learning Resources for Youth, Sunday School 7–9 Indonesian

(5)

Tentang Buku Pedoman Ini

Pelajaran-pelajaran dalam buku pedoman ini disusun ke dalam unit-unit yang membahas pokok-pokok ajaran injil Yesus Kristus yang dipulihkan. Setiap pela-jaran berfokus pada pertanyaan-pertanyaan yang remaja mungkin miliki dan asas-asas ajaran yang dapat membantu mereka menemukan jawabannya. Pelajaran-pelajaran dirancang untuk membantu Anda mempersiapkan diri secara rohani dengan mempela-jari ajaran untuk diri Anda sendiri dan kemudian me-rencanakan cara-cara untuk melibatkan remaja dalam pengalaman-pengalaman pembelajaran yang kuat.

Garis besar pembelajaran

Untuk setiap topik ajaran yang tertera dalam daftar isi, ada lebih banyak garis besar pembelajaran dari-pada yang akan dapat Anda ajarkan selama bulan ber-jalan. Biarkan ilham dari Roh dan pertanyaan serta minat para remaja membimbing Anda sewaktu Anda memutuskan garis besar mana yang akan diajarkan dan berapa lama waktu yang harus diluangkan untuk sebuah topik.

Garis besar ini tidak dimaksudkan untuk menentukan apa yang akan Anda katakan atau lakukan di kelas. Ini dirancang untuk membantu Anda mempelajari ajaran bagi diri Anda sendiri dan mempersiapkan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dari remaja yang Anda ajar.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Untuk membantu remaja memahami asas-asas dalam garis besar-garis besar ini, Anda harus memahami dan menerapkannya sendiri. Telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber lain yang disediakan, dan carilah

Berembuk bersama

Berembuklah bersama para guru lain dan pemimpin mengenai remaja di kelas Anda. Apa yang mereka pel-ajari dalam situasi-situasi lain —di rumah, di seminari, di kelas-kelas lain di Gereja? Kesempatan-kesempatan apa yang dapat mereka miliki untuk mengajar? (Jika informasi yang sensitif dibagikan dalam percakapan ini, mohon jagalah kerahasiaannya).

Lebih Banyak Lagi Daring

Anda dapat menemukan sumber-sumber tambahan dan gagasan-gagasan pengajaran untuk setiap pela-jaran ini di lds.org/youth/learn. Pelapela-jaran-pelapela-jaran daring mencakup:

• Tautan-tautan ke pengajaran terbaru dari nabi yang

hidup, para rasul, dan para pemimpin Gereja yang lain. Tautan-tautan ini diperbarui secara teratur, jadi harap sering merujuknya.

• Tautan-tautan ke video, gambar, dan media lainnya

yang dapat Anda gunakan untuk mempersiapkan diri Anda secara rohani dan untuk mengajar remaja.

• Video-video yang memperlihatkan pengajaran

efektif untuk meningkatkan kemampuan Anda un-tuk membantu remaja menjadi diinsafkan.

(6)
(7)

7

Juli: Tata Cara dan Perjanjian

9 Kebenaran-kebenaran rohani apa yang dapat saya pelajari dari tata cara-tata cara Injil? 13 Bagaimanakah saya dapat memperdalam pemahaman saya tentang perjanjian-perjanjian? 17 Bagaimanakah saya dapat menjadikan sakramen lebih bermakna bagi saya?

21 Bagaimanakah saya menaati perjanjian saya untuk selalu mengingat Juruselamat? 25 Bagaimanakah saya dapat mempersiapkan diri untuk menerima tata cara-tata cara

bait suci?

31

Agustus: Pernikahan dan Keluarga

33 Bagaimanakah menulis jurnal pribadi akan memberkati saya dan keluarga saya? 37 Mengapa penting belajar mengenai sejarah keluarga saya?

41 Bagaimanakah saya dapat mengajar orang lain cara melakukan pekerjaan sejarah keluarga? 45 Bagaimanakah saya dapat menjelaskan pentingnya pernikahan dan keluarga kepada

orang lain?

49 Kesempatan-kesempatan apa yang tersedia untuk belajar dan mengajar di rumah?

53

September: Perintah-Perintah

55 Bagaimanakah perintah-perintah membantu saya belajar menjadi lebih seperti Bapa Surgawi? 60 Bagaimanakah saya dapat membantu orang lain memahami standar-standar saya?

65 Bagaimanakah mematuhi perintah-perintah memengaruhi kemampuan saya untuk mempelajari Injil?

69 Bagaimanakah saya dapat mengilhami orang lain untuk mematuhi perintah-perintah? 74 Berkat-berkat apa yang Bapa Surgawi janjikan jika saya mematuhi perintah-perintah?

(8)
(9)

IKHTISAR UNIT

Juli: Tata Cara dan Perjanjian

“Dalam tata cara-tata cara ... kuasa keallahan dinyatakan” (A&P 84:20).

Bapa kita di Surga menggunakan tata cara-tata cara dan perjanjian-perjanjian Injil

un-tuk mengajar kita dan mempersiapkan kita unun-tuk tinggal bersama-Nya. Dalam unit

ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk membantu remaja meningkatkan

upaya-upaya mereka untuk menelaah dan mengajarkan Injil sewaktu mereka belajar

menge-nai tata cara-tata cara dan perjanjian-perjanjian. Doronglah remaja untuk mengajukan

pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang sedang mereka pelajari, untuk berusaha

belajar lebih banyak lagi, dan untuk mengajar orang lain apa yang mereka temukan.

Garis besar-garis besar untuk dipilih dari bulan ini:

Kebenaran-kebenaran rohani apa yang dapat saya pelajari dari tata cara-tata cara Injil? Bagaimanakah saya dapat memperdalam pemahaman saya tentang perjanjian-perjanjian? Bagaimanakah saya dapat menjadikan sakramen lebih bermakna bagi saya?

Bagaimanakah saya menaati perjanjian saya untuk selalu mengingat Juruselamat?

(10)
(11)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Kebenaran-kebenaran rohani apa

yang dapat saya pelajari dari tata

cara-tata cara Injil?

Tata cara adalah sakral, tindakan-tindakan resmi yang dilaksanakan di bawah wewenang imamat. Tata cara melambangkan kebenaran Injil dan mengajar kita mengenai rencana keselamatan Bapa Surgawi dan Pendamaian Yesus Kristus. Tata cara juga mengajar kita mengenai siapa diri kita dan mengingat-kan kita amengingat-kan tugas kita kepada Allah. Mempelajari mengenai perlambangan dalam tata cara-tata cara akan membantu kita memahami Injil dengan lebih lengkap dan memperkuat iman kita kepada Yesus Kristus.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber ini. Apa yang dapat remaja pelajari dari perlambangan dalam tata cara-tata cara Injil?

Lukas 22:19–20; 3 Nefi 18:1–11 (Sakra-men melambangkan tubuh dan darah Juruselamat)

Roma 6:3–6; A&P 76:51 (Baptisan me-lalui pencelupan melambangkan ke-matian dan kebangkitan Kristus dan kelahiran kembali rohani kita sendiri) A&P 84:19–22 (Kuasa Ke-Allah-an dinyatakan melalui tata cara-tata cara imamat)

Boyd K. Packer, “Bait Suci yang Ku-dus,” Ensign atau Liahona, Oktober 2010, 29–35

Dennis B. Neuenschwander, “Tata Cara dan Perjanjian,” Ensign, Agustus 2001, 20–26

“Mengingat Juruselamat dan Penda-maian-Nya,” Teguh pada Iman (2004), 196–197

“Tata Cara-Tata Cara,” Teguh pada

Iman (2004), 203–204

“Perbandingan dan Pelajaran dengan Benda” dalam Mengajar, Tiada

Pemanggilan yang Lebih Mulia, 163–164

Pikirkanlah mengenai tata cara-tata cara yang telah Anda dan keluarga Anda terima (misalnya baptisan, sakramen, dan tata cara-tata cara bait suci). Kebe-naran-kebenaran Injil apakah yang Anda pelajari dari tata cara-tata cara ini? Apakah remaja di kelas Anda menghargai makna penting dari tata cara-tata cara Injil? Apakah mereka memahami perlambangan dari baptisan dan sakra-men?

(12)

• Undanglah remaja yang telah me-miliki kesempatan untuk menjelaskan kebenaran yang bersifat ajaran kepada seorang teman untuk membagikan pengalaman tersebut kepada kelas. • Mintalah remaja jika ada di antara mereka atau anggota keluarga mereka

yang telah menerima sebuah tata cara baru-baru ini (misalnya baptisan, pe-nahbisan pada imamat, atau tata cara bait suci). Doronglah mereka untuk membagikan pengalaman mereka. Apa yang membuat mereka terkesan mengenai tata cara tersebut?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja menemukan kebenaran rohani dalam tata cara-tata cara Injil. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu kegiatan atau lebih yang akan paling sesuai untuk kelas Anda:

• Bagilah kelas ke dalam dua kelom-pok. Tugaskan satu kelompok untuk menelaah apa yang dilambangkan oleh baptisan, dan menugasi kelom-pok yang lainnya untuk menelaah mengenai apa yang dilambangkan sakramen, dengan menggunakan tu-lisan suci dan sumber-sumber lain (seperti yang disarankan dalam garis besar ini). Apakah yang diajarkan tata cara-tata cara ini kepada mereka me-ngenai Pendamaian? Mintalah setiap kelompok untuk mengajarkan apa yang mereka pelajari kepada anggota kelas lainnya. Mereka dapat menggu-nakan gambar-gambar 103–104 dan 107–108 dalam Buku Seni Injil. Tanya-kan kepada remaja bagaimana mema-hami perlambangan dari tata cara-tata cara ini akan memengaruhi pikiran dan perasaan mereka ketika mereka berpartisipasi dalam tata cara-tata cara di waktu yang akan datang.

• Undanglah remaja untuk membaca bagian yang berjudul “Cara untuk Mengenal Allah” dari ceramah Pena-tua Dennis B. Neuenschwander “Tata Cara dan Perjanjian,” mencari ja-waban terhadap pertanyaan “Apa yang diajarkan tata cara-tata cara Injil kepada kita mengenai Allah?” Minta-lah mereka membagikan apa yang mereka temukan. Doronglah mereka untuk menanyakan kepada diri reka sendiri pertanyaan ini ketika me-reka menyaksikan atau berpartisipasi dalam sebuah tata cara di lain kesem-patan dan mencatat pendapat dan ke-san mereka untuk dibagikan kepada kelas di waktu yang akan datang. • Bersama kelas, bacalah “Perban-dingan dan Pelajaran dengan Benda” dalam Mengajar, Tiada Pemanggilan

yang Lebih Mulia, 163–164. Mintalah

remaja untuk mencari alasan Tuhan

Keterampilan penelaahan Injil

Memahami simbol-simbol.

Un-tuk memahami perumpa-maan dan simbol-simbol dalam tulisan suci, remaja hendaknya mampu menge-nal simbol-simbol, mengi-dentifikasi bagian-bagian dari simbol, dan menafsir-kannya. Salah satu cara untuk mengenali sebuah simbol adalah dengan men-cari kata-kata seperti

seum-pama, mempersamakan, seperti, atau bagaikan. Remaja

kemudian dapat membuat daftar mengenai bagian- bagian dari simbol (seperti roti atau air). Untuk menaf-sirkan simbol-simbol, me-reka dapat merujuk pada sumber-sumber lain di Ge-reja (seperti majalah GeGe-reja, ceramah koferensi, dan tu-lisan suci lainnya) dan me-mikirkan bagaimana simbol tersebut membantu mereka memahami asas Injil. Do-ronglah mereka untuk mela-kukan ini kapan saja mereka menemukan perumpamaan atau simbol dalam penela-ahan Injil pribadi mereka.

(13)

mengajar kita melalui lambang-lam-bang. Apa beberapa kebenaran atau asas kekal yang Tuhan ajarkan ke-pada kita melalui tata cara baptisan dan sakramen? Doronglah remaja un-tuk mencari jawaban terhadap

pertanyaan ini dalam tulisan suci yang dicantumkan dalam garis besar ini atau dalam keterangan mengenai baptisan dan sakramen dalam Teguh

pada Iman.

Mintalah remaja membagikan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Perasaan atau kesan apa yang mereka miliki? Apakah mereka memahami bagaimana menemukan ke-benaran-kebenaran rohani dalam tata cara-tata cara Injil? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

• Sarankan agar remaja menghadiri acara baptisan dan pengukuhan yang akan datang. Bagaimanakah hal-hal yang telah mereka pelajari hari ini akan memengaruhi cara mereka

berpikir mengenai baptisan? Menge-nai mengambil sakramen?

• Bagikan kesaksian Anda mengenai kuasa tata cara-tata cara Injil.

Mengajar dengan Cara Juruselamat

Juruselamat telah meng-undang semua orang un-tuk bertindak berdasarkan iman dan hidup sesuai de-ngan kebenaran-kebe-naran yang Dia ajarkan. Dia menemukan kesem-patan bagi para pengikut-Nya untuk belajar melalui pengalaman-pengalaman yang luar biasa. Bagaima-nakah Anda dapat mem-bantu remaja belajar mengenai Pendamaian dari tata cara-tata cara di mana mereka telah berpar-tisipasi?

(14)

Sumber-Sumber Pilihan

Cuplikan dari Dennis B. Neuenschwander, “Tata Cara dan Perjanjian,” ensign, Agustus 2001, 20–26

Partisipasi kita dalam tata cara-tata cara sakral meng-ajarkan kita banyak mengenai tata tertib kerajaan Allah dan mengenai Dia. Misalnya, tampaknya aneh untuk memikirkan bahwa orang dapat memasuki bait suci untuk melaksanakan beberapa dari tata ca-ra-tata cara yang paling sakral sebelum dia bersedia dibaptis, yang merupakan salah satu tata cara awal injil. Ada tata tertib dalam kerajaan Allah, dan ada tata tertib dalam cara kita belajar mengenainya. … Kita tidak menerima segala sesuatu sekaligus, tetapi kita menerima pengetahuan akan hal-hal kudus se-cara progresif dan bertahap sewaktu kita layak dan patuh untuk menerima pengetahuan tersebut. Dari tata cara pertama kerajaan, yaitu baptisan, kita maju melalui tata cara-tata cara lainnya seperti pengu-kuhan dan penahbisan pada imamat, yang semua-nya mengarah pada yang paling kudus dari semua tata cara, yang dilaksanakan dalam bait suci. Partisi-pasi kita dalam tata cara-tata cara sakral injil meng-atur pengetahuan kita tentang kerajaan dan dengan demikian mengungkapkan sifat Allah kepada kita. Tata cara-tata cara sakral dan pengetahuan tentang Allah adalah berhubungan erat. Oleh karena itu, apa-kah beberapa hal apa yang kita pelajari mengenai Allah dengan berpartisipasi dalam tata cara-tata cara yang ditetapkan-Nya? Marilah kita mengambil bap-tisan sebagai contoh. Bapbap-tisan melalui pencelupan adalah untuk pengampunan akan dosa-dosa. Orang yang benar-benar telah bertobat dari dosa-dosanya dan dengan tujuan sepenuh hati menerima baptisan, mengetahui bahwa Allah tidak saja memiliki kuasa untuk mengampuni dan mengambil beban perasaan bersalah yang terkait dengan dosa, tetapi bahwa Dia memang melakukannya. Orang ini mengetahui,

melalui pengalaman pribadi, sesuatu mengenai Allah dan kuasa dan kebaikan-Nya yang luar biasa. Satu-satunya cara kita benar-benar mengetahui akan hal-hal ini adalah dengan berpartisipasi secara layak dalam tata cara baptisan itu sendiri.

Baptisan membuka pintu bagi kerajaan Allah, yang melaluinya orang sekarang tidak saja melewatinya dalam keadaan bersih tetapi dengan pengetahuan yang pasti bahwa Allah mengampuni. Hal yang sama dapat dikatakan mengenai semua tata cara sakral Injil yang lain. Seiring berjalannya waktu dan dengan kepatuhan, kita meningkat dengan melaku-kan tata cara-tata cara di bait suci, di mana keya-kinan kita diperkuat bahwa hubungan kita yang paling berharga tidak terpengaruh oleh kematian. Pengetahuan ini kita terima dengan berpartisipasi dalam tata cara-tata cara yang dimaksudkan untuk mengajarkan kita hal seperti itu. Jika tidak, hal-hal tersebut tidak akan dan tidak dapat diketahui. Nabi Joseph Smith mengajarkan hal berikut yang berhubungan dengan mengetahui kebenaran kudus penting melalui partisipasi kita dalam tata cara-tata cara sakral: “Membaca pengalaman orang lain, atau wahyu yang diberikan kepada mereka, tidak pernah dapat memberikan kita pandangan menyeluruh me-ngenai kondisi dan hubungan sesungguhnya kita dengan Allah. Pengetahuan mengenai hal-hal ini hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dengan melakukan tata cara-tata cara Allah yang ditetapkan untuk tujuan tersebut.” [Ajaran-Ajaran Nabi Joseph

Smith 324; penekanan dalam format asli].

Sewaktu tata cara-tata cara sakral mengungkapkan tata tertib mengenai kerajaan Allah dengan cara yang progresif, partisipasi kita di dalamnya meng-ungkapkan kepada kita sebuah pengetahuan me-ngenai kepribadian dan karakter Allah yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain.

(15)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Bagaimanakah saya dapat

memperdalam pemahaman saya

tentang perjanjian-perjanjian?

Kita membuat perjanjian kita kepada Bapa Surgawi kita ketika kita berpartisi-pasi dalam tata carata-tata cara Injil. Ketika kita membuat perjanjian, Allah menetapkan syarat-syarat tertentu, dan Dia berjanji untuk memberkati kita sewaktu kita mematuhi syarat-syarat tersebut. Sewaktu kita memahami per-janjian kita dengan lebih baik lagi, kita akan mampu menghormatinya dan me-nerima berkat-berkat yang dijanjikan oleh Bapa Surgawi kita.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber di ba-wah, dan pikirkanlah bagaimana Anda dapat membantu remaja memahami perjanjian-perjanjian yang telah mereka buat dan yang akan mereka buat di suatu hari nanti.

Mosia 18:8–10; A&P 20:37 (Perjanjian-perjanjian yang kita buat ketika kita dibaptis)

A&P 20:77, 79 (Doa-doa sakramen) A&P 84:33–44 (Sumpah dan perjan-jian keimamatan)

Abraham 2:8–11 (Janji-janji yang di-buat kepada Abraham sebagai bagian dari perjanjian Abraham)

Russell M. Nelson, “Perjanjian- Perjanjian,” Ensign atau Liahona, November 2011, 86–89

“Perjanjian Pernikahan yang Baru dan Abadi,” Teguh pada Iman (2004), 167–168

Mengkhotbahkan Injil-Ku (2004),

63–64, 85

Membuat koneksi

Selama beberapa menit pertama setiap kelas, bantulah remaja membuat hubungan

an-Bagaimanakah Anda memperoleh pemahaman terhadap perjanjian-per-janjian yang telah Anda buat? Tulisan suci dan sumber-sumber lain apa-kah yang telah membantu Anda?

Seberapa baik remaja di kelas Anda memahami perjanjian-perjanjian— perjanjian-perjanjian yang telah mereka buat dan per-janjian-perjanjian yang akan mereka buat di masa yang akan datang? Apa-kah mereka mengetahui bagaimana menelaah tu-lisan suci dan

(16)

sumber-• Undanglah remaja untuk memba-gikan topik-topik Injil apa pun yang mereka bahas baru-baru ini di rumah atau bersama teman-teman mereka. • Perlihatkan gambar orang yang membuat, menaati, atau melanggar perjanjian-perjanjian (lihat Buku

Seni Injil). Undanglah remaja untuk

menjelaskan apa arti perjanjian, me-ngapa kita membuatnya, dan berkat-berkat yang kita terima ketika kita menaatinya. Jika mereka membutuh-kan bantuan, rujuklah mereka pada “Perjanjian,” Teguh pada Iman, 160–161.

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja belajar cara memperdalam pema-haman mereka tentang perjanjian-perjanjian. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilih-lah satu kegiatan atau lebih yang akan paling sesuai untuk kelas Anda:

• Undanglah setiap anggota kelas untuk membaca (secara berpasangan atau sendiri-sendiri) sebuah bagian tulisan suci yang menggambarkan se-buah perjanjian (misalnya tulisan suci yang dicantumkan dalam garis besar ini). Sewaktu mereka membaca, min-talah mereka untuk membuat daftar janji-janji yang kita buat dan janji-janji yang Allah buat yang berhubungan dengan perjanjian tersebut. Berikan kepada setiap remaja kesempatan un-tuk mengajar anggota kelas lainnya apa yang dia pelajari mengenai per-janjian tersebut. Pengalaman-penga-laman apa yang dapat remaja bagikan yang menunjukkan bagaimana janji-janji Allah digenapi?

• Mintalah remaja untuk memilih se-buah perjanjian (seperti baptisan, sak-ramen, atau pernikahan kekal) dan membagikan segala sesuatu yang me-reka ketahui mengenai perjanjian ter-sebut. Undanglah seorang anggota kelas untuk menulis di papan tulis apa yang mereka katakan. Undanglah mereka untuk memperdalam pema-haman mereka tentang perjanjian ini dengan menyelidiki tulisan suci (se-perti yang disarankan dalam garis

besar ini), Teguh pada Iman, atau

Meng-khotbahkan Injil-Ku.

• Bersama kelas, bacalah salah satu bagian tulisan suci yang disarankan dalam garis besar ini, dan mintalah remaja membuat daftar janji-janji yang digambarkan dalam tulisan suci. Mintalah setiap anggota kelas untuk memilih salah satu dari janji-janji ini untuk ditelaah lebih dalam lagi. Me-reka dapat menemukan tulisan suci lain yang mengajarkan mengenai janji tersebut (menggunakan catatan kaki atau Penuntun bagi Tulisan Suci), atau mereka dapat mencari informasi dalam Teguh pada Iman atau sumber-sumber lain. Mintalah mereka untuk membagikan kepada kelas apa yang mereka pelajari dan bagaimana itu akan memengaruhi cara mereka men-jalani hidup.

• Undanglah seorang anggota keus-kupan atau misionaris penuh waktu untuk mengunjungi kelas dan menje-laskan apa yang mereka lakukan un-tuk membantu orang mempersiapkan diri untuk membuat perjajian-

perjanjian. Bagaimanakah para misio-naris membantu orang memahami

Keterampilan penelaahan Injil

Membuat daftar. Dalam

pel-ajaran ini, remaja diun-dang untuk menelaah tulisan suci dan membuat daftar janji-janji yang mereka temukan yang berhubungan dengan perjanjian-perjanjian Injil. Membuat daftar dapat membantu remaja mengi-dentifikasi hal-hal penting sehingga mereka dapat menelaahnya dengan lebih dalam. Doronglah mereka untuk membuat daftar se-waktu mereka menelaah tulisan suci sendiri.

(17)

perjanjian-perjanjian? Bagaimanakah mereka mendorong orang untuk me-naati perjanjian-perjanjian mereka?

Doronglah remaja untuk mengajukan pertanyaan apa pun yang mereka mi-liki.

Mintalah remaja untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami bagaimana memperdalam pemahaman mereka tentang perjanjian-perjan-jian? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki perta-nyaan tambahan apa pun? Apakah akan bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai ajaran ini?

Mengundang untuk bertindak

Doronglah remaja untuk siap membagikan sesuatu minggu depan yang telah mereka pelajari mengenai tata cara-tata cara dan perjanjian-perjanjian selama penelaahan pri-badi mereka.

Bagikan kesaksian Anda mengenai berkat-berkat yang datang dari penelaahan Injil yang tekun.

Mengajar dengan Cara Juruselamat

Dalam setiap situasi, Juru-selamat adalah teladan dan mentor. Dia mengajar para murid-Nya bagai-mana berdoa, mengasihi, dan melayani melalui cara Dia hidup. Apa yang da-pat Anda lakukan untuk menjadi contoh yang baik bagi remaja yang Anda ajar?

(18)

Sumber-Sumber Pilihan

Cuplikan dari “Perjanjian Pernikahan yang Baru dan Abadi,” Teguh pada Iman (2004), 98

Perjanjian Pernikahan yang Baru dan Abadi

Dalam rencana kebahagiaan Bapa Surgawi, seorang pria dan wanita dapat saling dimeteraikan untuk waktu fana dan segala kekekalan. Mereka yang di-meteraikan di bait suci memiliki kepastian bahwa hubungan mereka akan berlanjut untuk selama-lamanya jika mereka setia terhadap perjanjian-per-janjian mereka. Mereka mengetahui bahwa tidak ada hal apa pun, bahkan tidak juga kematian, dapat memisahkan mereka secara permanen.

Perjanjian pernikahan kekal diperlukan untuk per-muliaan. Tuhan mewahyukan melalui Joseph Smith: “Di dalam kemuliaan selestial ada tiga surga atau tingkat; dan supaya mendapatkan yang paling tinggi, seseorang mesti masuk ke dalam tata tertib keimamatan ini [artinya perjanjian pernikahan yang baru dan abadi]; dan jika tidak dia lakukan, dia ti-dak dapat mendapatkannya. Dia boleh masuk ke

dalam yang lain, tetapi itu adalah akhir bagi keraja-annya; dia tidak dapat memperoleh peningkatan” (A&P 131:1–4).

Setelah menerima tata cara pemeteraian dan mem-buat perjanjian-perjanjian sakral di bait suci, pa-sangan menikah harus melanjutkan dalam kesetiaan untuk dapat menerima berkat-berkat pernikahan kekal dan permuliaan. Tuhan berfirman:

“Jika seorang pria menikahi seorang istri melalui firman-Ku, yang adalah hukum-Ku, dan melalui perjanjian baru dan abadi, dan itu dimeteraikan bagi mereka melalui Roh Kudus yang dijanjikan, melalui dia yang diurapi, kepada siapa telah Aku tetapkan kuasa ini dan kunci-kunci imamat ini; … dan jika [mereka] tinggal dalam perjanjian-Ku, … itu akan terjadi kepada mereka dalam segala hal apa pun hamba-Ku telah letakkan ke atas diri mereka, dalam waktu ini, dan melalui segala kekekalan; dan akan berkekuatan penuh ketika mereka berada di luar dunia” (A&P 132:19).

(19)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Bagaimanakah saya dapat

menjadikan sakramen lebih

bermakna bagi saya?

Selama sakramen setiap minggu, kita hendaknya memeriksa kehidupan kita, merenungkan Pendamaian Juruselamat, dan memikirkan apa yang perlu kita lakukan untuk bertobat dari dosa-dosa kita. Kita tidak perlu harus sempurna untuk dapat mengambil sakramen, tetapi kita hendaknya memiliki sikap ke-rendahan hati dan pertobatan dalam hati kita. Sakramen dapat menjadi sum-ber kekuatan dan kesempatan untuk mempersembahkan kembali kehidupan kita bagi Injil.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber ini. Apa yang dapat Anda bagikan kepada remaja untuk membantu mereka memiliki peng-alaman yang lebih bermakna dengan sakramen?

Matius 26:26–28; 3 Nefi 18:1–13 (Juru-selamat menetapkan sakramen) 1 Korintus 11:23–29; 3 Nefi 9:20; A&P 20:37; 59:8–12 (Bagaimana mempersi-apkan diri untuk mengambil sakra-men dengan layak)

Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakra-men dan SakraSakra-men,” Ensign atau

Lia-hona, November 2008, 17–20.

Robert D. Hales, “Menyadari Ke-adaan Kita Sendiri: Sakramen, Bait

Suci, dan Pengurbanan dalam Pela-yanan,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 34–36

Don R. Clarke, “Berkat-Berkat Sakra-men,” Ensign atau Liahona, November 2012, 104–106

“Sakramen,”Teguh pada Iman (2004), 194–196

Video: “Sakramen Membantu Kita Le-bih Dekat kepada Yesus Kristus” (un-duhan tidak tersedia)

Apa yang Anda lakukan untuk menjadikan sakra-men lebih bermakna? Apakah Anda memiliki pengalaman apa pun de-ngan sakramen yang dapat Anda bagikan kepada re-maja?

Berkat-berkat apa yang da-pat remaja terima sewaktu mereka memahami sifat sakral sakramen? Apa be-berapa kemungkinan gangguan bagi remaja sebelum dan selama ber-langsung sakramen? Ba-gaimanakah mereka dapat mengatasi

(20)

gangguan-• Mintalah remaja membagikan waktu ketika guru mengajar asas Injil dengan efektif.

• Mintalah remaja menyelesaikan ka-limat “Saya dapat menjadikan sakra-men lebih bermakna bagi saya

dengan ___________.” Undanglah mereka untuk membuat daftar jawab-an-jawaban mereka di papan tulis tu-lis dan untuk menambahkan pada daftar tersebut selama pelajaran ber-langsung.

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja belajar bagaimana menjadikan sakra-men lebih bermakna bagi mereka. Dengan sakra-mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu kegi-atan atau lebih yang akan paling sesuai untuk kelas Anda:

• Perlihatkan sebuah gambar Juruse-lamat yang sedang melayani sakra-men (lihat Buku Seni Injil, 54). Sementara Anda membaca Matius 26:26–28, mintalah remaja untuk meli-hat gambar dan membayangkan ba-gaimana rasanya berada di sana. Bagikan bagaimana sakramen telah memperkuat kasih Anda terhadap Ju-ruselamat dan kesaksian akan Penda-maian. Undanglah remaja untuk membagikan kesaksian mereka. Do-ronglah remaja untuk merenungkan apa yang telah mereka bahas hari ini pada saat mereka mengambil sakra-men di waktu yang akan datang. Kejadian-kejadian lain apa dari kehi-dupan Juruselamat yang dapat me-reka pikirkan selama sakramen? • Undanglah remaja untuk memba-gikan nyanyian sakramen favorit me-reka (bila perlu, meme-reka dapat melihat dalam indeks topik di bagian bela-kang buku nyanyian rohani) dan menjelaskan mengapa nyanyian itu bermakna bagi mereka. Nyanyikan, dengarkan, atau baca satu bait atau lebih dari nyanyian rohani ini, dan baca tulisan suci yang dicantumkan di akhir setiap nyanyian rohani. Apa yang kita pelajari mengenai sakramen

dari nyanyian rohani? Bagaimanakah nyanyian rohani membantu kita mempersiapkan diri bagi sakramen? • Undanglah setiap anggota kelas untuk memilih salah satu dari tulisan suci dalam garis besar ini dan mem-bacanya, mencari hal-hal yang Tuhan minta agar kita lakukan untuk mem-persiapkan diri sebelum mengambil sakramen. Mintalah remaja putra membagikan apa yang mereka temu-kan. Mengapa Tuhan ingin kita mem-persiapkan diri untuk sakramen dengan cara-cara ini? Undanglah me-reka untuk membagikan hal-hal lain yang mereka lakukan untuk menjadi-kan sakramen sebagai pengalaman yang lebih bermakna. Mintalah re-maja untuk memilih sesuatu yang akan mereka lakukan sewaktu me-reka mempersiapkan diri untuk mengambil sakramen minggu depan. • Undanglah remaja untuk membaca bagian II dan III dari ceramah Pena-tua Dallin H. Oaks “Pertemuan Sakra-men dan SakraSakra-men” atau paragraf 7–9 dari ceramah Penatua Robert D. Hales “ Menyadari Keadaan Kita Sen-diri: Sakramen, Bait Suci, dan Pengur-banan dalam Pelayanan.” Mintalah

Keterampilan penelaahan Injil

Membayangkan peristiwa- peristiwa dalam tulisan suci.

Dalam kegiatan pertama di bagian ini, remaja dido-rong untuk membayang-kan bagaimana mereka akan merasa atau apa yang akan mereka lakukan seandainya mereka berada dalam sebuah peristiwa yang telah terjadi dalam tulisan suci. Membayang-kan peristiwa-peristiwa dalam tulisan suci dapat membantu remaja mene-rapkan cerita-cerita terse-but ke dalam kehidupan mereka sendiri. Doronglah mereka untuk sering mela-kukan ini dalam penela-ahan tulisan suci pribadi mereka.

(21)

mereka mencari jawaban terhadap pertanyaan “Bagaimanakah saya da-pat menjadikan sakramen lebih ber-makna bagi saya?” Undanglah mereka untuk menulis jawaban me-reka di papan tulis dan membagikan suatu rencana yang mereka lakukan untuk menerapkan nasihat dalam ce-ramah-ceramah ini.

• Jika memungkinkan, kunjungilah meja sakramen dan ruang persiapan bersama kelas. Undanglah para pe-megang Imamat Harun (pengajar atau imam) atau uksup untuk menje-laskan bagaimana sakramen disiap-kan dan untuk memberidisiap-kan kesaksian mengenai kesakralan tata cara ini. Undanglah anggota-anggota kelas la-innya untuk membagikan kesaksian dan pendapat mereka mengenai apa yang dapat mereka lakukan untuk memperlakukan sakramen dengan le-bih khidmat.

• Berikan kepada setiap anggota ke-las sebuah kartu kecil, dan mintalah remaja untuk menulis daftar hal-hal yang mereka pikirkan selama sakra-men (beritahukan bahwa mereka ti-dak harus membagikan apa yang mereka tulis). Mintalah setiap remaja untuk membaca salah satu dari ke-lima asas dalam ceramah Penatua Don R. Clarke “Berkat-Berkat Sakra-men” dan membagikan kepada kelas apa yang dia temukan. Apa yang akan mereka katakan kepada seseo-rang yang bertanya-tanya mengapa perlu pergi ke gereja setiap minggu? Berikan kepada setiap anggota kelas sebuah kartu baru, dan undanglah re-maja untuk menulis di atasnya kelima asas dan menyimpannya sebagai pengingat di lain kali mereka meng-ambil sakramen.

Mintalah remaja untuk membagikan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Perasaan dan kesan apa yang mereka miliki? Apakah mereka memahami bagaimana menjadikan sakra-men lebih bermakna bagi mereka? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

Tanyakan kepada remaja apa yang mereka rasakan mereka diilhami untuk lakukan ka-rena apa yang mereka pelajari hari ini. Doronglah mereka untuk bertindak berdasarkan perasaan-perasaan ini. Carilah Roh sewaktu Anda dengan doa yang sungguh-sungguh mempertimbangkan cara-cara Anda dapat menindaklanjutinya.

Mengajar dengan Cara Juruselamat

Yesus Kristus membantu mereka yang Dia ajar menemukan pelajaran- pelajaran Injil melalui pengalaman mereka sen-diri dan melalui dunia di sekeliling mereka. Dia ber-bicara tentang menjala ikan, tentang kelahiran anak, tentang bekerja di ladang. Bagaimanakah Anda dapat menggunakan pengalaman-pengalaman sehari-hari untuk mem-bantu remaja memahami asas-asas Injil?

(22)

Sumber-Sumber Pilihan

Cuplikan dari Robert D. Hales, “Menyadari Keadaan Kita Sendiri: Sakramen, Bait Suci, dan Pengurbanan da-lam Pelayanan,” ensign atau Liahona Mei 2012, 34–36

Untuk secara layak mengambil sakramen, kita ingat bahwa kita memperbarui perjanjian yang kita buat pada saat pembaptisan. Agar sakramen dapat men-jadi pengalaman yang membersihkan secara rohani setiap minggu, kita perlu mempersiapkan diri kita sendiri sebelum datang ke pertemuan sakramen. Kita melakukan ini dengan sengaja meninggalkan peker-jaan sehari-hari dan rekreasi kita serta melepaskan pikiran dan masalah duniawi kita. Sewaktu kita me-lakukan itu, kita menyediakan ruangan dalam pi-kiran dan hati kita bagi Roh Kudus.

Kemudian kita siap untuk merenungkan tentang Pendamaian. Lebih dari sekadar memikirkan

tentang kenyataan penderitaan dan kematian Juru-selamat, perenungan kita membantu kita mengenali bahwa melalui pengurbanan Juruselamat, kita me-miliki harapan, kesempatan, dan kekuatan untuk membuat perubahan yang nyata dan tulus dalam kehidupan kita.

Sewaktu kita menyanyikan lagu sakramen, berpe-ran serta dalam doa-doa sakramen, dan mengambil lambang daging dan darah-Nya, kita dengan sungguh-sungguh mencari pengampunan untuk dosa-dosa dan kelemahan-kelemahan kita. Kita memikirkan mengenai janji-janji yang kita buat dan tepati selama minggu sebelumnya dan membuat komitmen pribadi khusus untuk mengikuti Juruse-lamat selama minggu mendatang.

(23)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Bagaimanakah saya menaati

perjanjian saya untuk selalu

mengingat Juruselamat?

Ketika kita mengambil sakramen, kita berjanji untuk selalu mengingat Juruse-lamat. Ini berarti kita terus menerus mengandalkan teladan dan ajaran-ajaran-Nya untuk menuntun pilihan-pilihan yang kita buat. Kita mengutamakan Dia dalam kehidupan kita dan berusaha mengenal Dia dan mengikuti kehendak-Nya. Ketika kita menghadapi pencobaan-pencobaan, kita mengandalkan Dia untuk penghiburan dan kekuatan. Bapa Surgawi telah berjanji bahwa jika kita menaati perjanjian ini, Roh-Nya akan selalu menyertai kita.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Sewaktu Anda mempersiapkan diri, dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tu-lisan suci dan sumber-sumber ini. Dalam hal apa yang Anda merasa terilhami untuk dibagikan kepada remaja?

Yohanes 8:29 (Yesus Kristus memberi-kan teladan untuk selalu mengingat dan berusaha menjadi seperti Bapa-Nya)

Yohanes 14:26; 3 Nefi 11:32 (Roh Ku-dus dapat membantu kita mengingat Juruselamat)

Alma 37:36–37 (Kita hendaknya membiarkan semua pikiran dan tin-dakan kita diarahkan kepada Tuhan) Helaman 12:1–5 (Manusia sering lam-bat untuk mengingat Tuhan)

A&P 6:36 (Memandang Tuhan dalam setiap pikiran)

A&P 20:77, 79 (Doa-doa sakramen) Henry B. eyring, “Oh Ingatlah, Ingat-lah,” Ensign atau Liahona, November 2007, 66–69.

Jeffrey R. Holland, “‘Perbuatlah Ini Sebagai Ingatan Akan Aku,”Liahona, Januari 1996, 50.

D. Todd Christofferson, “Selalu Mengingat-Nya,” Ensign, April 2011, 21–27

Apa yang Anda lakukan untuk selalu mengingat Juruselamat? Bagaimana-kah mengingat Dia telah memberkati kehidupan Anda?

Mengapa remaja perlu belajar cara mengingat Juruselamat dalam segala hal yang mereka lakukan? Bagaimanakah itu dapat membantu mereka meng-hindari godaan dan menghadapi pencobaan-pencobaan?

(24)

Membuat koneksi

Selama beberapa menit pertama setiap kelas, bantulah remaja membuat hubungan an-tara hal-hal yang mereka pelajari dalam berbagai situasi (seperti penelaahan pribadi, seminari, kelas-kelas Gereja lainnya, atau pengalaman-pengalaman dengan teman- teman mereka). Bagaimana Anda dapat membantu mereka melihat relevansi Injil da-lam kehidupan sehari-hari mereka? Gagasan-gagasan berikut dapat membantu Anda:

• Mengundang remaja untuk mem-bagikan sebuah pengalaman yang mereka miliki baru-baru ini yang mengingkatkan mereka mengenai se-suatu yang mereka pelajari dalam ke-las-kelas mereka di Gereja.

• Perlihatkan sebuah gambar Juruse-lamat yang sedang melayani sakramen

(lihat Buku Seni Injil, 54). Mintalah re-maja membaca doa-doa sakramen da-lam Ajaran dan Perjanjian 20:77, 79 dan membuat sebuah daftar di papan tulis mengenai janji-janji yang kita buat ketika kita mengambil sakramen. Apakah yang remaja lakukan untuk selalu mengingat Juruselamat?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah dapat membantu remaja belajar bagaimana menjadi lebih ber-hasil dalam upaya-upaya mereka untuk mengingat Juruselamat dalam segala yang me-reka lakukan. Dengan mengikuti bimbingan dari Roh, pilihlah satu kegiatan atau lebih yang akan sesuai dengan kelas Anda:

• Mintalah setiap anggota kelas mem-baca salah satu dari tulisan suci yang disarankan dalam garis besar ini dan membagikan apa yang diajarkan tulisan suci tersebut kepadanya menge-nai selalu mengingat Juruselamat. Me-ngapa penting bahwa kita selalu mengingat Dia? Bagaimanakah mengi-ngat Dia dapat memengaruhi kehi-dupan sehari-hari kita (misalnya, dalam pilihan-pilihan yang kita buat atau pen-cobaan-pencobaan yang kita hadapi)? Undanglah remaja untuk membagikan pengalaman-pengalaman di mana me-reka diberkati karena meme-reka berusaha mengingat Yesus Kristus.

• Mintalah remaja membaca Helaman 12:1–5 dan membagikan alasan-alasan mengapa sering kali

mudah bagi orang untuk melupakan Tuhan. Bagaimanakah kita dapat menghindari godaan untuk melupa-kan Tuhan? Mintalah remaja untuk membagikan hal-hal yang mereka la-kukan untuk memastikan Juruselamat adalah bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

• Tulislah di papan tulis “Bagaimana-kah saya dapat selalu mengingat Juru-selamat?” Tugasi setiap anggota kelas untuk membaca salah satu bagian dari artikel D. Todd Christofferson“ Selalu Mengingat-Nya,” mencari jawaban terhadap pertanyaan di papan tulis. Mintalah mereka untuk membagikan jawaban mereka, disertai dengan ceri-ta-cerita yang digunakan Penatua Christofferson untuk mengajar kita

Keterampilan penelaahan Injil

Mencari ajaran-ajaran me-ngenai Kristus. Doronglah

remaja untuk mencari ajar-an-ajaran mengenai Yesus Kristus setiap kali mereka menelaah tulisan suci. Ti-dak peduli apa yang me-reka baca, meme-reka dapat menanyakan kepada diri mereka sendiri pertanyaan seperti “Apa yang saya pelajari dari bagian tulisan suci ini mengenai Yesus Kristus, sifat dan karakter-Nya, kehidupan-karakter-Nya, atau Pendamaian-Nya?”

(25)

cara-cara untuk mengingat Yesus Kristus. Apakah yang telah mereka pelajari yang akan membantu mereka memenuhi perjanjian mereka dengan lebih baik lagi untuk “selalu mengi-ngat Dia”?

• Undanglah remaja untuk membaca mengenai pola yang digambarkan Presiden Henry B. eyring untuk menerima Roh Kudus (dalam cera-mahnya “Oh Ingatlah, Ingatlah”). Ba-gaimanakah Roh Kudus membantu kita memenuhi janji kita untuk selalu mengingat Juruselamat? (Sebagai ba-gian dari pembahasan ini, doronglah remaja untuk membaca Yohanes 14:26 dan 3 Nefi 28:11). Bagikanlah sebuah pengalaman di mana Roh Kudus telah membantu Anda merasa lebih dekat dengan Juruselamat, dan undanglah remaja untuk membagikan pengalam-an-pengalaman mereka sendiri. • Mintalah remaja untuk meluang-kan waktu beberapa menit dan meng-ingat dalam pikiran mereka

cerita-cerita yang mereka ketahui

mengenai Juruselamat dari tulisan suci. (Anda dapat mengundang me-reka untuk melihat gambar 30–61 da-lam Buku Seni Injil untuk gagasan). Undanglah mereka untuk memikir-kan mengenai bagaimana mengingat cerita-cerita ini dapat membantu me-reka dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan mintalah mereka untuk membagikan pendapat mereka. Beri-kan kepada remaja salinan ceramah dari Penatua Jeffrey R. Holland“ Per-buatlah Ini Sebagai Peringatan Akan Aku,” dan undanglah mereka untuk membaca daftar hal-hal Penatua Holland yang dapat kita ingat menge-nai Juruselamat (lihat paragraf-para-graf yang diawali dengan “kita dapat,” menjelang akhir ceramah). Mintalah mereka untuk membagikan segala sesuatu yang membuat mereka terkesan dan menjelaskan mengapa mereka mendapatinya bermakna. Sa-rankan agar remaja menyimpan cera-mah tersebut untuk membantu mereka memikirkan mengenai Juruse-lamat untuk lain waktu mereka mengambil sakramen.

Mintalah remaja untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami bagaimana menaati perjanjian-perjanjian mereka untuk selalu mengingat Juruselamat? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

Tanyakan kepada remaja apa yang mereka rasakan mereka diilhami untuk lakukan

ka-Mengajar dengan Cara Juruselamat

Pikirkanlah sejenak menge-nai apa yang Anda ketahui mengenai Juruselamat. Ba-gaimanakah Dia menun-jukkan bahwa Dia selalu mengingat Bapa-Nya? Ba-gaimanakah Anda dapat mengikuti teladan-Nya da-lam membantu remaja be-lajar cara memperoleh kekuatan yang datang dari selalu mengingat Jurusela-mat?

(26)

Sumber-Sumber Pilihan

Cuplikan dari Jeffrey R. Holland, “‘Ini Dilakukan Sebagai Peringatan Akan Aku,” ensign, November 1995, 67–69

Kita dapat mengingat kehidupan prafana Juruselamat dan semua yang kita ketahui telah Dia lakukan seba-gai Yehova Agung, pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Kita dapat mengingat bahwa bahkan di Sidang Raya di Surga Dia mengasihi kita dan sangat kuat, bahwa kita me-nang bahkan di sana oleh kuasa Kristus dan iman kita kepada darah Anak Domba (lihat Wahyu 12:10–11). Kita dapat mengingat kemegahan sederhana kela-hiran fana-Nya dari seorang wanita muda, wanita yang usianya mungkin berada dalam kisaran usia wanita dalam organisasi Remaja Putri kita, yang berbicara untuk setiap wanita yang setia dalam se-tiap dispensasi waktu ketika dia berkata, “Sesung-guhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Lukas 1:38). Kita dapat mengingat ayah angkatnya yang luar bi-asa tetapi yang sesungguhnya tidak dikenal, seo-rang yang memiliki pekerjaan sebagai tukang kayu yang rendah hati yang mengajar kita, di antaranya, bahwa orang yang tenang, polos, bersahaja telah memajukan pekerjaan yang mulia ini permulaan se-kali, dan masih melakukannya hingga sekarang. Jika Anda melayani hampir tanpa diketahui orang, ketahuilah juga bahwa itu juga telah dilakukan oleh orang-orang terbaik yang pernah hidup di bumi ini. Kita dapat mengingat mukjizat-mukjizat Kristus dan ajaran-ajaran-Nya, penyembuhan-penyembuhan-Nya dan pertolongan-Nya. Kita dapat mengingat bahwa Dia memberikan penglihatan kepada yang buta dan pendengaran kepada yang tuli dan gerakan kepada yang lumpuh dan kepada yang timpang dan lemah. Maka, pada hari-hari itu ketika kita merasa kemajuan kita telah berhenti atau sukacita dan pandangan kita telah redup, kita dapat maju terus dengan tabah da-lam Kristus, dengan iman yang tak tergoyahkan

terhadap Dia dan kecemerlangan harapan yang sem-purna (lihat 2 Nefi 31:19–20).

Kita dapat mengingat bahwa bahkan dengan misi yang sedemikian mulia yang diberikan kepada-Nya, Juruselamat menemukan sukacita dalam hidup; Dia menyukai orang dan memberitahukan para murid-Nya untuk menjadi tabah. Dia berkata kita hendak-nya senang dengan injil seperti seseorang yang telah menemukan harta karun yang luar biasa, mutiara yang yang sangat berharga, tepat di hadapan kita. Kita dapat mengingat bahwa Yesus menemukan su-kacita dan kebahagiaan besar terhadap anak-anak dan mengatakan bahwa kita semua hendaknya men-jadi seperti mereka—tak berdosa dan murni, cepat tertawa dan mengasihi dan mengampuni, lambat untuk mengingat setiap pelanggaran.

Kita dapat mengingat bahwa Kristus memanggil murid-murid-Nya sebagai teman, dan bahwa teman adalah mereka yang berada bersama kita saat kita kesepian atau kemungkinan putus asa. Kita dapat mengingat seorang teman yang perlu kita hubungi atau, lebih penting lagi, seorang teman yang perlu kita cari. Sewaktu kita melakukannya kita dapat mengingat bahwa Allah sering memberikan berkat-berkat-Nya melalui rasa iba dan memberikan ja-waban secara tepat waktu kepada orang lain. Bagi seseorang yang berada di dekat, kita mungkin me-rupakan sarana bagi jawaban surga terhadap doa yang sangat mendesak .…

Dalam beberapa kesempatan kita akan memiliki alasan untuk mengingat perlakuan tidak baik yang Dia terima, penolakan yang Dia alami, dan ketida-kadilan—ah, ketidakadilan—yang Dia tanggung. Ketika kita, juga, kemudian menghadapi beberapa hal itu dalam kehidupan, kita dapat mengingat bahwa Kristus juga ditindas dalam segala hal, tetapi tidak terjepit; habis akal, tetapi tidak putus asa; dia-niaya, tetapi tidak ditinggalkan sendirian; dihem-paskan, tetapi tidak binasa (lihat 2 Korintus 4:8–9).

(27)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Bagaimanakah saya dapat

mempersiapkan diri untuk

menerima tata cara-tata cara

bait suci?

Bahkan sebelum kita menerima tata cara-tata cara bait suci, kita dapat mem-persiapkan diri dengan hidup layak untuk memasuki bait suci, mematuhi per-janjian-perjanjian yang telah kita buat, dan menjadikan bait suci sebagai bagian dari kehidupan kita. Kita dapat juga menelaah tulisan suci dan perkataan para nabi untuk belajar lebih banyak lagi mengenai tata cara-tata cara bait suci.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber ini. Apa menurut Anda yang akan membantu remaja sewaktu mereka menantikan saat un-tuk menerima tata cara bait suci?

Mazmur 24:3–4; A&P 97:15–17 (Kita harus bersih untuk dapat memasuki rumah Tuhan)

Thomas S. Monson, “Bait Suci yang Kudus—Mercusuar bagi Dunia,”

En-sign atau Liahona, Mei 2011, 90–94.

Russell M. Nelson, “Mempersiapkan Diri bagi Berkat-Berkat Bait Suci,”

En-sign atau Liahona, Oktober 2010, 40–

51; lihat juga Bait Suci-Bait Suci Gereja

Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir

“Menjadikan Bait Suci Bagian dari Ke-hidupan Anda,” Ensign atau Liahona,

Oktober 2010, 76–78; lihat juga Bait

Su-ci-Bait Suci Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir

“Pertanyaan-Pertanyaan yang Lazim Diajukan,” Ensign atau Liahona, Oktober 2010, 79–80; lihat juga Bait

Suci-Bait Suci Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir

“Pesan kepada Remaja dari Presidensi Utama,”Untuk Kekuatan Remaja (2011), ii–iii

Video: “Selalu dalam Penglihatan Kita” Jika Anda telah menerima

tata cara-tata cara bait suci, bagaimanakah Anda telah mempersiapkan diri Anda untuk melakukannya? Apa yang telah Anda de-ngar atau amati dari remaja yang membantu Anda me-mahami bagaimana pera-saan mereka mengenai bait suci? Apa yang sedang me-reka lakukan sekarang un-tuk mempersiapkan diri menerima tata cara-tata cara bait suci?

Catatan: Pertimbangkanlah

untuk menyarankan kepada uskup Anda agar

(28)

Bagaimana Anda dapat membantu mereka melihat relevansi Injil dalam kehidupan sehari-hari mereka? Gagasan-gagasan berikut dapat membantu Anda:

• Undanglah remaja untuk memba-gikan pengertian-pengertian apa pun yang telah mereka peroleh baru-baru ini setelah mereka mempelajari me-ngenai tata cara-tata cara dan perjanji-an-perjanjian dalam kelas-kelas mereka yang lain atau dalam penela-ahan pribadi mereka.

• Undanglah remaja untuk membaca “Pesan kepada Remaja dari Presidensi Utama,” dalam Untuk Kekuatan

Re-maja (ii-iii). Setelah mereka membaca

pesan tersebut, mintalah mereka membagikan mengapa menurut me-reka gambar bait suci telah dipilih un-tuk sampul buklet tersebut.

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja mempersiapkan diri untuk berpartisi-pasi dalam tata cara-tata cara bait suci. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu kegiatan atau lebih yang akan paling sesuai untuk kelas Anda:

• Perlihatkan video “ Always in Our Sights,” dan undanglah setiap anggota kelas untuk memikirkan tulisan suci yang menurut dia berhubungan de-ngan pesan dari video (tunjukkan ke-pada mereka bagaimana menemukan tulisan suci dalam Penuntun bagi Tu-lisan Suci atau indeks untuk tiga rang-kai kitab suci). Mintalah remaja untuk membagikan tulisan suci mereka dan menjelaskan apa yang diajarkan tulisan suci tersebut kepada mereka mengenai mempersiapkan diri pergi ke bait suci. • Bersama kelas, baca Mazmur 24:3–4, dan tanyakan kepada remaja apa yang dimaksud dengan yang bersih tangan-nya dan murni hatitangan-nya. Mengapa ke-bersihan rohani adalah syarat untuk masuk ke bait suci? (lihat A&P 97: 15–17). Undanglah seorang anggota keuskupan untuk mengunjungi kelas guna membahas apa yang harus dila-kukan seeorang untuk layak memiliki rekomendasi bait suci. Rekomendasi apa yang dapat dia berikan untuk di-lakukan remaja dalam mempersiap-kan diri untuk menerima tata cara-tata

cara bait suci? Doronglah remaja un-tuk mengajukan pertanyaan.

• Berikan tugas kepada setiap remaja untuk membaca satu bagian dari arti-kel Penatua Russell M. Nelson “Mem-persiapkan Diri bagi Berkat-Berkat Bait Suci.” Undanglah remaja untuk membagikan apa yang mereka pela-jari dari bagian-bagian mereka me-ngenai mempersiapkan diri pergi ke bait suci. Hal-hal apa lagi yang mem-buat mereka terkesan mengenai pesan dari Penatua Nelson?

• Pilihlah pertanyaan-pertanyaan dari arikel “Pertanyaan-Pertanyaan yang Lazim Diajukan” yang menurut Anda paling berhubungan dengan re-maja dalam kelas Anda, dan tulislah pertanyaan-pertanyaan ini di papan tulis. Siapkan slip-slip kertas dengan jawaban dari artikel tersebut. Biarkan setiap remaja memilih sebuah perta-nyaan dari papan tulis dan menemu-kan jawaban dari antara kertas-kertas yang telah Anda persiapkan. Undang-lah remaja untuk membagikan

Keterampilan penelaahan Injil

Dengan menggunakan Pe-nuntun bagi Tulisan Suci.

Kegiatan pertama dalam bagian ini mendorong re-maja untuk menemukan tulisan suci dengan meng-gunakan Penuntun bagi Tulisan Suci (lihat

Menga-jar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia, halaman 57).

Bantulah mereka merasa nyaman menggunakan Pe-nuntun bagi Tulisan Suci dan alat bantu belajar lain-nya sehingga mereka bisa sering menggunakannya dalam penelaahan Injil pri-badi mereka.

(29)

pengertian-pengertian baru apa pun yang mereka temukan.

• Undanglah remaja untuk menyeli-diki artikel “Menjadikan Bait Suci Ba-gian dari Kehidupan Anda” dan menggarisbawahi kalimat-kalimat yang memberitahu mereka apa yang hendaknya mereka lakukan untuk

mempersiapkan diri pergi ke bait suci. Undanglah mereka untuk mem-buat daftar saran-saran yang mereka temukan dan saran-saran lain yang dapat mereka pikirkan. Doronglah mereka untuk membagikan daftar mereka kepada satu sama lain dan memilih sesuatu dari daftar mereka yang ingin mereka lakukan.

Mintalah remaja untuk membagikan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Perasaan atau kesan apa yang mereka miliki? Apakah mereka memahami bagaimana mempersi-apkan diri untuk menerima tata cara-tata cara bait suci? Apakah mereka memiliki per-tanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

• Undanglah remaja untuk mere-nungkan apa yang telah mereka de-ngar dan rasakan hari ini dan memilih sesuatu yang akan mereka

lakukan untuk menerima tata cara-tata cara bait suci.

• Bagikan kesaksian Anda mengenai pentingnya tata cara-tata cara bait suci.

Mengajar dengan Cara Juruselamat

Juruselamat melihat potensi dalam diri para murid-Nya. Dia memerca-yai mereka dan mempersi-apkan mereka untuk melayani dan memberkati orang lain. Apa yang da-pat Anda lakukan untuk membantu remaja dalam kelas Anda mempersiap-kan diri bagi berkat-berkat dan kesempatan-

kesempatan di masa yang akan datang?

(30)

Sumber-Sumber Pilihan

Cuplikan dari Russell M. Nelson, “Mempersiapkan Diri untuk Berkat-Berkat Bait Suci,” ensign atau Liahona Oktober 2010, 41–51

Karena bait suci adalah kudus, Tuhan meminta agar bait suci dilindungi dari penajisan. Siapa pun dapat masuk yang bersedia untuk bersiap dengan baik bagi kesempatan istimewa tersebut. Konsep persi-apan berlaku di semua bidang ikhtiar lainnya. Saya teringat semasa kanak-kanak, saya memberi tahu orang tua saya bahwa saya ingin kuliah di universi-tas. Mereka berkata bahwa saya dapat, namun hanya jika saya bekerja keras di tingkat pendidikan persi-apan dan memenuhi semua persyaratan untuk pene-rimaan ke universitas. Demikian pula, kita harus memenuhi syarat untuk penerimaan masuk ke bait suci. Kita bersiap secara jasmani, intelektual, dan ro-hani. Terpenuhinya syarat ditentukan secara pribadi bagi setiap orang yang memohon rekomendasi. Mereka yang memegang kunci-kunci wewenang dan tanggung jawab imamat menolong kita bersiap dengan mengadakan wawancara rekomendasi bait suci. Para pemimpin ini peduli terhadap kita dan menolong kita menentukan apakah kita siap untuk menghadiri bait suci. Mereka juga mengasihi Tuhan dan memastikan “agar tidak ada sesuatu yang tidak bersih akan diizinkan untuk datang ke dalam rumah[Nya].” [Ajaran dan Perjanjian 109:20]. Kare-nanya, wawancara ini dilakukan dalam semangat pertanggungjawaban.

Bagaimana Anda bersiap bagi rekomendasi bait suci? Anda dapat berunding dengan keuskupan Anda, begitu juga dengan orang tua, keluarga, pre-siden pasak, guru, atau penasihat kuorum Anda.

Persyaratannya sederhana. Dinyatakan dengan ringkas, seseorang diminta untuk menaati perintah-perintah dari Dia yang empunya rumah tersebut. Dia telah menetapkan standarnya. Kita memasuki bait suci sebagai tamu-Nya .…

Karena tata cara-tata cara dan perjanjian-perjanjian bait suci adalah sakral, kita memiliki kewajiban mutlak untuk tidak membahas di luar bait suci apa yang terjadi di dalam bait suci. Hal-hal sakral patut mendapatkan pertimbangan secara sakral.

Dalam rumah pembelajaran ini, kita diajar dengan cara Tuhan. Jalan Tuhan bukan jalan kita [lihat Yesaya 55:8–9]. Kita hendaknya tidak terkejut jika teknik-teknik mengajar berbeda dengan teknik- teknik yang digunakan dalam metode pendidikan di mana kita lebih terbiasa dengannya. Tata cara-tata cara dan perjanjian di bait suci telah menjadi bagian tak terpisahkan dari injil sejak zaman Adam dan Hawa. Di zaman dahulu, simbol-simbol digu-nakan untuk mengajarkan kebenaran-kebenaran yang mendalam, dan metode pengajaran ini diguna-kan di bait suci sekarang.

Oleh karena itu, maka perlu bahwa kita merenung-kan simbol-simbol yang dilambangmerenung-kan dalam bait suci dan melihat kenyataan-kenyataan yang luar bi-asa yang dengannya setiap simbol memiliki arti [li-hat Yohanes A. Widtsoe, “Ibadah di Bait Suci,” Utah

Genealogical and Historical Magazine, Apr. 1921, 62].

“Tata cara-tata cara bait suci begitu dipengaruhi dengan makna-makna simbolis yang memberikan perenungan dan pembelajaran yang produktif.” [Richard G. Scott, dalam Conference Report, April 1999, 33, atau Ensign, Mei 1999, 27]. Ajaran-ajaran

(31)

Sumber-Sumber Pilihan

bait suci sangat sederhana dan indah. Ajaran-ajaran tersebut dipahami oleh mereka yang memiliki sedi-kit kesempatan dalam pendidikan, namun dapat membangkitkan kecerdasan bagi mereka yang sa-ngat berpendidikan.

Saya merekomendasikan agar anggota yang pergi ke bait suci untuk pertama kalinya membaca kete-rangan dalam Penuntun bagi Tulisan Suci yang

berkaitan dengan bait suci, seperti “Mengurapi,” “Perjanjian,” “Pengurbanan” serta “Bait Suci.” Sese-orang juga mungkin ingin membaca kitab Keluaran, pasal 26–29, dan kitab Imamat, pasal 8. Perjanjian Lama, begitu juga kitab Musa dan Abraham dalam Mutiara yang Sangat Berharga yang menegaskan keunikan pekerjaan bait suci dan langgengnya sifat dari tata caranya.

(32)
(33)

IKHTISAR UNIT

Garis besar-garis besar dalam unit ini akan membantu remaja memahami pentingnya

belajar dan mengajar dalam lingkungan keluarga. Mereka akan siap untuk

membagi-kan kepada keluarga mereka dan orang lain kebenaran-kebenaran kekal yang mereka

pelajari mengenai pentingnya pernikahan dan keluarga dalam rencana Bapa Surgawi.

Mereka juga akan memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi mengenai

ke-luarga mereka sendiri, termasuk sejarah keke-luarga mereka.

Garis besar-garis besar untuk dipilih dari bulan ini:

Bagaimanakah menulis jurnal pribadi akan memberkati saya dan keluarga saya? Mengapa penting belajar mengenai sejarah keluarga saya?

Bagaimanakah saya dapat mengajar orang lain cara melakukan pekerjaan sejarah keluarga? Bagaimanakah saya dapat menjelaskan pentingnya pernikahan dan keluarga kepada orang lain? Kesempatan-kesempatan apa yang tersedia untuk belajar dan mengajar di rumah?

(34)
(35)

AGUSTUS: PeRNIKAHAN DAN KeLUARGA

Bagaimanakah menulis jurnal

pribadi akan memberkati saya

dan keluarga saya?

Tuhan dan para nabi-Nya telah menekankan pentingnya membuat catatan. Dengan menulis jurnal pribadi akan memberi kita kesempatan untuk mere-nungkan kehidupan kita dan mengenali banyak berkat yang telah Allah beri-kan kepada kita. Jurnal-jurnal kita dapat juga menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi generasi-generasi yang akan datang dari keluarga kita.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber beri-kut. Apa yang akan mengilhami remaja yang Anda ajar?

1 Nefi 1:1–3; Alma 37:8–9; Musa 6:5, 45–46 (Contoh-contoh dari membuat catatan dalam tulisan suci)

1 Nefi 6:3–6 (Apa yang hendaknya di-cakup dalam catatan pribadi)

3 Nefi 23:6–13 (Juruselamat mendera orang-orang Nefi karena ketidakleng-kapan catatan-catatan mereka) Henry B. eyring, “Ya, Ingatlah, Ingat-lah,” Ensign atau Liahona, November 2007, 66–69; lihat juga video“Ya Ingat-lah, Ingatlah” (unduhan tidak tersedia)

Membuat koneksi

Selama beberapa menit pertama setiap kelas, bantulah remaja membuat hubungan an-tara hal-hal yang mereka pelajari dalam berbagai situasi (seperti penelaahan pribadi, seminari, kelas-kelas Gereja lainnya, atau pengalaman-pengalaman dengan teman- teman mereka). Bagaimana Anda dapat membantu mereka melihat relevansi Injil da-lam kehidupan sehari-hari mereka? Gagasan-gagasan berikut dapat membantu Anda:

• Undanglah remaja untuk membagi- seorang anggota kelas atau anggota Pengalaman-pengalaman

apa yang telah mengajar Anda mengenai penting-nya membuat jurnal? Ada-kah informasi dalam jurnal Anda atau jurnal dari seo-rang leluhur yang dapat menjadi ilham bagi remaja? Bagaimanakah remaja akan diberkati dengan membuat jurnal pribadi? Alasan-alasan apa yang mungkin mereka miliki untuk tidak menulis jurnal? Bagaimanakah Anda dapat membantu mereka melihat alasan-alasan rohani untuk mem-buat catatan?

(36)

Belajar bersama

Setiap dari kegiatan di bawah akan membantu remaja memahami pentingnya membuat jurnal. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu kegiatan atau lebih yang akan paling sesuai untuk kelas Anda:

• Undanglah remaja untuk membaca delapan paragraf pertama dari cera-mah Presiden Henry B. eyring “Ya Ingatlah, Ingatlah” (atau perlihatkan video berdasarkan ceramah tersebut), dan mintalah mereka mencari berkat-berkat yang datang karena Presiden eyring menulis pengalaman-pengala-mannya setiap hari. Apa lagi yang mereka pelajari mengenai membuat jurnal pribadi dari pesan Presiden eyring? Bacalah bersama paragraf ter-akhir dari ceramahnya, dan bagikan sebuah pengalaman baru-baru ini dari kehidupan Anda di mana Anda melihat tangan Allah atau Dia tam-paknya memiliki pesan untuk Anda. Undanglah remaja untuk merenung-kan jawaban mereka sendiri terhadap pertanyaan-pertanyaan yang disaran-kan oleh Presiden eyring dan menca-tat pemikiran-pemikiran mereka. • Mintalah seorang remaja untuk membaca salah satu dari tulisan suci berikut: 1 Nefi 1:1–3; Alma 37:8–9; Musa 6:5, 45–46. Mintalah remaja me-mikirkan dan membagikan beberapa berkat yang telah datang karena orang-orang dalam tulisan suci ini te-lah membuat catatan. Apa beberapa alasan orang tidak membuat jurnal pribadi? Apa yang remaja pelajari dari ayat-ayat ini yang membantu mereka melihat pentingnya menulis jurnal? Doronglah mereka untuk membaca jurnal seorang leluhur (bila memungkinkan) atau mewawancarai orang tua atau kakek dan menulis

ke-saksian mereka, cerita-cerita pengin-safan, pengalaman-pengalaman hidup yang bermakna, dan kenangan-kenangan favorit.

• Mintalah remaja untuk membuat se-buah daftar hal-hal yang bisa ditulis dalam jurnal pribadi. Bersama kelas, bacalah 1 Nefi 6:3–6. Mintalah remaja menemukan apa yang Nefi ingin ma-sukkan dalam catatannya, dan tambah-kan hal-hal ini pada daftar. Undanglah remaja untuk merenungkan apa menu-rut mereka yang hendaknya mereka tulis dalam jurnal pribadi mereka, dan berikan mereka waktu untuk menulis beberapa paragraf untuk dimasukkan dalam sebuah jurnal.

• Undanglah remaja untuk membaca 3 Nefi 23:6–13. Bagaimanakah tulisan suci ini dapat berlaku bagi upaya-upaya kita untuk menulis jurnal pri-badi? Mintalah remaja untuk memikirkan mengenai pengalaman rohani atau bermakna apa pun yang mereka miliki yang menurut mereka hendaknya mereka catat. Bagaimana-kah mereka atau orang lain akan di-berkati dengan membaca mengenai pengalaman ini? Berikan mereka waktu dalam kelas untuk menulis pengalaman-pengalaman ini. • Mintalah setiap remaja membaca bagian kedua dari ceramah Presiden Spencer W. Kimball berjudul “The Angels May Quote from It” (dimulai dari judul “Your personal record”). Undanglah remaja untuk membaca

Keterampilan penelaahan Injil

Merenungkan. Dalam

pela-jaran ini, remaja didorong untuk merenungkan peng-alaman-pengalaman yang mereka miliki dan menca-tatnya dalam jurnal pri-badi. Merenungkan berarti memikirkan dan memper-timbangkan sesuatu secara mendalam. Undanglah re-maja untuk mengajukan kepada diri mereka sendiri pertanyaan seperti “Apa yang Allah ingin agar saya pelajari dari pengalaman-pengalaman yang saya mi-liki?” Merenungkan dapat mengundang wahyu. Doronglah remaja untuk menjadikan perenungan sebagai bagian teratur dari penelahaan Injil pribadi mereka.

(37)

beberapa bagian dari ceramah itu dan kemudian menuliskan pada selembar kertas satu atau dua pemikiran atau wawasan yang menurut mereka mengilhami atau membantu dari ceramah itu. Setelah semua remaja se-lesai menulis, mintalah remaja meng-edarkan kertas mereka kepada orang yang duduk di sebelahnya. Undang-lah mereka untuk menambahkan

pada setiap kertas orang lain wa-wasan yang mereka temukan dan me-neruskan mengedarkan kertas mereka sampai mereka membagikan wa-wasan mereka kepada semua orang dalam kelas. Doronglah remaja untuk membawa pulang kertas mereka se-bagai panduan sewaktu mereka me-nulis jurnal pribadi mereka.

Mintalah remaja untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami berkat-berkat dari membuat jurnal? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Apakah akan berman-faat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Mengundang untuk bertindak

Tanyakan kepada remaja apa yang mereka rasakan mereka diilhami untuk lakukan ka-rena apa yang mereka pelajari hari ini. Doronglah mereka untuk bertindak berdasarkan perasaan-perasaan ini. Pertimbangkan cara-cara Anda dapat menindaklanjutinya.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka yang Dia ajar yang membuat mereka berpikir dan memiliki perasaan yang mendalam. Karena kasih-Nya, mereka merasa aman membagikan pendapat dan perasaan pribadi mereka. Bagaima-nakah Anda dapat mencip-takan suasana dalam kelas Anda di mana remaja akan merasa nyaman menjawab pertanyaan-pertanyaan?

(38)

Sumber-Sumber Pilihan

Cuplikan dari Henry B. Eyring, “Ya, Ingatlah, Ingatlah,”

ensign atau Liahona, November 2007, 66–69

Ketika anak-anak kami masih sangat kecil, saya mu-lai menuliskan beberapa hal mengenai apa yang ter-jadi setiap hari. Izinkan saya menceritakan kepada Anda bagaimana itu dimulai. Saya pulang ke rumah terlambat dari suatu penugasan Gereja. Waktu itu hari sudah gelap. Ayah mertua saya, yang tinggal di dekat kami, mengejutkan saya sewaktu saya berja-lan menuju pintu depan rumah saya. Dia membawa sekumpulan pipa di bahunya, berjalan sangat cepat dan mengenakan pakaian kerjanya. Saya tahu bahwa dia sedang membangun suatu sistem untuk memompa air dari sungai di bawah kami untuk sampai ke tanah properti kami.

Dia tersenyum, berbicara dengan lembut, dan ke-mudian bergegas melewati saya ke dalam kege-lapan untuk melanjutkan pekerjaannya. Saya melangkah beberapa langkah menuju rumah, me-mikirkan apa yang dia lakukan bagi kami, dan tepat saat saya mencapai pintu, saya mendengar dalam benak saya—bukan dengan suara saya sendiri—ka-ta-kata ini: ‘Aku tidak memberimu pengalaman ini bagi dirimu sendiri. Tuliskanlah itu.’

Saya masuk ke dalam. Saya tidak pergi tidur. Meski-pun saya lelah, saya mengambil kertas dan mulai menulis. Dan sewaktu saya melakukannya, saya me-mahami pesan yang telah saya dengar dalam benak saya. Saya seharusnya mencatat untuk dibaca oleh anak-anak saya, di suatu hari kelak di masa depan, bagaimana saya telah melihat tangan Allah member-kati keluarga kami. Kakek tidak perlu melakukan apa yang sedang dia lakukan untuk kami. Dia bisa saja meminta orang lain untuk melakukannya atau ti-dak melakukannya sama sekali. Tetapi dia melayani kami, keluarganya, dengan cara yang selalu dilaku-kan oleh murid-murid perjanjian Yesus Kristus. Saya tahu itu benar. Dan oleh karena itulah saya

menulis-nya, agar anak-anak saya dapat memiliki ingatan di suatu hari kelak ketika mereka membutuhkannya. Saya menuliskan beberapa baris setiap hari selama bertahun-tahun. Saya tidak pernah melewatkan satu hari tidak peduli betapa lelahnya saya atau seberapa paginya saya harus mulai kembali hari berikutnya. Sebelum saya menulis, saya merenungkan perta-nyaan ini: “Apakah saya telah melihat tangan Allah terulur untuk menyentuh kami atau anak-anak kami atau keluarga kami hari ini?” Sewaktu saya terus me-lakukannya, sesuatu mulai terjadi. Ketika saya meng-ingat kembali apa yang terjadi saat itu, saya dapat melihat bukti tentang apa yang telah Allah lakukan bagi salah seorang dari kami yang tidak saya lihat dalam kesibukan sehari-hari. Saat hal itu terjadi, dan itu sering terjadi, saya menyadari bahwa mencoba mengingat, mengizinkan Allah untuk memperlihat-kan kepada saya apa yang telah Dia lakumemperlihat-kan.

Yang lebih dari rasa syukur mulai tumbuh dalam hati saya. Kesaksian tumbuh. Saya menjadi semakin yakin bahwa bapa Surgawi mendengar dan menjawab doa. Saya merasa lebih bersyukur atas pelembutan dan pe-murnian hati yang terjadi karena Pendamaian Juruse-lamat Yesus Kristus. Dan saya menjadi semakin yakin bahwa Roh Kudus dapat mendatangkan segala hal dalam ingatan kita—bahkan hal-hal yang tidak kita sadari atau perhatikan ketika hal itu terjadi .… Tujuan saya adalah mengimbau Anda untuk mene-mukan cara-cara mengenali serta mengingat keba-ikan Allah. Itu akan membangun kesaksian kita. Anda mungkin tidak menulis jurnal. Anda mungkin tidak membagikan catatan apa pun yang Anda sim-pan mengenai orang-orang yang Anda kasihi dan layani. Tetapi Anda dan mereka akan diberkati se-waktu Anda mengingat apa yang telah Tuhan laku-kan. Anda ingat bahwa lagu yang kadang-kadang kita nyanyikan: “Hitung satu satu berkat Tuhanmu, Pasti kau ‘kan heran kasih-Nya penuh.”

(39)

AGUSTUS: PeRNIKAHAN DAN KeLUARGA

Mengapa penting belajar

mengenai sejarah keluarga saya?

Rencana kebahagiaan Bapa Surgawi memungkinkan hubungan keluarga ber-lanjut di sepanjang kekekalan. Melalui pekerjaan sejarah keluarga, kita dapat belajar lebih banyak lagi mengenai leluhur kita, mengidentifikasi dan memper-siapkan nama-nama mereka yang membutuhkan tata cara-tata cara Injil, dan melaksanakan pekerjaan tata cara bagi mereka di bait suci yang kudus. Gereja menyediakan banyak sumber untuk membantu kita belajar mengenai sejarah keluarga kita dan berpartisipasi dalam pekerjaan bait suci untuk orang mati.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Gunakan sumber-sumber di bawah untuk lebih memahami mengenai pekerjaan sejarah keluarga. Pengalaman-pengalaman Anda sendiri dengan pekerjaan sejarah keluarga, termasuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam garis besar ini, akan membantu Anda mengajarkannya dengan efektif. Pertimbangkanlah bagaimana kegiatan dalam garis be-sar ini dapat membantu Anda merencanakan cara-cara untuk melibatkan remaja dalam pekerjaan sejarah keluarga. Apa yang akan membantu remaja memahami pentingnya mempelajari sejarah keluarga mereka?

1 Korintus 15:29 (Para anggota di za-man dahulu melakukan baptisan bagi orang mati)

1 Petrus 3:18–20; 4:6 (Injil dikhotbah-kan di dunia roh)

A&P 2:1–3 (Hati anak-anak akan ber-paling kepada leluhur mereka) A&P 110:13–16 (elia memulihkan kunci-kunci pemeteraian)

A&P 128:16–18 (Tata cara-tata cara bagi orang mati menciptakan

ga-Richard G. Scott, “Sukacita dari Me-nebus yang Telah Meninggal,” Ensign atau Liahona, November 2012, 93–95 David A. Bednar, “Hati Anak-Anak Akan Berpaling,” Ensign atau Liahona, November 2011, 24–27

“Pekerjaan Sejarah Keluarga dan Silsi-lah,” Teguh pada Iman (2004), 61–64 Situs: “Remaja dan Sejarah Keluarga” Video: “Penatua Bednar Berbicara ke-pada Remaja,”“Roh elia”

Bagaimana Anda telah belajar mengenai sejarah keluarga Anda sendiri? Pengalaman-pengalaman apa yang Anda miliki yang telah memperkuat kesak-sian Anda mengenai pe-kerjaan sejarah keluarga? Bagaimanakah Anda dapat mendorong remaja untuk berpartisipasi dalam pe-kerjaan sejarah keluarga? Sumber-sumber apa yang tersedia di tempat Anda untuk membantu mereka belajar mengenai leluhur mereka dan melaksanakan tata cara-tata cara bagi para anggota keluarga yang telah meninggal?

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat pengguna layanan pengadilan, ruang lingkup produk spesifikasi jenis pelayanan disajikan pada tabel berikut ini... SKM

* Pemenang Nama Perusahaan Nama Direktur Alamat Perusahaan NPWP i\ Harga Tawaran Harga Terkoreksi Keterangan : - HasilEvaluasiAdministrasi - Hasil EvaluasiTeknis.. - Hasil

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah tentang kompetensi profesional yang dimiliki guru al-qur’an hadis belum mempunyai pengaruh terhadap efektivitas pembelajaran siswa

Situasi anak secara umum di India menunjukkan banyak ketidakadilan yang serius yang dialami oleh anak-anak seperti tingginya angka kematian anak, perawatan kesehatan

 Sel mikroba secara kontinyu berpropagasi menggunakan media segar yang masuk, dan pada saat yang bersamaan produk, produk samping metabolisme dan sel dikeluarkan dari

Untuk membantu menggerakan perekonomian daerah dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah dalam rangka mempercepat terwujudnya pembangunan daerah melalui

Sampai dengan Triwulan I TA 2016 realisasi fisik dari indikator kinerja kegiatan ini sebesar 15%, dengan realisasi pelaksanaan kegiatan meliputi : Persiapan pelaksanaan

Analisis ini digunakan dengan tujuan mengetahui hubungan antara kualitas udara fisik (pencahayaan, suhu, kelembaban, dan laju ventilasi), kualitas udara biologi