60
DAFTAR PUSTAKA
1. Wibowo T, Parisihni K, Hariyanto D. Proteksi dokter gigi sebagai pemutus rantai infeksi silang. Jurnal PDGI 2009;58(2):6-9.
2. Emir Y, Duygu S, Sevgi C, Sinasi S, Seda C. A survey of cross-infection control procedures: knowledge and attitudes of Turkish dentists. J Appl Oral Sci 2009;17(6):565-569.
3. Oktarina, Soeryandari DR. Analisis penatalaksanaan universal precaution pada pelayanan kesehatan gigi. Berita Kesehatan Masyarakat 2008;24(2): 58-64 4. Lugito MDH. Kontrol infeksi dan keselamatan kerja dalam praktek kedokteran
gigi. Jurnal PDGI 2013;62(1):24-30.
5. Laheij AMGA, Kistler JO, Belibasakis GN, Valimaa H, Desoet JJ. Health-associated viral and bacterial infection in dentistry. Journal of Oral Microbiology 2012;4:1-10.
6. Al-Omari WM, EL-Swiah JM. Cross-infection control in general dental practicioners of North Jordan. International Journal of advanced dental and medical sciences 2015;1(1):1-6.
7. Isnandar. Kontrol infeksi di kedokteran gigi. <http://repository.usu.ac.id/ handle/123456789/28157>. (16 februari 2016).
8. Yanti GN. Hubungan faktor pengetahuan, kepercayaan, ketersediaan sarana, peraturan dan pengawasan di rumah sakit kota Medan. Tesis. Medan: Program Studi S2 Ilmu kesehatan masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, 2013:8, 36-8, 41-6.
9. Smith A, Creanor S, Hurrell D, Bagg J, Mccowan M. Management of infection control in dental practice. Journal of Hospital Infection 2009;71:353-8.
10. Dewanto I, Septario M. Gambaran pelaksanaan kontrol infeksi pada praktik dokter gigi di Kota Yogyakarta.IDJ 2012;1(2):58-69.
11. Center for Disease Control and Prevention. Guideline for infection control in dental health-care setting. MMWR,2003;52 (No.RR-17):1, 20-8.
61
12. Al- Omari MA, Al-Dwairi ZN. Compliance with infection control programs in private dental clinic in Jordan. Journal of Dental Education 2005;69(6):693-8. 13. Bagg J, Smith AJ, Hurrell D, Mchugh S, dan Irvine G. Pre- sterilization
cleaning of re-usable instrumens in general dental practice. British Dental Journal 2007;202(E22):1-7.
14. Putri VY. Pengetahuan, sikap, dan tindakan dokter gigi terhadap pencegahan penyakit menular di praktek dokter gigi di kota Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi USU,2012:33, 49, 50.
15. Australian Dental Association. ADA guidelines for infection control. 2rd ed. Australian Dental Association Incorporated, 2012:8, 15-7, 21-4.
16. World Health Organization. Practical guidelines for infection control in health care facilities. World Health Organization, 2004: 10, 15-8, 22-4.
17. Molinari JA, Harte JA. Cottone's practical infection control in dentistry. 3rd Ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins, 2010: 13-4, 18, 26, 150-9, 173-181.
18. Pankhurst CL, Coutler WA. Basic guide to infection prevention and control in dentistry. New Delhi: Wiley-Blackwell, 2009: 93-4, 97-113.
19. Kementerian Kesehatan RI. Standar pencegahan dan pengendalian infeksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di fasilitas pelayanan kesehatan. Jakarta:Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,2012:1, 9-13
20. Dietz E, Badavinac R. Safety standards and infection control for dental hygienists. Delmar,2002: 121-140, 149-156, 191-209
21. Hupp JR, Ellis E, Tucker MR. Contemporary oral and maxillaofacial surgery. 6rd Ed.Elsevier Mosby,2014:57-60, 63.
22. Robinson DS, Bird LD. Essentials of dental assisting. 4rd Ed. Saunders Elsevier, 2007: 75-87, 99-129.
23. Notoatmodjo S. Prinsip-prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Rineka cipta, 2003:127-134.
62
24. Mulyanti S, Putri MH. Pengendalian infeksi silang di klinik gigi. Jakarta:EGC,2011:1-3, 2-27, 29, 55-79, 89-97, 99-120, 139-151.
25. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Ed 4. Jakarta: Sagung Seto,2011: 68-9, 360-1.
26. Scheller C. Basic guide to dental instrument. Singapore: Blackwell Munksgaard,2006: 7-8, 54.
27. Damani NN. Manual of infection control procedure. 2rd Ed. Cambridge.2004:23, 55-76..
28. Murray PR, Barron EJ, Jorgensen JH, Landry ML, Pfaller MA. Manual of clinical microbiology. 9rd Ed. ASM Press.2007:65-7.
29. Roberson TM, Heymann H, Swift EJ.Art and science of operative dentistry. 4rd Ed. Mosby. 2002:371-381
30. Cohen S, Hargreaves KM. Pathways of the pulp. 9rd Ed. Mosby Elsevier. 2006:187
Lampiran 3
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Salam hormat,
Saya yang bernama Tri Ayu Pratiwi, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU, ingin melakukan penelitian tentang "Pengetahuan dan Penerapan Standard Precaution di Ruangan Praktek Dokter Gigi di Kota Medan Pada Tahun 2016"
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, tindakan, ketersediaan sarana dokter gigi dalam penerapan standard precaution di ruangan praktek dokter gigi di Kota Medan.
Manfaat penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan tindakan pencegahan penyakit menular, menurunkan angka penularan dan memperbaiki tindakan setelah perawatan gigi dengan penerapan standard precaution di praktek dokter gigi, dan penelitian ini dapat memberikan informasi dalam meningkatkan dan memperbaiki penerapan standard precaution di praktek dokter gigi serta sebagai pembelajaran dalam tindakan terhadap kontrol infeksi. Pada penelitian ini, dokter gigi akan mengisi jawaban sesuai pertanyaan pada kuesioner yang telah diberikan dan akan diamati ketersediaan sarana yang dokter gigi lakukan dalam penerapan Standard precaution di ruangan praktek dokter gigi.
Jika dokter bersedia, surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian terlampir harap ditandatangani secara sadar dan tanpa paksaan dan dikembalikan kepada pihak peneliti. Perlu diketahui bahwa rahasia jawaban kuesioner dokter berikan tetap terjaga dan surat kesediaan tersebut tidak mengikat.
Demikian, mudah-mudahan keterangan diatas dapat dimengerti. Sebagai ungkapan terima kasih saya atas partisipasi dokter dalam penelitian ini, saya akan memberikan hadiah yang nilainya tidak seberapa.
Peneliti
Tri Ayu Pratiwi