• Tidak ada hasil yang ditemukan

KULIAH PENYULUHAN KEHUTANAN (6) PROSES DIFUSI DAN AD0PSI INOVASI ACHMAD KASIYANI INSTITUT PERTANIAN INTAN YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KULIAH PENYULUHAN KEHUTANAN (6) PROSES DIFUSI DAN AD0PSI INOVASI ACHMAD KASIYANI INSTITUT PERTANIAN INTAN YOGYAKARTA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KULIAH PENYULUHAN KEHUTANAN (6)

PROSES DIFUSI DAN AD0PSI INOVASI

ACHMAD KASIYANI

(2)

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Dapat mengetahui darimana sumber informasi, mengetahui tahapan proses adopsi dan difusi teknologi, serta mengenal dan memahami beberapa metode penyuluhan

1. SIFAT INFORMSI  teknologi atau non teknologi

2. SUMBER INFORMASI  lembaga penelitian pemerintah, swasta, perorangan 3. PROSES ADOPSI (penerapan) INOVASI

4. PROSES DIFUSI (penyerapan) INOVASI 1. pengetahuan petani

2. analisis sistem pengetahuan dan informasi pertanian 3. pendekatan alih teknologi

(3)

SIFAT TEKNOLOGI

Memahami sifat teknologi sangat penting dalam proses difusi dan

adopsi teknologi.

Hanafi (1987

) menyebutkan bahwa sifat teknologi

tersebut antara lain:

1. Mampu memberikan keuntungan relative : setiap ide baru akan selalu

dipertimbangkan mengenai seberapa jauh keuntungan relatif yang diberikan, yang diukur dengan derajat keuntungan ekonomis, besarnya penghematan atau keamanan atau pengaruhnya terhadap posisi sosial yang diterima oleh komunikan selaku adaptor.

2. Memiliki sifat kompatibilitas: setiap inovasi akan cepat diadopsi bila

mempunyai kecocokan dengan kondisi setempat yang telah ada dalam masyarakat.

3. Kompleksitas : inovasi akan sangat mudah dimengerti dan disampaikan

manakala cukup sederhana, tidak rumit, mudah dipahami dan dipergunakan.

(4)

4.

Triabilitas

: suatu inovasi yang tidak mudah dicoba karena

perlengkapan yang komplek dan memerlukan biaya yang

mahal, waktu yang lama akan sulit diadopsi.

5.

Observas

i : suatu inovasi akan lebih cepat diadopsi manakala

pengaruhnya atau hasilnya mudah atau cepat dilihat

oleh

komunikan.

6.

Input Komplementer

: Inovasi yang merupakan perpaduan antara

(5)

SUMBER PEMBENTUK INOVASI

(6)

ALUR PROSES BERPINDAHNYA PESAN DARI SUMBER

PESAN KE PENERIMA PESAN

SUMBER

PESAN

(SOURCE )

MEDIA

PENYULUHAN METODOLOGI PENYULUHAN

SALURAN

PESAN

(CHANNEL)

PENERIMA

PESAN

(RECEIVER)

Litbang, PT, Swasta, petani inovator Penyuluh PNS, Swadaya, Swakarsa Perorangan, kelompok, massal

(7)

DIFUSI DAN ADOPSI TEKNOLOGI/INOVASI

SUMBER INFORMASI

Petani memanfaatkan sumber informasi untuk mendapatkan pengetahuan dan

informasi yang mereka perlukan untuk mengelola usahatani mereka dengan baik

 Beberapa sumber informasi yang ada yang bisa digunakan sebagai bahan

penyuluhan antara lain berasal dari : 1. Petani lain

2. Organisasi penyuluhan milik pemerintah, litbang dan perguruan tinggi

3. Perusahaan swasta yang memproduksi input, menawarkan kredit,dan membeli hasil pertanian

4. Agen pemerintah yang lain, lembaga pemasaran dan politisi 5. Organisasi petani dan organisasi swasta non pemerintah

6. Jurnal usahatani, radio, televisi, dan media massa lain

(8)

PROSES DIFUSI (PENYERAPAN) TEKNOLOGI/INOVASI

Difusi diartikan sebagai proses penyerapan inovasi yang berupa

pengetahuan, informasi, teknologi oleh seseorang

Lamanya waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat menerima

atau menolak inovasi yang berasal dari informasi yang diterima, tidaklah sama, dipengaruhi oleh :

1. Latar belakang dan tingkat pendidikan, 2. Pengalaman pribadi di bidang usahatani,

(9)

PROSES ADOPSI (PENERAPAN) TEKNOLOGI/INOVASI

Adopsi diartikan sebagai proses pengambilan keputusan untuk menerima

atau menolak untuk menerapkan inovasi , informasi teknologi oleh seseorang

 Proses adopsi tidak terjadi sesaat itu atau dalam waktu yang cepat,

melainkan dalam bentuk proses yang bertahap. Kenapa ? Karena

berkaitan dengan perubahan perilaku, kebiasaan, wawasan petani

 Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda dari satu

orang dengan lainnya, demikian pula tahap perkembangan mentalnya, keadaan lingkungan dan kesempatannya ber beda beda

(10)

LIMA TAHAPAN Proses adopsi

:

1.

Tahap mengetahui

: seseorang sekedar ingin mengetahui apa yang

terjadi atau yang dilihat, didengar. Mengetahui sesuatu ide atau inovasi baru, akan tetapi belum faham seluk beluknya

2.

Tahap memperhatikan

: sesorang ingin mengetahui lebih lanjut perihal

yang baru dilihat dan berusaha untuk mencari informasi yang lebih lanjut

3.

Tahap menilai

:

seseorang bertanya kepada dirinya sendiri, kemudian

menghubungkan dengan pengalamannya sendiri serta mulai menghitung keuntungan apa yang akan diperoleh dari ide atau hal baru tersebut.

4.

Tahap mencoba

: mereka mulai mencoba hal, ide atau informasi baru

secara kecil kecilan

5.

Tahap menerapkan

: seseorang meyakini ide atau praktek baru dan

(11)
(12)

 Para ahli sosiologi membagi proses adopsi (penerimaan inovasi, teknologi dan

informasi) seseorang berdasar atas waktu sbb :

jumlahnya kira kira 2,5 % dari populasi. Meraka adalah para petani yang berpikiran maju dan menerapkan inovasi dalam praktek berusahatani dan meneruskan praktek ini kepada petani yang lain. Pada inovator lain mereka telah mampu membuat inovasi baru.

sejumlah petani yang cepat mengikuti inovator atau anjuran teknologi dan informasi dari penyuluh pertanian. Jumlahnya sebesar 13,5 % dari populasi

petani penerap menengah setelah kelompok penerap dini dan berada di posisisi tengah antara kelompok inovator dan kelompok penentang. Jumlahnya kurabng lebih 34 % dari populasi

(13)

: kelompok yang lambat menerima informasi, biasanya terdiri atas petani yang kurang mampu, petani dengan tingkat pendidikan rendah, atau buta huruf atau petani yang paling banyak memiliki masalah. Jumlahnya kira kira 34 % dari populasi

kelompok yang tidak mau menerima inovasi yang diperkenalkan kepadanya. Jumlahnya kira kira 16 % dari populasi.

(14)

PENGETAHUAN PETANI

Pengetahuan petani

dikembangkan melalui pengalaman percobaan

sederhana yang dilakukan sendiri, yang berasal dari ide sendiri atau

dikembangkan dari pengetahuan yang sebelumnya sudah dimiliki yang diperoleh dari berbagai sumber inovasi

 Tujuan percobaan itu untuk mendapatkan teknologi, inovasi atas usahatani

yang sedang dikerjakan

 Dalam kasus seperti ini para penyuluh dan peneliti dapat bekerjasama

dengan membantu mereka untuk melakukan percobaan yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan. Kerjasama ini untuk meningkatkan kualitas hasil percobaan dan untuk mengurangi kesan atau kemungkinan menolak suatu rekomendasi.

 Keberadaan petani yang mau bekerjasama melakukan percobaan sangat

berguna di masa datang untuk pengembangan teknologi yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.

(15)

Pengetahuan lokal/khas (local knowledge, local characteristic,

local wisdom) yang dimiliki petani

dan masyarakatnya sering

diabaikan oleh peneliti, padahal dalam konteks ini

sangat penting

untuk membuat rekomendasi yang bersifat spesifik lokasi dan

berkelanjutan

Kemajuan didalam teknik budidaya dan kelestarian lingkungan

akan mendorong petani untuk menanam berbagai tanaman atau

menggabungkan spesies tanaman dengan tanaman lain atau

penggabungan dengan ternak atau ikan (mix farming).

Informasi yang sangat berharga dan penting

sering berasal dari

mereka para petani yang inovatif

yang sering bekerjasama

dengan para peneliti atau penyuluh.

(16)

ANALISIS SISTEM PENGETAHUAN DAN

INFORMASI PERTANIAN

Analisis sistem pengetahuan dan informasi pertanian

sangat penting

untuk menemukan celah celah yang kiranya dapat menghambat pembangunan pertanian dan aspek aspek yang saling tumpang tindih dan tidak efisien dan menimbulkan konflik

Hasil analisa di atas digunakan untuk meningkatkan koordinasi antar para

pelaku di bidang penyuluhan. Peran organisasi petani dalam keterlibatan analisis sistem ini sangat penting terutama informasi yang diberikan.

 Engel (1995) mengembangkan metode Pemahaman secara cepat Sistem

pengetahuan Pertanian ( Rapid Appraisal of Agricultural Knowledge Systems) untuk melakukan analisis terhadap pengetahuan dan informasi pertanian di wilayahnya.

(17)

PENDEKATAN ALIH TEKNOLOGI

 Lembaga penelitian menghasilkan teknologi baru (inovasi). Informasi ini

sangat dibutuhkan oleh petani, namun demikian sering belum mampu memecahkan persoalan yang dihadapi petani

 Dalam penyuluhan modern, informasi dan inovasi yang dibutuhkan adalah

yang mampu memecahkan persoalan yang dihadapi petani

 Penerapan teknologi oleh petani sering tidak tuntas. Karena proses adopsi

dan difusi teknologi memerlukan waktu yang cukup untuk bisa diterapkan oleh petani. Peran pendamping teknologi (Penyuluh PNS, Swadaya) diperlukan

disamping pengembangan paket teknologi (SL-PTT, RPL, SL – PHT) dan rekayasa

(18)

MODEL PENYULUHAN DAN PENELITIAN

1. Model ini berbicara mengenai system penelitian , penelitian dasar, penelitian

terapan, pengembangan teknologi hasil penelitian, diseminasi dan difusi

keterlibatan langsung unsur peneliti, penyuluh, petani dengan kelompoknya dalam sebuah paket teknologi

1. Menekankan pada difusi inovasi. Media massa memegang peran penting dalam

membangkitkan kesadaran petani tentang adanya inovasi  melibatkan langsung

anggota petani

2. Masyarakat yang dituju tidak akan menerapkan inovasi sebelum

(19)

1. Lebih banyak bertolak dari petani yang bermasalah dari pada penelitian

atau inovasi

2. Petani memerlukan informasi memecahkan masalah dari hasil penelitian yang

telah ada, dari suatu penelitian baru untuk memecahkan masalah ini dan sebagian lagi dari pengalaman petani termasuk keluarganya

1. Penggabungan teknologi budidaya dengan menanam banyak spesies

tanaman bahkan penggabungan dengan lain spesies seperti ternak, ikan dalam bentuk pertanian terintegrasi

2. Memanfaatkan semua potensi untuk meningkatkan produksi, pendapatan

(20)

METODE MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA

Penyuluhan hanya menawarkan sedikit kemungkinan untuk dapat

mengubah

perilaku

manusia

,

karena

sifatnya

yang

tidak

memaksakan, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama

Pemerintah

dalam

mengubah

perilaku

masyarakat

seringkali

menggunakan perangkat kebijakan dalam bentuk perundang

undangan, peraturan, subsidi bantuan langsung ke masyarakat

 Sebenarnya penyuluhan jauh lebih baik dibanding dengan peraturan yang

seolah memaksakan . Oleh karena itu

pertimbangan

dengan

menggabungkan sistem penyuluhan dan kebijakan pemerintah akan

lebih baik lagi.

(21)

1. Bentuk kewajiban dan pemaksaan 2. Bentuk pertukaran

3. Berbentuk saran

4. Dengan cara mempengaruhi perilaku petani secara terbuka 5. Melakukan manipulasi

6. Melalui penyediaan sarana 7. Melalui pemberian jasa

 TUJUANNYA adalah untuk memeberikan pengetahuan, terjadinya alih

teknologi dan mengubah struktur sosial dan ekonomi petani

(22)

 Kekuasaan dapat memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Petani

wajib melakukan kebijakan di atas dalam bentuk terpaksa.

 Perubahan perilaku hanya semu karena mereka sangat terpaksa oleh karena itu

diperlukan pengawasan yang sering kali memakan biaya yang sangat besar dibanding dengan hasil yang dicapai dan seringkali tidak efisien.

 Penguasa yang bertanggungjawab atas terlaksananya kewajiban tersebut,

oleh karena itu seorang penguasa yang diberi tangung jawab harus memiliki syarat sebagai berikut :

 Memiliki kekuasaan yang cukup untuk bisa memerintah dan mengawasi

pelaksanaannya.

 Mengetahui cara mencapai tujuan (kebijakan, aturan)

 Mampu mengawasi oarang yang dipaksanya untuk bersikap sesuai

dengan kehendaknya

(23)

 Metode ini tidak sesuai dengan mengubah perilaku yang justru

menghendaki prakarsa dari orang yang hendak di paksakan (petani)

 Namun demikian dalam penyuluhan perlu adanya sangsi

(penggunaan air irigasi, pemberantasan hama dan penyakit, penggunaan varitas tanaman)

(24)

PERTUKARAN

Barang dan jasa dapat dipertukarkan antara dua individu atau kelompok. Sering pertukaran barang/jasa menjadi cara yang efisien untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari berbagai pihak atau kelompok

Cara demikian sering tidak selalu adil atau efisien. Sering individu memberikan kurang atau lebih dibanding individu lain

Beberapa syarat yang diperlukan dalam sistem ini adalah :

1. Setiap pihak harus menganggap bahwa setiap transaksi yang dilakukan

menguntungkan kedua belah pihak atau para pihak

2. Masing masing pihak memiliki barang/jasa yang diperlukan oleh pihak lain

3. Masing masing pihak menyerahkan bagiannya pada saat barang/jasa telah

diserahkan oleh pihak lain, atau satu pihak percaya bahwa pihak lain akan menepati janjinya

Contoh : perundingan antara majikan dan buruh, petani dan pedagang, gaji, harga yang ditawarkan (lokasi dan pasar) adalah kesepakatan

(25)

SARAN

 Diberikan untuk pemecahan permasalahan tertentu  Metode pemberian saran dilakukan sebagai berikut :

 Pihak petani dan penyuluh setuju dengan jenis masalah yang dihadapi dan

kriteria untuk memilih cara pemecahan yang tepat

1. Penyuluh mengetahui sepenuhnya tentang petani dan mempunyai informasi yang cukup untuk memecahkan masalahnya karena telah diuji secara ilmiah atau dipraktekkan dilapangan

2. Petani percaya bahwa penyuluh dapat memecahkan masalah yang dihadapinya

3. Penyuluh menganggap petani tidak sanggup memcahkan masalahnya sendiri

4. Petani mempunyai cukup sarana dan kemampuan untuk melaksanakan saran yang diberikan

(26)

 Pemberi saran (Penyuluh, Peneliti, Petani) sebagai pemberi saran

bertanggungjawab terhadap mutu saran yang diberikannya

 Cara seperti ini merujuk pada hubungan antara dokter dan pasien yang

(27)

MEMPENGARUHI PERILAKU PETANI SECARA TERBUKA

 Perubahan perilaku dalam jangka panjang dapat dicapai dengan metode ini

karena kepercayaan petani terhadap diri sendiri dan kemampuannya untuk memecahkan masalah yang sama pada masa depan akan semakin meningkat

 Metode penyuluhan kelom;ok yang digabungkan dengan demonstrasi cara

yang dilakukan di lapangan akan membantu penyuluh untuk menginformasikan inovasi kepada petani lebih jelas lagi

 Seorang penyuluh harus menguasai materi dengan benar, ditindaklanjuti

dengan diskusi terbuka tidak hanya antar penyuluh dan petani tetapi juga antar mereka sendiri.

(28)

 Cara mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap petani tanpa disadari

oleh yang bersangkutan.

 Cara ini digunakan bila :

1. Yakin bahwa diperlukan perubahan sikap petani ke arah tertentu

2. Berpikir bahwa tidak diperlukan atau tidak diinginkan petani mengambil keputusan sendiri

3. Mengendalikan teknik untuk mempengaruhi petani tanpa mereka sendiri

4. Petani tidak perlu keberatan dipengaruhi melalui cara demikian

(29)

 Menyediakan sarana produksi pertanian adalah bentuk yang umum

digunakan. Dilakukan oleh pemerintah, CSR perusahaan, PT dan pengusaha di bidang pertanian.

 Cara ini akan berhasil bila :

1. Petani tidak memiliki tujuan tertentu dalam bidang usahataninya

2. Petani tidak memiliki sarana untuk mencapai tujuannya, atau tidak ingin mengambil resiko dengan menggunakan sarana tersebut

3. Sarana cukup tersedia dan dapat dimanfaatkan petani untuk jangka waktu smentara atau seterusnya

(30)

 Kesulitan petani dalam berusahatani sering tidak bisa dipecahkan oleh

mereka sendiri

 Memasarkan hasil pertanian sering menjadi masalah. Oleh karena itu

diperlukan jasa dari pihak lain.

(31)

Merubah struktur soosial sering mengalami kesulitan karena

adanya tentangan dari para tokoh masyarakat, individu dan

kelompok.

Karena

mereka

akan

merasakan

kehilangan

kekuasaan atau pendapatan

Petani yang tergabung dalam kelompok dapat memiliki

kekuasaan sehingga dapat mengatasi hal ini melalui forum

musyawarah.

(32)

Hubungan tahapan adopsi dengan metode penyuluhan 1. Metode pendekatan massal

2. Metode pendekatan kelompok 3. Metode pendekatan perorangan

(33)
(34)

RINGKASAN KULIAH 6

 Teknologi untuk para petani harus memberikan keuntungn, kemudahan, sederhana, berkelanjutan, pemenfaatannya

 Sumberteknologi berasal dari lemabaga litbang pemerintah, swasta, perorangan  Untuk sampai kesasaran teknologi berjalan melalui proses

Difusi diartikan sebagai proses penyerapan inovasi yang berupa pengetahuan,

informasi, teknologi oleh seseorang

Lamanya waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat menerima atau

menolak inovasi yang berasal dari informasi yang diterima, tidaklah sama, dipengaruhi oleh :

1. Latar belakang dan tingkat pendidikan,

2. Pengalaman pribadi di bidang usahatani,

(35)

Adopsi diartikan sebagai proses pengambilan keputusan untuk menerima atau

menolak untuk menerapkan inovasi , informasi teknologi oleh seseorang

 Proses adopsi tidak terjadi sesaat itu atau dalam waktu yang cepat, melainkan

dalam bentuk proses yang bertahap. Kenapa ? Karena berkaitan dengan perubahan perilaku, kebiasaan, wawasan petani

 Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda dari satu orang

dengan lainnya, demikian pula tahap perkembangan mentalnya, keadaan lingkungan dan kesempatannya ber beda beda

 Penerapan teknologi (proses adopsi) tidak langsung , tetapi melalui tahapan

sesuai kemampuan ,pengetahuan, kemauan dan sikap sasaran. Akibatnya dalam sasaran berdasarkan lamanya waktu proses difusi , sasarannya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh nilai religius yang diintegrasikan dalam pembelajaran biologi melalui pendekatan SETS terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan

Penurunan produksi disebabkan berkurangnya luas panen seluas 38 hektar (-11,21 persen), meskipun produktivitas mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,06 kuintal/hektar

Pada gambar 4.b menunjukkan bahwa ikan lele ( Clarias batrachus) pada perlakuan direndam hasil maksimum yaitu konsentrasi 1,5% batas ikan layak dikonsumsi pada jam ke-15 dengan

Jika dakwah komedi dikatakan bahwa sebuah ajakan kebaikan yang dibalut dengan cara komedi, sedangkan komedi adalah menampakkan diri yang jauh dari kesan ideal

Letakkan satu tangan dilengan atas klien dengan siku dan pegang tangan klien dengan tangan yang lain c.. Gerakkan lengan ke bawah sampai

Bab IV yaitu laporan hasil penelitian yang berfungsi untuk menggambarkan pendapat ulama Kota Banjarmasin tentang penamaan produk yang tidak lazim beserta alasan yang

Hasil hitungan dapat dilihat pada Gambar 6, gelombang mengalami pecah pada kedalaman 3,00 m dengan tinggi gelombang pecah 3,00 m, sedangkan di depan dermaga tinggi gelombang 1,85

Masalah utama pada penggunaan tongkol jagung sebagai pakan ternak sapi adalah cara pengolahannya untuk menghasilkan partikel – partikel kecil untuk pakan ternak dengan hasil