• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

1.1 Definisi Wirausaha dan Kewirausahaan

Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjual kemudian dengan harga yang tidak pasti (Cantillon).

Wirausaha adalah orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi dari daerah dengan produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil lebih tinggi (J.B Say).

Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi (Schumpeter).

Suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup (Suryana)

Tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif (Anugerah Pekerti)

Tugas Wirausaha adalah melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, bukan hanya sekadar dengan cara yang lebih baik.

1.2 Karakteristik Pribadi Wirausaha

Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.

David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara tingkah laku orang

yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha. Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi adalah:

1. Memilih resiko “moderate” Dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil.

2. Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.

(2)

3. Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya. 4. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.

Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang dikemukakan oleh J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut oleh faktor dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya atau faktor diluar kendalinya.

Dua kategori letak kendali menurut Rotter yaitu: - Internal

Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik wirausaha seperti lebih cepat mau menerima pembaharuan (inovasi).

- Eksternal

Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar disekeliling seseorang.

Sifat kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan wirausaha.

Latihan test kecenderungan wirausahawan menurut Model T. Venkateswara Rao berikut ini akan dijadikan latihan untuk melihat apakah kita lebih sesuai sebagai usahawan atau sebagai pekerja. Dalam evaluasi diri ini akan dijumpai 20 pasang pertanyaan ( a dan b). Disetiap pasangan anda boleh lebih setuju dengan salah satu pernyataan tersebut. Ada nilai sebesar 5 yang perlu dibagikan pada kedua pernyataan di setiap nomor di bawah ini. Membagikan nilai 5 tersebut tergantung pada derajat persetujuan anda pada masing-masing pernyataan. Dengan demikian pembagian nilai 5 tersebut dapat berupa kombinasi dari :

0-5 1-4 2-3 4-1 5-0

- Bila agak setuju pernyataan butir a dan agak kurang setuju dengan pernyataan b, maka pemberian nilai: 3 pada a dan 2 pada b.

-Bila anda setuju dengan pernyataan a dan tidak setuju dengan pernyataan b, maka anda dapat memberi nilai 4 pada a dan nilai 1 pada b.

(3)

- Bila sangant setuju dengan pernyataan butir s dan sama sekali tidak setuju dengan pernyataan b, maka pemberian nilai 5 pada a dan nilai 0 pada b.

- Tidak diperkenankan membagi nilai yang sama antara a dan b, misalnya nilai 2,5 masing-masing.

- Salah satu pernyataan harus lebih disetujui dibanding yang lainnya.

Perlu diingat dalam pengisian pernyataan tersebut lakukan secara spontan, jangan merubah atau mengganti pernyataan yang telah dijawab. Jawaban pertama menentukan tingkat keakuratan yang lebih tinggi.

Analisis Kecenderungan Kewirausahaan :

1. Bila nilai I/E < 1, tingkat kecenderungan kewirausahaan kecil dimana ketergantungan pada factor eksternal sangat besar sehingga perlu usaha keras bila ingin berwirausaha.

2. Bila nilai 3 > I/E > 1, tingkat kecenderungan kewirausahaan menengah dimana kemungkinan berhasil berwirausahandapat terwujud dengan upaya khusus.

3. Bila nilai I/E > 3, tingkat kecenderungan kewirausahaan tinggi dimana tingkat self confident (percaya diri) kuat dalam berwirausaha.

Ciri-ciri Eksternal :

1. Cenderung menyalahkan factor/pihak diluar diri sendiri bila gagal 2. Pasif menghadapi masalah di lingkungan

3. Lebih sulit menerima perubahan/pembaharuan 4. Lebih percaya nasib/pasrah

5. Lebih mencurigai pihak lain

6. Kurang bersedia menerima kelemahan diri Ciri-ciri Internal:

1. Akif

2. Berjuang keras untuk mencapai sesuatu 3. Punya tujuan untuk dicapai

4. Kemampuan/kekuatan besar 5. Tidak ketergantungan/bebas 6. Efektif mampu menghasilkan

(4)

7. Mudah beradaptasi dengan perubahan 8. Kurang ragu-ragu/tegas

9. Kurang terbatasi oleh pedoman hidup

10. Lebih percaya kepada orang lain/curiga orang lain 11. Lebih dapat dipercaya

12. Lebih percaya diri

13. Salahkan diri sendiri bila gagal 14. Lebih bertanggungkawab

Test Uji locus ini membutuhkan waktu (20 menit)

ratorium Pengembangan Kewirausahaan Labo

Lembaga PengembanganManajemen & Akuntansi UNIVERSITAS GUNADARMA

UJI LOCUS OF CONTROL (Model T. Venkateswara Rao)

No PERNYATAAN Nilai Internal Eksternal

1.a.

Tingkat kesuksesan seorang wirausaha tergantung

pada 2 2

banyak faktor. Kemampuan seseorang tidak banyak

pengaruhnya pada kesuksesannya.

b. Seorang wirausaha yang handal akan selalu dapat 3 3

membentuk tujuan akhir usahanya.

2.a. Seorang wirausaha itu dilahirkan, bukan dibentuk 4 4

b. Dimungkinkan seseorang itu belajar untuk lebih mempunyai 1 1

(5)

mempunyainya.

3.a.

Apakah seseorang penjual itu akan berhasil menjual

barangnya 5 5

tergantung pada berapa efektif para pesaing

melakukan

kegiatan penjualan mereka

Management Systems International menyebutkan karakteristik pribadi wirausaha (personal entrepreneurial characteristics) sebagai berikut:

1. Mencari peluang 2. Keuletan

3. Tanggungjawab terhadap pekerjaan 4. Tuntutan atas kualitas dan efisiensi 5. Pengambilan resiko

6. Menetapkan sasaran 7. Mencari informasi

8. Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya 9. Persuasi dan jejaring/koneksi

10. Percaya diri

1.3 Peran Wirausaha Bagi Lingkungannya

Dalam pandangan Schumpeter, seorang wirausaha adalah inovator. Hanya seseorang yang sedang melakukan inovasi yang dapat disebut sebagai wirausaha. Mereka yang tidak lagi melakukan inovasi, walaupun pernah, tidak dapat lagi dianggap sebagai wirausaha. Wirausaha bukanlah jabatan, melainkan suatu peran.

Berdasarkan pengertian tentang wirausaha yang telah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan bahwa peran wirausaha yang utama bagi lingkungannya adalah sebagai berikut:

- Memperbaharui dengan “merusak secara kreatif”.

Dengan keberaniannya melihat dan mengubah apa yang sudah dianggap mapan, rutin, dan memuaskan.

(6)

- Inovator

Menghadirkan hal yang baru di masyarakat. - Mengambil dan memperhitungkan resiko - Mencari peluang dan memanfaatkannya - Menciptakan organisasi baru

1.4 Mitos dalam Kewirausahaan

Berikut ini rincian mitos kewirausahaan yang dikumpulkan oleh Michael Robert dan Alan Weiss, dan sejumlah bukti yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang menetang mitos tersebut.

A. Wirausaha adalah pengambil resiko besar.

- Wirausaha bukan pengambil resiko besar, melainkan seorang yang menghitung resiko yang akan diambilnya. Tantangan ada namun dengan upaya akan dapat dicapai.

- Wirausaha bijaksana dalam memilih resiko dan bukan penjudi. B. Wirausaha adalah pemilik usaha, bukan pegawai.

- Yang mengubah restoran “fast food” McDonald’s menjadi raja dibidang “franchising” adalah Ray Kroc, pimpinan perusahaan, dan bukan pemiliknya yaitu McDonald bersaudara.

- Intrepreneur di dalam perusahaan bukanlah pemilik. C. Inovasi hanya di perusahaan kecil.

- Inovasi dilakukan dengan ketrampilan atau keahlian dan bukan pembawaan atau milik budaya tertentu. Ia dilakukan dimana-mana.

- Musuh inovasi adalah birokrasi yang terdapat di perusahaan besar ataupun kecil.

D. Inovasi adalah gagasan besar.

Sebagian keberhasilan besar dimulai dari gagasan baru yang sederhana, misalnya “walkman” muncul sebagai produk baru yang sukses berasal dari keinginan tetap mendengar musik secara pribadi selagi berolahraga.

E. Wirausaha adalah pencetus gagasan saja.

(7)

F. Wirausaha menyediakan sarananya termasuk modal sendiri. - Wirausaha tidak sama dengan kapitalis.

- Wirausaha menggunakan sarana yang ada dengan cara baru. G. Inovasi datang mencuat bagai kilat dari seorang genius.

- Ray Kroc memperbaharui bisnis hamburger dengan mengadakan pengamatan terus-menerus atas restoran McDonald’s.

- Fred Smith menghasilkan “undergraduate thesis” model distribusi barang kiriman kecil (parcel) dari pengamatan di kantor pos dan perusahaan pengiriman UPS. Thesisnya dinilai C- oleh dosennya, namun gagasannya setelah diterapkan menjadi perusahaan Federal Express yang sangat sukses. H. Wirausaha dilahirkan dan kewirausahaan tidak dapat dilatihkan.

Seperti ketrampilan dokter atau pengacara, ketrampilan kewirausahaan dapat dilatihkan.

1.5 Wirausaha, Manajer dan Organisasi

Peran wirausaha pendiri adalah melahirkan suatu organisasi baru, baik sendiri maupun bersama suatu kelompok. Setelah lahir maka wirausaha pendiri melakukan upaya pengembangan organisasi hingga sampai organisasi tidak lagi tergantung pada pendiri. Pelaksanaan organisasi memerlukan manajemen yang menguatkan organisasi dengan sistem manajemen dan mengurangi ketidak-pastian dan ketergantungan pada faktor subjektivitas pendiri.

Dalam diagram berikut ini diperlihatkan bagaimana orientasi manajemen, yang menciptakan birokrasi, yang berbeda dengan orientasi kewirausahaan, yang menciptakan inovasi:

(8)

GAMBAR 1: MANAJEMEN VS KEWIRAUSAHAAN

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

Tertib, Teratur, Dinamis, Baru,

Stabil Melawan tradisi

Adil Unik, dikhususkan

Pasti Beresiko, tidak sama

Dengan yang lalu

BIROKRASI INOVASI

Berdasarkan gambar diatas, manajemen dan kewirausahaan diperlukan dalam organisasi yang ingin sukses. Dalam tabel berikut dapat digambarkan bagaimana penggabungannya untuk dapat menghasilkan organisasi yang ideal.

GAMBAR: MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

(Matrix Posisi Keunggulan & Permasalahan Strategis)

MANAJEMEN MASALAH JANGKA PANJANG TIDAK LAYAK UNTUK TERUS IDEAL SIAP DIAMBIL ALIH (Optimasi & Penggunaan BAIK Sumber Daya

Yang Ada) KURANG

KURANG BAIK

KEWIRAUSAHAAN

(Inovasi dan Pemanfaatan Kesempatan Usaha Baru)

Pengembangan sistem dan budaya organisasi harus dapat menampung manajemen yang baik dan juga adanya kewirausahaan. Salah satu pola yang ada untuk menampung kewirausahaan di dalam organisasi mapan adalah wirausaha-intra (intrapreneurs). Pengembangan kewirausahaan di dalam perusahaan dapat terjadi pada tiga tingkatan, yaitu:

- Individual (intrapreneurs / product champions) - Kelompok kerja (entrepreneurial team / skunworks)

(9)

- Oganisasi / Perusahaan (entrepreneurial organization)

Di Indonesia tidak jarang ditemui perusahaan yang berada dalam kotak “Tidak Layak Untuk Terus” yaitu baik manajemen dan kewirausahaan yang dimilikinya belum cukup menyiapkan manajemennya dan sudah “meninggalkan” perusahaan untuk membangun bisnis baru. Wirausaha pendiri dapat dianggap sempurna bila organisasi yang didirikannya dapat mencapai kotak “ideal” yaitu baik manajemennya dan kewirausahaan organisasinya dalam taraf “baik”.

Gambar

GAMBAR 1: MANAJEMEN VS KEWIRAUSAHAAN

Referensi

Dokumen terkait

Pada kolom Trend tahun 2012 merupakan tahun dasar (data paling awal), tiap pos neraca selalu menunjukkan 100%, karena selalu berbanding dengan angka yang sama pada tahun

matematika antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) berbantuan media semi konkret dengan siswa yang

strategis, citra hasil hortikultura yang baik dan organisasi petani yang terstruktur. Dari sumber daya internal yang dimiliki oleh Desa Citapen, teridentifikasi lima

Hasil simulasi yang didapatkan berupa perbandingan kinerja sistem MC-CDMA menggunakan teknik MRC pada kanal Rayleigh dan Rician berupa grafik BER ( Bit Error Rate )

Tabel I.4 Data Jumlah Pegawai Bagian Lapangan yang Mengalami Kecelakaan Kerja Tahun 2014–2016 Pada PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bangka

Gapoktan II: beranggotakan 4 kelompok petani ikan. 2) Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui dinas perikanan memberikan pelatihan. Demi terlaksananya program pertanian

mereka lebih banyak fokus pada membuat produk yang berkualitas, operasional perusahaan dan pemasaran, sedangkan sisten akuntansi sering di nomor duakan, hal

Laporan ini disusun pada minggu kedua Agustus 2013, paska liburan lebaran, karena dan mengingat maraknya kasus penembakan misterius dan makin banyaknya kekerasan