• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI | Ifitrah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7997 16141 2 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI | Ifitrah | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7997 16141 2 PB"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN

KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN

DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

Rangga Ifitrah, Syam Hardwis

Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Jl. Dr Setiabudhi No. 229, Bandung, Jawa Barat,

Indonesia.

ranggaifitrah@student.upi.edu

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble pada permainan sepakbola mini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota ekstrakulikuler sepakbola SMPN 102 Jakarta sebanyak 15 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modifikasi Bass Test, Tes Menyepak dan Menghentikan

Bola (Passing and Stopping) dan Tes Menggiring Bola (dribbling).

Kata kunci:keseimbangan, koordinasi mata kaki, dribble

PENDAHULUAN

Untuk bisa bermain sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling ( menggiring bola).

Berbicara mengenai sepakbola untuk

mencapai prestasi yang maksimal, diperlukan beberapa factor penunjang dalam olahraga sepakbola. Factor-faktor tersebut menurut

Harsono (2004) yaitu: “ada empat aspek latihan

yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu (a) latihan fisik, (b)

latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan

mental”. Keempat factor ini mutlak harus

dimiliki seorang atlet sepakbola. Hal ini membuktikan bahwa permainan sepakbola membutuhkan kondisi fisik daya tahan yang baik dan kelincahan. Namun kelincahan siswa ekstrakulikuler sepakbola SMPN 102 Jakarta masih sangat kurang. Oleh karena itu jika Keseimbangan dan Koordinasi Mata Kaki kurang baik akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam mendribbling bola.

Keseimbangan atau balance adalah

(2)

berpendapat bahwa koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan pola gerak khusus.

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa koordinasi mata kaki merupakan komponen yang sangat memberikan kontribusi dalam keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola (M. Adam Mappaompo, 2011). Penelitian lain menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keseimbangan dengan kemampuan menggiring (dribbling) bola. Siswa yang memiliki keseimbangan yang baik akan dapat menggiring bola dengan baik. Menggiring bola memerlukan keseimbangan yang baik karena dalam menggiring bola ada posisi tubuh yang harus menumpu dengan satu kaki (Fani Febri Nugroho, 2015). Peneliti ingin

menguji kembali hubungan antara

keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble pada permainan sepakbola m dan ini dengan modifikasi bass test dan Passing and Stopping. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat korelasi yang signifikan antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble.

METODE

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu dengan pemberian program yang tersusun kepada anak coba guna mengetahui pengaruh variabel terhadap variabel terkait. Dan untuk menentukan jumlah sample dalam penelitian ini penulis menggunakan Total

Sampling, dengan pertimbangan untuk

keakuratan data. Jumlah sample yang diambil oleh penulis didasarkan pada pendapat Arikunto (1998:120) berikut ini : Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya lebih besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung dari kemampuan peneliti.

Penelitian ini menggunakan sample dari siswa yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola mini SMPN 102 Jakarta. Menggunakan teknik total sampling diperoleh sample sebanyak 15 orang berumur 13-15 tahun pada 2015. Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu di Lapangan sepakbola Cijantung untuk tes keseimbangan dan lapangan unipeuner unisma untuk tes koordinasi mata kaki.

Peneliti menggunakan Modifikasi Bass Test, tes ini bertujuan untuk mengukur keseimbangan dinamis. (Ismaryati, 2006: 51-53). Alat dan

perlengkapan yang dibutuhkan yaitu :

stopwatch, balok, isolasi (untuk menempelkan balok). Pelaksanaannya : Testi berdiri dengan kaki kanan diatas tanda start, testi dimulai meloncat dengan satu kaki kiri dan mendarat dengan kaki yang sama ke tanda yang pertama, pertahankan keseimbangan selama 5 detik. Kemudian testi meloncat ketanda yang ke-2 dengan kaki kanan mendarat dengan kaki yang sama, pertahankan keseimbangan selama 5 detik. Kerjakan sampai tanda yang terakhir. Pendaratan yang dinyatakan gagal apabila: Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh

lantai untuk berusaha mempertahankan

keseimbangan. Mendarat tepat diatas tanda, sehingga tanda tersebut tertutup dengan kaki. Bila testi melakukan kesalahan pendaratan diizinkan memperbaiki posisi dan kemudian melompat kembali ke tanda berikutnya. Testi dinyatakan hilang keseimbangannya apabila: Tumit atau bagian tubuh yang lain menyentuh

lantai untuk berusaha mempertahankan

keseimbangan. Kaki bergerak atau berpindah tempat ketika mempertahankan keseimbangan. Bila testi hilang keseimbangannya, ia harus mundur ke tanda dibelakanganya baru kemudian melanjutkan lompatnya. Penilaian : Nilai 5 diberikan bila berhasil mendarat pada 1 tanda, dan nilai 1 untuk setiap detik keberhasilan mempertahankan keseimbangan ( maksimal 5 detik untuk tiap tanda). Nilai 5 dikurangi untuk setiap kejadian kesalahan pendaratan atau tidak

mampu mempertahankan keseimbangan.

(3)

waktu keseimbangan disetiap tanda dan mencatat nilai pendaratan maupun nilai keseimbangannya.

Dalam tes koodinasi mata kaki (Widiastuti, 2011: 210-211) peneliti menggunakan Tes

Menyepak dan Menghentikan Bola (Passing

and Stopping) . Tes ini bertujuan untuk

mengukur kordinasi mata kaki dalam

keterampilan menyepak dan menghentikan bola. Pelaksanaan tes: Siswa (testi) berdiri dibelakang garis batas yang berjarak 3 meter kekotak yang berukuran 3 meter x 0,9 meter, bola diletakkan didepan kakinya, dalam keadaan siap menyepak bola. Kemudian pengambil waktu member

aba-aba “mulai” dan menjalankan stopwatchnya.

Siswa (testi) segera menyepak bola ke arah

dinding pantul. Pantulan bola kembali

dihentikan dan ditahan sebentar dan segera disepak kembali kearah dinding. Ini dilakukan berulang-ulang selama 10 detik. Waktu menyepak dan menghentikan bola, siswa (testi) harus tetap berada di belakang garis batas. Apabila siswa (testi) tidak dapat menghentikan dan menahan bola, bahkan bola memantul jauh, siswa (testi) harus mengambilnya kembali dan memainkan bola lagi, sampai batas waktu yang ditentukan. Tepat 10 detik, pengambil waktu

pemberi aba-aba “stop” dan menghentikan

stopwatchnya. Siswa (testi) segera berhenti melakukan tes tersebut. Pada waktu siswa (testi) melakukan tes, pengawas mengawasi perkenaan bola pada bidang sasaran dan menghitung berapa kali siswa (testi) dapat menyepak dan menghentikan bola dari belakang garis batas selama 10 detik. Pencatatan hasil: Hasil yang dicatatat adalah berapa kali siswa (testi) dapat menyepak dan menghentikan bola yang sah dari belakang garis batas selama 10 detik.

Dalam tes kemampuan menggiring bola (dribbling) ini bertujuan untuk mengukur

kemampuan keterampilan, keseimbanga,

kelincahan dan kecepatan kaki dalam

menggiring bola. (Nurhasan, 2007:211). Alat yang digunakan : bola, stopwatch, 6 buah bambu

/ cone (rintangan), tiang tanda start dan finish,

peluit, buku catatan dan bolpoin. Keterangan : Testi (siswa), panjang bambu 1,8 (lebih tinggi

dari tinggi badan anak). Bambu / cone dipasang secara berpasangan atau dua garis lurus yaitu tiga bambu di sebelah kanan dan tiga bamboo di sebelah kiri, jarak bambu satu ke bamb lain

adalah 5 m, tiang tanda start atau finish ke

bambu rintangan adalah 5 m. Pelaksanaan : Pada aba-aba “siap”. Testi berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya dan bersiap mendengar peluit tanda mulai untuk menggiring bola. Setelah bunyi peluit, testi mulai menggiring bola ke arah kiri melewati bambu pertama dan ke arah kanan melewati bambu kedua dan seterusnya, sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai melewati garis finish. Bila testi salah arah menggiring bola, ia harus memperbaiki catatannya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan. Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan. Gerakan tersebut gagal apabila : Testi menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki saja. Testi menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah. Testi menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola. Cara menilai : Waktu yang ditempuh oleh testi dari terdengarnya peluit sampai ia melewati faris finish.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil uji signifikansi menunjukan bahwa korelasi keseimbangan dengan kemampuan dribble:

No Variabel r x1 y t hitung t tabel Keterangan

1.

2.

Keseimbangan

Kemampan Dribble

0.907

7.75 2.16 Signifikan

Berdasarkan diatas terlihat bahwa hasil perhitungan korelasi diperoleh nilai r x1 y = 0.907 t hitung = 7.75 > t tabel = 2.16 , berarti ada hubungan yang signifikan Keseimbangan dengan Kemampuan Dribble.

Dari hasil uji signifikansi menunjukan bahwa korelasi koordinasi mata kaki dengan kemampuan dribble:

Uji Signifikan Koordinasi Mata Kaki Dengan Kecepatan Kemampuan Dribble.

No Variabel r x2 y t hitung t tabel Keterangan

1.

2.

Koordinasi Mata Kaki

Kemampuan Dribble

0.952

11.172 2.16 Signifikan

Berdasarkan table diatas terlihat bahwa hasil perhitungan korelasi diperoleh nilai r x2 y = 0.952 thitung = 11.172 > ttabel = 2.16 , berarti ada hubungan yang signifikan Koordinasi Mata Kaki dengan Kemampuan Dribble.

Korelasi Keseimbangan dan Koordinasi Mata Kaki Terhadap Kemampuan Dribble.

(5)

Kaki terhadap Kemampuan Dribble pada permainan sepak bola mini.Uji Signifikan

Keseimbangan, Koordinasi Mata Kaki terhadap Kemampuan Dribble.

No Variabel r yx1

x2

F hitung F tabel Keterangan

1.

2.

3.

Keseimbangan (X1)

Koordinasi Mata Kaki (X2)

Kemampuan Dribble (Y)

1.397

12.34

3.88

Signifikan

Berdasarkan tabel diatas terlihat hasil perhitungan korelasi ganda bila dibandingkan ryx1 X2 = 1.475 t hitung = 11.206 > t tabel =

3.80. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara Keseimbangan dan Koordinasi Mata Kaki terhadap Kemampuan Dribble.

PEMBAHASAN

Berdasarkan tes keseimbangan ini

menyimpulkan hasil bahwa keseimbangan memiliki hubungan terhadap kemampuan dribble. Hal ini dikarenakan pada saat dribble, tubuh harus seimbang agar tidak terjatuh dan dapat mengontrol bola. Selain itu keseimbangan dapat membantu testi dalam mengatur dan

mempertahankan kondisi tubuh ketika

membawa bola dan mempertahankan bola pada saat menggiring bola melewati halangan atau musuh.

Berdasarkan tes koordinasi mata kaki menyimpulkan hasil bahwa koordinasi mata kaki memilliki hubungan terhadap kemampuan dribble. Koordinasi mata kaki memudahkan testi pada saat bola sedang dalam penguasaan atau kontrol kaki ketika mendribble. Selain itu tes koordinasi mata kaki juga membantu testi dalam

menyepak dan menahan bola ketika sedang mendribble untuk melewati lawan yang menghadang. Ketika berhadapan atau dihadang oleh lawan, keseimbangan dan koordinasi mata kaki dapat membantu mengecoh lawan dengan gerak tipuan (gocekan) pada saat mendribble.

Hubungan keseimbangan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan dribble memberikan hasil yang positif artinya dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi

keseimbangan dan koordinasi mata kaki maka kemampuan dribble akan semakin cepat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan dribble bola selain fisik antara lain : teknik dan mental. Apabila fisik baik tetapi tidak mempunyai teknik yang benar maka dribble menjadi tidak efektif dan efisien. Apabila memiliki fisik dan teknik yang baik

(6)

mempengaruhi penampilan atlet ketika

melakukan dribble, misalnya kurangnya

kepercayaan diri dan anxiety.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, M Mappaompo. 2011. Kontribusi Koordinasi Mata Kaki dan Kelincahan Terhadap

Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai (Skripsi). Makassar : FIK UNM.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Febri, Fani Nugroho. 2015. Hubungan Antara Tinggi Badan, Keseimbangan, Kekuatan Otot Tungkai

dan Ball Feeling Dengan Kemampuan Dribbling Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Peserta Ekstrkulikuler Sepakbola Di SMA Negeri 3 Wonogiri Tahun Ajaran2013 / 2014

(Skripsi). Yogyakarta : FIK UNY

Harsono. 1998. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak

Kusuma

Harsono. 2004. Perencanaan Program Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung : FPOK IKIP.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah merancang suatu sistem informasi pada Rumah kost Bandar Lampung Berbasis web dengan menggunakan pemrograman PHP, dan database MySQL, maka kesimpulan

Hasil tindakan peneliti, yaitu motivasi belajar peserta didik, data yang diperoleh dari kondisi awal hingga siklus II, kemajuan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang memiliki tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik tidak sebanding dengan pengetahuan dan sikap

Diskripsi Singkat MK Mata kuliah jaringan komputer ini membahas tentang konsep dasar jaringan komunikasi komputer, Model Referensi OSI & TCP/IP, Local Area Network (LAN),

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kaj ian (assessment) mengenai peranan industri terigu dan industri kelompok berbahan baku terigu yaitu mie dan roti dalam

Penerapan pola sirkulasi single loaded corridor, massa bangunan bersudut 45º terhadap arah datangnya angin, penataan pola vegetasi dan jenis vegetasi pengarah angin

Metode arsitektur lansekap yang diambil ini berupaya untuk menciptakan keharmonisan lingkungan pada pasar hewan dan pasar bunga splendid yang lebih representatif bagi

Pembuatan board untuk rangkaian elektronika dan sistem mikrokontroler berbantuan program aplikasi EAGLE, dimana pengawatan pada sistem mikrokontroler ATmega32 berupa