• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edisi 09 / Nopember 2012 Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Edisi 09 / Nopember 2012 Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Edisi 09 / Nopember 2012

Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FASILITAS

Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan semua aktivitas di kampus ITS perlu ditunjang oleh fasilitas-fasilitas pendukung. Keberadaan fasilitas-fasilitas ini sangat mempengaruhi tingkat kepuasan stakeholder, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dan perencanaan terkait fasilitas yang ada.

Evaluasi master plan kampus ITS dilakukan terakhir kalinya pada tahun 2002 dan dirancang terutama untuk program S1 dengan kapasitas 15.000 mahasiswa. Rencana strategis (Renstra) ITS mengamanatkan pengembangan ITS sebagai Research University pada tahun 2017 yang mensyaratkan 20 persen

mahasiswa adalah mahasiswa S2 dan S3 dengan perkiraan jumlah 4.000 orang. Sehingga memerlukan penambahan fasilitas, akademik, laboratorium dan penunjang lainnya.

Pelayanan sarana prasarana kampus belum seluruhnya mengacu pada pengelolaan per unit pembiayaan, sehingga kontrol pemanfaatan tidak efektif dan efisien ditinjau dari alokasi dana. Perawatan dan perbaikan fasilitas masih belum terkelola secara efektif dan efisien berdasar unit pembiayaan. Pelayanan fasilitas masih belum efisien sesuai kebutuhan unit kerja.

Indikator berupa proporsi unit fasilitas dengan pelayanan 100 persen sesuai SNP merupakan representasi kinerja dari aktivitas perencanaan sistem perawatan dan perbaikan fasilitas yang efektif dan efisien. Mekanisme yang telah dilakukan terkait indikator kinerja ini yaitu penyediaan/pembuatan (SIM) perencanaan sistem perawatan dan perbaikan fasilitas yang efektif dan efisien.

Indikator berupa proporsi unit fasilitas yang menggunakan SIM 100 persen merupakan ukuran kinerja untuk tiga jenis aktivitas sekaligus, yaitu pengembangan digitalisasi data bangunan dan prasarana kampus ITS; pengembangan SIM-Fasilitas, pelayanan, perawatan dan perbaikan yang terintegrasi; dan

implementasi SIM-Fasilitas, pelayanan, perawatan, perbaikan dan pembiayaan.

Indikator ini meliputi proses perencanaan, keuangan, PO, kemahasiswaan, beban kerja dosen (BKD),

monitoring dan evaluasi, sarana dan prasarana, serta BPP. Indikator berupa proporsi unit yang mencapai Clustering instalasi sarana prasarana 100 persen merupakan ukuran kinerja untuk aktivitas perencanaan

sistem pelayanan dalam bentuk cluster yang efisien. Mekanisme pelaksanaan dilakukan dengan membuat sistem informasi manajemen (SIM) perencanaan untuk sistem pelayanan dalam bentuk cluster yang efisien. (*)

(2)

Perkembangan dunia di abad ke-21 yang dicirikan dengan ekonomi kreatif menuntut mahasiswa untuk memiliki kreativitas, inovasi, profesionalitas, dan daya nalar yang tinggi. Karya atau kreativitas

mahasiswa ITS saat ini tidak hanya bisa membanggakan mahasiswa dan institusi ITS, namun juga membanggakan bangsa dan negara.

Oleh karena itu, prestasi ini harus terus ditingkatkan bahkan diharapkan menjadi budaya prestasi ilmiah di kalangan mahasiswa ITS. Berbagai strategi pun telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Antara lain meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan serta kualitas pembinaan bagi mahasiswa untuk merangsang kreativitas atau inovasi, mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk aktif mengikuti lomba kreativitas/inovasi/karya tulis di tingkat nasional dan internasional, mendorong himpunan

mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pelatihan dalam rangka penguatan dan pengembangan profesi, meningkatkan pelaksanaan magang ke industri dalam skema yang terstruktur, dan meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam pengelolaan laboratorium.

Selain itu, juga dilakukan peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, mendorong dan memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti kompetisi technopreneur di tingkat nasional/internasional, meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan technopreneur, mendorong mahasiswa untuk meningkatkan penyelenggaraan open campus/pameran produk, menyelenggarakan event nasional dalam rangka inovasi hemat energi, serta meng-upgrade dan mengikutsertakan program mobil tenaga surya Widya Wahana (WW) dalam kompetisi internasional.

Dari semua upaya yang dilakukan tersebut, menghasilkan animo kegiatan mahasiswa ITS dalam bidang penalaran dan kreativitas serta pencapaiannya di tingkat nasional dan internasional meningkat luar biasa. Misalnya di tingkat nasional, untuk kegiatan program kreativititas mahasiswa (PKM) terjadi peningkatan jumlah proposal yang diusulkan, proposal yang didanai, serta proposal yang masuk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Hingga akhirnya ITS masuk jajaran ranking teratas dalam gelaran tersebut. Sementara itu pada event kreativitas nasional lainnya seperti Kontes Robot Indonesia/Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRI/KRCI) maupun Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI), dan Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik), mahasiswa ITS mampu mencatat prestasi tertinggi.

Demikian pula dengan event internasional, mahasiswa ITS telah menunjukkan kelasnya sebagai mahasiswa yang memiliki daya saing global. Tim Sapu Angin ITS berhasil menjadi juara Shell Eco

Marathon Asia tiga kali berturut-turut, Tim ITS Maritime Challenge memperoleh penghargaan tertinggi

yaitu Spirit of Atlantic Challenge, Tim E-Learning Teknik Informatika mampu memperoleh juara dua pada E-Learning International Contest of Outstanding New Ages (e-ICON) World Contest di Seoul, serta prestasi lainnya yang masuk dalam kategori internasional yaitu sebanyak 20 penghargaan.

Prestasi-prestasi mahasiswa ITS tersebut merupakan hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh BEM ITS, BEM Fakultas, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan secara sistematis melalui arahan Tim Konsultasi Kemahasiswaan (TKK). Pergeseran orientasi kegiatan mahasiswa ITS pada kreativitas yang terukur menjadi modal utama menuju lulusan ITS yang memiliki kompetensi berdaya saing global. (*)

(3)

Pengelolaan basis data merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan dalam sebuah institusi. Termasuk pengelolaan basis data di ITS yang dilakukan secara terpusat dan dikoordinasi oleh Pusat Data dan Pelaporan yang berada dalam Badan Teknologi dan Sistem Informasi (BTSI).

Pengelolaan basis data ini meliputi identifikasi kebutuhan data manajemen ITS, standarisasi basis data melalui penyusunan kamus data ITS, penyimpanan data dalam suatu basis data yg terstruktur baik melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM) maupun dalam suatu aplikasi penyimpanan data, serta pengolahan data menjadi informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan.

ITS telah menerapkan integrasi basis data yang ada di berbagai sumber data, baik yang dikelola terpusat maupun data yang berada di masing-masing program studi. Integrasi data antar sistem informasi

manajemen diwujudkan dalam suatu model Pangkalan Data ITS (PD-ITS). Ke depan, PD-ITS akan selaras dengan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT).

Basis data utama yang telah dibangun dan dimutakhirkan setiap saat antara lain basis data mahasiswa, pengajaran, evaluasi perkuliahan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, keuangan, inventaris, ruang, kegiatan dan prestasi mahasiswa, bahan ajar, organisasi, penelitian, tugas akhir/thesis, kepegawaian, dan alumni.

Mekanisme pemutakhiran data mengikuti proses bisnis yang telah disusun dalam sistem informasi

manajemen. Validasi data juga dilakukan melalui sistem informasi manajemen yang sudah cukup baik dan terverifikasi dengan berjalannya proses bisnis tersebut. Sehingga data yang terdapat dalam sistem

informasi manajemen dapat diolah dengan mudah menjadi bahan pertimbangan manajemen serta untuk evaluasi diri.

ITS telah memiliki sistem informasi yang dilengkapi sistem pelaporan dan monitoring data berbasis

dashboard management system seperti yang telah dikembangkan dalam sistem informasi keuangan.

Pengelola suatu proses bisnis dapat dengan cepat dan akurat melihat pola-pola yang terkait dengan data-data. Sehingga pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan mampu digunakan sebagai early warning

system dalam proses manajerial institusi. Hampir semua sistem informasi yang telah berjalan di ITS,

dilengkapi dengan modul reporting untuk mempermudah proses pengambilan dan pengolahan data sebagai bagian dari proses evaluasi diri.

Keamanan basis data merupakan salah satu aspek penting yang dijaga oleh BTSI ITS. Sehingga mekanisme pengumpulan dan permintaan data dilewatkan melalui Pusat Data dan Pelaporan. Selain keamanan, kerahasiaan data institusi juga dijaga oleh ITS agar basis data bermanfaat dalam pengelolaan institusi.

Beberapa sumber data yang berasal dari entitas utama yaitu mahasiswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan ada yang belum tertampung dalam suatu mekanisme sistem informasi yang berjalan

mengikuti proses bisnis tertentu. Seperti hasil penelitian dosen yang dilakukan secara mandiri atau laporan kegiatan himpunan masih harus dikumpulkan oleh petugas di unit-unit kerja atau program studi.

Melalui Pusat Data dan Pelaporan, data-data yang belum tertampung dalam suatu basis data yang terintegrasi, akan dikoordinasikan bersama pengelola-pengelola data di unit-unit kerja. Setiap program studi di ITS memiliki seorang tenaga kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan dan menyimpan data-data yang bersifat khusus atau belum tertampung pada basis data terpusat. Analisis dan evaluasi basis data yang digunakan dalam proses manajerial institusi maupun untuk evaluasi diri

dilakukan bersama oleh Satuan Pengawasan Mutu dan Penilaian Kinerja, Pusat Data dan Pelaporan, serta BKPKP-ITS. (*)

(4)

- Tim ITS dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) berhasil menjuarai kompetisi Ruang Kreatif Hijau dalam sayembara Perencanaan dan Perwujudan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Perkotaan, yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI dalam rangka Hari Tata Ruang 2012.

- Karya tulis mahasiswa jurusan Teknik Elektro ITS, Vincentius E Pradhana dan pembimbingnya Yoyon K Suprapto terpilih menjadi satu dari tiga pemenang dalam kompetisi TICA (Tech Indonesian Commitment Award) 2012 di kampus Tokyo Institute of Technology.

- ITS melalui Tim Garuda 5 berhasil menjadi juara II pada Kontes Robot Terbang Indonesian Aerial Robot Contest (IARC) 2012 tanggal 2-4 November 2012 di Lapangan Udara Sulaiman, Kopo, Bandung.

- Tim ITS dari mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan menjuarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional kategori Radio Control di Jepara, Jawa Tengah pada 30-31 Oktober 2012. Tim ITS bernama Barunastra ini juga berhasil meraih predikat Best Design.

(5)

Puskominfo BKPKP ITS HUMAS :

Indah Tri Sukmawati Hp : 081231157772 PIN : 2A3E4F2C Telp : (031) 5927012 e-mail : humas@its.ac.id

itshumas@gmail.com

Mantan Presiden ke-3 RI, Prof Dr Ing BJ Habibie hadir sebagai tamu kehormatan dalam sidang terbuka Dies Natalis ITS ke-52

Mendikbud M Nuh dan Owner Transcorp Chairul Tanjung memberi motivasi pada mahasiswa bidik misi PTN di Surabaya, yang bertempat di kampus ITS

Rektor memberikan penghargaan kepada Dosen dan Karyawan berprestasi di lingkungan ITS saat upacara peringatan Hari Pahlawan Pesawat Garuda ITS yang meraih juara 2 dalam

Referensi

Dokumen terkait

Akibat pendidikan yang masih kurang ini, mereka menjadi tidak mempunyai kemampuan untuk ikut berkompetisi di dalam memperebutkan posisi pekerjaan yang ditawarkan oleh hotel

Meningkatkan hubungan kerjasama dari berbagai lembaga yang berkaitan dengan upaya pemasaran produk kerajinan tenun ikat Dayak, Strategi ini bermanfaat untuk

37 Wawancara pada tanggal 12 September 2016 pukul 11.00 WIB dengan pangeran Rintoisworo dan pangeran Jatiningrat(keduanya adalah putra Sultan Hamengku Buwono VIII

Keuntungan dari bakteri ini adalah memiliki protein yang dapat bekerja pada kondisi lingkungan dengan suhu tinggi dimana protein/ enzim lain dapat mengalami denaturasi.. Salah

Persentase tunas tetraploid yang berasal dari perendaman konsentrasi 30 dan 75 µM juga termasuk tinggi yaitu 40 dan 45,71%, namun pada kedua konsentrasi tersebut

Ketentuan yang berkaitan dengan tindakan yang dilarang dilakukan oleh Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa

Dengan demikian perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji seberapa besar tingkat pemanfaatan bivalvia oleh masyarakat sehinggga hasilnya dapat digunakan untuk

Altimetri sendiri adalah Radar (Radio Detection and Ranging) gelombang mikro yang dapat digunakan untuk mengukur jarak vertikal antara permukaan bumi dengan wahana antariksa