• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL SISWA SMAN 1 SINDUE DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL | Smita | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika 8645 28368 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROFIL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL SISWA SMAN 1 SINDUE DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL | Smita | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika 8645 28368 1 PB"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KECERDASAN EMOSIONAL

Adryana Smita1) Maxinus Jaeng2) Sudarman Bennu 2) Email: adryanasmita85@gmail.com

1

Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Tadulako

2

Dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh profil pemecahan masalah sistem persamaan linier dua variabel siswa SMAN 1 Sindue ditinjau dari kecerdasan emosional tinggi, kecerdasan emosional sedang, dan kecerdasan emosional rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitiaan ini diperoleh dengan tes kecerdasan emosional. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang siswa yang diambil dari kelas X masing-masing siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi (SEQT), siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang (SEQS), dan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah (SEQR). Hasil penelitian ini adalah (1)

SEQT memahami masalah dengan hanya sekali baca dengan suara pelan, memiliki kepercayaan diri tinggi dan tenang dalam menyusun rencana pemecahan masalah, tampak serius tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah dengan waktu yang relatif singkat, cenderung diam dan teliti memeriksa kembali penyelesaian masalah; (2) SEQS memahami masalah dengan membaca masalah secara berulang sebanyak tiga kali dengan suara pelan, agak ragu dalam merencanakan pemecahan masalah, tampak kurang tenang, seringkali bertanya dan waktu menyelesaikan masalah agak lama, dan selalu bertanya untuk membuktikan kebenaran jawaban yang diperolehnya; (3) SEQR memahami masalah dengan membaca masalah secara berulang dengan suara keras, cenderung egois dan sulit menerima kesalahan sendiri, tampak kurang tenang, seringkali bertanya dan waktu menyelesaikan masalah agak lama, tampak gelisah seringkali bertanya memastikan kebenaran jawabannya.

Kata Kunci: profil, pemecahan masalah, sistem persamaan linier dua veriabel (SPLDV), kecerdasan emosional.

Matematika merupakan disiplin ilmu yang sangat berperan dalam mengembangkan daya pikir manusia serta dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam belajar matematika, banyak permasalahan yang dihadapi siswa baik pada jenjang rendah sampai pada jenjang yang lebih tinggi. Permasalahan tersebut biasanya muncul dari siswa bahkan ada juga dari guru. Setiap permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran selalu memiliki pemecahan masalah.

Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah Hudojo (2011). Dengan kata lain siswa dapat berlatih dan menyempurnakan konsep-konsep maupun teorema-teorema yang telah dipelajari sebelumnya. Pemecahan masalah memegang peranan penting dalam matematika, karena itu penting untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa sejak dini. Polya (1973) menemukan langkah-langkah yang praktis dan tersusun secara sistematis dalam memecahkan masalah, yaitu: memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali hasil pemecahan masalah.

(2)

mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Langkah awal yang perlu dilakukan guru adalah berusaha mengenal siswanya dengan baik (Aunurrahman, 2013). Siswono (2008) mengemukan bahwa satu diantara faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam pemecahan masalah adalah motivasi. Keberadaan motivasi sangatlah diperlukan dalam proses pemecahan masalah matematika. Kemampuan siswa dalam memotivasi dirinya sendiri merupakan salah satu aspek dalam kecerdasan

emosional. Kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) bukan didasarkan pada

kepintaran seorang anak, melainkan pada sesuatu yang dahulu disebut karakteristik pribadi. Keterampilan sosial dan emosional ini cenderung lebih diperlukan bagi keberhasilan hidup ketimbang kemampuan intelektual. Dengan kata lain seseorang memiliki EQ tinggi cenderung lebih dominan berpengaruh dalam pencapaian keberhasilan.

Kecerdasan emosional menggambarkan kemampuan seseorang untuk mengelola dorongan-dorongan dalam dirinya, terutama dorongan emosinya yang meliputi kesabaran, kesungguhan, keuletan, ketangguhan dan sebagainya. Kecerdasan emosional bertumpu pada hubungan antara perasaaan, watak dan naluri moral yang mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan, kemampuan menyesuaikan diri, kemampuan memecahkan masalah pribadi, mengendalikan amarah, serta kemampuan untuk motivasi diri sendiri terutama dalam proses pembelajaran.

Menurut Goleman (2011), khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidakberalasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Sindue, pemecahan masalah matematika oleh siswa sangat minim, banyak siswa masih enggan untuk menyelesaikan masalah matematika dengan cara yang berbeda. Ketika siswa diberikan suatu permasalahan dan dikerjakan secara bersama-sama, siswa dengan mudah menyelesaikan soal tersebut. Tetapi jika permasalahan yang diberikan agak berbeda penyajiannya, banyak siswa yang kesulitan untuk menyelesaikannya.

Selain itu, banyak siswa yang kurang memperhatikan terhadap pembelajaran dengan melanggar aturan sekolah yaitu berani membolos dan membuat kegaduhan dalam kelas. Siswa lebih bersikap tempramen, mudah menyerah dan berpikir masa bodoh dengan dirinya sendiri. Semua sikap yang ditimbulkan oleh siswa berpusat pada emosi yang ada pada diri mereka. Siswa sekolah menengah merupakan anak yang memasuki masa pubertas. Pada masa ini anak sangat rawan terpengaruh pergaulan bebas dan lingkungannya. Oleh karena itu, sekolah dan para guru diharapkan mampu membantu mengarahkan para siswa untuk lebih bisa mengontrol emosinya agar dapat meraih hasil belajar yang lebih baik.

Profil pemecahan masalah SPLDV berdasarkan kecerdasan emosional yang dimiliki

(3)

sesuatu dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian, materi dapat tersampaikan dengan baik sehingga siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik pula. Hal ini dapat memungkinkan adanya pencapaian hasil belajar yang optimal.

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah profil pemecahan masalah persamaan linier dua variabel siswa SMAN di tinjau dari kecerdasan emosional? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah persamaan linier dua variabel siswa SMA di tinjau dari kecerdasan emosional.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1 Sindue. Pemilihan subjek dengan memberikan angket EQ yang telah dimodifikasi (Payung: 2015). Berdasarkan skor dari pemberian angket diperoleh tiga tingkatan siswa yaitu siswa

yang memiliki EQ tinggi, sedang, dan rendah. Dari setiap tipe EQ dipilih satu siswa

menjadi subjek penelitian. Untuk memilih subjek tingkat kecerdasan EQT dipilih

berdasarkan siswa yang memiliki skor EQ yang tertinggi. Subjek tingkat EQS, berdasarkan

siswa yang memiliki skor EQ berada pada median 81 s.d. 120. Sedangkan subjek dengan

tingkat EQR berdasarkan siswa yang memiliki skor EQ terendah. Angket untuk mengukur

kecerdasan emosional siswa terhadap pemecahan masalah SPLDV siswa SMA yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis angket tertutup.

Instrumen penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu: (1) peneliti sendiri sebagai

instrumen utama dan (2) angket EQ serta lembar masalah SPLDV sebagai instrumen

pendukung. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes tertulis dan wawancara mendalam. Uji kredibilitas data pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi waktu. Sedangkan analisis data yang digunakan mengacu pada analisis data menurut Miles dan Huberman (1992) yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Peneliti memberikan tes kecerdasan emosional pada siswa sebanyak 138 orang yang terdiri dari 40 pernyataan yang terdiri atas 2 bagian yaitu, pernyataan bernilai positif dan pernyataan bernilai negatif yang disusun secara acak. Berdasarkan skor tes EQ, diperoleh 38 siswa EQT, 96 siswa EQS dan 4 siswa EQR. Selanjutnya dari tiap tingkat kecerdasan tersebut dipilih 1 orang sebagai subjek penelitian. Ketiga subjek tersebut diberi inisial SEQT, SEQS, dan SEQR.

Setiap subjek memecahkan masalah M1 dan masalah M2 pada waktu yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SEQT, SEQS, dan SEQR memecahkan masalah M1 dan masalah M2 dengan mengikuti langkah-langkah pemecahan masalah yang ditawarkan oleh Polya yaitu memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali hasil pemecahan masalah. Hasil triangulasi menunjukkan adanya konsistensi jawaban subjek dalam memecahkan masalah M1 dengan M2, sehingga data setiap subjek dikatakan kredibel. Karena data yang diperoleh kredibel, maka data profil pemecahan masalah setiap subjek dapat menggunakan data pada masalah M1 atau M2. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan data masalah M1 setiap subjek dalam memecahkan masalah SPLDV.

(4)

Berdasarkan Gambar 1, SEQT menuliskan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg rambutan dan 4 kg langsat seharga Rp26.500,00, (SEQTJT11), Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat seharga Rp29.500,00 (SEQTJT12), Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat membayar Rp50.000,00 (SEQTJT13). SEQT menuliskan yang ditanyakan yaitu berapa uang kembalian Maya? (SEQTJT14). Selanjutnya untuk memperjelas data tahap memahami masalah, peneliti melakukan wawancara dengan SEQT. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQT.

PSEQTM11023 : Bagaimana mengerti dengan informasi yang ada pada soalnya?

SEQTM11024 : (sambil mengangguk) Iye mengerti Bu.

PSEQTM11025 : Berapa kali tadi adik baca soalnya sampai mengerti?

SEQTM11026 : Satu kali bu.

PSEQTM11027 : Kalau begitu, informasi apa yang Adik ketahui dari masalah ini?

SEQTM11028 : (Membaca dengan tenang sambil menunjukkan lembar soal) Ita

membeli 3 kg Rambutan dan 4 kg langsat harga Rp26.500,00, Ani Membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat harga Rp29.500,00.

SEQTM11030 : Iya Bu, masih ada. Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat

dan membayar Rp50.000,00.

SEQTM11032 : Berapa Uang kembalian Maya?

PSEQTM11035 : Bagaimana caranya adik membedakan apa yang diketahui dengan yang ditanyakan?

SEQTM11036 : (menjawab dengan tenang) Kalau yang diketahui ada angkanya dan

kalimatnya dalam bentuk pernyataan.

SEQTM11038 : (menjawab dengan tenang) Kalau yang ditanyakan menggunakan

kata tanya dan ada tanda tanya dalam soal tersebut.

SEQTM12054 : Kalimat perintah juga bu bisa menunjukkan yang ditanyakan pada

soal.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa, SEQT memahami masalah dengan hanya sekali baca dengan suara pelan (SEQTM11026). SEQT menyebutkan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg rambutan dan 4 kg langsat seharga Rp26.500,00, Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat seharga Rp29.500,00 (SEQTM11028), Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat membayar Rp50.000,00 (SEQTM11030). SEQT menyebutkan yang ditanyakan yaitu berapa uang kembalian Maya? (SEQTM11032). SEQT mengetahui bahwa yang diketahui dapat diidentifikasi dengan melihat kalimat (SEQTM11036) dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah. (SEQTM11036), (SEQTM11038) dan (SEQTM12054).

Sesuai dengan hasil tes SEQT pada tahap memahami masalah yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQT, dapat disimpulkan bahwa SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam memahami masalah, sehingga mampu menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah. SEQT

Gambar 1. Jawaban SEQT tahap memahami M1

SEQTJT11

SEQTJT12 SEQTJT13

(5)

mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah.

Setelah tahap memahami masalah, SEQT menyusun rencana pemecahan masalah. SEQT menuliskan rencana pemecahan masalah sebagaimana pada Gambar 2.

Berdasarkan Gambar 2, SEQT menuliskan rencana penyelesaian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. SEQT menggunakan car a cam puran el im i nasi subti t usi . Selanjutnya peneliti menggali informasi dari SEQT dengan melakukan wawancara untuk memperjelas data yang diperoleh pada tahap merencanakan pemecahan masalah. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQT.

PSEQTM11065 : Setelah smuanya diketahui kemudian diapakan lagi?

SEQTM11068 : Saya misalkan 1 kg rambutan sebagai x dan 1 kg langsat sebagai y.

PSEQTM11069 : Kenapa dimisalkan x sebagai 1 kg rambutan dan y sebagai 1 kg langsat?

SEQTM11070 : (berpikir sejenak dan menjawab dengan tenang) karena yang

diketahui tadi itu bu, ada 2 yaitu rambutan dan langsat maka saya gantikan keduanya dengan x dan y.

PSEQTM11085 : Cara apa yang digunakan untuk mencari penyelesaiannya?

SEQTM11088 : Saya mau pakai cara campuran eliminasi dan subtitusi.

PSEQTM11093 : Bagaimana caranya?

SEQTM11094 : Persamaan 1 dan persamaan 2 saya eliminasikan.

PSEQTM11097 : Ok. Terus di apakan lagi?

SEQTM11098 : Setelah didapat nilai y maka disubtitusi ke persamaan 1 atau 2 untuk

mendapatkan nilai x. PSEQTM11105 : Terus diapakan lagi de?

SEQTM11106 : (menjawab dengan tenang) Kalau sudah didapat nilai x dan y dari

kemudian disubtitusikan ke persamaan 2x + y = 50.000. PSEQTM11107 : Diapakan selanjutnya de?

SEQTM11108 : Selanjutnya hasil subtitusi tadi dikurangkan dengan 50.000.

PSEQTM11111 : Kenapa dicari selisihnya?

SEQTM11112 : Karena selisih yang diperoleh merupakan jawaban dari pertanyaan

soal.

Hasil wawancara peneliti dengan SEQT pada tahap menyusun rencana pemecahan masalah menunjukkan bahwa SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQT menjelaskan dengan lancar dan tenang semua hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti. Penyelesaian masalah yang direncanakan SEQT menggunakan cara eliminasi dan subtitusi.

Gambar 2. Jawaban SEQT tahap perencanaan pemecahan M1

SEQTJT15

SEQTJT16 SEQTJT17

SEQTJT18

(6)

Sesuai dengan hasil tes tertulis SEQT pada tahap merencanakan pemecahan masalah yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQT, dapat disimpulkan bahwa SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQT merencanakan menggunakan cara campuran eliminasi dan subtitusi dalam menyelesaikan masalah.

Setelah menyusun rencana pemecahan, SEQT melaksanakan rencana pemecahan masalah. SEQT menuliskan pelaksanaan pemecahan masalah sebagaimana Gambar 3.

Berdasarkan Gambar 3, SEQT menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQT tampak serius tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah dengan waktu yang relatif singkat. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan SEQT adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500) + 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000.

SEQT memeriksa kembali seluruh jawaban yang dibuatnya. Pembuktian jawaban akhir dengan cara mengurangkan uang yang dibayar Maya dengan hasil akhir yang diperoleh. Setelah mendapatkan hasil akhir sama dengan persmaan 3 setelah digantikan nilai x dan y maka SEQT meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar.

Pada tahap memahami masalah, SEQS menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakan sebagaimana Gambar 4.

SEQTJT111

SEQTJT112 SEQTJT110

Gambar 3. Jawaban SEQT tahap melaksanakan perencanaan pemecahan M1

Gambar 4. Jawaban SEQS tahap memahami M1

SEQSJT12 SEQSJT11 SEQSJT13

(7)

Berdasarkan Gambar 4, SEQS menuliskan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg rambutan dan langsat Rp26.500,00 (SEQSJT11). Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat Rp29.500,00 (SEQSJT12). Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat. Maya membayar menggunakan uang Rp50.000,00 (SEQSJT13). SEQS menuliskan yang ditanyakan yaitu berapa uang kembalian Maya? (SEQSJT14). Selanjutnya untuk memperjelas data tahap memahami masalah, peneliti melakukan wawancara dengan SEQS. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQS.

PSEQSM11019 : Ini de, Silahkan dibaca dulu soalnya! (memberikan lembar masalah

kepada siswa)

SEQSM11020 : (membaca soal dengan suara pelan, kemudian mengulanginya lagi)

PSEQSM11025 : Berapa kali tadi Adik baca soalnya sampai mengerti maksudnya? PSEQSM12031 : Tadi saya ulangi sampai tiga kali bu.

SEQSM12032 : Kenapa diulang sampai 3 kali de?

SEQSM11026 : Supaya saya tidak salah dalam mengerjakan nanti.

PSEQSM11027 : Kalau begitu informasi apa yang Adik ketahui dari soal ini?

SEQSM11028 : (membaca dan menunjuk tulisan pada lembar masalah) Ita Membeli

3 kg Rambutan dan 4 kg langsat harga Rp26.500,00, Ani Membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat harga Rp29.500,00 . Betul yang saya katakan Bu?

PSEQSM11029 : Iya. Masih ada informasi lain dari soal?

SEQSM11030 : Oh iya.... masih ada bu.

SEQSM11032 : Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat. Terus Maya

membayar Rp50.000,00.

PSEQSM11033 : Terus apa yang ditanyakan dari soal?

SEQSM11034 : Berapa Uang kembalian Maya?

PSEQSM11035 : Bagaimana caranya mengetahui apa yang ditanyakan dari soal?

SEQSM11036 : Kalau ada tanda tanya berarti pertanyaan bu.

SEQSM12056 : Hmmm....(diam sejenak sambil menutup mata) Tidak bu. Pakai

tanda seru juga biasa yang ditanyakan disoal.

SEQSM12058 : Kalimat perintah bu.

PSEQSM11037 : Kalau yang diketahui itu disebut apa?

SEQSM11038 : Pernyataan bu.

PSEQSM11039 : Kalau begitu, apa ciri dari kalimat pernyataan?

SEQSM11040 : Kalimat pernyataan adalah yang diketahui dari soal dan didalamnya

ada angka. Betul yang saya jawab Bu.

(8)

Sesuai dengan hasil tes SEQS pada tahap memahami masalah yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQS, dapat disimpulkan bahwa SEQS memahami masalah dengan membaca secara berulang sebanyak tiga kali dengan suara pelan. SEQS mampu menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah. SEQS mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah.

Setelah tahap memahami masalah, SEQS akan menyusun rencana penyelesaian masalah SEQS menuliskan rencana penyelesaian sebagaimana pada Gambar 5.

Berdasarkan Gambar 5, SEQS menuliskan rencana penyelesaian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. SEQS menggunakan cara cam puran el im i nasi subti t usi . Selanjutnya peneliti menggali informasi dari SEQS dengan melakukan wawancara untuk memperjelas data yang diperoleh pada tahap merencanakan pemecahan masalah. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQS.

PSEQSM11057 : Bagaimana cara yang digunakan untuk mencari penyelesaiannya?

SEQSM11058 : Saya coba pakai cara eliminasi dan subtitusi

PSEQSM1161 : Bagaimana caranya?

SEQSM11062 : (agak lama menjawab) Pertama kita coba misalkan harga 1 kg

rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dimisalkan y.

PSEQSM11069 : Kalau pakai huruf lain selain x dan y, a dan b bisa tidak?

SEQSM11070 : (menggaruk kepala) Mungkin bisa bu, karena semua huruf itu adalah

peubah.

PSEQSM1175 : Iya. Terus diapakan lagi?

SEQSM11076 : Saya coba eliminasikan persamaan 1 dan persamaan 2. 3x + 4y =

26.500 dan 5x + 3y = 29.500 yang dieliminasi nilai x, agar mendapatkan nilai y.

PSEQSM11079 : Ok. Kemudian diapakan lagi?

SEQSM11080 : Tadi sy coba eliminasikan pertama nilai x supaya dapat nilai y,

setelah dapat nilai y, saya coba masukkan kedalam persamaan 1 untuk dapatkan nilai x. betul begitu bu?

PSEQSM12059 : Ok. Terus diapakan lagi?

SEQSM12060 : Hmmmm... (diam sejenak sambil menggaruk kepala) Setelah didapat

nilai x dan y lalu saya coba subtitusikan ke persamaan 2x + y = 50.000. betul lagi yang saya buat ini bu?

PSEQSM1261 : Iya...Lalu diapakan lagi?

SEQSM12062 : Selanjutnya hasil subtitusi tadi saya coba kurangkan dengan 50.000.

PSEQSM12063 : Terus?

SEQSM12064 : Selisih yang diperoleh merupakan jawaban dari pertanyaan soal.

Betul bu?

Gambar 5. Jawaban SEQS tahap perencanaan pemecahan M1

SEQSJT16 SEQSJT15 SEQSJT17

(9)

Hasil wawancara peneliti dengan SEQS pada tahap menyusun rencana pemecahan masalah menunjukkan bahwa SEQS tampak tidak tenang dan agak ragu dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. Penyelesaian masalah yang direncanakan SEQS menggunakan cara eliminasi dan subtitusi.

Sesuai dengan hasil tes tertulis SEQS pada tahap merencanakan pemecahan masalah yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQS, dapat disimpulkan bahwa SEQS agak ragu dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQS merencanakan menggunakan cara campuran eliminasi dan subtitusi dalam menyelesaikan masalah.

Setelah menyusun rencana pemecahan, SEQS melaksanakan rencana pemecahan masalah. SEQS menuliskan pelaksanaan pemecahan masalah sebagaimana Gambar 6.

Berdasarkan Gambar 6, SEQS menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQS tampak kurang tenang, seringkali bertanya dan waktu menyelesaikan masalah agak lama. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan SEQS adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500) + 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000.

SEQS memeriksa kembali s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya. SEQS memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya dengan cara mengurangkan uang yang dibayar Maya dengan hasil akhir yang diperoleh. Setelah mendapatkan hasil akhir sama dengan persmaan 3 setelah digantikan nilai x dan y maka SEQS meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar.

Pada tahap memahami masalah, SEQS menuliskan hal yang diketahui dan ditanyakansebagaimana Gambar 7.

Gambar 6. Jawaban SEQS tahap melaksanakan perencanaan pemecahan M1 SEQSJT110

SEQSJT111

(10)

Berdasarkan Gambar 7, SEQR menuliskan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg rambutan dan langsat (SEQRJT11). Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat (SEQRJT12). Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat. Maya membayar menggunakan uang Rp50.000,00 (SEQRJT13). SEQR menuliskan yang ditanyakan yaitu berapa uang kembalian Maya? (SEQRJT14). SEQR tidak menuliskan secara lengkap yang diketahui karena terlalu terburu-buru. Selanjutnya untuk memperjelas data tahap memahami masalah, peneliti melakukan wawancara dengan SEQR. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQR.

PSEQRM11021 : Iya, de. Ayo, coba dibaca dulu soalnya de!

SEQRM11022 : (membaca soal dengan suara keras dan dilakukan berulang-ulang)

PSEQRM12029 : Berapa kali adik membaca masalah sampai mengerti dengan

maksudnya?

SEQRM12030 : Banyak kali bu.

PSEQRM11027 : Kalau sudah dibaca, apa yang kamu ketahui dari soal ini?

SEQRM1028 : (membaca dan menunjuk lembar jawabannya) Ita masalahnya Rambutan

3 kg dan langsat 4 kg.

SEQRM11030 : (diam sejenak lalu menjawab) Ada lagi bu. Ani masalahnya 5 kg

rambutan dan 3 kg langsat dan Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat.

PSEQRM11035 : Kalau begitu berapa harga rambutan dan langsat yang harus dibayar Ita?

SEQRM11036 : Tunggu bu. (kembali membaca soal) ditulis dengan harganya juga bu?

Kenapa ibu tidak bilang!

PSEQRM11039 : Nanti saja yah. Yang jelas jangan lagi lupa yah. Sekarang, kita lanjutkan

dulu. Terus apa yang ditanyakan dari soal?

SEQRM11040 : Berapa Uang kembalian Maya?

PSEQRM12047 : Bagaimana caranya adik mengidentifikasi apa yang diketahui dari soal?

SEQRM12048 : (menjawab dengan tersendat-sendat) Kalau yang diketahui ada

angkanya dan kalimatnya dalam bentuk pernyataan. Betul kan Bu?

PSEQRM12059 : Bagaimana kalau mengidentifikasi yang ditanyakan?

SEQRM12060 : (agak lama terdiam lalu menjawab) Kalau yang ditanyakan

menggunakan kata tanya dan ada tanda tanya dalam soal bu

SEQRM12062 : (agak lama terdiam sambil menggaruk) Tidak bu. Pakai tanda seru juga

biasa yang ditanyakan disoal

Hasil wawancara peneliti dengan SEQR menunjukkan bahwa SEQR memahami masalah dengan membaca berkali-kali masalah dengan suara keras. SEQS tidak lengkap menyebutkan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg rambutan dan 4 kg langsat (SEQRM11028), Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat (SEQRM11030), Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat membayar Rp50.000,00 (SEQRM11030). SEQR menyebutkan yang ditanyakan pada masalah yaitu berapa uang kembalian Maya? (SEQRM1040). SEQR mengetahui bahwa yang diketahui dapat diidentifikasi dengan melihat

SEQRJT11

Gambar 7. Jawaban SEQR tahap memahami M1

SEQRJT12 SEQRJT13

(11)

kalimat pernyataan (SEQRM12048) dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah. (SEQRM12060), (SEQRM12062).

Sesuai dengan hasil tes SEQR pada tahap memahami masalah yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQR, dapat disimpulkan bahwa SEQR memahami masalah dengan membaca secara berulang dengan suara keras. SEQR cenderung egois dan terburu-buru menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah sehingga tidak menuliskan secara lengkap yang diketahui. SEQR mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah.

Setelah tahap memahami masalah, SEQR akan menyusun rencana penyelesaian masalah SEQR menuliskan rencana penyelesaian sebagaimana pada Gambar 8.

Berdasarkan Gambar 8, SEQR menuliskan rencana penyelesaian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. SEQR menggunakan cara campuran eliminasi subtitusi. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang profil penyusunan masalah, peneliti melakukan wawancara dengan SEQR sebagaimana transkrip berikut:

PSEQRM11057 : Bagaimana cara yang digunakan untuk mencari penyelesaiannya?

SEQRM11058 : Saya coba pakai cara eliminasi dan subtitusi

PSEQRM1161 : Bagaimana caranya?

SEQRM11062 : (lama terdiam lalu menjawab) Pertama kita coba misalkan harga 1 kg

rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dimisalkan y.

PSEQRM11069 : Kalau pakai huruf lain selain x dan y, a dan b bisa tidak?

SEQRM11070 : (menggaruk kepala, lalu menjawab dengan ragu) kayaknya bisa bu.

PSEQRM1175 : Iya. Terus diapakan lagi?

SEQRM11076 : (lama diam, menjawab dengan tersendat-sendat) Saya coba eliminasikan

persamaan 1 dan persamaan 2. 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500 yang dieliminasi nilai x, agar mendapatkan nilai y. Betulkan bu?

PSEQRM11079 : Ok. Kemudian diapakan lagi?

SEQRM11080 : (menggaruk kepala lalu menjawab) Tadi sy coba eliminasikan pertama

nilai x supaya dapat nilai y, lalu saya coba masukkan kedalam persamaan 1 untuk dapatkan nilai x. Betulkan bu?

PSEQRM12059 : Iya. Terus diapakan lagi?

SEQRM12060 : (diam sejenak sambil menggaruk kepala) Setelah didapat nilai x dan y lalu

saya coba subtitusikan ke persamaan 2x + y = 50.000. Betulkan yang saya buat ini?

PSEQRM1261 : Iya...Lalu diapakan lagi?

SEQRM12062 : Selanjutnya hasil subtitusi tadi saya coba kurangkan dengan 50.000.

SEQRM12064 : Selisih yang diperoleh merupakan jawaban dari pertanyaan soal.

Betulkan bu?

SEQRJT16 SEQRJT15

Gambar 8. Jawaban SEQR tahap perencanaan pemecahan M1 SEQRJT19

(12)

Hasil wawancara peneliti dengan SEQR pada tahap menyusun rencana pemecahan masalah menunjukkan bahwa SEQR tampak gelisah dan agak ragu dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQR cenderung egois dengan selalu bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. Penyelesaian masalah yang direncanakan SEQR menggunakan cara eliminasi dan subtitusi.

Sesuai dengan hasil tes tertulis SEQR pada tahap merencanakan pemecahan masalah yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQR, dapat disimpulkan bahwa SEQR tidak tenang dan ragu dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQS merencanakan menggunakan cara campuran eliminasi dan subtitusi dalam menyelesaikan masalah.

Setelah menyusun rencana pemecahan, SEQR melaksanakan rencana pemecahan masalah. SEQR menuliskan pelaksanaan pemecahan masalah sebagaimana Gambar 9.

Berdasarkan Gambar 9, SEQR menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQR tampak gelisah, menyelesaikan masalah membutuhkan waktu lama. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan SEQR adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)

+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000.

SEQR memeriksa kembali s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya berdasarkan saran dari peneliti. SEQR memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya dengan cara mengurangkan uang yang dibayar Maya dengan hasil akhir yang diperoleh. Setelah mendapatkan hasil akhir sama dengan persmaan 3 setelah digantikan nilai x dan y maka SEQS meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pada tahap memahami masalah, SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam memahami masalah, sehingga mampu menuliskan dan menyebutkan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah. SEQT mengidentifikasi yang diketahui dengan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan kalimat tanya atau perintah. Sesuai pendapat Goleman (2015) bahwa

SEQRJT11 SEQRJT110

SEQRJT111

(13)

ciri seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi adalah mempunyai kepercayaan diri tinggi, tenang, mampu menyesuaikan diri dengan beban stres.

Setelah memahami masalah, SEQT melanjutkan ke tahap menyusun rencana pemecahan masalah. Pada tahap ini SEQT m erenc anakan menggunakan c ara cam puran el i mi nasi subt it usi dalam menyelesaikan masalah. SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQT menjelaskan dengan lancar dan tenang semua hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti. Sesuai pendapat Wahidah (2012) bahwa SEQT memiliki kemampuan berkomunikasi dalam relasi sosial baik sehingga mampu menjelaskan dengan lancar hal-hal

yang direncanakannya.

Setelah menyusun rencana, SEQT melanjutkan ke tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah. SEQT tampak serius tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah dengan waktu yang relatif singkat. SEQT melaksanakan pemecahan masalah sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan SEQT adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)

+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000. Sesuai pendapat Wahidah

(2012) bahwa SEQT memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam relasi sosial baik sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan lancar dalam waktu yang relatif. SEQT memeriksa kembali seluruh jawaban yang dibuatnya dengan teliti. Setelah mendapatkan hasil akhir dan membuktikan kebenaran jawabannya maka SEQT meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar. Goleman (2015) berpendapat bahwa ciri seseorang dengan EQT adalah mempunyai kepercayaan diri tinggi, tenang, mampu menyesuaikan diri dengan beban stres.

SEQS tahap memahami masalah yaitu SEQS mampu menuliskan dan menyebutkan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah. SEQS mengidentifikasi yang diketahui dengan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan kalimat tanya atau perintah. SEQS agak ragu dan cenderung tidak tenang dalam memahami masalah. Sesuai pendapat Goleman (2015) bahwa ciri seseorang dengan kecerdasan emosional sedang memiliki sifat kurang percaya diri, tidak tenang, ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu.

Setelah memahami masalah, SEQS melanjutkan ke tahap menyusun rencana pemecahan masalah. Pada tahap ini SEQS m erencanakan menggunakan c ara cam puran el i mi nasi subt it usi dalam menyelesaikan masalah. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQS memiliki sifat kurang percaya diri, tidak tenang dalam merencanakan pemecahan masalah sehingga kurang lancar menjelaskan hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti. Sesuai pendapat Wahidah (2012) bahwa SEQT memiliki kemampuan berkomunikasi dalam relasi sosial kurang baik sehingga perlu ditingkatkan lagi.

(14)

dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)

+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000. SEQS memeriksa kembali

s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya. SEQS memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya maka SEQS meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. Sesuai pendapat Goleman (2015) bahwa ciri seseorang dengan kecerdasan emosional sedang memiliki sifat kurang percaya diri, tidak tenang, ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu.

SEQR tahap memahami masalah yaitu SEQR tidak menuliskan secara lengkap yang diketahui karena terlalu terburu-buru. SEQR memahami masalah dengan membaca masalah secara berulang dengan suara keras. SEQR cenderung egois dan terburu-buru menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah sehingga tidak menuliskan secara lengkap yang diketahui. SEQR mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah. Sesuai pendapat Goleman (2015) bahwa ciri seseorang dengan kecerdasan emosional rendah tidak memiliki keseimbangan emosi, bersifat egois dan selalu gelisah.

Pemecahan masalah yang direncanakan SEQR menggunakan cara eliminasi dan subtitusi. SEQR cenderung egois dengan selalu bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQR tampak gelisah dan ragu-ragu dalam merencanakan pemecahan masalah sehingga tersendat-sendat dan membutuhkan waktu lama menjelaskan hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti. Wahidah (2012) berpendapat bahwa ketrampilan komunikasi SEQR di bawah rata-rata sehingga mengakibatkan SEQR kurang mampu bergaul dengan orang-orang disekitarnya.

SEQR menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQR tampak gelisah, menyelesaikan masalah membutuhkan waktu lama. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan SEQR adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)

+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000. SEQR memeriksa kembali

s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya berdasarkan saran dari peneliti. SEQR memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya maka SEQR meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar. Sesuai dengan pendapat Goleman (2015) bahwa ciri seseorang dengan kecerdasan emosional rendah tidak memiliki penguasaan diri dan selalu gelisah.

KESIMPULAN

(15)

tenang menggunakan cara eliminasi dan subtitusi. SEQT melaksanakan apa yang telah direncanakan. SEQT tampak serius tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah dengan waktu yang relatif singkat. SEQT memeriksa kembali seluruh jawaban yang dibuatnya dengan teliti. Setelah mendapatkan hasil akhir dan membuktikan kebenaran jawabannya maka SEQT meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar. SEQT memiliki kepercayaan diri tinggi, lebih tenang dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. (2) SEQS mengidentifikasi yang diketahui dengan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan kalimat tanya atau perintah. SEQS agak ragu dan cenderung tidak tenang dalam memahami masalah. SEQS merencanak an pemecahan masal ah menggunakan cara cam puran el i mi nasi subti tusi. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQS memiliki sifat kurang percaya diri dan tidak tenang dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQS menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQS tampak kurang tenang, seringkali bertanya dan waktu menyelesaikan masalah agak lama. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran jawaban yang dibuat kepada peneliti. (3) SEQR memahami masalah dengan membaca masalah secara berulang dengan suara keras. SEQR cenderung egois dan terburu-buru menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah sehingga tidak menuliskan secara lengkap yang diketahui. SEQR mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah. SEQR menggunakan cara eliminasi dan subtitusi. SEQR cenderung egois dengan selalu bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQR tampak gelisah dan ragu-ragu dalam merencanakan pemecahan masalah sehingga tersendat-sendat dan membutuhkan waktu lama menjelaskan hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti. SEQR menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQR tampak gelisah, menyelesaikan masalah membutuhkan waktu lama. SEQR memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya atas saran dari peneliti.

REKOMENDASI

Beberapa saran dalam penelitian ini yaitu: (1) Pada saat memahami masalah, siswa kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah sudah mengidentifikasi informasi yang terdapat didalam masalah SPLDV. Namun perlu perhatian khusus pada siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah, karena cenderung kurang teliti dalam mengidentifikasi informasi. (2) Pada saat merencanakan pemecahan masalah siswa kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah sebaiknya diarahkan untuk menyusun rencana penyelesaian yang lebih sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. (3) Pada saat melaksanakan perencanaan pemecahan masalah siswa kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah sebaiknya diarahkan untuk melaksanakan apa yang telah direncanakan sebelumnya. (4) Pada saat memeriksa kembali jawaban siswa kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah sebaiknya diarahkan untuk lebih teliti dalam memeriksa kembali jawaban.

UCAPAN TERIMA KASIH

(16)

DAFTAR RUJUKAN

Aunurrahman. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Alfabeta, Bandung.

Goleman, D. 2015. Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih

Penting Daripada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hudojo, H. 2011. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Miles,M.B & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber tentang

metode-Metode Baru. Terjemahan oleh: Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Payung, Lilyanti Margareth. 2015. Pengaruh Pengetahuan Awal, Kecerdasan Emosional, dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

Parigi. Tesis, tidak diterbitkan. Palu: Untad.

Polya, G. 1973. How To Solve it. New Jersey: Princeton University press.

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan

dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Makalah Simposium. Surabaya: Unesa.

Wahidah, Aning Majidatul. 2012. Korelasi Antara Kecerdasan Intelegensi (IQ) dan Kecerdasan Emosional (EQ) dengan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas X-Global MAN

2 Tulungagung Tahun Ajaran 2011/2012. Tulungagung: STAIN Tulungagung. Skripsi

Gambar

Gambar 4. Jawaban SEQS tahap memahami M1
Gambar 5. Jawaban SEQS  tahap perencanaan pemecahan M1
Gambar 6. Jawaban SEQS  tahap melaksanakan  perencanaan pemecahan M1
Gambar 7. Jawaban SEQR tahap memahami M1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari Minyak Dunia Hingga Fundamentalisme Agama (Analisis Wacana Kritis Pemberitaan NIIS Mengenai Serangan.. Paris di Media

[r]

This is a descriptive study of the disaster mitigation efforts of Iligan focused on its 1995-2000 and 2013- 2022 Comprehensive Land Use Plans (CLUP) and their congruence with

Pertanggungjawaban pidana Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dalam hal melakukan tembak di tempat terduga teroris apabila telah sesuai dengan beberapa ketentuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pemahaman siswa mengenai konsep rangkaian listrik sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen

Prosesnya yang lebih efektif karena menerabas beberapa asas hukum dan juga dengan menurunkan standar pembuktian dalam perkara pidana, dianggap berpotensi akan berhadap-hadapan

Sikap tiadak punya penirian mungkin tidak terasa jangka pendeknya, tapi jika kita lakukan setiap megambil keputusan maka kita tidak akan menjadi orang yang suskses

• Special component of zoning Areas are those that need special attention in terms of planning and development implementation. • These areas have generally associated with