• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era seperti saat ini, telah semakin berkembangnya industri kesehatan, yaitu salah satunya adalah semakin berkembangnya jumlah rumah sakit yang ada di seluruh dunia. Hal tersebut tidak lepas dari semakin banyaknya jenis penyakit yang bermunculan dan terdeteksi sehingga dapat menyerang banyak orang. Oleh karena itu, setiap orang mulai peduli dengan kesehatan akan tubuhnya dan menjaga stamina tubuh agar tidak terkena penyakit. Dengan adanya kepedulian seseorang terhadap kesehatan dapat membuat seseorang dapat lebih waspada terhadap penyakit – penyakit yang semakin mewabah di dunia.

Semakin berkembangnya penyakit - penyakit yang ada, pihak yang saat ini dapat mengatasinya adalah para ahli yang disebut dengan dokter. Dokter terdiri dari berbagai jenis keahlian sesuai bidang yang ditekuninya. Para dokter tersebut bekerja di rumah sakit – rumah sakit yang ada untuk membantu mengobati pasien yang terkena penyakit. Oleh karena itu, banyak pihak yang berpikir untuk membentuk rumah sakit hingga semakin banyak rumah sakit yang ada.

Berdasarkan data Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, perkembangan rumah sakit di Indonesia dari sisi pertumbuhan jumlahnya di Indonesia terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak 2.184 unit per 2013. Pertumbuhan rumah sakit di Indonesia diperkirakan sebesar 7% pada kurun waktu 2010-2015 (http://majalahinovasi.com/e-health-si-rumah-sakit-pintar/).

Dalam dunia usaha rumah sakit ini pun sering terjadi hal kesalahan, yaitu kesalahan dalam mengidentifikasi penyakit maupun dalam pemberian obat pada seorang pasien. Hal tersebut dikarenakan gelang pasien yang berada di rumah sakit itu pada saat ini apabila terkena mandi, maupun tersentuh oleh tangan tulisan tersebut dapat memudar.

Medication Error (ME) atau kesalahan pelayanan obat menurut NCC MERP (national coordinating council medication Error reporting and prevention) yaitu setiap kejadian yang dapat dihindari yang menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau membahayakan pasien sementara obat berada

(2)

dalam pengawasan tenaga kesehatan atau pasien. Medication Error adalah jenis Medical Error yang paling umum terjadi di berbagai rumah sakit. Diperkirakan 7000 orang meninggal pertahun (The Business Case for Medication Safety, February 2003). Medication Error terjadi dengan regularitas yang sukar dipercaya. Studi di 36 rumah sakit (dipublikasi 2002) ditemukan pada setiap kemungkinan terjadi 2 ME setiap hari. Kesalahan pengobatan fatal bukan hal yang baru. Hasil studi yang dipublikasi pada tahun 1983, melaporkan bahwa kesalahan label (labeling error) telah terjadi karena tertukarnya label antara vincristine dan methotrexate sehingga terjadi kesalahan rute pemberian vincristine diberi secara intratekal yang berakibat fatal. Medication error dapat terjadi dimana saja dalam rantai pelayanan obat kepada pasien mulai dari produksi dalam peresepan, pembacaan resep, peracikan, penyerahan dan monitoring pasien. Di dalam setiap mata rantai ada beberapa tindakan, sebab tindakan mempunyai potensi sebagai sumber kesalahan. Setiap tenaga kesehatan dalam mata rantai ini dapat memberikan kontribusi terhadap kesalahan (Cohen, 1999). Medication Error tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan dapat terjadi di seluruh rumah sakit di negara yang berada di dunia (http://www.rsi.co.id/attachments/category/25/MEDICATION%20ERROR.pdf).

Oleh karena itu, perusahaan membuat suatu usaha yang diperuntukkan bagi rumah sakit yang berada di Indonesia untuk mengurangi kesalahan yang terjadi pada pasien. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan sendiri adalah “Wristband” atau yang disebut dengan “gelang pasien printer”. Produk ini merupakan gelang untuk bagi para pasien yang data dirinya maupun kondisi kesehatannya di data dan di print di gelang tersebut, dengan begitu data yang tertulis tidak mudah terhapus seperti gelang rumah sakit pada umumnya. Produk ini merupakan suatu produk yang memberikan solusi pada rumah sakit – rumah sakit untuk mengurangi medication error.

PT. Barindo Surya Aryatama merupakan perusahan yang bergerak di bidang industri penyalur gelang pasien printer atau “Wristband”. Perusahaan ini merupakan satu – satunya perusahaan yang di percaya sebagai master dealer (suatu perusahaan yang dipercaya oleh distributor untuk memasarkan dan menjual produk di negaranya) di Indonesia oleh distributor dan principal untuk melakukan penjualan produk ini bagi rumah sakit – rumah sakit yang ada. Produk ini memiliki merek ZHC dan ZHC berasal dari Amerika. PT. Barindo Surya Aryatama melihat produk tersebut dapat memberikan solusi untuk salah satu masalah di rumah sakit dan akan menjadi

(3)

peluang bisnis bagi perusahaannya. Oleh karena itu, perusahaan melakukan langkah untuk menjadi master dealer pada produk tersebut dan dikarenakan pemilik perusahaan sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang teknologi informasi dan konsultan rumah sakit sehingga perusahaan menguasai cara penjualan dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari rumah sakit itu sendiri.

Adapun perusahaan sendiri memiliki masalah dalam persediaan, dimana perusahaan terkadang mengalami kelebihan maupun kekurangan stok dalam memenuhi permintaan konsumen. Perusahaan tidak mengetahui berapa jumlah yang akan diminta setiap bulannya karena perusahaan tidak pernah meramalkan permintaan pada periode berikutnya. Selain itu, perusahaan sulit untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal akan produk – produknya. Dimana perusahaan setiap tiga bulan sekali selalu melakukan pemesanan kepada distributor untuk produk printer sebanyak 40 unit dan produk wristband sebanyak 1375 unit. Berikut data permintaan dan penjualan printer dan wristband :

Tabel 1.1 Data Permintaan dan Penjualan Printer dan Wristband Periode Januari 2013 – Febuari 2014

Bulan Printer (unit) Wristband (unit)

Permintaan Penjualan Sisa Permintaan Penjualan Sisa

Jan’13 40 9 31 1375 318 1057

Feb’13 - 11 20 - 298 759

Mar’13 - 8 12 - 230 529

Apr’13 40 32 20 1375 525 1379

Mei’13 - 12 8 - 390 989

Jun’13 - 11 -2 - 380 609

Jul’13 40 9 29 1375 415 1569

Aug’13 - 10 19 - 584 985

Sep’13 - 8 11 - 462 523

Oct’13 40 22 29 1375 715 1183

Nov’13 - 6 23 - 492 691

Des’13 - 18 5 - 615 76

Jan’14 40 6 39 1375 380 1071

Feb’14 - 9 30 - 498 573

Sumber : PT. Barindo Surya Aryatama

(4)

Hal diatas menunjukkan perusahaan belum dapat menentukan jumlah yang sesuai untuk permintaan. Terlihat dari masalah yang terjadi, perusahaan mengalami kekurangan maupun kelebihan stok pada persediaan produknya. Perusahaan tidak mengetahui berapa jumlah yang pasti untuk memesan produk – produknya kepada distributor, perusahaan melakukan pemesanan dengan jumlah kuantitas yang selalu sama setiap tiga bulan sekali. Apabila produk yang dijual oleh perusahaan tidak dapat mengikuti permintaan di pasar, maka hal tersebut akan mengurangi kepuasan konsumen. Dimana para konsumen (rumah sakit) akan mencari kompetitor lain, dikarenakan perusahaan sendiri masih tergolong perusahaan yang baru dan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan.

Oleh karena itu, dibutuhkan metode peramalan untuk dapat meramalkan permintaan ke depannya agar perusahaan dapat memprediksi. Setelah perusahaan dapat memprediksi terhadap permintaan tersebut, maka perusahaan dapat memprediksi jumlah pemesanan yang optimal yang sebaiknya dilakukan perusahaan dengan menggunakan metode EOQ. Dimana hal tersebut, pada kondisi saat ini perusahaan belum memiliki sistem pemesanan yang optimal. Dengan mengkombinasikan antara peramalan dan menentukan jumlah pesanan yang optimal bagi perusahaan, maka perusahaan dapat memberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan dengan memberikan alternatif. Dimana alternatif tersebut nanti akan dipilih yang paling sesuai untuk perusahaan.

Mengetahui peralaman menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan sendiri, karena dapat membantu untuk dapat memprediksi permintaan akan produknya serta langkah apa yang tepat yang harus diambil oleh perusahaan. Penting bagi peneliti untuk mencari solusi yang tepat untuk dapat memprediksi permintaan dan menentukan jumlah pesanan yang optimal bagi perusahaan serta langkah yang tepat dalam mencapai target perusahaan.

Berdasarkan latar belakang inilah, penulis bermaksud ingin melakukan sebuah penelitian pada PT. Barindo Surya Aryatama sebagai pokok bahasan skripsi dengan judul “Analisis Keputusan Berdasarkan Hasil Peramalan dan Penentuan Jumlah Pesanan yang Optimal terhadap Target Perusahaan pada PT. Barindo Surya Aryatama”.

(5)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang mengenai pentingnya mengetahui permintaan dan meminimalkan biaya perusahaan, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Jenis peramalan apakah yang sebaiknya digunakan oleh PT. Barindo Surya Aryatama untuk memprediksi permintaan pada perusahaan?

2. Berapa jumlah pesanan yang optimal bagi PT. Barindo Surya Aryatama?

3. Rekomendasi apakah yang tepat berdasarkan analisis solusi alternatif pada hasil peramalan dan penentuan jumlah yang optimal terhadap target perusahaan bagi PT. Barindo Surya Aryatama?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini :

1. Untuk mengetahui jenis peramalan yang sebaiknya digunakan oleh PT.

Barindo Surya Aryatama dalam memprediksi permintaan.

2. Untuk mengetahui jumlah pesanan yang optimal bagi PT. Barindo Surya Aryatama.

3. Untuk mengetahui solusi alternatif yang tepat berdasarkan hasil peramalan dan penentuan jumlah yang optimal terhadap target perusahaan bagi PT.

Barindo Surya Aryatama.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan : 1. Bagi PT. Barindo Surya Aryatama

Sebagai saran dan pertimbangan untuk dapat memprediksi permintaan yang optimal kedepannya yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

2. Bagi Penulis

Sebagai wadah dalam menerapan ilmu dan teori yang telah didapat dari proses perkuliahan, meningkatkan pengetahuan tentang penelitian serta penambahan pengetahuan pribadi penulis.

3. Bagi Pembaca

Sebagai sumber informasi dan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dan juga sebagai bahan referensi bagi pembaca.

(6)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada peralaman untuk mengetahui permintaan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk satu tahun kedepan dimulai dari Maret 2014 dan dapat mengetahui jumlah pesanan yang optimal. Peramalan menjadi titik utama dalam penelitian ini yang bertujuan setelah mengetahui hasil tersebut maka akan melakukan analisis keputusan pada PT. Barindo Surya Aryatama. Agar hasil penelitian dapat sesuai dengan tujuan penelitian, maka akan ditentukan batasan pada proses penelitian yaitu penelitian akan dilakukan di kantor PT. Barindo Surya Aryatama.

(7)

1.6 State of The Art

Tabel 1.2 State of The Art Metode

Penelitian

Jurnal Hasil Penelitian

Forecasting Olalekan, Oni Taiwo ; Oyewole, Bello Musi dan

Olawande, Oni

Ayotunde.

Mediterranean Journal of Social Sciences Volume 3, January 2012, ISSN 2039‐9340.

“Forecasting Demand for Office Spaces in Ikeja, Nigeria” tahun 2012 p. 323-338.

Hasil dari penelitian ini adalah forecasting menggunakan metode simple regression dengan hasil P- value = 0.0207, koefisien korelasi = 0.932839 dan R2 = 87.0188% dan tingkat kepercayaan = 95%.

Forecasting Iwa Sungkawa ; Ries Tri Megasari. Jurnal ComTech Volume 02 No 02, December, ISSN 2087-1244, “Penerapan Ukuran Ketepatan Nilai Ramalan Data Deret Waktu Dalam Seleksi Model Peramalan Volume Penjualan PT.

Satriamandiri

Citramulia” tahun 2011 p. 636-645.

Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan peramalan menggunakan metode Moving Average, Exponential Smoothing, dan Winters. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Exponential Smoothing dianggap metode yang tepat untuk meramalkan volume penjualan PT Satriamandiri Citramulia karena menghasilkan nilai MSE dan MAPE terkecil.

Dengan nilai MSE = 157,51 dan MAPE = 8,841.

(8)

Tabel 1.3 State of The Art (Lanjutan) Metode

Penelitian

Jurnal Hasil Penelitian

Economic Order Quantity (EOQ)

Sakon Wongmongkolrit

dan Bordin

Rassameethes.

Proceedings of the World Congress and Computer Science 2011 Vol II WCECS 2011, October 19 – 21, 2011, San Francisco, USA. “The Modification of EOQ Model under the Spare Parts Discrete Demand:

A Case Study of Slow Moving Items”

Hasil perhitungan pada produk Auxiliary contact 1no+1nc menunjukkan, optimal lot size = 3,698 unit, actual lot size = 4 unit, actual purchasing = 12 unit, dan safety stock = 9 unit. ROP dilakukan apabila persediaan mendekati safety stock. Hasil perhitungan pada

produk Battery (for

PLC)menunjukkan, optimal lot size

= 0,667 unit, actual lot size = 1 unit, actual purchasing = 8 unit, safety stock = 16 unit. apabila persediaan mendekati safety stock. Hasil perhitungan pada produk Under voltage coil menunjukkan, optimal lot size = 1,569 unit, actual lot size

=2 unit, actual purchasing = 4 unit, safety stock = 6 unit. ROP dilakukan apabila persediaan mendekati safety stock.

Economic Order Quantity (EOQ)

Rezaei, J. dan Salimi, N.

Int. J. Production

Economics 137.

“Economic order quantity and purchasing price for items with imperfect quality when inspection shifts from

Hasil dari penelitian ini adalah telah dirumuskan dan dipecahkan masalah untuk menentukan harga beli maksimum dan pembeli bersedia membayar kepada pemasok untuk menghindari menerima barang tidak sempurna di bawah dua kondisi. Nilai teroptimal

(9)

Tabel 1.4 State of The Art (Lanjutan) Metode

Penelitian

Jurnal Hasil Penelitian

buyer to supplier” tahun 2012 p.11-18.

dengan nilai kualitas tidak sempurna sebesar 0,02 yaitu, Selling price = 62.848, order quantity = 1238.39, demand rate per time unit = 37,152.32 dan maximum purchasing price per unit

= 25.61.

Forecasting dan EOQ

Sevenpri Candra dan Haryadi Sarjono. Journal of supply chain management Research &

Practice June 2012.

“Forecasting For Inventory Control” tahun 2012 p.1-14.

Hasil dari penelitian ini adalah untuk Forecasting, dari 6 metode Forecasting yang digunakan, metode yang terbaik adalah Linear Regression dengan MAD = 112.633 dan MSE = 16,635.143. Untuk EOQ adalah hasil EOQ = 87.98 tons, Total cost = Rp 3,248,477,269.791 dan ROP = 645 tons.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

Hasil uji Signifikansi Parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel Market Value Added (MVA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Saham,

Jangan sampai kita malah menyakiti orang lain karena lidah kita, tapi mari kita mau menjadi berkat bagi orang lain dengan kata-kata yang keluar dari

Pada  saat  ini  Provinsi  Kalimantan  Timur  sedang  mengalakan  program  pengembangan  tanaman  hortikultura  salah  satunya  adalah  pengembangan  budidaya 

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan permainan sains dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Mojorejo 3