• Tidak ada hasil yang ditemukan

Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Sleman Yogyakarta | Suhadi | Jurnal Kedokteran Brawijaya 1865 7821 2 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Sleman Yogyakarta | Suhadi | Jurnal Kedokteran Brawijaya 1865 7821 2 PB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di

Kabupaten Sleman Yogyakarta

Cardiovascular Risk Based on Health Coverage Disparity among Villagers in Sleman-District of

Yogyakarta

Rita Suhadi, Yunita Linawati, Dita M Virginia, Christianus H Setiawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

ABSTRAK

Penyakit kardiovaskular merupakan risiko kesehatan terbesar di Indonesia. Penelitian survei cluster random sampling tahun 2015, program jaminan kesehatan berhasil meningkatkan kesadaran dan terapi pada subjek dengan tekanan darah ≥140/90mmHg di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko kardiovaskular terkait program jaminan kesehatan. Penelitian ini merupakan survei potong lintang analitik dan subanalisis pada subjek yang dapat dihitung risiko kardiovaskular 10 tahun ke depan menggunakan skor Framingham. Penelitian dilakukan pada subjek berumur 30-74 tahun dan menandatangani informed-consent. Subjek dikelompokkan berdasarkan dengan atau tanpa jaminan kesehatan. Data rerata umur, body mass index (BMI), tekanan darah, dan skor Framingham dianalisis dengan uji-t (p<0,05), sedangkan tingkatan risiko kardiovaskular 10 tahun ke depan dianalisis menggunakan statistik chi-square. Dari penelitian ini ditemukan sebanyak 64,6% dari 429 subjek memiliki jaminan kesehatan dalam beberapa sistem jaminan. Parameter observasi kelompok dengan dan tanpa jaminan kesehatan tidak berbeda bermakna (p>0,05) untuk variabel umur, gender, merokok, pendidikan, tekanan darah, hiperglikemia, dan BMI. Subjek dengan dan tanpa jaminan kesehatan berturut-turut memiliki tekanan darah sistolik 156,5 (22,2) mmHg berbanding 156,4 (20,0) mmHg dan skor Framingham 18,4 (9,3)% berbanding 19,2 (9,3)% (p>0,05) yang termasuk kategori risiko kardiovaskular sedang. Pada subkelompok subjek dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg (n=347, 80,9%) subjek dengan jaminan kesehatan (n=277, 53,2%) dan tanpa jaminan kesehatan memiliki skor Framingham yang tidak berbeda bermakna, namun berbeda kategori risikonya yaitu 19,8 (8,9)% kategori risiko sedang berbanding 21,1 (8,3)% kategori risiko tinggi. Kesimpulan, jaminan kesehatan belum terbukti menurunkan secara bermakna risiko kardiovaskular subjek di pedesaan di Sleman-Yogyakarta.

Kata Kunci: Jaminan kesehatan, risiko kardiovaskular, skor Framingham

ABSTRACT

Cardiovascular diseases is the biggest health risk in Indonesia. A study in 2015 using cluster random sampling survey revealed that the health coverage program increased the hypertension awareness and therapy among the villagers with the blood pressure of ≥140/90mmHg in Sleman-District Yogyakarta. This study aimed to evaluate the cardiovascular risk based on the health coverage. The study was an analytical cross-sectional survey and a subanalysis on the eligible subjects for 10-year cardiovascular risk prediction using Framingham score. The study was conducted on subjects aged 30-74 years and signed informed-consent. Respondents were divided into with and without health coverage groups. Mean of age, body mass index (BMI), blood pressure, and Framingham score were analyzed using t-test (p<0,05), whereas the categorical cardiovascular risk was analyzed with chi-square statistics. Of the 429 subjects, the subjects with the health coverage reached 64,6%. The parameters of age, gender, smoking, education background, blood pressure, hyperglycemia, and BMI in categorical/ratio data were not significantly different among the subjects with and without health coverage program. The subjects with and without health coverage had systolic blood pressure of 156,5 (22,2) mmHg versus 156,4 (20,0) mmHg and Framingham Score 18,4 (9,3)% versus 19,2 (9,3)% (p>0,05) which was categorized as medium risk. Among the subjects in sub-group with blood pressure ≥140/90mmHg (n=347, 80,9%), the subjects with the health coverage reached 53,2% (n=277). The cardiovascular risk was not different between with and without health coverage groups (p>0,05), but the cardiovascular risk at 19,8(8,9)% and 21,1(8,3)% were categorized as medium and high risk respectively. This study concluded that the health coverage program did not significantly reduce the cardiovascular risk among the subjects. Keywords: Cardiovascular risk, framingham score, health coverage

Korespondensi: Rita Suhadi. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus 3 Universitas Sanata Dharma, Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Tel. (0274) 883037 Email: ritasuhadi@usd.ac.id.

Online Published First: 31 Agustus 2017

Article History: Received 25 Oktober 2016, Accepted 25 Januari 2017

Artikel Penelitian

(2)

PENDAHULUAN melanjutkan penelitian sebelumnya dan bertujuan untuk mengevaluasi risiko kardiovaskular dengan parameter skor Penyakit kardiovaskular menyebabkan 17,3 juta kematian Framingham subjek berdasarkan adanya jaminan per tahun dan diperkirakan meningkat menjadi >23,6 juta kesehatan pada subjek yang serupa.

pada tahun 2030. Penyakit kardiovaskular mencapai hampir setengah dari penyakit tidak menular (1-2),

METODE dengan insidensi paling tinggi di negara berpenghasilan

rendah (3). Penyakit ini juga merupakan penyumbang Jenis dan Rancangan kematian tertinggi di Indonesia (4).

Penelitian ini merupakan penelitian survei potong lintang Penyakit kardiovaskular terkait erat dengan diabetes tekanan darah tinggi dan hiperglikemia pada kelompok mellitus, hipertensi, dan hiperlipidemia (5). Pengaruh subjek yang memiliki data lengkap untuk menghitung skor hipertensi terhadap morbiditas dan mortalitas Framingham.

kardiovaskular melebihi faktor obesitas dan Sampling hiperlipidemia (6). Prevalensi hipertensi relatif tinggi

tetapi tingkat kesadaran pasien dan pencapaian target Tempat penelitian dipilih secara acak bertingkat pada terapi relatif rendah (7-8). Populasi hipertensi dunia Kabupaten Sleman-Daerah Istimewa Yogyakarta dan mencapai 1 milyar orang (1). Prevalensi hipertensi di diperoleh 8 dusun atau pedukuhan. Teknik Cluster-random Indonesia menurun dari 31,7% berdasarkan data Riset sampling digunakan dengan perhitungan besar sampel Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menjadi 25,8% subjek berdasarkan rule of halves hipertensi (7-8). Berdasarkan perhitungan diperoleh sampel sebesar 800 menurut data Riskesdas tahun 2013 (9). Meskipun terjadi

dan ditambah 10% subjek. Pemilihan 8 dusun didasarkan penurunan yang bermakna, angka prevalensi tersebut

pada penelitian pendahuluan yang menunjukkan setiap tetap tinggi. Prevalensi hipertensi di populasi di

dusun memiliki subjek dewasa antara 200-400 subjek. Bila Yogyakarta mencapai 35,8% tahun 2007 dan lebih tinggi

diperlukan 800 subjek dan peneliti diperkirakan dapat dari rerata nasional (10).

menjangkau separuh subjek atau minimal 100 subjek maka diperlukan 8 dusun. Langkah berikut pada subanalisis, subjek dipilih secara purposif untuk pemeriksaan kadar glukosa, yaitu subjek yang memiliki Salah satu metode untuk memprediksi kejadian tekanan darah relatif tinggi, berat badan berlebih, kardiovaskular adalah dengan skor Framingham. Skor bersedia mengikuti pemeriksaan, dan memenuhi Framingham adalah metode untuk memprediksi risiko persyaratan untuk perhitungan Skor Framingham. Pada kardiovaskular 10 tahun dan 30 tahun, serta dalam 2 versi penelitian ini dilakukan evaluasi juga pada subkelompok menggunakan data kolesterol atau body mass index (BMI) yang memiliki TD ≥140/90mmHg. Data dikumpulkan dari (12). Skor Framingham mempunyai validitas dan April sampai dengan Juni 2015 (Gambar 1).

reliabilitas yang baik serta dapat diimplementasikan secara universal (13). Skor Framingham dinyatakan dalam <10%, 10%-<20%, dan ≥20% dan dikategorikan sebagai risiko rendah, sedang, dan tinggi (14).

Beberapa penelitian di luar negeri menunjukkan peranan bantuan pendanaan kesehatan misalnya jaminan kesehatan maupun asuransi dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Penelitian pada peserta Program Medicare yaitu suatu program jaminan kesehatan pada kelompok usia di atas 65 tahun dan ekonomi menengah ke bawah di Amerika Serikat menunjukkan peserta program tersebut menerima lebih banyak pelayanan kesehatan dan lebih jarang masuk RS sehingga berpotensi menghemat biaya terapi keseluruhan. Program jaminan kesehatan tersebut juga berhasil memperbaiki pengendalian hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus secara bermakna namun tidak berbeda antar sosio ekonomi (15). Asuransi kesehatan meningkatkan pengendalian hipertensi pada kelompok yang menerima terapi tetapi sama saja pada kelompok yang tidak melakukan terapi (16). Hasil serupa ditemukan bahwa asuransi dan peningkatan akses terapi akan memperbaiki pengendalian tekanan darah (17).

Penelitian sebelumnya tentang program jaminan kesehatan termasuk di dalamnya Program Jaminan Kesehatan Nasional BPJS dilakukan di pedesaan Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan metode survei cluster random sampling tahun 2015. Pada subkelompok

tekanan darah tinggi (n=446), subjek tanpa jaminan Gambar 1. Metode sampling dan besar sampel penelitian kesehatan memiliki kesadaran dan terapi yang lebih subanalisis risiko kardiovaskular berdasarkan faktor jaminan rendah, namun demikian pengendalian tekanan darah kesehatan pada masyarakat pedesaan Kabupaten Sleman tidak berbeda di antara kelompok (18). Artikel ini Yogyakarta.

(3)

Pemilihan Subjek risiko rendah, sedang, dan tinggi dianalisis menggunakan statistik uji gamma 3x2. Perbedaan antara umur Kriteria inklusi subjek penelitian adalah warga dusun sebenarnya dan umur jantung-vaskular diuji dengan uji t-berumur ≥30 tahun yang bersedia mengikuti penelitian berpasangan.

dengan memberikan tanda tangan pada lembaran informed consent. Ibu hamil, usia >75 tahun, BMI ≤15 atau

2 HASIL

≥50kg/m , tidak memiliki informasi glukosa darah,

merokok, dan terapi hipertensi secara lengkap, dan belum Subjek sebanyak 429 orang merupakan subjek yang pernah mengalami kejadian kardiovaskular termasuk mempunyai variabel yang lengkap untuk skor Framingham dalam kriteria eksklusi (12). diikutkan dalam evaluasi. Proporsi subjek yang memiliki jaminan kesehatan lebih banyak daripada yang tidak. Profil Prosedur

subjek antara dengan dan tanpa jaminan kesehatan baik Protokol penelitian diajukan ke Komite Etik Fakultas untuk nilai proporsi maupun reratanya tidak berbeda Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk mendapatkan bermakna untuk semua variabel yang dibandingkan dalam ethical clearance No.Ref.: KE/FK/277/EC tertanggal 6 Tabel 1 (variabel jender, merokok, pendidikan, jenis Maret 2015. Masyarakat yang memenuhi syarat umur pekerjaan, kategori tekanan darah, dan kategori diundang ke tempat pengumpulan data (pejabat hiperglikemia).

padukuhan). Subjek diukur tinggi dan berat badan; glukosa

Kedua kelompok sama-sama menunjukkan risiko darah acak perifer; dan tekanan darah sistolik/diastolik.

kardiovaskular yang tidak bermakna perbedaannya. Data umur, jender, pendidikan, merokok, kesadaran, dan

Hampir setengah subjek merokok, sebagian besar terapi hipertensi diperoleh dari wawancara. Tekanan

berpendidikan formal di bawah SMA, lebih banyak yang darah ditetapkan dengan digital sphygmomanometer

bekerja, relatif lebih sedikit aktivitas fisik, subjek tekanan dengan merek Omron® yang telah divalidasi dan diuji

darah tinggi lebih besar proporsinya, dan proporsi subjek reliabilitasnya. Hiperglikemia ditetapkan dengan glukosa

hiperglikemia relatif sama. Secara keseluruhan proporsi darah perifer sewaktu ≥200mg/dl yang diperoleh dengan

total, subjek lebih banyak perempuan, pendidikan kurang alat merek Accucheck® atau pada pasien yang sedang

dari SMA, bekerja di dalam ruang, tekanan darah sama atau mengkonsumsi obat antidiabetes.

di atas ≥140/90mmHg dan tidak hiperglikemia (Tabel 1). Data yang dikumpulkan kemudian dihitung nilai risiko

kardiovaskular maupun umur jantung-vaskular (12).

Perhitungan Skor Framingham Tabel 1. Proporsi subjek dalam persentase berdasarkan

adanya jaminan kesehatan Perhitungan risiko kardiovaskular menggunakan program

Excel dari the Framingham Heart Study (12). Risiko kardiovaskular dalam persentase dibagi ke dalam 3 kategori yaitu rendah <10%, sedang 10-<20%, dan tinggi 20% atau lebih (14). Program Excel Skor Framingham nilai maksimalnya 30% dan dicatat sebagai 30% untuk statiatik berikutnya. Variabel diinputkan ke dalam program, meliputi isian sebagai berikut: jenis kelamin perempuan atau laki-laki, umur (tahun), tekanan darah sistolik (mmHg), menerima terapi hipertensi, merokok (penelitian ini merokok termasuk aktif dan pasif), diabetes

2

(ya atau tidak), dan BMI (kg/m ). Variabel diabetes ditetapkan dengan kadar glukosa acak perifer >200mg/dl dan/atau berdasarkan hasil wawancara sedang menerima terapi dengan obat diabetes. Variabel terapi hipertensi untuk skor Framingham dikategorikan ya jika pasien melakukan terapi hipertensi rutin dalam satu bulan terakhir.

Analisis Statistik

Subjek dikelompokkan menjadi subjek dengan dan tanpa

jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan ini tidak hanya Keterangan: *terdapat perbedaan bermakna antar variabel dalam Jaminan Kesehatan Nasional Badan Penyelenggara subjek total dengan uji chi-square (p<0,05). Data proporsi antara Jaminan Sosial (JKN-BPJS). Penelitian ini karena kelompok dengan dan tanpa jaminan kesehatan diuji dengan uji

chi-square, tidak ada perbedaan antara kedua kelompok subjek (p>0,05). dilaksanakan pada awal pelaksanaan BPJS masih banyak

subjek yang masih menggunakan sistem jaminan kesehatan sistem lama. Data penelitian dianalisis

berdasarkan kelompok subjek dengan jaminan kesehatan Variabel subjek dalam data rasio juga tidak berbeda dan tanpa jaminan kesehatan maupun berdasarkan faktor bermakna antara kelompok dengan dan tanpa jaminan risiko rendah, sedang, dan tinggi menggunakan program kesehatan (Tabel 2). Subjek penelitian diperoleh terutama SPSS taraf kepercayaan 95%. Data rasio dan data proporsi dari kelompok tekanan darah tinggi sehingga kedua antara kelompok dengan dan tanpa jaminan kesehatan kelompok memiliki rerata tekanan darah sistolik di atas dibandingkan berturut-turut dengan uji-t dan chi-square, 150mmHg. Subjek juga memiliki BMI relatif tinggi. Subjek sedangkan data proporsi kelompok subjek berdasarkan berdasarkan rerata umur sebenarnya belum dikategorikan

(4)

sebagai geriatri (<60 tahun), namun dari rerata umur dalam kategori berat badan berlebih atau overweight (19). Risiko kardiovaskular 10 tahun ke depan pada subjek jantung-vaskular dari perhitungan skor Framingham

dengan tekanan darah tinggi (TD ≥140/90mmHg) tidak subjek dikategorikan sebagai geriatri karena rerata

berbeda bermakna antara subjek dengan dan tanpa umurnya 73-74 tahun. Selisih umur sebenarnya dan umur

jaminan kesehatan. Meskipun demikian terlihat bahwa jantung-vaskular relatif besar 17-18 tahun (p<0,01).

subjek tanpa jaminan kesehatan rerata nilai skor Framingham masuk dalam kelompok risiko tinggi (>20%), sedangkan subjek dengan jaminan kesehatan masuk Tabel 2. Perbedaan nilai subjek dalam rerata dan standar dalam kelompok risiko sedang. Kedua kelompok subjek deviasi berdasarkan jaminan kesehatan mempunyai umur jantung-vaskular yang lebih tua bermakna dengan umur sebenarnya sampai mendekati 20 tahun (Tabel 3).

Tabel 3. Perbedaan nilai subjek dalam rerata dan standar deviasi berdasarkan jaminan kesehatan pada subjek dengan

tekanan darah ≥140/90mmHg

Keterangan: Tanda “[ ]” artinya bernilai negatif, umur sebenarnya lebih Keterangan: *Uji T-berpasangan antara umur sebenarnya dan umur kecil daripada umur jantung-vaskular.

jantung-vaskular p<0,05 pada semua kelompok.

Subjek yang berisiko kardiovaskular rendah kurang

Risiko kardiovaskular subjek secara statisitk berbeda tidak memerlukan terapi sehingga pengaruh jaminan

bermakna antara kelompok dengan maupun tanpa kesehatan kurang dominan. Penelitian ini juga melakukan

jaminan kesehatan (Gambar 2). Namun demikian secara evaluasi pada subkelompok tekanan darah

khusus pada subkelompok yang memiliki TD ≥140/90mmHg yang lebih berisiko dan yang lebih

≥140/90mmHg, terlihat bahwa subjek tanpa jaminan memerlukan terapi, sehingga diharapkan dapat

kesehatan proporsinya lebih sedikit untuk kelompok risiko mengevaluasi pengaruh jaminan kesehatan pada

kardiovaskular rendah sebaliknya lebih tinggi proporsinya kelompok ini. Subjek memiliki rerata umur di atas 55

untuk kelompok risiko kardiovaskular tinggi dibandingkan tahun, yang akan menjadi faktor risiko kardiovaskular (5),

sedangkan nilai BMI relatif tinggi untuk orang Asia masuk dengan subjek dengan jaminan kesehatan. Baik kelompok Variabel Dengan Jaminan Kesehatan

Rerata (SD)

Keterangan: JK: Jaminan Kesehatan. Risiko kardiovaskular ditetapkan dengan skor Framingham prediksi 10 tahun ke depan. Data dievaluasi dengan uji gamma 3x2 pada kelompok subjek total dan subjek subkelompok yang memiliki TD ≥140/90mmHg (nilai-p>0,05).

Gambar 2. Perbandingan proporsi subjek berdasarkan risiko kardiovaskular rendah, sedang, dan tinggi pada kelompok subjek total dan kelompok subjek dengan tekanan darah ≥140/90mmHg penelitian Risiko Kardiovaskular berdasarkan Faktor Jaminan

Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Sleman Yogyakarta.

(5)

dengan maupun tanpa jaminan kesehatan memiliki jantung vaskular yang lebih tua dari umur sebenarnya subjek dengan proporsi yang paling tinggi pada kelompok dikarenakan subjek memiliki rerata BMI dan tekanan darah risiko kardiovaskular tinggi. yang relatif tinggi, serta proporsi subjek merokok yang tinggi. Subjek yang merokok sekitar 50% baik pada kelompok dengan atau tanpa jaminan kesehatan, hal ini DISKUSI

meningkatkan risiko kesehatan baik hipertensi maupun Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penyakit jantung. Tekanan darah sistolik merupakan penelitian yang berasal dari daerah pedesaan di Sleman variabel utama dalam perhitungan skor Framingham. Yogyakarta memiliki risiko kardiovaskular yang relatif Faktor BMI juga merupakan faktor yang penting dalam tinggi. Subjek penelitian dipilih secara purposif pada peningkatan risiko kardiovaskular (19). Nilai rerata skor kelompok yang berisiko, karena penelitian ini berfokus Framingham subjek yang mendekati 20% ini sesuai dengan pada pengamatan peranan jaminan kesehatan. Alasan data epidemiologi internasional yang menyatakan pemilihan kelompok subjek berisiko adalah orang yang insidensi tertinggi kardiovaskular ada di negara relatif kurang sehat yang lebih memerlukan jaminan berkembang (3). Nilai skor Framingham dari hasil kesehatan. Rerata skor Framingham subjek mendekati penelitian menunjukkan kondisi kesehatan subjek 20% yaitu 18,4% dan 19,2% berturut-turut pada kelompok penelitian yang kurang mendukung kesehatan jantung dengan dan tanpa jaminan kesehatan. Untuk interpretasi dengan risiko sedang sampai dengan tinggi untuk periode skor Framingham misalnya angka 18,4%, nilai diartikan 10 tahun ke depan.

184 dari 1000 subjek dengan nilai serupa memiliki

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jaminan kemungkinan terkena kejadian kardiovaskular dalam 10

kesehatan meningkatkan kesadaran dan terapi hanya pada tahun ke depan. Berdasarkan nilai skor Framingham

kelompok subjek dengan tekanan darah ≥140/90mmHg subjek dimasukkan dalam kategori risiko sedang karena

(n=446) di pedesaan Kabupaten Sleman Yogyakarta. skor Framingham 20% merupakan batas risiko tinggi (12).

Peningkatan kesadaran dan terapi pada kelompok dengan Baik kelompok dengan maupun tanpa jaminan kesehatan

jaminan kesehatan tersebut belum berhasil memperbaiki memiliki proporsi subjek yang paling banyak pada kategori

pengendalian tekanan darah dengan nilai p>0,05 (18). tinggi risiko.

Pengendalian tekanan darah dan glukosa darah Pada observasi selama penelitian, teramati bahwa subjek menentukan risiko kardiovaskular subjek di kemudian hari memiliki pola hidup yang relatif sehat dan tinggal di (14), oleh sebab itu pada penelitian ini juga dilakukan lingkungan pedesaan dengan tingkatan tekanan hidup analisis pada subkelompok yang memiliki tekanan darah yang relatif rendah. Fakta ini didukung oleh kondisi ≥140/90mmHg. Hasil evaluasi pada subkelompok yang aktivitas fisik yang lebih banyak untuk aktivitas rumah memiliki tekanan darah tinggi relatif tidak berbeda tangga sehari-hari maupun aktivitas untuk pekerjaan. hasilnya dengan subjek total.

Pekerjaan subjek sebagian besar mengandalkan tenaga

Penelitian di luar Indonesia menunjukkan program fisik, misalnya pekerjaan sebagai tukang bangunan,

jaminan kesehatan meningkatkan pengendalian penyakit bertani, beternak dengan mencari rumput, dan sebagai

pada pasien dengan tekanan darah tinggi dan ibu rumah tangga. Subjek juga merupakan masyarakat

hiperglikemia (15). Jaminan kesehatan mengeliminasi yang lebih banyak aktivitas sosial, bergaul akrab dengan

kegagalan terapi yang disebabkan oleh faktor dari pasien sesamanya, dan hidup lebih santai, namun demikian

yaitu ketaatan terapi dan oleh faktor sistem layanan subjek lebih banyak bekerja dalam ruangan (59,7%)

kesehatan karena aspek pendanaan (21). Suatu penelitian karena didominasi oleh ibu rumah tangga.

menunjukkan subjek yang memiliki jaminan kesehatan Informasi untuk skor Framingham bermanfaat untuk dalam bentuk asuransi mandiri lebih baik dalam hal mengevaluasi hipertensi, diabetes, dan hiperlipidemia ketaatan dan intensifikasi terapi yang cukup dibandingkan secara bersamaan karena tiga penyakit tersebut akan subjek tanpa asuransi (16). Pada penelitian ini baik dari bermuara pada risiko kardiovaskular. Skor Framingham kelompok dengan atau tanpa jaminan kesehatan mengaku dapat menunjukkan pentingnya subjek memulai maupun hanya akan mencari terapi jika mengalami keluhan pusing, mempertahankan terapi. Penelitian di Belanda sakit kepala, tengkuk kejang, rasa kebas/kesemutan, dan menunjukkan sebesar 50% kelompok yang sadar bila ada keluhan mengganggu lainnya. Subjek mengaku hipertensi memiliki nilai skor Framingham di bawah 10%, bahwa mereka biasanya hanya minum obat sampai gejala hal ini berarti terapi yang diterima pada kelompok membaik lalu berhenti terapi, sementara itu hipertensi, tersebut sebenarnya kurang diperlukan, sebaliknya 33,6% hiperlipidemia, maupun diabetes sering terjadi tanpa subjek dengan risiko tinggi dengan skor Framingham 20% disertai gejala sehingga lebih banyak subjek yang tidak tidak mendapatkan terapi (20). Subjek pada penelitian ini mencapai target terapi. Pernyataan ini sesuai dengan memiliki rerata risiko 10 tahun ke depan yang mendekati penelitian yang menyatakan bahwa asuransi hanya nilai 20%, dan menjadi kelompok sangat perlu berpengaruh pada pengendalian penyakit bila subjeknya

mendapatkan terapi. melakukan terapi dan meningkatkan akses terapi (16-17).

(6)

yang ditemukan di Amerika Serikat (2007 dan 2015), jaminan kesehatan. Pada subkelompok dengan tekanan Nigeria (2014), dan China (2016) yang menunjukkan darah ≥140/90 mmHg, subjek dengan dan tanpa jaminan jaminan kesehatan berperan penting dalam peningkatan kesehatan memiliki skor Framingham yang tidak berbeda kesehatan masyarakat (15-17,23,24). bermakna (p: 0,19), namun demikian subjek dengan jaminan kesehatan memiliki risiko kategori sedang yaitu Belum ditemukannya peranan jaminan kesehatan yang 19,8 (8,9)% berbanding 21,1 (8,3)% risiko kategori tinggi bermakna dibandingkan tanpa jaminan kesehatan dapat untuk subjek tanpa jaminan kesehatan. Kategori risiko dikaitkan dengan status sosio-ekonomi subjek. Framingham pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan Berdasarkan jenis sistem jaminan kesehatan subjek penelitian sejenis untuk risiko stroke di Kecamatan penelitian, sebagian besar merupakan jaminan kesehatan Sekarbela Mataram. Pada penelitian tersebut hasilnya sosial. Subjek memiliki latar belakang pendidikan yang menunjukkan stroke risiko rendah meskipun 50% relatif rendah. Faktor pendidikan subjek menurunkan penduduk mengalami hiperlipidemia. Perbedaan ini kecenderungan akses informasi kesehatan dan kemungkinan disebabkan variasi perhitungan risiko, yaitu pemahaman akan hipertensi yang relatif rendah. Hal ini menggunakan kalkulator versi BMI dan versi tabel (25). berakibat pada permasalahan terapi subjek (24). Risiko penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang Pengendalian hipertensi sangat penting untuk mencegah multi faktor, faktor jaminan kesehatan saja belum dapat risiko kardiovaskular. Penelitian ini dilakukan di awal memberikan penurunan faktor risko secara bermakna. pelaksanaan JKN dari BPJS yang baru mulai diterapkan Selain itu faktor waktu pengamatan yang relatif awal dari pada tahun 2014, yaitu dalam rentang kurang lebih dari 1 pelaksanaan JKN BPJS kurang dari 1 tahun barangkali tahun. Sebagai perbandingan peran jaminan kesehatan menurunkan dampak JKN tersebut. Penelitian lebih lanjut dalam suatu pemodelan peningkatan peran asuransi diperlukan untuk mengkonfirmasi peranan jaminan kesehatan 5,1% pada subjek 25-64 tahun diprediksi kesehatan terutama setelah durasi implementasi JKN-BPJS menurunkan prevalensi penyakit kardiovaskular misalnya di atas 2 tahun.

111.000 penyakit jantung koroner 63.000 kasus stroke, dan 95.000 kematian karena kardiovaskular pada tahun

UCAPAN TERIMA KASIH 2050 (23). Pada penelitian ini tidak terlihat pengaruh

faktor gender terhadap faktor jaminan kesehatan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Berdasarkan temuan dari berbagai penelitian, faktor Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset Teknologi dan gender laki-laki relatif lebih berisiko terhadap kesehatan Pendidikan Tinggi Indonesia untuk dukungan pendanaan (5,20,22) dan sepanjang penelusuran peneliti, belum penelitian melalui skema Penelitian Fundamental 2015 dan ditemukan penelitian yang langsung menghubungkan PUPT 2016. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pengaruh gender terhadap partisipasi jaminan kesehatan. Kepala Dukuh setempat atas bantuan teknis dan penggerakan masyakarat, partisipasi masyarakat yang Penelitian sebelumnya menunjukkan jaminan kesehatan

terlibat, serta dukungan tim pengambilan data. meningkatkan proporsi kesadaran dan terapi hipertensi

subjek, tetapi tidak mempengaruhi pengendalian tekanan Catatan: darah (18). Pada subanalisis penelitian yang

membandingkan skor Framingham, jaminan kesehatan Hasil penelitian ini pernah disampaikan dalam bentuk belum terbukti menurunkan risiko kardiovaskular subjek presentasi oral pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan yang teramati pada rerata tekanan darah, BMI, skor Ikatan Apoteker Indonesia 27-29 September 2016. Framingham, dan umur jantung vaskular yang tidak Publikasi presentasi tersebut tanpa abstrak maupun berbeda bermakna antara kelompok dengan dan tanpa fulltext yang ditampilkan dalam prosiding.

DAFTAR PUSTAKA tanggal 11 November 2010].

1. World Health Organization, World Heart Federation, 5. Mancia G, Fargard R, Narkiewicz K, et al. 2013 World Stroke Organization, 2011, Global atlas on ESH/ESC Guidelines for the Management of Arterial cardiovascular disease prevention and control: Hypertension:The Task Force for the Management of policies, strategies, and interventions. (Online) Arterial Hypertension of the European Society of 2011. http://www.who.int/cardiovascular_diseases Hypertension (ESH) and of the European Society of /publications/atlas_cvd/en/. [diakses tanggal 17 Cardiology (ESC). Journal of Hypertension. 2013;

Mei 2015]. 31(7): 1281–1357.

2. Smith SC, Collins A, Ferrari R, et al.WHF / AHA / ACCF 6. Wright JD, Hughes JP, Ostchega Y, Yoon SS, and / EHN / ESC Presidential Advisory Our Time : A Call to Nwankwo T. Mean Systolic and Diastolic Blood Save Preventable Death from Cardiovascular Disease Pressure in Adults Aged 18 and Over in the United (Heart Disease and Stroke). Journal of the American States, 2001–2008. National Health Statistics Collage of Cardiology. 2012; 60(22): 2343-2348. Reports. 2011; 35: 1–24.

3. Yusuf S, Rangarajan S, Teo K, et al. Cardiovascular 7. Suhadi R, Paulina G, Sagina Y, et al. Evaluasi “The Rule Risk and Events in 17 Low-, Middle-, and High- of Halsves” Kasus Hipertensi pada Responden di Income Countries. The New England Journal of Delapan Dusun Bagian Selatan Sleman Yogyakarta. Medicine. 2014; 371(9): 818-827. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana. 2016; 1(2):

91-100. 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

(7)

Community Medicine. 2014; 5(3): 333-336. Medicine. 2014; 174(4): 555-563.

9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset 18. Suhadi R, Linawati Y, Virginia DM, and Setiawan CH. Kesehatan Dasar. (Online) 2013. Early Implementation of Universal Health Coverage http://dinkes.bantenprov.go.id/upload/article_doc among the Hypertension Subjects in Sleman-District /Hasil_Riskesdas_2013.pdf. [diakses tanggal 20 of Yogyakarta. Acta Medica Indonesiana. 2015;

Januari 2016] 47(4): 311-319.

10. Rahajeng E dan Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan 19. Roemling C and Qaim M. Obesity trends and Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran determinants in Indonesia. Appetite. 2012; 58(3):

Indonesia. 2009; 59(12): 580-587. 1005-1013.

11. Lloyd-Jones DM. Cardiovascular Risk Prediction: 20. Scheltens T, Bots ML, Numans ME, Grobbee DE, and Basic Concepts, Current Status, and Future Hoes AW. Awareness, Treatment, and Control of Directions. Circulation. 2010; 121(15): 1768-1777. Hypertension: The ”Rule of Halves” in an Era of Risk-12. Framingham Heart Study. Cardiovascular Disease based Treatment of Hypertension. Journal of Human

( 1 0 - y e a r r i s k ) . ( O n l i n e ) 2 0 1 5 . Hypertension. 2007; 21(2): 99-106.

https://www.framinghamheartstudy.org/risk- 21. Ogedegbe G. Barriers to Optimal Hypertension functions/cardiovascular-disease/10-year-risk.php. Control

. The Journal of Clinical Hypertension. 2008; [diakses tanggal 13 April 2015].

10(8): 644-646. 13. Bitton A and Gaziano T. The Framingham Heart

22. Li YC and Huang WL. Effects of Adherence to Statin Study's Impact on Global Risk Assessment. Progress

Therapy on Health Care Outcomes and Utilizations in in Cardiovascular Disease.2010; 53(1): 68-78.

Taiwan: A Population-Based Study. BioMed Research 14. Ohira T. Evaluation of Cardiovascular Risk Prediction International. 2015: 2015: 1-8.

for the Guidelines of Cardiovascular Diseases

23. Li S, Bruen BK, Lantz PM, and Mendez D. Impact of Prevention in Japan. Journal of Atherosclerosis and

Health Insurance Expansions on Nonelderly Adults Thrombosis. 2016; 23(2):169-170.

with Hypertension. Preventing Chronic Disease. 15. McWilliams JM, Meara E, Zaslavsky AM, and Ayanian 2015; 12: 150111.

JZ. Use of Health Services by Previously Uninsured

Medicare Beneficiaries. The New England Journal of 24. Liao Y, Gilmour S, and Shibuya K. Health Insurance Medicine. 2007; 357(2): 143-153. Coverage and Hypertension Control in China: Results from the China Health and Nutrition Survey. PLoS 16. Duru OK, Vargas RB, Kermah D, Pan D, and Norris KC.

ONE.2016; 11(3): e015209. Health Insurance Status and Hypertension Monitoring

and Control in the United States. American Journal of 25. Syafii H, Padauleng N, Rizki M, Pintaningrum Y, dan Hypertension. 2007; 20(4): 348-353. Indrayana Y. Gambaran Skor Risiko Stroke Framingham, Obesitas, Dislipidemia, dan 17. Hendriks ME, Wit FWNM, Akande TM, et al. Effect of

Hiperurisemia pada Penduduk Kecamatan Sekarbela Health Insurance and Facility Quality Improvement

Mataram. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2017; 29(3): on Blood Pressure in Adults With Hypertension in

Gambar

Gambar 1. Metode sampling dan besar sampel penelitian
Tabel 1. Proporsi subjek dalam persentase berdasarkan adanya jaminan kesehatan
Tabel 2. Perbedaan nilai subjek dalam rerata dan standar deviasi berdasarkan jaminan kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur dan kemuliaan penulis panjatkan kepada Allah yang Maha Esa atas setiap anugerah-Nya yang penulis rasakan selama ini, serta pertolongan-Nya yang memampukan penulis

Merancang struktur dan utilitas bentang lebar.. • Mahasiswa mampu

  Panduan Sistem Bangunan Tinggi:   Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan.   Struktur Bangunan Tinggi dan

Dapat menaiki Bus Batik Solo Trans (AC) koridor 1 dari Halte yang telah disediakan di parkiran bandara dengan biaya Rp 10.000,-/orang lalu turun di depan Gerbang UNS berjalan

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kewibawaan guru terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam di Sekolah Menegah Pertama Negeri

Atas hal tersebut diatas, maka Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal Tahun Anggaran 2011

bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah pada Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) pada umumnya dilakukan secara cicilan dalam kurun waktu yang telah

Jika nasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan LKS telah memastikan ketidakmampuannya, LKS