• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KIP IPA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KIP IPA PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

492 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KIP IPA PADA SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR

Ace1, Aulia Akbar2, Panji Maulana3

1SDN Sinarjati Rancakalong 2,3STKIP Sebelas April jatinangorace@gmail.com akbaraulia224@gmail.com

panjistkip@gmail.com

ABSTRAK

Sesuai dengan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA menunjukkan bahwa pembelajaran kurang berhasil. Rendahnya penguasaan materi dalam pebelajaran tersebut dikarenakan kurang tepatnya guru memilih metode yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga siswa menjadi tidak aktif, mudah bosan, dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Oleh karena itu untuk meningkatkan pemahaman siswa diperlukan menggunakan media KIT IPA. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaanya kelas IV SD Negeri Sinarjati dapat ditingkatkan melalui penggunaan KIP IPA?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya melalui penggunaan KIP IPA, dengan jumlah siswa 27 Orang, 14 orang laki-laki dan perempuan 13 orang. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi tindakan, dan hasil evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan berdasar tahapan: (1) menyusun rencana kegiatan, (2) melaksanakan tindakan, (3) observasi, dan (4) analisis yang dilanjutkan dengan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut hasil observasi awal peneliti dalam pembelajaran siswa kurang aktif, mudah jenuh, dan perhatian siswa pada penjelasan guru sangat kecil. Dan setelah dilaksanakan tindakan pada pada tindakan siklus 1 hasil belajar siswa dari 27 orang siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 15 orang atau 57,15% dan nilai rata-rata 67,85, sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan yaitu dari 27 orang siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 23 orang atau 85,71% dan nilai rata-rata 80,71. Berdasar hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media KIT IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

(2)

493 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana PENDAHULUAN

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan dalam rangka menuju ke arah yang lebih baik. Membangun sumber daya menusia merupakan suatu keadaan yang integrasi dengan proses pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan adalah sesuatu integrasi yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan, karena pembangunan di bidang pendidikan merupakan proses yang dinamis, terencana serta berkesinambungan dalam usaha menciptakan sumber daya menusia yang handal, terampil serta mampu bersaing mengikuti pada perkembangan zaman sesuai dengan perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan.

Untuk mencapai hal tersebut, tentu yang sangat dibutuhkan adalah profesionalisme dari seorang pendidik (guru) dalam membimbing siswa kearah yang lebih baik (Suryosubroto, 2003:12). Hal ini tidak hanya menoton pada satu mata pelajaran saja, tetapi berlaku untuk semua mata pelajaran dijenjang pendidikan sekolah dasar (SD). Terlebih lagi pada mata pelajaran IPA yang merupakan salah satu mata pelajaran memadai untuk mentransfer materi pelajaran kepada siswa, tentu profesionalisme dan bimbingan dari guru sangat dibutuhkan keberadaannya. Mata pelajaran ini sudah menjadi momok dari siswa karena mereka menganggap mata pelajaran ini adalah Banyak siswa SD yang rendah hasil belajarnya pada mata pelajaran IPA.

Rendahnya hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh cara guru mengajar yang bersifat konvensional. Guru tidak menggunakan buku panduan sebagai bahan acuan dalam pembelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang bentuk penyajian materinya sebagian besar berbentuk praktek. Jika hal ini didukung oleh

fasilitas yang memadai, tentu kemampuan siswa pada mata pelajaran ini akan semakin terkebelakang. Olehnya itu, upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah harus menggunakan berbagai fasilitas yang ada untuk dijadikan sebagai media pembelajaran, sehingga siswa dengan mudah memahami materi sajian.

Sesuai dengan kenyataan dilapangan, bahwa sebagian besar hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sinarjati masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pengusaan materi IPA di kelas IV siswa hanya 57,15% yang memiliki nilai mencapai KKM dari 27 orang siswa, dan nilai rata-rata perolehan siswa 67,85. Hal ini diabaikan oleh kurangnya penggunaan fasilitas pendidikan sebagai bahan peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA. Guru hanya menoton pada pembelajaran secara langsung atau menggunakan metode ceramah. Idealnya, upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA adalah dengan menggunakan berbagai fasilitas yang ada sebagai media dan panduan pembelajaran, karena ciri khas dari mata pelajaran ini adalah bersifat praktikum.

METODE PENELITIAN

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (clasroom action

research). Hal ini sesuai dengan

karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu berangkat dari permasalahan praktik faktual. Menurut Kasbolah (1998 : 22), “Permasalahan faktual adalah

permasalahan yang timbul dalam kegiatan sehari-hari yang dihadapi

guru”. Sedangkan Hardjadipura (dalam

Wibawa, 2003 : 7) mengatakan sebagai berikut. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan dengan

(3)

494 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana

mendorong para guru untuk

memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya, mendorong guru untuk berani bertindak dalam mengembangkan teori dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional. Desain penelitian tersebut berbentuk spiral yang dimulai dengan : 1) perencanaan (planing); 2) aksi/tindakan (acting); 3) observasi (observing); dan 4) refleksi (reflecting). Hanya saja sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi , kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang

(replaning) atau revisi terhadap

implemtansi siklus sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan perencanaan ulang tersebut dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Untuk lebih detailnya berikut ini dikemukakan oleh Kemmis dan MC Taggart dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.

Desain Penelitian Tindakan Kelas (Sukardi, 2016: 215)

Langkah-langkah penelitiannya meliputi kegiatan sebagai berikut: Tahap 1, perencanaan; Tahap 2, pelaksanaan

tindakan; Tahap 3, pengamatan; Tahap 4, refleksi.

PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian

Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Sinarjati pada mata pelajaran IPA dengan fokus meningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan alat KIT IPA. Dari hasil observasi dan refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini, diperoleh deskripsi data sebagai berikut:

Tindakan Siklus I Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam persiapan perencanaan kegiatan siklus I ada beberapa hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan. Selanjutnya, setelah berkonsultasi dengan pembimbing dan guru sejawat di SD Negeri Sinarjati, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) untuk tindakan siklus I

2. Menyiapkan lembar observasi terhadap guru dan siswa untuk memantau keadaan mereka selama proses pembelajaran berlangsung

3. Menyiapkan LKS 4. Menyiapkan jurnal

5. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan siklus I

Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, kegaitan pembelajaran belajar dilaksanakan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran diawali dengan menyampaikan tujuan pembelajaran,

(4)

495 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana agar siswa memiliki gambaran yang jelas tentang pengetahuan dan pengalaman belajar yang akan diperoleh setelah proses pembelajaran. Guru juga memberikan motivasi terhadap siswa agar lebih bersemangat untuk belajar kemudian guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian guru mengingatkan kembali materi prasyarat harus diketahui terlebih dahulu sebelum mempelajari materi terlebih dahulu.

Dalam proses pembelajaran, siswa diajak untuk memperhatikan media pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru. selanjutnya siswa diberikan tugas untuk menyelesaikan soal-soal yang ada di dalam LKS. Guru memantau dan memberikan bimbingan terhadap kegiatan diskusi terutama terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang ada di dalam LKS. Setelah siswa menyelesaikan soal-soal yang ada di dalam LKS guru meminta beberapa

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, guru mengarahkan siswa pada jawaban yang benar jika jawaban siswa belum sempurna. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasil presentasinya lebih baik.

Observasi

Hasil observasi untuk kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan ini, dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.

Kegiatan Aktivitas Guru Siklus I

No Uraian Jumlah

1. ∑ Skor Observasi Aktivitas Guru 24

2. ∑ Skor Maksimal 40

3. Presentase 60%

Berdasarkan tabel 1 di atas,

aktivitas peneliti/guru mencapai presentase 60% dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Hal ini dipengaruhi oleh faktor penyesuaian dengan lingkungan mengajar dan peserta didik dalam menerapkan media pembelajaran.

Evaluasi

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini, observer yang didampingi oleh guru mitra melakukan pemberian tindakan yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang tertera di RPP.

Tabel 2

Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Analisis Deskriptif

Hasil Analisis Jumlah

Siswa Persentase (%) 1 Jumlah Yang Tuntas 15 5

7 , 1 5 2 Jumlah Yang tidak

Tuntas 12 42,85

3 Kriteria Ketuntasan 70-100

Rata-rata 67.85

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika pada materi bangun datar di Kelas IV SD Negeri Sinarjati diperoleh data bahwa siklus I mencapai ketuntasan sebanyak 15 orang siswa atau 57,15 % sedangkan 12 orang siswa atau 42,85% tidak mencapai ketuntasan KKM individual 70. Rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I ini terjadi akibat siswa yang belum sepenunhya mengerti dengan media yang digunakan oleh guru.

Refleksi

Berdasarkan

kelemahan-kelemahan yang terjadi siklus I, dan melihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika belum mencukup indikator kinerja, maka peneliti bersama

(5)

496 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana supervisor 2 mengadakan kegiatan refleksi untuk menilai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I.

Sesuai dengan hasil refleksi, maka peneliti dan guru mitra menetapkan beberapa kelemahan yang masih ditemui pada pelaksanaan proses pembelajaran matematika materi bangun datar melalui penggunaan media kongkret, antara lain: (1) kurang maksimalnya perumusan TPK (2) alat dan bahan pelajaran belum memadai, (3) langkah-langkah PBM belum efektif dan efisien, (4) penguasaan materi pelajaran

belum maksimal, (5)

metode/pendekatan pembelajaran tidak relevan dengan materi sajian, (6) partisipasi siswa masih rendah, (7) penyajian materi pembelajaran tidak tersistematis, (8) penggunaan alat bantu pembelajaran belum memadai, dan (9) pemberian tindakan tidak sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran yang telah disediakan.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka simpulan bersama guru mitra bahwa untuk memperbaiki segala kelemahan- kelemahan yang terjadap pada pelaksanaan tindakan siklus I, maka harus disempurnakan pada pelaksanaan tindakan di siklus berikutnya, yaitu siklus II.

Tindakan Siklus II Perencanaan

Bertitik tolak dari hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada tindakan siklus I maka peneliti bersama guru merencanakan tindakan siklus II. Kelemahan-kelemahan dan kekurangan selama siklus I akan diperbaiki pada siklus II sehingga diharapkan penggunaan media pembelajaran dapat lebih sempurna.

Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II adalah:

1. Guru harus lebih memotivasi siswa

untuk belajar

2. Guru harus memberikan

pemahaman kepada siswa tentang hakikat dan tujuan belajar secara kooperatif

3. Guru harus lebih memberikan bimbingan terhadap kelompok yang memerlukan bimbingan. Selanjutnya pada tahap perencanaan ini peneliti berkolaborasi dengan guru melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyiapkan rencana perbaikan

pembelajaran (RPP) untuk tindakan siklus II.

2. Menyiapkan lembar observasi terhadap guru dan siswa untuk memantau keadaan mereka selama proses belajar mengajar berlangsung. 3. Menyiapkan LKS

4. Meyiapkan jurnal

5. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan sklus II

Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

media kongkret dalam

melaksanakan pembelajaran kembali dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran dilakukan sama seperti pelaksanaan tindakan siklus I. Sambil memperbaiki kekurangan-kekurangan pada proses pelaksanaan tindakan siklus I kegiatan pembelajaran diawali dengan menyampaikan materi pada pertemuan yang lalu, selanjutnya siswa diberikan tugas untuk menyelesaikan soal-soal yang ada didalam LKS dengan cara berdiskusi.

Observasi

Untuk Hasil observasi kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(6)

497 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana Tabel 3.

Kegiatan Aktivitas Guru Siklus II No Uraian Jumlah

1. ∑ Skor Observasi Aktivitas Guru 36

2. ∑ Skor Maksimal 40

3. Presentase 90%

Berdasarkan tabel 2 di atas, aktivitas peneliti/guru mencapai presentase 90% dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran telah terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Evaluasi

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini merupakan proses penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan kegiatan pembelajaran pada siklus sebelumnya, yaitu siklus I. Pada siklus II ini, peneliti tetap menggunakan media kongret untuk meningkatkan Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sinarjati pada mata pelajaran IPA. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus II, diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 4.

Hasil Belajar Siswa Siklus II No Analisis Deskriptif

Hasil Analisis Jumlah

Siswa Persentase (%) 1 Jumlah Yang Tuntas 23 85,71 2 Jumlah Yang tidak

Tuntas 4 14,29

3 Kriteria Ketuntasan 70-100

Rata-rata 80,71

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA datar di Kelas IV SD Negeri Sinarjati diperoleh data bahwa siklus I mencapai ketuntasan sebanyak 23 orang siswa atau 85,71% sedangkan 4 orang siswa atau 14,29% tidak menacapai ketuntasan KKM individual 70.

Refleksi

Setelah melaksanakan tindakan di siklus II, maka peneliti bersama supervisor 2 mengadakan kegiatan refleksi untuk membahas dan melihat hal-hal yang terjadi pada pelaksanaan tindakan pada siklus II.

Berdasarkan hasil refleksi, pada pada pelaksanaan siklus II sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sehingganya, pelaksanaan tindakan tidak dilanjukan lagi ke siklus berikutnya.

SIMPULAN

Pelaksanaan interaksi belajar mengajar dengan mengoptimalkan peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penggunaaan KIT IPA pada siswa Kelas IV SD Negeri Sinarjati, harus mencapai indikator kinerja seperti yang telah dikemukakan pada bab terdahulu.

Indikator kinerja yang disinggung di atas adalah minimal 75% siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas pada materti sajian, dan nilai rata-rata siswa keberhasilan siswa minimal memperoleh minimal 75% pada materi sajian. Indikator keberhasilan inilah yang menjadi acuan peneliti terhadap ketuntasan hasil penelitian.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus I, bahwa:

1) Hasil belajar menunjukan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai minimal 70 mencapai 57,15% dan nilai rata-rata

(7)

498 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana siswa mencapai 67,85.

2) Aktivitas peneliti/guru mencapai presentase 60% dengan demikian, masih terdapat 42,85% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai minimal 70 dan ktivitas guru dalam pembelajaran yang belum terlaksana mencapai 40%.

Sesuai dengan hasil refleksi bahwa hal tersebut disebabkan oleh adanya beberapa kelemahan seperti yang telah disebutkan pada deskripsi data, maka kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I harus diperbaiki (disempurnakan) pada siklus selanjutnya, yaitu siklus II. Dilanjutkannya pelaksanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang sesuai dengan indikator kinerja penelitian yang telah ditetapkan pada mata pelajaran matematika

Hasil perbaikan strategi pembelajaran tersebut, maka telah terjadi perubahan-perubahan pada siklus II, baik dari segi hasil belajar maupun dari segi proses pembelajaran. Perubahan- perubahan tersebut nampak pada hal-hal sebagai berikut: 1) Siswa yang memperoleh nilai minimal 70 memperoleh 85,71% dan nilai rata-rata siswa 80,71

2) aktivitas peneliti/guru mencapai presentase 90%

Berdasarkan deskripsi data tersebut, jelas bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dapat ditingkatkan melalui penggunaan media kongret. Keberhasilan ini dapat dicapai apabila seorang guru mengoptimalkan pengelolaan proses pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan dalam rencana program pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasannya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sinarjati dapat ditingkatkan melalui Penggunaan KIT IPA, yang ditunjukan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni: minimal 75% dari seluruh siswa memperoleh nilai minimal 70 dengan rincian perolehan sebagai berikut: siklus I memperoleh 57,15% dan pada siklus II meningkat menjadi 85,71%, dan nila rata-rata kelas mencapai minimal 75%; dengan rincian sebagai berikut: siklus I mencapai 67,85 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,71.

Kesimpulan hasil perbaikan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas, peneliti menyadari sepenuhnya ada keterbatasan baik waktu dan tenaga serta kemampuan yang dimiliki oleh peneliti sendiri. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan suatu penelitian pembelajaran di kelas, antara lain:

1. Pemahaman mengenai pengajaran program Science Education Quality

Improvement Project (SEQIP) tidak

hanya terbatas pada kerangka teoritisnya, tetapi yang dipelukan

adalah bagaimana

mengimplementasikan pengajaran IPA melalui penggunaan KIT IPA tersebut dalam proses pembelajaran, khusus pada pelajaran IPA di kelas tinggi.

2. Guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, maka yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah adalah menyediakan fasilitas yang memadai sehubungan dengan sarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran IPA, baik itu kelengkapan laboratoum ataupun kelengkapan penunjang sumber belajar IPA.

(8)

499 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media KIT IPA Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Ace, Aulia Akbar, Panji Maulana DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Adan Widodo, S.

(1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Andang, I. (2009). Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria dengan

Permainan Edukatif. Yogyakarta :

Pilar Media

As’adi, M. (2009). Bila Otak Kanan dan otak kiri Seimbang. . Jogjakarta : Diva Press.

Daeng, HJ. (2000). Manusia, Kebudayaan

dan Lingkungan Tinjauan

Antropolgis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Djumanta, W. (2007). Matematika, Bandung: Grafindo Media Pratama.

Freeman, J, dan Utami, M. (2001). Cerdas

dan Cemerlang. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Gie, TL. (1999). Filsafat

Matematika. Yogyakarta: Pusat

Belajar Ilmu Berguna.

Hamalik, O. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Asara. Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Jakarta : Depdikbud. Nugraheni, N. (2017). Implementasi

Permainan pada Pembelajaran

Matematika di Sekolah Dasar. PGSD Universitas Negeri Semarang.

http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/mate matika/article/view/490/505 Rahmanelli. (2005). Skolar Jurnal

Kependidikan. Vol 6. Nomor 2.

Padang. UNP Sukahar. 1995. Matematika SD kelas VI . Jakarta. Depdikbud

Rosda, S. (2006). Interaksi dan MotVI asi

Belajar Mengajar. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2016). Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses

Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran.

Jakarta. Kencana Wiradikromo Sartono. 2003. Dimensi Tiga. Jakarta. Erlangga

Slameto. (1995). Belajar Dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soetoto, P. (2002). Permainan Anak Tradisional dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses

Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sugandi, A. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Suherman, E dan

Winataputra. (2001). Strategi Belajar

Mengajar Matematika. Jakarta:

Depdikbud.

Sujana, N. (1989). Teori-teori belajar Untuk

pengajaran. Bandung

Suyitno, A. (2004). Dasar-Dasar Dan Proses Pembelajaran Matematika I. Tidak diterbitkan.

Syah, M. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wibawa, B. (2004). Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Zainal, A. (2004). Evaluasi Pengajaran. Padang. UNP

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena perlu dibuat system yang baru yaitu dengan menggunakan suatu system pencatatan penyewaan bis yang terkomputerisasi, maka diharapkan dapat menghemat waktu dan

Studi literatur dilakukan untuk mengkaji silabus mata kuliah Kimia Dasar, teori dan hasil penelitian terkait, keterampilan proses sains, dan keterampilan berpikir

11 FREDDY SIAGIAN, S.Kom SMA NEGERI 17 SURABAYA UTARA SMP TARUNA JAYA I SURABAYA JL.. WIJAYA KUSUMA NO.48 SURABAYA ,

It may be scary having to actually speak with the collection agency, but ignoring the contact will only make the situation worse?. Most of the time, a collection agency will be

Menindaklanjuti surat dari Pejabat Pembuat Komitmen Tanggal 13 Oktober 2014 Nomor: 003/PPK/APBD/X/RS/2014 Perihal : Pemberitahuan perubahan spesifikasi, maka Pokja I

Tidak seperti tahun 2013 yang penuh dengan kendaraan bermotor terutama sepeda motor, Unsoed kedepannya adalah kampus yang hijau dengan trek

Struktur yang telah mengalami penipisan diganti dengan material baru dengan penyambungan yang sesuai dengan welding procedure specification (WPS) seperti yang

Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Terhadap Laju Korosi Terjadi penurunan laju korosi yang cukup tajam pada specimen baja yang direndam dalam media penambahan inhibitor