• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKj IP 2016 Dinas Pariwisata DIY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LKj IP 2016 Dinas Pariwisata DIY"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

i Pemerintah Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta

L

L

A

A

P

P

O

O

R

R

A

A

N

N

K

K

I

I

N

N

E

E

R

R

J

J

A

A

I

I

N

N

S

S

T

T

A

A

N

N

S

S

I

I

P

P

E

E

M

M

E

E

R

R

I

I

N

N

T

T

A

A

H

H

T

T

A

A

H

H

U

U

N

N

2

2

0

0

1

1

6

6

DINAS PARIWISATA DIY

Jl. Malioboro No. 56 Yogyakarta

(2)

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah SKPD Dinas Pariwisata DIY disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016, serta Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output

maupun outcomes di masa mendatang.

Yogyakarta, 28 Februari 2017

KEPALA DINAS PARIWISATA DIY

(3)

iii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata DIY ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas Pariwisata DIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja Dinas Pariwisata DIY yang dihasilkan di tahun 2016, dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Sasaran 1 : Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. (berdasarkan akomodasi yang digunakan) Indikator : Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 :

Realisasi kunjungan wisatawan nusantara di tahun 2016 adalah 4.194.261 orang dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 4.071.753 orang, sementara realisasi kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 355.313 orang di tahun 2016 dari yang ditargetkan sebesar 345.503 orang.

2) Sasaran 2 : Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing Indikatator : Lama Tinggal Wisatawan Nusantara dan Mancanegara capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 :

Realisasi lama tinggal Wisatawan Nusantara adalah 1,9 hari dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 2.45 hari dan Wisatawan Mancanegara adalah 2 hari dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 2.45 hari.

(4)

Wisata pada tahun 2016 sebanyak 19.753.145 orang dari yang ditargetkan sebelumnya sebesar 19.302.898 orang. Untuk realisasi jumlah Daya Tarik Wisata Baru di tahun 2016 sebanyak 92 DTW/Lokasi, dan untuk Realisasi Jumlah Desa Wisata tercapai 100 % sebanyak 85 desa wisata, sementara itu untuk Realisasi jumlah Pokdarwis juga tercapai 100 % sebanyak 91 kelompok.

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Pariwisata DIY ke depan. Tantangan tersebut antara lain :

Pertama, Lebih berperan aktif dalam membuat terobosan baru, khususnya untuk meningkatkan Length of Stay, dengan beberapa cara, seperti menyelenggarakan atraksi wisata malam. Kedua, Paket-paket wisata yang masih dijual oleh para agen perjalanan masih banyak menjual destinasi-destinasi wisata yang sudah cukup dikenal luas, namun tidak memasukkan destinasi-destinasi wisata baru.

(5)

v

Daftar Isi

KATA PENGANTAR

...

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN……….1

I.1 Struktur Organisasi...2

I.2 Fungsi dan Tugas ………..………4

I.3 Keadaan Pegawai……….………....4

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana………...6

I.5 Keuangan………...8

I.6 Sistematika LKJiP...8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis... 10

II.1.1 Visi dan Misi ... 11

II.1.2 Tujuan dan Sasaran ... 13

II.1.3 Strategi ... 14

II.1.3.1 Misi 1... 14

II.1.3.2 Misi 2...16

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016...17

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016...18

II.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY...19

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis...19

II.4 Instrumen Pendukung...19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1. Capaian Kinerja Tahun 2016 ...21

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis...22

III.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya……….32

III.4. Akuntabilitas Anggaran………43

(6)

Daftar Tabel

Tabel I.1 Sarana dan Prasaranan Dinas Pariwisata DIY……….6 Tabel I.2 Kebutuhan sarana prasarana Dinas Pariwisata……….7 Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY………14 Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016……….. Tabel II.3Target Belanja Dinas Pariwisata DIY Tahun 2016………. Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis……….. Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja……… Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2016……….. Tabel III.3 Pameran yang diikuti DIY pada Tahun 2016……… Tabel III.4 Perkembangan Hotel dan Akomodasi Lain Per Kab/Kota ……… di DIY Tahun 2015-2016

Tabel III.5 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan Nusantara……….29 dan Mancanegara Tahun 2016

Tabel III.6 Target dan Realisasi Lama Tinggal Wisatawan Nusantara ………..31 dan Mancanegara Tahun 2016

Tabel III.7 Daftar Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata DIY………34 Tahun 2016

Tabel III.8 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan ke DTW tahun 2016………36 Tabel III.9 Daftar Pembangunan Sarana & Prasarana Pariwisata DIY ………..38 Tahun 2016

Tabel III.10 Target dan Realisasi Jumlah Daya Tarik Baru Tahun 2016……….39 Ta el III. Target da Realisasi Ju lah Desa Wisata da Ju lah………..42 Pokdarwis Tahun 2016

Tabel III.12 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran ……… Tahun 2016

Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program……….. Tahun 2016

(7)

vii

Daftar Gambar

Gambar I.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata DIY3……….. Gambar III.1 Booth Dinas Pariwisata DIY pada BBTF Bali Tahun 2016………..28 Gambar III.2 Parade Jogja Fashion Week di Jalan Malioboro, Yogyakarta……….33 Gambar III.3 Lomba Kelompok Sadar Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016…………..40 Gambar III.4 Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016 …………..40 Gambar III.5 Pelatihan Kuliner Berbasis Keunggulan Lokal Tahun 2016………..41 Gambar III.6 Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Tahun 2016……….42

Daftar Grafik

Grafik III.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di DIY tahun 2012- ………24 Grafik III.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2012-2016…26 Grafik III.3 Peringkat Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2016………27 Grafik III.4 Perkembangan La a Ti ggal Wisatawa Ma a egara………30

& Nusantara di DIY tahun 2012-2016

(8)

BAB 1

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata DIY Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94 Tahun 2016 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata DIY Tahun 2016 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Pariwisata DIY.

2. Mendorong Dinas Pariwisata DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pariwisata DIY untuk meningkatkan kinerjanya.

(9)

2

I.1 Struktur Organisasi

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pasal 45 Perdais Nomor 3 Tahun 2015, Dinas Pariwisata DIY merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:

1. Unsur Organisasi Dinas Pariwisata DIY terdiri dari:

a. Pimpinan : Kepala

b. Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari Subbagian- subbagian

c. Pelaksana : - Bidang-bidang yang terdiri dari seksi- seksi;

- UPT; dan

- Kelompok Jabatan Fungsional. 2. Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari:

a. Kepala;

b. Sekretariat, terdiri dari: 1. Subbagian Umum; 2. Subbagian Keuangan; dan

3. Subbagian Program dan Informasi. c. Bidang Pengembangan Destinasi, terdiri dari:

1. Seksi Obyek Daerah Tujuan Wisata;

2. Seksi Sarana Prasarana dan Usaha Jasa Pariwisata; dan 3. Seksi Standarisasi Produk.

(10)

2. Seksi Kelembagaan Pariwisata. e. Bidang Pemasaran, terdiri dari :

1. Seksi Analisa Pasar; 2. Seksi Promosi; dan

3. Seksi Pelayanan Informasi Pariwisata. f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar I.1

(11)

4

I.2 Tugas dan Fungsi

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2015 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata DIY Tanggal 2 September 2015 menetapkan bahwa Dinas Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang pariwisata, kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pariwisata mempunyai fungsi :

a. penyusunan program dan pengendalian di bidang pariwisata; b. perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata;

c. pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata; d. pengelolaan pengembangan kapasitas pariwisata; e. penyelenggaraan pemasaran pariwisata;

f. pemberian fasilitasi bidang pariwisata Kabupaten/Kota; g. pelaksanaan pelayanan umum bidang pariwisata; h. pemanfaatan budaya untuk promosi pariwisata;

i. pemberdayakan sumberdaya dan mitra kerja bidang pariwisata; j. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

I.3 Keadaan Pegawai

Jumlah Pegawai seluruhnya berjumlah 65 orang dengan klasifikasi sebagai berikut:

A. Berdasarkan tingkat pendidikan

1. Pasca Sarjana : 7 orang

2. Sarjana : 26 orang

3. D4 : 2 orang

(12)

5. Sarjana Muda : 2 orang 6. SLTA sederajat : 18 orang

7. SLTP : 1 orang

8. SD : 2 orang

B. Berdasarkan pangkat dan golongan

1. Pembina Utama Muda (IV/c) : 1 orang 2. Pembina Tingkat I (IV/b) : 1 orang 3. Pembina (IV/a) : 5 orang 4. Penata Tingkat I (III/d) : 11 orang 5. Penata (III/c) : 8 orang 6. Penata Muda Tk. I (III/b) : 18 orang 7. Penata Muda (III/a) : 11 orang 8. Pengatur Tk. I (II/d) : 3 orang 9. Pengatur (II/c) : 3 orang 10. Pengatur Muda Tk. I (II/b) : 2 orang 11. Juru Muda Tk. I (I/b) : 2 orang C. Berdasarkan jabatan struktural

1. Pejabat eselon II : 1 orang 2. Pejabat eselon III : 4 orang 3. Pejabat eselon IV : 11 orang Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017

(13)

6

I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk penyelenggaraan Urusan Pariwisata DIY dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel I. 1

Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata DIY

No Nama Barang Jmlh Keterangan

1 Tanah 13 Tanah perumahan, rumah dinas,

Bangunan, Saranan Wisata, Parkir, TPR kaliurang

2 Alat-alat angkutan 10 Mini bus, Pick up, Sepeda motor, 3 Alat-alat Kantor dan

Rumah Tangga

(14)

No Nama Barang Jmlh Keterangan

penunjuk waktu, Kursi Counter TIC, Meja workstation, Kursi leather, Ceiling Fan, Proyektor, Lampu bilboard, Folding gate, Almari pakaian, Almari arsip kaca, Gordyn, UPS.

4 Alat-alat Studio dan Komunikasi

32 Kamera Digital, Handycame, faximile KXFT, Blitz SB 28, Sound system,

5 Bangunan Gedung 1 Gedung TIC Malioboro

6 Jaringan 2 Jaringan Listrik, Instalasi telepon PABX 7 Buku Perpustakaan 144 Buku kepustakaan, buku hukum, 8 Barang Bercorak

Kesenian/Kebudayaan

24 Batik tulis dalam pigura

Semua sarana dan prasarana di atas masih dalam keadaaan baik dan layak pakai. Namun demikian secara kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana tersebut masih perlu ditingkatkan karena beban kerja yang semakin tinggi. Setelah diinventarisiir, Dinas Pariwisata masih membutuhkan sarana kerja pendukung yakni:

Tabel I.2

Kebutuhan sarana prasarana Dinas Pariwisata

No Nama Barang Jumlah

1. 2. 3. 4.

(15)

8

Pada Tahun Anggaran 2016 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 28.356.476.996,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2016 menjadi Rp. 24.823.007.491,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 3.998.306.593,- dan Belanja Langsung Rp. 20.824.700.898,-. Adapun realisasi anggaran sebesar 23.860.816.597,- (96.12%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp . 3.859.364.954,- (96.52 %) belanja langsung sebesar Rp 20.001.451.643,- (96.04%).

Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh Dinas Pariwisata DIY dari retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata berupa Sewa tempat/ counter TIC Malioboro oleh Disbudpar Prov. Jateng dan Sewa Tempat parkir PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT. TWCBP & RB) di Candi Ratu Boko, sebesar Rp. 89.828.720.- dari target Rp. 41.500.000.- dan telah melampaui target pendapatan sebesar 216.45%.

I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas Pariwisata DIY DIY tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif memuat:

1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan

(16)

dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;

2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKj IP/manfaat LKj IP, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata DIY, Potensi yang menjadi ruang lingkup OPD dan Sistematika penulisan LKj IP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi instansi

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka mencapai sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah

(17)

10

BAB 2

Perencanaan

& Perjanjian Kinerja

II.1 Perencanaan Strategis

Pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Daerah DIY selama empat tahun terakhir menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik. Evaluasi Pembangunan yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan adanya beberapa indikator target sasaran yang capaiannya telah melampaui target yang ditetapkan pada akhir RPJMD.

Hasil evaluasi tersebut ditindaklanjuti dengan dilakukannya perubahan terhadap RPJMD 2012-2017 berdasarkan amanat Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017. Selaras dengan perubahan RPJMD 2012-2017 menimbulkan konsekuensi logis adanya tindak lanjut dalam Perubahan Renstra Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017, yang telah ditetapkan dalam SK Kepala Dinas Pariwisata DIY Nomor: 188/0294 Januari 2016 tentang Perubahan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017.

(18)

sasaran Dinas Pariwisata sebagai penjabaran sasaran dan indikator Gubernur dalam perubahan RPJMD. Hasil perubahan RPJMD DIY Tahun 2012-2017 akan digunakan sebagai panduan dalam menentukan program kegiatan dalam rencana kerja sampai dengan tahun akhir RPJMD. Perubahan yang dilakukan tercantum dalam Renstra Dinas Pariwisata.

II.1.1 Visi dan Misi

II.1.1.1 Visi

Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya

terkemuka di Asia Tenggara, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu e doro g pe a gu a Daerah u tuk kesejahteraa asyarakat”. Pernyataan visi di atas dilandasi dengan pemahaman bahwa pembangunan kepariwisataan di DIY pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan :

1) DIY secara historis, memiliki modal dasar yang dapat diunggulkan serta panorama alam nan indah mempesona yang menarik untuk dijelajahi. Warisan budaya berupa candi, artefak, kraton dan beberapa bangunan berarsitektur tinggi merupakan simbol kebesaran budaya masa lalu serta masih terpeliharanya dan berbagai nilai-nilai, kesenian dan sebagainya di masyarakat menunjukan eksistensi warisan budaya yang dimiliki masyarakat DIY. Berbagai sarana rekreasi dan berbagai sarana/prasarana pendukung pariwisata dan transportasi memudahkan wisatawan untuk datang dari berbagai tempat untuk datang dan memilih produk-produk wisata yang berkualitas.

2) Berwawasan budaya, dapat diartikan bahwa segala aktifitas kepariwisataan DIY, berwawasan budaya yang diwujudkan dalam bersikap dan perilaku insan pariwisata yang selalu mengedepankan budaya timur, khususnya budaya Jawa (Yogyakarta). Perilaku insan pariwisata yang njawani dalam sikap sehari-harinya. Ramah tamah, gotong royong, gaya hidup bersih, berbudi pekerti baik, memiliki unggah-ungguh, sopan santun

namun cukup trengginas dan tanggap ing sasmito terhadap perkembangan jaman.

(19)

12 Perencanaan yang tersistem, integrated yang muncul dari analisa yang

tajam serta disepakati oleh stakeholders perlu dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berkesinambungan (sustainable tourism development). Seluruh pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan harus berorientasi pada asas adil dan merata serta sebanyak mungkin menciptakan peluang kerja tanpa meninggalkan kaidah, etika, kemandirian dan profesionalisme.

4) Kepariwisataan Indonesia adalah pariwisata yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Berdasarkan konsep tersebut, maka konsep yang sebaiknya dipakai sebagai landasan adalah: Pariwisata yang berbasis masyarakat (community based tourism) dan Pariwisata berkelanjutan. Rasa ikut memiliki (handarbeni) perlu ditumbuhkan dengan menanamkan

pemahaman tentang arti penting pariwisata sebagai salah satu sektor yang diandalkan oleh Pemerintah DIY yang dapat mendorong tumbuh dan kuatnya ekonomi lokal sehingga mempercepat kesejahteraa masyarakat Yogyakarta

II.1.1.2 Misi

Misi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkait dengan kepariwisataan sesuai RPJMD (2012 – 2017) adalah menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif. Misi ini pelaksanaannya dapat dijabarkan dalam Misi Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu:

1. Mewujudkan kualitas dan kuantitas Daya Tarik Wisata DIY dan pendukungnya yang berdaya saing tinggi berdasarkan Sapta Pesona dan keterpaduan antara pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.

(20)

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka menengah salama 5 tahun anggaran adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pemasaran Pariwisata DIY yang didukung kapabilitas/kredibilitas kapasitas SDM dan Kelembagaan seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan seluruh DIY;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Daya Tarik Wisata DIY dan pendukungnya yang berdaya saing tinggi berdasarkan sapta pesona dan keterpaduan antara pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.

Sasaran Strategis

(21)

Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

KONDISI AWAL

2012

TARGET RENSTRA KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

2.113.314 2.754.981 3.581.860 4.071.753 4.561.646 SEBELUM

n/a n/a n/a n/a n/a SETELAH

Jumlah Wisatawan Mancanegara

orang 188.369

212.518 249.854 258.636 263.137 267.715 SEBELUM

n/a n/a 261.057 345.503 386.964 SETELAH 2 Terwujudnya destinasi

wisata yang berdaya

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017

(22)

II.1.3 Strategi

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

II.1.3.1 Misi 1

Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pemasaran Parwisiata DIY yang didukung kapabilitas/kredibilitas kapasitas SDM dan Kelembagaan seluruh pemangku kepentingan kepariwisataan seluruh DIY;

 Strategi:

- Mewujudkan strategi pemasaran pariwisata yang berorientasi pada efektifitas, efisiensi dan tepat sasaran sehingga mampu mengantisipasi permintaan pasar, mengenal keinginan dan motivasi pasar serta mendorong timbulnya permintaan dari dalam negeri (wisata nusantara) dan dari luar negeri (wisata mancanegara).

- Mengoptimalkan berbagai upaya penguatan dan perluasan jaringan kerjasama serta meningkatkan kemitraan kepariwisataan dengan stakeholder lainnya yang sinergis dan bermanfaat

 Kebijakan :

Peningkatan pemasaran pariwisata Yogyakarta yang efektif dan efisien yang berorientasi pasar baik di dalam negeri maupun ke luar negeri sertam mengembangkan jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan

 Program :

- Program Pengembangan Pemasaran

- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata - Program Pengembangan Kemitraan

- Program Pengembangan Desa Wisata

 Kegiatan :

- Penyusunan Data Kepariwisataan

- Pemasaran Dan Jejaring Kemitraan Pariwisata

- Aktualisasi Seni Tradisi untuk Mendukung Kepariwisataan - Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata

- Peningkatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Pelaku Pariwisata - Peningkatan Daya Tarik Pariwisata

(23)

16

II.1.3.2 Misi 2

Meningkatkan kualitas dan kuantitas Daya Tarik Wisata DIY dan pendukungnya yang berdaya saing tinggi berdasarkan sapta pesona dan keterpaduan antara pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.

 Strategi :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata (produk-produk pariwisata) Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai daya banding dan saing tinggi/kompetitif serta berkelanjutan.

 Kebijakan :

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.

 Program :

- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata - Program Pengembangan Desa Wisata

 Kegiatan :

- Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan - Peningkatan Daya Tarik Desa Wisata

II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.

(24)

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET

orang 19.302.898 I 2.895.434

(25)

18 4 Terwujudnya daya

tarik pariwisata

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2016

(26)

(96.12%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 3.859.364.954,- (96.52 %) belanja langsung sebesar Rp 20.001.451.643,- (96.04%).

II.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY

Tabel II.3Target Belanja Dinas Pariwisata Tahun 2016

Uraian Target Prosentase

Belanja Tidak Langsung Rp. 3.998.306.593,- 16.11 %

Belanja Langsung Rp. 20.824.700.898,- 83.89 %

Jumlah Rp. 24.823.007.491,- 100 %

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2016 Dinas Pariwisata yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:

Tabel II.4Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan

1 2 3 4 5

1 Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan kunjungan wisatawan

6.953.100.000 33.39 %

2 Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing

5.230.630.000 25.12 %

II.4 Instrumen Pendukung

(27)

20 pertemuan rutin setiap bulannya untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan di bidang-bidang. Fokus utama dari pertemuan rutin setiap bulan adalah unutk mendapatkan informasi mengenai penyerapan anggaran serta realisasi fisik yang sudah terlaksana di setiap bulannya. Kegiatan Monitoring dan evaluasi juga dilakukan dengan melaksanakan peninjauan lapangan, terutama unutk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan sarana dan prasarana, serta penyelenggaraan event-event kepariwisatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata DIY. Penggunaan aplikasi di dalam pendukungan kegiatan Monitoring dan Evaluasi juga digunakan. Aplikasi pendukung berupa Sistem Informasi Pengendalian (http://monevapbd.jogjaprov.go.id), merupakan sistem aplikasi yang disusun oleh BAPPEDA DIY guna mendukung efektifitas dari proses monitoring dan evaluasi. Kegiatan Monitoring dan evaluasi dapat menjadi instrumen pendukung di dalam proses verifikasi dan pengawasan pelaksanaan program/kegiatan.

(28)

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2016

Dinas Pariwisata DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2015 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

 Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Pariwisata DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

No. Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja Kode

1. Sangat Baik Hijau Tua

2. Tinggi Hijau Muda

3. Sedang Kuning Tua

4. Rendah Kuning Muda

(29)

22 Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2016

NO. SASARAN STRATEGIS

Nusantara orang 4.071.753 4.194.261 103.01

Sangat baik

Jumlah Wisatawan

Mancanegara orang 345,503 355.313 102.84

Sangat baik

2 Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya

Dari tabel di atas, terdapat 2 (dua) sasaran yang terbagi ke dalam 4 (empat) indikator kinerja. Pada tahun 2016, 2 (dua) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 50% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 50% belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wisatawan Mancanegara (capaian 103,01%) sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara (Capaian 81.25%).

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

(30)

III.2.1. Sasaran I

Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk miningkatkan kunjungan wisatawan. Sasaran strategis ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa diperlukan suatu bentuk pemasaran pariwisata yang dilakukan secara efektif dan efisien, hal itu dilakukan agar minat dari calon wisatwan ataupun wisatawan repeater selalu berminat untuk datang ke DIY. Pelaksanaan promosi pariwisata adalah cara yang paling efektif di dalam mendatangkan serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY.

Tolok ukur capaian sasaran II terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu indikator (1) Jumlah Wisatawan Nusantara dengan formulasi: Jumlah Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke DIY selama satu tahun dan (2) Jumlah Wisatawan Mancanegara dengan formulasi: Jumlah Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke DIY selama satu tahun.

Destinasi wisata DIY masih diminati oleh wisawatan nusantara atau juga dikenal wisatawan domestik, hal tersebut dapat terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan nusantara yang setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan nusantara mencapai 3.813.720 orang sedangkan pada tahun 2016 kunjungan wisatawan nusantara bertambah sebanyak 380.541 orang (naik 10%), sehingga pada tahun 2016 jumlah wisatawan nusantara telah mencapai 4.194.261 orang dan telah melebihi target indikator kinerja tahun 2016.

Faktor pendukung dalam pencapaian target inidikator Jumlah Wisatawan Nusantara adalah makin beragamnya atraksi wisata yang ada di DIY. Wisatawan nusantara memiliki kecenderungan datang ke DIY dengan bertujuan berlibur, untuk merespon hal tersebut Dinas Pariwisata DIY bersama dengan stakeholder

(31)

24 Grafik III.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di DIY tahun 2012 - 2016

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan di tahun 2016. Minat wisatawan mancanegara terhadap daerah destinasi wisata di DIY selalu mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 254.213 orang dan mengalami kenaikan sebesar 21% bila dibandingkan dengan capaian kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2015 yang mencapai 308.485 orang. Pada tahun 2016 jumlah kunjungan wisatawan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2015. Capaian kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2016 mencapai 355.313 orang, yang mengalami peningkatan sebesar 15% bila dibandingkan dengan tahun 2014. Pelaksanaan promosi yang dilakukan dengan cara menyelenggarakan pameran serta promosi (di dalam dan luar negeri) dengan menggunakan TI (http://visitingjogja.com) dapat memberikan hasil positif bagi pertumbuhan wisatawan mancanegara.

(32)

Tabel III.3 Pameran yang diikuti DIY pada Tahun 2016 Pameran Luar Negeri / Internasional

No Kegiatan Waktu Tempat

1 Thai International Travel Fair 2016 17-21 Februari 2016 Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, Thailand

2 Table Top Pariwisata DIY di Thailand 3-6 Agustus 2016 Bangkok, Thailand

3 MATTA Fair 2016 29-31 Agustus 2016 Danga City Mall, Johor Bahru, Malaysia

4 JATA Tourism Expo 2016 Japan 22-25 September 2016 Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang

5 EATOF (General Assembly) 20-23 Oktober 2015 JEC, DIY, Indonesia

Pameran Dalam Negeri / Nasional

No Kegiatan Waktu Tempat

1 Deep & Extreme Indonesia 31 Maret-3 April 2016 Jakarta Convention Center

2 Majapahit Travel Fair 14-17 April 2016 Surabaya Grand City Convex

3 Pameran di Bali (BBTF) 22-26 Juni 2016 Bali

Promosi Melalui Media

No Kegiatan Waktu Tempat

1

Promosi Melalui TV Bandara

Soekarno-Hatta Mei - November 2016

Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng

2

Promosi Pariwisata Melalui Majalah

Kabare Agustus 2016 DIY

3

Promosi Pariwisata Melalui Majalah

Inflight Garuda Oktober dan Desember 2016 Inflight Garuda

(33)

26 Grafik III.2

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2012 - 2016

Peringkat sepuluh besar wisatawan mancanegara yang berkunjung di DIY di tahun 2016 masih memiliki posisi yang sama dengan tahun 2015, dengan posisi pertama ditempati oleh jumlah wisatawan yang berasal dari negara Belanda, posisi kedua dari negara Jepang, dan di posisi ketiga adalah negara Malaysia. Wisatawan yang berasal dari negara Belanda telah memposisikan sebagai wisatawan mancanegara terbanyak yang datang ke DIY sejak tahun 2007 lalu (Statistik Pariwisata DIY Tahun 2007).

(34)

Grafik III.3

Peringkat Kunjungan Wisatawan Mancanegara di DIY tahun 2016

Faktor pendukung dalam pencapaian target inidikator Jumlah Wisatawan Mancanegara adalah pelaksanaan kegiatan promosi pariwisata DIY di event-event kepariwisataan di mancanegara dan patut diketahui bahwa pada tahun 2015 lalu Pemerintah Pusat telah menerbitkan peraturan yang bertujuan untuk memberikan manfaat kepada pembangunan nasional diantaranya Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan kepada 30 negara. Kemudian dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 104 tahun 2015 tentang penambahan negara yang diberikan bebas visa kunjungan menjadi 45 negara, sehingga total negara bebas Visa kunjungan pada bulan Oktober tahun 2015 telah menjadi 75 negara. Pemberlakuan peraturan bebas Visa kunjungan kepada beberapa negara dapat menjadi faktor pendukung terhadap pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu faktor pendukung lainnya adalah ketersediaan Akomodasi yang dapat melayani wisatawan yang datang ke DIY. Pada tahun 2016, jumlah hotel dan akomodasi yang tersebar di lima Kabupaten/Kota telah mencapai 1.187 Hotel, yang terdiri dari 96 Hotel Bintang dan 1.091 Hotel Non Bintang, dengan penyebaran

(35)

28 terbanyak ada di Kota Yogyakarta sebanyak 35,38%, Kabupaten Sleman sebanyak 33,02% dan jumlah terkecil ada di Kabupaten Kulonprogo dengan 2,19%.

Tabel III.4

Perkembangan Hotel dan Akomodasi Lain Per Kab/Kota di DIY Tahun 2015-2016

Kabupaten/Kota

Hotel Bintang Hotel Non Bintang Jumlah Total

2015 2016 2015 2016 2015 2016

Kulonprogo - - 26 26 26 26

Bantul 1 1 261 260 262 261

Gunungkidul 1 1 69 87 70 88

Sleman 26 32 363 360 389 392

Yogyakarta 57 62 362 358 419 420

Jumlah 85 96 1,081 1,091 1,166 1,187

Gambar III.1

Booth Dinas Pariwisata DIY pada BBTF Bali Tahun 2016

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016

(36)

Tabel III.5 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Tahun 2016

No Indikator Capaian 2015

3.813.720 4.071.753 4.194.261

103.1

308.485 345.503 355.313 (kolom 4 / 102.84

kolom 5)

386.964 91.82

Formulasi Perhitungan:

Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari wisatawan yang menggunakan jasa akomodasi (menginap di hotel / penginapan). Objek data untuk hotel bintang dilaksanakan pada 64 hotel bintang (sensus) yang ada di DIY, sedangkan untuk hotel non-bintang dilaksanakan pada 40 hotel non bintang (sample) yang ada di DIY.

III.2.2. Sasaran II

Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing. Sasaran ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa dalam mewujudkan destinasi wisata DIY yang berdaya saing di lingkup Asia Tenggara maka diperlukan sasaran yang mampu dijadikan suatu acuan dalam mencapai taraf destinasi wisata yang berdaya saing, maka untuk sasaran kedua ditetapkan sebagai Terwujudnya destinasi wisata yang berdaya saing.

Tolok ukur capaian sasaran III terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu (1) Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara, dengan formulasi: Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara di DIY dan (2) Lama Tinggal Wisatawan Nusantara, , dengan formulasi: Rata-rata lama tinggal wisatawan nusantara di DIY.

(37)

30 target lama tinggal wisman 2,45 hari hanya dapat terealisasi sebesar 2 hari, dan bila dibandingkan dengan tahun 2015 (2,07 hari) menurun 0,07 hari.

Lama tinggal wisatawan nusantara dengan target 2,40 hari hanya terealisasi 1,95 hari jika dibandingkan dengan tahun 2014 (1,85 hari) meningkat 0,10 hari. Diperlukan strategi untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan yang mengunjungi DIY. Salah satu strategi itu yakni perlu memotivasi dan memfasilitasi kalangan swasta agar lebih berperan aktif dalam membuat terobosan baru, khususnya wisata malam di sehingga dengan wisata malam yang sehat dan nyaman, wisatawan akan lebih lama lagi tinggal di Yogyakarta.

Peran dari travel agen dapat memberikan dampak yang besar bagi kemajuan angka LOS wisawatan di DIY. Paket-paket wisata yang masih dijual oleh para agen perjalanan masih banyak menjual destinasi-destinasi wisata yang sudah cukup dikenal luas, namun tidak memasukkan destinasi-destinasi wisata baru, sehingga wisatawan yang berkunjung di DIY sudah cukup mengunjungi destinasi wisata yang dikenal saja dan hal tersebut belum mampu membuat para wisatawan tinggal lebih lama di DIY.

Grafik III.4

Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara & Nusantara di DIY tahun 2012-2016

(38)

Kerjasama dengan stakeholder pariwisata baik yang swasta maupun pemerintah perlu ditingkatkan agar program/Kegiatan dapat berjalan baik dan sinergis. Penyelenggaraan event pariwisata perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan sebaran lokasi yang merata di DIY agar wisatawan yang datang bisa menikmati sajian even di seluruh Kab/Kota di DIY. Target dan realisasi kinerja tahun 2016 dibandingkan dengan target akhir renstra adalah sebagai berikut:

Tabel III.6 Target dan Realisasi Lama Tinggal Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Tahun 2016

No Indikator Capaian 2015

Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari wisatawan yang menggunakan jasa akomodasi (menginap di hotel / penginapan). Objek data untuk hotel bintang dilaksanakan pada 64 hotel bintang (sensus) yang ada di DIY, sedangkan untuk hotel non-bintang dilaksanakan pada 40 hotel non bintang (sample) yang ada di DIY. Dalam perhitungan Length of Stay (LOS) / Lama Tinggal, dilakukan perhitungan dengan formulasi sebagai berikut:

LOS

(39)

32

III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya

Selain penentuan Indikator Kinerja Utama, Dinas Pariwisata DIY juga memiliki Indikator Kinerja Pendukung, yang terdiri dari tiga sasaran dan empat indikator capaian.

III.3.1. Indikator Kinerja Pendukung I

Tolok ukur indikator pendukung pertama ini adalah Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW), dengan formulasi: jumlah pengunjung DTW di kabupaten/kota. Jumlah Wisatawan yang mengunjungi DIY sebagai Daerah Tujuan Wisata (Destinasi) terkemuka di Nusantara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena DIY masih dipandang daerah yang relatif aman dan nyaman, memiliki beraneka ragam Daya Tarik Wisata yang dikelola dengan baik dan masih menjadi magnet/menarik bagi wisatawan. Pembangunan Destinasi wisata yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah DIY, dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisita DIY bertujuan agar semakin banyak pilihan serta jenis objek daya tarik wisata yang dapat ditawarkan kepada calon wisatawan ataupun wisatawan repeater. Upaya yang dilakukan tentunya dengan melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata yang ada di lima Kabupaten dan kota, serta dengan menyelenggarakan atraksi sepanjang tahun di beberapa objek wisata unggulan di DIY.

Keberagaman destinasi wisata yang tersebar di lima kabupaten dan kota menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan. Di wilayah kota Yogyakarta tersebar potensi dan atraksi wisata yang terdiri dari wisata budaya, sejarah, hingga wisata belanja. Kabupaten Sleman juga didorong untuk mengembangkan daya tarik wsiatanya dengan cara mendukung pembangunan sarana dan prasarana pariwisata yang ada di desa-desa wisata, dan juga di beberapa objek wisata yang dinilai berpotensi mendatangkan banyak wisatawan, dan hal tersebut juga dilakukan di Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, serta Kulonprogo.

(40)

Gambar III.2

Parade Jogja Fashion Week di Jalan Malioboro, Yogyakarta

Minat wisawatan yang berkunjung ke DIY, lebih banyak dimotivasi oleh keinginan untuk berlibur, hal tersebut memberikan peluang bagi Dinas Parwisiata DIY untuk terus melaksanakan Program/Kegiatan yang berkaitan langsung dengan pengembangan destinasi wisata. Peluang tersebut tentunya dilihat dari keinginan wisatawan yang menginginkan mendapatkan atraksi wisata yang lebih menonjolkan keunikkan dari ragam budaya dan atraksi yang memiliki kekhususan tertentu. Peluang tersebut di dimanfaatkan oleh Dinas Pariwisata DIY untuk menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan event kepariwisataan. Pada tahun 2016 dengan menggunakan dana alokasi dari APBD DIY tahun 2016, Dinas Pariwisata DIY telah berhasil menyelenggarakan 28 (dua puluh delapan) event pariwisata yang tersebar di 5 (lima) kab/kota di DIY.

(41)

34 Tabel III.7 Daftar Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata DIY

Tahun 2016

No Penyelenggaraan & Fasilitasi Even-event Pariwisata Tahun 2016

1 Dukungan Penyelenggaraan Atraksi 20 Lokasi Desa Wisata

2 Festival Panjat Tebing

3 Jogja Hard Enduro No Limit Motor Trail 2 x 1

4 Jogja Air Show

5 Double Gardan Gathering

6 Lomba Foto Pariwisata

7 Java Daya' Culture Festival

8 Sumpah Pemuda Bikers Gathering

9 Lomba Pacuan Kuda Piala Raja HB CUP

10 Jambore Otomotif

11 Pawai Pembangunan

12 Pekan Budaya Tionghoa

13 Lomba Seni Suara Burung Berkicau Piala Raja HB dan Pakualaman Cup

14 Festival Wisata Budaya dan Drumband Piala Raja dan PA

15 Lomba Seni Burung Derkuku Nasional Piala Raja HB dan Adipati PA Cup

16 Jogja Bike Rendezvous

17 Festival Lintas Komunistas Pariwisata

18 Festival Ramadhan Jogja

19 Lomba Seni Burung Perkutut Nasional Piala Raja HB dan Pakualaman Cup

20 Lomba Pacuan Kuda Piala Adipati PA CUP

21 Jogja Fashion Week

22 Custom Fest

23 Festival Layang-Layang

24 Menoreh Festival

25 Gowes to Heritage

26 Festival Nasyid

27 Festival Panjat Tebing

28 Festival Wisata Budaya dan Drumband Piala Raja dan PA

(42)

Grafik III.5

Motivasi Wisatawan Berkunjung ke DIY di DIY

Berdasarkan RPJMD DIY 2012-2017 dan Renstra Dinas Pariwisata DIY sampai tahun 2017 (akhir masa Renstra) target jumlah pengunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) di DIY sebanyak 22.198.333 orang. Pada tahun 2014 jumlah pengunjung ke DTW mencapai 14.595.743 orang dan tahun 2015 jumlah pengunjung mencapai 18.435.445 orang, dan pada tahun 2016 juga mengalami kenaikan jumlah kunjungan hingga mencapai 19.753.145, dan telah melampaui target jumlah pengunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) tahun 2016.

(43)

36 Grafik III.6

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke DTW di DIY tahun 2012 - 2016

Tabel III.8 Target dan Realisasi Jumlah Wisatawan ke DTW tahun 2016

No Indikator Capaian

2015

18,435,445 19.302.898 19.753.145

102,33

(kolom 4 / kolom 5)

22,198,333 88.98

Formulasi Perhitungan:

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke DTW dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari wisatawan yang berkunjung di destinasi wisata / daerah tujuan wisata yang

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah

(44)

ada di DIY. Selain menghitung jumlah kunjungan wisatawan yang datang di destinasi-destinasi wisata, Dinas Pariwisata DIY juga menghitung data kunjungan wisatawan yang datang di desa-desa wisata.

III.3.2. Indikator Kinerja Pendukung II

Tolok ukur indikator pendukung kedua ini adalah Jumlah Daya Tarik Baru, dengan formulasi: jumlah jumlah kumulatif daya tarik wisata.

Dalam rangka pengembangan destinasi wisata Yogyakarta untuk memenuhi permintaan pasar wisata dan keinginan dari wisatawan maka Dinas Pariwisata DIY berupaya untuk mengembangkan daya tarik wisata baru berbasis alam dan budaya sebagai salah satu produk wisata unggulan DIY. Pengembangan jumlah daya tarik baru dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan dan pelaksanaan penyelenggaraan event kepariwisataan.

Pada tahun 2015 di seluruh DIY (Kab/Kota) terdapat 91 lokasi daya tarik wisata (DTW). Dengan komitmen dan konsistensi serta dukungan dari masyarakat setempat, maka dalam melaksanakan program/kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata DIY pada tahun 2016 meningkat menjadi 92 DTW. Jika dibandingkan dengan target capaian indikator tahun 2016, realisasi pada tahun 2016 telah melampaui target (101,10%).

(45)

38 Tabel III.9 Daftar Pembangunan Sarana & Prasarana Pariwisata DIY

Tahun 2016

No Penyelenggaraan & Fasilitasi Event-event Pariwisata

Tahun 2016

1 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Godean - Muyo dan

Sekitarnya

2 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Prambanan - Ratu

Boko dan Sekitarnya

3 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Patuk dan

Sekitarnya

4 Fasilitasi Sarana Prasana Pendukung Pariwisata di Kawasan Kasongan - Tembi -

Wukirsari dan Sekitarnya

5 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Kraton - Malioboro

dan Sekitarnya

6 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Lereng Merapi

Bagian Selatan dan Sekitarnya

7 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Siung - Wediombo

dan Sekitarnya

8 Fasilitasi Sarana Prasana Pendukung Pariwisata di Kawasan Karst Gunung Sewu

dan Sekitarnya

9 Fasilitasi Sarana Prasarana Pendukung Pariwisata di Kawasan Perbukitan Menoreh

dan Sekitarnya

10 Pembangunan Kios Tahap 2 di Tlogo Putri (Zona A), Kab. Sleman

11 Pembangunan Sarana Prasarana di Kampung Wisata Surocolo Goa Jepang, Kab.

Bantul

12 Pembangunan Amphitheatre di Goa Kiskendo

13 Pembangunan Sarana Prasarana di Desa Wisata Agro Gadung Candi, Bangunkerto,

Turi, Sleman

14 Pembangunan Fasilitas Pendukung Pariwisata Di Kawasan Wisata Suroloyo, Kab.

Kulon Progo

(46)

Tabel III.10 Target dan Realisasi Jumlah Daya Tarik Baru Tahun 2016

No Indikator Capaian 2015

III.3.3. Indikator Kinerja Pendukung III

Tolok ukur indikator pendukung ketiga terdiri dari dua indikator capaian yaitu (1) Jumlah Desa Wisata, dengan formulasi: jumlah kumulatif desa wisata yang dibina oleh dinas pengampu urusan pariwisata dan (2) Jumlah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dengan formulasi: jumlah kumulatif pokdarwis yang tercatat di dinas pengempu urusan pariwisata.

Tahun 2015 terdapat 80 desa/kampung wisata dan 86 kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 85 desa/kampung wisata dan 91 Pokdarwis. Pada tahun 2016 Dinas Pariwisata berhasil menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan desa wisata dan pokdarwis. Kegiatan rutin yang selalu diadakan di setiap tahunnya adalah penyelenggaraan lomba desa wisata dan lomba POKDARWIS tingkat provinsi. Penyelenggaraan lomba tersebut dimaksudkan agar tumbuh semangat bagi pengelola desa wisata maupun kelompok sadar wisata untuk meningkatkan kemampuan, pelayanan hingga pengelolaan terhadap kegiatan wisata yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Kegiatan lomba juga dimaksudkan agar tercipta semangat berkompetisi secara sehat antar pengelola desa wisata dan kelompok sadar wisata. Pada tahun 2016 peserta yang mengikuti lomba desa/kampong wisata tingkat provinsi dan lomba POKDARWIS tingkat provinsi diikuti masing 15 (limabelas) peserta yang berasal dari 5 kab/kota, sehingga masing-masing kab/kota mengirimkan 3 kelompok untuk masing-masing-masing-masing kampung/desa wisata dan kelompok POKDARWIS.

(47)

40 Gambar III.3

Lomba Kelompok Sadar Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016

Gambar III.4

Lomba Desa/Kampung Wisata Tingkat Provinsi Tahun 2016 Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2016

(48)

Selain kegiatan lomba yang ditujukan kepada masiyarakat khususnya di desa/kampong wisata dan kelompok sadar wisata, Dinas Pariwisata DIY di tahun 2016 juga melakukan peningkatan peran dan kemampuan masyarakat melalui sejumlah pelatihan, seperti pelatihan kuliner yang ditujukan kepada masayarakat pengelola destinasi wisata yang ada di masing-masing kab/kota. Pelatihan Kuliner pada tahun 2016 mengangkat tema untuk mendayagunakan keunggulan lokal yang tentunya didapatkan dari lingkungan sekitar, serta mampu disajikan menjadi makanan olahan yang potensial untuk dijual kepada pasar wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Gambar III.5

Pelatihan Kuliner Berbasis Keunggulan Lokal Desa Wisata & Kampung Wisaata Tahun 2016

Pada tahun 2016 Dinas Pariwisata DIY juga berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pemandu wisata (Tour guide) dengan cara melaksanakan pelatihan Guide baru, serta juga memfasilitasi agar para pemandu mendapatkan sertifikasi pemandu wisata dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata, dan juga memfasilitasi agar para pemandu yang sudah memiliki sertifikat dapat memperbarui sertifikat pemandu yang telah dimilikinya.

(49)

42 Gambar III.6

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Tahun 2016

Tabel III.11 Target dan Realisasi Jumlah Desa Wisata dan Jumlah Pokdarwis Tahun 2016

No Indikator Capaian 2015

2016 Target Akhir Renstra

(2017)

Capaian s/d 2016 terhadap 2017 (%) Target Realisasi %

Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jumlah Desa

Wisata 80 85 85 100 90 94.44

2 Jumlah

Pokdarwis 86 91 91 100 96 94.79

(50)

III.4 Akuntabilitas Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2016 sebesar 96,05%. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 96,67%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 91,00%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kunjungan dengan indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara, dimana sasaran dan indikator dicapai oleh k meningkatkan kunjungan dengan indikator jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, dimana sasaran dan indikator dicapai oleh Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata (94,54%).

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan Kepariwisataan DIY tahun 2016 telah mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut:

Tabel III.12 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016

No Sasaran

Kinerja Anggaran

Target Realisasi %

Realisasi Target Realisasi

(51)

44

No Sasaran

Kinerja Anggaran

Target Realisasi %

Realisasi Target Realisasi

%

Total Belanja Langsung Rp.

20,824,700,898

Rp.

20,001,451,643 96,05

Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2016

No Program

1 PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA 7.415.784.525 7.010.944.588 5,46

2 PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA 4.205.432.550 4.081.152.700 2,96

3 PENGEMBANGAN KEMITRAAN 5.596.473.550 5.536.156.950 1,08

4 PENGEMBANGAN DESA WISATA 1.327.727.000 1.298.998.000 2.16

Jumlah Rp.

18,545,417,625

Rp.

17,927,252,238 3.33

Total Belanja Langsung Rp.

20,824,700,898

Rp.

20,001,451,643 3.95

Sumber: Dinas Pariwisata DIY, 2017, data diolah

(52)

III.4.1 Analisa Efisiensi

Tabel III.14 Tingkat Efisiensi dari Capaian Kinerja dan Penyerapan Anggaran Tahun 2016

No Sasaran Indikator

% Capaian

Dari empat indikator kinerja utama yang telah ditentukan, terdapat dua indikator kinerja yang capain kinerja dapat mencapai %. Bila di a di gka a atara persentase capaian kinerja dengan persentase penyerapan anggaran, maka untuk tingkat efisiensi tertinggi diperoleh dari indikator Jumlah Wisatawan Nusantara, dengan sasaran Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang tingkat efisiensi mencapai 108,47%, sedangkan untuk kedua diperoleh dari indikator Jumlah Wisatawan Mancanegara, dengan tingkat efisiensinya mencapai 103,92%.

(53)

46

BAB 4

Penutup

Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Pariwisata DIY pada Tahun Anggaran 2016 merupakan tahun keempat dari Rencana strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.

2. Dari analisis terhadap 2 (dua) sasaran strategis yang terbagi ke dalam 4 (empat) indikator kinerja utama pada tahun 2016, 2 (dua) indikator kinerja utama telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 50% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 50% belum mencapai target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wisatawan Nusantara (capaian 103,01%) sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara (Capaian 81,25%)

3. Untuk capaian Indikator Kinerja Pendukung, yang terbagi ke dalam empat indikator kinerja pendukung, yaitu (1) Jumlah Kunjungan Wisatawan di DTW, (2) Jumlah daya tarik baru, (3) Jumlah desa wisata, dan (4) Jumlah Pokdarwis telah memenuhi dan bahkan dapat melampaui target dari indikator pendukung yang telah ditentukan.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LKjIP dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

(54)

2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK).

(55)

48

LAMPIRAN:

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun) Lampiran 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)

Lampiran 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya

TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA DINAS PARIWISATA DIY

No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut

1. Merekomendasikan kepada Kepala DInas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta beserta seluruh jajarannya agar mempertahankan kinerja yang telah baik.

Dinas Pariwisata telah berhasil mencapai target indikator kinerja utama yaitu jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. Untuk indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara, telah melampaui sebesar 103.1% dan untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 102.84 %. Kinerja dalam mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara terus dipertahankan dan ditingkatkan setiap tahunnya, hal itu dapat terlihat bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015, untuk jumlah kunjungan wisatawan nusantara di tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 9.98 %, sedangkan untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara juga mengalami peningkatan sebesar 2.83 %.

 Dinas Pariwisata DIY terus berupaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja untuk mencapai target indikator kinerja utama (jumlah kunjungan wisatawan nusantara & mancanegara). Alamat: Jl. Malioboro 56, Telp.(0274) 587486, Fax. 565437 Yogyakarta

www.visitingjogja.jogjaprov.go.id; Email: dispar@visitingjogja.com

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(64)

No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut

Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain, dengan mengikuti kegiatan pameran pariwisata di tingkat internasional dan nasional, hal itu terus dilakukan agar penyebaran informasi mengenai potensi wisata DIY dapat terus tersampaikan. Selain mengikuti kegiatan pameran di dalam dan luar negeri, Dinas Pariwisata juga terus berupaya untuk mengoptimalkan kegiatan promosi melalui media cetak, website, dan media elektronik lainnya, serta menyelenggarakan kegiatan seperti Table Top dan Fam Tour.

 Terget indikator kinerja pendukung, yaitu jumlah desa wisata, jumlah pokdarwis, Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata, dan Jumlah Daya Tarik Baru juga mencapai target.

2. Merekomendasikan kepada Kepala DInas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta beserta seluruh jajarannya agar terus meningkatkan kinerja yang masih dapat diperbaiki.

 Dinas Pariwisata DIY terus berupaya untuk meningkatkan kinerja, terutama untuk target indikator kinerja utama yang belum tercapai, yaitu lama tinggal wisawatan nusantara dan mancanegara. Bila dibandingkan dari dengan tahun 2015, pada tahun 2016 lama tinggal wisatawan nusantara telah mengalami peningkatan sebesar 0,11 hari, sedangkan untuk lama tinggal wisatawan mancanegara juga mengalami penurunan sebesar 0,7 hari.

(65)

3

No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut

kabupaten /kota, selain itu dilakukan pembangunan sarana dan prasarana pendukung di destinasi wisata agar dapat optimal memberikan pelayanan kepada para wisatawan yang datang.

KEPALA DINAS PARIWISATA DIY

Gambar

Gambar I.1 Struktur Organiasasi Dinas Pariwisata DIY
Tabel I. 1
Tabel I.2
Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama

Hubungan antara penerimaan sosial kelompok kelas dengan kepercayaan diri pada siswa Kelas I SLTP XXX Jakarta.. Sirikulchayanonta, C., Ratanopas, W., Temcharoen, P.,

Hasil penelitian menunjukan hasil tes akhir/pos tes dengan menggunakan model pembelajaran langsung berbasis proyek terhadap hasil belajar konsep perubahan wujud benda

Jika Anda tidak tahu jenis kain atau bahannya terbuat dari apa, tentukan suhu penyetrikaan yang benar dengan cara menyetrika pada bagian yang tak terlihat apabila Anda

Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yang melakukan pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat

Hal ini disebabkan karena pada tahun 2012 harga pokok penjualan (Rp. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012 tidak banyak persediaan yang menganggur dibanding tahun

Akta yang dibuat di hadapan notaris bentuk dan formatnya telah ditentukan oleh undang-undang jabatan notaris, yang memuat identitas para pihak atau bagi para penghadap,

Sebagai media dalam memberikan masukan atau pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas dalam pelaksanaan tabungan haji kepada nasabah serta dapat menjadi ajang