• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Macam Bahan Perendam dan Lama Waktu Perendaman dalam Usaha Pemecahan Dormansi Benih Kemiri (Aleurites mollucana Willd) dalam Karung terhadap Daya Kecambah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Respon Macam Bahan Perendam dan Lama Waktu Perendaman dalam Usaha Pemecahan Dormansi Benih Kemiri (Aleurites mollucana Willd) dalam Karung terhadap Daya Kecambah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

I

No"

X

F*bruan!

2008

ISSN 141\

_

TS4G

Pdeq 1?

lJ*

t'F --E/

*

:r

pi.*merrtas:

Fer;nenlasi

Limbah

i)aya

Cerna

dan

Ffisi*crsi Ptrotein

Kopi

dan

Perilard Ter:hadap Konsumsi,

r..a;ian KesuL:urai': T-ai-.ah t_ah,in

Alang

Alang

Pasca

Ti

an

i,lengqunaran

05i.

iikas

Yel.ti l-uiihasih",

A,kas

pinarinEan

Sal

-rnqkat Infeksi

f-acing

Salur:n

Pencernakan

Fada Kiiang

(/

\ur:*ak;),

Rusa

Ba',,r,ean {A

ris

Kt;hli}

ilei',

Qiisa

Samnar

:p:

7-,i6_;.v'.1

Di

Keb,*:

B,natenq

5ur.anav1

---r -n,,

:.i:s,-ron Panyamnungan BeL,eriFa

tnines

lrianqqa

Dengan

:,ai.,ah pada

N'ledia Tary,lan

dt DOiybag

ii.l r Ef6engar.

:

ndunQ

l"{eildrc

SiibE{:yc"

Respor; Macanr

B,inar,

Peiei":e

rir, -ii:, *arlji

lalakiu

Fertr,damran

Daiarn

D a | : n': Ka ru nE Terh acl.:p l,-:a

rr;

( e:*a m ra

(2)

8

No. 7

Pebruari

2(ng

$sil

7477-794t

AGRIC

flmu

Peftanian dan

Pebrnakan

Penanggung Jawab

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Putra Bangsa

Ketua

Ir.

Sutadji,MP

Sekrctaris

Ir. Akas Yekti Pulihasih, Mkes,MM

Penyunting Penyelia

Dr. Ir. Adji Sastrosupadi, MS, APU

Ir. Ahmad Musofie, MS, APU

PenyunUng Pelaksana

Ir.

Faisol Humaidi, MP

Ir. Tatang Sopandi, MP

Ir.

Iwan Setiawan, MSi

Ir. Yulia Indriati, MP

Ir. Amelia Nirmalawati, MP

lr.

Rr. Nurul Hidayati, MSi

Ir.

Endang Yektiningsih, MP

PenyunUng Tamu

Dr. Ir. Ismanto HadiSantoso, MS

Ir. Wardono Niloperbowo, PhD

Sekretariat dan Penerbitan Ir. Akas Yekti Puliahasih, MKes

Ir.

Marcudi testariningsih

Pratrnadiyanti, SP., MP

Ir. Yudi Basuki

Agus Priayi$ro, SE

Penerbit : Fakultas pertanian

frhsrsi

terbit:

6 bulan satu kali, periode Pebruari-September

Redakd

: Jl. Arief Rahman Hakim 107-109 Surabaya

Trson:

(031) 5937978, Fax: (031)

592ltl7

O

PENGANTAR

REDAIGI

Kehadiran AGRIC kali ini mengetengahkan tulisan

ilmiah dengan sudut pandang yang lebih variatif,

mulai bidang

hortikultura,

serat

peternakan

dengan kualifi kasi keilmuan spesifik.

Dewasa

ini

perkembangan ilmu tersebut dengan

segala implementasinya terjadi sangat

cepat

ini

menuntut pengembangan sumber da)ra manusia

yang

sepadan

untuk dapat

merespon

perkembangan

ilmu

tersebut.

Disinilah AGRIC

menjadi

penting untuk

dijadikan

salah

satu

rujukan yang bersifat ilmiah.

Dengen kedalaman

ilmu dan

ketinggian akhlak,
(3)

Vol.

I

No.

1

pebruari

2OOg

lssN

1411

-

7940

Jurnal

ILMU

PERTANIAN

PETERNAKAN

suplementasi Fermentasi Limbah

Kopl

dan pollard Terhadap

Konsumsi,

Daya

cerna dan

Efisiensi

ftrotetn

pada

Ternak Kambing. suladii,,

Kajian

Kesuburan

Tanah

Lahan

Alang Alang

pasca

Tindakan

Ameiorasi

Menggunakan

osr.

Akas

yekti puiihalih",

A-kas

pinaringan s.Ur'.')-

-'-Tingkat

Infeksi

cacing saluran

pencernakan

pada Kijang

(Muntiacus

Munfi?k),

P.usa

Bawean

(Axis

Kuhti)

dan

Rusa

Sam]oa,

1c"irc

Uniolor)

Di Kebun Binatang

Surabaya.

Sutadji,,

lespon

Penyambunqan Beberapa Entres Mangga Dengan Batang

Bawah Pada Media

Taman di polybag

dan

Becleng.nl-Endung Hendro

Subagyo,,

Respon

Macam Bahan perendam dan Lama

waKu

perendaman

Dalam

Usaha Pemecahan Dormansi Benih

Kemiri

(Ateurites mollucana

Wtttd)

Dalam Karung

Terhadap

Daya Keca

nbah.
(4)

rssN

1411

-79fi

AGRIG

Jurnal

llma

Pertanian

dan

peternakan

Vol.8

No.

l

Pebruari

2OOg

1.

DAFTARISI

suplementasi Fermentasi

Limbah

Kopi

dan

pollard

Terhadap

Konsumsi,

Daya

cema

dan

Efisiensi

ftrotein

pada

Ternak

Kambing. Sutadji"

1-5

Kajian

Kesuburan

Tanah

Lahan Alang

Alang

pasca

Tindakan

Ameioi"as! Menggunakan

CST.

Akas

l,el.t! puliiasih.,

Akas Pinaringan

Sagu

")

-""--"'

'

6

-

10

Tingkat Infeksi

cacing

saluran

pencernakan

pada

Kijang

(Muntiacus

Muntjak), Rusa

Bawean

(Axis

Kuht)

dan

Rusa

sambar (ceruus tJnicotor) Di

Kebun Binatang

surabaya. sutadji,,

LI-L7

berapd

Entres Mangga Dengan Batang

di Polybag dan

Bedengan.

18-31

Respon

Macam Bahan perendam

dan

Lama

waKu

perendaman

Dalam

usaha

pemecahan Dormansi

Benih Kemiri

(Aleurites

molluana

willo

Dalam lGrung Terhadap

Daya

Kecambah. Akas

YeKi

Pulihasih"

2.

3.

(5)

ru

8 No. 7

Pebruari

2OOB

AGRIC

Dul

fhu

Perbnian

dan petemal<an

Penanggung

Jawab

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Putra Bangsa

Ketua

Ir.

Sutadji,MP

Sekrctaris

Ir. Akas YeKi Pulihasih, Mkes,MM

Penyunting Penyelia

Dr. Ir. Adji Sastrosupadi, MS, ApU

Ir. Ahmad Musofie, MS, ApU

Penyunting Pelaksana

Ir. Faisol Hurrnidi, MP

Ir. Tatang Sopandi, Mp

ir.

iv;arr Setiawan, MSi

Ir. Yulia Indriati, Mp

Ir. Amelia Ninnalawati, Mp

Ir. Rr. NurulHidayati, MSi

Ir.

Endang Yektiningsih, Mp

Penyunting Tamu

Dr. Ir. Ismanto Hadi Santoso, MS

Ir. Wardono Niloperbowo, phD

Sekretariat dan

penerbitan

Ir. Akas YeKi Puliahasih, MKes

lr.

Marsudi Lestariningsin

Pratmadiyanti, Sp., Mp

Ir. Yudi Basuki Agus Priayitno, SE

Penerbit : Fakultas pertanian

Frtgrsi

terbit:

6 bulan satu kali, periode

Pebruari-September

ht

Redaksi : Jl. Arief Rahman Hakim

107-109 Surabaya

T+on

: (031) 5937978, Fax : (031) SgZttLT

ISSN

7477-7940

.

PENGANTAR REDAKSI

Kehadiran AGRIC kali ini mengetengahkan tulisan

ilmiah dengan sudut pandang yang lebih variatif,

mulai bidang

hortikultura,

serat,

peternakan dengan kualifi kasi keilmuan spesifik.

Dewasa

ini

perkembangan ilmu tersebut dengan

segala implementasinya terjadi sangat

cepa!

ini

menuntut pengembangan sumber daya manusia

yang

sepadan

untuk

dapat

merespon

perkembangan

ilmu

tersebut.

Disinilah AGRIC

menjadi penting untuk

dijadikan

salah

satu

rujukan yang bercifat ilmiah.

Dengan kedalaman

ilmu dan

ketinggian

akhla(

mudah-mudahan jurnal ini bermanfaat.

(6)

RESPON

MACAM BAIIAN

PERENDAM

DAI\I

LAMA

WAKTU PEREIYI}AMAN

I}ALAM

USAIIA PEMECAIIAN

DORMANSI

BEI\MI

KEMIRI

(ATEUTitES MOIIUCANA

lViIId)

DALAM

KART'NG TERHADAP DAYA

Kf,CAMBAH

Akas

Yelrti Pulihasih'

u Staf Pengajar

Fahtltas Pertanian

UPB Suraboya

RINGKASAI\t

Penelitian tentang

respon macam bahan

perendam

dan

lama

waktu perendaman

dalam usa

pemecahan

masa

dormansi

benih

kemiri

(Aleurites

mollucana Willd).dengabn

rnenggunakan Rancangan

Acak

Lengkap

Faktorial

yang

terdiri

dari

2

faktor

yakni

macam

bahan

dan lama

waktu

perendaman.

Dari hasil

penelitian

dengan menggunakan batran

kimia

H2SO4

pekat dengan lama waktu perendarnan 15 menit (P4L3) menunjukan hasil data tertinggi

pada parameter oh perkecarnbahan benih normal, begitu

juga

benih

tidak

tumbuh .Sedangkan

pada

Yo

benih

abnormal begtrtu

juga

pada

benih tidak

tumbuh, sedangkan pada Yo benih abnormal yang

paling tinggr nilainya

6dalah periakuan bahan

nimia

H2SO4 pekat dalam waktu pereudaman selama 20 menit (P4L4), hal

ini

terjadi

juga

pada

%

benih

tidak

tumbuh,

untuk

parameter pengarnatan

tinggi

bibit,

panjang akar, maupun berat

kering

bibit

perlakuan perendaman dengan

menggunakan bahan

nimia

dengan

lama

waktu

perendaman

15 menit

(P4L3)

memberikan hasil yang terbaik. Kata

Kunci

: Dormansi

biji.

ABSTRACT

The

Research

about

response

of

soaked materials

and

soaked

times

in

resolving

effort

of

Walnut

(Aleurites mollucana

Willd)

seeds dormantion against the sprout capability. Methode used

in

the research

is

Coplete Random Designing

(RAL) with

the patem consisted was

two

factor as

:

Soaked material and soaked times.

Researching

result

of

using chemichal

liquid

H2SO4

for

15

(Fiveteen) minutes

in

soaked times (P4L3) gives the higest output parameter (%) to normally

seed germination as good as unggrowht seed. The other result

for

abnormal seed

gives

the

higest

output

when

using

chemichal

liquid"

FDSo4

for

20

(twenty) minutes

in

soaked

times

(P4t

4). This

result show

similirity

value

for

the

(%) ungrowth seed

for

perception parameter

by

seed.

Root

length and olso seed

dry

weight when using

soaks

attemption

with

chemichal

liquid

for

15

(fiveteen)

minutes of soaked times had more accurate aoutput.

Key words : Seed Dormantion.

(7)

TE :

ln{Feq

rcEeqes trupure8uad elqurm,r

ue8uep quqtuBcalreq

ueurelrp Euei(

qpeq

qeleps

uDIDtBIrp uepueEue4 '11eI g >1e,(ueqes

Euqnrp

uep

Io4uo{

uenplrad

Wqu"lrp

ueruleped

Iseulqtuo{

9I

Irpp Irlprel

ueeqocrsd e88urqeg lIue(u

07,

rrunrupuered nDIB,&\

errruf:

n-I

lFeIu

SI

ueurepuered

nDp16

BrrrE-I

0t

uuurupuered

nDpA\

BurB.I

S

uetuepuerad

np{BA\ erne-I

:l-I

:[

rrsrusPueJed strIBT/ml)[B/t\

JO13"J

1e1sd

?OS6H

rruurupueJed

ue>pun8Eueru

nd, le:led rdes eurm

rlu

treleun88ueur

uuuepuerod

td

gLvnil? o/o

JI?

uapun88ueu

uurrrupueJed Zd, esslq

Jr?

uoptrnEEueur

rrurrrepuaJed.ld (uuurepuered

eduet)

'1o4uoc

pEBqeS

od tuupuared uBrIBfl :

I

Joloeg rgrc.( ro14eg

Zsrp

l4prel

.(fVU)

uu8uep

elod

Eue{ pFoplug

delEuq

rycy

uu8uectrug

epoleru

uelpm8rp

1ul

ueuleued

upe4 epolery'2002 IrsruqeC trapq epud

efeqemg

us8nug

e4nd

sslrsJelrun

umrloleroqel

rp rrB{ruppp ueqqeued

leIueq

W1urn[ ue8uep

ureEeras

murn

tnaEuep

g1ueq

ue4pdupp

5uI erec

ue8uep

uoperuqp

qe-qtuuce{

ef,ep

depuqr4

(pnm

uriecn11oru

seryrnely)

urue{

qrueq

g00Z

t"n

ntqal

I

'oN g

to1

,clttv

Istrurruop Bsuru

rmqeceurad BqBSn

rrrBIBp rmurupuered

nDIB16 eurel

wp

urepuered uurluq rrrBceru

uodser

mqgle8uatu

)tnIm

usnfnl

uz8uep

qequrrzce{

ef,ep

depeqral

(p1l1n

errecnlloru

selpnely) Hrue{

qr-ueq

r$reuuoP ?seru

tmqecewad

"r1esn

urBIBp

tmurepuared

n1>1e^l

"rrrBl

rrup uepuered

rrer{Bq urBceru

uodse:

Eu4ue1

uepllaued

f,COItrNi

NVO

IUflIYIAI

'r[rq

mplaul

rquf

p-uorcrpel u.rEJ

ua8uep

rrolmtpllp

Euur(

ue4elqud

"11q

Bur4ruet

e{mfrgrpnq

sprd

esml

le8ueg ru{B,r\

rre+lnmqtuatu

eEEurqes

leqal

JpBIer

lltq

tflru{

ruftrnduaur

uu8uep edrup qenq

{Bueq

ru{rmdureu

'

Euepuu

Eued

rdotrel

Inlueq

uuEuep saraI usuEusl

ur4ednraur

urue{'usepqruatiluad

leere

BpBd

{Burq

Eunpullraq

1edual

uep

rsesroqar

S'uer

BsnN r,o

erc?Eual

ruelsp.1ereg ':[Dq

ue8uep

r:uqqedp

elqede

Eusfupd dn4nc murrueq egas {.req

wdwnlal

dzpeqrq

uequ1

tuupuu

?{ur-.u1erad

tmdneur

Euepq Eq

TuI rrBurerrsl

Tsg

urc EEf

fu11)

IJlSnPq

rrBrrrElr%

@H

Errrrgtn

ueruuuul

re8eqs

ryogUe

uuuwst r

Etrer(

WEs

ue4udtueut

Fluref

.EF-,I

t*tor

Aqs

trq

lopeunglrndup

qedurar

uuqpq

nF F

tdqF

rD

sntryp u

ts8tngneq

rFS

tq

ustnqetrrp

?1UI.J

+i

FqESp

uFl

urqeq

'r4snpur

1es.Juuuul

@s fif

-

ry *a

lsGUITEtirT

uuqq

'

usnrErrrul

@qr

ululas'ruQnLi

ilIrci:Dp

au lf

ltEt

@qI@:Vt-f

f,vlr[f,uEr

€-I lIuetu

z-l

lIuetu
(8)

l

l.

Persentase perkecambahan

Jumtah kecambatr normal yang tumbuh

=

-

xl00fy'o

Jumlah benih yang

dtuji

2.

Persentase perkecambahan

abnomal (%)

Jumlah kecambah abnormal yang tumbuh

=

x

100%

Jumlah benih yang

diuji

3.

Jumlatr benih yang

tidak

tumbult (%) =Jumlah

kecambatr yang tidak

tumbuh

x

100% Jumlatr benih yang

diuji

4.

Tinggi

bibit

5.

Umur awal kecambah

6.

Panjang akar

7.

Berat kering

bibit

Data yang

didapat

kemudian

dianalisa

dengan

menggunakan

Anovq

dengan

uji

beda

terkecil

(BNT)

dengan taraf

ketelinan95Yo,

set',sngkan

Lntriii

rlJrt'.Ir

awa!

HASIL

DAIY

PEMBAIIASAN

Persentase Perkecambahan

Berdasar pengamatan

persentase perkecarnbahan

meliputi

perkecanrbahan

benih noir,ral

dait

benih

abnormal,

dan

benih

tidak

tumbuh

terdapat

perbedaan

yang

nyate-- seperti terlihatr pada Table 2.

perkecambahan perhitungan

digunakan

cara

presentase

nonnal

(Sastrosupadi, 1999).

Tabel 2 : Persentase Perkecambatran

Perlalaran

Jumlah Benih

Berkecambah(7o)

Benih

Normal (7")

Bbnih

Abnormal(7o)

Benih Tidak Tumbuh (%) PO

PlLI

PIL2

P1L3 P1L4

P2LI

P2L2 P2L3

P2U

P3LI

P31,2 P3L3

P3IA

P4L1 P4L2 P4L3 P4L4 2 0 0

I

a /-0 0

I

I

I

I

2 4 4 6 8 2 22.2 0 0 I

l.l

22.2 0 0

ll.1

I 1.1 I

t.l

I

l.l

22.2 33.4 33.4

4.5

77.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 1.1

ll.1

l1.l

I 1.1 22.2 77.8 100 100 88.9 77.8 100 100 88.9 88.9 88.9 88.9 77.8 55.5 55.5 44.4 I 1.1 77.8
(9)

Dad

tabel

diatas

dapat

diketahui

bahwa

persentase

perkecarnbatmn

tertinggi

terjadi pada

perendaman

blji

dengan

menggunakan

bahan

kimia

dengan

lama waktu

perendaman

15

menit

(P4L3).

Hal

ini

terjadi

karena bahan

kimia lebih

cepat diserap

oleh

kulit

biji

bila

dibandingkan dengan bahan perendam yang

lain

Umui'AwaI

Berkecambah

Pada

pengamaten

kecambah terdapar perbedaan yang

nyata

pada

perlakuan

pada mecem bahan perendam maupun lama waktu perendaman.

Tabet

3

:Rata-rata

Umur

Awal

benrkecambah P2

83a

P3

t72b

P4 173 c

BNT 5%

19.760/o

LI

108 a

L2

133 b L3 128

b

L4

135

b

BNT 5%

19,76

dengan

bahan

perendam

yang

lain.akan tatzry2i tidak t€dadi int€raksi

Tinggi

Bibit

Pengamatan

"regi bibit

pada minggu ke 7

Hst

dar-12 minggu

[Ist

terdapat perbedaan

yang

sangat

nyata pada

semua

perlakuan dm

terdapat interaksi.

Tabel

4

: Interaksi

Tinggi

Bibit

Pada Respon Batran Perendam Dan

Lma

Waktu

Perendaman terharl4p

B€nih

Kecarnbah-Keterangan

:

Rata-rala perlakuan yang

diikuti

dengan huruf yang sama berarti

tidak berbeda nyata berdasarkan

uji

BNT

50

Penggunaan

H2SO4

sangat

mempengaruhi pematahan

masa

dormansi

benilU

sedang

unhrk

pertumbuhan selanjutnya

setelah berkecambatr tanaman mendapatkan

makanan

dari

cadangan

makanan

yang

ada

pada

Cotyledone, juga

mengarnbil unsur hara

dan air

dari

media

tanarnan

yang ada

setelatr

akar terbentuk

dan

dapat berfirngsi

dengan

baik

(Hariyadit993).

Xeeragan

:

Rata-raia perlakuan yang

diihi

dengm hrnrf yang sama berarti

tirbk

berbeda nyata berdasarkan

uji

BNT

5V"

tv{acam bahan

perendaman

dan

lama waktu

perendaman

terpengrun

pada

perkecambatran

hnurn

n

kemiri yaifu

pada

(pl)

percndman dengan

air

biasa

dan

(Y2) air gula

mengalami

p*ecmtatan

.lebih

cepat

bila

diLb*ndingLan dengan perlakuan yang

hin,

lraena

air

gola lebih

banyak

rFE

nftrlg

kilbohidrd

dan

energi

(IFtitnr,

199, air

gula

dapat

Eemrcu

hUh

cepat

dibandingkan

Perlk

Pengalqatn

Mngg.

VII

VIII

IX

x

XI PO

PILI

PIL2 PIL3 PILA Y2LI P2i2 P2,L3

wtA

P3LI P3L2 P3L3 P3IA P4LI P4L2 P4L3 P4t-4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0'

4,4 a 7,0 b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,3 a 0 5,8 a

7.b"

0 0 0 0 0 0 0 (, 0 0 0 0 0 5,7 b 2,3 a 4,7 a 8,5 c 0 0 0 0 0 3,6 a 0 0 0 0 4,2 ab 0 3,7 a 6,2b 4,1 a 5,4 ab 9,7 c 4,2 ab 3,4 a 0 0 3,4a 5,7 a 0 0 0

32a

3,5 a 4,5

t

4,4a 6,1 a

52a

6,6 a 9,1b 6.5 a BNT 1Vo 1,95

23s

1,62

2rfi

3rr

(10)

Karena

hal inilah'maka

tingg

dan

.

berat kering

tanaman

menjadi

berbeda artinya

terjadi

penambatran

volume

yakni

senrakin

tingg

juga

semakin

berat atau dapat diartikan

batrwa

biji

yang

ada

telatr mengalami

Panjang

Akar

Analisis

sidik

ragam panjang

akar

menunjukan

ada

peftedaan

nyata pada

lama

waktu perendaman,

seicaligus

terdapat

interaksi

antara

bahan perendarnan

dan

lama

waktu

perendaman.

Tabel 5 : Interaksi Rata-Rata Panjang

Akar

Terhadap B-esponj

Macam

Bahan

Perenda-nan

Dan

Larna

Waktu

Perendaman Terhadap Daya

Kecarrrbah

pada

titik

tumbuh tanaman terutarna pada tunas dan akar.(Sunanto, I 994).

Berat

Kering

Bibit

Dari

analisa diketahui bahwa

bahan perendaman

dan

lama

waktu

perendaman menunjukan

pengaruh

yang

Sangat

nyata

serta

terdapat

interalsi pada

kedua

perlakuan tersebut.

Tabel

6

:

Interaksi

Rata-Rata Berat

Kering

Bibit

Pada Respon

Macam

Bahan

Peren<iaman Dan Lama

Wkhr

Perendarnan. PO

PILI

PIL2

P1L3 1,6 a 0 0 1,7 a

2,1a

i PIL4

I

pzlr

I

PO

PILl

PILz

P1L3

PIL4

PzLI

P2L2 P2L3

P2IA

P3LI

P3L2

P3L3 P3L4

P4LI

P4L2 P4L3

P4IA

0 0 7,4 ab 8,5 ab 0 0 6,4 a 5,7 a 8,5 ab 6,4 a 6,8 a 11,2 ab

9ab

10,3 ab

13,2b

P2L2

P2L3

P2L4

P3LI

P3L2

P3L3

P3L4

P4LI

P4L2 P4L3

P4L4

!n 0 7,9 a 2,8 a 2,9 a 1,4 a 1,7 a

3,2b

2.3 a 2,2 a 3,5 a

5a

Keterangan

:

Rata-rata perlakuan yang

diikuti dengan iruruf yang sama berarti tidak

berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%

Bahan perendaman dan Larna

waktu

perendaman

berpenganrh terhadap kemampuan berkecarnba-h.

Benih

yang berkecarnbah

lebih

awal dan terpenuhi syarat

hidupnya

akan mengakibatkan terjadinya perubahan

Keterangan

:

Rata-rata perlakuan yang

diikuti

dengan huruf yang sama berarti

tidak berbeda nyata berdasarkan

uji

BNT

5o/o

Dari

tabel

di

atas

diketatrui

batrwa bahan perendaman dan Lama

Waktu

perendaman

(P3L4)

dan

(P4L3)

-rnenunjukan

bahwa

penambahan berat

kering

bibit

lebih

besar

bila

dibandingkan

dengan bahan perendaman dan

Lama

waktu

perendaman yang lain.

,i,?_€

ab

(11)

KESIMPULA}I

Berdasarkan

penelitian

maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut

:

Untuk

perlakuan

dengan

menggunakan batran

kimia

H2SO4

pekat

dengan

lama

waktu

perendaman

15

Menit

((P4L3)

menunjukan hasil data

tertinggi

pada

parameter

%

perkecambahan benih

normal

begrtu

juga (%(

benih

yang

tidak

mengalami pertumbuhan

,

Sedangkan pada (Yr) benih abnormal

1'ang

paling

tinegi

nilainya

adalah pada perlakuan bahan

kimia

I{2

SO4

pekar

dcngan

lama

waktu

1rer€ndamm

20 menit

(P4lA)

juga

terjadi

@a

benih

yang

tidak

mengalami pertumbuhan

Pada

parameter

tinggi

bibit,

panjang

akar,

marryrun

berat kering

bibit,

perlakuan perendaman dengan

rnenggunakar

bahaa

kimia

',I2SO4

pekat

dengan

lama

waktu

perendaman

15

menit

(P4L3)

memberikan

hasil

yang

terbaik

artinya

masa dormansi

terpatahkan

lebih awa].

DAFTAR PUSTAI(A

Anonymous"

1993

:

llmya

Ifencdrykm

Ke Urine

Sqi

fO

Dedk-{Srctis

Ttu

L

IlBffiAg@xndrnir

nriff,f9!D3ffiIlE

EIh-htl.

LadTJ-lS:T-*

hdry.

rEE

L*h"

B-

lgqt : Ik{k

tuirrEl

tritrsali

ffikdr,J&rta.

dr

SqriFd,

IYD

:

Itrg-

Cnca.*rta-Sunanto,H.

1994

:

Budidaya kemiri

Komoditas Ekspor- Kmisius

Jokyakarta

Sasfrosupadi,A

:

1999:

Rmcmgao

Percobaan

Praktis.

Kanisius. Jakafia.

Gambar

Tabel  2  :  Persentase Perkecambatran Perlalaran Jumlah  Benih
Tabel  4  :  Interaksi  Tinggi  Bibit  Pada Respon  Batran  Perendam  Dan  Lma Waktu  Perendaman  terharl4p  B€nih
Tabel  5  :  Interaksi  Rata-Rata Panjang

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Feigenbaum (dalam Kolarik, 2005:5) Kualitas adalah gabungan total dari suatu produk dan jasa, dengan karakteristik dari pemasaran, teknik, produksi, dan perawatan yang mana

Dengan dasar ini jelas bahwa bila Tergugat/Termohon pada hari yang telah ditentukan tidak hadir, meskipun ia telah dipanggil dengan sepatutnya tetapi ia tetap tidak hadir dan

Fenomena bubbling fluidization yang terjadi ketika gelembung – gelembung pada unggun terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen.. Fenomena

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, menambah wawasan pengetahuan dan memberikan bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai

Dari berbagai pengetahuan tentang pemanfaatan media pembelajaran tersebut, nampak bahwa guru perlu menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar agar

Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi partisipasi dengan cara wawancara mendalam kepada beberapa orang job seeker yang hadir dalam event Kompas Karier Fair dengan

Sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sebagai guru pendidikan agama Kristen yang berperan sebagai motivator tentunya akan lebih mudah untuk masuk dalam ranah afektif pada