LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar SistemSecara umum sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen- elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Menjelaskan teori yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini , penjelasannya sebagai berikut :
2.1.1. Definisi Sistem
Pengertian sistem menurut (romney, 2015) Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.
Definisi sistem menurut (Mulyadi, 2016) Sistem adalah “ suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan.
1. Karakteristik Sistem
Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Menurut (Oktafianto, 2016) suatu sistem mempunyai karakterisitik tertentu yaitu: a. Komponen sistem ialah suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang
saling berkaitan dan bervariasi yang bersama-sama mencapai beberapa sasaran.
b. Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem yang lainnya atau dnean lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah apapun di luar dari batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan sistem tersebut.
d. Sistem penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu sistem ke sistem yang lainnya dengan melalui penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk suatu kesatuan.
e. Sistem masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masikan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
f. Sistem keluaran adalah energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna untuk subsistem lain.
g. Pengolahan (Process)
Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
h. Sistem sasaran ialah suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai batasan sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2. Klasifikasi Sistem
Menurut (Hutahaean, 2015) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang antaranya adalah sebagai berikut :
a. Klasifikasi sistem sebagai :
1) Sistem abstrak (abstract sistem)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
2) Sistem fisik (physical sistem)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. b. Sistem diklasifikasikan sebagai :
1) Sistem alamiyah (natural sistem)
Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
2) Sistem buatan manusia (human made sistem)
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine sistem). c. Sistem diklasifikasikan sebagai :
1) Sistem tertentu ( deterministicl sistem)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
2) Sistem tak tentu (probalistic sistem)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
d. Sistem diklasifikasikan sebagai :
1) Sistem tertutup (close sistem)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruhi dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya
relatively closed sistem. 2) Sistem terbuka (open sistem)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.
3. Elemen Sistem
Menurut (Oktafianto, 2016) dalam sistem ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem yang berperan penting dalam pembentukannya, Berikut penjelasan mengenai elemn-elemen yang membentuk sebuah sistem:
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan, bisa terdiri dari satu ataupun banyak tujuan. Hal inilah yang menjadi motivasi yang engarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan
yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi.
c. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, seperti limbah.
d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporab dan sebagainya. e. Batas
Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem (lingkungan). Batas sistem menetukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem.
f. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengtaur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
g. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berepngaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,
sedangkan yang menguntungkan tetap harus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
4. Tipe – Tipe Sistem Informasi
Menurut (Muhamad & Oktafianto, 2016) ada lima jenis sistem yaitu
Transaction Processing System (TPS), Management Information System (MIS), Virtual Office System, Decision Support System (DSS) dan Enterprise Resource Planning (ERP) System.
a. Transaction Processing System (TPS)
Transaction Processing System adalah sebuah sistem komputer yang dirancang
untuk mengolah transaksi yang tidak hanya terbatas pada database atau file system namun juga melakukan pengolahan beberapa operasi transaksi dimana semua transaksi harus berhasil atau semua transaksi harus dibatalkan. Sebagai contoh adalah pengolahan data transaksi bank yang melayani nasabah hampir diseluruh Indonesia.
b. Management Information System (MIS) adalah sebuah sistem yang sudah terkomputerisasi yang melakukan pengolahan data agar bisa digunakan oleh orang yang membutuhkannya.
c. Virtual Office System
Virtual Office System merupakan pengembangan dari Office Automation System
yaitu mesin komputer (hardware) dan software yang digunakan untuk membuat, mengumpulkanm menyimpan, memanipulasi dan menyebarkan informasi untuk kebutuhan perkantoran (perusahaan) secara digital untuk mengerjakan tugas- tugas perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan
d. Decision Support System (DSS)
Decision Support System merupakan sebuah sistem yang membantu seorang
manajer atau sekelompok kecil manajer untuk memecahkan sebuah permasalahan
e. Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning System adalah sistem yang terkomputerisasi yang
melibatkan seluruh resource manajemen dalam sebuah perusahaan. 2.1.2. Perancangan Sistem
Menurut (Sofyan, 2016) Perancangan atau desain didefinikan sebagai proses aplikasi berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya.
2.1.3. Informasi
Menurut (Mulyani, 2016) Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan. Informasi juga dapat diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam satu waktu.
Pengertian menurut (Krismaji, 2015), Informasi adalah “data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”.
Hal serupa disampaikan oleh (Romney, 2015) : Informasi (information) adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah data yang diolah agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi penggunanya.
1. Fungsi Informasi
(Mulyani, 2016) menjelaskan suatu informasi dapat mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
a. Menambah Pengetahuan
Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
b. Mengurangi Ketidakpastian
Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
c. Mengurangi Resiko Kegagalan
Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
d. Mengurangi Keanekaragaman / Variasi yang Tidak Diperlukan
Adanya informasi akan mengurangi kenaekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah.
e. Memberi Standar, Aturan – Aturan, Ukuran – Ukuran, dan Keputusan – Keputusan yang Menentukan Pencapaian Sasaran dan Tujuan
Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasar informasi yang diperoleh.
2.1.4. Sistem Informasi
Menurut (Hutahaean, 2015) menjelaskan bahwa “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
1. Konsep Sistem Informasi
Menurut (Hutahaean, 2015) sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu:
a. Blok Masukkan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. b. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
c. Blok Keluaran (Outpun Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
e. Blok Basis Data (Data Base Block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali (Control Block)
Beberapa pengandalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
Sumber: (Hutahaean, 2015)
Gambar II.1 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi 2.1.5. Pelayanan
Menurut (Moenir, 2016) yang berjudul “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Masyarakat Dalam Pengurusan Kartu Identitas Penduduk (Ktp-El) Dan Dokumen Kependudukan Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Semarang“ di pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Kemudian dijelaskan lebih lanjut kriteria pelayanan menurut:
1. Kemudahan dalam pengurusan kepentingan. 2. Mendapatkan pelayanan yang wajar.
3. Mendapatkan perlakuan yang sama tanpa pilih kasih. 4. Mendapatkan perlakuan yang jujur dan terus terang.
Menurut (Pramita, 2016) Pengaruh “Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Dap Impulse Buying Di Butik Cassanova Semarang” Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelayanan sebagai suatu usaha untuk membantu menyampaikan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.
2.1.6. Posyandu
Menurut (karim, 2015)” menyatakan bahwa: Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat. Posyandu berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masayarakat serta mendekatkan pelayanan kesehatan dasar.
Menurut (wibowo, 2014) menyatakan bahwa: Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program Keluarga Berencana (KB) dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan masyarakat.
Menurut (Ismawati, 2017)“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Didusun Kronggahan I Gamping
Kabupaten Sleman” menyatakan bahwa: Konsep dasar pelaksanan kegiatan posyandu lansia adalah kegiatan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan disuatu wilayah kerja puskesmas, program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat.menurut (Yudi Wahyu Wibowo, 2014)menyatakan bahwa: Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya (Departemen kesehatan). Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu. Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni 2001 yang antara lain berisikan “Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu” yang antara lain meminta diaktifkannya kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan administrasi pemerintahan. Penerbitan Surat Edaran ini dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan strategis yang terjadi demikian cepat berbarengan dengan krisis moneter yang berkepanjangan. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat.
1. Definisi Bidan
Menurut (Nazirah, 2015) Pengertian Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidanyang telah diakui pemerintah dan lulus
ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek.
Sedangkan menurut (Wulandari, 2014) menyatakan bahwa: Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan penyedia jasa pelayanan kebidanan terhadap pasien. Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan terhadap pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Bidan berperan membantu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi, sehingga bidan harus mampu bekerja secara profesional sesuai dengan standar profesi, standar kompetensi, dan kode etik yang berlaku sehingga dapat terhindar dari perbuatan melawan hukum.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidanyang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek.
2. Definisi Pasien
Menurut (Anggoro, 2015)dengan judul ”Diskursus Perawat Pasien Pelayanan Kesehatan” . menjelaskan definisi pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung kepada dokter.
Menurut (Wijaya, 2017), pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang menerima perawatan medis. Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.
2.1.7. Program
1. Pengertian program
Menurut (Raharjo, 2017) program adalah ”perangkat lunak (software) yang sebenarnya merupakan tuntunan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode–kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu dan telah dikompilasi dengan menggunakan compiler yang sesuai”.
Sedangkan menurut (Kadir, 2018) “Program adalah kumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur komputer agar melakukan suatu tindakan tertentu”.
Jadi program adalah kumpulan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode-kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu yang digunakan untuk mengatur komputer dengan maksud untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
2. Pemrograman berorientasikan objek (OOP)
Menurut (Shalahudin, 2016)“metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya”.
Pendapat lainnya “Pemrograman berorientasi objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah yang akan dicoba atasi dengan bantuan komputer” (Fadallah & Rosyida, 2018).
Jadi pemrograman berorientasikan objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang mana membutuhkan cara berpikir atau logika yang dapat terselesaikan dengan bantuan komputer.
3. Visual Basic .NET
Gambar II.2 Logo Visual basic .Net Sumber:itdeskindia.com
Microsoft Visual Basic.NET (VB.NET) adalah suatu pengembangan aplikasi bahasa pemrograman berbasis Visual Basic dan merupakan bahasa pemrograman terbaru buatan Microsoft setelah Microsoft Visual Basic 6.0. Pengembangan yang signifikan dari VB.NET ialah kemampuannya memanfaatkan platform NET, sehingga pengguna dapat membuat aplikasi Windows, aplikasi konsol, pustaka kelas, layanan NT, aplikasi web form, dan XML Web Service, yang secara keseluruhan memungkinkan integrasi tanpa batas dengan bahasa pemrograman lain sehingga berpeluang untuk berintegrasi dengan web.
Menurut Didik Dwi Prasetyo dalam (Santoso, 2017) dalam bukunya „Pemrograman Aplikasi Database dengan Visual Basic .Net 2005 dan MS Access’ menuliskan bahwa :Visual Basic .Net merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk membangun aplikasi-aplikasi .Net di platform Microsoft
.Net.
a. Simpen dan mudah dipahami
Seperti versi sebelumnya (Visual basic), bahasa pemrogramannya mudah dipahami bagi yang baru belajar pemrograman karena sintaknya sederhana
b. Mendukung GUI (Graphical User Interface)
Dengan Visual Basic .Net mampu membuat aplikasi yang grafisnya mudah digunakan (User friendly)
c. Menyederhanakan Deployment
Deployment adalah tahap dimana sistem dibuat tersedia bagi komunitas pengguna. Visual basic .Net dapat mengatasi masalah deployment dari aplikasi Windows yaitu DLL Hell dan registrasi COM (Component Object Model). Juga terdapat wizard yang dapat membuat file installer dari program yang kita buat. d. Pengembangan Software dapat dibuat lebih sederhana
Ketika terdapat kesalahan waktu ngoding, Visual basic langsung menuliskan pesan error pada bagian Message windows, sehingga kesalahan code dapat langsung diperbaiki tanpa harus eksekusi program terlebih dahulu.
e. Mendukung penulisan program secara Object Oriented Programming (OOP) Seperti halnya java. Bahasa pemrograman Visual basic juga memiliki fitur seperti pewarisan (inheritance), pembungkusan (encapsulation), banyak bentuk (polimorphism)
f. Dapat mengembangkan aplikasi berbasis Web
Tersedia form desainer web. Juga layanan Web XML sehingga dapat berkomunikasi dengan aplikasi yang lainnya meskipun platformnya berbeda dengan menggunakan protokol internet yang terbuka
g. Proses migrasi ke VB.NET dapat dilakukan dengan mudah
Apabila kita sudah mengembangkan aplikasi di visual basic (versi old), maka konversi ke visual basic .net dapat dilakukan dengan mudah
h. Banyak programmer yang aktif dengan Visual basic .Net
Banyak dukungan tutorial, dan forum – forum visual basic di internet. 2.1.8. Basis data
Menurut (Shalahudin, 2016) “basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.
Jadi basis data adalah media untuk menyimpan data yang mana merupakan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field dan kolom.
1. PhpMyAdmin
PhpMyadmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server (Isty & Afifah, 2018).
Sedangkan menurut Zaki dan Smitdev dalam (Kristania et al., 2017) “PHPMyAdmin adalah MySQL client yang berupa aplikasi web dan umumnya tersedia di server php seperti XAMPP maupun server komersial lainnya.”.
Dapat disimpulkan bahwa PHPMyAdmin adalah sebuah software yang bentuknya seperti halaman situs pada web server dan dapat juga diakses seperti pada
server php seperti XAMPP, WAMP, dan server komersial lainnya. 2. MySQL
Menurut Sutanto dalam (Purba, 2015), My Structured Query Langguage
(MySQL) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL AB
membuat MySQL teredia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU GPL
Sedangkan menurut Kadir dalam (Taufik, 2017) “MySQL (baca: mai-se-kyu- el) merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source”.
Sementara itu menurut Sadeli dalam (Isty & Afifah, 2018) “MySQL adalah
database yang menghubungkan script php menggunakan perintah query dan escaps character yang sama dengan PHP.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan MySQL adalah database yang menghubungkan script php menggunakan perintah query dan escaps character yang sama dengan php dan bersifat Open Source.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Open Database Connectivity (ODBC) adalah untuk konektivitas untuk mengakses antar basis data.
2.1.9. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode
prototype tipe evolutionary prototype.
Menurut (Mulyani, 2016) menyimpulkan bahwa, “evolutipnary prototype yaitu prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh sistem”.
Sumber: (Mulyani, 2016)
Gambar II.3 Tahapan Evolutionary Prototype
1. Analisa kebutuhan user, pengembang dan pengguna atau pemilik sistem melakukan diskusi dimana pengguna atau pemilik sistem menjelaskan kepada pengembang tentang kebutuhan sistem yang mereka inginkan.
2. Membuat prototype, pengembang membuat prototype dari sistem yang telah dijelaskan oleh pengguna atau pemilik sistem.
3. Menyesuaikan prototype dengan keinginan user, pengembang menyatakan kepada pengguna atau pemilik sistem tentang prototype yang sudah dibuat, apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan sistem.
4. Menggunakan prototype, sistem mulai dikembangkan dengan prototype yang sudah dibuat.
2.2. Teori Pendukung
2.2.1. Entity Relationship Diagram
Menurut Fatta dalam (Taufik, 2017) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis.
Sedangkan menurut (Shalahudin, 2016)“ ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker ( dikembangkan oleh Richard Barker, Ian palmer, Harry Ellis), notasi Crow‟s Foot, dan beberapa notasi lainnya. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen Jadi ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. ERD ini digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
2.2.2. Logical Record Structure (LRS )
Menurut (Friyadie dalam Taufik, 2017) “sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut entitas secara fisik atau level internal, maka harus dibuatkan suatu bentuk relational model yang dibuat secara logic atau level external dan konsep, dari pernyataan tersebut dibutuhkan yang disebut dengan Logical Record Structure
(LRS)”.
Berdasarkan pengertian menurut para ahli diatas dapat disimpulkan LRS
(Logical Record Structure) dibutuhkan sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut
entitas secara fisik atau level external dan konsep. LRS sendiri merupakan representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil kelas antar himpunan entitas pada diagram E-R.
2.2.3. Unified Modelling Language (UML)
Menurut (Shalahudin, 2016) “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasikan objek.
Jadi UML (Unified Modeling Language) dapat diartikan sebagai bahasa visual untuk menggambarkan definisi-definisi tentang requirement, membuat analisis dan desain serta menggambar arsitektur dalam pemrograman berorientasikan objek dengan menggunakan teks-teks pendukung.
Menurut (Shalahuddin, 2015) UML ini terdiri dari 13 macam diagram namun hanya beberapa diagram yang digunakan, diantaranya :
1. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.
Menurut (Shalahuddin, 2015) Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisi hal-hal berikut :
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kamus ujinya
2. Use Case Diagram
Menurut (Shalahuddin, 2015) Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut Aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
3. Class Diagram
Menurut (Shalahuddin, 2015) diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut pola dan metode atau operasi :
a. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas b. Operasi atau metode adalah fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas
Menurut (Shalahuddin, 2015) diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.