• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan secara teratur dalam banyak manufaktur dan industri jasa. Penjadwalan berkaitan dengan alokasi sumber daya untuk tugas selama jangka waktu yang diberikan dan tujuannya adalah untuk mengoptimalkan satu atau lebih tujuan (Pinedo, 2008, p.1). Beberapa tujuan dari penjadwalan yaitu peningkatan utilisasi penggunaan sumber daya, mengurangi work-in-process atau pekerjaan yang menunggu dalam proses produksi, dan mengurangi keterlambatan dalam pemenuhan due date. Setiap pekerjaan mempunyai due date masing-masing dengan penalti apabila pekerjaan tersebut selesai setelah due date seharusnya (Bedworth et al, 1987, p.247).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chung-Hsing Yeh (2000) yang dilaporkan pada jurnal yang berjudul A customer-focused planning approach to make-to-order production, disebutkan bahwa pelanggan adalah pemicu dari proses manufaktur, sehingga kegiatan-kegiatan produksi dipicu oleh permintaan pelanggan. Proses manufaktur yang dipicu oleh permintaan pelanggan menyebabkan variasi antara spesifikasi pelanggan. Variasi-variasi yang mampu diberikan oleh perusahaan akan membuat perusahaan tetap bertahan dan tetap dinamis dan menjadikan salah satu kelebihan perusahaan untuk tetap berkembang dan bertahan pada dunia persaingan industri.

PT. Samsung PPI merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri penyediaan tas belanja yang terbuat dari kertas (paper bag). Pada awalnya, pabrik ini berlokasi di Seoul, Korea, namun sejalan dengan bertambahnya jumlah permintaan pelanggan, biaya-biaya yang semakin meningkat, serta sumber bahan baku yang lebih baik maka pabrik ini di relokasikan ke Bogor, Indonesia pada tahun 1993. PT. Samsung PPI merupakan salah satu industri yang berproduksi berdasarkan permintaan pelanggan (make-to-order) dalam jumlah yang banyak (mass production).

(2)

2

PT. Samsung PPI merupakan perusahaan manufaktur dengan proses produksi bertipe Flow shop dengan produk tas belanja (paper bag) secara umum. Beberapa jenis produk lainnya juga diproduksi oleh PT. Samsung PPI seperti giftbox, kalendar, notebook, dan tissue. Produk utama dari PT. Samsung PPI adalah tas belanja yang selalu diproduksi setiap tahun dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini yang menjadi landasan untuk dilakukannya penjadwalan yang tepat agar pesanan produksi dapat dipenuhi dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan manager produksi pada PT. Samsung PPI didapatkan informasi bahwa terjadi keterlambatan pengiriman beberapa pesanan dari buyer pada periode Juni hingga November. Hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam proses penjadwalan dan prioritas pekerjaan pada perusahaan serta jumlah permintaan yang tinggi pada periode tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam proses pengerjaan pesanan. Untuk memenuhi permintaan dan deadline produksi, para karyawan dan mesin-mesin harus bekerja lembur. Keterlambatan yang timbul akan mengakibatkan adanya cost yang tidak diinginkan seperti pemotongan harga produk sebesar 20% dari total harga jual pada pelanggan dan biaya pengiriman yang harus ditanggung oleh perusahaan.

Sistem penjadwalan yang terjadi pada PT. Samsung PPI adalah penjadwalan dengan kriteria penyelesaian permintaan produk terbanyak. Pesanan terbanyak selalu diutamakan dalam menjadwalkan proses produksi setelah itu jumlah produksi yang lebih sedikit akan diisikan pada jadwal berikutnya. Kriteria ini tidak memperhatikan due date dari tiap-tiap permintaan produk sehingga memungkinkan terjadi keterlambatan pengerjaan permintaan produk dengan due date. Penjadwalan yang dilakukan pada PT. Samsung PPI tidak mempertimbangkan apabila permintaan produk harus diselesaikan dengan segera atau tidak.

Secara umum ada dua karakteristik permintaan pada PT. Samsung PPI yaitu permintaan dengan deadline atau due date yang spesifik dan permintaan tanpa due date yang spesifik. Mayoritas buyer tidak menentukan tanggal tertentu dalam pemenuhan pesanan. Dalam purchase order-nya, buyer hanya mencantumkan kondisi pengiriman as soon as possible (ASAP) sehingga tidak dapat dipastikan

(3)

3

due date dari permintaan tersebut. Kondisi ini disebut dengan permintaan tanpa due date. Kondisi berikutnya adalah buyer memberikan tanggal spesifik untuk waktu pengiriman produk. Waktu yang diberikan biasanya dalam rentang waktu hari pengiriman yang harus dipenuhi. Pengiriman produk tidak boleh dibawah ataupun diatas dari periode yang telah ditentukan tersebut. Sebagai akibat dari penjadwalan yang tidak tepat pada PT Samsung PPI, terjadi keterlambatan pemenuhan produksi untuk pesanan dengan due date yang membutuhkan waktu penyelesaian yang cepat.

Penjadwalan yang tidak tepat pada PT Samsung PPI mengakibatkan penyelesaian proses produksi tas belanja (paper bag) dengan due date menjadi terlambat. Keterlambatan yang terjadi pada proses produksi mengakibatkan proses pengiriman produk menjadi terlambat dan terjadi perubahan pada jadwal produksi minggu berikutnya untuk memenuhi keterlambatan yang terjadi. Berikut ini adalah data persentase keterlambatan yang terjadi pada PT. Samsung PPI.

Gambar I.1 Persentase Pengiriman Produk PT Samsung PPI 2011 sumber: Laporan pengiriman order PT Samsung PPI 2011

Berdasarkan gambar I.1 dapat dilihat bahwa terjadi keterlambatan pada pengiriman pengiriman produk untuk tahun 2011dengan total pengiriman produk

Tidak Terlambat tanpa due date

1.469.900 20,48% Tidak Terlambat Due date 2.293.049 31,95% Terlambat

dengan due date 3.414.762

47,57%

Persentase Pengiriman Produk PT

Samsung PPI

(4)

4

sebesar 7.177.711 unit. Jumlah produk yang mengalami keterlambatan pengiriman mencapai 3.414.762 unit atau 47,57% dari total produk. Jumlah produk yang tidak terlambat dengan due date ada sebanyak 2.293.049 unit atau 31,95% dari total produk. Produk tanpa due date tidak mengalami keterlambatan pengiriman yaitu sebesar 20,48%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa produk ataupun permintaan dengan due date tidak dijadwalkan dengan baik sehingga mengalami keterlambatan.

Gambar I.2 Persentase Pengiriman Produk Dengan Due date sumber: Laporan pengiriman order PT Samsung PPI 2011

Berdasarkan gambar I.2 dapat dilihat bahwa dari total pengiriman produk dengan due date mengalami keterlambatan sebesar 59,83% atau sebesar 3.414.762 unit sedangkan yang tepat waktu sebesar 40,17% atau 2.293.049 unit. Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa penjadwalan pada PT. Samsung PPI belum tepat karena persentase produk terlambat dengan due date cukup besar mencapai 59,83% sehingga perlu dilakukan penjadwalan dengan memperhatikan kondisi due date dari masing-masing permintaan.

Solusi yang dilakukan oleh PT. Samsung PPI hanya terbatas pada penambahan jam kerja pada mesin dan karyawan. Agar dapat memenuhi target, mesin harus bekerja secara terus-menerus sampai 24 jam setiap harinya. Oleh karena itu,

Tidak Terlambat Due date 2.293.049 40,17% Terlambat

dengan due date 3.414.762

59,83%

(5)

5

dengan waktu kerja hingga 24 jam tersebut maka timbul biaya tambahan yaitu biaya lembur untuk operator-operator yang mengawasi proses produksi mesin-mesin tersebut.

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai usulan penjadwalan produksi untuk mesin. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan jadwal kerja mesin merata dengan kriteria minimasi makespan dengan memperharikan due date dari tiap-tiap permintaan. Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi yaitu bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk selalu tersedia dan mesin diasumsikan dapat beroperasi tanpa ada gangguan.

I.2 Perumusan Masalah

Pada penelitian ini, secara garis besar akan membahas mengenai penjadwalan mesin. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah Sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang penjadwalan produksi sehingga dapat meminimasi makespan dan meminimasi keterlambatan pesanan dengan due date dari tiap-tiap permintaan menggunakan algoritma Hybrid Simulated Annealing?

2. Bagaimana kondisi penjadwalan usulan dibandingkan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan?

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Merancang penjadwalan produksi sehingga dapat meminimasi makespan dan meminimasi keterlambatan pesanan dengan due date dari tiap-tiap permintaan menggunakan algoritma Hybrid Simulated Annealing.

2. Membandingkan penjadwalan usulan dengan penjadwalan yang dilakukan perusahaan.

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan akan memberikan manfaat bagi PT. Samsung PPI dalam upaya menjadwalkan kerja mesin. Diharapkan hasil

(6)

6

penelitian ini akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja dari proses produksi Sebagai berikut yaitu:

1. Membantu PT. Samsung PPI dalam memperbaiki penjadwalan produksi. 2. Membantu PT. Samsung PPI mengurangi jumlah keterlambatan pengiriman

pesanan.

3. Membantu PT. Samsung PPI dalam mengurangi biaya-biaya yang timbul Sebagai akibat dari keterlambatan pengiriman pesanan.

I.5 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah hal-hal ataupun variabel-variabel yang tidak akan digunakan dalam perhitungan dan memberikan pengaruh terhadap analisis dari penelitian. Adapun batasan-batasan tersebut Sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya membahas usulan untuk meningkatkan efisiensi mesin. 2. Penelitian ini hanya membahas penjadwalan satu jenis produk yaitu paper

bag.

3. Penelitian ini hanya membahas proses produksi pada mesin-mesin produksi 4. Dalam pembentukan suatu produk, setiap job memiliki satu urutan proses

pengerjaan sendiri yang tidak dapat ditukar dengan urutan proses pengerjaan job yang lain.

5. Waktu pengerjaan job berikutnya dimulai setelah proses pengerjaan pada job sebelumnya telah selesai.

6. Usulan penjadwalan yang dilakukan tidak sampai pada tahap implementasi. I.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian. Tiap bagian saling berhubungan dan berkaitan. Adapun sistematika penulisan adalah Sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian, serta batasan masalah yang digunakan serta sistematika proposal penelitian.

(7)

7 Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini mengulas tinjauan pustaka yang berisi tentang kajian teori-teori keilmuan yang melandasi dilakukannya penelitian ini. Adapun kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah penjadwalan Flow shop, algoritma Nawas, Enscore, dan Ham dan algoritma Simulated Annealing.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap perumusan masalah penelitian, perumusan tujuan penelitian, perancangan pengumpulan dan pengolahan data, dan perancangan analisis pengolahan data.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada bab ini membahas mengenai pengumpulan data–data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data–data yang terkumpul akan diolah sesuai dengan metode yang diterapkan pada penelitian ini. Bab V Analisis

Pada bab ini hasil pengumpulan dan pengolahan data akan dianalisis dan dibahas. Adapun analisis mencakup analisis terhadap penjadwalan kondisi awal perusahaan, analisis penjadwalan kondisi usulan, analisis aplikasi, analisis perbandingan penjadwalan kondisi awal dengan penjadwalan kondisi usulan menggunakan metode yang diterapkan pada penelitian ini.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari rangkaian penelitian yang dibuat. Kesimpulan hasil penelitian ini akan dilengkapi dengan beberapa saran yang dapat membantu pengembangan penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar I.1 Persentase Pengiriman Produk PT Samsung PPI 2011  sumber: Laporan pengiriman order PT Samsung PPI 2011
Gambar I.2 Persentase Pengiriman Produk Dengan Due date  sumber: Laporan pengiriman order PT Samsung PPI 2011

Referensi

Dokumen terkait

Selain penerapan prioritas pengerjaan pesanan yang kurang tepat, penentuan due date khusus yang tidak sesuai dengan waktu proses pengerjaan pesanan mengakibatkan

pemenuhan kebersihan diri dalam kebutuhan mandi pada pasien rawat inap.. masih membutuhkan bantuan keluarga. Dilakukan wawancara pada 10 pasien rawat inap

Adapun akibat lain dari keterlambatan penyelesaian studi bagi Mahasiswa Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Landak Kalimantan Barat dengan Universitas Pendidikan

Untuk dapat membuat perencanaan penjadwalan waktu dan biaya secara optimal dan melengkapi kesepuluh jurnal penelitian yang terdiri dari Penjadwalan, Anggaran Biaya,

Melihat fenomena seperti yang dipaparkan di atas, dengan adanya keterlambatan dalam pemenuhan tugas perkembangan pada masa dewasa dini di usia yang telah memasuki masa

Dampak dari pada keterlambatan pelaporan bulanan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah tidak tersedianya data yang up to date yang dapat digunakan

Untuk meraih keberhasilan, didapat dengan banyak pesanan yang datang, kualitas terjamin dari waktu ke waktu, dan barang pesanan dikirim dengan tepat waktu kepada pelanggan, membuat

Masalah yang akan ditelaah dalam penelitian ini adalah penjadwalan yang dilakukan perusahaan dalam penyelesaian pekerjaan perbaikan Engine Type CFM pada PT GMF Aeroasia