• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Usaha KUBE Juata Laut

1. Sejarah Singkat

KUBE Juata Laut adalah badan usaha perorangan yang dirintis pertama oleh Ibu Ida Saidah Rusli Habibie, kemudian sejak tahun 2009 dilanjutkan oleh Ibu Lisnawati Laganiu dengan memiliki modal awal sendiri yang jumlahnya kecil. Dengan produk awal yang dihasilkan hanya beberapa produk di antaranya Tempat Tisu, Pas Bunga, Bingkai Foto, pemasaran produk dari KUBE Juata Laut hanya berkisar di wilayah tetangga sekitar dimana KUBE Juata Laut itu berada.

KUBE Juata Laut terletak di Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Luas tanah yang dibangun usaha KUBE Juata Laut adalah 3 x 4 m, disekitar KUBE Juata Laut adalah lautan yang hari-harinya dijadikan tempat memperoleh ikan untuk memenuhi kebutuhan masyakat sehari-hari serta untuk mendapatkan bahan untuk membuat produk di KUBE Juata Laut, lokasi usaha KUBE Juata Laut berada jauh dari pusat kabupaten Gorontalo Utara, lokasi usaha ini berada di sebuah pulau kecil yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara. Sehingga bagi konsumen yang ingin membeli produk dari KUBE Juata Laut harus mendatangi langsung tempat usaha dengan menggunakan transportasi laut atau perahu. Jarak yang harus ditempuh oleh para konsumen dari pusat Kabupaten Gorontalo Utara menuju lokasi usaha KUBE Juata Laut adalah 1,5 Km.

2. Visi, Misi KUBE Juata Laut

a. Visi

Menciptakan suatu usaha yang mampu berdaya saing dan menjadikan usaha pengolahan hasil kelautan lebih dikenal oleh masyarakat luas.

(2)

1). Meningkatkan olahan kerang laut yang bermutu dan berkualitas tinggi, dan 2) Memberikan kepuasan kepada konsumen baik dalam pelayanan maupun pemilihan produk yang sesuai dengan selera konsumen.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu gambaran hubungan antara pemilik usaha dengan bawahannya serta menampilkan nama-nama anggota yang ada dalam KUBE Juata Laut.

Struktur Organisasi KUBE Juata Laut disajikan pada gambar 2 berikut :

Gambar 2. Struktur Organisasi KUBE Juata Laut

KUBE Juata Laut memiliki karyawan tetap yang berjumlah 10 orang. Karyawan yang dimiliki oleh KUBE Juata Laut ini hanya berasal dari keluarga serta masyarakat yang ada di sekitar lingkungan usaha KUBE Juata Laut tersebut. Suasana dalam KUBE tersebut sangat harmonis karena semua pekerja hanya berasal dari keluarga serta mayoritas karyawan yang ada di KUBE Juata Laut adalah perempuan. Tingkat pendidikan dari karyawan yang ada di KUBE Juata Laut tersebut beragam, ada yang hanya lulusan SD, SMP hingga SMA. Data mengenai

Pemilik KUBE Juata Laut Misnawati Laganiu Anggota : 1. Husna Lamau 2. Nasrun Lagaliu 3. Lisa Manopo 4. Misro Mootalu 5. Endang Lasuku 6. Nurhayati Laaba 7. Setiawati Maturbungs Sekretaris Rati Palilati Bendahara Silvana Mootalu

(3)

tingkat pendidikan tenaga kerja yang ada di KUBE Juata Laut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan

1. Tamat SD 5

2. Tamat SMP 3

3. Tamat SMA 2

Total 10

Sumber : Data Diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar karyawan di KUBE Juata Laut yang menjadi responden pada umumnya tamat SD dengan jumlah 5 orang. Mengingat pendidikan terbesar hanya tamat sampai dengan SD, yaitu sebanyak 5 orang, maka pengelolaan produk di KUBE Juata Laut lebih hanyak hanya menitikberatkan pada kemampuan teknis yang diperoleh secara turun temurun, disamping mendapatkan pelatihan teknis dari instansi terkait. Tingkat pendidikan yang paling kecil adalah tamatan SMA dengan jumlah 2 orang.

4. Letak dan Keadaan Geografis

Desa Ponelo terletak di Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara dengan jarak 150 m dari Kantor Kecamatan Ponelo Kepulauan. Desa Ponelo ini memiliki luas wilayah 70,5 Ha (Monografi Desa Ponelo 2013). Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara berbatasan dengan :

- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Kwandang - Sebelah timur berbatasan dengan Laut Kwandang - Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Otiola - Sebelah barat berbatasan dengan Desa Malambe

B. Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan Internal dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang terdapat dalam KUBE Juata Laut untuk mengidentifikasi kecenderungan yang terdapat dalam usaha. Adapun faktor internal yang dimiliki antara lain :

(4)

Aspek pemasaran merupakan aspek yang berperan sangat penting dalam peningkatan penjualan produk dalam suatu usaha, hal ini sangat diperhatikan oleh pemilik usaha KUBE Juata Laut dalam hal memasarkan produknya ke konsumen. Pemasaran produk yang dilakukan oleh pemilik usaha KUBE Juata Laut dalam hal ini dilakukan secara Door to door, KUBE Juata Laut sangat memperhatikan komponen-komponen yang termasuk dalam pemasaran produk yaitu berupa bauraan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan tempat.

a. Produk

KUBE Juata Laut telah memproduksi berbagai macam produk olahan dari kerang laut diantaranya adalah Tempat Tisu, Vas Bunga, Bingkai Foto, Penutup Gelas, Tempat Polpen, Hiasan Grafik, Kaligrafi, Tempat Aqua. KUBE Juata Laut sangat memperhatikan kualitas produk olahannya walapun dalam proses pembuatan masih secara manual atau tradisional, namu tidak mengurangi kualitas dari pada produk yang dihasilkan oleh KUBE Juata Laut.

Salah satu cara agar produk mudah dikenali oleh konsumen saat dipasarkan adalah pemberian merek dalam suatu produk olahan serta menjadikan suatu cirri khas produk olahan yang dimiliki oleh KUBE Juata Laut. Berbagai produk olahan yang telah di oleh usaha KUBE Juata Laut telah mempunyai surat izin perdagangan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara dalam hal ini instansi yang terkait yaitu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) dengan memberikan nomor 503 / KPPT / SIUP / 341 / IX / 2012.

b. Harga

Dalam suatu usaha, bauran pemasaran harga merupakan faktor yang sangat penting dalam melihat suatu keuntungan dan menunjukkan posisi suatu perusahaan dalam persaingan. Dalam menetapkan harga produknya, KUBE Juata Laut memperhitungkan biaya produksinya kemudian ditambah jumlah tertentu untuk mendapat laba yang dikehendaki untuk produk tersebut. Harga jual untuk produk Kerang Laut berbeda-beda tergantung jenis dan ukuran produknya. Berikut ini merupakan gambaran umum mengenai harga jual produk KUBE Juata Laut yang ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Harga Olahan Kerang laut KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, 2013

No Jenis Produk Harga (Rp)

1. Tempat Pulpen 35.000

(5)

3. Tempat Tisu 50.000 4. Vas Bunga 35.000 5. Bingkai Foto 100.000 6. Penutup Gelas 120.000 7. Hiasan Grafik 235.000 8. Kaligrafi 500.000

Sumber : Data Diolah, 2013

Dari Tabel 2 diatas terlihat bahwa harga produk di KUBE Juata Laut yang paling tinggi adalah Kaligrafi yaitu dengan harga Rp. 500.000/buah. Sedangkan produk yang harganya paling murah adalah Vas Bunga yaitu dengan harga Rp. 35.000/buah. Harga yang telah ditentukan di atas oleh pemilik usaha KUBE Juata Laut adalah harga yang disesuaikan dengan bentuk dari produk serta tingkat kesulitan dari membuat produk tersebut.

c. Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya kepada konsumen. Secara umum, pihak perusahaan dalam mendistribusikan produknya melalui dua pola saluran yaitu penjualan secara langsung kepada konsumen yang dilakukan di tempat usaha dan penjualan oleh distributor. KUBE Juata Laut sendiri menggunakan saluran distribusi langsung, yakni konsumen langsung membeli ke tempat usaha. Namun ada juga beberapa distributor yang datang membeli produk yang ada di KUBE Juata Laut. Tetapi distributor atau pengecer yang datang langsung ke KUBE Juata Laut sendiri bukan distributor tetap karena Waktu pembelian yang dilakukan oleh distributor atau pengecer tersebut sangatlah jarang. Saat ini Kube Juata Laut sendiri hanya mampu mendistribusikan produknya di wilayah sekitar Desa Ponelo. KUBE Juata Laut sendiri belum memiliki tenaga kerja atau agen distribusi yang mampu mendistribusikan produknya ke wilayah yang lebih luas.

d. Promosi

Kegiatan promosi Kerang Laut sejauh ini belum banyak dilakukan oleh Kube Juata Laut. Promosi yang dilakukan oleh Kube Juata Laut adalah melalui informasi dari mulut ke mulut. Pengunjung atau pelanggan dapat menjadi sumber informasi mengenai keberadaan produk Kerang Laut. Kube Juata Laut belum memiliki media promosi yang lebih baik. Kube Juata Laut juga pernah mempromosikan produknya pada kegiatan pameran yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.

(6)

2. Aspek Keuangan dan Akuntansi

Modal merupakan bagian penting dari suatu usaha. Modal awal pendirian Kube Juata Laut berasal dari modal sendiri atau dari modal keluarga dengan jumlah Rp. 3.000.000. Modal tersebut merupakan uang milik pribadi pemilik. Sistem pencatatan keuangan Kube Juata Laut sudah dilakukan dengan baik. Pencatatan keuangan berupa catatan penjualan harian dan bulanan serta laporan rugi laba sudah dilakukan oleh pemilik Kube Juata Laut. Tetapi laporan keuangan yang dibuat masih sederhana. Kube Juata Laut belum memiliki tenaga ahli yang khusus untuk menangani sistem akuntansi keuangan perusahaan. Pencatatan keuangan sebaiknya dilakukan sesuai standar. Hal ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan khususnya Kube Juata Laut dalam melakukan peminjaman modal dengan pihak perbankan. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, antara lain dalam pengembangan usaha dan penetapan harga.

3. Aspek Produksi / Operasi

Dalam proses produksi bahan baku yang digunakan dalam pengolahan kerang laut menjadi produk yang diinginkan masih menggunakan yang manual dan sederhana. Hal ini merupakan suatu kelemahan dalam hal melakukan proses produksi karena masih memakan waktu yang lama dalam setiap kali proses produksi.

Pemilihan bahan baku sangat berpengaruh pada hasil akhir produksi, apabila dalam pemilihan bahan baku tidak teliti maka hasil akhir dari produk yang telah dibuat akan mengalami cacat produksi. Produk yang mengalami cacat produksi tidak akan dipasarkan oleh KUBE Juata Laut.sebelum memulai proses produksi karyawan KUBE Juata Laut khususnya pemilik KUBE Juata Laut selalu melakukan pencatatan terhadap bahan baku yang digunakan dalam sekali proses produksi, tujuannya adalah agar KUBE Juata Laut dapat mengetahui jumlah dari bahan baku yang digunakan serta biaya-biaya yang dikeluarkan dalam setiap kali poses produksi. Tabel Produksi produk olahan kerang laut KUBE Juata Laut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Produksi Produk Olahan Kerang Laut KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, 2013

(7)

No Jenis Produk Produksi Perhari (Buah) Presentase (%) 1. Tempat Pulpen 4 18,2 2. Tempat Aqua 5 22,7 3. Tempat Tisu 4 18,2 4. Vas Bunga 3 4,5 5. Bingkai Foto 2 9,1 6. Penutup Gelas 2 9,1 7. Hiasan Grafik 1 4,5 8. Kaligrafi 1 4,5 Total 22 100

Sumber : Data Diolah, 2013

Berdasarkan Tabel 3 diatas menunjukan bahwa hasil produksi produk olahan kerang laut KUBE Juata Laut dalam setiap harinya berbeda. Produk yang paling banyak di produksi adalah tempat pulpen dengan jumlah 4 buah/hari, tempat aqua 5 buah/hari dan tempat tisu 4 buah/hari karena produk tersebut tergolong mudah untuk dibuat oleh pengrajin di KUBE Juata Laut.

4. Sumber Daya Manusia

Salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, umumnya ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk menjaga loyalitas tenaga kerja sebab secara tidak langsung tenaga kerja juga berperan serta dalam menentukan kemajuan suatu usaha. Sumberdaya manusia KUBE Juata Laut pada tingkat pengrajin adalah ibu-ibu rumah tangga yang termasuk dalam anggota KUBE Juata Laut yang mengandalkan berbagai pengalaman yang mereka miliki. Latar belakang pendidikan penanggung jawab dan manajer KUBE Juata Laut adalah Lulusan SD. Manajer pelaksana bertugas untuk mengatur dan melakukan kontrol serta evaluasi kegiatan.

C. Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal KUBE Juata Laut bertujuan untuk mengembangkan faktor-faktor yang terbatas mengenai peluang yang dapat memberikan manfaat bagi suatu usaha dan faktor-faktor ancaman yang harus dihadapi. Adapun yang termasuk dalam faktor eksternal antara lain sebagai berikut :

1. Lingkungan Ekonomi

Aspek ekonomi berpengaruh penting terhadap kelangsungan suatu usaha. Faktor ekonomi mengacu kepada sifat, cara dan arah dari perekonomian dimana suatu perusahaan akan atau

(8)

sedang beroperasi. Struktur perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara dapat diketahui dengan melihat komposisi PDRB untuk dapat melihat peranan dan kontribusi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Gorontalo Utara. Berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku, nilai PDRB pada tahun 2010 sebesar 582.640 Juta Rupiah meningkat sebesar 102.238 Juta Rupiah dibandingkan tahun 2009. Sementara nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2010 adalah 212.094 Juta Rupiah. Kemudian dari distribusi persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku terlihat bahwa Sektor Pertanian mendominasi perekonomian Kabupaten Gorontalo Utara. Pada tahun 2010 nilai kontribusi sector pertanian sebesar 57,89 persen. Sektor lain yang cukup besar pengaruhya adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yaitu sebesar 11,21 persen. Berikut ini merupakan pertumbuhan sektor ekonomi menurut lapangan usaha Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2007 sampai tahun 2010.

Tabel 4. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADBH) Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gorontalo Utara (Juta Rupiah) 2007-2010

Sektor Tahun 2007 2008 2009 2010 Pertanian 146.977,63 207,315.05 284,613.48 337,306.29 Pertambangan & Penggalian 10.916,63 13,013.82 15,956.32 19,029.47 Industri Pengolahan 18.853,60 19,867.63 21,028.77 25,949.55 Listrik, Gas, & Air

Bersih 1.966,22 2,836.44 2,990.88 3,653.91 Bangunan 7.938,26 10,735.90 19,543.46 33,876.63 Perdagangan, Hotel,& Restoran 49.969,62 54,280.08 56,451.68 65,291.98 Pengangkutan & Komunikasi 19.717,04 18,784.26 19,333.81 20,839.53 Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan 28.407,51 31,385.29 35,200.17 41,983.50 Jasa – jasa 15.505,85 18,596.07 25,283.31 34,709.39 Jumlah 300.252,37 376,814.53 480,401.88 582,640.26 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo Utara, 2011

(9)

Tabel 5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADBH) Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gorontalo Utara (Juta Rupiah) 2007-2010

Sektor Tahun 2007 2008 2009 2010 Pertanian 89.187,10 98,609.35 107,542.32 114,284.76 Pertambangan & Penggalian 4.802,13 5,284.19 5,435.36 5,489.22 Industri Pengolahan 11.464,52 11,897.30 12,223.45 13,504.35 Listrik, Gas, & Air

Bersih 1.058,49 1,198.37 1,246.37 1,395.02 Bangunan 3.250,72 3,768.43 5,751.47 8,051.01 Perdagangan, Hotel,& Restoran 28.489,23 29,681.48 30,358.45 32,449.47 Pengangkutan & Komunikasi 9.360,18 8,628.34 8,479.50 8,751.11 Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan 14.706,28 15,234.44 16,237.63 17,620.71 Jasa – jasa 8.304,06 8,854.78 9,725.75 10,548.01 Jumlah 170.623,03 183,156.68 197,000.30 212,093.66 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo Utara, 2011

Tabel 6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo Utara, 2007-2010

Sektor Tahun

2007 2008 2009 2010

Pertanian 7,89 10.56 9.06 6.27

Pertambangan & Penggalian 8,95 10.03 2.86 0.99 Industri Pengolahan 8,27 3.77 2.74 10.48 Listrik, Gas, & Air Bersih 13,58 13.22 4.01 11.93

Bangunan 15,28 15.93 52.62 39.98

Perdagangan, Hotel,&

Restoran 5,03 4.18 2.28 6.89

Pengangkutan & Komunikasi 7,85 -7.82 -1.73 3.20 Keuangan, Persewaan, & Jasa

(10)

Jasa – jasa 4,64 6.63 9.84 8.45

Jumlah 7,17 7,35 7,56 7,66

Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo Utara, 2011

2. Lingkungan Sosial Budaya

Faktor Sosial budaya dapat mempengaruhi suatu usaha karena selalu terjadi perubahan sebagai akibat dari upaya individu ataupun sekelompok orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui pengendalian dan penyesuaian diri terhadap lingkungan.

Dalam aspek sosial KUBE Juata Laut telah menyerap tenaga kerja yang berada dilingkungan usaha khususnya para ibu rumah tangga. Dengan penyerapan tenaga kerja ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada dilingkungan usaha. Pada bulan-bulan tertentu peningkatan jumlah produk olahan kerang laut KUBE Juata Laut mengalami peningkatan dengan adanya event-event yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat misalnya pameran produk-produk tradisional atau produk kerajinan tangan masyarakat. Untuk itu KUBE Juata Laut akan menambah tenaga kerja pada waktu-waktu tertentu seperti itu, yang dipekerjakan di KUBE Juata Laut untuk kelancaran proses produksi demi memenuhi kebutuhan konsuman akan permintaan produk olahan kerang laut tersebut.

3. Faktor Teknologi

Perkembangan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang pesat. Kemajuan teknologi dapat membantu meningkatkan produktivitas suatu usaha termasuk industri pengolahan kerang laut. Penerapan teknologi pada industri pengolahan sangat membantu dalam proses produksi yaitu dengan meningkatkan efisiensi. Penerapan teknologi pada pengolahan kerang laut KUBE Juata Laut di masih tergolong sederhana, karena dalam pembuatan kerajinan dari kerang laut pelaku usaha maupun pengrajin hanya mengandalkan keahlian dalam membuatnya tanpa dibantu oleh mesin tertentu. Tapi bagi pelaku usaha, semakin berkembangnya teknologi mesin produksi memberikan peluang kepada KUBE Juata Laut dalam mempermudah kegiatan produksi serta dapat meningkatkan kualitas dan mutu daripada produk.

(11)

4. Faktor Politik

Kondisi politik dapat memberikan pengaruh kepada suatu usaha serta surat izin perdagangan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara dalam hal ini instansi yang terkait yaitu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) dengan memberikan nomor 503 / KPPT / SIUP / 341 / IX / 2012. Bentuk hukum, perundang-undangan hingga badan/instansi pemerintah lainnya yang mempengaruhi kelancaran organisasi merupakan aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh para pelaku usaha. Kondisi politik di Indonesia saat ini mulai membaik, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari menguatnya nilai rupiah terhadap US dollar dan berkembangnya investasi di berbagai bidang. Ketidakstabilan keadaan politik dan keamanan akan membawa dampak negatif terhadap kelangsungan usaha KUBE Juata Laut.

D. Formulasi dan Pemilihan Strategi

1. Identifikasi faktor-faktor internal KUBE Juata Laut

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang berupa kekuatan (Strengs) dan kelemahan (Weakneses) berpengaruh terhadap kelangsungan KUBE Juata Laut di Desa Ponelo Kepulauan Kecamatan Ponelo Kabupaten Gorontalo Utara dalam menghadapi persaingan industri yang semakin ketat. Adapun faktor strategi yang menjadi kekuatan dan kelemahan oleh KUBE Juata Laut sebagai berikut :

a. Kekuatan

1. Produk yang Bervariasi

KUBE Juata Laut memiliki produk yang bervariasi antara lain Tempat Tisu, Pas Bunga, Bingkai Foto, Penutup Gelas, Tempat Pulpen, Hiasan Grafik, Kaligrafi dan Tempat Aqua. Sehingga para konsumen dapat memilih variasi produk yang mereka inginkan.

2. Tingginya Dukungan Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini instansi terkait memberikan dukungan penuh bagi pelaku usaha yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara khususnya KUBE Juata Laut. Kebijakan-kebijakaan ataupun program yang dijalankan saat ini sangat berpihak kepada pelaku usaha khususnya KUBE Juata Laut dalam mengembangkan usaha, misalnya Dinas Koperindag yang selalu memfasilitasi setiap pelaku usaha dalam mendaptkan izin dagang, serta memberikan pelatihan-pelatihan dalam hal pengembangan produk di KUBE Juata Laut.

(12)

3. Memiliki Inovasi Produk

Memiliki Inovasi Produk Faktor kekuatan pada KUBE Juata Laut adalah adanya inovasi produk. Inovasi roduk merupakan hal yang penting dilakukan oleh produsen untuk menjaga kesetiaan konsumen. Konsumen biasanya memiliki selera yang berbeda-beda terhadap suatu produk mulai dari bentuk, ukuran, dan juga macam model produk. KUBE Juata Laut melakukan inovasi produk dengan menjadikan selara konsumen sebagai sumber inspirasi. KUBE Juata Laut membuat produk dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda sehingga dapat memenuhi selera konsumen dan diharapkan dapat menjangkau semua konsumen.

4. Ketersediaan Bahan Baku

KUBE Juata Laut saat ini banyak memanfaatkan sumberdaya lokal sebagai bahan baku utama. bahan baku yang digunakan adalah kerang, tripleks, lem fox, tiner, cat, kertas kado. bahan baku ini sangat mudah diperoleh baik secara langsung maupun di beli d took-toko yang tidak jauh dari lokasi usaha dan untuk kerang bisa diperolah dari laut. Ketersediaan bahan baku yang cukup membuat proses produksi KUBE Juata Laut berjalan dengan lancar.

5. Kesediaan Tenaga Kerja yang Berada disekitar Lokasi Usaha

Tenaga kerja yang dimiliki oleh KUBE Juata Laut saat ini adalah penduduk yang berada di sekitar lokasi usaha. Tenaga kerja ini sengaja diambil dari daerah sekitar dengan tujuan untuk memberdayakan ketersediaan jumlah tenaga kerja dan melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan usaha khususnya dibidang kerajinan tangan. Tenaga kerja tersebut dibina langsung oleh Dinas Koperindag sehingga memiliki keahlian sesuai dengan divisi masing-masing. Ketersediaan tenaga kerja ini merupakan kekuatan bagi KUBE Juata Laut pada saat melakukan pengembangan usahanya.

b. Kelemahan

1. Sistem Akuntansi yang Sederhana

KUBE Juata Laut sudah memiliki laporan pengeluaran dan pendapatan serta laporan produksi tetapi bentuk laporannya masih sangat sederhana. Laporan tersebut dibuat oleh manajer lapang yang kemampuan dalam bidang akuntansinya masih kurang baik, karena masih mengandalkan system kekeluargaan. Sistem akuntansi keuangan sebaiknya dibuat sesuai dengan standar yang ada, karena didalam sistem akuntansi keuangan merupakan sumber informasi tentang kondisi perusahaan dan dapat membantu seorang manajer atau pemilik usaha dalam

(13)

melakukan pengambilan keputusan. Selain itu, sistem akuntansi keuangan yang sesuai standar dibutuhkan dalam upaya mendapatkan pinjaman modal dari pihak perbankan.

2. Tidak Memiliki Distributor

KUBE Juata Laut tidak memiliki distributor tetap yang menjual produknya ke luar secara berkelanjutan. Ada beberapa konsumen yang membeli kerang laut dari KUBE Juata Laut yang kemudian dijual lagi ke luar, konsumen ini tidak melakukannya secara teratur. Dalam waktu satu bulan biasanya hanya datang 1-2 kali. KUBE Juata Laut sudah membuat perencanaan untuk mendistribusikan produk kerangnya, tetapi hal tersebut belum bisa dilakukan karena kurangnya modal dan tenaga kerja yang mampu untuk mendistribusikan produk. KUBE Juata Laut memiliki peluang yang cukup besar untuk meningkatkan pendapatannya jika mampu menjual produknya ke daerah sekitar Kabupaten Gorontalo Utara. Saat ini KUBE Juata Laut hanya menjual produknya di wilayah Desa Ponelo sehingga pemasarannya masih belum luas.

3. Promosi yang belum efektif

Saat ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh KUBE Juata Laut belum efektif, karena masih menggunakan media promosi melalui pameran-pameran yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah terkait yaitu Dinas Koperindag.

4. Kurangnya Ketersediaan Modal

Modal usaha yang dimiliki KUBE Juata Laut untuk mengembangkan usahanya sangatlah sedikit. Hasil keuntungan yang didapat KUBE Juata Laut sampai saat ini belum mampu untuk membantu mengembangkan usaha. Pemilik usaha sudah bersusaha untuk mendapatkan tambahan modal usaha. Pemilik usaha pernah mengajukan proposal penambahan modal usaha ke Pemerintah, tetapi hasil yang didapat sangat jauh dari yang diharapkan. Pemilik usaha juga pernah berusaha mengajukan pinjaman modal ke sebuah lembaga keuangan, tetapi lembaga keuangan tersebut tidak dapat memberikan pinjaman modal dengan alasan resiko usaha.

5. Penggunaan Alat Produksi yang Sederhana

Peralatan produksi yang dimiliki KUBE Juata Laut masih belum memadai. Kegiatan produksi yang dilakukan hanya menggunakan peralatan rumah tangga sederhana. KUBE Juata Laut hanya memiliki beberapa alat yang digunakan dalam proses produksi seperti mesin sealer

(14)

dan mesin pendingin. Penggunaan mesin pengolahan yang sangat sederhana ini memiliki resiko kontaminasi bakteri yang dapat merusak produk atau bahkan sampai membahayakan konsumen. Pada perusahaan besar biasanya kegiatan produksi sudah dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sudah modern seperti mesin pasteurisasi dan mesin inkubator yang dapat mempengaruhi kualitas produk.

2. Identifikasi Faktor-faktor Eksternal KUBE Juata Laut

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal diperoleh dari lapangan faktor yang berupa peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) berpengaruh terhadap kelangsungan KUBE Juata Laut di Desa Ponelo Kepulauan Kecamatan Ponelo Kabupaten Gorontalo Utara dalam menghadapi persaingan industri yang semakin ketat. Adapun faktor strategi yang menjadi peluang dan ancaman oleh KUBE Juata Laut sebagai berikut :

a. Peluang

1. Perluasan Pasar Sasaran

KUBE Juata Laut memiliki potensi yang sangat besar dalam hal memperluas area wilayah pemasaran, tidak hanya di wilayah Desa Ponelo akan tetapi sampai ke luar wilayah Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, seperti di Kabupaten Gorontalo maupun Kota Gorontalo dengan di dukung oleh berbagai macam produk olahan kerang laut yang bervariasi.

2. Peningkatan Jumlah Penduduk Desa Ponelo

Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan produk Kerang Laut karena adanya peluang konsumen baru. Selain itu, peningkatan jumlah penduduk juga menjadi peluang bagi setiap usaha karena akan memberikan implikasi pada peningkatan pangsa pasar suatu produk.

Berdasarkan data BPS (2008), Jumlah penduduk Kecamatan Ponelo Kepulauan tahun 2008 mencapai 3.961 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk tahun 2008-2012 sebesar 3,8 persen per tahun. Besarnya jumlah penduduk Kecamatan Ponelo Kepulauan secara umum

(15)

memperlihatkan peluang pasar yang terbuka luas dan menunjukkan pasar tenaga kerja yang cukup.

3. Perkembangan Teknologi di Bidang Informasi, Komunikasi dan Distribusi

Suatu usaha dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi dibidang informasi, komunikasi dan distribusi yaitu dibutuhkan dalam mempengaruhi strategi perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produknya. Adanya alat komunikasi seperti telepon, telepon seluler serta media internet dapat memperlancar proses komunikasi antara produsen dengan konsumen dan pemasok yang merupakan salah satu peluang dalam kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan informasi. Sedangkan peluang dalam bidang teknologi produksi dan distribusi yaitu tersedianya peralatan yang modern serta jasa pengiriman untuk mempermudah kegiatan pendistribusian barang.

4. Banyak Kredit Bagi Usaha Kecil Menengah

Adanya kebijakan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah atau lembaga keuangan untuk industri kecil merupakan peluang bagi industri kecil untuk meningkatkan modal kerja sehingga dapat mengembangkan usahanya. Fasilitas pembiayaan ini dapat diberikan kepada semua pemilik usaha mikro dan usaha rumah tangga baik berbentuk perusahaan, kelompok usaha, dan perorangan (seperti pedagang, petani, peternak, dan nelayan).

5. Potensi Sumberdaya Bahan Baku Lokal

Dengan tersedianya bahan baku lokal memberikan kemudahan terhadap KUBE Juata Laut untuk memanfaatkan sumbrdaya yang tersedia. Adapun bahan baku yang digunakan oleh KUBE Juata Laut dalam proses produksi hanya diambil di sekitar usaha KUBE Juata Laut, karena KUBE Juata Laut sangat berdekatan dengan laut dimana tempat mengambil bahan baku utama yaitu kerang laut.

b. Ancaman

1. Produk Sejenis

Semakin maraknya produk sejenis yang beredar di pasaran menjadikan posisi daripada KUBE Juata Laut memiliki saingan khususnya dengan produk yang sejenis yang di produksi oleh beberapa KUBE yang sejenis yang berada di Provinsi Gorontalo. Banyaknya perusahaan yang menawarkan produk-produk yang relatif sama dan dengan harga yang bersaing menyebabkan pembeli memiliki pilihan produk yang banyak, sehingga pembeli dengan mudah

(16)

berpindah dari produk suatu perusahaan ke produk perusahaan lainnya jika kebutuhan atau permintaan mereka tidak dapat terpenuhi. Hal ini merupakan ancaman bagi KUBE Juata Laut yang berada dalam industri pengolahan kerang laut.

2. Inflasi Harga Bahan Baku

Bahan baku merupakan salah satu komponen yang sangat menunjang dalam proses produksi. Kenaikan bahan baku akan sangat berpengaruh terhadap harga jual produk yang akan berdampak pada menurunnya minat dan daya beli konsumen sehingga berpengaruh terhadap volume penjualan produk olahan kerang laut.

3. Mudahnya proses dalam pembuatan produk kerang laut

Kemudahan dalam proses dan modal yang tidak terlalu besar memungkinkan para pengusaha untuk ikut bersaing di dalam industri kerang laut. Penggunaan peralatan sederhana, bahan baku yang mudah didapat dan proses pembuatan yang tidak sulit menjadi faktor kecilnya hambatan dalam industri kerang laut. Hal ini tentunya menjadi ancaman yang cukup serius bagi KUBE Juata Laut yang sudah terlebih dahulu menjalankan usaha kerang laut.

4. Jaringan Distribusi Pesaing yang Lebih Luas

KUBE Juata Laut saat ini hanya menjual produk dalam area pemasaran yang kecil dengan sedikit pesaing. Tetapi pada saat KUBE Juata Laut akan memperluas area pemasarannya, akan banyak sekali produk dari berbagai perusahaan yang akan menjadi produk pesaing dari KUBE Juata Laut, terutama produk-produk kerang laut dan olahannya yang diproduksi oleh perusahaan yang memiliki teknologi yang canggih. Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki modal dan tenaga ahli akan dengan mudah melakukan inovasi terhadap produknya. Hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan-perusahaan kecil seperti KUBE Juata Laut yang memiliki keterbatasan modal dan tenaga ahli.

3. Nilai Reting Internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

KUBE Juata Laut

Secara umum untuk menentukan faktor-faktor strategi suatu perusahaan adalah mengkombinasikan faktor internal (IFAS) dengan faktor strategis eksternal (EFAS) kedalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi untuk KUBE Juata Laut berisisi 20 strategis

(17)

yakni masing-masing 5 faktor untuk strengths, weaknesses, opportunities,dan trheats. Nilai reting faktor strategi internal dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8:

Tabel 7. Faktor-faktor Nilai Reting Internal (Kekuatan dan Kelemahan) KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, 2013

Faktor-Faktor Strategi

Internal Bobot Rating

Bobot × Rating

Ket Kekuatan :

1. Produk yang Bervariasi 0,07 3 0,21

1. Ketersediaan Bahan Baku 2. Tingginya Dukungan

Pemerintah 0,06 2 0,12

3. Memiliki Inovasi Produk 0,15 1 0,15 2. Produk yang Bervariasi 4. Ketersediaan Bahan Baku 0,15 4 0,6

5. Kesediaan Tenaga Kerja yang Berada disekitar Lokasi Usaha

0,07 2 0,14 Nilai Ttotal: 1,22 Kelemahan :

1. Sistem Akuntansi yang

Sederhana 0,15 4 0,6 1. Sistem Akuntansi yang Sederhana 2. Tidak Memiliki Distributor 0,07 2 0,21

3. Promosi yang belum

efektif 0,06 2 0,12 2. Tidak

Memiliki Distributor 4. Kurangnya Ketersediaan

Modal 0,02 1 0,02

5. Penggunaan Alat Produksi

yang Sederhana 0,07 2 0,14

Nilai total : 1,09

Total 1,00

Sumber : Data Diolah : 2013

Berdasarkan Tabel 7 diatas menunjukkan nilai total dari faktor kekuatan adalah 1,22 lebih besar dari nilai total faktor kelemahan sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan dapat mendukung pengembangan produk olahan KUBE Juata Laut dibandingkan dengan faktor kelemahannya. Faktor kekuatan yang dapat mengembangkan produk olahan kerang laut di KUBE Juata Laut adalah pertama ketersediaan bahan baku yang sangat dekat dengan lokasi usaha KUBE Juata Laut serta bahan baku yang mudah didapatkan oleh para pengrajin yang ada di KUBE Juata Laut dan kedua produk ysng bervariasi yang ada di KUBE

(18)

Juata Laut yang menjadi motivasi bagi para konsumen untuk memilih produk yang mereka inginkan.

Tabel 8. Faktor-faktor Nilai Reting Eksternal (Peluang dan Ancaman) KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, 2013

Faktor-Faktor Strategi

Eksternal Bobot Rating

Bobot × Rating

Ket Peluang :

1. Perluasan Pasar Sasaran 0,15 1 0,15

1. Potensi Sumber daya Bahan Baku Lokal 2. Peningkatan Jumlah

Penduduk Desa Ponelo 0,06 3 0,18 3. Perkembangan Teknologi

di Bidang Informasi, Komunikasi dan Distribusi

0,07 2 0,14

2. Banyak Kredit Bagi Usaha Kecil Menengah 4. Banyak Kredit Bagi

Usaha Kecil Menengah 0,07 3 0,21 Nilai Total : 5. Potensi Sumber daya

Bahan Baku Lokal 0,15 4 0,6 1,28

Ancaman :

1. Produk Sejenis 0,08 2 0,16 1. Produk sejenis 2. Mudahnya proses

dalam pembuatan produk kerang laut 2. Inflasi Harga Bahan Baku

0,06 2 0,12 3. Mudahnya proses dalam

pembuatan produk kerang laut

0,07 3 0,21 Nilai Total : 4. Jaringan Distribusi

Pesaing yang Lebih Luas 0,15 4 0,6 1,09

Total 1,00

Sumber : Data Diolah : 2013

Berdasarkan Tabel 8 diatas dapat diketahui bahwa nilai faktor peluang yang dimiliki oleh KUBE Juata Laut adalah sebesar 1,28 lebih besar dari nilai faktor ancaman yakni sebesar 1,09. Dengan melihat hasil dari faktor strategi eksternal bahwa KUBE Juata Laut memiliki peluang yang sangat besar dalam hal pengembangan produk olehan kerang laut. Peluang pertama KUBE Juata Laut mempunyai potensi sumber daya bahan baku lokal yang mendukung percepatan proses produksi yang ada di KUBE Juata Laut. Peluang kedua adalah banyaknya kredit bagi

(19)

usaha kecil yang bisa menambah modal bagi KUBE Juata Laut dalam hal pengembangan usaha di KUBE Juata Laut.

4. Diagram Analisis Swot

Perbandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman lingkungan eksternal disatu pihak serta kekuatan dan kelemahan dipihak lain. Maksud utama pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasi satu dari empat pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh KUBE Juata Laut, adapun keempat pola tersabut dapat digambarkan dalam empat sel yang disajikan pada Gambar 3 berikut :

Peluang

Strategi Turn Around Strategi Agresif 0,19 II I Kelemahan Kekuatan 0,13 IV III

Strategi Defensif Strategi Diversifikasi

Ancaman

Gambar 3. Diagram Analisis Swot KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara

Pada Gambar 3 diatas menunjukkan bahwa posisi KUBE Juata Laut saat ini berada pada kuadran I, dengan jumlah nilai 0,13 hasil dari nilai kekuatan dikurangi nilai kelemahan. Posisi ini merupakan posisi yang sangat menguntungkan bagi usaha KUBE Juata Laut. Dalam posisi ini KUBE Juata Laut dapat menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Adapun strategi yang dapat digunakan dalam posisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif yakni mengembangkan produk olahan kerang

(20)

laut dengan meningkatkan mutu dan kualitas produk agar supaya dapat meningkatkan rasa kepercayaan yang tinggi dari konsumen serta dapat membuat konsumen loyal dan suka terhadap produk-produk olahan yang diproduksi oleh KUBE Juata Laut.

E. Matriks SWOT

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dilapangan tentang faktor-faktor internal dan eksternal KUBE Juata Laut dalam mengembangkan produk olahan kerang laut di Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara maka dapat menggunakan matriks SWOT untuk menyusun altenatif strategi dengan menggunakan empat strategi yakni Strengths (kekuatan), Opprtunities (peluang), Weaknesses (kelemahan), Threats (ancaman). Adapun hasil dari alternatif strategi untuk mengembangkan produk olahan kerang laut di KUBE Juata Laut dapat dilihat pada Tabel 10 sebagai berikut :

Tabel 9. Matriks SWOT pada KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, 2013

(21)

Faktor-faktor Eksternal

Faktor Internal

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknesses) 1. Produk yang Bervariasi

2. Tingginya Dukungan Pemerintah 3. Memiliki Inovasi Produk 4. Ketersediaan Bahan Baku 5. Kesediaan Tenaga Kerja yang Berada disekitar Lokasi Usaha

1. Sistem Akuntansi yang Sederhana

2. Tidak Memiliki Distributor

3. Promosi yang belum efektif 4. Kurangnya Ketersediaan Modal 5. Penggunaan Alat Produksi yang Sederhana Peluang (Opportunitiass) Strategi SO : Strategi WO : 1. Perluasan Pasar Sasaran

2. Peningkatan Jumlah Penduduk Desa Ponelo 3. Perkembangan Teknologi

di Bidang Informasi, Komunikasi dan Distribusi

4. Banyak Kredit Bagi Usaha Kecil Menengah

5. Potensi Sumber daya Bahan Baku Lokal

1. Pemanfaatan smber daya bahan baku dengan sumber daya bahan baku lokal yang ada di lokasi usaha. 2. Tingginya dukungan pemerintah dengan adanya peluang mendapatkan kredit usaha. 1. Mengefektifkan promosi guna perluasan pasar sasaran 2. Meningkatkan ketersediaan modal untuk memanfaatkan potensi sumber daya bahan baku lokal 3. Mengoptimalkan penggunaan alat produksi dengan cara mengikuti

perkembangan teknologi. Ancaman (Threats) Strategi ST : Strategi WT : 1. Produk Sejenis

2. Inflasi Harga Bahan Baku 3. Mudahnya proses dalam

pembuatan produk kerang laut

4. Jaringan Distribusi Pesaing yang Lebih Luas

1. Meningkatkan variasi produk dengan lebih memperluas wilayah pemasaran 2. Memanfaatkan dukungan pemerintah dalam mengembangkan inovasi produk 1. Meningkatkan ketersediaan modal dalam mengembangkan inovasi produk 2. Menggunakan peralatan produksi yang modern guna mengantisipasi pendatang baru

(22)

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, maka alternatif yang dapat diperoleh yakni Strategi S-O (Strengths-Opprtunities), Strategi W-O (Weaknesses- Opprtunities), Strategi S-T

(Strengths-Threats), Strategi W-T (Weaknesses- Threats) adalah sebagai berikut :

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan kemauan dari perusahaan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada untuk meraih serta memanfaatkan peluang yang sebanyak-banyaknya.

a. Dalam ketersediaan bahan baku, KUBE Juata Laut sangat mudah untuk memperoleh bahan baku yang dipakai pada proses produksi karena ketersediaan bahan baku lokal yang ada disekitar lokasi usaha sangat melimpah serta akses untuk memperolehnya sangat mudah.

b. Tingginya dukungan dari pemerintah kepada pelaku usaha kecil sangat memotivasi bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya khususnya KUBE Juata Laut, dengan adanya kredit usaha yang diberikan pemerintah sangatlah membantu bagi pelaku-pelaku usaha yang imgin mengembangkan usahanya serta bisa menjadikan usaha di KUBE Juata Laut lebih dikenal luas oleh masyarakat,

2. Strategi WO

Strategi ini dibuat untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang dimiliki.

a. Dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang marketing maka promosi sangatlah penting untuk di efektifkan, karena tanpa promosi maka barang-barang yang dijual tidak dapt dikenal lebih oleh para konsumen, untuk itu khusus bagi KUBE Juata Laut terus berusaha untuk mempromosikan produk-produk yang mereka miliki agar lebih dikenal luas oleh msyarakat serta tepat sasaran kepada konsumen yang berminat pada produk-produk olahan dari KUBE Juata Laut.

b. Modal sangat berpengaruh pada setiap perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya, baik dalam penyediaan bahan baku yang lebih serta pemenuhan stok bahan baku untuk usaha yang dijalani. Kepemilikan modal yang besar akan meningkatkan perolehan bahan baku yang banyak serta bertambahnya hasil produksi yang diolah oleh suatu perusahaan khususnya bagi pemilik usaha KUBE Juata Laut.

(23)

c. Semakin berkembangnya jaman maka semakin canggih teknologi yang digunakan baik untuk promosi maupun untuk proses produksi. Bagi KUBE Juata Laut sendiri sangat berusaha keras untuk mengoptimalkan penggunaan alat produksi dengan cara mengikuti perkembangan teknologi yang ada sehingga produk-produk hasil produksi dari KUBE Juata Laut lebih menarik dan mempunyai kualitas serta mutu yang tinggi.

3. Strategi ST

Strategi ini dibuat oleh perusahaan untuk menggunakan kekuatan yang dimilikinya dalam mengatasi ancaman yang ada.

a. Dalam hal meningkatkan daya tarik konsumen maka pelaku usaha KUBE Juata Laut dalam hal ini lebih mengembangkan variasi produk yang dimilikinya agar supaya bisa menambah daya tarik para pembeli, serta lebih memperluas wilayah pemasaran dengan memperkenalkan produk-produk yang bervariasi.

b. Dukungan pemerintah sangat berpengaruh dalam upaya pengembangan inovasi produk yang dimiliki oleh KUBE Juata Laut. Segala bentuan yang diberikan oleh pemerintah sangat dimanfaatkan oleh pelaku usaha KUBE Juata Laut untuk mengembangkan serta meningkatkan berbagai macam inovasi dan ide-ide brilian yang bisa membuat usaha KUBE Juata Laut berkembang.

4. Strategi WT

Strategi ini diterapkan oleh perusahaan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang ada di perusahaan.

a. Meningkatkan ketersediaan modal sangatlah penting dilakukan oleh pelaku usaha untuk bisa mnengembangkan berbagai inovasi yang dimiliki oleh perusahaan khususnya KUBE Juata Laut. sehingga dengan adanya modal yang cukup bisa lebih meningkatkan lagi inovasi-inovasi yang diciptakan oleh pelaku usaha.

b. Penggunaan peralatan yang modern serta peralatan yang canggih dalam proses produksi bisa memperkecil peluang bagi pelaku usaha pendatang baru untuk mengembangkan usahanya yang hanya menggunakan peralatan yang masih tradisional.

(24)

Gambar

Gambar 2. Struktur Organisasi KUBE Juata Laut
Tabel  1.  Tingkat  Pendidikan  Tenaga  Kerja  KUBE  Juata  Laut  Desa  Ponelo  Kecamatan  Ponelo  Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, 2013
Gambar 3. Diagram Analisis Swot KUBE Juata Laut Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan  Kabupaten Gorontalo Utara

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis nama diri orang di Indonesia yang diambil dari bahasa Arab berdasarkan kelas katanya, penelitian ini menggunakan teori utama Nur (2018: 27)

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa jenis-jenis serangga hama yang menyerang tanaman kubis di Desa Kumelembuay adalah : (1) Famili Pyralidae Ordo Lepidoptera yang

Nilai berat kering total tertinggi dicapai oleh stek cabang sungkai yang diberi zat pengatur tumbuh GA3 dengan berat kering stek 5,433 g, sedangkan nilai berat kering total

Hasil penelitian ini berupa tuturan yang mengandung implikatur meliputi (1) klasifikasi tindak tutur dalam berimplikatur terdiri atas (a) implikatur dalam tindak tutur merayu

kontra pada pemberitaan kasus dana hibah Persiba Bantul di Tribun Jogja periode. Juli sampai

Dari berbagai kekurangan dan kendala yang ada pada siklus I, maka pada siklus II akan dilakukan upaya sebagai berikut: (1) guru dalam menyampaikan materi harus jelas, saat

Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu hukum pidana dengan pembahasan mengenai Upaya Kepolisian terhadap Penanggulangan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor,