• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Metode dan Fermentasi Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Fungsional Tepung Ubi Jalar Oranye

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Metode dan Fermentasi Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Fungsional Tepung Ubi Jalar Oranye"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ubi jalar atau Ipomea batatas merupakan komoditi yang sering dijumpai pada negara beriklim tropis seperti Indonesia. Ubi jalar mudah tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi tanpa mengenal musim. Komoditi ini dinilai sebagai bahan makanan yang memiliki umur tanam yang singkat, kandungan nutrisi yang tinggi, serta rasa yang manis. Ubi jalar memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Kandungan gizi lain dari ubi jalar

antara lain protein, lemak, serat, β-karoten (pro-vitamin A), vitamin C serta mineral

seperti K, Na, P, Ca, Mg, S, dan Fe (Koswara, 2009c).

Berdasarkan kandungan airnya, ubi jalar dapat dibagi menjadi ubi jalar keras yang mengandung sedikit kadar air dan ubi jalar yang agak lunak dengan kandungan air yang lebih tinggi. Ada 4 jenis ubi jalar yang sering dijumpai yaitu ubi jalar putih, ubi jalar ungu, ubi jalar oranye, dan ubi jalar kuning. Menurut

Retnaningtyas dan Putri (2014) pada ubi jalar oranye terdapat kandungan β-karoten

yang cukup tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan mata.

Di Provinsi Sumatera Utara produksi ubi jalar pada tahun 2014 tercatat sebesar 146.622 ton, naik sebesar 29.951 ton dibandingkan dengan produksi pada tahun 2013. Kenaikan produksi ini disebabkan oleh naiknya luas panen sebesar 2.029 hektar atau 22,29 persen dengan kenaikan panen per hektar lahan sebesar 3,54 ku/ha atau 2,76 persen (BPS Provinsi Sumatera Utara, 2015). Kenaikan produksi ubi jalar harus diimbangi dengan pengolahan ubi jalar yang tinggi agar tidak menyebabkan kerusakan ubi jalar akibat melimpahnya produksi.

1

(2)

2

Kerusakan ubi jalar umumnya dikarenakan kandungan airnya yang tinggi dan kulitnya yang tipis sehingga ubi menjadi busuk dan berulat apabila tidak segera diolah. Salah satu jenis pengolahan ubi jalar yang dapat dilakukan untuk mengimbangi melimpahnya produksi adalah pembuatan tepung. Pembuatan tepung dapat meningkatkan penggunaan ubi jalar karena sifat tepung yang fleksibel, volume bahan yang lebih kecil sehingga mengurangi biaya pengangkutan dan tempat penyimpanan, serta memperpanjang masa simpan karena proses pengeringan pada pembuatan tepung dapat mengurangi sebagian kadar air sehingga menjadi lebih awet. Penggunaan tepung ubi jalar juga dapat dicampur dengan

tepung lain untuk memperoleh komposisi gizi tertentu. Selain itu kandungan

β-karoten pada tepung ubi jalar oranye dapat dimanfaatkan untuk memberikan

warna alami pada produk olahan.

Namun tepung ubi jalar masih memiliki beberapa kekurangan antara lain warna tepung yang kurang menarik dan aroma yang langu. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki karakteristik tepung ubi jalar adalah dengan melakukan modifikasi pengolahan tepung ubi jalar. Modifikasi pengolahan tepung diharapkan mampu memperbaiki beberapa sifat tepung seperti aroma, warna, dan daya kembang. Salah satu pengolahan yang dapat digunakan adalah fermentasi. Berdasarkan penelitian Anggraeni dan Yuwono (2014) fermentasi alami dapat memberikan pengaruh pada sifat fisik ubi jalar terfermentasi seperti meningkatkan kecerahan warna tepung dan menghilangkan aroma langu.

Menurut Oluwole, dkk. (2012) bakteri asam laktat dan khamir merupakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk fermentasi tanaman batang dan akar. Mikroorganisme ini biasa digunakan oleh masyarakat Afrika Barat untuk

(3)

3

memfermentasikan produk-produk dengan kandungan pati yang tinggi. Bakteri asam laktat dapat ditemukan pada berbagai produk seperti sauerkraut, yoghurt, dan beberapa produk olahan susu serta khamir dapat ditemukan pada ragi roti instan.

Hasil akhir dari tepung terfermentasi tidak hanya ditentukan oleh perbedaan metode, namun juga dapat dipengaruhi oleh lama fermentasi ubi jalar. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh metode fermentasi serta lama fermentasi ubi jalar oranye terhadap karakteristik fisikokima dan fungsional tepung ubi jalar oranye yang dihasilkan.

Perumusan Masalah

Ubi jalar merupakan komoditi yang memiliki umur tanam singkat sebagai sumber energi dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Ubi jalar mampu hidup di dataran rendah maupun dataran tinggi tanpa mengenal musim. Berdasarkan daging umbinya, ubi jalar terbagi atas ubi jalar putih, ungu, kuning, oranye, dan merah. Warna ini diperoleh dari kandungan β-karoten dan antosianin pada umbi. Pigmen warna ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada produk olahan. Produktivitas ubi jalar yang tinggi di Indonesia harus diimbangi dengan peningkatan penggunaannya. Pengolahan ubi jalar menjadi tepung merupakan salah satu teknik pengolahan ubi jalar yang mampu meningkatkan penggunaannya. Namun pada proses pengolahan dapat terjadi degradasi yang menyebabkan penurunan warna tepung dan adanya aroma langu. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan proses pengolahan tepung ubi jalar yang dapat memperbaiki karakter tersebut sehingga mampu meningkatkan aplikasinya pada produk pangan.

(4)

4

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode dan lama fermentasi chips ubi jalar oranye terhadap karakteristik fisikokimia dan fungsional yang sesuai untuk produk pangan, mempertahankan warna, dan menghilangkan bau langu pada tepung ubi jalar oranye.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini merupakan sumber data dalam penyusunan skripsi di

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, dan diharapkan mampu berkontribusi dalam

meningkatkan penggunaan ubi jalar oranye, serta menjadi informasi ilmiah dan bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.

Hipotesa Penelitian

Metode dan lama fermentasi serta interaksi antara metode dan lama fermentasi chips ubi jalar oranye memberikan pengaruh terhadap karakteristik fisikokimia dan fungsional tepung ubi jalar oranye.

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 55 orang responden (61,1%) memiliki kepuasan terhadap pemanfaatan BPJS kesehatan untuk mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Singkil Utara dalam kategori yang

Diakses pada tanggal 8 Juni 2017. Universitas

Jika keseluruhan materi pelajaran yang telah diberikan kepada peserta didik atau sudah diperintahkan untuk dipelajari oleh peserta didik itu dianggap sebagai

Theoretically, technical and fundamental analysis could be used by the investors as the base to make financial decisions in the capital market with regards to

Evaluasi sistem distribusi air minum serta perencanakan pengembangan sistem distribusi air minum Kecamatan Muara Enim ini dilakukan dengan menggunakan program Epanet versi 2.0

This may indicate that respondents have a good understanding of the difference between conventional and Islamic banks as well as the concept of riba as they

Ke empat bentuk tipikal ini terdiri dari (1) rantai pasok untuk daerah yang pada umumnya mendatar; (2) rantai pasok untuk daerah yang berbukit/ pegunungan; (3) rantai pasok

CTK dengan pembeli dilakukan secara tertulis maupun tidak tertulis (lisan) perjanjian secara tertulis oleh para pihak dituangkan dalam suatu perjanjian akta di bawah tangan