ABSTRAK
Pengadaan bahan baku merupakan kegiatan utama dalam menjamin kelancaran produksi. Keterlambatan pengiriman bahan baku oleh pemasok mempengaruhi kelancaran produksi sehingga berdampak pada pengiriman order ke konsumen. Budi Raya Perkasa mengalami keterlambatan pengiriman bahan baku busa dan kawat oleh masing-masing supplier dengan frekuensi sebesar 66% dari total pengiriman yang dilakukan. Oleh sebab itu, evaluasi pemasok perlu dilakukan agar perusahaan dapat mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prioritas pemasok. Integrasi metode Fuzzy Analytical Network Process (FANP) dan Complex Proportional Assessment with Grey Theory (COPRAS-G) yang digunakan dalam evaluasi pemasok dimana skala pengaruh antar kriteria dan penilaian supplier terhadap kriteria diperoleh menggunakan kuisioner yang dibagikan ke lima manajer untuk mendapatkan bobot – bobot kriteria yang menjadi input untuk mendapatkan prioritas pemasok. Hasil prioritas pemasok bahan baku busa adalah Hanaria Indah, Pacific Foam, Maju Foam, Dunia Chemical Industries, sedangkan urutan prioritas pemasok bahan baku kawat diperoleh Baja Utama Wiraswasta Inti, Abadi Jaya, Gunung Gahapi Sakti.
Kata Kunci : Evaluasi Pemasok, Fuzzy ANP, COPRAS-G