• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA PT. INDAH KARYA PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA PT. INDAH KARYA PE"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIK KERJA

PT. INDAH KARYA (PERSERO)

PROYEK RUMAH SUSUN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

-JATINANGOR

Diajukan untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah ARA 490 – Praktik Kerja

Disusun Oleh :

Maulana Yusuf Ari Wijaya (21-2014-016)

Dosen Pembimbing : Ardhiana Muhsin, ST, MT

Laporan Pratik Kerja ARA 490 - Praktik Kerja

Semester Ganjil – Tahun Akademik 2017/2018

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAAN JURUSAN ARSITEKTUR

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK KERJA

Menyatakan telah menyelesaikan Laporan praktik kerja yang bertempat Di PT. Indah Karya (Persero)

PT. Indah Karya (Persero)

Sebagai Persayaratan Menempuh Mata Kuliah ARA 490 – Praktik Kerja Semester Ganjil Tahun Akademik 2016-2017

Mengetahui,

Pembimbing Praktik Kerja

Ir, Saeman

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ardhiana Muhsin, ST, MT

DisusunOleh :

Maulana Yusuf Ari Wijaya ( 212014061 )

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCAAN JURUSAN ARSITEKTUR

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

(3)

ii

IDENTITAS MAHASISWA PRAKTIK KERJA

Nama : Maulana Yusuf Ari Wijaya

NRP : 21-2014-061

Tempat tanggal lahir : Serang, 14 Februari 1996 Jenis kelamin : Laki-laki

Golongan darah : B Catatan Kesehatan : Baik

Nama kampus : Institut Teknologi Nasional Bandung

Alamat Kampus : Jln. PKH Hasan Mustapa No, 23, Bandung 40124 No. telepon kampus : (62-22) 727 2215

Nama orang tua / wali : Iwan JayaWijaya

Alamat orang tua / wali : lingkungan kepandean No. 61 RT 02 / RW 06, Kota Serang Banten

No. telepon orang tua / wali : +62 11 1256 471

Yang bersangkutan

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga saya dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan serta dapat menyelesaikan laporan tepat waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti.

Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan apa yang telah saya lakukan pada saat di lapangan, yang dalam naungan PT. Indah Karya (Persero) yang beralamat di Jl. Golf No. 2A, Cisaranten Bina Harapan, kota Bandung, Jawa Barat dimulai dari tanggal 12 Juni 2017 s/d 27 Juli 2017.

Praktik kerja ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh dalam program studi mata kuliah Praktik Kerja Arsitektur. Selain untuk menuntasan program studi yang saya tempuh, Praktik Kerja ini ternyata banyak memberikan manfaat kepada saya baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat saya temukan saat berada di bangku kuliah.

Akhir kata semoga laporan praktik kerja lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Bandung, 16 Juli 2017

(5)

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Selama dalam pelaksanaan praktik kerja dan proses penyusunan laporan praktik kerja penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itulah perkenankanlah penulis mengucapkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ardhiana Muhsin, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing praktik kerja yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran serta nasihat dan segala kesabarannya dalam membimbing dan juga pengarahan yang sangat berharga hingga selesainya praktik kerja ini.

2. Ibu Mamiek Nur Utami, Ir., MM., dan Ibu Utami, Ir., MT., selaku koodinator mata kuliah ARA 490 - Praktik Kerja, yang telah mengijinkan penulis untuk mengikuti mata kuliah praktik kerja.

3. Kepala SNTV Provinsi Jawa Barat, selaku pejabat proyek Rumah Susun dari Kementrian PUPR yang telah memberikan kesempatan dan memberikan arahan untuk terlihat kedalam proyek selama berlangsungnya praktik kerja.

4. Ir. Jojon selaku Project Manager dan Yeyet Setia S.T.,Site Manager dari Konraktor yang telah menerima kami untuk ikut terlibat kedalam proyek serta memberikan penjelasan dan arahan selama berlangsungnya praktik kerja.

5. Ir. Saeman, selaku Manajemen Konstruksi dan Pembimbing praktik kerja lapangan yang telah banyak memberikan penjelasan dan arahan dalam mengerjakan tugas-tugas selama praktik kerja. 6. Rekan kerja di PT. Indah Karya (Persero) yang telah banyak memberikan arahan dan bantuan

selama saya melakukan kegiatan kuliah lapangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

7. Keluarga yang selama ini mendidik, dan bekerja keras untuk memenuhi semua hal yang telah diberikan kepada saya.

8. Teman-teman Angkatan 2014 yang telah membantu dan memberikan semangat kepada saya dalam proses penulisan laporan praktik kerja ini.

Akhir kata semoga laporan praktik kerja lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita dan menjadi referensi yang baik bagi generasi mahasiswa arsitektur yang akan datang.

Bandung, 16 Juli 2017

(6)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK KERJA ... i

IDENTINTAS MAHASISWA PRAKTIK KERJA ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

1.3Tujuan Penulisan Laporan ... 3

1.4Manfaat Praktik Kerja ... 3

1.5Lingkup Materi Praktik Kerja ... 3

1.6Tempat Pelaksaan Dan Waktu ... 4

1.6.1 Tempat Pelaksaan ... 4

1.6.2 Waktu Pelaksaan ... 4

1.6.3 Posisi Kerja Praktikan ... 4

1.7Sistematika Pelaporan ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PT INDAH KARYA (PERSERO) ... 6

2.1Sejarah PT Indah Karya (Persero) ... 6

2.2Data Umum PT Indah Karya (Persero) ... 7

2.3Bidang Layanan Instansi Tempat Praktik Kerja... 7

2.4Pengalama Proyek Instansi Tempat Praktik Kerja ... 8

BAB III TINJAUAN MATERI KERJA PRAKTEK ... 11

3.1Tinjaun Umum Proyek Rusun ITB ... 12

3.1.1. Pengelanan Umum Tentang ITB ... 12

3.1.2. Deskripsi Proyek Rusun ITB ... 12

3.1.3. Tujuan Proyek Rusun ITB ... 12

(7)

vi

3.2.1. Profil Proyek Rusun ITB ... 12

3.2.2. Proses Pengadaan Proyek Rusun ITB ... 13

3.2.3. Stuktur Organisasi Proyek Rusun ITB ... 13

3.2.4. Waktu Pelakasaan Kegiatan Perencanaan Proyek Rusun ITB ... 14

3.2.5. Data Proyek Rusun ITB ... 16

3.2.5.1Kondisi Site ... 16

3.2.5.2Ketentuan Umum Pelaksaan Pekerjaan ... 17

3.3Pekerjaan Praktikan ... 18

3.3.1. Pengamatan Terhadap Pekerjaan Dinding ... 21

3.3.2. Pengamatan Terhadap Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan ... 24

3.3.3. Pengamatan Terhadap Pekerjaan Pemasangan Penutup Atap ... 27

3.3.4. Pengamatan Terhadap Pekerjaan Pemasangan Plesteran ... 30

3.3.5. Kamis 27 Juli 2017 ... 34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

4.1Kesimpulan ... 36

4.2Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT Indah Karya (Persero) ... 6

Gambar 2.2 Sebagian proyek yang telah/sedang dilaksanakan oleh PT Indah Karya (Persero) ... 9

Gambar 2.3 Beberapa unit usaha yang siap dikembangkan oleh PT. Indah Karya (Persero), seperti General Hospital Makasar dan Budget Hotel Semarang ... 9

Gambar 2.4 Graha Indah Karya sebagai salah satu hasil Divisi Properti PT. Indah Karya (Persero) ... 10

Gambar 2.5 Bellazona Golf Apartment di Bandung sebagai salah satu upaya pembangunan dalam bidang Properti PT. Indah Karya (Persero) ... 10

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Proyek Rusun ITB Jatinangor, Sumedang ... 14

Gambar 3.2 Timeline Schedule Proyek Rusun ITB Jatinangor, Sumedang ... 15

Gambar 3.3 Lokasi Proyek Rumah Susun ITB Jatinangor. Sumedang ... 16

Gambar 3.4 Tampak Depan Proyek... 17

Gambar 3.5 Tampak dari Depan Proyek ... 17

Gambar 3.6 Tampak Samping Proyek ... 17

Gambar 3.7 Tampak dari Samping Proyek ... 17

Gambar 3.8 Tampak dari Belakang Proyek ... 17

Gambar 3.9 Keadaan di Proyek... 17

Gambar 3.10 Blok Kawasan ITB Jatinangor, Sumedang. Jawa Barat ... 18

Gambar 3.11 Blok Plan ... 19

Gambar 3.12 3D Bangunan dan Sekitar Bangunan ... 19

Gambar 3.13 3D Bangunan dan Sekitar Bangunan ... 20

Gambar 3.14 3D Bangunan dan Sekitar Bangunan ... 20

Gambar 3.15 Pekerjaan Pemasangan Dinding ... 21

Gambar 3.16 Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan ... 24

Gambar 3.17 Pemasangan Penutup Atap ... 27

Gambar 3.18 Pekerjaan Plesteran ... 30

Gambar 3.19 Dokumentasi Kunjungan Lapangan ... 34

Gambar 3.20 Dokumentasi Kunjungan Lapangan ... 34

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Pemasangan Dinding Rusun ITB ... 21

Tabel 3.2 Kriteria Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Rusun ITB ... 24

Tabel 3.3 Kriteria Pemasangan Penutup Atap Rusun ITB ... 27

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro, seperti perencanaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan dan lansekap hingga lingkup mikro, seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan.

Dalam dunia arsitektur tidak dapat terlepas dari masalah penerapan teknologi saat ini, dimana dengan adanya teknologi dapat membantu mempermudah pembuatan dan perancangan arsitektur serta dapat membantu mempresentasikan desain kita. Tetapi terkadang terdapat perbedaan antara penerapan secara teori dengan yang terjadi pada pelaksanaan proyek. Hal itu disebabkan karena pelaksanaan proyek harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Oleh karena itu mata kuliah praktik kerja ini sekaligus berperan sebagai media dalam menjembatani antara dunia teori dan praktek nyata di lapangan. Dari proses belajar pada mata kuliah ini, diharapkan akan meningkatkan daya kekritisan mahasiswa terhadap fenomena bidang keilmuan arsitektur, pengembangan ilmu, sekaligus dapat mencari peluang-peluang usaha atau dalam hal menjalin relasi di dalam persiapan dalam bekerja.

(12)

2

1.2Tujuan Praktik Kerja

Tujuan utama dari praktik kerja ini adalah :

a. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan yang membentuk mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan program keahlian khususnya arsitektur

b. Menumbuhkembangkan sikap professional, responsibility, loyality, and attitude yang baik, yang diperlukan dunia kerja

c. Membentuk sumber daya yang siap pakai dengan mengantongi keterampilan yang siap bersaing dalam kualitas juga menjadi individu yang mandiri dan dapat mengatasi permasalahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi

d. Menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus dengan terjun langsung di dunia kerja e. Bahan pembanding bagi kampus guna meningkatkan mutu lulusan melalui penyesuaian

program didik kampus dengan permintaan dari dunia kerja, sehingga kampus dapat memenuhi kriteria lulusan yang dibutuhkan

f. Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk terlibat secara langsung kegiatan proyek (konsultan) dari mulai proses mendapatkan proyek, survey data relevan, desain perencanaan, sampai pelaksanaan yang berhubungan dengan bidang ilmu Arsitektur yang telah dipelajari sebelumnya di kegiatan perkuliahan

(13)

3

1.3Tujuan Penulisan Laporan

Adapun tujuan dari penulisan laporan praktik kerja, diantaranya:

a. Mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan tugasnya selama melaksanakan praktik kerja berlangsung. Dengan adanya laporan praktik kerja, menunjukkan adanya bukti nyata yang meyakinkan bahwa mahasiswa telah melakukan kegiatan praktik kerja b. Mahasiswa dapat memahami dan mengembangkan pelajaran yang telah didapat di

kampus dan mengaplikasikannya dalam dunia kerja

c. Sebagai arsip atau dokumentasi yang bermanfaat dan berguna bagi pihak kampus dan mahasiswa dan menunjang peningkatan pengetahuan mahasiswa angkatan selanjutnya

1.4Manfaat Praktik Kerja

Manfaat dari Praktik Kerja adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan ilmu yang didapat pada kondisi lingkungan kerja yang sebenarnya.

b. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana memecahkan dan menelaah masalah yang terjadi di lapangan.

c. Mahasiswa dapat membandingkan teori yang didapat dengan kenyataan pada lapangan, dan bagaimana pertimbangan dan resiko yang didapat.

d. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi yang kini berkembang di dunia kerja.

e. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa ketika masuk dalam dunia kerja dan meningkatkan keterampilan mahasiswa.

1.5Lingkup Materi Praktik Kerja

(14)

4

1.6Tempat Pelaksanaan dan Waktu 1.6.1 Tempat Pelaksanaan

Nama Perusahaan : PT. Indah Karya (Persero) Jenis Perusahaan : Manajemen Kontruksi

Alamat Perusahaan : Jl. Golf No. 2A, Cisaranten Bina Harapan, kota Bandung, Jawa Barat

1.6.2 Waktu Pelaksanaan

Pada ketentuan yang telah disepakati praktikan dengan instansi, waktu kerja praktek yang berlaku bagi praktika di PT Indah Karya (Persero), yaitu 4 (empat) hari kerja dalam seminggu, yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.

Hari Kerja : Senin s/d Kamis

Jam Kerja : Pukul 08.00 s/d 16.00 WIB

Waktu kerja praktikan terhitung dari tanggal 12 Juni 2017 s/d 27 Juli 2017

1.6.3 Posisi Kerja Praktikan

(15)

5

1.7Sistematika Pelaporan

Sistematika laporan kerja praktek ini terdiri dari empat bab. Dimana pada setiap bab-nya membahas bagian tertentu dari keseluruhan isi laporan berdasarkan jenis bahannya, sehingga sistematika laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang diadakannya praktik kerja, tujuan dan manfaatnya, lingkup pekerjaan dalam kegiatan praktik kerja, tempat dan waktu pelaksanaan praktik kerja serta sistematika pelapora

BAB II. Gambaran Umum Perusahaan PT Indah Karya (Persero)

Bab ini menjelaskan tentang sejarah instansi tempat praktik kerja, kegiatan instansi praktik kerja, tujuan dan fungsi instansi yang terkait dengan bidang kajian, dan proyek-proyek yang telah dan sedang dikerjakan instansi tempat praktik kerja.

BAB III. Tinjauan Materi Proyek Kerja Praktek (Rumah Susun Institut Teknologi Bandung)

Bab ini menjelaskan tentang proyek yang melibatkan praktikan dalam proses pelaksanaan proyek tersebut, yaitu mengenai deskripsi umum proyek, data proyek, tinjauan khusus mengenai proyek yang sedang berlangsung, struktur organisasi proyek dan sistem kerja diproyek yang melibatkan praktika, serta posisi keterlibatan praktika dan materi/hal-hal yang dikerjakan praktika dalam proyek tersebut.

BAB IV. Kesimpulan dan Saran

(16)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. INDAH KARYA (PERSERO)

2.1 Sejarah Singkat PT. Indah Karya (Persero)

Gambar 2.1 Logo PT. Indah Karya (Persero)

PT. Indah Karya (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pada awalnya bergerak di bidang Konstruksi dan Manajemen. Didirikan pada tanggal 29 Maret 1961, PT. Indah Karya (Persero) berpusat di Bandung dengan cabang yang tersebar di kota – kota besar di Indonesia.

PT. Indah Karya (Persero) didirikan dengan tujuan melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional dengan lapangan usaha survey, investigasi, studi perencanaan/planning, perencanaan teknis/ design, serta manajemen dan pengawasan pekerjaan konstruksi, penyediaan tenaga ahli, serta kegiatan konsultasi.

Pada tahun 2000, PT. Indah Karya (Persero) mendirikan unit usaha IKRCS yang bergerak di bidang sertifikasi Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.

Sejak awal tahun 2004, PT. Indah Karya (Persero) mengembangkan usahanya di sektor properti dan industri. Sektor properti dimulai dengan pembangunan Bellazona Golf Apartment di Bandung, sementara pada sektor industri, PT. Indah Karya (Persero)

(17)

7

2.2 Data Umum PT Indah Karya (Persero)

Nama Perusahaan : PT Indah Karya (Persero)

Alamat Perusahaan : Jl. Golf No. 2A, Cisaranten Bina Harapan, kota Bandung, Jawa Barat

Jenis : BUMN / Perseroan Terbatas Industri / Jasa : Konsultasi teknik dan manajemen

Didirikan : 29 Maret 1961 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia Kantor Pusat : Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Pemilik : Pemerintah Indonesia

2.3 Bidang Layanan Instansi Tempat Praktik Kerja

PT. Indah Karya (Persero) merupakan salah satu Konsultan Teknik dan Manajemen yang mampu mengukir sejarah panjang sejak berdirinya pada tahun 1961. Didukung dengan ahli yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya, PT. Indah Karya (Persero) memiliki layanan konsultasi yang mencakup bidang :

1. General Planning (Perencanaan Umum)

2. Survey and Investigation (Survei dan Penyelidikan/PDA Test) 3. Study and Project Analysis (Studi dan Analisis Proyek) 4. Master Plan Study (Studi Rencana Induk)

5. Feasibility Study (Studi Kelayakan dan High Best Used) 6. Engineering Design (Desain Teknik)

(18)

8

Seperti yang telah dijelaskan pada sejarah perusahaan, PT. Indah Karya (Persero) mulai memasuki bidang Properti dan Industri juga mendirikan unit usaha IKRCS (Indah Karya Register Certification Services) yang merupakan Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk melakukan assessment dan memberikan sertifikat kepada perusahaan/institusi yang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan, dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja sesuai standar internasional ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001, khususnya di bidang Industri dan Konstruksi, Industri Manufaktur dan Pra-Pabrikasi, Pendidikan, Pelayanan Publik, serta jasa lainnya.

Pada bidang properti, PT. Indah Karya (Persero) tengah melaksanakan proyek pembangunan Bellazona Golf Apartment di Bandung, sedangkan pada bidang industri, PT. Indah Karya (Persero) membangun pabrik plywood di Bondowoso.

2.4

Pengalaman Proyek Instansi Tempat Kerja Praktek

Berkiprah selama lebih dari 55 tahun di bidang Konsultan Teknik dan Manajemen telah menempatkan PT. Indah Karya (Persero) sebagai salah satu perusahaan yang unggul dari aspek pengalaman dan kompetensi, sehingga memiliki keunggulan kompetitif pada bidangnya.

(19)

9

Berikut adalah beberapa pengalaman proyek PT. Indah Karya (Persero), yaitu :

Gambar 2.2 Sebagian proyek yang telah/sedang dilaksanakan oleh PT. Indah Karya (Persero)

(20)

10

Gambar 2.4 Graha Indah Karya sebagai salah satu hasil Divisi Properti PT. Indah Karya (Persero)

(21)

11

BAB III

TINJAUAN MATERI KERJA PRAKTEK

3.1Tinjauan Umum Proyek Rusun ITB

3.1.1 Pengenalan Umum Tentang ITB

Institut Teknologi Bandung (ITB), didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.

Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan bermula pendidikan terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920 dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschapyang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Wegen Waterbouw.

(22)

12

3.1.2 Deskirpsi Proyek Rusun ITB

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Untuk membangun kualitas sumber daya manusia diperlukan peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan manusia, serta membentuk moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya pembangunan nasional.

Pembangunan Rumah Susun merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Pembangunan Rumah Susun ini bisa digunakan untuk para dosen dan mahasiswa ITB.

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan untuk tercapainya visi dan misi ITB, diperlukan fasilitas yang memadai. Maka dari itu dibutuhkan fasilitas yang memadai serta memenuhi persayaratan teknis perencanaan fasilitas rumah susun, khususnya Rumah Susun Institut Teknologi Bandung di Jatinangor.

3.1.3 Tujuan Proyek Rusun ITB

Tujuan dilaksanakan proyek ini untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ITB yang memadai di Jatinangor. Diharapkan dengan dilaksanakannya proyek rumah susun ini dapat memberikan kemudahan dan menyediakan kenyamanan bagi para pengguna di dalamnya.

3.2Tinjaun Khusus Proyek Rusun ITB 3.2.1 Profil Proyek Rusun ITB

Nama Proyek : Pembangunan Rumah Susun Institut Teknologi Bandung, Kampus Jatinangor

Lokasi : Komplek Kampus Institut Teknologi Bandung – Jatinangor, jalan raya Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat

Jumlah Gedung : 1 Twin Block – 5 lantai Tanggal Kontrak : 8 Februari 2017

(23)

13

Penanggung Jawab : SNVT Penyediaan Perumahaan Provinsi Jawa Barat MK. Wilayah : PT. Indah Karya (Persero)

Kontraktor Pelaksana : PT Margusta Bangun Perkasa Metode Pengadaan : Proses Lelang

Anggaran : 2017 – APBN Batasan Site :

- Utara : Lahan Kosong

- Selatan : Gedung Serba Guna Kopertis Wilayah - Barat : Danau

- Timur : Bangunan Gedung Perkuliahan

3.2.2 Proses Pengadaan Proyek Rusun ITB

Proses Pengadaan proyek pembangunan Rumah Susun Institut Teknologi Bandung, Kampus Jatinangor yang berlokasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini adalah dengan cara tender dari pemilik selaku owner, dengan SNVT Penyediaan Perumahaan Provinsi Jawa Barat sebagai Penangung Jawab dan Pelakanaan Proyek dari Kemetrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Proses ini dilaksanakan dengan tender untuk mendapatkan konsep dan desain yang sesuai dengan keinginan owner serta dengan biaya yang efisien. Proyek ini juga dilaksanakan secara kontraktual dan direncakan selesai dalam waktu 300 (tiga ratus) hari kalender.

3.2.3 Stuktur Organisasi Proyek Rusun ITB

Pada umumnya suatu proyek merupakan suatu kegiatan yang kompleks, dimana dibutuhkan suatu struktur organisasi yang mengatur sumber daya yang dimiliki agar proyek dapat diselesaikan dengan seefisien dan seefektif mungkin. Dengan adanya struktur organisasi pembagian tugas lebih sistematis dan bertanggung jawab sesuai dengan keahliannya masing-masing.

(24)

14

proyek Rumah Susun Institut Teknologi Bandung, Jatinangor adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Proyek Rusun ITB Jatinangor, Sumedang.

3.2.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Proyek Rusun ITB

Timeline schedule dibuat untuk mempermudah pekerjaan dalam melesaikan

(25)

15

(26)

16

3.2.5 Data Proyek Rusun ITB 3.2.5.1Kondisi Site

Lokasi proyek rumah susun Institut Teknologi Bandung berada di Komplek Kampus Institut Teknologi Bandung – Jatinangor, jalan raya Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, kondisi proyek eksisting berada dijalan yang melengkung, serta disebelah barat proyek terdapat danau buatan, dan bisa menjadi view utama. Sehingga disikapi dengan membuat jalan masuk menuju bangunan rumah susun.

Gambar 3.3 Lokasi Proyek Rumah Susun ITB Jatinangor. Sumedang

(27)

17

Gambar 3.4 Tampak Depan Proyek Gambar 3.5 Tampak dari Depan Proyek

Gambar 3.6 Tampak Samping Proyek Gambar 3.7 Tampak dari Samping

Proyek

Gambar 3.8 Tampak dari Belakang Gambar 3.9 Keadaan di Proyek

(28)

18

3.2.5.2Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Yang dimaksud dengan pekerjaan pada proyek ini adalah pekerjaan pembangunan Rumah Susun Pekerja T-24 dan T-36 5 lantai, dengan lingkup pekerjaan untuk masing-masing lokasi disesuaikan dengan item pekerjaan yang tertuang didalam Bill Of Quantity dan gambar kerja. Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :

a) Pekerjaan Persiapan,

b) Pekerjaan Stuktur ( Standart dan Non Standart ), c) Pekerjaan Arsitektur dan Finishing,

d) Pekerjaan Mekanikal dan Pumping ( Standart dan Non Standart ), e) Pekerjaan Elektrikal,

f) Pekerjaan Sarana Luar.

3.3Pekerjaan Praktikan

Selama praktik kerja yang dilakukan di PT Indah Karya (Persero), praktikan dilibatkan ke dalam berbagai pekerjaan yang mencakup analisis site, pengawasan pada pekerjaan yang sedang dikerjaan, pembuatan desain perubahan pada tampak depan, tampak samping, site plan dan 3D bangunan sebagai usulan desain untuk pengguna (Institut Teknologi Bandung). Dalam pekerjaan ini praktikan bekerja sama dengan sesama rekan praktik kerja. Adapun beberapa pekerjaan yang sudah dikerjakan praktekan adalah sebagai berikut :

(29)

19

Gambar 3.11 Blok Plan

(30)

20

Gambar 3.13 3D Bangunan dan Sekitar Bangunan

(31)

21

Serta praktikan juga melakukan pengawasan pekerjaan yang sedang dikerjakan, adapun hasil dokumentasinya sebagai berikut :

3.3.1. Pengamatan Terhadap Pemasangan Dinding (minggu Pertama)

Gambar 3.15 Pekerjaan Pemasangan Dinding

Table 3.1 Kriteria Pemasangan Dinding Rusun ITB

Kriteria Analisis

Lingkup

Pekerjaan

a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenang kerja, bahan-bahan, dan alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksannya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil

yang baik

b) Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan atau

ditunjukan dalam gambar kerja (kecuali dinding unit hunian) atau sesuai

petunjuk Konsuktan MK.

Persayaratan

Bahan

a) Batu bata harus memenuhi NI-10

b) Semen Portland harus memenuhi NI-18

c) Pasir harus memenuhi NI-3

d) Air harus memenuhi P.U.B. NI-2

e) Kualitas baik ex. Lokal

Syarat-syarat

Pelaksaan

a) Pasangan batu bata, dengan menggunakan adukan atau campuran 1 pc : 5 pasir

pasangan atau sesuai gambar.

b) Untuk semua dinding luar termasuk dinding dari bahan bataco, semua dinding

lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas

(32)

22

permukaan lantai, serta semua dinding pada gambar yang menggunakan simbol

adukan transtram atau kedap air digunkan adukan rapat air dengan campuran 1

pc : 3 pasir pasang.

c) Batu bata merah yang digunakan batu bata merah dengan kualitas terbaik, siku

dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau ukuran yang disesuaikan dengan

produk lokal yang disetujui Konsultan MK.

d) Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga

jenuh.

e) Setelah bata terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm

dan bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

f) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih

dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.

g) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri

maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.

h) Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari 9 m2 dan yang

berhubungan dengan opening untuk kusen alumunium ditambahkan kolom dan

balok penguat (kolom & balok praktis) dengan ukuran minimal 10 x 10 cm atau

sesuai gambar , dengan tulangan pokok 4 diameter 8 mm, sengkang diameter 6

mm jarak 20-25 cm. Bila didalam gambar tidak terlihat, maka ketentuan ini

harus dipatuhi.

i) Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak

diperkenankan.

j) Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian

pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8

mm jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian

pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata

sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

k) Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah 2 melebihi dari 5 %

yang patah atau lebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.

l) Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata harus menghasilkan dinding finish

setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm, pelaksanaan harus

cermat, rapi, dan benar-benar tegak lurus.

(33)

23

selama paling sedikit 7 hari dan tidak diperkenankan terkena sinar matahari

langsung.

n) Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang

angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan beton yang

berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik atau dikasarkan dulu

agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik.

o) Siar-siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum spesi menjadi

kering sehingga membentuk lekukan agar plesteran dapat merekat dengan baik.

(34)

24

3.3.2. Pengamatan Terhadap Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan (minggu kedua)

`

Gambar 3.16 Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

Table 3.2 Kriteria Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Rusun ITB

Kriteria Analisis

Lingkup

Pekerjaan

a) Pekerjaan Struktur atap Baja Ringan ialah bagian-bagian yang dalam gambar

rencana dinyatakan sebagai Konstruksi struktur baja ringan.

b) Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Kontraktor harus membuat shop drawing

dari pekerjaan baja ringan. Gambar kerja meliputi detail-detail pemasangan,

pemotongan, penyambungan, pengaku, ukuran-ukurn dan lain-lain yang secara

teknis diperlukan, terutama untuk fabrikasi dan pemasangan.

c) Sub Kontraktor yang dipakai jika ada harus diketahui dan disetujui oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi.

d) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan sesuai

ketentuan-ketentuan berikut :

- Mengajukan persetujuan material dan aplikator kepada konsultan MK.

- Mengajukan analisa struktur atap.

- Mengajukan gambar shop drawing.

Material Baja ringan yang digunakan dengan spesifikasi sebagai berikut :

(35)

25

kg/cm2.

- Coating Zincalume A/Z 150 gr/m2.

- Material Thickness minimal 0,70 mm dan 1,00 mm TCT (ukuran profil

desuai dengan kekuatan berdasarkan desain dan analisa struktur).

- Ketebalan reng (roof batten) minimal 0,48 mm TCT.

- Baut/fastener yang dipakai harus memenuhi standar desain.

- Menggunakan software yang sudah mendapat sertifikasi resmi dari Asosiasi

terkait dan ditandatangani oleh Konstruktor yang bersertifikat.

Fabrikasi a) Umum

- Aplikator yang digunakan harus dari tenaga-tenaga ahli pada bidangnya dan

melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk-petunjuk

Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas dan ketelitian utama diperlukan

untuk menjamin bahwa seluruh bagian dapat cocok satu dengan lainnya pada

waktu pemasangan.

- Konsultan Manajemen Konstruksi mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk

setiap waktu melakukan pemeriksaan pekerjaan.

- Tidak satu pekerjaanpun dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum

diperiksa dan disetujui.

- Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau

spesifikasi ini akan ditolak dan harus segera diperbaiki.

- Kontraktor pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri semua pekerjaan,

alat-alat perancah dan sebagainya yang diperlukan dalam hubungan

pemeriksaan pekerjaan.

- Kontraktor pabrikasi harus memperkenalkan Kontraktor untuk

sewaktu-waktu memeriksa pekerjaan dan untuk mendapatkan keterangan mengenai

cara-cara dan lain-lain yang berhubungan dengan waktu pemasangan di

tempat pekerjaan.

- Kontraktor Montase tidak mempunyai wewenang untuk memberikan

instruksi-instruksi mengenai cara penyelenggaraan pabrikasi.

b) Pola Pengukuran

Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk

menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor Pabrikasi. Semua

(36)

26

disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana

dianggap ukuran pada suhu ± 25° C.

c) Meluruskan

Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa

kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari

puntiran, bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan

terlihat rapat seluruhnya.

d) Pemotongan

Baja ringan harus dipotong dengan alat listrik (cutting wheel) agar permukaan

yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan siku terhadap bidang

yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.

(37)

27

3.3.3. Pengamatan Terhadap Pemasangan Penutup Atap (minggu ketiga)

Gambar 3.17 Pemasangan Penutup Atap

Table 3.3 Kriteria Pemasangan Penutup Atap Rusun ITB

Kriteria Analisis

Lingkup

Pekerjaan

a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan atap

dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga diperoleh

hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

b) Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap yang ditentukan

seperti yang ditunjukkan / diisyaratkan dalam gambar atau dalam tabel rincian

jenis pekerjaan.

Persyaratan

Bahan

a) Penutup atap yang digunakan adalah genteng metal dengan coating Zincalume

dengan ketebalan 0,35 mm finishing stone chip. Pemasangan dilakukan dengan

kemiringan atap sesuai dengan gambar.

b) Spesifikasi bahan (lapisan coating) :

- Steel base

- Zincalume coating

- Zinc Pospat

- Epoxy Primer (Primary coat)

- Acrylic base coat

- Stone chip

- Acrylic overglaze

(38)

28

d) Bahan penutup atap diberi pelapis tahan karat dan cuaca. Warna cat finishing

atap ditentukan warna standar. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pelengkap

seperti flashing (penutup atas dan penutup samping) dengan bahan yang sama.

e) Pengikat terbuat dari paku khusus tahan karat atau pengikat-pengikat lainnya

sesuai dengan kebutuhan, yang dilengkapi dengan karet sealant.

f) Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur serta data teknis

kepada Direksi Lapangan / Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.

g) Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara-cara sedemikian

rupa sehingga bahan atap terhindar dari lecet, retak, tertekuk selama

penyimpanan.

h) Lakukan pemotongan-pemotongan yang lurus dan tepat agar didapat

penyambungan sudut yang benar-benar siku atau sudut-sudut dan lengkungan

seperti yang direncanakan.

i) Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang mendahuluinya telah

disetujui oleh Direksi Lapangan / Konsultan MK, diantaranya rangka atap,

pekerjaan gording.

Persyaratan

Pelaksaan

a) Lakukan pemasangan seperti yang direncanakan, tambahkan angkurangkur atau

baut-baut untuk mendapatkan pekerjaan yang kaku, kuat, tepat dan benar seperti

yang direncanakan.

b) Pasangkan penutup atap tepat pada tempatnya, lurus, rata dan level, ukur dari

bagian-bagian yang sudah permanen, lakukan pemotongan, dan keperluan lain

untuk pemasangan, pasangkan sesuai dangan shp drawing.

c) Periksa hasil pekerjaan, perbaiki atau ganti pekerjaan yang rusak atau kotor

akibat pekerjaan lain-lain, buang bahan pelindung / pelapis dari pabrik,

bersihkan dengan alat dan cara yang di instruksikan pabrik pembuat.

d) Perbaikan / pembersihan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak

menggangu pekerjaan finishing lainnya.

e) Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan penutup

atap ini, maka kerusakan-kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera

diperbaiki.

Pembersihan

dan

a) Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan atap dari

kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dan dari material yang tidak

(39)

29

Perapihan b) Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan atap yang tidak

semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan

atap yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang hasilnya tidak sesuai

dengan standart teknis.

c) Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat

persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,

rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.

d) Hasil pekerjaan atap, harus benar benar rapih, bersih, rata, dengan ukuran yang

sesuai dengan persyaratan dan menjamin tidak bocor.

e) Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang

tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang

dibersihkan/dilaksanakan.

(40)

30

3.3.4. Pengamatan Terhadap Pekerjaan Plesteran (minggu keempat)

Gambar 3.18 Pekerjaan Plesteran

Table 3.4 Kriteria Pekerjaan Plesteran Rusun ITB

Kriteria Analisis

Lingkup

Pekerjaan

a) Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,

bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan

untuk melaksanakan pekerjaan plesteran,sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan

yang bermutu baik.

b) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam

dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

Persyaratan

Bahan

a) Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh

pekerjaan).

b) Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.

c) Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.

d) Bahan bahan instan / siap pakai.

e) Penggunaan adukan dan plesteran :

- Adukan 1 Pc: 3 pasir dipakai untuk adukan plesteran rapat air.

- Adukan 1 Pc : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya.

- Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.

- Untuk pasangan Bata menggunakan adukan 1 pc : 5 psr.

- Untuk pasangan dinding beton aerasi dianjurkan menggunakan bahan

adukan dan plesteran dari bahan instan yang sesuai.

Persyaratan

Pelaksaan

a) Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan

(41)

31

dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

b) Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau

pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana/MK sesuai Uraian

dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

c) Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam

gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai

ukuran tebal/tinggi/ peil dan bentuk profilnya.

d) Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara

pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang

berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di bawah

permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari perrnukaan lantai dan 150

cm dari permukaan lantai toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan

plesteran 1PC : 3 pasir.

- Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan

perbandingan 1 bagian PC: 1 bagian Daily Bond.

- Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC: 5 pasir.

- Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan

campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur

8 hari (kering benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah

dengan addivite plamix dengan dosis 200 - 250 gram plamix untuk setiap 40

Kg semen.

- Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa

sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar

jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya

tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.

e) Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan

instalasi pipa conduit instalasi listrik dan pipa plumbing untuk seluruh bagian /

1 unit hunian, untuk menghindari permukaan plesteran yang tidak rata ataupun

retak rambut dikemudian hari.

f) Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa

(42)

lubang-32

lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.

g) Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan

difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan

plesterannya).

h) Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi

kedap air.

i) Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi

alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih

baik terhadap bahan finishingnya, kecuali untuk yang menerima cat.

j) Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan

menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan

bidang.

k) Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang

dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal

plesteran maksimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat

ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada

bagian pekerjaan yang diizinkan Konsultan MK.

l) Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu

bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5

cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.

m) Untuk pemukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau

cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi,

Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan

Kontraktor.

n) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar

tidak terlalu tiba- tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali

terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan

bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.

o) Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,bplesteran

harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakanbdapat diterima oleh

Perencana/MK dengan biaya atas tanggunganbKontraktor.

(43)

33

menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2bkali setiap hari.

p) Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum

finish,bKontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap

kerusakankerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi

menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.

q) Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran

berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

Pembersihan

dan

Perapihan

a) Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan plesteran dari kotoran

kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.

b) Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan plesteran yang

tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan

permukaan plesteran yang tidak rata, yang hasilnya bergelombang, dan

pekerjaan plesteran yang tidak sesuai dengan standart teknis.

c) Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat

persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,

rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.

d) Pada pekerjaan plesteran dinding, harus benar benar rapih, lurus, rata dan

vertikal.

e) Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang

tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang

dibersihkan/dilaksanakan.

(44)

34

3.3.5. Kamis, 27 juli 2017

Pada tanggal 27 juli 2017 proyek rumah susun Institut Teknologi Bandung, Jatinangor Sumedang Jawa Barat kedatangan tamu dari Dinas Kementrian PUPR, Dirjen, Puslitbang dan Dinas Perumahan Permukiman, yang ingin melaksanakan kunjungan lapangan untuk mengetahui program proyek rumah susun ITB. Adapun beberapa dokumentasi adalah sebagai berikut :

Gambar 3.19 Dokumentasi Kunjungan Lapangan

(45)

35

Serta praktikan juga mencoba alat theodolit yang berfungsi untuk mengukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak (garis tengah) suatu bangunan. . Adapun beberapa dokumentasi adalah sebagai berikut :

(46)

36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1Kesimpulan

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan aspek dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang. Pembangunan pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pendidikan ini bisa dicapai melalui berbagai bidang di antaranya bidang keilmuan, bidang keteknikan, dan bidang-bidang lainnya.

Institut Teknologi Bandung merupakan institusi pendidikan yang dibentuk oleh Kementrian Pendidikan, dan mempunyai tugas meningkatkan derajat pendidikan masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan disiplin ilmu berwawasan Keteknikan, Lingkungan, dan lain sebagainya.

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan untuk tercapainya visi dan misi Institut Teknologi Bandung diperlukan fasilitas yang memadai. Maka dari itu dibutuhkan fasilitas pendukung yang memadai serta memenuhi persyaratan teknis perencanaan fasilitas pendidikan, khususnya Rumah Susun Institut Teknologi Bandung di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Tujuan dilaksanakan proyek ini untuk memenuhi kebutuhan fasilitas Institut Teknologi Bandung yang memadai di Jatinangor. Diharapkan dengan dilaksanakannya proyek rumah susun ini dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pengguna di dalamnya.

(47)

37

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Praktik Kerja bagi mahasiswa arsitektur adalah penting karena diharapkan mahasiswa bisa dan mampu mengimplementasikan berbagai pengalaman untuk terjun langsung ke dunia kerja. Dengan adanya praktik kerja, setiap mahasiswa dapat mempunyai jaringan kerja sehingga tidak kebingungan saat menghadapi dunia kerja dan mampu menjalin kerjasama yang baik dengan biro konsultan tempat praktik kerja sehingga membuka peluang untuk praktikan praktik kerja berikutnya bekerjasama dengan PT Indah Karya (Persero).

Adapun nilai manfaat dari Praktik Kerja adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan memahami secara langsung permasalahan arsitektur secara praktis di lapangan

2. Memperoleh pengalaman nyata sebagai proses perbandingan teori di bangku kuliah dengan kerja di lapangan

3. Meningkatkan pola berpikir dan mampu untuk menerapkan ilmu dalam menghadapi lingkungan kerja setelah menyelesaikan studi nanti

4. Menambah wawasan dan daya kreatifitas mahasiswa dalam berkarya dengan diikutsertakan dalam proyek perancangan yang sedang berlangsung.

4.2Saran

(48)

38

DAFTAR PUSTAKA

http://www.itb.ac.id/infomasi-publik.diakses Juli 18,2017.

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

Gambar

Gambar 2.1 Logo PT. Indah Karya (Persero)
Gambar 2.3 Beberapa unit usaha yang siap dikembangkan oleh PT. Indah Karya (Persero), seperti General Hospital Makasar dan Budget Hotel Semarang
Gambar 2.4  Graha Indah Karya sebagai salah satu hasil Divisi Properti PT. Indah Karya (Persero)
Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Proyek Rusun ITB Jatinangor, Sumedang.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang berminat berbelanja dan yang datang berbelanja pada Toko AMEL Bungamas. Dengan demikian dapat dikatakan

Plexus ini biasanya dibentuk oleh bagian primer anterior dari 3 nervus lumbalis yang pertama dan merupakan bagian dari nervus lumbalis yang ke empat, serta

Potensi ketersediaan air diperkirakan dengan mengukur dan menghitung debit pada tiga (3) sumber air permukaan yang ada di wilayah Hulu dari Desa

Menurut Hatta, politik luar negeri Indonesia harus bebas, yang mengandung pengertian ten- tang kesanggupan bangsa Indonesia untuk menentukan jalan sendiri dan

yang juga telah divalidasi oleh validator. Hasil validasi materi modul yang dikembangkan oleh 2 orang validator materi meperoleh rata-rata persentase kevalidan 94,66%

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung dilokasi penelitian guna untuk menggumpulkan data langsung dari lapangan serta mengidentifikasi tempat yang hendak diteliti,

Merupakan kegiatan dengan mendatangkan pakar/ahli atau peneliti dari luar negeri untuk memberikan materi pendidikan dalam suatu pelatihan yang sudah dirancang atau kegiatan

Biaya eksplisit, adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan dalam satu proses produksi, meliputi biaya pembelian bahan baku, upah tenaga kerja luar keluarga, biaya