SALINAN
Menimhang Mengingat Menetapkan FRESIDEN REPUBLIK INDONESII\PERATURAN PRESIDEI.I REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2O2I
TENTANG
PENGELOLAAN MIKROORGANI SME
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
a.
bahwa
mikroorganismemerupakan aset penting
negaraberupa material
hidup yang dapat
dipindahkan,dikembangbiakkan,
dan
dimanfaatkan
untuk
kegiatan nonkomersial dan komersial;b.
bahwauntuk
melindungi, menjaga keberlangsungan hidup,dan
memanfaatkan mikroorganismeyang
berkelanjutansecara terencana, terkoordinasi,
dan
terstandar
secaranasional diperlukan pengelolaan mikroorganisme;
c. bahwa
pengelolaan mikroorganisme
sebagaimanadimaksucl
dalir.mhuruf
b
diperlukan
untuk
menunjangpenelitian,
pengembangan,
industlialisasi
berbasismikroorganisme
yang sangat
diperlukan
untuk
meningl:atkan daya saing bangsa;d.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalanrhurut'a,
hu.'uf
b,
dan
huruf c,
perlu
rnenetapkan Peraturan Presiden tentang Pengelolaan Mikroorganisme;Pasal
4
ayat
(1)
Undang-UndangDasar
Negara
Republik IndonesiaTahun
1945;I\,IEMUTUSKAN:
PERATURAN
PFESIDENM I KROOIT(-}/\ NI S I.1 E].
TENTANG
PICNGELOLAANFRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-2-BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1Dalam Peraturan Presiden
ini
yang dimaksud dengan:1.
Mikroorganisme
atau
disebut
dengan
istilah
lainnyaadalah
makhluk hidup
dan entitas biologi yang berukuran mikroskopisyang bisa hidup
bebasmaupun
berasosiasidengan
makhluk hidup
lain
secarasaprofitik,
parasitik,patogenik,
endofitik,
dan
simbiotik yang
mengandung informasi fenotipe, informasi genotipe, dan senyawakimia
lainnya, yang keseluruhannya secara taksonomi termasuk dalam
bakteri, arkea, fungi,
protozoa, alga,parasit,
danvirus, yang dapat
digunakan
untuk
penelitian,pengembangan,
dan/atau
keperluanindustri.
2.
MikroorganismeJenis Baru
adalah Mikroorganisme yangbaru
ditemukan
yang mempunyai
perbedaan informasifenotipe
dan
informasi genotipe
dari
jenis
yang
telah dijelaskan sebelumnya atau yang terkait.3.
Sampel adalah barang
atau
benda
yang diambil
darilingkungan
sepertitanah,
air,
serasah,makhluk
hidup, manusia, pangan, papan,batu, pasir, udara dan
limbahyang
mengandung
atau diduga
mengandung Mikroorganisme yang bisa dikembangbiakkanatau tidak
yang mengandung informasi metagenomik.
4.
Isolasi adalah suatu metode pemisahan dan penumbuhanMikroorganisme
dari
Sampel
yang
selanjutnya dikembangbiakkanpada media buatan dengan
kondisi yang disesuaikan dengan lingkungan asalnya.5.
BiakanMurni
adalahkoloni
Mikroorganisme tunggal dantidak
tercampur
Mikroorganismelain
yang
didapatkandari
prosesIsolasi dan dapat disimpan
dengan metode preservasi.6.
Informasi
Fenotipe
adalah informasi
ciri-ciri
lahiriah
Mikroorganisme yangdihasilkan
karenainteraksi
antaraciri-ciri keturunan
dan lingkungan.7.
Informasi
Genotipeadalah
informasi
ciri-ciri fisik
yangtidak
tampak
dari luar,
khususnya
yang
berhubungan dengansusunan
genetika sebagaiakibat
evolusi biologis pada Mikroorganisme.PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-8.
Informasi
Metagenomikadalah
urutan
basa
nukleotidadeoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA) yang diperoleh
dari
Sampel melalui metode tertentu.9.
Informasi Kimia adalah seluruh informasi komposisikimia
yang terkandung dalam Sampel.
10.
Mikroorganismeyang Dapat
Membahayakan Kesehatandan
Keselamatan
Masy,6112pa1adalah
Mikroorganismeyang
berpotensi menimbulkan
dampak
bu.ruk
bagikesehatan
dan
keselarnatan masyarakat
baik
secaraindividu
maupun kelompok.11.
Akses Terhadap Sampeladalah
penggunaanhak
untuk
memasuki
suatu
kawasan
atau
wilayah dalam
rangkamengambil
dan
menyimpan
Sampelyang
mengandung danf atauterkait
dengan Mikroorganisme.L2.
Pedanjian
Pengalihan
Material
(Material
Transfer Agreemenf) Mikroorganismeadalah
kesepakatantertulis
atas
pengalihan
Mikroorganismeyang disertai
dengandaftar Mikroorganisme.
13.
KawasanHutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk
dan/atau
ditetapkan
oleh
pemerintah
untuk
dipertahankan keberadaannya sebagaihutan
tetap.14.
Kawasan Konservasi Perairanadalah kawasan
perairanyang
dilindungi,
dikelola dengan sistem zonasi, untuk
mewujudkan
pengelolaan
sumber
daya
ikan
dan lingkungannya secara berkelanjutan.15.
Lokasi
Nonkonservasiadalah
lokasi
perolehan
Sampe1yang
mengandung
danfatau terkait
denganMikroorganisme
selain
di
Kawasan
Hutan,
KawasanKonservasi Perairan, kawasan
konservasi
di luar
habitatalaminya
(ex
situ),
dan di luar
lokasi
penelitian, pencegahan,pengendalian,
penanggulangan kesehatan masyarakat.76.
Lembagaadalah
institusi
dalam pemerintah pusat
yang membidangi penelitianilmu
pengetahuan.17.
Lembaga Penyimpan
Lainnya adalah
1embaga padakementerian
atau
lembaga pemerintah
lainnya
yangmemenuhi
persyaratan pengelolaan
kultur
koleksi Mikroorganisme.PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA.
-4-Pasal 2
Pengelolaan Mikroorganisme bertujuan
untuk:
a.
melindungi
clan
menjaga
keberlangsungan
hidup
I\{ikroorganisme;
b.
mengeloia Mikroorganisme secara terencana, terkoordinasi, dan terstandar;c.
meningkatkan
nilai
potensial ekonomi
dan
strategis
di bidang ketahanan pangan, kesehatan, energi, lingkunganhidup,
serta pertahanan dan keamanan;d.
mewujudkan keadilan dalam pembagian keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan Mikroorganisme;e.
memberikanjaminan
kepastianhukum dalam
pengajuan paten; danf.
melindungi masyarakat
dari
kemungkinan
penggunaanMikroorganisme
yang
berbahaya
dan
produknya
serta informasi alih teknologi dengan menerapkanprinsip-prinsip
biosecuritg.
Pasal 3
Semua Mikroorganisme
termasuk Informasi
Fenotipe
dan Informasi Genotipe dari BiakanMurni,
Informasi Metagenomik,Informasi
Kimia
dari
Sampel
yang
mengandung dan/atau
terkait
dengan Mikroorganisme,dan/atau
turunannya
yang berasaldari
wilayah
NegaraRepublik
Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai dandimiliki
oleh negara.Pasal 4
Pengelolaan Mikroorganisme
meliputi
kegiatan:a.
Akses Terhadap Sampel;b.
pelindungan Mikroorganisme; danc.
pendistribusian dan pemanfaatan Mikroorganisme BAB IIAKSES TERHADAP SAMPEL Pasal 5
(1)
Akses Terhadap Sampel
yang
mengandung
da.n/atauterkait
dengan Mikroorganismediberikan
kepadapihak
yang meliputi:
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-a.
lembaga penelitian dan pengembangan;b.
lembaga atau organisasi berbadanhukum;
c.
perguman tinggi;dan/atau
d.
badan usaha.(2)
Dalam
melakukan Akses
Terhadap Sampel,
pihaksebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib
bekerja samadengan Lembaga danf atau Lembaga Penyimpan Lainnya.
Pasal 6
Dalam melakukan Akses Terhadap Sampel yang mengandung
dan/atau terkait
dengan Mikroorganisme,pihak
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 wajib memperhatikan:
a.
kelestarian Mikroorganisme dan fungsi ekosistem;b.
kemanfaatan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
denganmenimbang aspek nonekonomi dan ekonomi;
c.
keberadaan
kearifan
lokal,
pengetahuan
tradisional,masyarakat
hukum
adat,
dan hak
ulayat
masyarakathukum
adat;d.
pertahanan dan keamanan negara;e.
risiko kesehatan, keselamatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkunganhidup;
danf.
sosial, budaya, ekonomi, dan inovasi. Pasal 7(1)
Akses Terhadap Sampel
yang
mengandung dan/atau
terkait
dengan
Mikroorganisme
dilakukan
melalui pengambilan dari:a.
Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan,.b.
kawasan konservasi diluar
habitat alaminya (ex sittt);c. lokasi
penelitian,
pencegahan,
pengendalian, penanggulangan kesehatan masyarakat; ataud.
Lokasi Nonkonservasi.(2)
Akses Terhadap Sampel
yang
mengandung dan/atau
terkait dengan Mikroorganisme yang diambil dari KawasanHutan
dan
Kawasan KonservasiPerairan
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)huruf
a
diberikan oleh
menteri yang menyelenggarakanurusan
pemerintahandi
bidanglingkungan
hidup dan
kehutanan
atau
menteri
yangmenyelenggarakan
urusan
pemerintahan
di
bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan kewenangannya.PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6
(3)
Akses Terhadap Sampel
yang
mengandung dan/atau
terkait dengan Mikroorganisme yang diambil dari kawasan konsen asidi luar habitat
alaminya (ex situl sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(1) huruf b
diberikan
olehmenteri/kepala lembaga pemerintah
nonkementerianyang
terkait,
gubernur,
atau
bupati/wali
kota
sesuai dengan kewenangannya.(4)
Akses Terhadap Sampel
yang
mengandung dan/atau
terkait
dengan Mikroorganismeyang diambil
dari
lokasipenelitian,
pencegahan,pengendalian,
penanggulangankesehatan
masyarakat
sebagaimana
dimaksud
padaayat (1) huruf c
diberikan
oleh
menteri
yangmenyelenggarakan
Llrusan
pemerintahan
di
bidangkesehatan.
(5)
Akses Terhadap Sampel
yang
mengandung dan/atau
terkait
dengan
Mikroorganisme sebagaimana dimaksudpada ayat
(21dan
ayat (3) diberikan
setelah mendapat rekomendasi Lembaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(6)
Akses Terhadap Sampel
yang
mengandung dan/atau
terkait
dengan Mikroorganisme yangdiambil
dari
LokasiNonkonservasi
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(1)huruf
d diberikan oleh Lembaga.(71
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
pemberian
AksesTerhadap Sampel
yang
mengandung
dan/atau
terkait
dengan Mikroorganisme
sebagaimanadimaksud
padaayat
(41
diatur
dengan peraturan menteri
yangmenyelenggarakan
urusan
pemerintahan
di
bidangkesehatan.
Pasal 8
(1)
Untuk
memperoleh Akses Terhadap Sampel sebagaimanadimaksud dalam Pasal
7
ayat
(6),
pihak
sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
5 wajib
menyampaikan permohonannotifikasi
kepada Lembaga.(2)
Perrnohonan
notifikasi
sebagaimana
dimaksud
padaayat
(1) disampaikan secaratertulis dan disertai
denganproposal
yang paling sedikit
memuat
tujuan,
metode,jangka
waktu
pelaksanaan
kegiatan,
dan
targetMikroorganisme
yang
akan
dilakukan
Isolasi
dandiidentifikasi dari
Sampel.FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7
(3)
Setelah mendapatkan Akses Terhadap Sampel,
pihak sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
menyampaikanlaporan kepada Lembaga.
(4)
Laporan
sebagaimana
dimaksud
pada ayat
(3)disampaikan
secaratertulis
dalamjangka
waktu
palinglama
1
(satu)
tahun
setelahkegiatan
berlangsung dan memuat penggunaan Akses Terhadap Sampel pada tahap pelaksanaan dan hasil akhir.(5)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenaipersyaratan
dan
tatacara
permohonannotifikasi serta
penyampaian laporandiatur
dengan Peraturan Lembaga.BAB
III
PELINDUNGAN MIKROORGANISME Pasal 9
Pelindungan Mikroorganisme
dilakukan
melalui:a.
Isolasi
Mikroorganismeyang
berasal
dari
Sampel
yang mengandungdan/atau terkait
dengan Mikroorganisme;b. identifikasi
I\tlikroorganisme
dari hasil
Isolasi Mikroorganisme sebagaimanadimaksud dalam
huruf
a; danc.
penyimpanan Mikroorganisme,
Informasi
Fenotipe,
danInformasi
Genotipedari
hasitridentifikasi
Mikroorganismesebagaimana dimaksud dalam
huruf
b.Pasal 10
(1)
Terhadap
Sampelyang
mengandung
dan/atau
terkait
dengan
Mikroorganisme
yang
diperoleh
pihak
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal5
pada saat
AksesTerhadap Sampel wajib
dilakukan
Isolasi Mikroorganisme sebagaimanadimaksud dalam
Pasal
9
huruf
a
danidentifikasi
Mikroorganisme
sebagaimana
dimaksud dalam Pasalt
huruf
b.(21
Sampel
yang
mengandlrng
danfatau terkait
denganMikroorganisme
yang belum dilakukan
IsolasiMikroorganisme
dan
iderrtifikasi
Mikroorganisme sebagaimanadimaksud
pada
ayat (1) dilarang
dibawa keluar wilayah Negara Republik Indonesia.PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
-8-Pasal 1 1
Terhadap Sampel yang mengandung
dan/atau terkait
denganMikroorganisme
yang Dapat
Membahayakan Kesehatan danKeselamatan Masyarakat sebelum
dibawa
ketruar
wilayahNegara Republik Indonesia, wajib:
a.
dilakukan
Isolasi Mikroorganisme sebagaimana dimaksuddalam
Pasalt
huruf a
dan
identifikasi
Mikroorganismesebagaimana dimaksud daiam Pasal
t
huruf
b; danb.
memperoleh
izin dari
menteri
yang
menyelenggarakanurusan
pemerintahandi
bidang kesehatan.Pasal 12
(1)
Isolasi
Mikroorganisme
sebagaimanadimaksud
dalamPasal
t huruf a dan
identifikasi
Mikroorganisme sebagaimanadimaksud dalam Pasal
t
huruf
b
dapat dilaksanakan oleh:a.
Lembaga atau Lembaga Penyimpan Lainnya; danb.
pihak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.(2)
Dalam melakukan Isolasi Mikroorganisme dan identifikasiMikroorganisme,
pihak
sebagaimana
dimaksud
padaayat (1)
huruf
b wajib bekerja sama dengan Lembaga atauLembaga Penyi.mpan Lainnya. Pasal
i3
(1)
Pihak
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
12 ayat
(1)huruf
b
wajib
menyirripan Mikroorganismehasil
IsolasiMikroorganisme
dan
identifikasi
Mikroorganisme
diLembaga atau Lembaga Penyimpan Lainnya.
(21
Penyimpanan sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)dilakukan
berdasarkan
perjanjian
penyimpanan Mikroorganisme.Pasal 14
Penyimpanan Mikroorganisme sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal 13dilakukan
terhadap:a.
Mikroorganisme Jenis Baru;b.
Mikroorganismeuntuk
permohonan paten;c.
Mikroorganismeuntuk
standar pengujianindustri;
d.
Mikroorganismeuntuk
penelitian dan pengembangan;e.
Mikroorganisme yang berpotensiuntuk industri;
trRESIDEN
REPUBLTK tNDONESIA
-9-f.
Mikroorganismeyang Dapat
Membahayakan Kesehatandan Keselamatan Masyarakat;
g.
Informasi
Fenotipedan
Informasi
Genotipedari
Biakan Murni;h.
Informasi
Metagenomikdari
Sampel
yang
mengandung danf atau ter:kait dengan Mikroorganisme;dan/atau
i.
Informasi Kimia dari
Sampel yang mengandungdan/atau
terkait
dengan Mikroorganisme.Pasal 15
(
1)
Penyimpanan Mikroorganisme sebagaimana
dimaksuddalam Pasal 14
huruf
a
sampai
denganhuruf
c
wajibdilakukan di
Lembaga.(21
Penyimpanan Mikroorganisme sebagaimana
dimaksud dalamPasal
14
huruf
d
sampai denganhuruf
i
dapatdilakukan
di
Lembagadan/atau
Lembaga
PenyimpanLainnya.
Pasal 16
Lembaga Penyimpan
Lainnya
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal12
ayat (1)huruf
a dan pihak
yang memperoleh aksessebagaimana
dimaksud dalam
Pasal5
wajib
menyampaikan Informasi Fenotipe dan Informasi Genotipedari
Biakan Murni, Informasi Metagenomik,dan/atau
Informasi Kimia dari Sampelyang
mengandung danlatau terkait
dengan Mikroorganisme kepada Lembaga.Pasal 17
(1)
Penyimpanan Mikroorganisme yangdilakukan
di LembagaPenyimpan
Lainnya
wajib
memenuhi
persyaratanpengelolaan
kultur
koleksi
Mikroorganisme
yang ditetapkan oleh Lembaga.(2)
Pemenuhan
persyaratan
pengelolaan
kultur
koleksiMikroorganisme
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(1) diverifikasi oleh Lembaga.(3)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai persyaratan
danverifikasi
pengelolaan
kultur
koleksi
Mikroorganismediatur
dengan Peraturan Lembaga.PRESTDEN
REPUBLIK INDONESIA
-
10-BAB IV
PENDISTRIBUSIAN DAN PEMANFAATAN MIKROORGANISME
Bagian Kesatu
Urnum
Pasal 18
(1)
Pendistribusian
dan
pemanfaatan
Mikroorganismedilakukan
oleh
Lembaga
atau
Lembaga
penyimpan Lainnya.(2)
Pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganisme yangdilakukan oleh
Lembaga sebagaimanadimaksud
padaayat (1)
dilakukan
terhadap:a.
Mikroorganisme Jenis Baru;b.
Mikroorganismeuntuk
standar pengujianindustri;
c.
Mikroorganismeuntuk
penelitian dan pengembangan;d.
Mikroorganisme yang berpotensiuntuk industri;
e.
Informasi Fenotipe dan Informasi Genotipe dari Biakan Murni;f.
Informasi Metagenomik dari Sampel yang mengandungdan/atau terkait
dengan Mikroorganisme;dan/atau
g.
Informasi
Kimia
dari
Sampel
yang
mengandungdan/atau terkait
dengan Mikroorganisme.(3)
Pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganisme yang dilakukan oleh Lembaga Penyimpan Lainnya sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
dilakukan
terhadap:a.
Mikroorganismeuntuk
penelitian dan pengembangan;b.
Mikroorganisme yang berpotensiuntuk industri;
c.
Mikroorganisnre
yang Dapat
MembahayakanKesehatan dan Keselamatan Masyarakat;
d.
Informasi Fenotipe dan Informasi Genotipe dari Biakan Murni;e.
Informasi Metagenomik dari Sampel yang mengandungdan/atau terkait
dengan Mikroorganisme;dan/atau
f"
Inforrnasi
Kimia
dari
Sampel
yang
mengandungdan/atau terkait
dengan Mikroorganisme.FRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-
11-(4)
Pendistribusian
dan
pemanfaatan
Mikroorganisme sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dilakukan
denganmempertimbangkan:
a.
kemanfaatanilmu
pengetahuan dan teknologi denganmenimbang aspek nonkomersial dan komersial;
b.
pertahanan dan kearnanan negara;c.
risiko
kesehatandan
keselamatanmanusia,
hewan,tumbuhan,
dan lingkunganhidup;
dand.
sosial, budaya, ekonomi,ilmu
pengetahttan, teknologi, dan inovasi.Pasal 19
Pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganisme
yangdilakukan
oleh
Lembaga
dan/atau
Lembaga
PenyimpanLainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 harus disertai
dengan
Perjanjian Pengalihan
Material
(Material
TransferAgreemenf) Mikroorganisme.
Pasal 20
Lembaga
atau
Lembaga Penyimpan
Lainnya
melakukanpendistribusian
dan
pemanfaatan
Mikroorganisme sebagaimanadimaksud
dalamPasal
18ayat
(2)dan ayat
(3) kepada pihak yang berasal dari Indonesia ataupihak
asing.Pasal 21
Pihak
yang
berasal
dari
Indonesia
atau
pihak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
terdiri
atas:a.
lembaga penelitian <ian pengembangan;b.
lembaga atau organisasi berbadanhukum;
c.
perguruan tinggi;dan/atau
d.
badan usaha.tsagian Kedua
Kegiatan Pendistribusian dan Pemanfaatan Mikroorganisme
asing
Pasal 22
Pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganismedilakukan
untuk
kegiatan:a.
nonkomersial; ataub.
komersiai.trRESIDEN
REPUELTK INDONES|A
-t2-Pasal 23
Pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganisme untuk
kegiatan nonkomersial sebagaimana dimaksud dalam pasal 22
huruf
a meliputi:a.
penelitian;dan/atau
b.
pendidikan.Pasal24
Pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganisme untuk
kegiatan komersial
sebagaimanadimaksud dalam pasal
22huruf
b meliputi:a.
bioprospeksi;b.
pemanfaatan Mikroorganismeuntuk industri.
c.
pengembangan teknologi;dan/atau
'd.
kegiatanlain
dalam rangka memperolehnilai
ekonomi.Pasal 25
Pendistribusian
dan
pemanfaatan
Mikroorganisme sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
2g
dan
pasal
24dilaksanakan berdasarkan Perjanjian
Pengalihan Material (Material Transfer Agre ement) M ikroorganisme.Bagian Ketiga
Permohonan Pendistribusian dan Pemanfaatan Mikroorganisme
Pasal 26
(1)
Pihak sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
2I
dapatmenerima
pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganisme dengan mengajukan permohonan kepada Lembaga atau Lembaga Penyimpan Lainnya.(21 Ketentuan
mengenai persyaratan
dan tata
cara permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur
dengan Peraturan Lembaga. Pasal 27
(1)
Pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganisme yangDapat
Membahayakan Kesehatan
dan
KeselamatanMasyarakat sebagaimana
dimaksud
dalam
pasal
18ayat (3)
huruf
c oleh Lembaga Penyimpan Lainnya kepadapihak
asing
wajib
mendapatkan
izin
dari menteri
yangmenyek:nggarakan
urusan
pemerintahan.
di
bidangkesehatan.
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-i3-(21
Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pemberianizin
sebagairnanadimaksud
padaayat
(1)diatur
denganperaturan menteri
yang
menyelenggarakan
urusan pemerintahandi
bidang kesehatan.Pasal 28
(1) Dalam hal
pendistribusian
dan
pemanfaatan Mikroorganismeuntuk
dibawa
ke luar
wilayah
NegaraRepublik Indonesia,
pihak
sebagaimanadimaksud
dalamPasal
26
ayat (1) harus
mendapat rekomendasi
dariLembaga.
(21
Pihak
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal26
ayat
(1)untuk
mendapat rekomendasi
sebagaimana dimaksud padaayat
(1) mengajukan permohonan kepada Lembagadan melengkapi dokumen:
a.
identitas pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal26 ayat (1);b.
rencana
dan
jangka
waktu
kegiatan
penggunaanMikroorganisme
untuk
kegiatan
nonkomersialdan/atau
komersial;c.
keterangan
dari
instansi
pemerintah
yang
menjadimitra
kerja pihak
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal26
ayat (1),jika
pihak
sebagaimana dimaksud dalam Pasai26
ayat (1) merupakan pihak asing; dand.
Perjanjian
Pengalihan
Material
(Material
Transfer Ag re e rnenl) M ikroorganisme.(3)
Lembaga
rnemberikan rekomendasi
persetujuanpendistribusian dan
pemanfaatanpaling lama
14 (empatbelas)
hari
kerja
sejak tanggalditerimanya
permohonan pendistribusian dan pemanfaatan Mikroorganisme.(4)
Rekomendasi Lembaga sebagaimana
dimaksud
padaayat (3) berlaku
sebagaidokumen
untuk
pertimbangan pembuatan persetujuan yangdikeluarkan oleh
LembagaPenyimpan Lainnya.
(5)
Ketentuan
lehih lanjut
mengenai
tata cara
danpersyaratan
permohonan pendistribusian
darrpemanfaatan Mikroorganisme
ke iuar
wilayah
NegaraRepublik Indonesia
diatur
dengan Peraturan Lembaga.PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t4-Pasal 29
(1)
Ketentuan
sebagaimana
dimaksud
dalam pasal
28dikecualikan
terhadappendistribusian dan
pemanfaatan Mikroorganismeyang Dapat
Membahayakan Kesehatandan Keselamatan Masyarakat.
(2)
Pendistribusiandan
pemanfaatan Mikroorganisme yangDapat
Membahayakan Kesehatan
dan
KeselamatanMasyarakat
wajib
mendapatkanizin
dari
menteri
yangmenyelenggarakan
urusan
pemerintahan
di
bidangkesehatan.
(3)
Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pemberianizin
sebagaimanadimaksud pada
ayat (21diatur
denganPeraturan
Menteri
yang
menyelenggarakan
urusan pemerintahandi
bidang kesehatan.Pasal 30
(1)
Dalam hal Mikroorganisme akan dibawa masuk ke dalamwilayah
NegaraRepublik
Indonesia,pihak
sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
26
ayat (1) wajib
mendapat persetujuanjustifikasi ilmiah
dari Lembaga.(21
Pihak
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal26
ayat (l)
untuk
mendapat persetujuan
sebagaimana dimaksud padaayat
(1) mengajukan permohonan kepada Lembagadan melengkapi dokumen:
a.
identitas pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ayat (1);b.
rencana
dan
jangka
waktu
kegiatan
penggunaanMikroorgansime
untuk
kegiatan
nonkomersialdan/atau
komersial; danc.
keterangan
dari
instansi
pemerintah
yang
menjadimitra
kerja.(3)
Lembaga
dapat melakukan kajian
bersamakementerian/lembaga pemerintah nonkementerian
danpihak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 yang terkait, terhadap Mikroorganisme yang dimohonkanuntuk
masukke dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
(4)
Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) yangtelah
mendapatkanpersetujuan
sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib
menyimpan Mikroorganisme
diLembaga.
FRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
-
15-(5)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenaipersyaratan
dan
tatacara
pemberian persetujuan
diatur
dengan
peraturanLembaga.
Pasal 31
(1)
Ketentuan
sebagaimana
dimaksud
dalam pasal
30dikecualikan terhadap
Mikroorganisme
yang
Dapat Membahayakan Kesehatandan
Keselamatan Masyarakatyang
akan
dibawa
masuk
ke
dalam wilayah
NegaraRepublik Indonesia.
(21
Mikroorganismeyang Dapat
Membahayakan Kesehatandan Keselamatan Masyarakat yang akan dibawa masuk ke
dalam wilayah Negara Republik Indonesia wajib mendapat persetujuan
dari
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi
bidang kesehatan.(3)
Ketentuan r ngenai persyaratan dan tata cara pemberian persetujuan sebagaimanadimaksud pada
ayat (21diatur
dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di
bidang kesehatan.Bagian Keempat
Pembagian Keuntungan atas Pendistribusian dan pemanfaatan Mikroorganisme
Pasal 32
Pembagian
keuntungan
atas
pendistribusian
dan pemanfaatan Mikroorganisme sebagaimanadimaksud
dalamPasal 22
terdiri
atas:a.
nonekonomi; danb.
ekonomi.Pasal 33
(1)
Pembagian keuntungan nonekonomi atas pendistribusian dan pemanfaatan Mikroorganisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32huruf
a meliputi:a.
peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan;dan/atau
b.
pemanfaatan teknologi hasil pengembangan.(2)
Peningkatan kapasitas
penelitian
dan
pengembangansebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)huruf
a
paling sedikit berupa:a.
peningkatanatau
pemberianfasilitas penelitian
danpengembangall;
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
-
16-b.
pembangunanintrastruktur;
c.
pembagian hasii penelitiandan/atau
pengembangan;d.
publikasi bersama;e.
peran serta dalam pengembanganproduk;
clan/atauf.
kolaborasi,
kerja
sama,
dan
sumbangan
dalam pendidikan dan pelatihan.(3)
Pemanfaatan teknologi hasil pengembangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
huruf
b paling sedikit berupa:a.
alih
pengetahuandan/atau alih
teknologi;dan/atau
b.
informasi ilmiah.Pasal 34
Pembagian
keuntungan ekonomi
atas
pendistribusian
dan pemanfaatan Mikroorganisme sebagaimanadimaksud
dalamPasal 32
huruf
b paling sedikit dapat digunakanuntuk:
a.
pembayaran lisensi;b.
pembayaran royalti;c.
pendanaanuntuk
penelitian dan pengembangan;d.
kepemilikan bersama terhadap kekayaanintelektual
yangterkait; dan/atau
e.
kompensasi lainnya yang disepakati bersama kedua belah pihak mempunyainilai
ekonomi.Pasal 35
Pembagian keunLungan
ekonomi
atas
pendistribusian
dan pemanfaatan Mikroorganisme harus mempertimbangkan:a.
kepemilikan Mikroorganisme sebagai aset negara;b.
jenis keuntungan atau manfaat yang akan dibagikan;c.
pemberlakuan kekayaan intelektual
sebagai mekanisme pembagian keuntungan;d.
jangkawaktu
pembagian keuntungan;e.
penguatan kelembagaan; danf.
pemberlakuan sistem
royalti
dan
keberlanjutan
royalti kepada Pemerintah Pusat.Pasai 36
(1)
Penerimaan
yang
berasal
dari
pendistribusian
danpemanfaatan Mikroorganisme sebagaimana
dimaksuddalam
Pasal32
rnerupakan
penerimaannegara
bukan pajak.trRES IDEN REFUBLIK INDONESIA
-77-(2)
Hasil
pembagiankeuntungan
nonekonomi sebagaimanadimaksud dalam
Pasal33
menjadi aset negara
sesuai dengan ketentuan peratrrran perundang-undangan.BAB V
PERJANJIAN PENGALIHAN MATERIAL (MATERIA' TRATSFER AGREEMENT)
MIKROORGANISME
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 37
Perjanjian
PengalihanMaterial
(Mateial
Transfer AgreementlMikroorganisme sebagaimana
dimaksud dalam pasal
19 danPasal 25 paling sedikit memuat:
a.
judul;
b.
waktu dan tempat penandatanganan;c.
identitas penyedia dan penerima;d.
deskripsi Mikroorganisme;e.
tujuan
pengalihan Mikroorganisme;f.
kewajiban dan hak penyedia dan penerima;g.
perlakuan terhadap sisa Mikroorganisme;h.
kepemilikan Mikroorganisme;i.
penyelesaian perselisihan;j.
pengaturan kekayaan intelektual;k.
prinsip
kerahasiaan Mikroorganisme
dan/atau
muatan informasi serta data yang terkait;l.
mekanisme
kepatuhan terhadap
penelusuran
kembali(.tracking sys/em) ; dan
m.
pernyataan mengenai Sampel yang digunakan merupakankontribusi dalam
proses penelitian
dan
pengembanganyang bernilai setara dengan
kontribusi
yang lain.Pasal 38
(1)
Penyediadalam
Perjanjian pengalihanMaterial
(MaterialTransfer
Agreementl
untuk
pendistribusian
danpemanfaatan
Mikroorganisme
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 37
huruf
cda,
huruf f
adalah Lembaga atauLembaga Penyimpan Lainnya.
trRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-18-(21
Penerima dalam Perjanjian PengalihanMaterial (Mateial
Transfer Agreementl
Mikroorganisme
untuk
pendistribusian
dan
pemanfaatan
Mikroorganisme sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
37
huruf
c
danhuruf
f
adalah
Lembaga, Lembagapenyimpan
Lainnya, ataupihak
sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 21.Bagian Kedua
Kewajiban cian Hak
Pasal 39
Penyedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) wajib:
a.
mengalihkan
Mikroorganisme
sesuai
dengan
yangdiperjanjikan
dalam
Perjanjian
Pengalihan
Material(Mateial
Transfer Agreement) Mikroorganisme; danb.
menyiapkan dokumen pendukungterkait
Mikroorganisme.Pasal 40
(1)
Penerima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) wajib:a.
menyusun
dan
meiaksanakan
rencana
kegiatanpemanfaatan
Mikroorganisme
untuk
kegiatannonkomersial
dan/atau
komersial
sesuai
denganjangka waktu yang
tercantum
dalam
perjanjianPengalihan
Material
(Mateial
Transfer
AgreementlMikroorganisme;
b.
memenuhi
persyaratanadministrasi
dan
biaya
yangditentukan
penyedia;c.
bertanggung jawab terhadap segala risiko yangterkait
dengan
Mikroorganismepada
saat
pengiriman
dan pada saat dalam penguasaannya;d.
tidak
mengalihkan Mikroorganisme
kepada
pihakketiga;
e.
tidak
memindahkan Mikroorganisme ke tempat selainyang
telah
disepakati dalam
Per:janjian pengalihan (M at erial
Tr an sfe r Ag re emenf) M ikro o rgan i sme ;f.
tldak
menggunakan Mikroorganisme
selain
tujuan
yang telah
disepakati dalam Perjanjian
pengalihanMaterial (Mateial
Transfer
AgreementlMikroorganisme;
trRES IDEN REPUELIK INDONESIA
-19-mengembalikan
atau
memusnahkan Sampel
sesuaiyang diperjanjikan;
tidak
memberikan
informasi
kepada
pihak
ketiga terhadap segala hal yang berkaitan dengan Sampel;setiap
publikasi
yangdilakukan
oleh penerima wajibmemperhatikan authorship
serta
mencantumkanpengakuan
dan
informasi
yang wajar
atasMikroorganisrne yang digunakan;
bersedia memberikan informasi secara
tertulis terkait
pemanfaatan Sampelapabila diminta oleh
penyedia; danmemenuhi
mekanisme
kepatuhan
penelusuran kembali (tracking sysfem).{21
Dalamhal
pemanfaatan Mikroorganismeuntuk
kegiatankomersial,
selain
memenuhi kewajiban
sebagaimanadimaksud pada ayat (1), penerima wajib:
a.
mengimplementasikan
kekayaan
intelektual
yang diperoleh atas pemanfaatan Sampel; danb.
membagi keuntungan sesuai dengan
kesepakatanbersama.
Pasal 41
Penyedia sebagaimana
dimaksud
dalam pasal
38
ayat
(1) berhak:a.
mendapatkan
akses
informasi
dari
pemanfaatan Mikroorganisme;b.
mendapatkan
pengakuan
yang
berkaitan
denganauthorship
dalam
setiap publikasi
oleh
penerima
dan pencantuman pengakuandan informasi yang wajar
atas Mikroorganismeyang digunakan
secaralayak atas
dasar informasi awal Mikroorganisme ;c.
menerima
kembali
Mikroorganisme
atau
informasi Mikroorganismeyang
dimusnahkan sesuai
kesepakatan bersama; dand.
melakukan
mekanisme penelusuran
kembali
(trackingsg steml terhadap Mikroorganisme.
Pasal 42
Penerima sebagaimana
dimaksud dalam pasal
38
ayat
(2) berhakmenerima dan memanfaatkan Sampel sesuai dengan yang
diperjanjikan
dalam
Perjanjian
Pengalihan
Material( M ate
rial
Transfe r Ag re e me nf) M ikro o rgani sme ;1 o b' h. J k. a
b.
mendapatkan.PRES IDEN REPUBLIK INDoF*lESIA
-20-b.
menda-patkanakses informasi terhadap
Sampel
yangdialihkan;
danc.
mendaftarkan atau mengajukan permohonan perlindungan kekayaanintelektual
atas hasil pemanfaatan Sampel.BAB VI
SISTEM INFORMASI ELEKTRONIK DAN PANGKALAN DATA MIKROORGANISME
Pasal 43
Lembaga
dalam
melaksanakan pengelolaan Mikroorganismesebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4,
membanguh,menggunakan,
dan
mengembangkan
sistem
informasi elektronik pengelolaan Mikroorganisme.Pasal 44
Lembaga membangun
pusat
pangkalandata
Mikroorganisme Indonesia secara terintegrasidan
terpusatuntuk
pengelolaanMikroorganisme
Indonesia sebagai
sumber
kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia.Pasal 45
(1)
Pangkalan
data
Mikroorganisme
Inclonesia
dapatdikembangkan
dan
dikelola
oleh
l,embaga
PenyimpanLainnya.
(2)
Pangkalandata
Mikroorganisme Indonesia sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1) wajib
diintegrasikan
denganpangkalan data yang dibangun dan dikelola oleh Lembaga.
(3)
Ketentuanlebih
lanjut
mengenai pengelolaan pangkalandata
Mikroorganisme Indonesiadiatur
dengan PeraturanLembaga.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 46
Lembaga
melakukan pembinaan
dan
pengawasan terhadap pengelolaan Mikroorganismeyang dilakukan oleh
LembagaPenyimpan Lainnya.
FRES IDEN
REPUELTK INDONESIA
-2t-Pasal 47
Pembinaan sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal46
meliputi
kegiatan:
a.
supervisi;b.
pendampingan;c.
bimbingan teknis; dand.
konsultasi.Pasal 48
(1)
Pengawasan sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
46dilaksanakan dalam
bentuk
pemantauan
dan
evaluasi dalam pengelolaan Mikroorganisme.(21
Pemantauandan
evaluasi
pengelolaan Mikroorganismesebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling
sedikit
1 (satu)kali
dalarnI
(satu) tahun.BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 49
Pada
saat
Peraturan Presiden
ini
mulai
berlaku,
semuakegiatan
pelindungan, pendistribusian,
dan
pemanfaatanMikroorganisme
yang
sedang
dilakukan
wajib
mulai
menyesuaikan denganPeraturan
Presidenini
paling
lama
1(satu)
tahun
sejak Peraturan Presidenini
diundangkan. BAB IXKETENTUAN PENUTUP Pasal 50
Peraturan
Presidendiundangkan.
ini mulai berlaku pada
tanggal
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-22-Agar setiap orang
mengetahuirrya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Presidenini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di
Jakarta
pada tanggal 4
Januari
2O21PRESIDEN REPUBLI K INDONESIA,
ttd
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5
Januari
ZO2lMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NECARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2T NOMOR 2
rtd
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
'd;
ti
Bidang Hukum dan -undangan,na Djaman